You are on page 1of 5

narator : khalila

dewi gangga : rara


dewi amba : lila
dewi ambalika : lili (no dialog)
dewi ambika : jesica (no dialog)
bisma : radhit
satyawati : juni (no dialog)
siantanu : asa
citra gada : loise (no dialog)
wicia citra : jesica (no dialog)
salya : iman
prajurit 1 : rara
prajurit 2 : juni
prajurit 3 : jesica
prajurit 4 : loise
prajurit 5 : lili
yudistira : jesica
bima : putra
arjuna : angkasa
nakula : isnan
sadewa : linggar
krisna : iman
srikandi : juni

Pada suatu hari Syantanu (Raja Hastinapura) Pergi berburu dan


menemui seorang perempuan yang cantik sekali di tepi sungai dan mengajak
menikah.

Syantanu (angkasa)      : Sedang Apa kamu ? di tepi sungai


Dewi Gangga (rara)      : Sedang bermain air, kamu sedang apa ?
Syantanu (angkasa)      : Aku ingin berburu hewan,kamu cantik sekali
Dewi Gangga (rara)      : Oh Terima Kasih……
Syantanu (angkasa)      : Nama mu siapa ?
Dewi Gangga (rara)      : “Gangga”
Syantanu (angkasa)      : Mau kah kau Menikah dengan ku ?
Dewi Gangga (rara)      : Aku mau menikah dengan mu,tapi dengan suatu
syarat.
Syantanu (angkasa)      : Apa itu ?
Dewi Gangga (rara)      : Apa pun yang ku perbuat Engkau jangan
menghalangiku
Syantanu (angkasa)      : Tentu saja.

Mereka pun Menikah dan Melahirkan seorang anak namun anak nya di
buang ke sungai Gangga ,tetapi ketika hendak menghanyutkan anak ke 8 nya
ke sungai, Syantanu Melarangnya tetapi ternyata istrinya mempunyai alasan
kenapa anak2nya di hanyutkan ke sungai.

Syantanu (angkasa)      : Cukup Sudah Dewi Gangga,Hal ini di luar


prikemanusiaan
Dewi Gangga (rara) :  Kenapa engkau melarangku ? Bukankah
engkau sudah berjanji tidak melarang apapun yang aku lakukan
Syantanu (angkasa)      : Tapi ini sudah keterlaluan, Kenapa Engkau
membuangnya ?
Dewi Gangga (rara) :  Karena semua  bayi ku sudah terkutuk oleh
Dewa Brahma,Bahkan anak yang engkau selamatkan sudah terkena kutukan.
         
   Dan Syantanu pun menyelamatkan bayi ke 8 tersebut dan menyerahkan
anaknya itu kepada Raja Kail karena Bisma tidak boleh Tinggal dengan
Ayahnya(Syantanu). Dewi Gangga Pun kembali ke kahyangan
            Ketika Syantanu Sedang Di tepi sungai Jamuna,ia bertemu Setiawati lalu
menikahinya dengan syarat anak dari mereka Harus menjadi Raja setelah
Syantanu.Syantanu Sedih mengingat Anaknya(Bisma) sendiri.
            
Bisma Pun bersumpah di hadapan Ayahnya setelah ayahnya pulang
             
           Bisma (radhit)   : Hamba berjanji, Bahwa Hamba akan rela menyerahkan
tahta kerajaan Astina untuk putra yang di lahirkan oleh ibu ini dengan
ayahandaku,demi untuk kepentingan negara dan raja keturunan kita
         
   Syantanu dan Satyawati Pun menikah dan di karuniai 2 anak Citragada dan
Wiciyacitra. Keduanya Menjadi Raja Hastinapura sesuai pemenuhan janji
syantanu.Ketika Wiciyacitra menjadi raja,Bisma mengadakan sayembara
namun ada yang menghalanginya .
            
Prajurit 1 (rara) : Dewi Amba,Ambalika dan Ambika akan Segera di
bawa ke Kerajaan Hastinapura. Barang Siapa yang mau menentang Perintah
Munculah di hadapan kami
    Salya (iman) : Wahai Bisma ,aku tidak terima kau membawa
mereka bertiga ke kerajaan mu.Langkahi dulu mayatku jika engkau berani
membawanya.
            Bisma (radhit) : Akan Ku Layani Engkau sebagai penghormatan ku.
            Pertarungan Terjadi Salya kalah dengan mudah oleh Bisma,maka di
bawalah ketiga putri tersebut ke kerajaan.Ambika dan Ambalika menerima
Wiciyacitra menjadi suaminya tapi tidak dengan Dewi Amba,Dewi Amba sakit
hati ternyata pria yang ingin di nikahinya bukan Bisma.

            Dewi Amba (khalila) : Aku tidak mau menikah dengannya ! Apa-apaan


ini, apakah aku di permainkan. Bisma Aku Harus menikah denganmu !....
            Bisma (radhit) : Aku tidak bisa menikah denganmu karena aku telah
berjanji tidak akan menikahi siapapun, Pergilah kau menikah dengan Rajaku.
            Dewi Amba (khalila) : Aku tidak mau karena itu bukan keinginanku, Aku
Harus menikah dengamu !

            Dewi Amba bersikeras ingin menikah dengan Bisma,namun mengingat


sumpahnya, Bisma langsung menolaknya.Untuk menakut-nakutinya Bisma
menarik Panahnya,sayangnya Dewi Amba tersandung dan mengenai ujung
panahnya.

            Dewi Amba (khalila) : Aku Mencintaimu Bisma


            Bisma (radhit) :  Sebenarnya aku juga mencintaimu(Dengan suara
Kecil dan lembut)
            Dewi Amba (khalila) : Aku berjanji akan hidup lagi dan membawamu ke
alam surga
            Bisma (radhit) : Baiklah…           

            Ambika dan Ambalika disuruh melakukan hubungan badan dengan


seorang pertapa sakti untuk mendapatkan anak. Pertapa itu iyalah Wysa yang
janggutnya panjang sampai ketanah dan busuk pula. Bila dia memeluk ambika ,
Ambika menetuk matanya sehingga anak yang di lahirkannya, Dhretaratra
buta. Sedangkan dia memeluk Ambalika, Ambalika pun pucat, sehingga anak
yang dilahirkan, Pandu mejadi pucat.

            Para keturunan Kurawa yaitu Keturunan Destarasta,dan keturunan


Pandu yaitu keturunan 5 pandawa (Arjuna,Bhima,Yudhistira,Nakula dan
Sadewa).2 keturunan ini bertarung untuk memperebutkan kedudukan
Hastinapura,terjadilah pertempuran tak ter elakan di sebuah Padang pasir yang
besar. Namun Bisma di pihak Kurawa ada apakah gerangan ?
           
            Prajurit 2 (juni) : Apakah Kita Sanggup melawan Bisma ?
            Prajurit 3 (jesica) : Kemungkinan Besar tidak,Namun Kemenangan tetap
masih Mungkin Di Raih
            Prajurit 4 (loise) : Sudahlah tidak usah di pikirkan,Jalani saja apa yang
menjadi tugas kita
            Prajurit 5 (lili) : Mari Serang !!!! Jangan Putus Semangat

Prajurit pun Tiba-tiba terhempas udara oleh mantra Bisma


Para Pandawa pun mengambil alih posisi ,membentuk setengah lingkaran dari
arah pandang Bisma.

            Bhima (putra)  : Apakah Keputusan kami ini benar ?


            Bisma (radhit)   : Tentu keputusan kalian benar.
            Yudhistira (jesica): Lalu mengapa engkau berpihak pada mereka ?
            Bisma (radhit)  : Sebenarnya aku juga tidak ingin,tapi aku sudah
bersumpah mengabdi terhadap kerajaan ini.
            Nakula (isnan)  : Baiklah Jika seperti itu, aku menerimanya dengan
berat hati
            Sadewa (linggar) : Bisakah engkau melanggar janji itu ?
            Bisma (radhit)  : Tidak, Jika aku melanggarnya aku akan memasuki
neraka
            Arjuna (angkasa) : Tidak!..Tidak..!! aku tidak bisa melakukan ini.

Dewa Krisna Pun tidak sabar ingin bahkan hampir turun tangan ke peperangan
antara pandawa dan kurawa untuk membunuh Bisma,Krisna hamper
melemparkan cakranya namun Arjuna melarangnya dengan sebuah perjanjian

            Arjuna (angkasa) :Tunggu Dewa Krisna !.


            Krisna (iman) : Sudah biar aku yang membunuhnya
            Arjuna (angkasa) : Tidak!
            Krisna (iman) : Aku tidak akan membunuhnya,kecuali kau
membunuhnya dengan usaha sampai titik darah penghabisan.
            Arjuna (angkasa) : Baiklah aku akan melakukannya

            Pertempuran pun kembali berlangsung dengan sengit,para pandawa


melawan Bisma dengan air mata yang bercucuran, antara perasaan tidak kuat
dengan penceritaan hati atau melaksanakan tugas sebagai pandawa.

            Bisma (radhit) : Bunuh aku dengan sekuat tenaga kalian ! (sambil


tersenyum)
            Arjuna (angkasa) : Apakah harus berakhir seperti ini ?
            Bisma (radhit) : Jika takdir berkata ,harus berbuat apa ?
Para pandawa pun memanah Bisma, namun Bisma belum juga meninggal,lalu
datanglah Reinkarnasi Dewi Amba,mengingat sumpahnya akan membawa
Bisma ke Alam Surga untuk hidup Bersama-sama.

            Sri Kandi (juni) : Aku Datang Menjemputmu Bisma…


            Bisma (radhit)  : Akhirnya waktu ku datang, Bawa aku bersamamu

Sri Kandi,Reinkarnasi Dewi Amba memanah Bisma tepat di dada Bisma

Peperangan pun di menangkan oleh Para Pandawa

You might also like