You are on page 1of 2

LAPORAN PENDAHULUAN

NEGLECTED FRACTURE

A. PENGERTIAN
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan
luasnya ( Brunner dan Suddarth, 2001 ).
Neglected Fracture adalah fraktur yang telantar penanganannya, karena tidak
dilayani dengan baik ( Temyang,2006 ). Neglected Fracture adalah faktor yang
penanganannya lebih dari 72 jam.

B. ETIOLOGI
Menurut Darmawan,2011 Neglected Fracture dibagi menjadi beberapa derajat yaitu :
1. Derajat I : Fraktur yang telah terjadi antara 3 hari – 3 minggu
2. Derajat II : Fraktur yang telah terjadi antara 3 minggu – 3 bulan
3. Derajat III : Fraktur yang telah terjadi antara 3 bulan – 1 tahun
4. Derajat IV : Fraktur yang telah terjadi lebih dari 1 tahun

C. PATOFISIOLOGI ( PATHWAY )

FRAKTUR

Diskontinuitas Tulang Pergeseran Fragmen Tulang

Perubahan Jaringan sekitar Nyeri Akut

Pergeseran Fragmen Tulang

Deformitas

Gangguan Fungsi Ekstremitas

Gangguan Mobilitas Fisik


D. MANIFESTASI KLINIS
- Tidak dapat menggunakan anggota gerak
- Nyeri
- Gangguan fungsio anggota gerak
- Deformitas
- Kelainan gerak

E. PENATALAKSANAAN
Berdasarkan pada beratnya kasus akibat dari penanganan patah tulang sebelumnya,
Neglected Fracture dapat diklasifikasikan menjadi 4 derajat :
1. Neglected Derajat I
Bila pasien datang saat awal kejadian maupun sekarang, penanganannya tidak
memerlukan tindakan operasi dan hasilnya sama baik
2. Neglected Derajat II
Keadaan dimana apabila pasien datang sejak awal kejadian, penanganannya tidak
memerlukan tindakan operasi, sedangkan saat ini kasusnya menjadi lebih sulit dan
memerlukan tindakan operasi, setelah pengobatan hasilnya tetap baik
3. Neglected Derajat III
Keterlambatan menyebabkan kecacatan yang menetap bahkan setelah dilakukan
operasi. Jadi pasien datang saat awal maupun sekarang tetap memerlukan tindakan
operasi dan hasilnya kurang baik.
4. Neglected Derajat IV
Keterlambatan disini sudah mengancam nyawa atau bahkan menyebabkan
kematian pasien. Pada kasus ini penanganannya memerlukan tindakan amputasi.

F. KOMPLIKASI
- X – Ray : Menentukan lokasi / luas faktor
- Scan Tulang : Memperlihatkan fraktur lebih jelas, mengidentifikasi kerusakan
jaringan lunak
- Magnetic Resonance Maging ( MRI ) : Memperlihatkan abnormalitas ( mis.
Penyempitan jalur jarinngan lunak melalui tulang )

You might also like