Professional Documents
Culture Documents
NIM : 8111420296
Rombel :6
Mata Kuliah : Hukum Perdata
Hari/Tanggal : Kamis, 3 Juni 2021
Dosen Pengampu : Ubaidillah Kamal, S. Pd., M. H.
Dr. Dewi Sulistianingsih, S. H., M. H.
Resume Materi Kelompok 6
Hukum Benda
1. Pengertian Benda
Pengertian dalam arti luas : segala sesuatu yang dapat dihaki oleh orang. Yang
berarti benda sebagai obyek dalam hukum.
Pengertian dalam arti sempit : barang yang dapat dilihat saja, ada juga dipakai jika
yang dimaksudkan kekayaan seorang.
Pengertian secara hukum : terdapat dalam Pasal 499 BW yang berbunyi “Menurut
paham Undang-Undang yang dinamakan kebendaan ialah tiap-tiap barang dan
tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik”.
2. Pengertian Hukum Benda
Hukum benda adalah setiap barang atau setiap hak yang dapat menjadi objek
kepemilikan, termasuk setiap apa yang melekat terhadap barang tersebut, dan setiap hasil
dari barang tersebut, baik hasil karena alam, maupun hasil karena tindakan manusia. Oleh
karena itu, yang dimaksud dengan hukum benda atau hukum kebendaan adalah
seperangkat kaidah hukum yang mengatur tentang benda dengan segala aspeknya,
termasuk pengaturan tentang hakikat dan berbagai jenis benda, mengatur juga hubungan
antara benda dengan pemegang atau pemilik dari benda tersebut, sehingga sebagian besar
dari kaidah hukum benda mengatur tentang hak-hak kebendaan. Salah satu karakter dari
hukum benda adalah sifatnya tertutup. Artinya, hukum benda tidak bisa ditambah atau
diatur sendiri oleh para pihak di luar dari pengaturan dari undang-undang. Dengan
demikian, hukum benda adalah bersifat hukum memaksa (dwingen recht, mandatory
law) yakni hukum yang tidak dapat dikesampingkan oleh ketentuan yang dibuat sendiri
oleh mereka yang bersangkutan dengan benda.
3. Macam-macam Benda
Macam-macam benda secara umum, antara lain:
a) Benda bergerak dan tidak bergerak
b) Benda berwujud dan tidak berwujud
c) Benda yang dapat dibagi dan benda yang tidak dapat dibagi
d) Benda yang sudah ada dan benda yang akan ada
e) Benda yang dapat dihaki secara pribadi dan benda milik umum
f) Benda yang dapat dihabiskan dan benda yang tidak dapat dihabiskan
Macam-macam benda menurut Prof. Sri Soedewi Majvhoen Sofwan, antara lain:
a) Barang-barang yang berwujud (lichamelijk) dan barang-barang tidak berwujud
(onlichamelijk).
b) Barang-barang yang bergerak dan barang-barang yang tidak bergerak.
c) Barang-barang yang dapat dipakai habis (verbruikbaar) dan barang-barang yang
tidak dapat dipakai habis.
d) Barang-barang yang sudah ada (tegenwoordige zaken) dan barang-barang yang
masih akan ada (toekomstige zaken). Barang yang akan ada dibedakan menjadi:
e) Barang-barang yang pada suatu saat sama sekali belum ada
f) Barang-barang yang akan ada relatif, yaitu barang-barang yang pada saat itu sudah
ada, tetapi bagi orang-orang yang tertentu belum ada.
g) Barang-barang yang dalam perdagangan (zaken in de handel) dan barang-barang
yang di luar perdagangan (zaken buiten de handel).
h) Barang-barang yang dapat dibagi dan barang-barang yang tidak dapat dibagi.
Macam-macam Benda Menurut Undang-Undang, antara lain:
a) Benda yang dapat diganti dan yang tak dapat diganti
b) Benda yang dapat diperdagangkan (praktis tiap barang dapat diperdagangkan) dan
yang tidak dapat diperdagangkan atau di luar perdagangan
c) Benda yang dapat dibagi dan yang tidak bisa dibagi
d) Benda yang bergerak dan yang tak bergerak
4. Asas-asas Kebendaan
Asas hukum pemaksa (dwingendrecht)
Asas dapat dipindahtangankan
Asas Individualitas
Asas Totalitas
Asas tidak dapat dipisahukuman
Asas Prioritas
Asas Pencampuran
Pengaturan berbeda terhadap benda bergerak dan tak bergerak
Asas Publisitas
Asas mengenai sifat perjanjian
5. Hak-Hak Kebendaan
Hak kebendaan adalah hak yang melekat atas suatu benda. Hak benda biasa disebut
hak kebendaan (zakelijkrecht). Hak kebendaan sendiri artinya hak yang memberikan
kekuasaan langsung terhadap suatu benda dan dapat dipertahankan terhadap siapapun
juga.
Ciri-ciri hak kebendaan yaitu:
a. Mutlak, artinya dikuasai dengan bebas dan dipertahankan terhadap siapapun juga
b. Mengikuti benda, diatas mana hak itu melekat
c. Yang terjadi lebih dahulu tingkatannya jauh lebih tinggi Hak gugat dapat dilakukan
terhadap siapapun yang menggangu benda tersebut;
d. Pemindahan hak kebendaan dapat dilakukan kepada siapapun juga
6. Wujud hak-hak kebendaan
1) Bezit
Menurut Prof.Subekti Bezit adalah suatu keadaan lahir (fakta), dimana
seseorang menguasai sautu benda seolah olah kepunyaannya sendiri, dengan tiidak
mempersoalkan siapa pemilik benda itu sebenarnya. Bezit diatur dalam (Ps. 529 s/d
568 BW). Secara harfiah berarti Penguasaan. Unsur bezit :
- unsur keadaan dimana seseorang menguasai suatu benda (corpus) ;
- unsur kemauan orang tersebut untuk memilikinya (animus).
Cara memperoleh Bezit
1) Menguasai benda yang tidak ada pemiliknya
2) Menguasai benda yang sudah ada pemiliknya.
2) Hak-Hak Kebendaan di atas Benda Orang Lain
Erfdienstbaarheid atau servituut
Hak Opstal
Hak Erfpacht
Vruchtgebruik
3) Pandrecht dan Hypotheek
Menurut BW, Pandrecht adalah suatu hak kebendaan atas suatu benda yang
bergerak kepunyaan orang lain, yang semata-mata diperjanjikan dengan
menyerahkan bezit atas benda tersebut, dengan tujuan untuk mengambil pelunasan
suatu hutang dari pendapatan penjualan benda itu, lebih dahulu dari penagih-
penagih lainnya (pasal 1150 BW). Kemudian menurut pasal 1162 BW, hypotheek
adalah suatu hak kebendaan atas suatu benda yang tak bergerak, bertujuan untuk
mengambil pelunasan suatu hutang dari (pendapatan penjualan) benda itu.