You are on page 1of 14

MAKALAH AGAMA

“Dukun, Sihir dan Sistem Kepercayaan”

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Agama


Jurusan Sistem Informasi

disusun oleh :
Novela Putri Dhanty Kusmawan (A3.1400021)
Yuyum Sumiati (A3.1400025)
Asep Mulyono (A3.140005)
Dede Kurniadi (A3.140006)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN


KOMPUTER (STMIK) SUMEDANG
2015/2016

 
KATA PENGANTAR

Assalamua’laikum Wr Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok Makalah Agama ini
dengan tepat waktu. Karena tanpa pertolongan-Nya saya tidak dapat menyelesaikan Makalah ini.
Sholawat serta salam terlimpah curah kepada Nabi Muhammad SAW.
Adapun tujuan pembuatan makalah dengan judul ” Dukun, Sihir dan Sistem Kepercayaan
Masyarakat“ adalah untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Mata Kuliah Agama dan dengan
adanya makalah ini bisa menambah pengetahuan kita tentang masalah perdukunan, sihir dan
juga system kepercayaan di masyarakat yang tentunya itu semua merupakan hal yang musyrik.
Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen yang sudah memberikan tugas
kelompok makalah ini dan kami mohon maaf bila banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini harap Bapak dapat memakluminya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Wassalamua’laikum Wr Wb

Sumedang, Februari 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dukun, Sihir dan Sistem Kepercayaan Masyarakat........................3
2.2 Pandangan islam mengenai Dukun, Sihir dan Kepercayaan
Masyarakat.........................................................................................................3-5
2.3 Hukuman dan Larangannya.......................................................................................................5-7
.............................................................................................................................................
2.4 Proses dukun mendapatkan informasi...............................................................7-8
2.5 Istilah-istilah tentang dukun..............................................................................8-9
2.6 Perbedaan dukun zaman dulu dan sekarang......................................................9-11
2.7 Cara menangkal dukun dan sihir.......................................................................11
2.8 Alasan manusia berdukun dan bersihir..............................................................11
2.9 Peran dukun untuk pengobatan..........................................................................12
2.10 Faktor penyebab berdukun..............................................................................12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan........................................................................................................13
3.2 Saran..................................................................................................................13
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Di zaman yang sudah maju dan berkembang ini masih banyak masyarakat yang mempercayai
dan menggunakan yang namanya dukun, sihir dan system kepercayaan masyarakat. Di zaman
dahulu banyak orang yang mencari dan mendatangi dukun, sihir dan apapun yang masih
bersangkutan dengan perdukunan seperti paranormal. Mereka menanyakan tentang keadaan atau
apa yang terjadi terhadap diri sendiri maupun orang lain, atau bisa dibilang dengan menanyakan
nasibnya. Mungkin dulu orang masih awam dan kurangnya pengetahuan tentang hal-hal yang
bersangkutan dengan alam ghaib. Karena perlu kita ketahui bahwa dukun, sihir merupakan
bentuk ghaib, karena tidak ada manusia yang mengetahui apa yang akan terjadi atau masa depan
seseorang selain Allah SWT.
Dukun dan sihir banyak digunakan orang untuk mencari jodoh, melihat nasib, dan lain
sebagainya kadang dukun dan sihir pun bisa digunakan untuk kejahatan seperti menyantet
seseorang dan lainnya tapi ada juga dukun untuk pengobatan. Sebenarnya perlu kita waspadai
mengenai dukun, sihir karena apa di zaman ini banyak orang yang memperpergunakan dukun
dan sihir untuk kejahatan seperti ilmu santet dan memperdaya orang ada istilahnya pelet.
Maka dari itu dengan diadakannya makalah ini, bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan masyarakat tentang dukun, sihir, dan system kepercayaan masyarakat, apalagi di
zaman sekarang teknologi sudah canggih dan maju.

1.2  Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut agar penulisan sesuai dengan yang diharapkan maka
diperoleh beberapa rumusan, yaitu:
1.      Apa yang dimaksud dengan dukun, sihir dan sistem kepercayaan masyarakat ?
2.      Bagaimana pandangan islam tentang dukun, sihir, dan system kepercayaan masyarakat ?
3.      Apa hukuman atau sanksi yang didapat oleh orang yang menjadi dukun, penyihir ataupun orang
yang melakukan perdukunan dan sihir ?
4.      Bagaimana dukun tersebut mendapatkan informasi ?
5.      Adakah istilah-istilah tentang dukun ?
6.      Bagaimana perbedaan perdukunan zaman dulu dengan zaman sekarang?
7.      Adakah cara untuk menangkal perdukunan dan sihir ?
8.      Mengapa manusia bisa melakukan perdukunan dan sihir ?
9.      Bagaimana peran dukun dalam pengobatan ?
10.  Faktor penyebab masyarakat berkunjung ke dukun?

1.3  Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang dukun, sihir dan sistem kepercayaan masyarakat

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dukun, Sihir, dan Sistem Kepercayaan Masyarakat

Dukun adalah orang yang mengatakan bahwa dirinya tahu tentang perkara-perkara ghaib
yang belum terjadi dan perkara yang tersembunyi (rahasia) bagi manusia.
Sihir adalah kesepakatan tukang sihir dengan syeitan dengan melakukan hal yang
diharamkan dan menaati apa yang diperintah oleh setan sebagai imbalannya setan tersebut akan
membantu penyihir.
Sistem Kepercayaan masyarakat adalah suatu kepercayaan masyarakat yang dianut oleh
suatu daerah dimana para masyarakatnya mempercayainya secara turun temurun, bisa disebut
juga sebagai adat/kebudayaan.
2.2 Pandangan Islam mengenai Dukun, Sihir dan Sistem Kepercayaan
Masyarakat
Hadits dukun,
َ ‫ص َّدقَهُ بِ َما يَقُوْ لُ؛ فَقَ ْد َكفَ َر بِ َما ُأ ْن ِز َل َعلَى ُم َح َّم ٍد‬
“‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ َ‫” َم ْن َأتَى َكا ِهنًا َأوْ َسا ِحراً ف‬.

“Barangsiapa mendatangi dukun atau tukang sihir lalu mempercayai apa yang dikatakannya;
maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ’alaihi wa
sallam.” (H.R. Al-Bazzar, shahih).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,


“Setan tidak mungkin membantu para tukang sihir dalam hal itu, kecuali setelah mereka
melakukan hal-hal yang bertentangan dengan syariat, sebagai bentuk kompensasi bantuan
tersebut.” (Al-Furqân hal. 331-332)
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
“Semakin perbuatan yang dipersembahkan kufur atau syirik, maka bantuan yang diberikan
setan semakin besar.” (At-Tafsîr al-Qayyim hal. 581).
Sihir dalam bahasa Arab tersusun dari huruf ‫ س‬,‫ ح‬,‫( ر‬siin, kha, dan ra), yang secara
bahasa bermakna segala sesuatu yang sebabnya nampak samar. Oleh karenanya kita mengenal
istilah ‘waktu sahur’ yang memiliki akar kata yang sama, yaitu siin, kha dan ra, yang artinya
waktu ketika segala sesuatu nampak samar dan “remang-remang”.ibnul Qudamah rahimahullah
mengatakan, “Sihir adalah jampi atau mantra yang memberikan pengaruh baik secara zhohir
maupun batin, semisal membuat orang lain menjadi sakit, atau bahkan membunuhnya,
memisahkan pasangan suami istri, atau membuat istri orang lain mencintai dirinya
(pelet).Orang yang mengajarkan sihir adalah kafir. Allah Subhanahu wata’ala berfirman :
“Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir) hanya syaitan-syaitan itulah yang
kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan
kepada dua malaikat di negeri babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan
(sesuatu kepada seseorangpun) sebelum mengatakan, “sesungguhnya kami hanya cobaan
(bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. (Al Baqarah : 102).
Sistem Kepercayaan Masyarakat
Secara islam orang hanya harus percaya pada Allah SWT dan tidak percaya kepada siapapun
selain kepada Allah, namun pada zaman dahulu orang masih belum memeluk agama islam dan
pengetahuan mereka pun masih sangat awam sehingga membuat mereka melakukan hal tersebut.
Hingga saat ini walaupun masyarakat tersebut sudah mengenal agama, tapi system kepercayaan
masih dilakukan karea sudah berlangsung secara turun temurun dan sulit untuk dihilangkannya.

2.3 Hukuman bagi Dukun dan Tukang Sihir dan Larangan orang yang
berdukun

Hukuman untuk dukun dan tukang sihir


Diriwayatkan dari Jundab, Rasulullah bersabda:
ِ ‫ضرْ بَةٌ بِال َّسي‬
‫ْف‬ َ ‫َح ُّد السَّا ِح ِر‬
“Hukuman bagi tukang sihir ialah dipenggal lehernya dengan pedang.” (HR.  Tirmidzi)
Larangan bagi orang yang berdukun atau melakukan sihir:

1. Larangan tentang mendatangi dukun

Hal ini di tegaskan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam  dalam sabdanya:

.» َ‫ال «فَالَ تَْأتُوا ْال ُكهَّان‬


َ َ‫ ق‬. َ‫ت يَا َرسُو َل هَّللا ِ ُأ ُمورًا ُكنَّا نَصْ نَ ُعهَا فِى ْال َجا ِهلِيَّ ِة ُكنَّا نَْأتِى ْال ُكهَّان‬
ُ ‫اويَةَ ْب ِن ْال َح َك ِم ال ُّسلَ ِم ِّى قَا َل قُ ْل‬
ِ ‫ع َْن ُم َع‬
‫رواه مسلم‬

Dari Mu’awiyah bin Hakam Radhiallahu ‘anhu  ia berkata kepada Rasulullah Sallallahu
Alaihi Wa Sallam : ada beberapa hal yang biasa kami lakukan di masa jahiliyah, kami
terbiasa datang kedukun? Jawab Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam : “Jangan kalian
datang kedukun”.

2.  Larangan bertanya kepada dukun

Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam  bersabda:

ُ‫‚ال « َم ْن َأتَى َعرَّافً‚‚ا فَ َس‚َألَهُ ع َْن َش‚ ْى ٍء لَ ْم تُ ْقبَ‚‚لْ لَ‚ه‬ ِ ‫ْض َأ ْز َو‬
َ ‚َ‫اج النَّبِ ِّى صلى هللا عليه وسلم ع َِن النَّبِ ِّى ص‚‚لى هللا علي‚‚ه وس‚‚لم ق‬ ِ ‫ع َْن بَع‬
‫ رواه مسلم‬.» ً‫صالَةٌ َأرْ بَ ِعينَ لَ ْيلَة‬
َ
Diriwayatkan lagi oleh sebahagian isteri Nabi Sallallahu Alaihi Wa Sallam  dari Nabi
Sallallahu Alaihi Wa Sallam : “Barangsiapa yang mendatangi tukang tenung untuk
bertanya tentang sesuatu, maka tidak diterima darinya shalat selama empat puluh
malam”.

3. Larangan mempercayai dukun

Dalam sebuah hadits dijelaskan:

َّ ‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه‬


‫أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال «من أتى كاهنا فصدقه فقد كفر بما أن‚‚زل على محم‚‚د ص‚‚لى هللا‬
‫عليه وسلم» رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه‬

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu , bahwa Nabi Sallallahu Alaihi Wa Sallam
bersabda: “Barangsiapa yang mendatangi dukun lalu mempercayainya, sungguh ia telah
kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad Sallallahu Alaihi Wa Sallam “.

4. Larangan meminta perdukunan dan membuka pratek pedukunan

Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam  bersabda:

.)2195( ‫ رقم الحديث‬:”‫((ليس منَّا من تَ َكهَّنَ أو تُ ُكهِّنَ له)) رواه الطبراني وصححه األلباني في “السلسلة الصحيحة‬

“Bukanlah termasuk golongan kami orang yang mencari perdukunan atau melakukan
perdukunan”

5. Hukum harta hasil perdukunan

hadits Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam  yang menjelaskan tentang hukum harta yang
diperoleh melalui pratek perdukunan:

‫ متفق عليه‬.» ‫ان ْال َكا ِه ِن‬


ِ ‫ب َو َمه ِْر ْالبَ ِغ ِّى َوح ُْل َو‬
ِ ‫ى َأ َّن َرسُو َل هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم نَهَى ع َْن ثَ َم ِن ْال َك ْل‬
ِّ ‫ار‬
ِ ‫ص‬َ ‫ع َْن َأبِى َم ْسعُو ٍد اَأل ْن‬

Dari Abu Mas’ud Radhiallahu ‘anhu , bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam
melarang (memakan) hasil jual anjing, upah pelacur dan upah dukun”.

2.4 Proses Dukun mendapatkan Informasi


Dalam hal ini dukun bekerjasama dengan setan/jin dan tentunya mereka saling
berkomitmen dimana dukun harus mengikuti apa yang diperintahkan oleh setan, barulah setan/jin
membantu dukun tersebut.

‫ ((إذا قضى هللا األمر في السماء ض‚‚ربت المالئك‚‚ة بأجنحته‚‚ا‬:‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه إن نبي هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬
‫خضعانا لقوله كأنه سلسلة على صفوان ف‚‚إذا ف‚‚زع عن قل‚‚وبهم ق‚‚الوا م‚‚اذا ق‚‚ال ربكم ؟ ق‚‚الوا لل‚‚ذي ق‚ال الح‚‚ق وه‚‚و العلي الكب‚‚ير‬
‫فيسمعها مسترق السمع ومسترق السمع هك‚ذا بعض‚ه ف‚وق بعض – ووص‚ف س‚فيان بكف‚ه فحرفه‚ا وب‚دد‚ بين أص‚ابعه – فيس‚مع‬
‫الكلمة فيلقيها إلى من تحته ثم يلقيها اآلخر إلى من تحته حتى يلقيه‚ا على لس‚ان الس‚احر أو الك‚اهن فربم‚ا أدرك الش‚هاب قب‚ل أن‬
‫يلقيها وربما ألقاها قبل أن يدركه فيكذب معها مائة كذبة فيقال أليس قد قال لنا يوم كذا وكذا ك‚‚ذا وك‚‚ذا فيص‚‚دق بتل‚‚ك الكلم‚ة ال‚‚تي‬
‫ رواه البخاري‬.))‫سمع من السماء‬
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu , bahwa Nabi Sallallahu Alaihi Wa Sallam  bersabda:
“Apabila memutuskan sebuah perintah di langit, para malaikan menundukkan sayap-sayap
mereka dengan penuh takut. Bagaikan suara rantai yang ditarik di atas batu putih. Apabila telah
hilang rasa takut dari hati mereka, mereka bertanya: apa yang dikatakakan oleh Tuhan kalian?
Jibril menjawab: tentang kebenaran dan Ia Maha Tinggi lagi Maha Besar. Lalu para pencuri
berita langit (setan) mendengarnya. Mereka para pencuri berita langit tersebut seperti ini,
sebahagian mereka di atas sebahagian yang lain. -Sufyan (rawi hadits) mencontohkan dengan
jari-jarinya- Maka yang paling di atas mendengar sebuah kalimat lalu membisikannya kepada
yang di bawahnya, kemudian selanjutnya ia membisikan lagi kepada yang di bawahnya dan
begitu seterusnya sampai ia membisikanya kepada tukan sihir atau dukun. Kadang-kadang ia
disambar oleh bintang berapi sebelum menyampaikannya atau ia telah menyampaikannya
sebelum ia disambar oleh bintang berapi. Maka setan mencapur berita tersebut dengan seratus
kebohongan. Maka dikatakan orang: bukan ia telah berkata kepada kita pada hari ini dan ini…
maka ia dipercaya karena satu kalimat yang pernah ia dengan langit tersebut”.
2.5 Istilah-istilah tentang dukun
1. Kahin
Al-Baghawi rahimahullahu mengatakan bahwa Al-Kahin adalah seseorang yang
mengabarkan sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang. Ada pula yang mengatakan,
al-kahin adalah yang mengabarkan apa yang tersembunyi dalam qalbu. (Lihat Majmu’ Fatawa,
35/173)
2. ‘Arraf
‘Arraf merupakan bentuk mubalaghah (penyangatan) dari kata ‘arif (yang tahu-admin).
Ada sebagian ulama mengatakan bahwa ‘arraf itu sama dengan kahin (dukun) yaitu orang yang
memberitahukan tentang sesuatu yang akan datang. Sebagian yang lain mengatakan ‘arraf adalah
nama umum dari kata kahin, dukun, munajjim, rammal, dan selainnya, yaitu orang yang
berbicara tentang sesuatu yang ghaib dengan tanda-tanda yang dia pergunakan.Di antara alat
yang dipergunakan untuk mengetahui perkara yang ghaib adalah: pertama, melalui kasyf (baca:
terawangan); dan kedua, melalui setan.
3. Rammal
Raml dalam bahasa Arab berarti pasir yang lembut. Rammal adalah seorang tukang ramal
yang menggaris-garis di pasir untuk meramal sesuatu. Ilmu ini telah dikenal di masyarakat Arab
dengan sebutan ilmu raml.
4. Munajjim, ahli ilmu nujum
Nujum artinya bintang-bintang. Akhir-akhir ini populer dengan nama astrologi (ilmu
perbintangan) yang dipakai untuk meramal nasib.
5. Sahir, tukang sihir
Ini lebih jahat dari yang sebelumnya, karena dia tidak hanya terkait dengan ramalan
bahkan dengan ilmu sihir yang identik dengan kejahatan.
2.6 Perbedaan Dukun zaman dulu dan sekarang
Perdukunan zaman dulu
Di zaman dulu para dukun lebih banyak beroperasi di daerah perdalaman yang minim
ilmu pengetahuan serta kurangnya pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Umumnya masyarakat
yang mendatangi dukun adalah golongan yang tidak berilmu dan tinggal jauh dari pusat
pelayanan kesehatan medis atau kurannya biaya untuk berobat kepusat kesehatan. Tujuan
mendatangi dukun terbatas pada urusan tertentu saja seperti berobat atau minta ilmu tangkal dan
pelet. Dukun di zaman dulu amat mudah dikenal oleh masyarakat melalui penampilannya secara
fisik atau zohir. Para dukun zaman dulu tidak telalu antusias untuk mendapatkan harta dari para
pasiennya, pemberian atau imbalan yang mereka terima sangatlah sederhana sekali, kadangkala
hanya menerima sebatang rokok atau uang alah kadarnya tanpa ada tarif tertentu. Dukun zaman
dulu tidak  menjadikan profesi perdukunan sebagai sumber mata pencarian atau penghasilan
pokok untuk biaya kehidupan mereka sehari-hari. Disamping mereka sangat memperhatikan
norma-norma adat dan nilai-nilai kesusilaan dalam pratek perdukunanya, dan tidak menyamar
dalam prateknya sebagai seorang yang sholeh.
Perdukunan zaman sekarang
Dukun zaman moderen melakukan preteknya di kota-kota besar, bahkan membuka pusat
perdukunannya dengan izin resmi. Ilmu perdukunan mereka didukung oleh ilmu pengetahuan
moderen. Para pasienya orang-orang yang berpendidikan dan memiliki kemampuan ekonomi
yang menengah keatas. Tujuan untuk mendatangi dukun tidak terbatas pada urusan klasik seperti
urusan untuk berobat. Aka tetapi lebih meluas kedalam masalah profesi dan pekerjaan yang
sedang mereka geluti. Ada yang mendatangi dukun untuk mendongkrak kepupleran, untuk
menjadi lebih cantik, agar menang dalam pilkada, agar bisa bertahan dalam posisi jabatan yang
sedang dipegang, atau naik ketingkat yang lebih tinggi dsb. Dukun zaman moderen amat sulit
untuk dikenal sebagai dukun secara fisik atau zohir, karena bernampilan rapi dan mungkin
menaiki kendaraan mewah serta berteman dengan orang-orang yang terpandang. Para dukun
moderen dalam prateknya mereka menetapkan tarif tertentu, mungkin bisa mencapai jutaan
rupiah. Perdukunan di zaman moderen menjadi sebuah profesi resmi sebagai sumber mata
pencarian atau penghasilan pokok untuk biaya kehidupan mereka sehari-hari. Para dukun zaman
moderen lebih gila dan lebih bejat, tidak lagi memperhatikan norma-norma adat dan nilai-nilai
kesusilaan dalam pratek perdukunanya. Mereka kadangkala mecabuli para pesienya, bahkan
mungkin meminta untuk mensetubuhi isteri pasiennya sampai menikahi gadis-gadis tanpa batas.
Disamping itu mereka menyamar dalam prateknya sebagai seorang yang sholeh, mungkin
mengaku sebagai seorang wali, habib atau mengaku keturunan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa
Sallam .
2.7 Cara menangkal Perdukunan atau sihir
cara untuk menangkal perdukunan dan sihir :
1.      Membaca ayat Kursy pada pagi dan sore, setiap selesai sholat fardhu dan saat akan tidur.

2.      Membaca   ‫ بسم هللا‬  ketika membuka pakaian dan ketika mau masuk Wc.

3.      Membaca do’a ketika masuk Wc.


4.      Membaca do’a saat akan berhubungan suami isteri.
5.      Menghiasi rumah dengan sering membaca surat Al baqarah di dalamnya.
6.      Membaca do’a ketika masuk rumah
7.      Membaca do’a ketika singgah di sebuah tempat atau memasuki daerah baru.
2.8 Alasan manusia berdukun dan melakukan sihir
1. lemahnya iman dan takwa terhadap Allah SWT
2. tuntutan kehidupan materialism modern

2.9 Peran dukun untuk pengobatan


Ada berbagai macam dukun, seperti dukun beranak, dukun buat menyembuhkan
penyakit dan lain sebagainya. Pada zaman dahulu dukun beranak dan dukun untuk penyembuhan
penyakit dibutuhkan karena dulu masih jarang yang namanya dokter dan banyak masyarakat
yang tinggal di desa sehingga mereka tidak tahu mengenai dukun beranak itu baik atau tidak
yang mereka tahu hanya bahwa dukun tersebut bisa membantu dan menyembuhkan penyakit.
Namun di zaman sekarang mungkin di kota – kota besar sudah tidak ada tapi mungkin ada
sebagian daerah yang masih mempergunakan dukun sebagai tempat untuk berobat.
2.10 Faktor penyebab masyarakat berdukun
1.             rendahnya pengetahuan,
2.             lemahnya keyakinan terhadap ajaran agama,
3.             terbatasnya kemampuan ekonomi, serta
4.             adanya keyakinan seseorang atau masyarakat yang ketat dan telah terpelihara secara turun-
temurun.

BAB III
PENUTUP
1.1    Kesimpulan
Pada dasarnya ilmu sihir dan dukun sangat dilarang tegas oleh Islam karena hal tersebut
merupakan kemungkaran terhadap agama dan juga kemusyrikan. Oleh karena itu kita sebagai
masyarakat yang tidak ingin musyrik diharapkan lebih berhati-hati dan lebih kebal lagi imannya
agar tidak mudah tergoda dan terbawa hawa nafsu yang bisa menyesatkan. Dengan kata lain kita
harus menjauh dari yang namanya ilmu-ilmu ghaib karena informasi yang disampaikannya
belum tentu benar.
1.2    Saran
Untuk masyarakat tentunya harus lebih menambah wawasan tentang dukun, sihir dan lain
sebagainnya, memperkuat iman dan takwa kita terhadap Allah SWT, memperyakin diri sendiri
dan percaya pada Allah tentang apa yang akan terjadi intinya kita harus pasrah

LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
-          Dukun dan Sihir dan Hubungannya dengan Kesehatan dan Agama _ Rumah Artikel.html
-          Hukum-Hukum Sihir Menurut Islam - Islampos.html
-          PERDUKUNAN ABAD MODERN MENURUT ISLAM _ Resensi Akhir Zaman.html
-          Pandangan Islam tentang Sihir, Perdukunan dan Ramalan Kumpulan Materi Dakwah
Islam.html
-          HUKUM BERTANYA KEPADA DUKUN.html
-          Sejarah Perdukunan Dalam Pandangan Islam _ Kesehatan Muslim.html
-          Ini Ustadz, Kyai, Wali, atau Dukun (7) [Hukuman Untuk Si Dukun] _.html

You might also like