Professional Documents
Culture Documents
Peta Konsep Kel.10
Peta Konsep Kel.10
MAKALAH
Oleh :
Kelompok 10
Offering A
Dita Rofi’atul Afrida (170351616587)
Jasmine Amanda Putri (170351616544)
Serent Resiana Hantari (170351616591)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan
nikmat sehat-Nya, baik berupa sehat fisik maupun akal pikiran sehingga makalah
ini dapat selesai dengan tepat waktu. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan
kepada Ibu Vita Ria Mustikasari, S.Pd., M.Si. dan Ibu Isnanik Juni Fitriyah, S.Pd.,
M.Si selaku dosen pengampu matakuliah IPA Sekolah sehingga pembuatan
makalah dengan judul “Menganalisis Konsep Berdasarkan KD 3.8 Kelas VII IPA
SMP” dapat terselesaikan.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan ...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Peta Konsep.................................................................................3
2.2 Ciri-Ciri Peta Konsep ...................................................................................3
2.3 Langkah-Langkah Membuat Peta Konsep....................................................4
2.4 Jenis-Jenis Peta Konsep.................................................................................4
2.5 Manfaat Peta Konsep.....................................................................................6
2.6 Penerapan Peta Konsep Pada KD 3.8 Kelas VII IPA SMP...........................7
2.7 Pengertian Pencemaran Lingkungan.............................................................8
2.8 Jenis-Jenis Pencemaran Dan Dampaknya ....................................................8
2.9 Usaha Untuk Mencegah Pencemaran Lingkungan......................................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................13
3.2 Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Mengetahui ciri-ciri peta konsep.
3. Mengetahui langkah-langkah pembuatan peta konsep.
4. Mengetahui jenis-jenis peta konsep.
5. Memahami manfaat peta konsep.
6. Mengetahui penerapan peta konsep pada KD 3.8 kelas VII IPA SMP.
7. Memahami pengertian pencemaran lingkungan.
8. Mengetahui jenis-jenis pencemaran dan dampaknya.
9. Memahami usaha untuk mencegah pencemaran lingkungan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Peta Konsep
Peta konsep merupakan inovasi baru yang penting untuk membantu
anak menghasilkan pembelajaran bermakna dalam kelas. Pembelajaran
menitik beratkan pada bagimana proses belajar siswa dan melibatkan siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran. Peta konsep dikembangkan untuk
menggali kedalam struktur kognitif pelajaran dan untuk mengetahui baik bagi
siswa maupun guru, melihat apa yang diketahui siswa (Dahar, 2011). Peta
konsep menggunakan pengingat visual sensorik dalam suatu pola dari ide-ide
yang berkaitan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan, peta ini
dapat membangkitkan ide-ide orsinil dan memicu ingatan dengan mudah jauh
lebih mudah daripada pencatatan tradisional (Sugiyanto, 2013). Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peta konsep merupakan suatu metode
pembelajaran yang meminta siswa untuk mengaitkan konsep-konsep yang
saling berhubungan dalam bentuk gambar atau diagram dan memiliki
hubungan yang mengaitkan antara konsep-konsep tersebut.
2.2 Ciri-Ciri Peta Konsep
Dahar dalam Holil, (2008) mengemukakan ciri-ciri peta konsep
sebagai berikut:
a. Peta konsep ialah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep
dan proposisi-proposisi dari suatu bidang studi. Jadi dengan membuat
peta konsep, siswa dapat melihat bidang studi itu lebih jelas dan
mempelajarinya lebih bermakna.
b. Suatu peta konsep merupakan suatu gambar dua dimensi dari suatu
bidang studi atau suatu bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang
memperlihatkan hubungan-hubungan proporsional antar konsep-
konsep.
c. Cara menyatakan hubungan antar konsep-konsep tidak semua
mempunyai bobot yang sama. Ini berarti, bahwa ada beberapa konsep
yang lebih umum dari pada konsep-konsep yang lain hirarki. Apabila
3
dua atau lebih konsep yang digambarkan di bawah suatu konsep yang
lebih inklusif, terbentuklah hirarki pada peta konsep tersebut.
4
Gambar 2.1
Contoh Bagan Peta Konsep Pohon Jaringan
b. Rantai kejadian (events chain)
Peta konsep rantai kejadian digunakan untuk memberikan
suatu urutan atau langkah-langkah suatu kejadian
Kejadian awal
Gambar 2.2
Contoh Bagan Peta Konsep Pohon Rantai Kejadian
5
c. Peta Konsep Siklus (cycle concept map)
Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak
menghasilkan hasil akhir.
Gambar 2.3
Contoh Bagan Peta Konsep Siklus
6
c. Mengungkapkan Miskonsepsi
Dari peta konsep yang dibuat oleh para siswa, ada kalanya
ditemukan miskonsepsi yang terjadi dari dikaitkannya dua kosep atau
lebih yang Air Kondensasi Evaporasi Uap Air 5 membentuk
proposisinya yang “salah” Karena miskonsepsi itu terbuktu dapat
bertahan dan mengganggu belajar setersunya, miskonsepsi itu sedapat
mungkin ditiadakan melalui proses perubahan kosneptual
d. Alat Evaluasi
Dalam menilai peta konsep yang dibuat oleh para siswa secara
ringkas dikemukakan empat kriteria penilaian, yaitu:
a. Kesahihan proposisi;
b. Adanya hierarki;
c. adanya ikatan silang;
d. adanya contoh-contoh seperti yang telah dikemukakan novak
(1985).
2.6 Penerapan Peta Konsep Pada KD 3.8 Kelas VII IPA SMP
7
2.7 Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah suatu proses rusaknya
lingkungan, peristiwa masuknya atau dimasukkannya zat, unsur, energi dan
komponen yang bersifat merugikan ke lingkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan sebagai akibat perbuatan manusia atau alam sehingga kualitas
lingkungan menjadi menurun. Pencemaran air, udara, dan tanah adalah
masuknya zat, energi, makhluk hidup dan atau komponen lain ke udara atau
ke dalam air, ke tanah sehingga berubahnya komposisi air, udara, tanah oleh
kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas air, udara, tanah
menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air, udara, tanah tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Keputusan Menteri
Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.02/I/1988). Sementara itu polutan
atau bahan pencemar adalah segala sesuatu yang dapat membuat lingkungan
menjadi kotor, tidak sehat, dan tercemar.
10
2. Kendaraan bermotor yang sudah tua biasanya mengeluarkan gas CO lebih
banyak karena perbandingan bahan bakar dan udara sudah menyimpang
dari semula (alat pengaturnya sudah rusak). Oleh karena itu kendaraan
bermotor ini harus diperiksa kadar CO (uji emisi) yang dikeluarkan secara
periodik sebelum dinyatakan layak untuk dioperasikan. Jika tidak
dinyatakan layak tidak boleh dioperasikan.
3. Sampah-sampah yang masih basah jangan dibakar, sebaiknya dikubur
dalam tanah. Di dalam kendaraan atau dalam ruangan tidak merokok.
4. Di seluruh kota-kota besar dianjurkan untuk menanam pohon-pohonan
karena gas CO2 dapat digunakan oleh tumbuh-tumbuhan dalam proses
fotosintesis. Di samping itu debu-debu dapat mengendap pada daun-daun
tumbuhan. Kadar yang membahayakan dari polutan-polutan ini dapat
diketahui pengaruhnya pada tumbuhan. Dengan banyaknya tumbuh-
tumbuhan akan mengurangi jumlah polusi udara.
5. Untuk mengurangi dan mencegah emisi SOx ke udara dapat dilakukan
beberapa metode berikut.
a. Menggunakan bahan bakar batu bara atau minyak yang mempunyai
kadar sulfur rendah. Harga bahan bakar bersulfur rendah lebih mahal
daripada yang bersulfur tinggi.
b. Mensubsitusi bahan pembakaran dengan sumber energi lain, misalnya
alkohol dan energi surya.
c. Menghilangkan sulfur dari bahan bakar sebelum pembakaran.
d. Mendirikan suatu unit alat yang dapat mengubah gas SO2 menjadi
belerang bebas. Belerang bebas dapat dijual di pasaran, yang hasilnya
dapat digunakan untuk biaya operasi pencegahan polusi udara tersebut.
e. Menghilangkan SOx dari gas buangan industri dan knalpot kendaraan
dengan cara melewatkan gas ini ke dalam larutan kalsium oksida
(CaO) sehingga terbentuk CaSO4.
11
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran air dan
tanah adalah sebagai berikut:
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Peta konsep merupakan suatu metode pembelajaran yang meminta siswa
untuk mengaitkan konsep-konsep yang saling berhubungan dalam bentuk
gambar atau diagram dan memiliki hubungan yang mengaitkan antara
konsep-konsep tersebut.
3.1.2 Ciri-ciri peta konsep ialah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-
konsep dan proposisi-proposisi dari suatu bidang studi. Suatu peta konsep
merupakan suatu gambar dua dimensi dari suatu bidang studi atau suatu
bagian dari bidang studi. Cara menyatakan hubungan antar konsep-konsep
tidak semua mempunyai bobot yang sama.
3.1.3 Langkah-langkah membuat peta konsep mengidentifikasi pokok atau
prinsip yang melingkupi sejumlah konsep. Mengidentifikasi ide-ide atau
konsep konsep sekunder yang menunjang ide utama. Tempatkan ide-ide
utama ditengah atau dipuncak peta tersebut. Dan kelompok ide-ide
sekunder disekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan
hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.
3.1.4 Jenis-jenis peta konsep ialah pohon jaringan (network treeh), rantai
kejadian (events chain), dan peta konsep siklus (cycle concept map)
3.1.5 Manfaat peta konsep ialah menyelidiki apa yang telah diketahui siswa,
mempelajari cara belajar, mengungkapkan miskonsepsi dan alat evaluasi.
3.1.6 Pencemaran lingkungan atau polusi adalah suatu proses rusaknya
lingkungan, peristiwa masuknya atau dimasukkannya zat, unsur, energi
dan komponen yang bersifat merugikan ke lingkungan atau berubahnya
tatanan lingkungan sebagai akibat perbuatan manusia atau alam sehingga
kualitas lingkungan menjadi menurun.
3.1.7 Jenis-jenis pencemaran dan dampaknya
a) Pencemaran air mengakibatkan adanya bahan-bahan asing yang
mengakibatkan air itu tidak dapat digunakan sesuai peruntukannya
secara normal disebut pencemaran air.
13
b) Pencemaran udara. Banyak polutan yang sudah tercampur ke udara
yang berasal dari hasil pembakaran batu bara, minyak bumi, dan
pembakaran sampah, serta asap kendaraan bermotor.
c) Pencemaran tanah yang disebabkan oleh pupuk yang digunakan
secara berlebihan, pestisida yang digunakan untuk membunuh
hewan pengganggu (hama), insektisida yang digunakan untuk
membunuh serangga, fungisida untuk mematikan jamur yang
masuk ke dalam tanah dan juga mematikan mikroba-mikroba
pengurai di tanah, sehingga akan menyebabkan siklus zat di alam
terganggu atau terputus, deterjen dan sabun yang digunakan
berlebihan dan dibuang ke tanah dan ke air akan mengganggu
kehidupan organisme di tanah atau di air tersebut, terutama
deterjen yang sukar diuraikan oleh mikroorganisme. Sampah
berupa plastik yang sukar hancur, botol-botol, dan kaleng-kaleng
bekas, kulit bekas sepatu, karet yang sukar dan tidak bisa terurai
jika dibuang ke tanah atau ditumbuk di tanah akan mengganggu
kehidupan organisme di tempat tersebut. Sampah berupa kertas
bekas, bagian tanaman atau hewan yang sudah mati dapat terurai,
akan tetapi ini mengganggu kehidupan di tanah tersebut dan akan
menimbulkan bau yang busuk. Sampah berupa zat radioaktif yang
mempunyai waktu paruh yang lama, yang dibuang ke tanah dapat
mempengaruhi faktor genetis organisme yang terkena zat tersebut.
3.1.8 Usaha untuk mencegah pencemaran lingkungan :
a) Untuk menghindari terjadi pencemaran yang berbentuk asap hitam
atau jelaga dianjurkan pabrik mengolah asap tersebut dengan cara
pengendapan atau penyaringan.
b) Kendaraan bermotor ini harus diperiksa kadar CO (uji emisi) yang
dikeluarkan secara periodik sebelum dinyatakan layak untuk
dioperasikan. Jika tidak dinyatakan layak tidak boleh dioperasikan.
c) Sampah-sampah yang masih basah jangan dibakar, sebaiknya
dikubur dalam tanah. Di dalam kendaraan atau dalam ruangan
tidak merokok.
14
d) Di seluruh kota-kota besar dianjurkan untuk menanam pohon-
pohonan karena gas CO2 dapat digunakan oleh tumbuh-tumbuhan
dalam proses fotosintesis.
e) Untuk mengurangi dan mencegah emisi SOx ke udara dapat
dilakukan beberapa metode berikut menggunakan bahan bakar batu
bara atau minyak yang mempunyai kadar sulfur rendah. Harga
bahan bakar bersulfur rendah lebih mahal daripada yang bersulfur
tinggi. Mensubsitusi bahan pembakaran dengan sumber energi lain,
misalnya alkohol dan energi surya. Menghilangkan sulfur dari
bahan bakar sebelum pembakaran. Mendirikan suatu unit alat yang
dapat mengubah gas SO2 menjadi belerang bebas. Belerang bebas
dapat dijual di pasaran, yang hasilnya dapat digunakan untuk biaya
operasi pencegahan polusi udara tersebut. Menghilangkan SOx dari
gas buangan industri dan knalpot kendaraan dengan cara
melewatkan gas ini ke dalam larutan kalsium oksida (CaO)
sehingga terbentuk CaSO4.
3.2 Saran
Pada penulisan makalah kali ini hanya penjelasan umum mengenai
“Menganalisis Konsep Berdasarkan KD 3.8 Kelas VII IPA SMP”. Diperlukan
penulisan lebih lanjut agar didapatkan makalah dapat lebih sempurna.
15
DAFTAR PUSTAKA
16