You are on page 1of 5

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Skor
No Tugas Tutorial Sumber Tugas Tutorial
Maksimal
1 Penghimpunan dana bank 25 Modul 4 tentang Manajemen Bank
merupakan aspek pokok Umum
dalam manajemen bank.
Jelaskan bagaimana
penggunaan dana bank
secara umum!
2 Sebutkan dan Jelaskan 25 Modul 4 tentang Manajemen Bank
perbedaan Bank Umum Umum, Manajemen Bank Syariah
dan BPR Secara Spesifik? dan Bank Perkreditan Rakyat
3 Sebutkan dan Jelaskan 25 Modul 5 Tentang Kesehatan Bank
Pokok-pokok Penilaian
Kesehatan Bank?
4 Di dalam Undang-undang 25 Modul 5 tentang Rahasia Bank
disebutkan bahwa Bank
wajib melindungi rahasia
Nasabah simpanan dan
simpanannya. Namun
terdapat beberapa situasi
pengecualian. Sebutkan
dan jelaskan secara singkat
situasi apa saja tersebut?
* coret yang tidak sesuai

JAWABAN

1. Cadangan (reserve)
Cadangan primer (primary reserve), ditujukan untuk memenuhi cadangan minimum yang
diwajibkan oleh bank sentral. Selain itu, cadangan primer juga ditujukan untuk memenuhi
keperluan operasi bank sehari-hari, termasuk untuk memenuhi penarikan simpanan dan
permintaan kredit. Cadangan primer dapat berupa kas, saldo rekening giro pada bank sentral dan
pada bank lain, dan warkat-warkat yang siap dicairkan. Aset-aset ini sering disebut aset likuid
atau cash asset.

Cadangan sekunder (secondary reserve), ditujukan untuk memenuhi keperluan likuiditas dalam
jangka kurang dari setahun, dan sebagai tambahan apa bila cadangan primer tidak mencukupi.
Untuk mengoptimalkan penerimaan, cadangan ini dapat ditanamkan dalam surat- surat berharga
jangka pendek.
Kredit yang disalurkan (loan)

Pemberian kredit merupakan aspek utama dalam penggunaan dana bank. Untuk mengefektifkan
fungsi bank dalam intermediasi dana, pemberian kredit ini diatur oleh Bank Indonesia berupa
standar minimum LDR (Loan Deposit Ratio), yaitu rasio antara kredit dengan dana pihak ketiga.

Investasi (investment)

Penggunaan dana untuk investasi adalah berupa penanaman dana dalam bentuk surat berharga,
yang bertujuan untuk mengoptimalkan pendapatan. Penanaman dana ini bisa menggunakan
instrumen saham dan obligasi dengan berbagai jenisnya, serta bentuk-bentuk penyertaan.

Jika dilihat dari sisi produktivitas aktiva, penggunaan dana bisa dibedakan menjadi aktiva tidak
produktif dan aktiva produktif. Aktiva tidak produktif berupa alat liquid (cash asset), yaitu aktiva
yang dapat digunakan setiap saat untuk memenuhi likuiditas bank. Bentuk teknis dari cash
asset berupa kas, giro pada bank sentral, dan giro pada bank lain. Sementara aktiva produktif
(earning asset), adalah semua penanaman dana yang ditujukan untuk memperoleh penghasilan
sesuai dengan fungsinya. Bentuk-bentuk aktiva produktif meliputi kredit, penempatan pada bank
lain, surat-surat berharga, dan penyertaan.

2. 5 Perbedaan Bank Umum dan BPR Secara Spesifik

1. Dalam Syarat Permodalan


Ternyata, syarat permodalan BPR lebih kecil dibandingkan bank umum konvensional

yang harus memiliki modal setidaknya Rp 3 triliun dan bank Syariah senilai Rp 1

trilium. BPR lebih bervariasi tergantung 4 zona yang terbagi dalam Peraturan OJK

(Otoritas Jasa Keuangan) Nomor 20/POJK.03/2014 pasal 5. Modal BPR di zona 4

dimulai dengan nilai Rp 4 miliar, sedangkan zona 1 senilai Rp 14 miliar.

2. Dalam Jangkauan Wilayah


BPR sendiri memiliki jangkauan wilayah kabupaten, berbeda dengan bank umum yang

tidak terbatas. Adanya jangkauan wilayah layanan BPR sesuai dengan tujuan endirian

BPR sehingga kantornya lebih sederhana dibandingkan kantor bank umum.

3. Dalam Segi Layanan


BPR tentunya memiliki keterbatasan layanan dan sederhana. Bank umum cukup

kompleks bila bicara soal layanan, seperti asuransi, valas, juga giro.
Dalam Layanan Simpanan dan Kredit

Kedua jenis bank ini sama-sama melayani simpanan dan kredit. Perbedaannya terletak

pada pelayanan kedua bank. Bank umum lebih kompleks dalam memberikan layanan

seperti giro, kredit konsumtif, kredit investasi, dan kredit modal kerja dari segmen

nasabah.

Sedangkan BPR memberikan layanan berupa tabungan dan deposito berjangka. Kredit

yang disediakan adalah kredit untuk karyawan, kredit usaha kecil, dan kredit tanpa

angunan. Namun, BPR tidak melayani kartu kredit seperti halnya bank umum.

4. Dari Kegiatan Usaha


BPR melayani deposito berjangka, tabungan, kredit, penempatan dana SBI (Surat

Berjangka Indonesia, sertifikat deposito, pembiayaan, deposito berjangka, dan

penempatan dana.

Sedangkan bank umum melayani lebih dari semua itu. Aktivitas lain dari bank umum

ialah penerbitan surat atas pengakuan utang, valuta asing, kliring, transfer, inkaso, dan

lainnya.

3. Profil risiko (risk profile) Adalah penilaian terhadap risiko inheren serta kualitas

penerapan manajemen risiko dalam penjalanan operasional bank. Penilaian risiko ini

jika dilihat lebih detail mencakup risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko

operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, serta risiko reputasi.

Kedelapan penilaian risiko ini seluruhnya berkaitan dengan kegiatan operasional bank.

Good Corporate Governance (GCG) Adalah penilaian terhadap manajemen bank atas

pelaksanaan prinsip GCG dengan pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate

Governance, Earning and Capital), yang didasarkan pada tiga aspek utama, yakni

governance structure, governance process, serta governance output. Berikut


penjelasannya: Governance structure mencakup pelaksanaan tugas serta tanggung

jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Governance process mencakup fungsi

kepatuhan bank, penanganan benturan kepentingan, penerapan fungsi audit intern serta

ekstern, penerapan manajemen risiko, penyediaan dana, serta rencana strategis bank.

Governance output mencakup transparansi kondisi keuangan serta non keuangan, dan

penerapan GCG yang sesuai prinsip Transparency, Accountability, Responsibility,

Independency, serta Fairness (TARIF)

4. 4. Pengecualian Rahasia Bank

Diketahui bahwa satu pihak kepentingan masyarakat mengkhendaki agar kewajiban rahasia bank
dipegang oleh perbankan, namun agar kepentingan masyarakat lainnya tidak tersisihkan, dalam
hal tertentu beberapa kewajiban rahasia bank dapat dikecualikan.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 memberikan penilaian terhadap rahasia bank, yakni
sebagai berikut:
1. Untuk pajak perpajakan dapat diberikan kepada pejabat pajak berdasarkan
perintah Pimpinan Bank Indonesia atas permintaan Mentri Keuangan (Pasal 41).
2. Untuk meyelesaikan piutang bank yang telah diserahkan kepada Badan
Urusan Piutang Negara/Panitia Urusan Piutang Negara dapat diberikan kepada
Pejabat Urusan Piutang Negara/Panitia Urusan Piutang Negara atas Izin Pimpinan
Bank Indonesia ( Pasal 41 A ).
3. Untuk urusan peradilan dalam perkara pidana dapat dikenakan kepada
jaksa, polisi, atau hakim atas izin Pimpinan Bank Indonesia ( Pasal 42 ).
4. Dalam urusan perdata antara bank dengan nasabahnya dapat ditambahkan
tanpa harus memperoleh izim Pimpinan Bank Indonesia ( Pasal 42 ).
5. Dalam rangka tukar pertukaran informasi di antara bank kepada bank lain
dapat ditambahkan tanpa harus memperoleh izin Pimpinan Bank Indonesia ( Pasal
44 ).
6. Atas persetujuan, permintaan, atau kuasa dari Nasabah Penyimpan secara
tertulis dapat ditambahkan kemudahan tanpa harus memperoleh izin Pimpinan Bank
Indonesia.
Hal yang paling penting untuk diingat bahwa adanya rahasia rahasia bank jika ada persetujuan dari
nasabah.Undang-Undang Perbankan tidak disebutkan secara eksplisit bahwa rahasia bank tidak
berlaku bila ada persetujuan nasabah kepada bank untuk mengungkapkannya.

You might also like