You are on page 1of 4

Nama : ALIMUL ROZIKIN

NIM : 2210611088

Kelas : teknik sipil /C

1) Dokumentasi:

Sumber : kajian Ahad pagi dimasjid Al-qalam Muhammadiyah Jember

Pemateri : DRS USMAN

Tema : Adab berpakaian

Tanggal : 30 oktober 2022

Islam hanya menetapkan bahawa pakaian itu mestilah bersih, menutup aurat, sopan dan sesuai dengan
akhlak seorang Muslim. Aurat lelaki menurut ahli hukum ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat
wanita pula ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya

1. Menutup Aurat Aurat sendiri memang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Aurat laki-laki sendiri
berada di antara pusar hingga lutut. Sedangkan aurat dari perempuan ada pada seluruh badan kecuali
kedua telapak tangan serta wajah.

2. Tidak Menyerupai orang kafir Mengenai hal tersebut juga telah di jelaskan oleh Abdullah bin Umar
radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:“Orang yang menyerupai suatu kaum,
seolah ia bagian dari kaum tersebut”
3. Tidak Menyerupai Lawan Jenis Dalam ajaran Islam, tidak boleh seseorang untuk meniru cara
berpakaian atau penampilan seperti lawan jenisnya. Rasulullah SAW bersabda, “Allah melaknat para
perempuan yang menyerupai laki-laki, dan para lelaki yang menyerupai perempuan.”

4. Tidak Transparan Pakaian wanita tidak boleh transparan yang tidak menutup aurat, yang bisa dilihat
warna kulit dari belakangnya, dan tidak boleh sempit yang menampakkan bentuk anggota tubuhnya.

2) dokumentasi :

Pengajian Masjid KH Ahmad Dahlan UMY (Online)

PANDANGAN MUHAMMADIYAH TENTANG TAHLILAN

Ustadz Aly Alulia Lc., M. Hum

Rabu 5 Januari 2023 | Pukul 19.30 WIB

Pandangan Muhammadiyah kenapa melarang tahlilan padahal definisi tahlil adalah bagaimana dia
mengagungkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala bagaimana dia mengesakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
bagaimana dia mengucapkan lailahaillallah itu merupakan sebuah dzikir atau sebuah perbuatan yang
memang dituntunkan dan disyariatkan, Apakah Muhammadiyah benar melarang tahlilan dan
membolehkan dia melarang tahlilan sebetulnya ketika dimaknai kata tahlilan Dalam rangka untuk
mengucapkan Lailahaillallah memuji atau bahkan mengagungkan Allah subhanahu wa ta'ala itu tentu
sangat disyariatkan jadi ketika dimaksud kata tahlil ini adalah membaca Lailahaillallah tidak ada Tuhan
selain Allah Maka tentu Muhammadiyah tidak melarangnya bahkan tentu mencari akarnya dalam arti
menganjurkan agar kita memperbanyak membacanya beberapa kali saja kita membacanya itu semua
dalam rangka kita mengagumkan dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala Bagaimana
ditegaskan dalam surat al-baqarah ayat 152 Ingatlah kalian kepadaku niscaya aku akan ingat kepadamu
dan tentu ungkapan Lailahaillallah itu representasi kita berdzikir dan mengingat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala Bahkan dalam ayat lain dalam surat al-ahzab ayat 41 kita diminta untuk mengingat bahwa
Lailahaillallah karena sesungguhnya dia yang Esa Allah subhanahu wa ta'ala yang Esa dan Sesungguhnya
aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan dalam arti memang Allah Subhanahu Wa Ta'ala Ahad
yang populer kita menyebut dengan dalam surat al-ikhlas itu bahkan banyak ayat-ayat lain begitu juga
hadis Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda maka sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas
mereka neraka bagi orang yang mengucapkan lailahaillallah dengan lafaz tersebut ia mencari keridhoan
Allah subhanahu wa ta'ala artinya dari sini ketika dimaknai kata tahlilan itu dalam rangka untuk
mengucapkan tahlila ilaha illallah tentu tidak dilarang bahkan Justru malah disyariatkan dan sangat
dianjurkan banyak hadis-hadis, Menurut Muhammadiyah yang dilarang itu yang kaitannya dengan
upacaranya seremoni khususnya yang kaitannya di sini adalah bagaimana tahlilan dikaitkan dengan
upacara atau ceremony khusus yang dikaitkan dengan kematian seseorang baik keluarga teman atau
bahkan kemudian relasi dan lain sebagainya Apakah itu kaitannya dengan tujuh hari kematiannya 40 hari
kematiannya 100 hari kematiannya dan lain sebagainya nah ini yang kemudian yang perlu ditekankan
bahkan kemudian dalam beberapa keterangan disebutkan bahwa ini justru banyak dilakukan oleh para
pemeluk agama Hindu yang kemudian itu kemudian terakulturasi di dalam budaya Islam yang kemudian
sampai saat ini kemudian kita mempraktekkannya karena ini merupakan sebuah hal ibadah yang tidak ada
tuntunan asal dari ibadah itu adalah dilarang kita tidak bisa mengada-ngada dalam urusan ibadah
kaitannya di sini adalah upacara atau ritual kematian yang dikaitkan dengan hari-hari tertentu tersebut
apalagi dalam upacara dan ritual tadi itu harus mengeluarkan biaya yang sangat besar bahkan kadang-
kadang pinjam dulu kepada tetangga saudara sehingga kemudian dikesankan adanya tindakan atau
perbuatan tabzir atau berbuat kemubaziran kalau dalam Fatwa di sana disebutkan di sini ketika pada masa
Rasulullah perbuatan semacam itu dilarang pernah ada beberapa seorang muslim yang berasal dari
Yahudi yaitu Abdullah Bin Salam dan kawan-kawannya minta izin kepada nabi untuk memperingati dan
beribadah pada hari Sabtu Bagaimana yang dilakukan ketika masih beragama Yahudi tetapi nabi
Shallallahu Alaihi Wasallam tidak memberikan izin Dan kemudian turunlah ayat yang sangat populer ya
ayyuhalladzina semangatnya adalah semangat benar-benar menjalankan sesuai dengan yang
diperintahkan sesuai dengan apa yang sudah dituntunkan tidak mengada-ngada dan kemudian membuat
ritual upacara atau bahkan ibadah-ibadah tambahan selain yang sudah dituntunkan dan ditetapkan dalam
ketentuan ajaran Islam maka inilah yang dimaksud bahwa situasi Islami adalah situasi yang sesuai dengan
syariat Islam bersih dari segala macam larangan larangan Allah bersih dari kesyirikan tahayul Bid'ah
yang dalam kriteria di sini maka kemudian melakukan ibadah yang tidak pernah diajarkan dan tidak
pernah diamalkan oleh Rasulullah oleh para sahabatnya
3) dokumentasi :

Sumber : kajian Ahad pagi dimasjid Al-qalam Muhammadiyah Jember


Pemateri : DRS USMAN
Tema :Pintu Kebaikan
Tanggal : 11 Desember 2022

Ibadah adalah semua perkataan dan perbuatan baik yang tampak maupun yang tidak
tampak, yang dicintai dan di ridhai Allah SWT. Salah satu perbuatan yang termasuk ibadah
adalah melakukan kebaikan. Kebaikan dapat bersumber dari berbagai hal dan dalam wujud yang
beragam. Kebaikan dalam wujud harta yaitu berupa Lembaga Amil, Zakat, Infaq, Shadaqah, dsb.
Sedangkan, kebaikan selain harta yaitu berupa senyum (Tabatssumuka fii wajhika assodaqoh:
Tersenyum ketika bertemu dengan saudara kalian adalah termasuk ibadah), amar ma'ruf nahii
munkar (mendekatkan kebaikan menjauhi yang dilarang), membaca takbir, tahmid, tahlil, tasbih,
membuat orang lain lebih bergembira.

Kisah Abu bakar Ash-sidiq yang selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan dalam kebaikan.
Tidaklah semua kebaikan tersebut dikumpulkan melainkan akan mendapa syurga-Nya. Hal
tersebut menunjukkan bahwa Abu bakar adalah seseorang yang tidak terbiasa menunda amal,
Melakukan amal menjadikan setiap program yang direncanakan maupun tidak kita rencanakan
sebagai ladang untuk menebarkan kebaikan.

You might also like