Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH AGAMA Gita
MAKALAH AGAMA Gita
disusun oleh :
Novela Putri Dhanty Kusmawan (A3.1400021)
Yuyum Sumiati (A3.1400025)
Asep Mulyono (A3.140005)
Dede Kurniadi (A3.140006)
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok Makalah Agama ini
dengan tepat waktu. Karena tanpa pertolongan-Nya saya tidak dapat menyelesaikan Makalah ini.
Sholawat serta salam terlimpah curah kepada Nabi Muhammad SAW.
Adapun tujuan pembuatan makalah dengan judul ” Dukun, Sihir dan Sistem Kepercayaan
Masyarakat“ adalah untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Mata Kuliah Agama dan dengan
adanya makalah ini bisa menambah pengetahuan kita tentang masalah perdukunan, sihir dan
juga system kepercayaan di masyarakat yang tentunya itu semua merupakan hal yang musyrik.
Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen yang sudah memberikan tugas
kelompok makalah ini dan kami mohon maaf bila banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini harap Bapak dapat memakluminya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Wassalamua’laikum Wr Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dukun, Sihir dan Sistem Kepercayaan Masyarakat........................3
2.2 Pandangan islam mengenai Dukun, Sihir dan Kepercayaan
Masyarakat.........................................................................................................3-5
2.3 Hukuman dan Larangannya.......................................................................................................5-7
.............................................................................................................................................
2.4 Proses dukun mendapatkan informasi...............................................................7-8
2.5 Istilah-istilah tentang dukun..............................................................................8-9
2.6 Perbedaan dukun zaman dulu dan sekarang......................................................9-11
2.7 Cara menangkal dukun dan sihir.......................................................................11
2.8 Alasan manusia berdukun dan bersihir..............................................................11
2.9 Peran dukun untuk pengobatan..........................................................................12
2.10 Faktor penyebab berdukun..............................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang dukun, sihir dan sistem kepercayaan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
Dukun adalah orang yang mengatakan bahwa dirinya tahu tentang perkara-perkara ghaib
yang belum terjadi dan perkara yang tersembunyi (rahasia) bagi manusia.
Sihir adalah kesepakatan tukang sihir dengan syeitan dengan melakukan hal yang
diharamkan dan menaati apa yang diperintah oleh setan sebagai imbalannya setan tersebut akan
membantu penyihir.
Sistem Kepercayaan masyarakat adalah suatu kepercayaan masyarakat yang dianut oleh
suatu daerah dimana para masyarakatnya mempercayainya secara turun temurun, bisa disebut
juga sebagai adat/kebudayaan.
2.2 Pandangan Islam mengenai Dukun, Sihir dan Sistem Kepercayaan
Masyarakat
Hadits dukun,
َ ص َّدقَهُ بِ َما يَقُوْ لُ؛ فَقَ ْد َكفَ َر بِ َما ُأ ْن ِز َل َعلَى ُم َح َّم ٍد
“صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ َ” َم ْن َأتَى َكا ِهنًا َأوْ َسا ِحراً ف.
“Barangsiapa mendatangi dukun atau tukang sihir lalu mempercayai apa yang dikatakannya;
maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ’alaihi wa
sallam.” (H.R. Al-Bazzar, shahih).
2.3 Hukuman bagi Dukun dan Tukang Sihir dan Larangan orang yang
berdukun
Hal ini di tegaskan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam dalam sabdanya:
Dari Mu’awiyah bin Hakam Radhiallahu ‘anhu ia berkata kepada Rasulullah Sallallahu
Alaihi Wa Sallam : ada beberapa hal yang biasa kami lakukan di masa jahiliyah, kami
terbiasa datang kedukun? Jawab Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam : “Jangan kalian
datang kedukun”.
ُ‚ال « َم ْن َأتَى َعرَّافً‚‚ا فَ َس‚َألَهُ ع َْن َش‚ ْى ٍء لَ ْم تُ ْقبَ‚‚لْ لَ‚ه ِ ْض َأ ْز َو
َ ‚َاج النَّبِ ِّى صلى هللا عليه وسلم ع َِن النَّبِ ِّى ص‚‚لى هللا علي‚‚ه وس‚‚لم ق ِ ع َْن بَع
رواه مسلم.» ًصالَةٌ َأرْ بَ ِعينَ لَ ْيلَة
َ
Diriwayatkan lagi oleh sebahagian isteri Nabi Sallallahu Alaihi Wa Sallam dari Nabi
Sallallahu Alaihi Wa Sallam : “Barangsiapa yang mendatangi tukang tenung untuk
bertanya tentang sesuatu, maka tidak diterima darinya shalat selama empat puluh
malam”.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu , bahwa Nabi Sallallahu Alaihi Wa Sallam
bersabda: “Barangsiapa yang mendatangi dukun lalu mempercayainya, sungguh ia telah
kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad Sallallahu Alaihi Wa Sallam “.
.)2195( رقم الحديث:”((ليس منَّا من تَ َكهَّنَ أو تُ ُكهِّنَ له)) رواه الطبراني وصححه األلباني في “السلسلة الصحيحة
“Bukanlah termasuk golongan kami orang yang mencari perdukunan atau melakukan
perdukunan”
hadits Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam yang menjelaskan tentang hukum harta yang
diperoleh melalui pratek perdukunan:
Dari Abu Mas’ud Radhiallahu ‘anhu , bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam
melarang (memakan) hasil jual anjing, upah pelacur dan upah dukun”.
((إذا قضى هللا األمر في السماء ض‚‚ربت المالئك‚‚ة بأجنحته‚‚ا:عن أبي هريرة رضي هللا عنه إن نبي هللا صلى هللا عليه وسلم قال
خضعانا لقوله كأنه سلسلة على صفوان ف‚‚إذا ف‚‚زع عن قل‚‚وبهم ق‚‚الوا م‚‚اذا ق‚‚ال ربكم ؟ ق‚‚الوا لل‚‚ذي ق‚ال الح‚‚ق وه‚‚و العلي الكب‚‚ير
فيسمعها مسترق السمع ومسترق السمع هك‚ذا بعض‚ه ف‚وق بعض – ووص‚ف س‚فيان بكف‚ه فحرفه‚ا وب‚دد‚ بين أص‚ابعه – فيس‚مع
الكلمة فيلقيها إلى من تحته ثم يلقيها اآلخر إلى من تحته حتى يلقيه‚ا على لس‚ان الس‚احر أو الك‚اهن فربم‚ا أدرك الش‚هاب قب‚ل أن
يلقيها وربما ألقاها قبل أن يدركه فيكذب معها مائة كذبة فيقال أليس قد قال لنا يوم كذا وكذا ك‚‚ذا وك‚‚ذا فيص‚‚دق بتل‚‚ك الكلم‚ة ال‚‚تي
رواه البخاري.))سمع من السماء
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu , bahwa Nabi Sallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
“Apabila memutuskan sebuah perintah di langit, para malaikan menundukkan sayap-sayap
mereka dengan penuh takut. Bagaikan suara rantai yang ditarik di atas batu putih. Apabila telah
hilang rasa takut dari hati mereka, mereka bertanya: apa yang dikatakakan oleh Tuhan kalian?
Jibril menjawab: tentang kebenaran dan Ia Maha Tinggi lagi Maha Besar. Lalu para pencuri
berita langit (setan) mendengarnya. Mereka para pencuri berita langit tersebut seperti ini,
sebahagian mereka di atas sebahagian yang lain. -Sufyan (rawi hadits) mencontohkan dengan
jari-jarinya- Maka yang paling di atas mendengar sebuah kalimat lalu membisikannya kepada
yang di bawahnya, kemudian selanjutnya ia membisikan lagi kepada yang di bawahnya dan
begitu seterusnya sampai ia membisikanya kepada tukan sihir atau dukun. Kadang-kadang ia
disambar oleh bintang berapi sebelum menyampaikannya atau ia telah menyampaikannya
sebelum ia disambar oleh bintang berapi. Maka setan mencapur berita tersebut dengan seratus
kebohongan. Maka dikatakan orang: bukan ia telah berkata kepada kita pada hari ini dan ini…
maka ia dipercaya karena satu kalimat yang pernah ia dengan langit tersebut”.
2.5 Istilah-istilah tentang dukun
1. Kahin
Al-Baghawi rahimahullahu mengatakan bahwa Al-Kahin adalah seseorang yang
mengabarkan sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang. Ada pula yang mengatakan,
al-kahin adalah yang mengabarkan apa yang tersembunyi dalam qalbu. (Lihat Majmu’ Fatawa,
35/173)
2. ‘Arraf
‘Arraf merupakan bentuk mubalaghah (penyangatan) dari kata ‘arif (yang tahu-admin).
Ada sebagian ulama mengatakan bahwa ‘arraf itu sama dengan kahin (dukun) yaitu orang yang
memberitahukan tentang sesuatu yang akan datang. Sebagian yang lain mengatakan ‘arraf adalah
nama umum dari kata kahin, dukun, munajjim, rammal, dan selainnya, yaitu orang yang
berbicara tentang sesuatu yang ghaib dengan tanda-tanda yang dia pergunakan.Di antara alat
yang dipergunakan untuk mengetahui perkara yang ghaib adalah: pertama, melalui kasyf (baca:
terawangan); dan kedua, melalui setan.
3. Rammal
Raml dalam bahasa Arab berarti pasir yang lembut. Rammal adalah seorang tukang ramal
yang menggaris-garis di pasir untuk meramal sesuatu. Ilmu ini telah dikenal di masyarakat Arab
dengan sebutan ilmu raml.
4. Munajjim, ahli ilmu nujum
Nujum artinya bintang-bintang. Akhir-akhir ini populer dengan nama astrologi (ilmu
perbintangan) yang dipakai untuk meramal nasib.
5. Sahir, tukang sihir
Ini lebih jahat dari yang sebelumnya, karena dia tidak hanya terkait dengan ramalan
bahkan dengan ilmu sihir yang identik dengan kejahatan.
2.6 Perbedaan Dukun zaman dulu dan sekarang
Perdukunan zaman dulu
Di zaman dulu para dukun lebih banyak beroperasi di daerah perdalaman yang minim
ilmu pengetahuan serta kurangnya pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Umumnya masyarakat
yang mendatangi dukun adalah golongan yang tidak berilmu dan tinggal jauh dari pusat
pelayanan kesehatan medis atau kurannya biaya untuk berobat kepusat kesehatan. Tujuan
mendatangi dukun terbatas pada urusan tertentu saja seperti berobat atau minta ilmu tangkal dan
pelet. Dukun di zaman dulu amat mudah dikenal oleh masyarakat melalui penampilannya secara
fisik atau zohir. Para dukun zaman dulu tidak telalu antusias untuk mendapatkan harta dari para
pasiennya, pemberian atau imbalan yang mereka terima sangatlah sederhana sekali, kadangkala
hanya menerima sebatang rokok atau uang alah kadarnya tanpa ada tarif tertentu. Dukun zaman
dulu tidak menjadikan profesi perdukunan sebagai sumber mata pencarian atau penghasilan
pokok untuk biaya kehidupan mereka sehari-hari. Disamping mereka sangat memperhatikan
norma-norma adat dan nilai-nilai kesusilaan dalam pratek perdukunanya, dan tidak menyamar
dalam prateknya sebagai seorang yang sholeh.
Perdukunan zaman sekarang
Dukun zaman moderen melakukan preteknya di kota-kota besar, bahkan membuka pusat
perdukunannya dengan izin resmi. Ilmu perdukunan mereka didukung oleh ilmu pengetahuan
moderen. Para pasienya orang-orang yang berpendidikan dan memiliki kemampuan ekonomi
yang menengah keatas. Tujuan untuk mendatangi dukun tidak terbatas pada urusan klasik seperti
urusan untuk berobat. Aka tetapi lebih meluas kedalam masalah profesi dan pekerjaan yang
sedang mereka geluti. Ada yang mendatangi dukun untuk mendongkrak kepupleran, untuk
menjadi lebih cantik, agar menang dalam pilkada, agar bisa bertahan dalam posisi jabatan yang
sedang dipegang, atau naik ketingkat yang lebih tinggi dsb. Dukun zaman moderen amat sulit
untuk dikenal sebagai dukun secara fisik atau zohir, karena bernampilan rapi dan mungkin
menaiki kendaraan mewah serta berteman dengan orang-orang yang terpandang. Para dukun
moderen dalam prateknya mereka menetapkan tarif tertentu, mungkin bisa mencapai jutaan
rupiah. Perdukunan di zaman moderen menjadi sebuah profesi resmi sebagai sumber mata
pencarian atau penghasilan pokok untuk biaya kehidupan mereka sehari-hari. Para dukun zaman
moderen lebih gila dan lebih bejat, tidak lagi memperhatikan norma-norma adat dan nilai-nilai
kesusilaan dalam pratek perdukunanya. Mereka kadangkala mecabuli para pesienya, bahkan
mungkin meminta untuk mensetubuhi isteri pasiennya sampai menikahi gadis-gadis tanpa batas.
Disamping itu mereka menyamar dalam prateknya sebagai seorang yang sholeh, mungkin
mengaku sebagai seorang wali, habib atau mengaku keturunan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa
Sallam .
2.7 Cara menangkal Perdukunan atau sihir
cara untuk menangkal perdukunan dan sihir :
1. Membaca ayat Kursy pada pagi dan sore, setiap selesai sholat fardhu dan saat akan tidur.
2. Membaca بسم هللا ketika membuka pakaian dan ketika mau masuk Wc.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pada dasarnya ilmu sihir dan dukun sangat dilarang tegas oleh Islam karena hal tersebut
merupakan kemungkaran terhadap agama dan juga kemusyrikan. Oleh karena itu kita sebagai
masyarakat yang tidak ingin musyrik diharapkan lebih berhati-hati dan lebih kebal lagi imannya
agar tidak mudah tergoda dan terbawa hawa nafsu yang bisa menyesatkan. Dengan kata lain kita
harus menjauh dari yang namanya ilmu-ilmu ghaib karena informasi yang disampaikannya
belum tentu benar.
1.2 Saran
Untuk masyarakat tentunya harus lebih menambah wawasan tentang dukun, sihir dan lain
sebagainnya, memperkuat iman dan takwa kita terhadap Allah SWT, memperyakin diri sendiri
dan percaya pada Allah tentang apa yang akan terjadi intinya kita harus pasrah
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
- Dukun dan Sihir dan Hubungannya dengan Kesehatan dan Agama _ Rumah Artikel.html
- Hukum-Hukum Sihir Menurut Islam - Islampos.html
- PERDUKUNAN ABAD MODERN MENURUT ISLAM _ Resensi Akhir Zaman.html
- Pandangan Islam tentang Sihir, Perdukunan dan Ramalan Kumpulan Materi Dakwah
Islam.html
- HUKUM BERTANYA KEPADA DUKUN.html
- Sejarah Perdukunan Dalam Pandangan Islam _ Kesehatan Muslim.html
- Ini Ustadz, Kyai, Wali, atau Dukun (7) [Hukuman Untuk Si Dukun] _.html