You are on page 1of 19

MENGANALISIS KONSEP BERDASARKAN KD 3.

8 Kelas VII IPA SMP

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah IPA Sekolah


yang Dibina oleh Bapak Ibu Vita Ria Mustikasari, S.Pd., M.Si.
dan Ibu Isnanik Juni Fitriyah, S.Pd., M.Si.

Oleh :
Kelompok 10
Offering A
Dita Rofi’atul Afrida (170351616587)
Jasmine Amanda Putri (170351616544)
Serent Resiana Hantari (170351616591)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
September 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan
nikmat sehat-Nya, baik berupa sehat fisik maupun akal pikiran sehingga makalah
ini dapat selesai dengan tepat waktu. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan
kepada Ibu Vita Ria Mustikasari, S.Pd., M.Si. dan Ibu Isnanik Juni Fitriyah, S.Pd.,
M.Si selaku dosen pengampu matakuliah IPA Sekolah sehingga pembuatan
makalah dengan judul “Menganalisis Konsep Berdasarkan KD 3.8 Kelas VII IPA
SMP” dapat terselesaikan.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Malang, 7 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan ...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Peta Konsep.................................................................................3
2.2 Ciri-Ciri Peta Konsep ...................................................................................3
2.3 Langkah-Langkah Membuat Peta Konsep....................................................4
2.4 Jenis-Jenis Peta Konsep.................................................................................4
2.5 Manfaat Peta Konsep.....................................................................................6
2.6 Penerapan Peta Konsep Pada KD 3.8 Kelas VII IPA SMP...........................7
2.7 Pengertian Pencemaran Lingkungan.............................................................8
2.8 Jenis-Jenis Pencemaran Dan Dampaknya ....................................................8
2.9 Usaha Untuk Mencegah Pencemaran Lingkungan......................................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................13
3.2 Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belajar merupakan perubahan yang terjadi pada seseorang setelah
melakukan proses belajar. Sehingga seseorang dikatakan belajar jika terjadi
perubahan pada dirinya baik perubahan fisik maupun psikis. Proses belajar
sangat mempengaruhi ilmu yang didapat selama kegiatan pembelajaran. Setiap
siswa memiliki gaya atau cara yang berbeda-beda. Cara belajar yang tepat
dapat memudahkan siswa dalam memahami atau mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa siswa lebih
mudah memahami suatu pembelajaran yang menarik, disertai media
bergambar dan berwarna.
Peta konsep (Concept mapping) merupakan salah satu penyajian materi
dengan mengorganisasikan suatu informasi. Peta konsep berisi struktur point-
point penting materi yang disajikan dengan berbagai variasi bentuk yang
menunjukkan hubungan satu sama lain. Dengan demikian diharapkan siswa
dapat lebih mudah memahami dan mengingat materi yang disajikan.
1.2 Masalah atau Topik Bahasan
Masalah atau topik bahasan dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari peta konsep?
2. Bagaimana ciri-ciri peta konsep?
3. Bagaimana langkah-langkah membuat peta konsep?
4. Apa saja jenis-jenis peta konsep?
5. Apa manfaat peta konsep?
6. Bagaimana penerapan peta konsep pada KD 3.8 kelas VII IPA SMP?
7. Apa pengertian pencemaran lingkungan?
8. Apa saja jenis-jenis pencemaran dan dampaknya?
9. Bagaimana usaha untuk mencegah pencemaran lingkungan?
1.3 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah:
1. Memahami pengertian dari peta konsep.

1
2. Mengetahui ciri-ciri peta konsep.
3. Mengetahui langkah-langkah pembuatan peta konsep.
4. Mengetahui jenis-jenis peta konsep.
5. Memahami manfaat peta konsep.
6. Mengetahui penerapan peta konsep pada KD 3.8 kelas VII IPA SMP.
7. Memahami pengertian pencemaran lingkungan.
8. Mengetahui jenis-jenis pencemaran dan dampaknya.
9. Memahami usaha untuk mencegah pencemaran lingkungan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Peta Konsep
Peta konsep merupakan inovasi baru yang penting untuk membantu
anak menghasilkan pembelajaran bermakna dalam kelas. Pembelajaran
menitik beratkan pada bagimana proses belajar siswa dan melibatkan siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran. Peta konsep dikembangkan untuk
menggali kedalam struktur kognitif pelajaran dan untuk mengetahui baik bagi
siswa maupun guru, melihat apa yang diketahui siswa (Dahar, 2011). Peta
konsep menggunakan pengingat visual sensorik dalam suatu pola dari ide-ide
yang berkaitan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan, peta ini
dapat membangkitkan ide-ide orsinil dan memicu ingatan dengan mudah jauh
lebih mudah daripada pencatatan tradisional (Sugiyanto, 2013). Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peta konsep merupakan suatu metode
pembelajaran yang meminta siswa untuk mengaitkan konsep-konsep yang
saling berhubungan dalam bentuk gambar atau diagram dan memiliki
hubungan yang mengaitkan antara konsep-konsep tersebut.
2.2 Ciri-Ciri Peta Konsep
Dahar dalam Holil, (2008) mengemukakan ciri-ciri peta konsep
sebagai berikut:
a. Peta konsep ialah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep
dan proposisi-proposisi dari suatu bidang studi. Jadi dengan membuat
peta konsep, siswa dapat melihat bidang studi itu lebih jelas dan
mempelajarinya lebih bermakna.
b. Suatu peta konsep merupakan suatu gambar dua dimensi dari suatu
bidang studi atau suatu bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang
memperlihatkan hubungan-hubungan proporsional antar konsep-
konsep.
c. Cara menyatakan hubungan antar konsep-konsep tidak semua
mempunyai bobot yang sama. Ini berarti, bahwa ada beberapa konsep
yang lebih umum dari pada konsep-konsep yang lain hirarki. Apabila

3
dua atau lebih konsep yang digambarkan di bawah suatu konsep yang
lebih inklusif, terbentuklah hirarki pada peta konsep tersebut.

2.3 Langkah-Langkah Membuat Peta Konsep


Langkah-langkah membuat peta konsep menurut Arends dalam
Trianto (2011) sebagai berikut:
Tabel 2.1
Langkah-langkah Pembelajaran Metode Peta Konsep

Langkah 1 Mengidentifikasi pokok atau prinsip yang melingkupi


sejumlah konsep. Contoh : ekosistem

Langkah 2 Mengidentifikasi ide-ide atau konsep konsep sekunder


yang menunjang ide utama. Contoh: Individu, populasi,
dan komunitas.

Langkah 3 Tempatkan ide-ide utama ditengah atau dipuncak peta


tersebut

Langkah 4 Kelompok ide-ide sekunder disekeliling ide utama yang


secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut
dengan ide utama.

2.4 Jenis-Jenis Peta Konsep


Menurut Nur dalam Trianto (2011,) jenis peta konsep ada empat
macam, yaitu:
a. Pohon jaringan (network treeh)
Ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat, sedangkan beberapa kata
lain dihubungkan oleh:

4
Gambar 2.1
Contoh Bagan Peta Konsep Pohon Jaringan
b. Rantai kejadian (events chain)
Peta konsep rantai kejadian digunakan untuk memberikan
suatu urutan atau langkah-langkah suatu kejadian
Kejadian awal

Gambar 2.2
Contoh Bagan Peta Konsep Pohon Rantai Kejadian

5
c. Peta Konsep Siklus (cycle concept map)
Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak
menghasilkan hasil akhir.

Gambar 2.3
Contoh Bagan Peta Konsep Siklus

2.5 Manfaat Peta Konsep


Menurut Dahar R (2011), mengemukakan manfaat peta konsep antara lain:
a. Menyelidiki Apa Yang Telah Diketahui Siswa
Guru harus mengetahui konsep-konsep apa yang telah dimiliki
siswa waktu pelajaran baru akan dimulai, sedangkan para siswa
diharapkan dapat menunjukan dimana mereka berada atau konsep-konsep
apa yang telah mereka miliki dalam menghadapi pelajaran baru itu.
Dengan menggunakan peta konsep, guru dapat melaksanakan apa yang
telah dikemukakan, sehingga para siswa diharapkan akan terjadi belajar
bermakna.
b. Mempelajari Cara Belajar
Dengan melatih mereka membuat peta konsep untuk mengambil sari
dari apa yang mereka baca, baik buku teks maupun bacaab-bacaan lain,
berarti kita meminta mereka untuk membaca buku itu dengan seksama
mereka tidak lagi dikatakan tidak berpikir.

6
c. Mengungkapkan Miskonsepsi
Dari peta konsep yang dibuat oleh para siswa, ada kalanya
ditemukan miskonsepsi yang terjadi dari dikaitkannya dua kosep atau
lebih yang Air Kondensasi Evaporasi Uap Air 5 membentuk
proposisinya yang “salah” Karena miskonsepsi itu terbuktu dapat
bertahan dan mengganggu belajar setersunya, miskonsepsi itu sedapat
mungkin ditiadakan melalui proses perubahan kosneptual
d. Alat Evaluasi
Dalam menilai peta konsep yang dibuat oleh para siswa secara
ringkas dikemukakan empat kriteria penilaian, yaitu:
a. Kesahihan proposisi;
b. Adanya hierarki;
c. adanya ikatan silang;
d. adanya contoh-contoh seperti yang telah dikemukakan novak
(1985).

2.6 Penerapan Peta Konsep Pada KD 3.8 Kelas VII IPA SMP

7
2.7 Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah suatu proses rusaknya
lingkungan, peristiwa masuknya atau dimasukkannya zat, unsur, energi dan
komponen yang bersifat merugikan ke lingkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan sebagai akibat perbuatan manusia atau alam sehingga kualitas
lingkungan menjadi menurun. Pencemaran air, udara, dan tanah adalah
masuknya zat, energi, makhluk hidup dan atau komponen lain ke udara atau
ke dalam air, ke tanah sehingga berubahnya komposisi air, udara, tanah oleh
kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas air, udara, tanah
menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air, udara, tanah tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Keputusan Menteri
Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.02/I/1988). Sementara itu polutan
atau bahan pencemar adalah segala sesuatu yang dapat membuat lingkungan
menjadi kotor, tidak sehat, dan tercemar.

2.8 Jenis-Jenis Pencemaran dan Dampaknya


Berdasarkan lokasi yang tercemar, pencemaran lingkungan dibedakan
menjadi 3, yaitu pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran tanah.
a. Pencemaran air
Air yang ada di alam ini tidak dalam bentuk murni (H2 O), hal ini
tidak berarti bahwa air tersebut telah tercemar. Air permukaan dan air
sumur umumnya mengandung zat-zat yang terlarut, seperti senyawa
Natrium (Na), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Ferum (Fe). Air yang
tidak tercemar tidak selalu merupakan air murni, tetapi merupakan air
yang tidak mengandung bahan-bahan asing tertentu yang melebihi batas
yang telah ditentukan, sehingga air tersebut dapat digunakan untuk air
minum, mandi, pengairan tanaman, dan keperluan industri. Adanya bahan-
bahan asing yang mengakibatkan air itu tidak dapat digunakan sesuai
peruntukannya secara normal disebut pencemaran air. Kebutuhan makhluk
hidup terhadap air bervariasi, oleh sebab itu batas pencemaran terhadap
berbagai jenis makhluk hidup juga berbeda.
Berbagai kegiatan industri dan teknologi yang ada saat ini, jika
tidak disertai dengan pengelolaan limbah yang baik akan terjadi
8
pencemaran air, secara langsung dan maupun tidak langsung. Bahan
buangan rumah tangga dan air limbah industri merupakan penyebab utama
terjadi pencemaran air. Komponen pencemar air ikut menentukan
indikator pencemaran air. Komponen pencemar air dikelompokkan
sebagai berikut.
- Logam-logam berat
- Pupuk, pestisida, herbisida, dan insektisida
- Deterjen dan bahan pewarna tekstil
- Minyak bumi dan lain-lain
b. Pencemaran Udara

Udara yang bersih hanya mengandung gas oksigen, nitrogen, uap


air, sedikit gas karbondioksida, dan gas-gas mulia. Komposisi udara kering
yang uap airnya telah dihilangkan relatif konstan. Pada saat ini, di
beberapa tempat terutama di kota-kota besar, udara sudah jauh dari
keadaan bersih. Banyak polutan yang sudah tercampur ke udara yang
berasal dari hasil pembakaran batu bara, minyak bumi, dan pembakaran
sampah, serta asap kendaraan bermotor. Berikut merupakan jenis-jenis
polutan di udara :

- Polutan berkarbon, karbonmonoksida, karbondioksida


- Polutan Oksida Nitrogen (NO)
- Polutan Oksida belerang (Sox)
- Polutan Hidrogen Sulfida (H2S)
- Dioksin
- CFC
- Partikel-partikel (asap hitam tebal dan asap putih dari cerobong asap
pabrik)
c. Pencemaran tanah

Tanah merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup dan


diharapkan tanah tersebut dapat memberikan kelangsungan hidup yang
baik bagi makhluk hidup yang menempatinya. Dengan kemajuan
teknologi dan pemakaian produknya pada saat ini menyebabkan terjadinya
9
pencemaran tanah. Pencemaran tanah umumnya akan berakibat pula
terjadinya pencemaran air. Pencemaran tanah disebabkan antara lain
sebagai berikut.

1. Pupuk yang digunakan secara berlebihan yang tujuannya menyuburkan


tanaman malahan dapat mematikan tanaman dan hewan kecil yang ada
di dalam tanah jika digunakan berlebihan, terutama pupuk anorganik
(urea, TSP, Amonium sulfat, dan KCL).
2. Pestisida yang digunakan untuk membunuh hewan pengganggu
(hama), insektisida yang digunakan untuk membunuh serangga,
fungisida untuk mematikan jamur yang masuk ke dalam tanah dan juga
mematikan mikroba-mikroba pengurai di tanah, sehingga akan
menyebabkan siklus zat di alam terganggu atau terputus.
3. Deterjen dan sabun yang digunakan berlebihan dan dibuang ke tanah
dan ke air akan mengganggu kehidupan organisme di tanah atau di air
tersebut, terutama deterjen yang sukar diuraikan oleh mikroorganisme.
4. Sampah berupa plastik yang sukar hancur, botol-botol, dan kaleng-
kaleng bekas, kulit bekas sepatu, karet yang sukar dan tidak bisa
terurai jika dibuang ke tanah atau ditumbuk di tanah akan mengganggu
kehidupan organisme di tempat tersebut. Sampah berupa kertas bekas,
bagian tanaman atau hewan yang sudah mati dapat terurai, akan tetapi
ini mengganggu kehidupan di tanah tersebut dan akan menimbulkan
bau yang busuk.
5. Sampah berupa zat radioaktif yang mempunyai waktu paruh yang
lama, yang dibuang ke tanah dapat mempengaruhi faktor genetis
organisme yang terkena zat tersebut.

2.9 Usaha Mencegah Pencemaran Lingkungan


Beberapa pencegahan terhadap pencemaran udara adalah sebagai berikut.

1. Untuk menghindari terjadi pencemaran yang berbentuk asap hitam atau


jelaga dianjurkan pabrik mengolah asap tersebut dengan cara pengendapan
atau penyaringan.

10
2. Kendaraan bermotor yang sudah tua biasanya mengeluarkan gas CO lebih
banyak karena perbandingan bahan bakar dan udara sudah menyimpang
dari semula (alat pengaturnya sudah rusak). Oleh karena itu kendaraan
bermotor ini harus diperiksa kadar CO (uji emisi) yang dikeluarkan secara
periodik sebelum dinyatakan layak untuk dioperasikan. Jika tidak
dinyatakan layak tidak boleh dioperasikan.
3. Sampah-sampah yang masih basah jangan dibakar, sebaiknya dikubur
dalam tanah. Di dalam kendaraan atau dalam ruangan tidak merokok.
4. Di seluruh kota-kota besar dianjurkan untuk menanam pohon-pohonan
karena gas CO2 dapat digunakan oleh tumbuh-tumbuhan dalam proses
fotosintesis. Di samping itu debu-debu dapat mengendap pada daun-daun
tumbuhan. Kadar yang membahayakan dari polutan-polutan ini dapat
diketahui pengaruhnya pada tumbuhan. Dengan banyaknya tumbuh-
tumbuhan akan mengurangi jumlah polusi udara.
5. Untuk mengurangi dan mencegah emisi SOx ke udara dapat dilakukan
beberapa metode berikut.
a. Menggunakan bahan bakar batu bara atau minyak yang mempunyai
kadar sulfur rendah. Harga bahan bakar bersulfur rendah lebih mahal
daripada yang bersulfur tinggi.
b. Mensubsitusi bahan pembakaran dengan sumber energi lain, misalnya
alkohol dan energi surya.
c. Menghilangkan sulfur dari bahan bakar sebelum pembakaran.
d. Mendirikan suatu unit alat yang dapat mengubah gas SO2 menjadi
belerang bebas. Belerang bebas dapat dijual di pasaran, yang hasilnya
dapat digunakan untuk biaya operasi pencegahan polusi udara tersebut.
e. Menghilangkan SOx dari gas buangan industri dan knalpot kendaraan
dengan cara melewatkan gas ini ke dalam larutan kalsium oksida
(CaO) sehingga terbentuk CaSO4.

11
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran air dan
tanah adalah sebagai berikut:

1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah


dan limbah rumah tangga ke sungai dan ke tanah yang digunakan untuk
pertanian.
2. Pabrik harus melakukan pengolahan limbah sebelum dibuang ke badan air.
Untuk warga yang tinggal dekat pabrik, mengawasi pabrik-pabrik supaya
mengolah air limbahnya sebelum dibuang ke sungai dan melaporkan kepada
petugas Amdal jika ada yang melakukan kecurangan yaitu membuang
limbah pabriknya ke badan air.
3. Penggunaan pupuk anorganik, pestisida, herbisida, insektisida harus sesuai
aturan dan tidak boleh berlebihan, serta jangan melakukan penyemprotan
pupuk atau insektisida terhadap tanaman pertanian pada waktu akan turun
hujan, karena zat-zat tersebut akan dihanyutkan oleh air hujan.
4. Penggunaan deterjen dan sabun untuk mencuci pakaian dan perabotan
jangan berlebihan. Air cucian pakaian yang sudah diencerkan dapat
digunakan untuk menyiram tanaman.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1 Peta konsep merupakan suatu metode pembelajaran yang meminta siswa
untuk mengaitkan konsep-konsep yang saling berhubungan dalam bentuk
gambar atau diagram dan memiliki hubungan yang mengaitkan antara
konsep-konsep tersebut.
3.1.2 Ciri-ciri peta konsep ialah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-
konsep dan proposisi-proposisi dari suatu bidang studi. Suatu peta konsep
merupakan suatu gambar dua dimensi dari suatu bidang studi atau suatu
bagian dari bidang studi. Cara menyatakan hubungan antar konsep-konsep
tidak semua mempunyai bobot yang sama.
3.1.3 Langkah-langkah membuat peta konsep mengidentifikasi pokok atau
prinsip yang melingkupi sejumlah konsep. Mengidentifikasi ide-ide atau
konsep konsep sekunder yang menunjang ide utama. Tempatkan ide-ide
utama ditengah atau dipuncak peta tersebut. Dan kelompok ide-ide
sekunder disekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan
hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.
3.1.4 Jenis-jenis peta konsep ialah pohon jaringan (network treeh), rantai
kejadian (events chain), dan peta konsep siklus (cycle concept map)
3.1.5 Manfaat peta konsep ialah menyelidiki apa yang telah diketahui siswa,
mempelajari cara belajar, mengungkapkan miskonsepsi dan alat evaluasi.
3.1.6 Pencemaran lingkungan atau polusi adalah suatu proses rusaknya
lingkungan, peristiwa masuknya atau dimasukkannya zat, unsur, energi
dan komponen yang bersifat merugikan ke lingkungan atau berubahnya
tatanan lingkungan sebagai akibat perbuatan manusia atau alam sehingga
kualitas lingkungan menjadi menurun.
3.1.7 Jenis-jenis pencemaran dan dampaknya
a) Pencemaran air mengakibatkan adanya bahan-bahan asing yang
mengakibatkan air itu tidak dapat digunakan sesuai peruntukannya
secara normal disebut pencemaran air.

13
b) Pencemaran udara. Banyak polutan yang sudah tercampur ke udara
yang berasal dari hasil pembakaran batu bara, minyak bumi, dan
pembakaran sampah, serta asap kendaraan bermotor.
c) Pencemaran tanah yang disebabkan oleh pupuk yang digunakan
secara berlebihan, pestisida yang digunakan untuk membunuh
hewan pengganggu (hama), insektisida yang digunakan untuk
membunuh serangga, fungisida untuk mematikan jamur yang
masuk ke dalam tanah dan juga mematikan mikroba-mikroba
pengurai di tanah, sehingga akan menyebabkan siklus zat di alam
terganggu atau terputus, deterjen dan sabun yang digunakan
berlebihan dan dibuang ke tanah dan ke air akan mengganggu
kehidupan organisme di tanah atau di air tersebut, terutama
deterjen yang sukar diuraikan oleh mikroorganisme. Sampah
berupa plastik yang sukar hancur, botol-botol, dan kaleng-kaleng
bekas, kulit bekas sepatu, karet yang sukar dan tidak bisa terurai
jika dibuang ke tanah atau ditumbuk di tanah akan mengganggu
kehidupan organisme di tempat tersebut. Sampah berupa kertas
bekas, bagian tanaman atau hewan yang sudah mati dapat terurai,
akan tetapi ini mengganggu kehidupan di tanah tersebut dan akan
menimbulkan bau yang busuk. Sampah berupa zat radioaktif yang
mempunyai waktu paruh yang lama, yang dibuang ke tanah dapat
mempengaruhi faktor genetis organisme yang terkena zat tersebut.
3.1.8 Usaha untuk mencegah pencemaran lingkungan :
a) Untuk menghindari terjadi pencemaran yang berbentuk asap hitam
atau jelaga dianjurkan pabrik mengolah asap tersebut dengan cara
pengendapan atau penyaringan.
b) Kendaraan bermotor ini harus diperiksa kadar CO (uji emisi) yang
dikeluarkan secara periodik sebelum dinyatakan layak untuk
dioperasikan. Jika tidak dinyatakan layak tidak boleh dioperasikan.
c) Sampah-sampah yang masih basah jangan dibakar, sebaiknya
dikubur dalam tanah. Di dalam kendaraan atau dalam ruangan
tidak merokok.

14
d) Di seluruh kota-kota besar dianjurkan untuk menanam pohon-
pohonan karena gas CO2 dapat digunakan oleh tumbuh-tumbuhan
dalam proses fotosintesis.
e) Untuk mengurangi dan mencegah emisi SOx ke udara dapat
dilakukan beberapa metode berikut menggunakan bahan bakar batu
bara atau minyak yang mempunyai kadar sulfur rendah. Harga
bahan bakar bersulfur rendah lebih mahal daripada yang bersulfur
tinggi. Mensubsitusi bahan pembakaran dengan sumber energi lain,
misalnya alkohol dan energi surya. Menghilangkan sulfur dari
bahan bakar sebelum pembakaran. Mendirikan suatu unit alat yang
dapat mengubah gas SO2 menjadi belerang bebas. Belerang bebas
dapat dijual di pasaran, yang hasilnya dapat digunakan untuk biaya
operasi pencegahan polusi udara tersebut. Menghilangkan SOx dari
gas buangan industri dan knalpot kendaraan dengan cara
melewatkan gas ini ke dalam larutan kalsium oksida (CaO)
sehingga terbentuk CaSO4.

3.2 Saran
Pada penulisan makalah kali ini hanya penjelasan umum mengenai
“Menganalisis Konsep Berdasarkan KD 3.8 Kelas VII IPA SMP”. Diperlukan
penulisan lebih lanjut agar didapatkan makalah dapat lebih sempurna.

15
DAFTAR PUSTAKA

16

You might also like