Professional Documents
Culture Documents
RPP Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif PDF
RPP Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif PDF
Satuan Pendidikan : SMP Laboratorium Percontohan UPI Tema 2: Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial
Kelas / Semester : VII / 1 Sub Tema: Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
(Disosiatif)
Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2x40 menit)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran luring model Problem based Learning dan metode diskusi
kelompok diharapkan siswa mampu:
1. Menjelaskan bentuk interaksi sosial disosiatif dengan tepat
2. Mengidentifikasi contoh bentuk interaksi social disosiatif dalam kehidupan sehari hari
dengantepat
3. Menganalisis pengaruh bentuk interaksi sosial disosiatif terhadap kehidupan sosial
di masyarakat dengan tepat.
4. Menyajikan hasil analisis pengaruh bentukinteraksi sosial yang disosiatifterhadap
kehidupan sosialmasyarakat
C. Materi Pembelajaran
Materi Pokok
Pengertian bentuk interaksi sosial disosiatif (Lampiran 1)
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Disosiatif
D. Metode Pembelajaran
1. Model : PBL (problem basedlearning)
2. Metode : Diskusi Kelompok
E. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
G. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap Sosial (Lampiran 2)
-Teknik : Observasi
- Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
2. Penilaian Pengetahuan (Lampiran 3)
:- Teknik : Penugasan
Bentuk Instrumen : Uraian dan LKPD
3. Penilaian Keterampilan (Lampiran 4)
:- Teknik : Observasi
- Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
Bandung, September 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Pengertian :
Interaksi sosial disosiatif merupakan interaksi sosial yang mengarah terhadap suatu
perpecahan atau oposisi. Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang
melakukan interaksi sosial dengan cara konflik, persainagn ataupun kontravensi dengan
seseorang atau kelompok untuk meraih tujuan tertentu.
Proses oposisi terjadi pada sekelompok manusia yang selalu mencoba menyalahkan hal
atau kebijakan yang telah dibuat sebelumnya.
Contoh lain tentang persaingan bersifat pribadi adala persaingan antara dua atau 3 orang siswa
untuk menjadi ketua OSIS, seperti yang terlihat pada gambar berikut:
Contoh lain dari persaingan yang bersifat nonpribadi adalah persaingan para partai
politik untuk memenangkan pemilu, seperti yang terlihat dalam gambar berikut:
Selain itu, ada beberapa contoh persaingan, mulai dari persainagn dalam bidang
ekonomi antara produsen barang sejenis, perebutan kedudukan atau jabatan tertentu,
persaingan bidang kebudayaan antara lain berupa penyebaran ideologi.
b. Kontravensi
Kontravensi merupakan sikap menentang dengan tersembunyi supaya tidak terdapat
perselisihan terbuka, atau proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan dan
penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka.
Kontrovensi cendrung bersifat rahasia. Contohnya: Satu kelas tidak setuju dengan rencana
OSIS di sekolah Y, sehingga ketidaksetujuan itu berkembang menjadi rasa tidak suka atau
benci, namun masih disembunyikan, sperti yang dapat kita liat pada gambar animasi berikut
ini:
c. Pertentangan/Konflik
Pertentangan atau konflik merupakan proses interaksi sosial sebagai bentuk lanjut darikontravensi.
Sering juga disebut dengan pertikaian. Dimana usaha individu atau kelompok sosial untuk
memenuhi tujuan tertentu dengan cara menantang pihak lawan melalui ancaman atau kekerasan.
Keadaan perbedaan yang semakin tajam akan menyebabkan terjadi amarah dan rasa benci yang
membuat timbulnya tindakan untuk melukai, menghancurkan atau menyerang pihak lain.
Pertentangan/pertikaian/konflik dapat juga terjadi akibat perbedaan antar individu, pendapat,
kebudayaan, kepentingan dan perubahan sosial. Perbedaan-perbedaan ini akan memuncak menjadi
pertentangan karena keinginan- keinginan tidak terakomodasi. Akhibatnya, tiap individu atau
kelompok berusaha menghancurkan lawan dengan ancaman atau kekerasan, seperti yang terlihat
duagambar berikut ini:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dst.
Lampiran 3
Persaingan Bisnis E-Commerce Makin Memanas, Tokopedia atau Shopee Juara Marketplace di
Indonesia?
https://indotrends.pikiran-rakyat.com/bisnis/pr-1572692619/persaingan-bisnis-e-commerce-makin-
memanas-tokopedia-atau-shopee-juara-marketplace-di-indonesia
Dalam laporan The Map of E-commerce in Indonesia yang diterbitkan iPrice, pada Q2 2021,
Tokopedia memiliki kunjungan web bulanan (monthly web visits) yang lebih tinggi sekitar 16% dari Shopee.
Tokopedia mencatatkan 147.790.000 kunjungan web bulanan dan Shopee dengan jumlah 126.996.700
kunjungan web bulanan.
Adapun, dari laporan iPrice yang sama, dapat dilihat bahwa menurut ranking aplikasi, baik di Apple
App Store maupun di Google Play Store, Shopee masih menjadi jawara marketplace di Indonesia. Di Apple
App Store, Shopee masih menduduki peringkat pertama, unggul dibandingkan Tokopedia yang berada di
peringkat kedua. Sama halnya dengan ranking aplikasi di Google Play Store. Shopee pun masih menjadi juara
bertahan di peringkat pertama, sedangkan Tokopedia sudah jauh tertinggal di peringkat keempat
Hal ini sejalan dengan data dari App Annie, di mana sejak awal hingga pertengahan tahun 2021,
Shopee dicatatkan sebagai platform belanja online #1 di Indonesia untuk jumlah total unduhan (total
downloads) baik di Google Play Store maupun di Apple App Store, dan juga menjadi platform
belanja online #1 dalam jumlah pengguna aktif bulanan (monthly active user). Dengan kata lain, selama tahun
2021 ini, Shopee masih merupakan jawara marketplace di Indonesia dengan jumlah download dan pengguna
terbanyak.
Berdasarkan data SimilarWeb tentang aplikasi e-commerce di Indonesia, jumlah daily active users
(DAU) atau pengunjung aktif harian Shopee jauh melampaui aplikasi Tokopedia, bahkan mencapai lebih dari
tiga kali lipat. Selama bulan Agustus 2021, jumlah pengunjung aktif harian aplikasi Shopee mencapai 28.35
juta, sementara aplikasi Tokopedia hanya 8.43 juta.
Tentunya, hal ini tidak mengherankan, karena menurut data GlobalWebIndex (GWI) pada Q3 2020,
78,2% pengguna internet usia 16-64 tahun menggunakan aplikasi belanja online melalui ponsel atau
tabletnya. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna e-commerce mengaksesnya melalui aplikasi
dan hanya sebagian kecil yang berbelanja melalui web.
Jawaban:
1. C
2. D
3. C
4. B
5. D
Skor Penilaian:
Jumlah betul x 20
Total skor = 100
Lampiran 4
Penilain Keterampilan
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
KISI-KISI PENILAIAN KINERJA
3.2.3 Menganalisis
pengaruh
bentuk
interaksi sosial
disosiatif
terhadap
kehidupan
sosial
masyarakat