You are on page 1of 27

LAPORAN HASIL

WAWANCARA MOTIVASI

KERJA PADA LANSIA


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikodiagnostik II
Dosen pengampu: Arif Tri Setyanto, S. Psi., M. Psi., Psi

Disusun oleh:

Ajeng Lailatun Nisyiyah (G0121008)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEBELAS
MARET 2022
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Proses menua adalah suatu proses alami pada semua makhluk hidup. Menjadi tua
merupakan bagian kehidupan yang pasti akan dialami oleh seseorang jika seseorang panjang
umur. Lansia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dikutip dari situs resmi
Kementerian Sosial (2011), Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai
usia yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah
disebut lansia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu
penanganan segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan
lansia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60
-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Untuk perkembangan penduduk lansia di Indonesia sendiri menarik untuk diamati.
Dari tahun ke tahun jumlahnya cenderung meningkat. Saat ini penduduk Indonesia tengah
mengalami perubahan struktur umur dimana penduduk semakin mengarah ke penduduk
tua. Data Badan Pusat Statistik (2006) menyebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia
yang berusia 60 tahun ke atas sekitar 7,18%. Jumlah penduduk lansia pada tahun 2006
sebesar kurang lebih 19 juta, usia harapan hidup 66,2 tahun, pada tahun 2010 diperkirakan
sebesar 23,9 juta (9,77%), usia harapan hidupnya 67,4 tahun dan pada tahun 2020
diperkirakan sebesar 28,8 juta (11,34%), dengan usia harapan hidup 71,1 tahun. Di
Surakarta pertumbuhan lansia lumayan besar , pada tahun 2014 pemkab Surakarta
merilis dari
510.077 jiwa penduduk kota Surakarta, 50.747 jiwa diantaranya adalah lansia.
Situs resmi Kementerian Sosial (2007), sebenarnya semakin meningkatnya usia
harapan hidup akan menyebabkan semakin meningkatnya pula jumlah penduduk lansia.
Beberapa Provinsi di Indonesia yang sudah memasuki penduduk tua yaitu Yogyakarta, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Bali dan Jawa Barat. Peningkatan usia harapan hidup adalah salah satu
gambaran keberhasilan pembangunan manusia, tetapi jika usia harapan hidup ini tidak
dibarengi dengan kualitas lansia maka lansia akan menjadi beban pada pembangunan. Hal
ini dapat disebabkan akibat proses penuaan, kondisi fisik maupun non fisik mengalami
penurunan sehingga menyebabkan lansia tidak produktif lagi. Kondisi tersebut dapat
menyebabkan permasalahan yang tidak ringan, sementara kebutuhan hidup pada lansia
tetap perlu dipenuhi. Hal tersebut didukung oleh data dari Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (2014), yang melaporkan bahwa penduduk lansia di Indonesia yang berstatus
Bekerja pada tahun 2012 sebanyak 8.557.581 jiwa meningkat hingga 1,73 % pada tahun
2013 menjadi 8.704.827 jiwa.
Menurut Kooij dkk (2008), faktor usia sangatlah penting dalam memahami motivasi
pekerja yang lebih tua untuk terus bekerja. Dalam penelitian Catsouphes dan Smyer (2005)
menyebutkan bahwa, lansia di Amerika masih bekerja karena mereka beranggapan bahwa
bekerja merupakan kegiatan untuk meningkatkan jaminan financial, bekerja untuk menjaga
kesehatan dan keaktifan, bekerja sebagai kegiatan yang menyenangkan, dan bekerja
sebagai strategi membantu bertanggung jawab pada keluarga.

1.2 Tujuan
Tujuan wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai motivasi
kerja pada seorang lansia. Wawancara ini juga untuk memahami dan menguasai
kegiatan wawancara untuk memenuhi tugas Psikodiagnostika II.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Motivasi Kerja Lansia

Motivasi kerja memiliki peranan penting bagi individu untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Motivasi kerja merupakan keadaan dalam diri individu yang mendorong individu
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Lanjut usia yang
berdagang tentu tidak lepas dari adanya dorongan atau motivasi kerja. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling dan teknik pengambilan data menggunakan
observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat beberapa
alasan yang membuat lansia masih aktif bekerja diantaranya adalah merasa masih sehat dan
mendapat penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Motivasi kerja
yang kedua adanya pemanfaatan waktu luang, sehingga lansia merasa terhibur dan lebih
produktif.
Motivasi kerja Responden dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal dapat dimaknai lansia seperti merasa senang dan bersemangat saat bekerja,
sedangkan faktor eksternal dimaknai lansia sebagai kegiatan bersosialisasi dengan orang-
orang yang berada di lingkungan pasar, dapat disimpulkan bahwa lansia yang mempunyai
kegiatan produktif untuk menghasilkan uang dan memanfaatkan waktu luang dapat
membuat lansia hidup mandiri dan merasakan kesejahteraan dalam hidupnya.
Adapun beberapa pengertian motivasi kerja menurut para ahli yaitu sebagai berikut.
Motivasi kerja menurut Franco dkk. (2004 dalam Harsuko 2011), adalah derajat
kerelaan individu dalam menggunakan dan memelihara upaya untuk mencapai tujuan
perusahaan. Motivasi merupakan proses 26 yang berhubungan dengan psikologi yang
mempengaruhi alokasi pekerja terhadap sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan
tersebut.
Menurut Luthans (2006) motivasi adalah proses sebagai langkah awal seseorang
melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau dengan kata lain adalah
suatu dorongan yang ditujukan untuk memenuhi tujuan tertentu.
Motivasi adalah kebutuhan yang mendorong perbuatan kearah tujuan (Kuswadi,
2004 dalam Harsuko 2011).
Menurut Terry dan Rue (dalam Suharto dan Cahyono, 2005) mengatakan bahwa
motivasi adalah “…getting a person to exert a high degree of effort…” yang artinya adalah
“motivasi membuat seseorang untuk bekerja lebih berprestasi”.
Gibson 1985 (dalam Suwarto 2010) motivasi adalah suatu konsep yang
menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan yang memulai dan
menggerakkan perilaku.
Sedangkan menurut Robbins (2001) motivasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual.
Menurut Wexley dan Yulk (dalam As’ad 2000) menjabarkan motivasi kerja adalah
sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja.
Menurut Syafri dan Hubeis (2007 dalam Mahesa 2010) motivasi kerja adalah
dorongan yang membuat karyawan melakukan sesuatu dengan cara dan untuk melakukan
sesuatu, seperti mengelola karyawan, tanpa adanya motivasi baik dari manajer maupun dari
karyawan.
Menurut Winardi (2001) motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada
seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan.
Menurut Hasibuan (2003) motivasi merupakan pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif
dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasaan.
Menurut Siagian (1995) mendefinisikan motivasi sebagai daya pendorong yang
mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengarahkan
kemampuan dalam bentuk keahlian dan keterampilan, tenaga dan waktunya untuk
menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan
kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah
ditentukan sebelumnya.
Menurut Sondang P. Siagian (2008:138)
Motivasi Kerja merupakan daya pendorong yang mengakibatkan seorang karyawan
mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam membentuk keahlian dan
keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian
tujuan dan berbagai sasaran perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya.
Indikator Motivasi Kerja
Kekuatan motivasi kerja karyawan untuk bekerja/berkinerja secara langsung
tercermin pada seberapa jauh upayanya bekerja keras untuk menghasilkan kinerja yang
lebih baik demi mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan definisi Motivasi Kerja menurut Sondang P. Siagian (2008:138), terdapat
8 indikator motivasi kerja yang terdiri dari :
1. Daya Pendorong
Daya pendorong adalah semacam naluri, yang berupa suatu dorongan kekuatan
untuk menggerakkan seseorang dalam berperilaku guna mencapai tujuan.
Namun, cara-cara yang digunakan berbeda-beda dari tiap-tiap individu menurut
latar belakang kebudayaannya masing-masing.
2. Kemauan
Kemauan adalah dorongan untuk melakukan sesuatu karena
terstimulasi/terpengaruh dari luar (orang lain atau lingkungan). Kemauan mengindikasikan
adanya reaksi tertentu sebagai akibat adanya tawaran dari orang lain.
3. Kerelaan
Kerelaan adalah suatu bentuk persetujuan atas permintaan orang lain agar dirinya
mengabulkan permintaan tersebut tanpa merasa adanya keterpaksaan (ikhlas).
4. Membentuk Keahlian
Membentuk keahlian adalah proses penciptaan atau pembentukkan, proses
mengubah kemahiran seseorang dalam suatu bidang ilmu tertentu.
5. Membentuk Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan pola-pola tingkah
laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk
mencapai hasil/prestasi tertentu.
Membentuk keterampilan bukan hanya mencakup gerakan motoriknya saja,
melainkan juga pada penguasaan fungsi mental yang bersifat kognitif.
Seseorang yang mampu mendayagunakan/menggunakan orang lain secara tepat
juga dianggap sebagai orang terampil.
6. Tanggung Jawab
Tanggung jawab berarti suatu akibat lebih lanjut dari pelaksanaan peranan, baik
berupa hak dan kewajiban ataupun kekuasaan.
Tanggung jawab diartikan secara umum sebagai kewajiban untuk melakukan sesuatu
atau berperilaku menurut cara tertentu.
7. Kewajiban
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan atas sesuatu yang dibebankan
kepadanya. Misalnya dalam bidang kerja, Anda akan diberikan tugas-tugas yang harus
diselesaikan.
8. Tujuan
Tujuan merujuk pada pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di mana
perusahaan bermaksud untuk mewujudkannya dan sebagai pernyataan tentang keadaan di
waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektivitas mencoba untuk
mengembalikannya.
Cara Meningkatkan Motivasi Kerja
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan motivasi
Anda dalam bekerja :
1. Anda Harus Mempunyai Tujuan yang Akan Dicapai
Ketika rasa penat dan jenuh mulai melanda, pastinya Anda akan menjadi malas dan
kurang bersemangat dalam bekerja. Saat itulah, coba ingat-ingat kembali tujuan Anda
bekerja.
Jika Anda mencoba mengingat kembali tujuan tersebut, lalu ambil napas dalam-dalam dan
ucapkan dalam hati “saya pasti bisa,” maka semangat dan motivasi kerja Anda pasti akan
kembali muncul secara perlahan.
2. Berpikir Positif dan Bersyukur
Menghadapi rutinitas kerja yang sama setiap hari pasti sangat membosankan. Saat
Motivasi Kerja Anda menurun, memunculkan pikiran-pikiran positif yang dapat memberi
Anda kekuatan.Yakinkan pada diri Anda sendiri, bahwa Anda mampu mengerjakan setiap
pekerjaan dengan baik. Berpikir positif akan memotivasi diri untuk tetap bertahan dan
bangkit dengan semangat baru. Hilangkan pikiran-pikiran negatif dari diri Anda dan selalu
bersyukur atas rezeki yang diperoleh.
3. Beri Penghargaan Pada Diri Sendiri
Banyak orang lupa waktu, mengabaikan diri sendiri hanya untuk bekerja, bekerja,
dan bekerja. Namun, ketika sudah kelelahan, barulah dampaknya terasa. Malas dan kurang
bergairah karena badan dan pikiran terus diforsir untuk bekerja. Berarti Anda kurang
memberi penghargaan untuk diri sendiri.
Maksud penghargaan di sini adalah memanjakan atau menyenangkan diri sendiri dengan
berbagai kegiatan yang dapat membangkitkan semangat dan motivasi baru.
4. Cintai Pekerjaan Anda
Dengan mencintai pekerjaan Anda tidak akan membuatnya menjadi beban. Jadi
belajarlah untuk mencintai pekerjaan Anda dengan segala tugas-tugas dan tanggung
jawabnya. Melakukan pekerjaan dengan senang hati dapat memberikan hasil terbaik dan
meningkatkan kinerja Anda. Karier Anda pun akan meningkat.
5. Jangan Takut dan Ragu
Motivasi dan semangat kerja bisa mengendur karena rasa takut dan ragu yang
berlebihan. Jika hal ini terjadi akan merugikan diri sendiri dan mengakibatkan performa
Anda kurang maksimal di tempat kerja.
Lawanlah rasa takut dan ragu dalam diri Anda, terus bekerja dengan maksimal,
tunjukkan kemampuan dan keahlian Anda. Cara mengatasi rasa takut dan ragu yang
berlebihan bisa dipraktekkan dengan berkumpul bersama teman, dan melakukan kegiatan
lain.
BAB III

A. Jenis Wawancara
Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur.
B. Identitas Wawancara
Nama : S
Profesi : Pemilik warung
makan Jenis kelamin :
Perempuan
Umur : 61 tahun

C. Pelaksanaan wawancara
Hari,tanggal : Minggu, 13 November 2022
Waktu : 09:00 - 09:30 WIB
Durasi : 20-30 menitan.
Tempat : Solo, Jawa tengah

D. Guideline Wawancara Terstruktur

No Aspek Deskripsi Indikator Item Pertanyaan


.

1. Daya Daya pendorong adalah 1 . Yakin 1.Apa motivasi kerja


Pendorong semacam naluri, yang terhadap diri di umur ibu yang bisa
berupa suatu dorongan sendiri di bilang lansia ini?
kekuatan untuk 2. Mengetahui
menggerakkan keinginan atau
seseorang dalam motivasi kita
berperilaku guna
mencapai tujuan.
Namun, cara-cara yang
digunakan
berbeda-beda dari
tiap-tiap individu
menurut latar belakang
kebudayaannya
masing-masing.

2. Berpikir positif Menghadapi rutinitas 1. Bersyukur 1. Apakah dengan


dan bersyukur kerja yang sama setiap atas hidupnya. penghasilan tersebut
hari pasti sangat 2. Selalu optimis cukup bu untuk
membosankan. Saat memenuhi
Motivasi Kerja Anda kebutuhan
menurun, sehari-hari?
memunculkan 2. Apa yang
pikiran-pikiran positif membuat ibu selalu
yang dapat memberi optimis untuk
Anda kekuatan. menghadapi
Yakinkan pada diri Anda persaingan antar
sendiri, bahwa Anda pedagang?
mampu mengerjakan
setiap pekerjaan
dengan baik. Berpikir
positif akan memotivasi
diri untuk tetap
bertahan dan bangkit
dengan semangat baru.
Hilangkan
pikiran-pikiran negatif
dari diri Anda dan selalu
bersyukur atas rezeki
yang diperoleh.
3. Beri Banyak orang lupa 1. Memahami 1. bagaimana cara
Penghargaan waktu, mengabaikan terkait ibu untuk menjaga
Pada Diri diri sendiri hanya untuk kelemahan dan diri ibu yang
Sendiri bekerja, bekerja, dan kekuatan diri berumur 61 tahun
bekerja. Namun, ketika dan tetap bekerja?
sudah kelelahan,
barulah dampaknya
terasa. Malas dan
kurang bergairah
karena badan dan
pikiran terus diforsir
untuk bekerja. Berarti
Anda kurang memberi
penghargaan untuk diri
sendiri. Maksud
penghargaan di sini
adalah memanjakan
atau menyenangkan diri
sendiri dengan berbagai
kegiatan yang dapat
membangkitkan
semangat dan motivasi
baru.

4. Kewajiban Kewajiban adalah 1. Memenuhi 1. Apa yang


sesuatu yang harus kewajiban yang membuat ibu selalu
dilaksanakan atas seharusnya optimis untuk
sesuatu yang menghadapi
dibebankan kepadanya. persaingan antar
Misalnya dalam bidang pedagang?
kerja, Anda akan
diberikan tugas-tugas
yang harus
diselesaikan.

5. Bertanggung Tanggung jawab berarti 1. Mampu 1. bagaimana cara


Jawab suatu akibat lebih lanjut mengerjakan ibu untuk
dari pelaksanaan dan menyelesaikan
peranan, baik berupa menyelesaikan masalah ketika ibu
hak dan kewajiban sesuatu dihadapkan pada
ataupun kekuasaan. suatu masalah
Tanggung jawab dengan orang lain?
diartikan secara umum
sebagai kewajiban
untuk melakukan
sesuatu atau
berperilaku menurut
cara tertentu.
BAB IV
LAMPIRAN VERBATIM

Subjek Respon Non-Verbal Dialog

Interviewer Berjabatan tangan Assalamualaikum, Selamat pagi bu

Interviewee Berjabatan tangan Waalaikumsalam, Pagi mbak

Interviewer Nah sesuai janji kita kemarin ya bu,hari ini saya


ingin mewawancarai ibu. Tapi kita ngobrolnya
santai aja bu. Jadi nanti ibu ga perlu tegang-tegang.
Sebelumnya apakah ibu sudah siap untuk saya
wawancarai hari ini?

Interviewee Baik mbak saya sudah siap

Interviewer Sebelum masuk ke sesi wawancaranya saya izin


bertanya kepada ibu, apakah ibu berkenan jika
wawancara ini saya rekam?

Interviewee Iya mbak boleh. Tapi saya minta nama saya


disamarkan saja.

Interviewer Sebelumnya saya izin memperkenalkan diri


terlebih dahulu ya bu. Perkenalkan Nama saya
Ajeng Lailatun Nisyiyah bisa dipanggil Ajeng. Saya
Mahasiswa dari Psikologi UNS angkatan 2021. Saya
aslinya dari Jawa Timur.

Interviewee Tersenyum dan Salam kenal mbak Ajeng


menatap interviewer

Interviewer Iya salam kenal bu , karena saya sudah


memperkenalkan diri saya. Boleh ni bu
memperkenalkan diri ibu secara singkat.

Interviewee Interviewee sambil Iya mbak. Nama Ibu S. Saya asli solo mbak, umur
tersenyum saya tua mbk 61 tahun.

Interviewer Wah ternyata Bu S asli solo ya.

Interviewee Iya mbak.

Interviewer Gimana kabar Bu S hari ini?

Interviewee Interviewee terlihat Alhamdulillah masih semangat soalnya masih pagi


sangat semangat dan semangat untuk bekerja mbak. Kalo mbak
sekali ajeng gimana kabarnya?

Interviewer Alhamdulillah sehat bu, meskipun agak pusing


karena banyak tugas kuliah bu.

Interviewee Ooo gitu mbak

Interviewer iya bu, kalau boleh tau Ibu disini tinggal sama siapa
saja Bu?

Interviewee Interviewee Saya disini tinggal sama anak dan cucu saya,
wajahnya terlihat soalnya suami saya sudah meninggal mbak.
sedih tapi tetap
senyum tipis

Interviewer Wah rame ya bu ada cucunya.

Interviewee Interview senyum Iya mbak benar sekali.

Interviewer Okey baik bu. Biar kita tidak kelamaan kita


langsung saja ya bu masuk ke wawancaranya.
Sebelum masuk ke pertanyaan saya sedikit
menginfokan wawancara ini. Jadi saya disini
wawancara untuk
memenuhi penugasan mata kuliah Psikodiagnostik
2 yang diberi arahan langsung oleh dosen saya
yaitu bapak Arif Tri Setyanto, S.Psi., M.Psi.,
Psikolog. Terkait informasi yang saya dapatkan dari
ibu nantinya saya gunakan untuk menyusun
laporan hasil wawancara terkait motivasi kerja
pada lansia. Disini saya berharap sekali kepada
jawaban ibu agar ibu jawab dengan jujur dan tetap
santai selama proses wawancara ini. Dan saya izin
konfirmasi apabila nanti ada pertanyaan saya yang
ibu keberatan untuk menjawabnya boleh ibu
meminta langsung untuk lanjut ke pertanyaan
selanjutnya ya bu.

Interviewee Iya baik mbak.

Interviewer Untuk menjawab pertanyaan dari saya ibu ga perlu


tegang ya bu. Kita sharing-sharing santai aja bu.

Interviewee Tersenyum Okey baik mbak.

Interviewer Nah untuk wawancara kali ini akan dilakukan


kurang lebih 15-30 menit kedepan ibu. Ini juga
tergantung jawaban ibu panjang atau pendek jadi
waktunya menyesuaikan bu. Apakah ibu tidak
keberatan?

Interviewee Tersenyum lebar Tidak mbak saya tidak keberatan sama sekali.

Interviewer Alhamdulillah. Terima kasih ya bu sudah


meluangkan waktu dan berkenan untuk menjadi
narasumber saya.

Interviewee Iya terima kasih kembali mbak.


Interviewer Itu tadi terkait informasi dari saya untuk penjelasan
wawancara pagi ini. Apakah ada pertanyaan yang
ingin ibu sampaikan terlebih dahulu sebelum
masuk ke pertanyaan wawancara?

Interviewee Sepertinya saya tidak ada pertanyaan. Karena tadi


mbak ajeng menjelaskannya dengan sangat detail.

Interviewer Okey baik bu, karena dari ibu tidak ada pertanyaan
jadi kita mulai ya bu?

Interviewee Iya boleh mbak dimulai.

Interviewer Nah kita masuk ke pertanyaan pertama ya bu, kira-


kira motivasi Bu S di umur segini tetap bekerja itu
apa sih bu kalau boleh tahu?

Interviewee Menatap interviewer Motivasi saya bekerja di umur saya yang sudah
dan menaikkan alis lansia ini simpel mbk, karena saya masih sehat dan
seakan lagi berpikir masih punya tenaga untuk bekerja dan saya juga
tidak mau terlalu merepotkan anak, menantu dan
cucu saya. Jadi saya masih kuat untuk mencari uang
sendiri dengan membuka warung makan seperti ini
saya bisa meringankan beban anak, menantu dan
cucu saya supaya mereka tidak terlalu terbebani di
masalah finansial karena harus merawat saya. Di
warung ini saya juga ga kerja sendiri. Di sini saya di
bantu dengan 1 tetangga saya.

Interviewer Wahhh. Keren sekali ya motivasi Bu S untuk


bekerja di umur segini. Ibu sudah berapa lama
membuka warung makan ini?

Interviewee Menatap dan Saya buka warung makan ini sudah sekitar 10
melakukan gerakan tahunan lebih mbak. Karena saya orangnya suka
tangan memasak jadi saya memutuskan untuk membuka
warung ini.

Interviewer Ternyata cukup lama ya bu sekitar 10 tahunan


lebih.

Interviewee Tersenyum Iya mbak bener.

Interviewer Apakah ada cabang di daerah lain buat warung


makan ibu?

Interviewee Menatap dan Tidak ada mbk. Saya tidak membuka cabang
tersenyum tipis dimanapun. Karena ini saya sendiri yang
mengelolanya.

Interviewer Apakah ada rencana untuk membuka cabang di


tempat lain bu?

Interviewee Memasang wajah Sepertinya tidak mbk.


datar

Interviewer Sebelum menjadi pedagang warung makan, apakah


Ibu pernah memiliki profesi lain?

Interviewee Menggelengkan Tidak mbak, karena dulu saya cuma menjadi ibu
kepala dan rumah tangga saja. Dan setelah suami saya
mengerutkan meninggal saya baru membuka warung makan ini.
dahinya

Interviewer Selain ibu menjaga warung apakah ibu ada


pekerjaan sampingan yang lain bu?

Interviewee Menggelengkan Untuk pekerjaan sampingan ga ada mbak. Tapi kalo


kepala dan di rumah saya kadang bantu menantu saya bersih-
membenarkan posisi bersih dan saya biasanya menjaga cucu saya.
duduknya

Interviewer Wah ternyata di rumah ibu juga melakukan


pekerjaan rumah juga ya bu.

Interviewee Nada suaranya Iya benar sekali mbak. Ya karena itu tadi sesuai
lebih keras motivasi kerja saya karena saya tidak mau
merepotkan anak, menantu dan cucu saya mbak.

Interviewer Saya salut banget sama Bu S. Motivasi sangat


bagus sekali.

Interviewee Tersenyum Terima kasih mbak.

Interviewer Alasan ibu menggunakan karyawan?

Interviewee Menatap interviewer Ya karena saya butuh orang untuk membantu saya
memasak dan menjaga warung ini mbak. Saya tidak
kuat kalau harus bekerja sendirian menjaga warung
ini di usia saya yang tua ini.

Interviewer Adakah pihak yang membantu mengelola atau


yang membantu?

Interviewee Menggerakkan Ya cuma tetangga saya itu mbak yang membantu


tangannya jualan.

Interviewer Di warung ini makanan dan minuman apa saja yang


ibu jual?

Interviewee Menjawab dengan Cukup banyak mbak untuk makanan saya jual nasi
mengingat-ingat dan ayam kremes, nasi goreng, magelangan, nasi
sedikit tersenyum penyet, nasi telur, dan aneka macam mie mbak.
Kalo untuk minuman juga macam-macam mbak
mulai dari es teh, teh hangat, es jeruk, jeruk
hangat, pop ice, es susu, es milo, dan aneka
kopi-kopian mbak.

Interviewer Wah ternyata banyak juga ya bu pilihan menunya.

Interviewee Iya bener mbak.

Interviewer Berapa modal awal yang ibu keluarkan untuk


membuka warung makan ini?

Interviewee Menatap interviewer Wah untuk modalnya berapa ya mbak dulu, saya
dan mengerutkan sudah lupa mbk. Maklum faktor usia.
dahi

Interviewer Untuk harga makanan dan minumannya mulai dari


berapa ya bu?

Interviewee Melihat ke kanan- Di warung saya ini murah-murah mbak untuk


kiri dan suaranya makanannya mulai dari 6000 kalau buat
lebih keras minumannya mulai dari 2000 mbak.

Interviewer Harganya sangat ramah sekali ya bu di kantong


mahasiswa contohnya saya.

Interviewee sambil tersenyum Iya mbak murah-murah kan.


lebar

Interviewer Apakah ada kendala atau rintangan selama


berjualan bu?

Interviewee mengerutkan dahi Kalau kendalanya mungkin kadang warungnya sepi


dan mata melihat pelanggan, terus badan saya yang sering kecapekan
ke arah dahi karena faktor usia dan mungkin harus bersaing
secara sehat dengan warung makan yang lain ya
mbak karena kan banyak warung makan juga di
sekitar sini.
Interviewer Strategi apa yang Ibu gunakan untuk menarik
minat konsumen ?

Interviewee Menatap interviewer Kalau strategi hanya dengan mengajak konsumen


ngobrol,memberikan pelayanan yang maksimal
bersikap ramah tamah terhadap pelanggan jika
pelanggan senang pasti mereka akan
senang dan akan kembali lagi.

Interviewer Wah simpel sekali ya strategi yang ibu berikan


untuk menarik minat konsumen.

Interviewee Iya mbak.

Interviewer Apa saja yang menyebabkan omset penghasilan


warung menurun bu?

Interviewee Intonasi suara lebih Mungkin semenjak ada cafe dengan fasilitas wifi
rendah dan gratis maka semua pelanggan khususnya anak
ekspresi wajah agak muda lebih memilih untuk nongkrong
sedih dengan difasilitasi wifi gratis.

Interviewer Apa tindakan ibu setelah mengetahui omset


penghasilan warung menurun bu?

Interviewee Ekspresi wajah hanya bersabar dan memberikan pelayanan


agak sedih kepada pelanggan yang setia karena tidak bisa
berbuat banyak dikarenakan modal belum
cukup untuk berbuat sesuatu.

Interviewer Penghasilan rata-rata per hari?, dan dalam satu


minggu berapa kali berjualan ?

Interviewee Intonasi suaranya Penghasilan rata – rata Rp 200.000 lebih/malam,


menurun kalau hari minggu lebih dari Rp 400.000, setiap hari
atau malam buka dari jam 9 pagi sampai jam 10
malam tutup jika ada kepentingan.

Interviewer Wah ternyata warungnya buka sampai malam ya


bu.

Interviewee Iya mbak benar.

Interviewer Apakah dengan penghasilan tersebut cukup bu


untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari?

Interviewee Menatap dan Kalau bagi saya itu harus cukup mbk. Buat bayar
tersenyum tetangga saya yang membantu saya berjualan dan
untuk biaya kehidupan saya sehari-harinya.

Interviewer Wah hebat sekali ibu mengatur keuangannya.

Interviewee Menjawab dengan Kita sebagai wanita harus pintar mengatur


cepat keuangan mbak. Apalagi nanti kalau sudah
berumah tangga mbak.

Interviewer Nah iya benar sekali bu. Trus bagaimana ibu


menghadapi kenaikan harga barang dagangan
sewaktu-waktu?

Interviewee Menatap interviewer Mungkin saya menaikkan sedikit harga makanan


atau minuman dari harga biasanya mbak.

Interviewer Apakah ada tambahan orang bu untuk bantuin jaga


sampai malam hari? atau cuma berdua saja?

Interviewee Tambahan orang mungkin dari tukang parkir mbak.


Dan kadang kalau anak saya pulang kerja juga
mampir kesini buat bantu-bantu juga.

Interviewer Berarti ada ya bu, saya kira cuma berdua saja sama
tetangga ibu yang bantuin masak itu.

Interviewee Wah ya tidak berani mbak kalo sampe malam cuma


berdua saja.

Interviewer Iya ya bu karena rawan juga. Mana sama-sama


perempuannya juga ya bu.

Interviewee Iya mbak benar sekali.

Interviewer Adakah persaingan antar pedagang, jika ada apa


alasanya ?

Interviewee Tidak ada persaingan, sama sama mencari nafkah


jika ada salah satu yang membutuhkan bantuan
siap untuk membantu semampunya, mungkin
hanya persaingan dalam mencari pelanggan.

Interviewer Apa yang membuat ibu selalu optimis untuk


menghadapi persaingan antar pedagang?

Interviewee Intonasi suaranya Sikap optimis itu wajib bagi seorang pedagang,
keras mbk. Kalau tidak bisa bersikap optimis, ya, lebih
baik mencari pekerjaan lain saja.

Interviewer Alasan utama berjualan dan kenapa masih


bertahan sampai sekarang?

Interviewee Menjawab dengan Karena pendidikan dan pengalaman yang kurang


semangat sedangkan kebutuhan terus bertambah maka harus
terus berusaha untuk tetap bertahan dan karena
warung lesehan tidak memerlukan modal serta
pengalaman yang lebih maka jalan satu satunya
hanyalah warung lesehan.

Interviewer Apakah ada suka duka menjadi pemilik warung


makanan bu?

Interviewee Ada mbak. Sukanya saya yang di usia 61 tahun ini


tidak menjadi pengangguran dan masih diberi
kesehatan sehingga saya masih mampu bekerja
membuka warung makanan ini. Dan saya tidak
kesepian karena setiap hari saya berinteraksi
dengan para pembeli. Mungkin dukanya saya harus
kuat menahan capek dan kadang juga sedih kalau
warung sepi pembeli mbak.

Interviewer Mengapa di Usia ibu yang sekarang ini ibu tetap


memilih untuk bekerja? kenapa tidak memilih
untuk menghabiskan waktu di rumah bersama cucu
mungkin?

Interviewee Menjawab dengan Karena saya tidak mau terlalu merepotkan anak
cepat dan nada saya. Dan saya memang orangnya ga suka kalau
suaranya keras diam saja tidak melakukan pekerjaan mbak, malah
kalau saya diam saja di rumah badan saya terasa
sakit semua. Saya tetap bisa bertemu dengan cucu
saya di rumah. Jadi saya tetap ada waktu bekerja
dan main atau membantu menantu saya mengurus
cucu saya.

Interviewer Wah hebat sekali ya managemen waktunya bu.

Interviewee Tersenyum tipis Kita harus pandai-pandai dalam mengatur waktu


mbak.

Interviewer Wah iya bu benar sekali.

Interviewee Iya mbak.

Interviewer Nah bagaimana cara ibu untuk menjaga diri ibu


yang berumur 61 tahun dan tetap bekerja?

Interviewee Membenarkan posisi Kalau saya pribadi sih lebih menjaga pola makan,
duduk minum air putih yang banyak dan tetap
berolahraga. Kalau dirasa badan terasa capek
sebaiknya istirahat terlebih dahulu jangan terlalu
memaksakan untuk lanjut bekerja.

Interviewer Di usia ibu yang sekarang ini bagaimana cara ibu


untuk menyelesaikan masalah ketika ibu
dihadapkan pada suatu masalah dengan orang
lain?

Interviewee Menatap interviewer Mungkin kalau saya pribadi saya akan


menyelesaikan masalah dengan orang tersebut
akan saya ajak komunikasi dan memutuskan jalan
keluarnya secara bersama. Jadi saya selesaikan
langsung dengan orang yang bersangkutan tanpa
melibatkan pihak lain. Tetapi kalau masalahnya
cukup besar dan tidak bisa diselesaikan dengan
yang bersangkutan itu saya akan meminta
pendapat dari orang yang dekat atau dia bagus
dalam memberikan pendapat-pendapat.

Interviewer Baik.. karena ini tadi adalah pertanyaan terakhir.


Ternyata wawancaranya sudah selesai ya bu. Saya
senang sekali bisa mewawancarai ibu.

Interviewee Muka terkejut Wah… sudah selesai mbak? Tidak terasa sekali ya
sambil senyum mbak. Seru saya berasa cerita-cerita gitu eh
ternyata sudah selesai aja.

Interviewer Iya bu benar ini sudah selesai. Saya juga senang


sekali mendengarkan jawaban-jawaban ibu. Saya
mendapat beberapa pengetahuan baru dari
wawancara ini.

Interviewee Tersenyum Saya juga senang mbak.

Interviewer Nah. Karena pertanyaan sudah terjawab semua,


sebelum saya mengakhiri sesi wawancara ini
apakah ada tambahan atau pertanyaan dari ibu
yang ingin ibu sampaikan ke saya?

Interviewee menggelengkan Sepertinya sudah mbak tidak ada.


kepala

Interviewer Baik, karena tidak ada tambahan atau pertanyaan


dari ibu saya ingin mengucapkan terima kasih
banyak kepada Bu S yang sudah bersedia
meluangkan waktunya untuk saya wawancarai.
Saya mohon maaf apabila saya ada salah kata atau
perbuatan yang sengaja atau tidak sengaja dalam
proses wawancara. Semoga ibu diberi kesehatan
selalu dan dilancarkan semua urusannya.

Interviewee Tersenyum lebar Iya aamiin. Terima kasih kembali mbak.

Interviewer Dari saya cukup. Terima kasih selamat pagi dan


selamat menjalankan aktivitas kembali bu.

Interviewee Tersenyum lebar Terima kasih mbak.


Kesimpulan

Berdasarkan wawancara yang dilakukan, subjek menilai keadaannya sekarang


lumayan sejahtera, namun terdapat beberapa alasan yang membuat subjek lansia masih
semangat bekerja dihari tua, seperti karena kondisi badan masih sehat dan mampu untuk
bekerja, tidak ada kegiatan dirumah yang dapat dilakukan selain menjaga cucu, masih suka
dengan rutinitas pekerjaan yang dilakukan, hingga karena tinggal jauh dari anak-anak. Hal
tersebut senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Santrock (2000), yang
menyebutkan bahwa proses industrialisasi dan pengaruh globalisasi seperti sekarang ini,
nilai-nilai kekerabatan di dalam keluarga semakin melemah, sehingga anggota keluarga yang
berusia lanjut semakin kurang mendapatkan perhatian.
Hal tersebut menyebabkan lansia lebih memilih untuk bekerja atau mencari aktivitas
yang dapat membunuh rasa sepi dan rasa bosan yang dihadapi. Selain itu alasan lansia
untuk bekerja dihari tua daripada mengandalkan bantuan dari anak dan saudara adalah
karena tinggal bersama dengan anak ataupun tinggal berjauhan dengan anak. Alasan lain
bekerja merupakan kegiatan untuk menghibur diri sendiri, dan bekerja merupakan rutinitas
yang biasa dilakukan. Subjek juga beranggapan jika masih dalam kondisi fisik yang sehat,
kuat, dan mampu untuk bekerja, subjek tidak akan berhenti bekerja.
Hal tersebut selaras dengan hasil penelitian Andriyanti (2013), bahwa lansia
beranggapan bekerja merupakan kegiatan yang tidak akan mereka tinggalkan selama
mereka masih mampu, dan cenderung memaknai kerja sebagai panggilan dari Tuhan agar
tidak meminta belas kasih dari orang lain termasuk kerabat atau anaknya sendiri. Lansia
juga menganggap bahwa bekerja merupakan wujud nyata dari usaha untuk hidup mandiri,
wujud dari eksistensi diri dan wujud dari upaya menjalin hubungan sosial.
DAFTAR PUSTAKA

KURNIA SARI, E. K. A., Hertinjung, W. S., & Psi, S. (2017). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Motivasi Kerja Pada Lansia (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
Mangkuprawira, Tb. Syafri dan Aida Vitayala Hubeis. 2007. Manajemen Mutu
Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia. Jakarta.
SARI, E. K. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MOTIVASI KERJA.
Hasibuan, S. M. (2018). Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 1(1), 71-80.

You might also like