You are on page 1of 17

MAKALAH

ETIKA PROFESI BIDANG SEKRETARIS DINAS PEKERJAAN


UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN PENAJAM PASER
UTARA

Tugas Mata Kuliah


Profesionalisme keinsinyuran

Disusun oleh :

MUSDALIFAH
F61422179
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan. Dalam makalah ini
kami membahas tentang Etika Profesi di Tempat Kerja dalam Pelaksanaan
Konstruksi.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan dalam makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh sebab itu dengan tangan terbuka penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Balikpapan, Jumat 31 Maret 2023

MUSDALIFA

ii
DAFTAR ISI

Halaman
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………
1.3 Tujuan ………………………………………………………………….………
1.4 Metode  Pengumpulann Data …………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Etika …………………..............................................................………
2.2 Profesi……………………………..………………………….......……
2.3 Etika Profesi……………………………………………………………
2.4 Prinsip-Prinsip Etika Profesi Etika Profesi…………………………….
2.5 Peranan Etika Dalam Profesi Etika Profesi……………………………
2.6 Penerapan Etika Profesi di Bidang Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara Etika Profesi……
2.6.1 Penerapan Etika Profesi di Tempat Kerja Etika Profesi………………
2.6.2 Penerapan Kode Etik Profesi Etika Profesi…………………………
Etika Profesi………………………………………………… ……. .
2.7 Permasalahan dan Kasus…………………........................................................
2.8 Kelemahan dalam Etika Profesi ………………….......................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...
3.2 Saran…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan professsional
tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang
tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa
yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus
dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan jasa
sebaikbaiknya kepada pengguna jasa. Dengan adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak professional.
Etika profesi sangat berkaitan dengan sikap dan sifat professional dan
profesionalisme dalam melakukan setiap pekerjaan.
Etika Profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan
pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan
keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban
terhadap masyarakat.
Profesi seorang sarjana teknik sipil atau insinyur sipil dalam suatu proyek
mempunyai dampak yang sangat luas dalam kehidupan masyarakat. Seorang
sarjana teknik sipil dituntut suatu keahlian profesional serta dedikasi yang tinggi
dalam pelaksanaan pekerjaannya sehingga dapat menghasilkan mutu produk yang
berkualitas dan melayani kebutuhan masyarakat khususnya di bidang
infrastruktrur. Sebagai seorang profesional, maka insinyur harus mampu
mempertahankan idealisme yang menyatakan bahwa keahlian profesi yang
dikuasainya bukanlah sebuah komoditas yang hendak diperjual-belikan
sekedar untuk memperoleh nafkah ataupun keuntungan, melainkan sebuah
kebajikan yang hendak diabadikan demi dan semata untuk kesejahteraan
umat manusia. Seorang insinyur harus memahami benar makna
profesionalisme kalau ingin dikatakan sebagai seorang profesional.
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun
prasarana. Dalam bidang teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai

4
bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area.
Dengan adanya isu-isu dalam ketekniksipilan, masyarakat tidak memiliki pilihan
lain apabila terjadi cacat atau kegagalan konstruksi dikarenakan roda
perekonomian harus tetap berjalan, walaupun demikian kepercayaan masyarakat
sangatlah penting sehingga setiap individu seorang insinyur harus ditanamkan
prinsip dasar etika profesi antara lain sesuai keahlian, melaksanakan pekerjaan
sesuai jasa profesional, kompetensi, ketekunan, bertanggung jawab, menghormati
kepentingan publik, dan integritas, yang diharapkan sebagai kontrol bagi seorang
insinyur agar dapat memberikan output berupa jasa maupun produk sebaik-
baiknya kepada masyarakat. Etika bukan hanya sebagai penunjang kepribadian
yang baik tetapi juga mengaitkan antara etika dan pekerjaan yaitu etika dalam
berprofesi. Dengan beretika membuat seseorang dapat mengontrol diri agar tidak
melampaui batas dan dapat meghindarkan diri dari berbagai permasalahan.
Dalam menaggulani berbagai permasalahan yang timbul dalam suatu
proyek yang erat kaitannya pada seorang insinyur atau sarjana teknik, maka perlu
diterapkan suatu etika untuk mendukung profesi yang ditekuni khususnya profesi
sebagai seorang insinyur.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana definisi dari etika profesi?
2. Bagaimana penerapan Keprofesian/Etika Profesi berkaitan dengan
pelaksanaan konstruksi di Bidang Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari etika profesi.


2. Untuk mengetahui dan paham akan penerapan Keprofesian/Etika Profesi
berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi di Bidang Sekretaris Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada Kabupaten Penajam Paser
Utara.

1
1.4 Metode  Pengumpulann Data
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan Laporan Akhir
inidengan menggunakan data sekunder, menurut Suliyanto (2006:131), yaitu:
1. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi
yang bukan pengolahnya. Data sekunder ini penulis peroleh mengenai etik
a professional dalam konstruksi diperoleh dari berbagai literature di Intern
et, serta referensi-referensi dari buku yang berkaitan dengan Etika profesi
dalam bidang teknik sipil.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Etika
Etika adalah sebuah prinsip. Prinsip tersebut mengatur perilaku seseorang
atau sebuah kelompok di dalam lingkungan bisnis. Dengan adanya sebuah etika
profesi, maka dapat memberikan suatu gambaran mengenai bagaimana seseorang
harus bertindak.
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan
baik dan buruknya prilaku manusia :
1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam
hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta
sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang
mau diambil.
2. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan
pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini
sebagai
sesuatuyang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi no
rma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

2.2 Profesi
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi
profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut. Profesional sangat erat kaitannya dengan profesi yang
memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Profesional adalah
seorang yang benar-benar ahli di bidangnya dan mengandalkan keahliannya
tersebut sebagai mata pencahariannya. Seorang profesional harus mampu
menguasai ilmu pengetahuannya secara mendalam, mampu melakukan kerativitas
dan inovasi atas bidang yang digelutinya serta harus selalu berpikir positif dengan

1
menjunjung tinggi etika dan integritas profesi. Profesi insinyur teknik sipil adalah
suatu pekerjaan ketekniksipilan yang dalam pelaksanaannya dituntut keahlian
untuk melayani kebutuhan masyarakat di bidang infrastruktur. Suatu profesi
biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi
yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu:
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan
ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang
bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya
setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana
profesi harusmeletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan
masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan
selalu berkaitandengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai
kemanusiaan berupa keselamatan,keamanan, kelangsungan hidup dan
sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih
dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

2.3 Etika Profesi


Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup
dalammenjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. Etika profesi adalah
cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau
norma-norma etis umum pada bidang- bidang khusus (profesi) kehidupan
manusia. Etika Profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada
tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik,
engineering
(rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya.

1
Etika profesi sangat berkaitan dengan sikap dan sifat professional dan
profesionalisme dalam melakukan setiap pekerjaan. Etika profesi adalah sikap
hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap
masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.

2.4 Prinsip-Prinsip Etika Profesi


1. Tanggung jawab
 Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
 Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain
atau masyarakat pada umumnya.
2. Keadilan
Prinsip keadilan pada etika bermaksud bahwa seorang profesional
harus selalu mementingkan nilai keadilan di dalam setiap
pekerjaannya. Apapun yang dilakukannya harus memiliki unsur
keadilan. Apapun yang dilakukan jika memang diperuntukan orang
lain maka harus diberikan. Terlebih bagi profesi yang bertugas
melayani masyarakat. Seperti polisi, petugas kesehatan, petugas
keamanan dan lain sebagainya
3. Otonomi
Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di
beri kebebasandalam menjalankan profesinya. Hal ini juga
menggunakan bahasa seorang profesional memiliki hak untuk
melakukan, atau tidak melakukan sesuatu yang berdasarkan kode etik
di dalam pekerjaan tersebut.
4. Integritas Moral
Di dalam etika profesi, integritas moral adalah hal yang sangat
penting. Sebab, hal itu akan mencerminkan kualitas kejujuran dan
prinsip moral yang dilakukan secara konsisten sebagai profesional.
Sebagai seorang profesional, harus diingat bahwa untuk selalu

1
menjaga kepentingan diri sendiri, profesi dan juga kepentingan orang
banyak lainnya. Hal itu adalah bagian dari prinsip integritas moral.

2.5 Peranan Etika Dalam Profesi


1. Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan
orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok
yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-
nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai
untuk mengatur kehidupan bersama.
2. Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi
landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya
maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini
sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan
tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi
pegangan para anggotanya.

 Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku


sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan
yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga
terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut.
Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia
peradilan, demikian juga pada profesi property, dikenal dengan mafia tanah,
ataupun spekulan tanah.

2.6 Penerapan Etika Profesi di Bidang Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara.
a. Integrated planning : Mengembangkan perencanaan terpadu dan
antisipatif berbasis kewilayahan.
b. Formal Dress : Berpakaian rapih sebagai perwujudan rasa horma
c. Reporting : Melakukan pada pimpinan ketika meninggalkan tempat kerja
d. Illegal Meeting : Tidak melakukan pertemuan dengan mitra kerja secara
individual ditempat yang tidak semestinya

1
e. Focus On Teamwork : Kerja sama dan meningkatkan hubungan jejaring
kerja baik internal maupun dengan pemangku kepentingan.
f. Proactive : Proaktif ketika melihat kerusakan dan infrastruktur dan
fasilitas fisik.
2.6.1 Penerapan Etika Profesi di Tempat Kerja
1. Perhatikanlah penampilanmu saat di kantor.
2. Jagalah kerapian
3. Hormatilah semua orang yang ada di kantormu
4. Pisahkan kehidupan pribadi dengan urusan pekerjaan
5. Jadilah pribadi yang bertanggung jawab
6. Jadilah pribadi yang lebih peduli
7. Jangan pernah memotong pembicaraan
8. Tepat waktu
9. Jadilah pribadi yang fleksibel

2.6.2 Penerapan Kode Etik Profesi


Berbagai upaya telah dilakukan oleh Kementerian PUPR dalam
mengimplementasikan kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN.
Beberapa hal yang menajdi key succes factor dalam mendorong dan
meregenerasi kode etik pada setiap pegawai sebagai berikut:
1. Komitmen pimpinan dalam penerapan peraturan kode etik dan kode
perilaku;
2. Sense of belonging Pegawai terhadap nilai budaya organisasi
“berkerja keras, berkerja cepat, berkerja tepat;”
3. Strategi sosialisasi yang disampaikan oleh Kementerian PUPR;
4. Evaluasi Peraturan kode etik dan kode perilaku secara berkala;
5. Analisis resiko dalam penerapan kode etik dan kode perilaku dan;
6. Regulasi mengenai reward and punishment.

Kode Etik Profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik
profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang
telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih

1
memperjelas, mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang
lebih sempurna walaupun sebenarnya normanorma tersebut sudah tersirat
dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem
norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci
tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah
dan perbuatan apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang
professional.

2.7 Permasalahan dan Kasus


Permasalahan pada pelanggaran etika profesi yang berkaitan dengan
industri konstruksi hingga saat ini masih berlangsung, terbukti telah banyak kasus
yang terungkap pada pembangunan sebuah proyek, baik masalah yang bersifat
teknis maupun mark-up harga. Hal tersebut hanya menggambarkan sebuah kasus
pelanggaran etika profesi yang terjadi pada akhir dekade ini. Pelanggaran-
pelanggran etika profesi pada umumnya dipengaruhi oleh lingkungan sekitar
lokasi proyek, dan para profesional konstruksi yang telah memahami seluk beluk
pekerjaan konstruksi untuk mendapatkan keuntungan yang tidak biasa dengan
cara memanipulasi pekerjaan maupun penggunaan dana yang tidak terbuka. Salain
itu, adalah sikap dari instansi pemilik proyek yang telah memberikan contoh dan
peluang untuk melakukan korupsi, manipulasi data, manipulasi laporan dan
sebagainya, sehingga pelanggaran etika profesi tidak terbatas pada para
profesional konstruksi, namun telah merata di berbagai pihak maupun profesi.
Beberapa kasus pelanggaran etika profesi banyak yang tidak ditindaklanjuti oleh
organisasi profesi khususnya yang berkaitan dengan industri konstruksi. Berbeda
dengan bidang lain yang dinilai ketat dalan masalah etika profesi, seperti Ikatan
Dokter Indonesia.
Banyak penulis yang telah melakukan penelitian untuk mengetahui
penyebab konflik dalam proyek konstruksi. Menurut Hellard (1997), faktor utama
yang menyebabkan konflik dalam konstruksi :

1
 Kondisi Kontrak : Kurangnya kesempurnaan dalam dokumen kontrak,
Kegagalan dalam pembayaran, Kondisi psikologi orang dalam proyek
konstruksi.
 Gambar desain yang tidak lengkap : Masalah bawah permukaan tanah,
Risiko-risiko, Perencanaan yang kurang lengkap, Metode kerja dan
spesifikasi.
 Proses konstruksi
 Konsumen : Kepemilikan publik dan Jaminan.
 Manajemen Waktu

2.8 Kelemahan dalam Etika Profesi


Etika profesi yang dituangkan dalan kode etik profesi secara umum belum
berjalan sesuai dengan harapan. Hal ini terjadi karena pengaruh lingkungan yang
tidak mendukung terhadap penerapan kode etik tersebut, baik secara internal
maupun eksternal. Pengaruh lingkungan merupakan faktor utama yang
berkontribusi kepada para profesional di bidang konstruksi dengan memanfaatkan
kelemahan-kelemahan yang ada, baik secara teknis, administratif, pelaporan
maupun kebijakan-kebijakan.
Kelemahan-kelemahan yang ada dalam penerapan etika profesi, antara lain
sebagai berikut:
1. Penghargaan atau imbalan terhadap para profesional konstruksi kurang
dihargai sesuai dengan situasi dan kondisi ekonomi, sehingga para
profesional tersebut terpaksa melakukan pelanggaran-pelanggaran, baik
secara teknis maupun administratif untuk memenuhi kebutuhan hidup;
2. Niat baik dari para pengelola proyek atau atasan yang ingin mendapatkan
keuntungan dari setiap proyek, sehingga para profesional tersebut dipaksa
untuk melakukan pelanggran-pelanggaran etika profesi dalam rangka
memenuhi tuntutan para pengelola proyek maupun para atasan, baik secara
teknis maupun administratif;
3. Perilaku buruk dan kebiasaan serta keserakahan dari para pengelola atau
atasan termasuk para profesional secara bersama-sama untuk mendapatkan

1
keuntungan yang sebesar-besarnya dalam rangka memperkaya diri sendiri,
sehingga memaksakan diri untuk melakukan pelanggaran-pelanggran etika
profesi, seperti; korupsi, manipulasi, penyalahgunaan wewenang dan
sebagainya.

2.9 Pandangan terhadap Etika Profesi


Etika profesi sangat penting dan perlu ditegakkan guna mendapatkan hasil
pengelolan sebuah proyek atau program khususnya di bidang konstruksi yang
berkualitas baik, aman, nyaman dan terbuka (transparan) dalam pengelolaannya.
Namun pada kenyataannya, baru sebagian kecil proyek atau program maupun
organisasi yang dapat menerapkan kode etik profesi secara ketat, serta dapat
memberikan sanksi kepada para pelaku konstruksi atau anggotanya. Etika profesi
perlu ditegakkan sejak dini, baik oleh institusi-institusi dalam pemerintahan
maupun swasta, termasuk para mahasiswa di berbagai jurusan. Penerapan etika
profesi dapat pula melalui kode etik profesi pada organisasi-organisasi profesi di
berbagai bidang keilmuan, dengan sanksi yang jelas dan tegas. Namun pada
umumnya, pelanggaran-pelanggaran yang terjadi meskipun telah dibuat aturan
atau kode etik yang jelas, masih banyak yang ditutup-tutupi dalam rangka
menjaga nama baik seseorang atau institusi atau organisasi

1
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya maka dapat di simpulkan bahwa :
1. Etika profesi sangat berkaitan dengan sikap dan sifat professional dan
profesionalisme dalam melakukan setiap pekerjaan. Etika bermaksud bahwa
seorang profesional harus selalu mementingkan nilai keadilan di dalam
setiap pekerjaannya. Apapun yang dilakukannya harus memiliki unsur
keadilan.
2. Adanya etika profesi yang mengatur perbuatan seorang insinyur sipil atau sarjana
teknik untuk menghindari diri dari segala bentuk tindakan yang akan merugikan
diri sendiri, masyarakat dan lingkungannya. Sehingga dalam bekerja sebaiknya
diawali dengan niat yang ikhlas dan komitmen moral yang tinggi agar dapat
mengembangkan profesi yang bersangkutan.

3.2 Saran
Penerapan Etika Profesi memiliki peranan sangat penting dalam dunia
teknik sipil khususnya bagi seorang insinyur sipil atau sarjana teknik. Maka dari
itu sangat penting pendidikan yang mempelajari etika untuk mendukung profesi
sebagai seorang insinyur sipil agar dapat diterapkan di dunia kerja untuk
meminialisir berbagai penyimpangan etika yang terjadi.

1
1
DAFTAR PUSTAKA

Armaeni. N.K. (2015). “Kajian etika profesi keinsinyuran sipil”. PADURAKSA,


Volume 4 Nomor 2.

Wally. C (2019). “Makalah Etika Profesional Konstruksi”. Fakultas Tekin Sipil


dan Perencanaan Universitas Sains dan Teknologi Jayapura.  Online:
https://www.scribd.com/document/434424996/MAKALAH-ETIKA-PROFESI#

Kurniasih.W. (2022). “Etika Profesi: Pengertian, Manfaat, Prinsip dan Skill”.


Online: https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika-profesi/

Cicitrieviana.(2022).”Etika Profesi di Bidang Konstruksi”. Online :


https://kumparan.com/cicitrievianacici/etika-profesi-di-bidang-konstruksi-
1yPOh2OzYNZ

Kamnong, P.E., Nugroho, B.S.A,. & Wibowo, A.R. (2021). Kajian Penyimpangan
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi yang Menjadi Dakwaan Praktik Korupsi di
Indonesia. Jurnal Teknik Sipil, Vol.28 No.2.

iv

You might also like