You are on page 1of 13

RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP Laboratorium Percontohan UPI Tema 2: Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial
Kelas / Semester : VII / 1 Sub Tema: Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
(Disosiatif)
Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2x40 menit)

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.2.1 Menjelaskan bentuk interaksi sosial


3.2.Mengidentifikasi interaksi sosial disosiatif
dalam ruang dan pengaruhnya terhadap
kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya 3.2.2 Mengidentifikasi contoh bentuk
dalam nilai dan norma serta interaksi sosial disosiatif
kelembagaan sosial budaya
3.2.3 Menganalisis pengaruh bentuk interaksi
sosial disosiatif terhadap kehidupan
sosial masyarakat
4.2 Menyajikan hasil identifikasi 4.2.3 Menyajikan hasil analisis pengaruh
tentang interaksi sosial dalam ruang dan bentuk interaksi sosial yang disosiatif
pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, terhadap kehidupan sosialmasyarakat
ekonomi, dan budaya dalam nilai dan
norma serta kelembagaan sosial budaya.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran luring model Problem based Learning dan metode diskusi
kelompok diharapkan siswa mampu:
1. Menjelaskan bentuk interaksi sosial disosiatif dengan tepat
2. Mengidentifikasi contoh bentuk interaksi social disosiatif dalam kehidupan sehari hari
dengantepat
3. Menganalisis pengaruh bentuk interaksi sosial disosiatif terhadap kehidupan sosial
di masyarakat dengan tepat.
4. Menyajikan hasil analisis pengaruh bentukinteraksi sosial yang disosiatifterhadap
kehidupan sosialmasyarakat

C. Materi Pembelajaran
Materi Pokok
 Pengertian bentuk interaksi sosial disosiatif (Lampiran 1)
 Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

D. Metode Pembelajaran
1. Model : PBL (problem basedlearning)
2. Metode : Diskusi Kelompok

E. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media : Gambar, slide PPT bentuk interaksi sosial disosiatif


2. Alat/Bahan : Laptop, LCD
3. Sumber Belajar:
1. KEMENDIKBUD. 2016. Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII.
Jakarta:KEMENDIKBUD (Halaman 83)
2 Buku IPS BSE Kls VII Penerbit pusat perbukuan Departemen pendidikan dan
kebudayaan ,edisi revisi Jakarta, kementrian pendidikan dan kebudayaan, 2016.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu


Pembelajaran

Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka danberdoa untuk 10


memulai pembelajaran yang dipimpin oleh ketua kelas Menit
 Mengkondisikan kelas (mengecek presensi peserta didik dan
memeriksa kebersihan kelas).
 Guru bertanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi
sebelumnya yaitu tentang bentuk interaksi sosial asosiatif dan
mengaitkannya dalam kehidupan peserta didik sehari-hari
 Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran berkaitan
dengan : Apakah kamu pernah membantu orang lain disekitar
lingkungan tempat tinggalmu ?
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
 Guru menyampaikan informasi topic dan tujuan pembelajaran

Inti a.Melaksanakan tahap 1 Orientasi terhadap masalah 60 Menit


Literasi
Peserta didik mengamati video peta persaingan e-commerce di
Indonesia yang bersumber dari link berikut
https://www.youtube.com/watch?v=5V5L08k9Wfs
Peserta didik mengidentifikasi informasi yang telah didapat (apa
yang mereka ketahui, apa yang perlu mereka ketahui, dan apa yang
perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah).
peserta didik menyimak penjelasan tambahan dari guru mengenai
materi bentuk interaksi sosial disosiatif
Guru Membagi Peserta didik dalam beberapa kelompok yang terdiri
dari 3-4 orang siswa
b.Melaksanakan tahap 2 Organisasi Belajar
 Guru meminta siswa untuk mendiskusikan video dan meminta
setiap kelompok untuk mengemukakan pendapat dan memberikan
kesempatan pada siswa lain untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh temannya.
 Guru membantu siswa menemukan jawaban dari pertanyaan yang
muncul
 Guru memberikan LKPD kepada setiap kelompok yang berisi
artikel dari sumber https://indotrends.pikiran-rakyat.com/bisnis/pr-
1572692619/persaingan-bisnis-e-commerce-makin-memanas-
tokopedia-atau-shopee-juara-marketplace-di-indonesia
 Siswa diminta untuk mengumpulkan informasi terkait dengan
masalah yang harus mereka diskusikan dalam kelompoknya masing–
masing.
c. Melaksanakan tahap 3 Penyelidikan kelompok
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan
informasi sebanyak–banyaknya tentang bentuk interaksi sosial
disosiatif
 Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari data/ referensi/
sumber) untuk bahan diskusi kelompok
 Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan data/
bahan selama proses penyelidikan.
d. Melaksanakan tahap 4 Pengembangan dan penyajian hasil
penyelesaian masalah
 Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan
sehingga LKPD setiap kelompok siap untuk dipresentasikan.
 Setiap kelompok melakukan presentasi dengan menampilkan hasil
diskusi berupa LKPD kelompok ke depan kelas dan kelompok yang
lain diminta untuk memberikan tanggapan dan apresiasi.
e. Melaksanakan tahap 5 Analisis dan evaluasi proses penyelesaian
masalah
 Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
memberikan tanggapan
 Guru melengkapi jawaban yang dikemukakan siswa tentang
bentuk interaksi sosial disosiatif
 Guru Melakukan penilaian keterampilan dalam presentasi
 Guru memberikan evaluasi untuk diambil nilai berupa tes formatif
(pilihan ganda).
Penutup  Guru memberi penghargaan dalam berbagai bentuk untuk kelompok 10
belajar yang paling baik. Menit
 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk membuat refleksi
kesimpulan hasil diskusi kelas dan guru membantu siswa untuk
menyusun kesimpulan.
 Guru mengagendakan materi untuk pertemuan berikutnya materi
tentang lembaga sosial.
 Guru Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengajak siswa
bersama – sama berdo’a menurut agama dan kepercayaannya masing-
masing.

G. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap Sosial (Lampiran 2)
-Teknik : Observasi
- Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
2. Penilaian Pengetahuan (Lampiran 3)
:- Teknik : Penugasan
Bentuk Instrumen : Uraian dan LKPD
3. Penilaian Keterampilan (Lampiran 4)
:- Teknik : Observasi
- Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
Bandung, September 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Roberto Leonardo, S.Pd. Riefki Fiestawa, M.Pd.


LAMPIRAN 1
Bahan Ajar

Judul : INTERAKSI SOSIAL DISOSIATIF

Pengertian :
Interaksi sosial disosiatif merupakan interaksi sosial yang mengarah terhadap suatu
perpecahan atau oposisi. Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang
melakukan interaksi sosial dengan cara konflik, persainagn ataupun kontravensi dengan
seseorang atau kelompok untuk meraih tujuan tertentu.
Proses oposisi terjadi pada sekelompok manusia yang selalu mencoba menyalahkan hal
atau kebijakan yang telah dibuat sebelumnya.

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Disosiatif:


Bentuk interaksi sosial disosiatif biasa juga dikatakan dengan oposisi. Proses disosiatifatau oposisi dapat
dibedakan ke dalam tiga bentuk atau jenis, anatara lain:
a. Persaingan/Kompetisi
Persaingan atau competition adalah proses interaksi sosial yang saling bersaing antara satu pihak
dengan pihak lain secara bersih tanpa memakai ancaman atau kekerasan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Ada dua tipe persaingan yaitu:
- Persaingan yang bersifat pribadi
Tipe persaingan yang bersifat pribadi disebut juga dengan rivarly (rivalitas). Dalam rivalitas,
individu akan bersaing secara langsung, misalnya persaingan para pemain bulu tangkis di suatu
kejuaraan. Atlet bulutangkis Taufiq Hidayat saat perebutan kejuaran bulutangkis internasional
di Malaysia. Dalam pertandingan ini, kedua atlit memperebutkan juara. Kompetisi yang
dilakukan adalah tujuannya untuk menjadi pemenang.

Contoh lain tentang persaingan bersifat pribadi adala persaingan antara dua atau 3 orang siswa
untuk menjadi ketua OSIS, seperti yang terlihat pada gambar berikut:

Gambar 2: contoh persaingan bersifat individu


Dari gambar 2 diatas, para calon ketua Osis berkompetisi untuk meraih suara terbanyak agar
dapat terpilih menjadi Ketua Osis di sekolah mereka.

- Persaingan yang bersifat nonpribadi


Dalam persaingan nonpribadi, pihak yang bersaing bukanlah persaingan antar individu
dengan individu melainkan persaingan antar kelompok dengan kelompok lain. Contohnya
persaingan antara kesebelasan sepak bola untuk berebut kemenangan, seperti yang terlihat
pada gambar berikut:
Gambar 3: Contoh persaingan bersifat nonpribadi

Contoh lain dari persaingan yang bersifat nonpribadi adalah persaingan para partai
politik untuk memenangkan pemilu, seperti yang terlihat dalam gambar berikut:

Gambar 4: Contoh persaingan bersifat nonpribadi

Selain itu, ada beberapa contoh persaingan, mulai dari persainagn dalam bidang
ekonomi antara produsen barang sejenis, perebutan kedudukan atau jabatan tertentu,
persaingan bidang kebudayaan antara lain berupa penyebaran ideologi.
b. Kontravensi
Kontravensi merupakan sikap menentang dengan tersembunyi supaya tidak terdapat
perselisihan terbuka, atau proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan dan
penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka.

Gambar 6. Contoh kontravensi

Kontrovensi cendrung bersifat rahasia. Contohnya: Satu kelas tidak setuju dengan rencana
OSIS di sekolah Y, sehingga ketidaksetujuan itu berkembang menjadi rasa tidak suka atau
benci, namun masih disembunyikan, sperti yang dapat kita liat pada gambar animasi berikut
ini:

Gambar 5: Interaksi sosial disosiatif berbentuk kontravensi


Penyebab kontravensi adalah perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dengan
pendirian kalangan lainnya dalam masyarakat atau bisa juga pendirian keseluruhan
masyarakat, seperti yang dilihat pada gambar berikut, dimana para buruh menuntut upah
buruh sesuai Upah Minimum Kota:
Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker, menyatakan bahwa ada lima bentuk
kontravensi, diantaranya:
- Kontravensi Umum, misalnya penolakan, keengganan, protes, perlawanan,
gangguan dan mengancam pihak lawan
- Kontravensi sederhana, misalnya menyatakan sangkalan pernyataan orang didepan
umum, mencerca, dan memaki melalui surat atau selebaran
- Kontravensi intensif, misalnya penghasutan dan penyebaran desas desus yang
mengecewakan pihak lain
- Kontravensi rahasia, misalnya membocorkan rahasia lawan dan berkianat
- Kontravensi taktis, misalnya intimidasi, provokasi, membingungkan kelompok
lawan dan mengejutkan lawan

c. Pertentangan/Konflik
Pertentangan atau konflik merupakan proses interaksi sosial sebagai bentuk lanjut darikontravensi.
Sering juga disebut dengan pertikaian. Dimana usaha individu atau kelompok sosial untuk
memenuhi tujuan tertentu dengan cara menantang pihak lawan melalui ancaman atau kekerasan.
Keadaan perbedaan yang semakin tajam akan menyebabkan terjadi amarah dan rasa benci yang
membuat timbulnya tindakan untuk melukai, menghancurkan atau menyerang pihak lain.
Pertentangan/pertikaian/konflik dapat juga terjadi akibat perbedaan antar individu, pendapat,
kebudayaan, kepentingan dan perubahan sosial. Perbedaan-perbedaan ini akan memuncak menjadi
pertentangan karena keinginan- keinginan tidak terakomodasi. Akhibatnya, tiap individu atau
kelompok berusaha menghancurkan lawan dengan ancaman atau kekerasan, seperti yang terlihat
duagambar berikut ini:

Gambar. Contoh pertentangan/pertikaian/konflik


Lampiran 2
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
(LEMBAR OBSERVASI)

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP

Nama Sekolah : SMP Laboratorium Percontohan UPI


Kelas/Semester : VII/1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Guru : Riefki Fiestawa, M.Pd.

No. Waktu Nama Catatan Perilaku Butir Tindak


Siswa Sikap Lanjut

1.

2.
3.

4.

5.

6.

Dst.
Lampiran 3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


MATERI BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL DISOSIATIF
KELAS VII

 Bacalah artikel di bawah ini dengan kelompokmu


 Diskusikanlah jawaban mengenai pertanyaan yang ada di bawah ini!
 Tulis jawaban pada kolom yang telah tersedia
 Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas

Persaingan Bisnis E-Commerce Makin Memanas, Tokopedia atau Shopee Juara Marketplace di
Indonesia?
https://indotrends.pikiran-rakyat.com/bisnis/pr-1572692619/persaingan-bisnis-e-commerce-makin-
memanas-tokopedia-atau-shopee-juara-marketplace-di-indonesia

INDOTRENDS.ID - Persaingan di antara bisnis e-commerce di Indonesia menjadi semakin sengit


belakangan ini, terutama bagi dua raksasa Tokopedia dan Shopee. Keduanya kerap disandingkan karena
paling mendominasi pasar Indonesia. Sementara itu, e-commerce lain belum ada yang berhasil mendekati
kedua raksasa tersebut. Lantas, di antara Tokopedia dan Shopee, siapa yang lebih unggul?

Sumber: The Map of E-commerce in Indonesia, iPrice (Q2 2021)

Dalam laporan The Map of E-commerce in Indonesia yang diterbitkan iPrice, pada Q2 2021,
Tokopedia memiliki kunjungan web bulanan (monthly web visits) yang lebih tinggi sekitar 16% dari Shopee.
Tokopedia mencatatkan 147.790.000 kunjungan web bulanan dan Shopee dengan jumlah 126.996.700
kunjungan web bulanan.

Adapun, dari laporan iPrice yang sama, dapat dilihat bahwa menurut ranking aplikasi, baik di Apple
App Store maupun di Google Play Store, Shopee masih menjadi jawara marketplace di Indonesia. Di Apple
App Store, Shopee masih menduduki peringkat pertama, unggul dibandingkan Tokopedia yang berada di
peringkat kedua. Sama halnya dengan ranking aplikasi di Google Play Store. Shopee pun masih menjadi juara
bertahan di peringkat pertama, sedangkan Tokopedia sudah jauh tertinggal di peringkat keempat

Hal ini sejalan dengan data dari App Annie, di mana sejak awal hingga pertengahan tahun 2021,
Shopee dicatatkan sebagai platform belanja online #1 di Indonesia untuk jumlah total unduhan (total
downloads) baik di Google Play Store maupun di Apple App Store, dan juga menjadi platform
belanja online #1 dalam jumlah pengguna aktif bulanan (monthly active user). Dengan kata lain, selama tahun
2021 ini, Shopee masih merupakan jawara marketplace di Indonesia dengan jumlah download dan pengguna
terbanyak.

Berdasarkan data SimilarWeb tentang aplikasi e-commerce di Indonesia, jumlah daily active users
(DAU) atau pengunjung aktif harian Shopee jauh melampaui aplikasi Tokopedia, bahkan mencapai lebih dari
tiga kali lipat. Selama bulan Agustus 2021, jumlah pengunjung aktif harian aplikasi Shopee mencapai 28.35
juta, sementara aplikasi Tokopedia hanya 8.43 juta.

Tentunya, hal ini tidak mengherankan, karena menurut data GlobalWebIndex (GWI) pada Q3 2020,
78,2% pengguna internet usia 16-64 tahun menggunakan aplikasi belanja online melalui ponsel atau
tabletnya. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna e-commerce mengaksesnya melalui aplikasi
dan hanya sebagian kecil yang berbelanja melalui web.

Jawablah pertanyaan di bawah ini bersama kelompok!


1. Apakah artikel diatas menggambarkan bentuk interaksi sosial disosiatif? Jika iya, termasuk ke dalam
bentuk apakah bentuk interaksi sosial tersebut? Jelaskan!
Jawaban:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
............................
2. Faktor apa yang mempengaruhi adanya persaingan antar e-commerce tersebut? Jelaskan!
Jawaban:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
............................
3. Adakah dampak atau pengaruh yang timbulkan dari persaingan antar e-commerce tersebut terhadap
kehidupan masyarakat Indonesia khususnya kalian sebagai siswa? Jika ada jelaskanlah dampak apa
yang dirasakan?
Jawaban:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
............................
4. Bagaimana cara yang bisa dilakukan oleh kita sebagai siswa untuk mengatasi persaingan antara e-
commerce di masa pandemi?
Jawaban:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
............................

Soal Pilihan Ganda


1. interaksi sosial yang mengarah ke bentuk perpecahan atau merenggangkan solidaritas
disebut dengan interaksi…
a) sosial
b) Asosiatif
c) Disosiatif
d) Sugesti
2. Pemilihan ketua OSIS di sekolah termasuk ke dalam bentuk interaksi sosial disosiatif…
a) Pertentangan
b) Konflik
c) Kontravensi
d) Persaingan
3. suatu proses dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lawan yaitu disertai dengan ancaman dan kekerasan disebut dengan…
a) Persaingan
b) Kompetensi
c) Konflik
d) kontravensi
4. Persib VS Persija merupakan contoh bentuk interaksi sosial disosiatif…
a) Persaingan individu
b) Persaingan kelompok
c) Kontravensi
d) Pertentangan
5. Pengaruh negatif ramainya market place bagi kalangan pelajar antara lain, kecuali…
a) Pelajar menjadi berani berwirausaha sejak dini
b) Pelajar menjadi kreatif dalam membuat produk untuk dijual
c) Pelajar menjadi semangat dalam menemkan hal-hal baru untuk berwirausaha
d) Pelajar menjadi konsumtif dalam berbelanja

Jawaban:
1. C
2. D
3. C
4. B
5. D

Skor Penilaian:
Jumlah betul x 20
Total skor = 100

Lampiran 4
Penilain Keterampilan
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
KISI-KISI PENILAIAN KINERJA

Nama Sekolah : SMP Laboratorium Percontohan UPI


Kelas/ Semester : VII/ I
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : IPS

NO Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik


Penilaian
1. Menyajikan hasil analisis Bentuk 3.2.1 Menjelaskan Penugasan
tentang interaksi sosial Interaksi bentuk interaksi LKPD
dalam ruang dan Sosial sosialdisosiatif
pengaruhnya terhadap Disosiatif
kehidupan sosial, ekonomi 3.2.2 Membedakan
dan budaya dalam nilai dan contoh bentuk
norma, serta kelembagaan
interaksi sosial
sosial budaya
disosiatif

3.2.3 Menganalisis
pengaruh
bentuk
interaksi sosial
disosiatif
terhadap
kehidupan
sosial
masyarakat

A. RUBRIK PENSKORAN PENILAIAN PROSES (DISKUSI)


No Nama Mengkomunikasikan Mendengarkan Berargumentasi Berkontribusi Jumlah
Siswa (1-25) (1-25) (1-25) (1-25) Nilai
(100)
1
2
3
4
5
Media Ajar

You might also like