You are on page 1of 11

Dosen Pengampu :

Disusun oleh :

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAIDA)


BLOKAGUNG BANYUWANGI
2022

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. 
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul,
“KARAKTERISTIK AYAT MADANIYYAH” dapat kami selesaikan dengan baik.
Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca tentang pelanggaran atau kesalahan apa saja yang biasa terjadi dalam
bahasa keseharian yang bisa kita pelajari salah satunya dari karya film. Begitu pula
atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami
sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian
pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah
ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi
kami, dosen pengampu Dr. H.Kkolilur Rohman.M.Pd.I dan juga kepada teman-teman
seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan
materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang
sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu
kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami
selanjutnya.

ii
DAFTAR ISI
Cover dalam .........................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan penelitian..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Pengertian Ayat Madaniyyah............................................................3
B. Karakteristik Ayat Madaniyyah........................................................4
C. Kepentingan/urgensi mempelajari ayat madaniyyah........................4
D. Manfaat mengetahui ayat madaniyyah. ............................................6
BAB III PENUTUP ..............................................................................................7
A. Simpulan..........................................................................................7
B. Daftar Pustaka..................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Al-Qur’an bagi kaum muslimin adalah kalam Allah yang diwahyukan
kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat jibril a.s selama kurang
lebih 23 tahun (Abdul Hamid 2016). Umat Islam menggunakan sumber hukumnya
dari Al-Quran. Al Qur’an diturunkan kepada Nabi muhammad dan bersifat universal
dan abadi untuk selama-lamanya dan juga diturunkan secara berangsur-angsur.
Dalam al Qu r’an terdapat salah satu ilmu yang disebut dengan ilmu makiyah dan
madaniyah. Ilmu ini membahas mengenai suatu ayatditurunkan di makkah atau di
madinah.
Yang dimaksud dengan makiyah suatu ayat atau juga surah yang diturunkan
di kota mekkah. Ayat ini turun sebelum nabi melakukan hijrah ke madinah. dan
madaniyah yaitu surah atau ayat yang turun di kota madinah. Sedangkan ayat ini
turun ketika nabi sudah selesai melaksanakan hijrah ke madinah. Al Qur’an
digunakan sebagai petunjuk manusia untuk melakukan kehidupan dimana sebagai
mukjizat terbesar dari Allah. Al-Qur’an juga memberikan isi tentang hubungan
kehidupan manusia dan juga keterkaitan dengan isi Al Qur’an. Hal inilah yang
menyebabkan kita harus belajar Alquran guna menjadi muslim yang baik. Surat
makiyah dan madaniyah sangat bermanfaat dalam memberikan pengetahuan yang
berisi permasalahan ruang, waktu , subyek , dan konten juga bisa membedakan ayat
– ayat mansukh dan nasikh. beberapa ulama berbeda pendapat dalam menentukan
dan mengetahui makiyah atau madaniyah dalam menentukan makiyah atau
madaniyah terdapat ciri khas temanya. Di dalam surat makiyah atau madaniyah
para ulama mencoba meneliti ayatAl- Quran di dalam surat demi surat dan di
dalam ayat demi ayat dan untuk memberikan nama dalam suatu surat apakah surat
tersebut makiyah atau madaniyah tidak berarti semua ayat tersebut termasuk surat
makiyah atau madaniyah. Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir Para ulama’dan juga
para muffasir juga tertarik untuk meneliti lebih jauh lagi mengenai Al Qur’an

1
terutama yang berkaitan dengan tempat turunnya suatu surah atau ayat atau yang
disebut makiyah dan madaniyah. Selain bagi mufassir dan para ulama’.Dengan
meneliti surah-surah makkiyah dan madaniyah akan diperoleh gambaran mengenai
cara penanganan umat islam saat itu. (Amroeni Drajat 2017).Mempelajari ilmu
makiyah dan madaniyah juga penting bagi kita sebagai orang awwam. Karena
supaya kita dalam membaca ayat-ayat al qur‟an tidak hanya semata-mata membaca
huruf arabnya saja tetapi juga memiliki banyak manfaat lainya yaitu memahami
dimana ayat tersebut turun, mengetahui sejarah umat terdahulu, mengetahui sejarah
para nabi, dan juga mengetahui perbedaan antara makiyah dan madaniyah,dan lain-
lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengutarakan masalah yang ada,
antara lain :
1. Pengertian ayat Madaniyyah
2. Karakteristi ayat Madaniyyah
3. Kepentingan/urgensi Mempelajari Ilmu Makki Dan Madani
4. Manfaat mengetahui ayat madaniyyah

A. Tujuan Penulisan
tujuan yang ingin dicapai penulis adalah sebagai berikut Untuk mengetahui
dan memahami karakteristik ayat madaniyyah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ayat Madaniyyah


Makiyah yaitu Suatu ayat yang diturunkan terhadap Rasul sebelum beliau
melakukan hijrah ke madinah. sedangkan madaniyah yaitu ayat yang turun
kepada Rasul setelah beliau hijrah ke madinah. Kata Makkiyah dan Madaniyah
tersebut berasal dari nama dua kota besar yaitu mekkah dan madinah. Kata
Makiyah berasal dari kata mekkah sedangkan Madaniyah dari kata madinah.
Keduanya kemudian dimasuki “ya” maka jadilah al makiyah dan al madaniyah.
Namun para ulama membagi ke dalam tiga kelompok madzab dalam menentukan
ayat-ayat makiyah dan madaniyah. Ketiga kelompok tersebut antara lain:

1. Penentuanya didasarkan pada tempat turunya ayat tersebut. Jika misal


di kota mekah dan dikota sekitarnya seperti di arafah, mina terdapat ayat turun
maka dinamakan ayat makiyah, dan jika turunya di madinah dan sekitar madinah
seperti contoh di uhud, sila itu dinamakan ayat madaniyah.Namun terdapat
kelemahanya pada pendapat ini, antara lain yaitu menurut pendapat ini, saat
Rasulullah sedang melakukan perjalanan ke luar dari kota mekkah dan madinah
sedangkan bertepatan dengan itu adanya ayat yang diturunkan maka ayat tersebut
tidak bisa dikatakan ayat makiyah dan madaniyah.

2. Menentukan didasarkan pada khithab atau yang sering disebut dengan


objek peneriman. Jika suatu ayat diturunkan baik di mekkah ataupun di madinah
tetapi ayat tersebut ditunjukkan untuk penduduk kota mekkah, maka ayat tersebut
termasuk kedalam ayat makiyah. Dan suatu ayat termasuk kedalam ayat
madaniyah jika ayat yang diturunkan tersebut baik turun di mekkah ataupun
madinah jika ditunjukkan untuk

3. Menentukanya berdasarkan pada waktu sebelum atau sesudahnya


rasulullah hijrah. Suatu ayat dikatakan ayat makiyah jika turunya sebelum
Rasulullah melaksanakan hijrah dan dikatakan ayat madaniyah jika diturunkan
sesudah Rasulullah melaksanakan hijrah. Berdasarkan dari ketiga pendapat diatas,
pendapat yang ketiga ialah pendapat yang paling sempurna. Karena pendapat
tersebut mencakup semua definisi yang diungkapkan oleh madzab pertama dan
kedua.

3
Berdasarkan pendapat ketiga ini ulama menyimpulkan terdapat 29 surah
yang termasuk surah madaniyah dan yang sisanya adalah surat makiyah. Oleh
karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa makiyah yaitu surat ataupun ayat yang
turun saat nabi masih tinggal di mekkah dan beliau belum hijrah ke madinah. Dan
pengertian dari ayat madaniyah yaitu surat yang turun ketika nabi telah selesai
melaksanakan hijrahnya ke madinah. Baik itu dari segi arti,bahasa dan juga
makna, tanda- tanda surat makiyah dan madaniyah. Dalam mendefinisikan apakah
ayat tersebut termasuk makiyah atau madaiyah ada beberapa teori pendekatan

B. Karakteristi ayat Madaniyyah


Ciri Ayat Madaniyyah :
1. Surat Madaniyyah didominasi oleh ayat-ayat yang panjang
2. Madaniyah didominasi oleh pembahasan mengenai masalah legislasi
hukum, hukum ibadah, muamalah, sistem sosial, jihad dan
derivatnya, seperti hukum tawanan, ghanîmah, perdamaian,
perjanjian dan gencatan senjata
3. Jika didahului dengan panggilan: Yâ Ayyuhâ al-Ladzîna Amanû
(wahai orang-orang yang beriman) adalah Madaniyah, kecuali pada
tujuh tempat, antara lain: (1) surat al-Baqarah: 21, (2) an-Nisâ’: 1,
(3) alHujurât: 13, (4) al- Baqarah: 168, (5) an-Nisâ’: 133, (6) al-Hajj:
1. Pada ayat-ayat tersebut digunakan panggilan: Yâ Ayyuhâ an-Nâs
(wahai manusia);
4. Surat-surat yang menyebutkan orang-orang munafik, kecuali surat al
ankabut
Ciri khas Madaniyah Dari Segi Tema dan Gaya Bahasanya :
1. Menjelaskan masalah ibadah, muamalah, had, kekeluargaan,
warisan, jihad, hubungan sosial, hubungan internasional, baik
diwaktu damai maupun diwaktu perang, kaidah hukum dan masalah
perundang-undangan.
2. Seruan terhadap Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani, dan
ajakan kepada mereka untuk masuk islam, penjelasan mengenai
penyimpangsn mereka terhadap kitab-kitab Allah, permusuhan
mereka terhadap kebenaran dan perselisihan mereka setelah
keterangan datang kepada mereka karena rasa demgki di antara
sesama mereka.
3. Menyingkap perilaku orang munafik, menganalisis kejiwaannya,
membuka kedoknya dan menjelaskan bahwa ia berbahaya bagi
agama. 140
4. Suku kata dan ayatanya panjang-panjang dan dengan gaya bahasa
yang memantapkan syariat serta menjelaskan tujuan syariatnya (H.
Aunur Rafiq El-Mazni, 2015).

C. Kepentingan/urgensi Mempelajari Ilmu Makki Dan Madani

4
Terdapat berbagai kepentingan dan faedah dalam mempelajari ilmu
Makki dan Madani. Di antaranya ialah untuk membezakan di antara nasikh (
‫ )انسخ‬dan mansukh (‫)منسوخ‬. Seandainya terdapat dua ayat atau lebih yang
membicarakan berkenaan satu perkara, kemudian didapati hukum pada satu
ayat itu bercanggah pada hakikatnya dengan hukum pada ayat yang lain,
maka pengetahuan berkenaan mana ayat Makkiyyah dan mana ayat
Madaniyyah akan menyelesaikan permasalahan ini. Ayat Madaniyyah akan
menjadi nasikh kepada ayat Makkiyyah kerana melihat kepada ayat
Madaniyyah turun terkemudian daripada ayat Makkiyyah.
Selain itu, ia amat membantu dalam menafsirkan ayat-ayat al-Quran
secara lebih terperinci. Ini kerana mengetahui tempat turun ayat akan
membantu untuk memahami ayat tersebut dan menafsirkannya dengan
tafsiran yang tepat dan jelas. Ilmu ini juga akan menimbulkan keyakinan
terhadap al-Quran dan proses penerimaannya secara mutawatir kepada
manusia dalam keadaan selamat daripada sebarang perubahan dan
penambahan. Ini membuktikan bahawa umat Islam begitu mengambil berat
tentang setiap ayat yang diturunkan kepada mereka samada sebelum hijrah
atau selepas hijrah, di tempat mereka tinggal atau ketika musafir, waktu
siang atau malam, musim sejuk atau musim panas, di bumi atau di langit dan
sebagainya.
Dan yang terakhirnya, yang akan menjadi fokus perbincangan dalam
kertas kerja ini ialah tarbiyyah dan pengajaran buat para pendakwah di jalan
Allah SWT supaya mengikuti cara dan kaedah al-Quran dalam
menyampaikan dakwah. Metode penekanan tauhid dan pemantapan akidah
pada ayat-ayat Makki dan penjelasan hukum-hakam pada ayat-ayat Madani
boleh menjadi panduan kepada mereka dalam menyampai ajaran Islam
kepada masyarakat. Prioriti memberikan kefahaman akidah Ahli Sunnah wa
Jamaah yang sebenarnya akan melahirkan modal insan yang sempurna dalam
semua aspek kehidupan. Ini kerana usul agama, iaitu akidah mempunyai
hubungan yang amat rapat dengan syariat dan akhlak. Perkara ini dapat
dilihat menerusi ayat-ayat al-Quran dan hadis-hadis yang mengaitkan iman
dengan syariat dan akhlak (Abdul Mukti Bin Baharudin dan Hajah Makiyah
Tussaripah Binti Jamil, 2016).
Usman menjelaskan bahwa manfaat mempelajari ilmu Makkiyah dan
Madaniyah adalah:
1. Dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam menafsirkan al-Qur’an.
2. Dapat diresapi gaya bahasa al-Qur’an dalam metode berdakwah
menuju jalan Allah, sebab situasi dan kondisi yang berbeda harus
dihadapi dengan bahasa dan metode tersendiri.
3. Dengan ilmu ini dapat diketengahkan sejarah Nabi SAW dengan
cara mengikuti jejak langkah beliau dalam berdakwah baik ketika di
Makkah maupun ketika di Madinah.
4. Dapat diketahui bentuk-bentuk dan sekaligus perbedaan terhadap
gaya bahasa al-Qur’an dalam mengajak manusia menuju jalan yang
benar.

5
5. Dengan ilmu ini dapat diketahui dan dijelaskan tingkat perhatian
kaum muslimin terhadap alQur’an termasuk didalamnya hal-hal
yang berkaitan dengan pengetahuan tentang sejarah pembentukan
sesuatu hokum sekaligus hikmah pensyariatannya serta fase-fase
pembebanannya.
6. Dapat diketahui lebih mudah ayat-ayat al-Qur’an yang nasikh dan
mansukh.
7. Dapat diketahui mana ayat yang lebih dahulu diturunkan dan yang
belakangan diturunkan (Ajahari, 2018).

Pada faedah point pertama yaitu membantu mengetahui ayat


nasikh-mansukh hal itu berseberangan dengan seorang pemikir asal
Sudan yang bernama Mahmoud Mohamed Taha (w. 1985 M). Ia
mengatakan bahwa ayat-ayat al-Qur’an dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu ayat-ayat makkiyah yang merupakan ayat-ayat dasar
(ayat al-ushul) dan ayat-ayat madaniyah yang merupakan ayat-ayat
cabang (ayat al-furu’). Melalui konsep naskhnya yang sangat
kontradiktif dengan pendapat para ulama terdahulu. Dengan
radikalnya mengatakan bahwa ayat-ayat Madaniyah dinasakh oleh
ayat-ayat makkiyah. Dan secara otomatis ayat-ayat madaniyah tidak
terpakai untuk zaman modern ini dan yang diberlakukan adalah ayat-
ayat makkiyah. Alasan Mahmoud adalah bahwa syariah Islam itu
berevolusi jadi yang cocok syariat itu didasarkan pada ayat-ayat
makkiyah. Selama ini menurut Mahmoud bahwa Syariat Islam
banyak didasarkan kepada ayat-ayat madaniyah karena memang
ayatayat madaniyah inilah yang secara rinci hal-hal praktis pedoman
hidup umat Islam. Sementara ayatayat makkiyah berisi prinsip-
prinsip umum ajaran Islam. Dengan demikian Syariat Islam menjadi
akomodatif dan fleksibel menghadapi masalahmasalah yang muncul
(Wahyudi Ja’far, 2012).

D. Manfaat mengetahui ayat madaniyyah


Berikut ini manfaat mengetahui ayat madaniyyah :
1. Untuk dijadikan alat bantu dalam menafsirkan Qur`an
2. Mengetahui metode yang dilalui al-qur’an dalam ajakan atau dakwah
Islam
3. Mengetahui sejarah hidup Nabi melalui ayat-ayat Qur`an
4. Mengetahui sejarah syari’at agama (tarikh tasyri’) serta graduasi
hukum-hukumnya
5. Sebagai landasan dalam menentukan ayat yang mansukh dan yang
nasikh dalam al-Qur’an

6
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dari kajian yang sederhana kiranya kita bisa mengambil beberapa
intisari atau beberapa kesimpulan. Kesimpulan ini sesungguhnya hanya
sebagai hasil pembacaan penulis dalam kajian sederhana. Diantara
kesimpulan itu adalah konsep makki dan madani adalah sebuah kajian yang
masih perlu dikaji dan didiskusikan di zaman sekarang bagaimana pun juga
dia ini adalah bagian dari prasyarat pembelajaran atau studi tafsir dan kajian
hukum Islam. Betapa tidak ketika seorang mujtahid atau mufasir ketika
menetapkan suatu ijtihad maka telaah akan konsep makki dan madani adalah
sebuah pertimbangan yang signifikan.
Mempelajari dan memahami tentang ayat-ayat Makkiyah dan
Madaniyah merupakan bagian yang terpenting dalam ‘Ulum Alquran. Hal ini
bukan saja merupakan kepentingan kesejarahannya saja, melainkan juga
untuk memahami dan menafsirkan ayat-ayat yang bersangkutan tersebut,
sebagaimana Abu al Qasim an Naisyabûri (ahli nahwu dan tafsir, wafat
tahun 406 H) tidak membenarkan seseorang menafsirkan Alquran tanpa
mengetahui Ilmu Makkiyah dan Madaniyah.
Ilmu Makkiyah dan Madaniyah adalah ilmu yang membahas ihwal
bagian Al-Qur’an– surat atau ayat–yang Makkiyah dan bagian yang
Madaniyah, baik dari segi arti dan maknanya, cara-cara mengetahuinya, atau
tanda masing-masing, maupun macam-macamnya.
Surah di dalam al-Qur’an berisi ayat tentang dua periode tersebut
dan banyak para ulama yang memiliki perbedaan pendapat dalam
menentukan hal tersebut. Tetapi bagaimanapun juga hal tersebut sudah
terbukti dengan hasil pembagian yang sudah mapan, dan sudah tersebar luas
secara ilmu tafsir, dan dijabarkan dari buktibukti internal dari teks al-Qur’an
itu sendiri.
Pengertian Makiyah dan Madaniyah menurut para ahli tafsir yaitu
meliputi tentang masalah ruang, waktu, subyek dan konten. Dan kegunaan
mempelajari ilmu ini antara lain dapat membedakan ayat-ayat nasikh dan
mansukh, mengetahui ciri khas gaya bahasa makki dan madani dalam al-
Qur’an, dan untuk menjadi alat pembantu dalam penafsiran al-Qur’an.
Terdapat berbagai kepentingan dan faedah dalam mempelajari ilmu
Makki dan Madani. Di antaranya ialah untuk membezakan di antara nasikh (
‫ )انسخ‬dan mansukh (‫)منسوخ‬. Seandainya terdapat dua ayat atau lebih yang
membicarakan berkenaan satu perkara, kemudian didapati hukum pada satu
ayat itu bercanggah pada hakikatnya dengan hukum pada ayat yang lain,
maka pengetahuan berkenaan mana ayat Makkiyyah dan mana ayat
Madaniyyah akan menyelesaikan permasalahan ini. Ayat Madaniyyah akan

7
menjadi nasikh kepada ayat Makkiyyah kerana melihat kepada ayat
Madaniyyah turun terkemudian daripada ayat Makkiyyah.

DAFTAR PUSTAKA

8+makna+dan+karakteristik.pdf

1023-Article Text-4358-1-10-20220630.pdf

Pertemuan_5SN0060501.pdf

You might also like