You are on page 1of 5

DISKUSI MATA KULIAH

ANALISIS KESALAHAN BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : IMELDA SAFWAH KHOLIK

NIM : 047909502

2023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SASTRA DAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


DISKUSI 1
Saudara mahasiswa, dalam forum ini mari kita berdiskusi bersama untuk menambah wawasan.
Masalah 1
Ibu Megawati mantan presiden.
Adakah kesalahan berbahasa dalam kalimat tersebut?
Masalah 2
Temukan kesalahan berbahasa dan menganalisisnya dengan menggunakan analisis kontrastif.

selamat malam

kesalahan berbahasa yang terdapat pada kalimat "Ibu Megawati mantan presiden" adalah terletak
pada kata "mantan", penggunaan kata mantan pada kalimat tesebut di anggap kasar dan tidak
sopan untuk menyebutkan seseorang yang pernah manjabat sebagai presiden, maka dari itu
istilah tersebut sudah di ganti menjadi sebutan presiden dengan menyebutkan urutan. contoh:
bapak soekarno presiden ke1, ibu Megawati Presiden Ke5

B1 : Ibu Megawati mantan presiden


B2 : Ibu Megawati presiden ke5

sumber
modul
https://digilibadmin.unismuh.ac.id
DISKUSI 2
Para mahasiswa yang dirahmati Allah, dalam forum ini mari kita berdiskusi bersama untuk
menambah wawasan.

Masalah 1

Pada mata kuliah Retorika, kelas saya kedatangan mahasiswa dari Jepang dan Korea, mereka
diminta dosen untuk berdiskusi bersama.

Apa yang menyebabkan mereka sehingga belum sepenuhnya mampu menelaah mana bahasa
yang benar dan mana yang salah?

Masalah 2

Bagaimana cara yang tepat agar mereka mampu menganalisis bahasa?

selamat malam

1. menurut saya, penyebabnya adalah dari perbedaan yang mencolok antara pemahaman B2 yang
di pelajari dengan B1 yang telah mereka pelajari mengakibatkan belum bisa menelaah mana
bahasa yang benar dan mana yang salah

2. a. Deskripsi
Deskripsi adalah salah satu cara dengan para ahli bahasa untuk mendekskripsikan sistem bahasa
pertama dan bahasa kedua yang baik dan benar kepada mahasiswa
b. penentukan kesalahan
setelah mengetahui perbedaan dan persamaan kedua bahasa yang diperbandingkan, para ahli
bahasa menentukan kesalahan yang dibuat para siswa tentang bahasa yang sedang dipelajari
c.seleksi
para ahli bahasa menentukan unsur-unsur kebahasaan yang berbeda, baik dalam
fonologi,morfologi,sintaksis
d.pengontrasan
mengontraskan unsur yag diperbandingkan dengan mengontraskan unsur-unsur yang
dibandingan, nantinya dapat ditemukan unsur-unsur yang berbeda salam sistem kedua bahasa.

sumber
https://id.scrbd.com
DISKUSI 3

Bapak/Ibu yang dirahmati Allah, dalam forum ini mari kita berdiskusi bersama untuk menambah
wawasan.

Masalah 1

Ada siswa yang berasal dari negara Jepang. Siswa tersebut mulai pindah di Indonesia sejak
masuk SMP.

Apa saja sumber yang dapat menyebabkan kesalahan berbahasa pembelajar tersebut?

Masalah 2

Bagaimana proses pembelajar tersebut dalam melakukan kesalahan berbahasa?

selamat siang

masalah 1
ada dua sumber utama penyebab kesalahan berbahasa yaitu
1.interlingual
Kesalahan yang bersumber pada interlingual maksudnya adalah bahwa
kesalahan itu disebabkan oleh adanya kontak antara dua bahasa. Kontak antara dua
bahasa akan mengakibatkan adanya transfer. transfer yang mengakibatkan pembelajaran bahasa
semakin mudah dalam mempelajari B2 (karena kebetulan kedua sistem bahasa tersebut memiliki
sistim yang
sama) disebut transfer positif, sedangkan apabila menyebabkan pebelajar B2
mengalami kesulitan disebut transfer negatif (sebab sistim kedua bahasa yang
mengalami kontak tersebut memang tidak sama).
2.intralingual
Sumber kesalahan yang kedua adalah intralingual. Kesalahan yang bersumber
pada intralingual maksudnya adalah bahwa kesalahan pebelajar B2 itu disebabkan
oleh kerumitan sistim B2 itu sendiri. Karena ketidaktahuannya, seorang pebelajar B2
sangat dimungkinkan untuk mengucapkan kalimat ‘Pekerjaan itu adalah merupakan
pekerjaan yang sia-sia.’ Kesalahan itu terjadi karena kerumitan yang terjadi pada
sistim B2 itu sendiri, bukan karena pengaruh sistim B1.
Kesalahan bidang fonologi merupakan kesalahan yang terjadi karena pebelajar B2
salah dalam hal pengucapan. Kesalahan pengucapan tersebut dimungkinkan karena si
pebelajar terinterferensi logat B1-nya (bahasa daerah). Kesalahan bidang leksikal
merupakan kesalahan yang terjadi karena masuknya unsur-unsur leksikal bahasa satu
ke dalam kalimat bahasa lain. Hal ini terjadi biasanya dikarenakan (1) pengaruh
bahasa yang telah dikuasainya, (2) untuk tujuan bergaya, (3) untuk tujuan
penghormatan (kesopanan). Kesalahan pada bidang morfologi biasanya terjadi karena
morfem-morfem tertentu pada B2 ada yang ditanggalkannya atau diganti dengan
morfem B1. Kesalahan seperti ini biasanya terjadi karena kuatnya pengaruh B1
(bahasa yang telah dikuasainya) atau karena over generalisasi. Kesalahan pada
bidang sintaksis ini juga dimungkinkan karena pengaruh B1 (Interlangual) atau
mungkin juga karena faktor dalam B2 itu sendiri (Intralingual)

masalah 2
Proses terjadinya kesalahan berbahasa berhubungan erat dengan proses belajar bahasa, oleh
karena itu untuk memahami proses terjadinya kesalahan berbahasa diperlukan pemahaman
tentang konsep-konsep belajar bahasa. Belajar bahasa terdiri atas proses penguasaan bahasa
pertama dan penguasaan kedua. Proses penguasaan pertama disebut pemerolehan bahasa
(language acquisition). Proses ini bersifat ilmiah dan tampak adanya suatu perencanaan
terstruktur. Setiap anak yang normal secara fisik psikis, dan sosiologis pasti mengalami proses
pemerolehan bahasa pertama melalui kehidupan sehari-hari dalam lingkungan keluarga dan
masyarakat. Proses ini berlangsung tanpa disadari anak dan anakpun tidak menyadari motivasi
apa yang mendorongnya untuk menguasai bahasa tersebut.
Proses berbahasa kedua terjadi setelah penguasaan bahasa pertama dan disebut belajar bahasa
(language learning) proses ini umumnya berlangsung secara terstruktur dan siswa menyadari
bahwa dia sedang belajar bahasa dan juga menyadari motivasi apa yang mendorongnya untuk
menguasai bahasa tersebut.
Dalam proses belajar bahasa kedua, seorang pembelajar bahasa akan mempelajari intrabahasa
yang dipelajarinya atau B2, sedangkan pelajar itu sendiri telah menguasai kaidah intrabahasa
sendiri atau B1, selama belajar inilah si pembelajar akan menggunakan seperangkat ujaran dalam
sistem bahasa tersendiri, yang bukan atau belum mempunyai model dalam dua bahasa tersebut
( B1 dan B2). Sistem bahasa pembelajar ini disebut oleh Larry Salinker dengan nama
interlanguage (bahasa antara). Istilah lain untuk menyebut interlanguage adalah ideosynratic
dialect (Piet Corder, 1971), approximative system (William Nemser, 1971) atau tradisional
competence (Richard, 1971).

sumber
https://media.neliti.com
https://indahqonieeth.wordpress.com

You might also like