You are on page 1of 12

Jurnal Sains dan Informatika p-ISSN: 2460-173X

Volume X, Nomor X, Juni/November 2020 e-ISSN: 2598-5841

Internalisasi Materi Unsur Golongan Transisi Sebagai Wujud


Peningkatan Nilai-Nilai Islami Mahasiswa Departemen Pendidikan
Kimia UPI
Ahmad Nafran Razani1), Shastri Andien Puspitaningtyas 2), Zakia Salsabila3)
1)2)3)
Departemen Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Pendidikan Indonesia
Jalan Dr Setiabudi No 299, Kota Bandung
1)
nafranrz@upi.edu
2)
shastriandien25@upi.edu
3)
zakiaasa@upi.edu

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pengetahuan mahasiswa Departemen
Pendidikan Kimia UPI terkait dengan pemanfaatan unsur golongan transisi yang sudah
dijelaskan dalam Al-Qur’an. Unsur logam ternyata banyak dijelaskan dalam Al-Qur’an, salah
satunya unsur besi yang digunakan sebagai nama surah dalam Al-Qur’an yaitu surah Al-Hadid.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi dengan model
sequential explanatory yang dicirikan dengan pembahasan hasil analisis data kuantitatif pada
tahap pertama lalu diikuti dengan pembahasan hasil analisis data pada tahap kedua guna
memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil riset terhadap mahasiswa Departemen
Pendidikan Kimia UPI terkait pengetahuannya mengenai pemanfaatan unsur golongan transisi
yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an. Selain itu, untuk memperkuat hasil penelitian, peneliti
mengambil data yang bersumber dari kajian literatur, seperti artikel jurnal, buku, dan kajian
literatur lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Departemen Pendidikan
Kimia UPI masih belum mengetahui kaitan antara kelebihan unsur besi, emas dan tembaga
dalam kehidupan dengan pemahaman Al-Qur’an.
Kata kunci : Besi, Tembaga, Emas
Abstract

This research is motivated by the low knowledge of students of the Department of


Chemistry Education UPI related to the use of transition group elements that have been
described in the Qur'an. Many metal elements are described in the Qur'an, one of which is iron
which is used as the name of a surah in the Qur'an, namely Surah Al-Hadid. The method used in
this study is a combination method with a sequential explanatory model which is characterized
by a discussion of the results of quantitative data analysis in the first stage followed by a
discussion of the results of data analysis in the second stage in order to strengthen the results of
quantitative research conducted in the first stage. The source of the data used in this study was
obtained from the results of research on students of the UPI Chemistry Education Department
regarding their knowledge of the use of transition group elements that have been described in
the Qur'an. In addition, to strengthen the results of the study, researchers took data from
literature studies, such as journal articles, books, and other literature studies. The results of this
study indicate that UPI Chemistry Education Department students still do not know the
relationship between excess iron, gold and copper elements in life with understanding the
Qur'an.
Key Word : Iron, Copper, Gold

DOI: xxxxxxx Received: xxxxxxxx


Accepted: xxxxxxxx
1
Jurnal Sains dan Informatika p-ISSN: 2460-173X
Volume X, Nomor X, Juni/November 2020 e-ISSN: 2598-5841

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya.
Sedangkan, materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.
Dari definisi ilmu kimia dan materi, secara tidak langsung dapat diartikan bahwa ilmu
kimia adalah ilmu yang mempelajari seluruh hal tentang kehidupan. Dibandingkan dengan
mata pelajaran lain, kimia sering terkesan lebih sulit, paling tidak pada tingkat dasar.
Terdapat beberapa alasan untuk kesan sulit ini, diantaranya karena beberapa konsepnya
bersifat abstrak [2]. Dalam ilmu kimia tentu banyak sekali membahas tentang atom, unsur
maupun molekul yang terdapat dalam alam ini. Salah satunya yaitu unsur yang menjadi
cikal bakalnya suatu senyawa. Berdasarkan dari sifatnya, unsur dibedakan menjadi tiga
yaitu unsur logam, unsur non logam dan unsur metaloid. Unsur yang akan dibahas kali ini
adalah unsur logam dimana Allah telah memberikan petunjuk tentang unsur logam dalam
beberapa ayat seperti besi dalam QS. Al-Hadid ayat 25.
Telah dijelaskan dalam tafsir Al-Munir bahwa Allah menurunkan kitab-kitab yang
turunnya bersamaan dengan timbangan keadilan hukum yang mutlak. Kami tidak
menciptakan besi saja, namun kami menciptakannya dengan bahan lain seperti tambang
dan logam. Kami mengajarkan kepada manusia bagaimana cara membuatnya. Mereka
menggunakan unsur besi ini untuk beberapa keperluan dalam kehidupan sehari-hari, seperti
untuk alat makan, perkakas rumah tangga, untuk mendirikan bangunan seperti gedung atau
rumah, sarana prasarana, fasilitas dan infrastruktur untuk kehidupan perekonomian,
alat-alat bagi petani menjalankan pekerjaanya, alat-alat dalam pabrik/industri dengan
tujuan perang atau perdamaian serta alat transportasi umum yang biasa kita jumpai
sekarang [1]. Lalu dalam Al-Qur’an juga membahas tentang tembaga yang terdapat dalam
QS. Al-Kahfi ayat 96.
Selanjutnya, telah dijelaskan pula pada Tafsir Jalalayn mengatakan bahwa Raja
Zulkarnain membangun tembok itu dengan potongan besi, dan dia menggunakan kayu dan
batu bara yang bercampur kemudian dimasukkan diantara tembok besi itu. Lalu, ketika besi
itu telah rata dengan kedua puncak gunung itu, lalu dia membuat tiupan dan api sepanjang
tembok itu dan berkatalah Raja Zulkarnain, "bertiuplah api itu” hingga api itu bertiup
(sehingga besi itu) merubah bentuk dan warnanya menjadi (merah) seperti api (Zulkarnain
mengatakan, "Beri aku tembaga yang meleleh karena sangat panas agar aku tuangkan pada
besi panas itu)" maksud dari perkataanya adalah tembaga yang dilelehkan. Lalu, tembaga
yang telah meleleh itu dituangkan ke atas besi yang membara, sehingga tembaga itu masuk
dalam tengah besi tersebut, dan besi maupun tembaga bercampur dan menyatu [16].
Dengan warna yang merah menyala dari tembaga dan logam, terdapat juga unsur
yang paling berharga dengan warna kuning mengkilap yaitu unsur emas. Dimana Allah
telah membahas tentang perhiasan salah satunya ialah emas, yang disenangi oleh manusia
sebagai simbol dari kekayaan manusia yang dimilikinya yang terdapat dalam QS.
Ali-Imran ayat 14.
Pada ayat ini, Allah menunjukkan gambaran sebagai pengetahuan jika emas dan
perak adalah sejenis logam langka yang memiliki nilai yang tinggi. Emas dan perak juga
merupakan salah satu bahan yang berada di tanah yang menjadi selalu objek di dalam dunia
tambang karena berbeda dengan logam lainya. Lalu kita mengetahui bahwa semua itu
ciptaan Allah SWT sebagai hidup yang disukai manusia di dunia ini [17].

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Unsur Golongan Transisi


Dalam buku Kimia Universitas [5] disebutkan jika unsur disusun dalam susunan
berkala menurut nomor atom, semua hal yang masih diragukan dijumpai dalam tabel

2
Jurnal Sains dan Informatika p-ISSN: 2460-173X
Volume X, Nomor X, Juni/November 2020 e-ISSN: 2598-5841

Mendeleev menjadi hilang. Jumlah proton dalam inti atom menentukan dimana unsur
tersebut ditempatkan dalam tabel dan setiap unsur dengan sifat yang sama dijumpai
dalam kelompok yang sama, dan nomor atom tersebut pasti menentukan macam-macam
sifat kimia dan fisika.
Sistem periodik modern terdiri dari tujuh periode dan delapan golongan. Setiap
golongan dibagi lagi menjadi delapan golongan yaitu golongan A( IA-VIIIA ) dan
delapan golongan B (IB – VIIIB). Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama,
sedangkan golongan B disebut golongan transisi. Golongan-golongan dapat ditandai
dengan bilangan 1 sampai dengan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini
maka unsur transisi terletak pada golongan 3 sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7
terdapat masing-masing 14 unsur yang disebut unsur-unsur transisi dalam, yaitu
unsur-unsur lantanida dan aktinida. Unsur-unsur transisi dalam semuanya termasuk
golongan IIIB. Unsur Unsur lantanida pada periode 6 golongan IIIB dan unsur-unsur
aktinida pada periode 7 golongan IIIB. Penempatan unsur-unsur tersebut di bagian bawah
tabel periodik unsur..
Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar
dan kulit pertama untuk berikatan dengan unsur-unsur lain. Unsur transisi merupakan
kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 3 sampai 12 (IB sampai VII B pada
sistem lama). Kelompok ini terdiri dari 38 unsur. Unsur-unsur ini pengisian elektronnya
berakhir pada subkulit d. Berdasarkan prinsip Aufbau, unsur-unsur transisi baru dijumpai
mulai periode 4. Pada setiap periode kita menemukan 10 buah unsur transisi, sesuai
dengan jumlah elektron yang dapat ditampung pada subkulit d. Diberi nama transisi
karena terletak pada daerah peralihan antara bagian kiri dan kanan sistem periodik [6].
Unsur transisi memiliki sifat-sifat seperti sifat logam dimana semua unsur transisi
tergolong logam dengan titik didih dan titik leleh yang cenderung tinggi. Unsur-unsur
transisi periode keempat dan senyawa-senyawanya umumnya bersifat paramagnetik yang
ditandai dengan setidaknya satu elektron tidak berpasangan dalam satu spesi. Tetapi,
beberapa unsur seperti besi, kobalt, nikel dan logam lainnya memiliki sifat feromagnetik.
Unsur transisi periode keempat juga dapat membentuk senyawa berwarna dalam bentuk
padatan maupun dalam bentuk larutan. Warna yang timbul diakibatkan adanya subkulit d
yang tidak terisi penuh. Selain itu, unsur keempat golongan transisi juga dapat
membentuk berbagai macam ion kompleks dan berdaya katalitik yang berarti banyak
unsur atau senyawanya yang berfungsi sebagai katalis baik dalam bidang industri maupun
dalam metabolisme tubuh [13].

2.2 Pengertian Unsur Besi


Besi merupakan salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap
tempat di bumi pada umumnya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, besi berarti logam
yang keras dan kuat serta banyak sekali gunanya. Besi merupakan logam mineral yang
tidak tembus pandang serta dapat menjadi penghantar panas dan arus listrik[1].
Besi merupakan salah satu unsur kimia yang terletak dalam deret golongan transisi
dengan nomor atom 26 dan dengan simbol Fe (berasal dari bahasa latin : Ferrum). Besi
juga merupakan unsur yang memiliki kelimpahan terbesar keempat pada kerak bumi.
Kelimpahan besi di bumi disebabkan oleh keruntuhan hebat supernova yang
menghamburkan prekursor radionuklida besi. Keruntuhan tersebut dipengaruhi oleh
produksi akibat reaksi fusi dalam bintang yang bermassa besar. dalam reaksi tersebut,
produksi nikel-56 akan meluruh menjadi isotop besi. Produksi nikel-56 yang bersifat
eksotermal.

2.3 Manfaat Unsur Besi dalam Perspektif Islam


Dalam manfaat besi menurut sains, besi dan berbagai jenis logam lainnya adalah
ciptaan Allah SWT yang jika dipanaskan akan mencair dan apabila didinginkan akan

3
Jurnal Sains dan Informatika p-ISSN: 2460-173X
Volume X, Nomor X, Juni/November 2020 e-ISSN: 2598-5841

membeku, sehingga besi itu dapat diubah ke dalam berbagai bentuk yang diinginkan
manusia sesuai dengan inovasi yang mereka kembangkan. Dari unsur besi, banyak
benda-benda yang dapat dibuat oleh manusia, seperti membuat mobil, kereta api, kapal
laut, dan bahkan pesawat terbang. Banyak perkakas rumah tangga pun terbuat dari besi
dan berbagai jenis logam lainnya.
Bahkan dalam tubuh manusia pun terdapat kandungan unsur besi di dalamnya. Zat
besi merupakan suatu zat dalam tubuh manusia yang erat kaitannya dengan ketersediaan
jumlah darah yang diperlukan. Dalam tubuh manusia, zat besi memiliki fungsi yang
sangat penting, yaitu untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan
mengangkut elektron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel.
Selain itu, unsur besi juga terkandung dalam jumlah yang sedikit di dalam protein.
Protein sendiri berperan penting sebagai zat pembangun atau pembentuk struktur sel,
misalnya untuk pembentukan kulit, otot, rambut, membran sel, jantung, hati, ginjal dan
beberapa organ penting lainnya.Besi adalah unsur mikro (trace element) yang berperan
penting dalam proses metabolisme tubuh yang berperan dalam tubuh pada proses
respirasi seluler. Besi yang tersisa di dalam tubuh berikatan dengan protein, sebagai
protein penyimpan (dalam bentuk ferritin dan hemosiderin) dan bentuk transport (dalam
bentuk transferrin) [1].
Dalam ilmu astronomi, bintang dengan nukleus besi terbentuk dari ledakan
supernova yang diakibatkan reaksi fusi dalam bintang dengan massa yang besar. Bintang
dengan unsur besi sebagai inti merupakan bintang dapat mengancam bintang berukuran
besar lainnya. Hal tersebut terjadi karena besi merupakan unsur yang paling stabil. Inti
tersebut dapat terpisahkan menjadi besi yang lebih ringan ketika suhu inti hampir
mencapai 10 miliar K. Inti ringan tersebut dipatahkan menjadi proton dan neutronnya
saja. Proses ini dikenal sebagai photodisintegration elemen berat di inti. Inti yang tidak
stabil menyebabkan bintang meledakkan semua lapisan di atasnya - termasuk semua
elemen berat yang terbentuk di luar inti besi - ke luar angkasa. Ledakan tersebut dapat
menyaingi kecerahan seluruh galaksi yang melintasinya dan disebut keruntuhan
inti-Supernova.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah memberikan beberapa petunjuk tentang unsur
logam, salah satunya besi dalam QS. Al-Hadid ayat 25 yang berbunyi :
ٰ ‫ْأ‬ َ َ‫ت َوَأنز َْلنَا َم َعهُ ُم ْٱل ِك ٰت‬
ِ َ‫لَقَ ْد َأرْ َس ْلنَا ُر ُسلَنَا بِ ْٱلبَيِّ ٰن‬
ِ َّ‫ْط ۖ َوَأنز َْلنَا ْٱل َح ِدي َد فِي ِه بَ سٌ َش ِدي ٌد َو َمنَفِ ُع لِلن‬
‫اس‬ ِ ‫ب َو ْٱل ِمي َزانَ لِيَقُو َم ٱلنَّاسُ بِ ْٱلقِس‬
ٌ‫َزيز‬ َ ‫هَّلل‬
ِ ‫ب ۚ ِإ َّن ٱ َ ق ِوىٌّ ع‬ ْ َ
ِ ‫ص ُر ۥهُ َو ُر ُسل ۥهُ بِٱل َغ ْي‬ ‫هَّلل‬ َ
ُ ‫َولِيَ ْعل َم ٱ ُ َمن يَن‬
Artinya : “Sesungguhnya kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa
bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca
(keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Kami ciptakan besi yang
padanya terdapat manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan
supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya
padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”
Dalam tafsir Al-Munir, dijelaskan bahwa Allah SWT menurunkan kitab-kitab yang
turunnya bersamaan dengan timbangan keadilan hukum yang mutlak. Kami tidak
menciptakan besi saja, namun Kami menciptakannya dengan bahan lain seperti tambang
dan logam. Kami mengajarkan kepada manusia bagaimana cara membuatnya. Mereka
menggunakan unsur besi ini untuk keperluan dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk
alat makan, perkakas rumah tangga, untuk mendirikan bangunan seperti gedung atau
rumah, sarana prasarana, fasilitas dan infrastruktur untuk sarana perekonomian, alat-alat
bagi petani menjalankan pekerjaannya, alat-alat dalam pabrik/industri dengan tujuan
perang atau perdamaian serta alat transportasi umum yang biasa kita jumpai sekarang.

2.4 Pengertian Unsur Tembaga


Tembaga merupakan unsur pada golongan I B periode 4 dalam tabel periode kimia.
Tembaga mempunyai lambing Cu dengan nomor atom 29, massa atom relatif 63.546, titik

4
Jurnal Sains dan Informatika p-ISSN: 2460-173X
Volume X, Nomor X, Juni/November 2020 e-ISSN: 2598-5841

lebur 1983.4oC, dan titik didih 2567oC. Unsur logam ini berbentuk kristal dengan warna
kemerahan. Tembaga mempunyai potensial standar elektrode standar positif, tidak larut
dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen bisa larut
sedikit [8].
Tembaga (Cu) termasuk ke dalam golongan logam berat yang beratnya lebih dari 5
g/cm3 , kebanyakan tembaga didapat dari proses pertambangan yang mengandung logam
tembaga dengan proses pembakaran dan pencairan. Hasil campuran tembaga kasar juga
sebagian kecil mengandung logam perak dan emas. Dengan proses elektrolitik, logam
tembaga biasanya dapat dipisahkan dan dimurnikan, sehingga menjadi logam tembaga
murni [9].
2.5 Manfaat Unsur Tembaga dalam Perspektif Islam
Pada zaman sekarang tembaga dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan
teknologi yang berhubungan dengan pembangkit tenaga termasuk generator, mesin
transformer energi dan sistem energi terbarukan. Tembaga dapat digunakan untuk
melapisi barang non logam agar mengkilap dan tahan lama [18]. Tembaga juga
digunakan sebagai bahan dasar kabel karena sifat konduktor listrik yang sangat baik.
Adanya tembaga dalam kabel listrik ini sangat bermanfaat untuk dunia karena dapat
membuat dunia menjadi gemerlap akan lampu.
Lelehan tembaga yang dicampurkan dengan besi dapat mencegah terjadinya
korosi/karat pada besi, maka tembaga pada zaman dahulu dicampur dengan beberapa
logam lain sehingga menghasilkan logam perunggu dan kuningan. Perunggu dan
kuningan ini dimanfaatkan pada manusia prasejarah untuk peralatan makan atau peralatan
dapur dan masa kerajaan digunakan untuk membuat patung, perhiasan, kerajinan dan
peralatan makan raja. Lalu karena sifat tembaga yang lentur, tahan korosi, konduktor
terhadap panas dan listrik dan mempunyai sifat antimikroba, sehingga dapat digunakan
sebagai desinfektan pada air [19].
Tembaga juga dapat digunakan untuk membuat berbagai perhiasan menarik,
terutama ketika dicampurkan dengan emas atau logam lainnya. Dalam bidang pertanian,
logam tembaga dapat digunakan sebagai racun. Digunakan sebagai algisida (pembunuh
ganggang) dalam pemurnian air. Dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pembuatan
uang logam. Campuran tembaga dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan logam
lainnya. Digunakan sebagai campuran untuk menghilangkan belerang dalam pengolahan
minyak [3].
2.6 Pengertian Unsur Emas
Emas adalah logam mulia yang berbeda dari logam lainnya yang sering dipandang
sebagai sumber kejayaan. Emas mempunyai karakteristik tersendiri yaitu logam yang
lunak, mempunyai warna yang berkilau dan tidak dapat pudar serta tahan dengan korosi
[19]. Logam emas adalah logam yang sangat langka dan unik sehingga memiliki nilai
yang langka dan berbeda, sehingga dapat dikatakan bahwa emas adalah sebuah lambang
kejayaan atau kemakmuran bagi setiap manusia yang memilikinya.

2.7 Manfaat Unsur Emas dalam Perspektif Islam


Sifat emas tersebut terbukti dengan Firman Allah pada QS. Ali Imran ayat 14 yang
berbunyi:

ِ ْ‫ض ِة َو ْال َخي ِْل ْال ُم َس َّو َم ِة َوااْل َ ْن َع ِام َو ْال َحر‬
ۗ‫ث‬ َّ ِ‫ب َو ْالف‬
ِ َ‫الذه‬ ِ ‫ت ِمنَ النِّ َس ۤا ِء َو ْالبَنِ ْينَ َو ْالقَن‬
َّ َ‫َاطي ِْر ْال ُمقَ ْنطَ َر ِة ِمن‬ ِ ‫اس حُبُّ ال َّشهَ ٰو‬ِ َّ‫ُزيِّنَ لِلن‬
‫هّٰللا‬
ِ ‫ع ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَا ۗ َو ُ ِع ْند َٗه ُحسْنُ ْال َم ٰا‬
‫ب‬ ُ ‫ك َمتَا‬َ ِ‫ٰذل‬
Artinya: “Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang
diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk
dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik”.
Dari ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa emas merupakan harta atau kekayaan
bagi orang yang memilikinya. Pada zaman kerajaan, emas digunakan sebagai perhiasan

5
Jurnal Sains dan Informatika p-ISSN: 2460-173X
Volume X, Nomor X, Juni/November 2020 e-ISSN: 2598-5841

atau ornamen dalam rumah atau singgasana kerajaan tersebut sebagai lambang kekayaan
dan kekuasaan abadi.
Salah seorang bapak ilmu kimia yang terkemuka adalah Jabir ibn Hayyan
(700-778). Jabir bin hayyan saat bereksperimen dalam laboratoriumnya juga menemukan
logam emas dalam jumlah besar atau berbentuk padatan. Penemuan ini merubah dunia
karena emas batangan pada zaman sekarang digunakan untuk investasi atau tabungan
masa depan. Emas juga digunakan sebagai aset yang dimiliki manusia bahkan dapat juga
sebagai nilai tukar sebuah negara [20]. Perkembangan emas baru-baru ini karena emas
dapat dibuat sebagai nano partikel, emas dapat digunakan dalam sektor medis seperti
implan gigi, rekayasa jaringan dan organ [21]. Lalu emas padatnya juga dapat digunakan
sebagai kawat pacu jantung, stent dan berbagai penyakit lainya [22].
Al-Nawâwî al-Jâwî (1230 H/1813 M-1314 H/1817 M) dalam tafsirnya
mengatakan: (harta yang banyak dari jenis emas, perak), sebagai al-Qanâtîr menurut
bahasa Romawi berarti emas atau perak sepenuh kulit sapi pejantan. Al-Qintâr, adalah
satu, al-Qanâtîr adalah tiga, sedangkan al-Muqantarah adalah sembilan. Makna
al-Qanâtîrul Muqantarah, yaitu harta yang terhimpun atau logam mulia yang dicetak
sehingga menjadi mata uang Dinar, dan Dirham. Adapun sesungguhnya keduanya sangat
disukai karena keduanya merupakan alat tukar dari segala sesuatu sehingga pemiliknya
sama dengan memiliki sesuatu yang berharga [23].
3. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi (mixed
methods). Jenis metode ini merupakan suatu pendekatan dalam penelitian yang
mengkombinasikan atau menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif
[4].
Metode penelitian kombinasi dibagi ke dalam dua macam model, yaitu model
sequential (model urutan) dan model concurrent (model campuran). Model urutan dibagi
menjadi dua bagian, yaitu sequential explanatory (model urutan pembuktian) dan
sequential exploratory (model urutan penemuan). Sedangkan model concurrent dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu concurrent triangulation (model campuran berimbang),
concurrent embedded (model campuran tidak berimbang), serta concurrent
transformative strategy.
Metode penelitian kombinasi model sequential explanatory dapat dicirikan dengan
pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, lalu diikuti dengan
pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap kedua, guna memperkuat hasil
penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama. Sedangkan kebalikan dari model
sequential explanatory adalah model sequential exploratory, dimana dicirikan dengan
pengumpulan data dan analisis data kualitatif pada tahap pertama, lalu diikuti dengan
pengumpulan dan analisis data kuantitatif pada tahap kedua guna memperkuat data hasil
penelitian kualitatif yang dilakukan pada tahap pertama.
Metode penelitian kombinasi model concurrent triangulation merupakan model
yang paling familiar di antara enam model dalam metode kuantitatif/kombinasi/mixed
methods. Dalam model ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara
bersama-sama, baik dalam pengumpulan data maupun analisisnya, kemudian
membandingkan data yang diperoleh, untuk kemudian dapat ditemukan mana data yang
dapat digabungkan dan dibedakan. Berbeda dengan model concurrent embedded, dimana
merupakan metode penelitian yang mengkombinasikan penggunaan metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif secara simultan/bersama-sama (atau sebaliknya), tetapi bobot
metodenya berbeda. Sedangkan pada model concurrent transformative, yang merupakan
gabungan dari model concurrent triangulation dan concurrent embedded. Penggabungan
data dapat dilakukan dengan merging, connecting, dan embedding.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kombinasi dengan
model sequential explanatory, yang dicirikan dengan pembahasan hasil analisis data
kuantitatif pada tahap pertama lalu diikuti dengan pembahasan hasil analisis data pada

6
Jurnal Sains dan Informatika p-ISSN: 2460-173X
Volume X, Nomor X, Juni/November 2020 e-ISSN: 2598-5841

tahap kedua guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap
pertama.
Adapun dalam hal pengambilan sumber data, peneliti mengambil data berdasarkan
studi kepustakaan yang bersumber dari berbagai literatur seperti jurnal serta artikel ilmiah
baik di internet maupun di perpustakaan. Selain itu, sumber data yang akan dijadikan
dalam pembahasan penelitian ini juga bersumber dari hasil kuisioner penelitian mengenai
“Internalisasi Materi Unsur Golongan Transisi sebagai Wujud Peningkatan Nilai-Nilai
Islami Mahasiswa Departemen Pendidikan Kimia UPI”.

4. PEMBAHASAN
Dalam poin pembahasan ini akan diuraikan mengenai temuan hasil penelitian
penulis dari berbagai literatur dan dari hasil kuesioner penelitian kepada Mahasiswa
Departemen Pendidikan Kimia UPI yang berjudul “Internalisasi Materi Unsur Golongan
Transisi sebagai Wujud Peningkatan Nilai-Nilai Islami Mahasiswa Departemen Pendidikan
Kimia FPMIPA UPI”. Dari hasil kuesioner tersebut didapatkan total 17 responden dari
mahasiswa Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA UPI; angkatan 2019 sebanyak 3
responden, angkatan 2020 sebanyak 5 responden, angkatan 2021 sebanyak 1 responden dan
angkatan 2022 sebanyak 4 responden dalam kurun waktu 7 hari.
Hasil riset pertama menunjukkan bahwa sebanyak 15 responden mahasiswa (88,2%)
mempunyai pengetahuan yang cukup dan 2 orang (11,8%) mempunyai pengetahuan yang
kurang. Jika dikaitkan dengan teori tingkat pengetahuan, menurut [11], pengetahuan baik
jika telah memenuhi 6 tingkatan (tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi),
pengetahuan cukup jika telah memenuhi beberapa tingkatan dan pengetahuan kurang jika
belum memenuhi tingkatan. Dalam riset yang pertama responden diberikan pertanyaan
mengenai pemahaman terhadap pengetahuan unsur-unsur golongan transisi. Unsur Transisi
(Unsur periode 4) adalah unsur-unsur yang konfigurasi elektronnya berakhir pada subkulit
d dan subkulit f. Unsur transisi yang elektron valensinya pada subkulit d disebut unsur
transisi luar, sedangkan unsur transisi yang elektron valensi pada subkulit f disebut unsur
transisi dalam. Unsur transisi meliputi unsur skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V),
kromium (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng
(Zn) [10].
Hasil riset kedua menunjukkan tingkat pemahaman terhadap pengetahuan mengenai
unsur-unsur golongan transisi. Mayoritas responden menjawab besi (Fe), emas (Au) dan
tembaga (Cu) sebagai salah satu unsur golongan transisi. Golongan transisi memiliki 38
unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada subkulit d [12]. Unsur unsur tersebut
terdiri dari golongan 3 sampai 12 pada periode 3 sampai 7. Dari keseluruhan unsur transisi,
hanya ketiga unsur diatas yang sering disebutkan. Dengan kata lain, mayoritas responden
masih banyak yang belum mengetahui apa saja unsur-unsur yang termasuk golongan
transisi lainnya seperti unsur skandium (Sc), titanium (Ti), Vanadium (V), unsur golongan
lantanida, aktinida dan masih banyak lagi.
Hasil riset ketiga dan keempat menunjukkan bahwa sebanyak 14 responden
mahasiswa (82,4%) memiliki pengetahuan terkait kelebihan dari unsur transisi terutama
unsur besi, tembaga, dan emas. Sedangkan sebanyak 3 responden mahasiswa (17,6%)
masih belum mengetahui terkait kelebihan dari unsur-unsur golongan transisi besi,
tembaga, dan emas. Hal ini saling berhubungan, dimana sebagian besar responden
menjawab dengan benar terkait kelebihan-kelebihan dari unsur besi, tembaga, dan emas
dalam kehidupan sehari-hari. Pada umumnya, mayoritas responden memberikan tanggapan
terkait kelebihan dari unsur besi yaitu dapat digunakan sebagai alat bangunan, kelebihan
dari unsur tembaga yaitu dapat digunakan sebagai bahan penyusun kabel, serta kelebihan
dari unsur emas adalah dapat digunakan sebagai perhiasan. Beberapa kelebihan dari unsur
besi ternyata dapat ditemukan juga dalam tubuh manusia, diantara peran unsur besi tersebut
adalah : berperan dalam pengangkutan (carrier) O2 dan CO2, pembentukan sel darah
merah, sebagai katalisator pembentukan betakaroten menjadi vitamin A, sebagai transport

7
Jurnal Sains dan Informatika p-ISSN: 2460-173X
Volume X, Nomor X, Juni/November 2020 e-ISSN: 2598-5841

elektron pada mitokondria, dan lain sebagainya [1]. Selain itu, terkait kelebihan unsur
tembaga, ternyata pada zaman sekarang, tembaga dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan
untuk pembuatan teknologi yang berhubungan dengan pembangkit tenaga termasuk
generator, mesin transformer energi, dan sistem energi terbarukan [6]. Sedangkan terkait
kelebihan unsur emas sebagai perhiasan, ternyata Allah SWT juga telah membahasnya di
dalam Al-Qur’an Surah Ali-Imran ayat 14 yang berbunyi :

َ ِ‫ث ۗ ٰ َذل‬
‫ك‬ ِ ْ‫ض ِة َو ْٱل َخي ِْل ْٱل ُم َس َّو َم ِة َوٱَأْل ْن ٰ َع ِم َو ْٱل َحر‬
َّ ِ‫ب َو ْٱلف‬ َّ َ‫ير ْٱل ُمقَنطَ َر ِة ِمن‬
ِ َ‫ٱلذه‬ ٰ
ِ ‫ت ِمنَ ٱلنِّ َسٓا ِء َو ْٱلبَنِينَ َو ْٱلقَنَ ِط‬
ِ ‫اس حُبُّ ٱل َّشهَ ٰ َو‬
ِ َّ‫ُزيِّنَ لِلن‬
ِ ‫َم ٰتَ ُع ْٱل َحيَ ٰو ِة ٱلدنيَا ۖ َوٱ ُ ِعن َد ۥهُ ُحسْنُ ٱل َمـَٔا‬
‫ب‬ ْ ‫هَّلل‬ ْ ُّ
Artinya: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia
dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”.
Hasil riset kelima mengenai pengetahuan responden terkait kelebihan unsur besi,
tembaga dan emas yang dijelaskan dalam Al-Qur’an. Hasilnya menunjukkan 9 responden
(52,9%) mengetahui jika kelebihan unsur besi, tembaga dan emas disebutkan dalam
Al-Qur’an sedangkan 8 responden lainnya (47,1%) tidak mengetahui hal tersebut.
Banyaknya responden yang tidak mengetahui hampir 50% sehingga dapat dikatakan jika
responden mahasiswa Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA UPI belum memperdalam
hubungan antara pengetahuannya dengan nilai keagamaan yang ada di dalam Al-Qur'an.
Secara duniawi kedudukan mereka yang berilmu tersebut memang lebih baik dan lebih
disegani. Sedangkan secara ukhrawi, derajat mereka di hadapan Allah ditinggikan beberapa
derajat, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Mujadalah ayat 11:

‫ح هّٰللا ُ لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا قِ ْي َل ا ْن ُش ُزوْ ا فَا ْن ُش ُزوْ ا يَرْ فَ ِع هّٰللا ُ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا‬
ِ ‫س فَا ْف َسحُوْ ا يَ ْف َس‬ ِ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا قِ ْي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوْ ا فِى ْال َم ٰجل‬
‫ت َوهّٰللا ُ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ َخبِ ْي ٌر‬
ٍ ۗ ‫ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوا ْال ِع ْل َم َد َر ٰج‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah


kelapangan didalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah,
niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu
kerjakan”.
Selanjutnya, dengan ilmu pengetahuan manusia yang diciptakan Allah SWT sebagai
khalifah di muka bumi ini mampu membuka tabir tanda-tanda zaman dan mampu
memanfaatkan serta mengolah segala apa yang ada di bumi ini bagi kemakmuran dan
kesejahteraan bersama. Dengan ilmu pengetahuan pulalah manusia dapat membuat sesuatu
menjadi mudah namun memperdalam pengetahuan dengan keagamaan juga sangatlah
penting, karena Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman
sebagaimana yang telah dijelaskan pada QS. Al-Mujadalah ayat 11.
Menurut [7], pada buku yang berjudul Penultimate Curiosity: How Science Swims in
the Slipstream of Ultimate Questions mengungkapkan bahwa sains itu merupakan
pengetahuan tertinggi kedua setelah agama. Semakin berkembang agama di dunia, maka
sains akan mengikuti perkembangannya. Karena agama menampung rasa penasaran level
tertinggi manusia yaitu tentang siapa yang menciptakan kita dan darimana kita berasal yang
mana ini tidak bisa dipecahkan oleh sains.
Allah SWT menciptakan bumi dan seluruh isinya pasti memiliki maksud dan tujuan
serta kebermanfaatan. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Anbiya ayat 16:

َ ْ‫َو َما َخلَ ْقنَا ال َّس َم ۤا َء َوااْل َر‬


َ‫ض َو َما بَ ْينَهُ َما ٰل ِعبِ ْين‬
Artinya: “Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta segala apa yang ada di antara
keduanya dengan main-main”.

8
Jurnal Sains dan Informatika p-ISSN: 2460-173X
Volume X, Nomor X, Juni/November 2020 e-ISSN: 2598-5841

Dari ayat di atas dapat dijelaskan bahwa tentunya Allah SWT menciptakan besi,
tembaga dan emas memiliki manfaat yang begitu besar dalam kehidupan sehari-hari serta
banyak firman Allah SWT lainnya yang terdapat di dalam Al-Quran menunjukkan betapa
besarnya ciptaan Allah SWT. Maka dari itu kita sebagai manusia harus mensyukuri
keberadaan semua ciptaan Allah SWT karena pastinya semua ciptaan Allah SWT memiliki
manfaat dan kelebihan-kelebihan tertentu, salah satu caranya dengan memperdalam ilmu
pengetahuan (sains) serta pengetahuan keagamaan dalam Al-Quran yang lebih utama
karena agama merupakan pengetahuan yang tertinggi pertama sedangkan ilmu pengetahuan
(sains) merupakan pengetahuan tertinggi kedua setelah agama.
Pada hasil riset keenam, responden diberikan pertanyaan terkait kelebihan dari unsur
besi, tembaga dan emas yang terkandung dalam Al-Qur’an. Hasilnya menunjukan bahwa
terdapat 5 orang responden yang menjawab tidak tahu, 5 orang menjawab sesuai dengan
dalil yang tepat dan 7 responden lainnya menjawab kelebihan unsur tanpa menyertakan
dalilnya. Keunggulan unsur besi dijelaskan dalam QS. Al-Hadid ayat 25, keunggulan pada
unsur tembaga disebutkan dalam QS. Al-Kahfi ayat 96-97 dan keunggulan unsur emas
terdapat dalam QS. Ali Imran ayat 14.
Berdasarkan hasil riset, responden masih belum mengetahui secara umum jika ketiga
unsur tersebut ternyata sudah disebutkan dalam Al-Qur’an sesuai dengan firman Allah
SWT yang secara tersurat dan tegas dalam beberapa ayat Al-Quran mengenai unsur logam,
bahwa unsur logam yang diciptakan-Nya mempunyai kemampuan atau kekuatan yang
sangat hebat sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia. Contohnya pada
logam emas yang terdapat pada QS. Al-Hajj ayat 23:

ۗ ُ‫ب َّولُْؤ ل‬
‫ًؤا َولِبَا ُسهُ ْم‬ ٍ ّ‫ت َج ٰن‬
ِ ‫ت تَجْ ِريْ ِم ْن تَحْ تِهَا ااْل َ ْن ٰه ُر يُ َحلَّوْ نَ فِ ْيهَا ِم ْن اَ َس‬
ٍ َ‫او َر ِم ْن َذه‬ ّ ٰ ‫اِ َّن هّٰللا َ يُ ْد ِخ ُل الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صلِ ٰح‬
‫فِ ْيهَا َح ِر ْي ٌر‬
Artinya: “Sungguh, Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan ke dalam surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai. Di sana
mereka diberi perhiasan gelang-gelang emas dan mutiara, dan pakaian mereka dari
sutera.”
Dari ayat diatas kelebihan tersebut dapat dijabarkan bahwa barang-barang di surga
terbuat dari emas. Emas adalah logam yang padat, lembut, mengkilat, dan salah satu logam
paling lentur diantara logam lainnya. Dibandingkan dengan jenis logam lainnya. emas
memiliki beberapa kelebihan, seperti pendapat Jack Weatherford “dimanapun orang ingin
menyentuhnya, mengenakannya, bermain-main dengannya, dan juga memilikinya. Karena
berbeda dengan tembaga yang berubah menjadi hijau, besi yang mudah berkarat dan perak
yang mudah memudar. Emas murni tetaplah murni dan tidak berubah”. Sifat-sifat alamiah
inilah yang menyebabkan nilai atau harga emas yang menjadi amat bernilai [24].
Perumpamaannya bahwa emas di dunia, memiliki harga nilai yang sangat tinggi. Standar
emas menurut [14], manfaat emas atau nilai standar emas lumayan stabil dan benar-benar
dipandang dunia. Emas standar menyiapkan jalan bagi perdagangan internasional
sebagaimana masyarakat dunia memiliki keinginan bersama terhadap emas. Terlebih orang
yang melakukan perdagangan dapat meleburkan kepingan emasnya saat sedang ada
kebutuhan. Dapat dilihat dari penjelasan diatas bahwa harga emas memiliki nilai yang
benar-benar dipandang dunia, sehingga Allah memberi perhiasan gelang-gelang emas dan
mutiara untuk orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan ke dalam surga-Nya.
Mengenai unsur tembaga seperti yang dijelaskan dalam Q.S. Al-Kahfi ayat 96-97
yang mengisahkan Dzulqarnain yang mengembara ke bumi bagian barat dan selatan.
Dzulqarnain bertemu suatu kaum di bumi bagian selatan yang terancam bahaya dari Ya’juj
dan Ma’juj sehingga dibuatkan suatu penghalang atau tembok. Dalam pembuatan
penghalang tersebut terdiri dari besi, tembaga, batu serta bahan atau material lainnya.
Teknik pembuatan benteng tersebut pada intinya perpaduan antar logam. Sebelum
ditemukannya proses penguatan besi pada zaman modern seperti ini, jauh terlebih dahulu
sudah dituliskan dalam Al-Qur’an yakni Al-Kahfi ayat 96-97. Jika pada zaman sekarang,

9
Jurnal Sains dan Informatika p-ISSN: 2460-173X
Volume X, Nomor X, Juni/November 2020 e-ISSN: 2598-5841

untuk membahas cara perpaduan antar logam, dalam ilmu kimia proses tersebut dinamakan
metalurgi [15]. Ayat tersebut membuktikan bahwa keunggulan atau pemanfaatan unsur
tembaga sudah jauh lebih dahulu dikenal sebelum perkembangan ilmu pengetahuan.
Pemanfaatan tersebut tidak lepas dari firman Allah SWT yang diturunkan dan dirafsirkan
oleh para ahli sehingga dapat membantu manusia pada zaman tersebut.
Mengenai unsur besi, dimulai dari proses penciptaan besi di dunia ini sangat luar
biasa, karena Al-Qur’an menganggap besi memiliki manfaat yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ayat Al-Qur’an yang
menyebutkan kata “besi” [3]. Bahkan unsur besi dijadikan nama surah dalam Al-Qur’an,
yaitu Al-Qur’an Surah Al-Hadiid, yang berarti “besi”. Dalam Al-Qur’an surah Al-Hadid :
25, Allah SWT berfirman, yang artinya : “Dan kami turunkan besi yang padanya terdapat
kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (supaya mereka mempergunakan
besi itu..”.
Dalam ayat tersebut, Allah SWT menganugerahkan besi (Al-Hadid) sebagai karunia
yang nilai serta manfaatnya tak terhingga. Dengan besi, manusia dapat menciptakan
berbagai macam keperluan rumah tangga, kendaraan laut, udara, dan sebagainya. Selain
itu, dengan besi pula manusia dapat membina kekuatan bangsa dan negaranya, karena dari
besi, manusia dapat membuat alat-alat pertahanan dan keamanan, seperti senapan,
kendaraan perang, dan lain sebagainya [3].

5. KESIMPULAN
Penelitian yang berjudul “Internalisasi Materi Unsur Golongan Transisi sebagai
Wujud Peningkatan Nilai-Nilai Islami Mahasiswa Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA
UPI” termasuk dalam jenis penelitian kualitatif atau menggunakan metode penelitian mixed
methods (metode kombinasi). Metode penelitian kombinasi dibagi ke dalam dua macam
model, yaitu model sequential (model urutan) dan model concurrent (model campuran).
Berdasarkan hasil penelitian pada pembahasan, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA UPI memiliki pengetahuan yang rendah dalam
menyadari kelebihan-kelebihan yang ada pada unsur logam transisi dengan pemahaman
keagamaan yang berdasarkan Al-Qur'an. Emas memiliki kelebihan yang begitu besar
seperti yang dijelaskan pada QS. Ali-Imran ayat 14 dan QS. Al-Hajj ayat 23. Salah satunya
pada QS. Al-Hajj ayat 23 dapat disimpulkan bahwa harga emas memiliki nilai yang
benar-benar dipandang dunia, sehingga Allah SWT memberi perhiasan gelang-gelang emas
dan mutiara untuk orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan ke dalam
surga-Nya. Selanjutnya yaitu tembaga, tembaga memiliki banyak kelebihan di dunia, salah
satunya seperti yang telah dijelaskan pada QS. Al-Kahfi ayat 96-97 tembaga digunakan
sebagai proses penguatan besi yang biasa disebut dengan metalurgi. Terakhir, yaitu
kelebihan pada besi yang salah satunya terdapat pada QS. Al-Hadid ayat 25. Dengan besi,
manusia dapat menciptakan berbagai macam keperluan rumah tangga, kendaraan laut,
udara, dan sebagainya. Selain itu, dengan besi pula manusia dapat membina kekuatan
bangsa dan negaranya, karena dari besi, manusia dapat membuat alat-alat pertahanan dan
keamanan, seperti senapan, kendaraan perang, dan lain sebagainya. Maka dapat
disimpulkan bahwa Allah SWT menciptakan seluruh bumi dan isinya pasti memiliki
maksud dan tujuan serta kebermanfaatan termasuk unsur transisi diantaranya besi, emas
dan tembaga.

DAFTAR PUSTAKA

10
Jurnal Sains dan Informatika p-ISSN: 2460-173X
Volume X, Nomor X, Juni/November 2020 e-ISSN: 2598-5841

[1] A. U. Albab, “ASAL USUL BESI MENURUT AL-QUR'AN (Studi Penafsiran QS.
Al-Hadid : 25 dengan Pendekatan Sains,” Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang,
2018.

[2] R. Chang, Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga, vol. II, Jakarta: Erlangga, 2005.

[3] M. I. F. B. Miskon, “KAJIAN TENTANG BESI DAN MANFAATNYA BAGI


KEHIDUPAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SAINS DAN QS. AL-HADID/57:25,”
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA, Medan, 2016.

[4] J. W. Creswell, Research Design; Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods


Approaches, Los Angeles: Sage, 2009.

[5] J. E. Brady, Kimia Universitas Asas dan Struktur Edisi ke 5 Jilid 2, Jakarta: Binarupa
Aksara Publisher, 2005.

[6] I. Faniyah dan A. F. Hidayatullah, “KAJIAN LOGAM DALAM AL-QUR'AN DAN


KORELASINYA PADA KONSEP PEMIKIRAN JABIR IBN HAYYAN,” al-Kimiya, vol.
8, no. 1, pp. 21-27, 2021.

[7] A. Briggs dan R. Warner, Penultimate Curiosity : How Science Swims in the Slipstream of
Ultimate Questions, Britannia Raya: Oxford University Press, 2016.

[8] Palar, Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

[9] T. E. Brown, H. E. LeMay, B. E. Bursten, C. Murphy, P. Woodward dan M. E. Stoltzfus,


Chemistry: The Central Science (14th Edition), New Jersey: Prentice Hall, 1981.

[10] Nurnaningsih, Periode 3 dan Periode 4, Pasuruan: SMA Syarif Hidayatullah Grati, 2021.

[11] S. Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka, 2010.

[12] Anugrah, “Struktur Senyawa Anorganik Kimia Unsur Transisi,” Universitas Halu Oleo,
Kendari, 2020.

[13] M. Purba dan Sunardi, KIMIA 3 untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta: Erlangga, 2012.

11
Jurnal Sains dan Informatika p-ISSN: 2460-173X
Volume X, Nomor X, Juni/November 2020 e-ISSN: 2598-5841

[14] M. M. Billah, Penerapan Hukum Dagang dan Keuangan Islam, Jakarta: Sweet & Maxwell
Asia, 2009.

[15] T. Haryono, Analisis Metalurgi : Peranannya dalam Eksplanasi Arkeologi, Humaniora,


2001.

[16] D. Kurniasari, N. I. Simponi dan A. H. Haqiqi, “Integrasi Nilai-Nilai Keislaman Pada


Reaksi Redoks dan Elektrokimia Terhadap Rahasia Kekuatan Benteng Besi Iskandar
Zulkarnain,” Walisongo Journal of Chemistry, vol. II, no. 1, pp. 26-39, 2019.

[17] S. B, Hukum Investasi di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015.

[18] I. M. A. Utamaningrat dan I. N. Eskani, “STUDI PELAPISAN TEMBAGA PADA


BAHAN NON-LOGAM UNTUK APLIKASI PRODUK KERAJINAN DENGAN
METODE ELECTROFORMING,” Dinamika Kerajinan dan Batik , vol. XXXV, no. 1, pp.
45-52, 2018.

[19] H. A. Ariyanta, “PREPARASI NANOPARTIKEL PERAK DENGAN METODE


REDUKSI DAN APLIKASINYA SEBAGAI ANTIBAKTERI PENYEBAB LUKA
INFEKSI,” JURNAL MKMI, vol. X, no. 1, pp. 36-42, 2014.

[20] I. N. Hassan, M. Y. H. Othman dan M. H. Jalil, “Muslim Alchemists and Their Philosophy
Influence on Modern Chemistry,” Global Journal of Social Sciences and Humanities
Journal, vol. 2, pp. 4-7, 2018.

[21] I. Kleps, “Emas dan Lapisan Nanokomposit Perak,” Jurnal Ilmu dan Teknik Material, p.
127, 2007.

[22] PPU, “Aplikasi Biomedis Nanopartikel Emas : Peluang dan Tantangan,” Jurnal Dunia
Ilmu dan Teknologi, p. 127, 2012.

[23] I. Yuniarni, “ETIKA EKSPLORASI PERTAMBANGAN PERSPEKTIF AL-QUR'AN,”


Institut PTIQ, Jakarta, 2019.

[24] S. Dipraja, Siapa Bilang Investasi Emas Butuh Modal Gede?, Jakarta: Tangga Pustaka,
2011.

12

You might also like