Professional Documents
Culture Documents
Praktikum Perencanaan Dan Pengendalian Proyek Konstruksi
Praktikum Perencanaan Dan Pengendalian Proyek Konstruksi
PROYEK KONSTRUKSI
Dikerjakan Oleh :
Dosen Pembimbing :
Dr. Mubarak, S.T., M.T.
NIP : 197505062000121001
LEMBAR PENGESAHAN
Dikerjakan Oleh :
( )
Disetujui,
Dosen Pembimbing
Perancangan Biaya Dan Jadwal Proyek Konstruksi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang
telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyelesaian Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Proyek Konstruksi tepat
pada waktunya, dengan segala keterbatasan yang dimiliki penulis sehingga tugas ini belum
sempurna sebagaimana yang diharapkan.
Shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi
Wassalam, yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Dalam penyelesaian Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Proyek
Konstruksi ini , penulis telah banyak memperoleh pengarahan dan bimbingan. Ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Mubarak, S.T.,
M.T. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan ilmu
untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan di dalam penulisan laporan ini, kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk dijadikan bahan pertimbangan
dalam penyusunan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini bisa memberikan ilmu kepada
penulis khususnya dan kepada mahasiswa teknik sipil pada umumnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh.
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4
1.1 Deskripsi Umum Proyek.....................................................................................4
1.2 Lokasi Proyek.......................................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................8
2.1 Metode Penjadwalan Proyek Konstruksi..........................................................8
2.2 Work Breakdown Structure (WBS).....................................................................4
2.3 Logika Ketergantungan......................................................................................4
2.4 Durasi Pekerjaan.................................................................................................4
2.5 Float dan Lintasan Kritis....................................................................................4
BAB III RENCANA PENJADWALAN PROYEK......................................................163
3.1 Rencana Work Breakdown Structure (WBS).................................................163
3.2 Analisis Hubungan Ketergantungan Antar Pekerjaan................................163
3.3 Analisis Durasi Pekerjaan...............................................................................163
3.4 Penjadwalan Proyek........................................................................................163
3.4.1 Bar Chart dan Kurva S...........................................................................163
3.4.2 Network Planning....................................................................................163
3.5 Analisis Float....................................................................................................163
3.6 Analisis Lintasan Kritis...................................................................................163
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................177
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................177
4.2 Saran.................................................................................................................178
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................179
LAMPIRAN
a. Gambar Proyek
b. RAB
c. Analisis Durasi Pekerjaan
d. Bar Chart dan Kurva S
e. Network Planning (PDM) MS. Project
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam suatu proyek terdapat masalah yang kompleks karena adanya hubungan
saling ketergantungan dari banyak faktor dalam pelaksaaannya sehingga dibutuhkan
penerapan manajemen proyek konstruksi pada seluruh tahapan proyek yang dimulai
dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pelaksanaan.
Rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi
manusia (primer) disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai
kebutuhan dasar (basic human needs) karena merupakan unsur yang harus
dipenuhi guna menjamin kelangsungan hidup manusia. Dimana kebutuhan dasar
ini akan menentukan taraf kesejahteraan sekaligus kualitas hidup manusia itu
sendiri karena itu suatu hunian pada hakekatnya dapat berpengaruh terhadap
kualitas kehidupan orang-orang yang tinggal didalamnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.2 Kurva S
Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu, dan
bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase kumulatif dari seluruh
kegiatan proyek. Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan
proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana.
Metode ini relatif lebih sulit, hubungan antar kegiatan jelas, dan dapat
memperlihatkan kegiatan kritis. Dari informasi network planning-lah monitoring serta
tindakan koreksi kemudian dapat dilakukan, yakni dengan memperbarui jadwal. Akan
tetapi, metode ini perlu dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada dua macam
diagram yang dikenal dalam network planning, yaitu Activity on Arrow dan Activity on
Node/ Precedence Diagram Method.
Keterangan :
ES : saat mulai paling awal suatu aktivitas
ID : nomor identifikasi
EF : saat berakhir paling awal suatu aktivitas
LABEL : nama aktivitas
LS : saat mulai paling lambat suatu aktivitas
D : durasi aktivitas
LF : saat berakhir paling lambat suatu aktivitas
Adapun untuk menentukan kegiatan yang bersifat kritis dan lintasan kritis dapat
dilakukan melalui perhitungan maju (Forward Analysis) dan perhitungan mundur
(Backward Analysis) sebagai berikut (Ervianto, 2005):
a. Perhitungan maju dilakukan untuk mendapatkan Earliest Start (ES) dan
Earliest Finish (EF).
b. Perhitungan mundur dilakukan untuk mendapatkan Latest Start (LS) dan
Latest Finish (LF), jika lebih dari satu anak panah yang keluar dari
kegiatan maka diambil yang terkecil. Finish (EF), jika lebih dari satu
anak panah yang masuk dalam kegiatan maka diambil yang terbesar.
c. Adapun lintasan kritis ditandai oleh beberapa keadaan sebagai berikut :
ES = LS atau EF = LF atau LF – ES = Durasi kegiatan
d. Float : sejumlah waktu yang tersedia dalam suatu kegiatan sehingga
kegiatan tersebut dapat ditunda atau diperlambat dengan sengaja atau
tidak, tanpa menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek.
Pada PDM (Precedence Diagram Network) juga dikenal adanya konstrain. Satu
konstrain hanya dapat menghubungkan dua node, karena setiap node memiliki dua ujung
yaitu ujung awal atau mulai = (S) dan ujung akhir atau selesai = (F). Dalam menyusun
jaringan PDM (Precedence Diagram Network), khususnya menentukan urutan
ketergantungan, mengingat adanya bermacam konstrain tersebut, maka lebih banyak
faktor harus diperhatikan.
selesai. Proyek selalu menginginkan besar angka a sama dengan 0 kecuali bila
dijumpai hal-hal tertentu.
5. Lag Time
6. Lead time
Merupakan penghubung antar pekerjaan satu dengan pekerjaan lainnya dengan
jeda waktu tertentu. Dicirikan dengan adanya penekanan waktu. Dimana pekerjaan
kedua dapat dimulai sebelum pekerjaan pertama selesai dikerjakan. Lead Time
merupakan penumpukan waktu antara selesainya suatu pekerjaan dengan dimulainya
pekerjaan lain. Simbol : (-) atau %. Contoh : 3FS-3d, artinya pekerjaan plesteran harus
dimulai 3 hari sebelum pemasangan genting selesai.
A
Volume
Durasi= × Produktivitas
Jumlah Tenaga Kerja
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa ada tiga faktor yang akan
mempengaruhi durasi pekerjaan, yaitu volume, produktivitas dan asumsi jumlah
pekerja. Tingkat produktivitas yang ditentukan berdasarkan nilai koefesien tenaga
kerja pada AHSP 2016, hubungan produktivitas dan koefesin adalah :
I
P=
K
atau
Total Float = LF – EF = LS – ES
atau
Free Float = ES – EF
berikutnya, jadi tidak boleh ada waktu istirahat antara selesainya suatu
aktivitas dengan aktiviats berikutnya. Apabila terjadi tenggang waktu atau
istirahat maka akan terjadi penundaan pada penyelesaian dari seluruh
proyek.
Jika suatu aktivitas mempunyai waktu mulai paling akhir (LS) sama
dengan waktu mulai paling awal (EF), maka aktivitas ini adalah kritis.
Karena EF=LS maka berarti pada jalur itu tidak pernah ada kelonggaran
waktu, sebab setiap saat suatu aktivitas selesai pada saat itu pula aktivitas
yang lain harus segera dimulai (Gitosudarmo, 2002). Rangkaian aktivitas
kritis dalam network yang dimulai dari kejadian awal sampai ke keajadian
akhir disebut critical path (Muslich, 2009). Untuk menentukan kegiatan
yang bersifat kritis dilakukan perhitungan ke depan (forward analysis)
untuk mendapatkan nilai earliest start dan perhitungan ke belakang
(backward analysis). Untuk mendapatkan earliest finish, besarnya nilai dari
perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :
Catatan :
1. Jika ada lebih besar dari satu anak panah yang masuk dalam satu kegiatan
maka diambil nilai yang terbesar.
2. Jika tidak diketahui FSij atau SSij dan kegiatan nonsplitable maka ESj
dihitung dengan cara sebagai berikut : ESj = EF – Dj
Catatan :
3. Jika ada lebih dari satu anak panah yang keluar dari satu kegiatan maka
yang diambil adalah nilai terkecil.
4. Jika tidak diketahui FFij atau FSij dan kegiatan nonsplitable maka FFj
dihitung dengan cara sebagai berikut : LFj = LSi + Di
1. ES = LS
2. EF = LF
3. LF – ES = durasi kegiatan
BAB III
6 Pekerjaan Atap
6.1 Pekerjaan Pasang Rangka Atap Zincalume 0,75 mm
6.2 Pekerjaan Pasang Atap Multi Roof 0,35 mm
6.3 Pekerjaan Aluminium Single Side
6.4 Pekerjaan Pasangan Bubungan / Nok Metal Roof 0,35 mm
6.5 Pekerjaan Pasang Listplank GRC t = 10 mm
6.6 Pekerjaan Wind Bracing Zincalume 0,5
6.7 Pekerjaan Pasang Balok Kunci Kuda-kuda Zincalume 0,5
7 Pekerjaan Plafond
7.1 Pekerjaan Pasang Plafond Kalsiboard 4,5 mm + Rangka
7.2 Pekerjaan Pasang Plafond Gypsum 9 mm + Rangka
7.3 Pekerjaan Pasang List Gypsum 8 cm
7.4 Pekerjaan Pasang List Kayu 5 cm
8 Pekerjaan Lantai
8.1 Pekerjaan Urugan Tanah Dibawah Lantai 40 cm
8.2 Pekerjaan Urugan Pasir Dibawah Lantai 5 cm
Pekerjaan Pasang Lantai Keramik Uk. 40 x 40 cm Ex. Asia Tile/Mulia
8.3
Keramik
Pekerjaan Pasang Lantai Keramik Uk. 20x20 cm Ex. Asia Tile/Mulia
8.4
Keramik
Pekerjaan Pasang Dinding Keramik Uk. 20x25 cm Tinggi = 2m Ex. Asia
8.5
Tile/Mulia Keramik
Pekerjaan Pasangan Dinding Dapur Keramik Uk. 20x20 cm Ex. Asia
8.6
Tile/Mulia Keramik
Pekerjaan Pasang List Dinding Keramik Uk. 20x25 cm Ex. Asia Tile/Mulia
8.7
Keramik
8.8 Pekerjaan Pasang Lantai Beton (rabat) Tritisan
9 Pekerjaan Pengecatan
9.1 Pekerjaan Pengecatan Dinding merk Vinillex/Metro Lite
9.2 Pekerjaan Pengecatan Plafond Vinilex/Metro Lite
9.3 Pekerjaan Pengecatan Kusen Pintu dan Jendela Merk. Vinilex/Metro Lite
10 Pekerjaan Instalasi Air dan Sanitair
10.1 Pekerjaan Pasang Closet Jongkok Ex. KIA
10.2 Pekerjaan Pasang Bak Mandi
10.3 Pekerjaan Pasang Kran dia. ½" setara Sun Ei
10.4 Pekerjaan Pasang Septictank dan Resapan
10.5 Pekerjaan Pasang Instalasi Air Bersih PVC AW 3/4" Ex. Wavin/Pavilon
10.6 Pekerjaan Pasang Instalasi Air Bersih PVC AW 1/2"Ex. Wavin/Pavilon
10.7 Pekerjaan Pasang Instalasi Air Kotor PVC AW 4" Ex. Wavin/Pavilon
10.8 Pekerjaan Pasang Instalasi Air Kotor PVC AW 2" Ex. Wavin/Pavilon
11 Pekerjaan Instalasi Listrik
11.1 Pekerjaan Pasang Titik Lampu PLEC 11 Watt Philips
11.2 Pekerjaan Pasang Titik Lampu SL 18 Watt Philips
11.3 Pekerjaan Pasang Saklar Tunggal Ex. Clipsal
11.4 Pekerjaan Pasang Saklar Ganda Ex. Clipsal
11.5 Pekerjaan Pasang Stop Kontak Ex. Clipsal
11.6 Pekerjaan Pasang MCB 10 Ampere Merk Merline Gerin/Sinder
11.7 Pekerjaan Pasang Arde (Grounding)
12 Pekerjaan Akhir
12.1 Pekerjaan Pembersihan Akhir
III.2 3.2
III.3 Analisis Durasi Pekerjaan
Setelah melakukan pengelompokan pekerjaan (Work Breakdown
Structure) dan menghitung volume pekerjaan, tahapan selanjutnya adalah
menentukan waktu pelaksanaan pekerjaan secara detail. Penjadwalan pekerjaan
meliputi penentuan durasi masing-masing paket pekerjaan, kapan suatu paket
pekerjaan dimulai dan kapan waktu selesainya, yang nantinya ketika semuanya
diakumulasikan akan menghasilkan durasi keseluruhan dari proyek. Penjadwalan
pekerjaan bukanlah pekerjaan yang mudah, karena dalam menentukan durasi
suatu paket pekerjaan biasanya digunakan formulasi sebagai berikut :
Volume
Durasi= × Produktivitas
Jumlah Tenaga Kerja
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa ada tiga faktor yang akan
mempengaruhi durasi pekerjaan, yaitu volume, produktivitas dan asumsi jumlah
pekerja. Tingkat produktivitas yang ditentukan berdasarkan nilai koefesien tenaga
I
P=
K
24