Professional Documents
Culture Documents
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah
SUMATERA UTARA
LATAR BELAKANG
Kondisi petani di Indonesia perlu dipikirkan bagaimana keberlanjutan usaha tani
dimasa yang akan datang. Sedikitnya jumlah pemuda yang mau meneruskan pekerjaan orang
tua mereka dan mewariskan dari generasi ke generasi dapat membuat sektortersebut
mengalami krisis generasi muda.Ironisnya pula, sebagian besar orang tua di daerah perdesaan
tidak menginginkan anakanaknya bekerja sebagai petani sebagaimana pekerjaan mereka saat
ini.
Penurunan jumlah petani berusia muda disebabkan oleh berkurangnya keinginan
pemuda, baik di daerah desa tempat tinggalnya maupun di daerah perkotaan untuk bekerja di
sektor pertanian. Mereka memiliki kecenderungan untuk lebih memilih pekerjaan di luar
sektor pertanian (Susilowati, 2016).
Permasalahan dalam sektor pertanian yang saat ini banyak dikaji oleh para ahli dan
peneliti salah satu diantaranya yaitu regenerasi petani. Hal ini disebabkan karena saat ini
sebagian besar petani di Indonesia tergolong dalam usia tua dan sedikit pemuda yang
berminat untuk melanjutkan bekerja di bidang pertanian (Wiyono, 2015). Setiawan (2015)
menjelaskan bahwa umur petani menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keberlanjutan
usahatani, sebab umur akan terkait erat dengan aktivitas petani dalam mengelola
usahataninya, bahwa umur akan mempengaruhi daya psikologis, daya biologis, potensi dan
tingkat kepekaan. Semakin tua umur petani, maka petani akan memiliki kemampuan fisik
yang terbatas, sehingga keberlanjutan pengelolaan usahatani akan terhambat.
Sektor pertanian saat ini dihadapkan pada tantangan menurunnya minat para pemuda
untuk bekerja pada sektor ini. Pemuda di perdesaan lebih memilih bekerja pada sektor
informal di kota, meskipun keterampilan yang dimiliki tidak memadai. Kondisi ini
menyebabkan mengalirnya arus tenaga kerja perdesaan ke perkotaan. Disisi lain sarjana
pertanian sedikit yang memilih untuk bekerja di sektor pertanian, bahkan diantara mereka
banyak yang memilih bekerja diluar sektor pertanian, seperti pegawai perusahaan, pegawai
bank, dan bekerja dibidang jasa. Rendahnya jumlah tenaga kerja terdidik yang bekerja di
sektor pertanian dan dengan semakin terbukanya akses khususnya pendidikan sarjana
pertanian, maka pemberian bekal kepada peserta didik dalam aspek teoritis maupun praktis
secara proporsional penting dilakukan. Pendekatan teoritis atau konseptual kepada peserta
didik untuk memberikan kesempatan mengembangkan daya nalar dan analisisnya
memecahkan permasalahan atas fenomena yang ada. Pandangan praktis memberikan
kemampuan peserta didik untuk mengimplementasikan hasil daya nalar dan analisisnya
secara riil dengan melakukan sesuatu yang nyata dan dirasakan masyarakat sekitarnya.
Menumbuhkan minat dan cinta pada dunia pertanian akan memudahkan jalan
dalammeregenerasi petani di Sumatera Utara. Adanya lembaga formal yang akan membantu
mempersiapkan mahasiswa pertanian menjadi generasi petani yang mumpuni yang
berlandaskan keilmuan yang lebih ilmiah untuk mengimbangi era revolusi industri saat ini.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka permasalahan yang di dapat
antara lain :
1. Seberapa besar minat mahasiswa Fakultas Pertanian untuk berusahatani ?
2. Bagaimana faktor internal dan faktor eksternal dapat mendorong minat
mahasiswa untuk berusahatani ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diuraikan, maka tujuan dari penelitian
ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan seberapa besar minat mahasiswa Fakultas Pertanian untuk
berusahatani.
2. Untuk mendeskripsikan faktor internal dan faktor eksternal yang dapat
mendorong minat mahasiswa untuk berusahatani.
Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan bagian dari proses belajar yang harus
ditempuh sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
2. Bagi penulis penelitian ini merupakan sarana bagi penulis dalam mengaplikasikan
ilmu-ilmu agribisnis yang telah diperoleh dalam perkuliahan.
3. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai landasan dan referensi untuk
penelitian yang sejenis, serta dijadikan salah satu bahan acuan untuk meningkatkan
penelitian lebih lanjut dan dalam ruang lingkup yang lebih luas.
Agropreneurship