You are on page 1of 29
PEMERIKSAAN ANTIBODI HIV No. Dokumen 86/SOP-PROGNAS /RSMMI11/2023 STANDAR Tanggal Terbit PROSEDUR 22 Februari 2023 | < OPERASIONAL \ \{*NEP930210.0102.2.263 PENGERTIAN | Prosedur yang dilakukan dalam pemeriksaan antibodi HIV Melakukan tindakan/pemeriksaan sesuai prosedur yang PROSEDUR TUJUAN berlaku, Kebijakan Direktur Rumah Sakit Metro Medika 004/SK- KEBIJAKAN | PROGNAS/DIR/RSMM/VII/2022_ tentang _Pelayanan HIV/AIDS di Rumah Sakit Metro Medika Persiapan sample a. Cocokkan nomor sampel tabung/ botol yang akan diperiksa dengan formulir permintaan b. Putar sampel darah dengan kecepatan 3,000 rpm selama 5 menit Pisahkan serum kedalam tabung yang bersih dan kering 4, Beri nomor tabung sesuai dengan nomor darah yang diputar IIl. Pemeriksaan Antibodi terhadap HIV a. Secara cepat (Rapid Test) 1) SD + Keluarkan reagen dari kulkas dan tunggu suhunya sama dengan suhu ruangan + Keluarkan tes dari bungkusnya PEMERIKSAAN ANTIBODI HIV No. Dokumen 86/SOP-PROGNAS /RSMM/11/2023 Halaman 28 + Teteskan serum 10 j. kedalam sampel-well + Teteskan 4 tetes buffer, tunggu 15’-20° + Baca hasilnya 2) Acon + Keluarkan reagen dari kulkas dan tunggu suhunya sama dengan suhu ruangan + Keluarkan tes dari bungkusnya + Teteskan satu tetes serum 25 u kedalam sampel-well + Teteskan 2 tetes buffer, tunggu 15°-20 + Baca hasilnya 3) Oncoprobe + Keluarkan reagen dari kulkas dan tunggu suhunya sama dengan suhu ruangan + Keluarkan tes dari bungkusnya + Teteskan satu tetes serum 30 yt kedalam sampel-well dengan pipet yang sudah ada didalam pack reagen * Teteskan 2 tetes buffer, tunggu 15'-20° + Baca hasilnya 4) Intec + Keluarkan reagen dari kulkas dan tunggu suhunya sama dengan suhu ruangan + Keluarkan tes dari bungkusnya + Teteskan satu tetes serum kedalam sampel well + Teteskan 2 tetes buffer, tunggu 15'-20' + Baca hasilnya, 5) Determine + Keluarkan reagen dari kulkas dan tunggu subunya sama dengan suhu ruangan PEMERIKSAAN ANTIBODI HIV No. Dokumen 86/SOP-PROGNAS /RSMM/11/2023 LT Te ][ ° ° Positif Neat tnvalid Invaliinvais = has tidak dapat dipercava No. Revisi | Halaman 33 + Gunting test-pack sesuai kebutuhan + Teteskan serum 50 u kedalam sampel well + Tunggu 157-20" + Baca hasilnya T- Rawat Jalan UNIT TERKAIT | 2 Rawat Inap 3. Laboratorium 4.1GD ALUR BEROBAT PASIEN No. Dokumen Halaman 82/SOP-PROGNAS = Serenity /RSMMI/11/2023 "Ditetapkan Oleh = p= Direktur STANDAR Tanggal Terbit 7 N PROSEDUR 22 Februari 2023 OPERASIONAL roses mulai datangnya nigga selesainya PENGERTIAN nya. pasien hin ahi pelayanan pasien HIV AIDS di Poliklinik Sebagai acuan penerapan langkah-langkah alur pelayanan TUJUAN span langkah-langk: pelayé pasien di Poliklinik Kebijakan Direktur Rumah Sakit Metro Medika 004/SK- KEBIJAKAN PROGNAS/DIR/RSMM/VII/2022 tentang Pelayanan HIV/AIDS di Rumah Sakit Metro Medika Pasien melakukan proses pendaflaran di Toket pendaftaran 2. Setelah selesai pendaftaran pasien menuju ke poliklinik 3. Untuk pasien lama dapat langsung ke menuju ke poli PROSEDUR VCT 4, Setelah dicatat oleh petugas poli VCT kemudian bisa dilakukan pemeriksaan oleh dokter 5. Setelah selesai dilakukan pemeriksaan dapat langsung pulang/konsultasi antar poli, laboratorium, radiologi, farmasi atau masuk rawat inap 1. Rawat Jalan UNIT TERKAIT 2. Rawat Inap LUR BEROBAT PASIEN No. Dokumen 82/SOP-PROGNAS JRSMM/11/2023 No. Revisi 00 Halaman 2 PCr Sana Taboratorium Radiologi Farmasi inn Sanna STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL, ARV PAJANAN No. Dokumen 83/SOP-PROGNAS /RSMM/11/2023 ‘Tanggal Terbit 22 Februari 2023, PENGERTIAN ‘Adalah pengobatan antiretro kasus pajanan di tempat kerja (Ocupational Exposure). Pencegahan Pasca Pajanan infeksi HIV dari yang umumnya terjadi secara tidak sengaja pada petugas kesehatan atau dapat juga digunakan dalam beberapa kasus seksual yang khusus, misalnya perkosaan atau keadaan pecah kondom pada pasangan suami ist TUSUAN Untuk menurunkan kemungkinan terjadinya infeksi pasca pajanan, baik di tempat kerja atau melalui hubungan seksual KEBUIAKAN PROSEDUR el Indikasi Pemberian PPP Kebijakan Direktur Rumah Sakit Metro Medika 004/SK- PROGNAS/DIR/RSMM/VII/2022 tentang —_Pelayanan HIV/AIDS di Rumah Sakit Metro Medika 1. Tertusuk/ luka superficial yang merusak kulit oleh jarum solid yang telah terpapar sumber dengan HIV (+) asimptomatik. Membran mukosa terpapar oleh darah terinfeksi IV dalam jumlah banyak, dari sumber HIV (+) asimptomatik (tergantung. dari banyak tidaknya volume dan tetesan), ARV PAJANAN No. Dokumen 83/SOP-PROGNAS IRSMM/11/2023 ‘Membran mukosa terpapar darah yang terinfcksi HIV (+) dalam jumlah sedikit, dari sunber dengan HIV (+) simptomatik. 3. Terpapar dengan orang HIV (+) asimptomatik lewat tusukan yang dalam jarum berlubang yang berukuran besar. 4. Luke tusukan jarum dengan darah yang terlihat di permukaan jarum. 5. Luka tusukan jarum yang telah digunakan untuk mengambil darah arteri atau vena pasien, Luka tusuk dari jenis jarum apapun yang telah digunakan pada sumber dengan HIV (+) yang simptomatik, 6 Membran mukosa yang terpapar oleh darah yang terinfeksi HIV dalam jumlah yang banyak dari sumber HIV (+) yang simptomatik. 7. Tusukan jarum dengan tipe jarum apapun dan berbagar derajat paparan dari sumber dengan status HIV tidak diketahui tetapi memiliki faktor resiko HIV, 8. Tusukan jarum dengan tipe jarum apapun dan berbagat derajat paparan dari sumber yang tidak diketahui status HIV dan tidak diketahui faktor resikonya, namun dianggap sebagai sumber HIV(+). 9. Membran mukosa yang terpapar darah dalam ARV PAJANAN No. Dokumen 83/SOP-PROGNAS /RSMMII1/2023 No. Revisi 00 Halaman 4 "jumlah berapapun dari sumber yang tidak diketahut status HIV tetapi memiliki faktor resiko HIV. 10.Membran mukosa yang terpapar darah dalam jumlah berapapun dari sumber yang tidak diketahui status HIV nya, namun sumber tersebut dianggap sebagai sumber HIV + Klasifikasi Katagori Paparan (Exposure category). Berdasarkan paparan, kadar RNA HIV dan bahan paparan, Terdapat 4 kategori Ect 1) Tempat paparan adalah kulit atau mukosa yang mengalami Iuka. Bahan paparan jumlahnya sedikit (tetesan darah atau cairan tubuh yang berdarah), 2) Waktu paparan cepat (tidak lama). EC2: Seperti EC-I, tetapi jumlah bahan paparan lebih banyak dan waktu paparan lebil lama. C2: Paparan perkutaneus, luka superficial dengan jarum kecil EC3: Seperti EC2, tetapi lewat jarum besar, tertusuk dalam, keluar darah Penatalaksanaan Pasca Pajanan, a) Keputusan pemberian ARV harus segera diambil dan ARV diberikan < 4 jam setelah paparan. b) Jes V yang diberikan perpaduan AZT + 3TC + te EE ARV PAJANAN No. Dokumen 83/SOP-PROGNAS /RSMM/I1/2023 Halaman 414 EFV atau AZT + 31C + LPV (Lopinavit’ Ritonovir) selama 1 bulan. °) d) °) Penanganan luka. Beri informed consent. Lakukan test HIV. Pemberian ARV profilaksis 2) Penanganan tempat paparan/luka. : Segeral! 1) Luka tusuk > bilas air mengalir dan sabun/ antiseptik. 2) Pajanan mukosa mulut > ludahkan dan kumur. 3) Paianan mukosa mata > irigasi dengan air/ garam fisiologis. 4) Pajanan mukosa hidung > hembuskan keluar. 7 UNIT TERKAIT Rawat Jalan Rawat Inap Laboratorium IGD Pier Sra OntnT STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL, ‘TATA LAKSANA PASIEN DI POLIKLINIK CST/PDP No. Dokumen 81/SOP-PROGNAS RSMM/11/2023 No. Revisi | Halaman 12 Ditetapkan Oleh : Direktur 1210.0102.2.263 PENGERTIAN CST/ PDP adalah Sit Treatment/Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan. Tatalaksana CST/ PDP adalah seluruh pelayanan terkait Care Support dan dengan perawatan, dukungan, dan pengobatan_pasien HIV/AIDS secara holistik TUJUAN Sebagai_acuan penerapan langkab-langkah tatalaksana pasien di CST/PDP KEBIJAKAN PROSEDUR Kebijakan Direktur Rumah Sakit Metro Medika 004/SK- PROGNAS/DIR/RSMM/ViV/2022 tentang Pelayanan HIV/AIDS di Rumah Sakit Metro Medika Takukananamne: pemeriksaan fisik lengkap, pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan termasuk laboratorium untuk mengidentifikasi 10 dan CD4 untuk pemberian PPK dan ART. 2. Kolaborasi dengan disiplin ilmu terkait untuk tatalaksana 10 termasuk skrining TB (dengan format skrining TB). 3. Penegakan diagnosis kerja termasuk —penentuan stadium klinis, 4, Berikan rencana pengobatan dan pemberian terapi ‘TATA LAKSANA PASIEN DI POLIKLINIK csT/PDP No. Dokumen 81/SOP-PROGNAS /RSMM/I1/2023 No. Revisi | Halaman 22 "ARV/ mulai ARV jika ODHA sudah memenuhi syarat terapi ARV 5. Evaluasi klinis pasien di Poliklinik Pasien dapat di rawat inap apabila ditemukan indikasi rawat inap UNIT TERKAIT 1. 16D Laboratorium 3. Radiologi PITC (PROVIDER INITIATED TES AND COUNSELING) No. Dokumen 80/SOP-PROGNAS /RSMM/11/2023 Halaman Ditetapkan Oleh : PROSEDUR STANDAR ‘Tanggal Terbit, PROSEDUR 22 Februari 2 OPERASIONAL Petugas layanan kesehai jsiasi Tes HIV kepada pasien. Pasien diberi informasi bahwa Tes HIV tersedia PENGERTIAN dan mereka yang memutuskan untuk melakukan Tes HIV atau tidak Mendiagnosis penyakit yang terkait HIV sebagai TUJUAN diagnostik Klinis. Kebijakan Direktur Rumah Sakit Metro Medika 004/SK- KEBIJAKAN | PROGNAS/DIR/RSMM/VIU/2022 tentang _Pelayanan HIV/AIDS di Rumah Sakit Meo Medika Petugas merekomendasikan pasien yang dicurigai untuk dilakukan tes HIV 2. Apabila pasien menyetujui untuk dilakukan tes HIV, maka pasien dirujuk ke konselor VCT Rumah Sakit Metro Medika 3. Konselor menyiapkan perlengkapan untuk konseling 4. Konselor mendatangi pasien untuk —melakukan konseling Pra tes HIV 5. Bila Klien menyetujui untuk ditest, konselor memberikan form informed consent kepada klien dan ‘meminta tanda tangannya seteiah kiien membaca isi PITC (PROVIDER INITIATED TES AND COUNSELING) No. Dokumen - No. Revisi | Halaman 80/SOP-PROGNAS IRSMMI11/2023, “ ad form tes HIV. 6. Konselor atas nama dokter memberikan surat rujukkan pengambilan darah. 7. Konselor mengisi dokumen Klien dengan lengkap dan mengisi form rujukan ke laboratorium. 8. Klien membawa surat’ rujukkan pada bagian Jaboratorium internal maupun rujukkan 9. Proses pengerjaan darah di laboratorium 10. Konselor mendapatkan hasil dari laboratorium, 11, Konselor memulai konseling Pasca Tes HIV 12, Konselor memberikan hasil tes ke dokter penanggung jawab. T._Instalasi Rawat Inap UNIT TERKAIT | >. Instalasi Gawat Darurat 3._Laboratorium KONSELING DAN TES HIV SECARA SUKARELA- KTS ATAU VCT (VOLUNTARY COUSELLING AND_ TESTING HIV) No. Dokumen| 79/SOP-PROGNAS /RSMM/I1/2023 PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit | PROSEDUR 22 Februa / OPERASIONAL AV NP: .0102.2.263 Proses Konseling pra testing;-konseling post testing dan PENGERTIAN | Testing HIV yang dilakukan atas inisiasi dari klien yang bersifat confidencial ‘Meningkatkan kemampuan Klien menghadapi TUJUAN _| tekanan/stress dan pengambilan keputusan terkait dengan HIV/AIDS Kebijakan Direktur Rumah Sakit Metro Medika 004/SK- KEBIJAKAN | PROGNAS/DIR/RSMM/VIV2022 tentang Pelayanan HIV/AIDS di Rumah Sakit Metro Medika ‘Konselor menyiapkan perlengkapan untuk Konseling 2. Konselor memanggil klien (dengan menyebutkan nomer registrasi) dan mempersilahkan masuk keruangan dan melakukan konseling Pra tes HIV Bila klien menyetujui untuk ditest, _konselor memberikan form informed consent kepada Klien dan ‘meminta tanda tangannya setelah klien membaca isi form tes HIV. 4, Konselor atas nama dokter memberikan surat rujukkan pengambilan darah KONSELING DAN TES HIV SECARA SUKARELA- KTS ATAU VCT (VOLUNTARY COUSELLING AND. TESTING HIV) No. Dokumen 79/SOP-PROGNAS /RSMM/11/2023 No. Revisi 00 Halaman 22 5. Konselor mengisi dokumen klien dengan lengkap dan mengisi form rujukan ke laboratorium 6. Klien membawa surat rujukkan pada —_bagian laboratorium internal maupun rajukan 7. Proses pengerjaan darah di laboratorium 8. Konselor mendapatkan hasil dari laboratorium 9. Konselor memulai konseling Pasca Tes HIV UNIT TERKAIT T. Rawat Jalan Laboratorium ALUR PELAYANAN PASIEN HIV/AIDS No. Dokumen 019/SOP-PROGNAS /RSMMIVII/2022 Halaman 12 |. Ditetapkan Oleh : “eo” Direktur STANDAR ‘Tanggal Terbit © PROSEDUR 22 Februari 213 OPERASIONAL \ ——— sae ‘lur pelayan pasien yang datang di Instalasi Rawat Sebagaiacuan penatalaksanaan —_pasien _selama TUJUAN | mendapatkan pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Rumah ‘Sakit Metro Medika Kebijakan Direktur Rumah Sakit Metro Medika 004/SK- KEBIJAKAN | PROGNAS/DIR/RSMM/VII/2022 tentang —_Pelayanan HIV/AIDS di Rumah Sakit Metro Medika ‘Setiap pasien baru yang akan periksa harus mendaftar di loket pendaftaran 2. Pasien IGD dan Poli yang diperkirakan tersangka penderita HIV/AIDS harus dilakukan informed consent oleh dokter/nakes untuk dilakukan skrining yang tertulis prosepur | ‘am formulir nformed consent Bila Klien menyetujui untuk di test, konselor memberikan form informed consent kepada klien dan ‘meminta tanda tangannya setelah klien membaca isi form tes HIV 4. Pasien di IGD dan Poli yang sudah terdiagnosa HIV dan dalam pengobatan ARV, petugas harus melakukan ALUR PELAYANAN PASIEN HIV/AIDS No. Dokumen 019/SOP-PROGNAS, /RSMMIVI1/2022 No. Revisi oO Halaman 2n ‘penanganan dengan menggunakan APD dan melakukan konseling pra-tes |S. Skrining pasien-pasien yang dicurigai HIV/AIDS dilakukan dengan cara: a. Pemeriksaan darah dengan menggunakan metode Rapid Test 1) Konselor atas nama dokter memberikan surat rujukkan pengambilan darah. 2) Konselor mengisi dokumen klien dengan engkap dan mengisi form rujukan ke laboratorium 3) Klien membawa surat rujukkan pada bagian laboratorium 4) Konselor mendapatkan hasil dari laboratorium 5) Jika hasilnya positif di rujuk ke layanan VCT untuk konseling dan pengobatan ARV 6) Sika negatif pasien dapat melanjutkan penanganan seperti Jika persediaan reagen kosong, dilakukan rujukan untuk pemeriksaan rapid Test (Rujukan dapat berupa sampel darah atau pasien) -IGD UNIT TERKAIT | - Poliklinik ~ Labolatorium ALUR PELAYANAN PASIEN TB DI INSTALASI RAWAT JALAN ‘No. Dokumen 006/SOP-PROGNAS, JRSMMIVI1/2022 Halaman 12 STANDAR ‘Tanggal Terbit PROSEDUR 8 Februari 2023 OPERASIONAL, Suatu alur penatalaksanaan pasien™ atau suspek pasien tuberkulosis yang datang melalui Instalasi Rawat Jalan Sebagai acuan penatalaksanaa pasienataususpek pasien TUJUAN | tuberkulosis selama mendapatkan pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Metro Medika Kebijakan Direktur Rumah Sakit Metro Medika OO1/SK- KEBIJAKAN =| PROGNAS/DIR/RSMM/VII/2022 tentang Pelayanan TB DOTS di Rumah Sakit Metro Medika Setiap pasien yang di nderita Tuberkulosis Paru harus diberikan masker untuk dipakai mulai saat pendaftaran, selama menjalani pemeriksaan, sampai mendapatkan diagnosis 2. Masker harus selalu dipakai sampai terbukti bahwa pasien yang bersangkutan tidak — menderita Tuberkulosis paru PROSEDUR 3. Paien yang dicurigai menderita tuberkulosis paru harus di tempatkan terpisah dari kelompok pasien lain dan mendapat prioritas untuk diperiksa lebih dahulu 4, Petugas melengkapi identitas pasien suspek pada form TB 06 dengan menyertakan KTP dan kartu BPJS pasien 5. Pasien yang terduga TB diberikan 2 pot sputum dan ALUR PELAYANAN PASIEN TB DI INSTALASI RAWAT JALAN No. Dokumen 006/SOP-PROGNAS /RSMMIVI/2022 Halaman 22 diinformasikan untuk menampung dahak Pagi (P) saat bangun tidur dan dahak sewaktu (S) saat tiba di rumah sakit (pada bilik sputum) —kemudian membawa sampel sputum ke laboratorium untuk diperiksa TOM 6. Petugas laboratorium menginformasikan hasil tes kepada pasien 7. Bila hasil POSITIF, maka pasien akan dijadwalkan, untuk mendaftarkan diri ke poli paru sesuai dengan jadwal praktik poli paru 8, Bila hasil NEGATIF, pasien mengambil hasil ke Jaboratorium dan bila gejala masih ada dapat melakukan pemeriksaan ke poli paru sesuai dengan ‘jadwal poli paru UNIT TERKAIT = Poliklinil = Laboratorium STANDAR PROSEDUR ALUR PELAYANAN PASIEN TUBERKULOSIS DI INSTALASI GAWAT DARURAT OPERASIONAL, ‘No. Dokumen 002/SOP-PROGNAS, /RSMMIVIN/2022 ‘Tanggal Terbit 8 Februari 2023 PENGERTIAN ‘Suatualur penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberkulosis yang datang melalui instalansi gawat darurat TUJUAN ‘Sebagai acuan penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberkulosis selama mendapatkan pelayanan di Instalansi Gawat Darurat, ditujukan terhadap peninkatan mutu pelayanan, kemudahan akses untuk penemuan dan pengobatan sehingga mampu memutuskan rantai penularan tuberkulosis, KEBIJAKAN PROSEDUR Kebijakan Direktur Rumah Sakit Metro Medika OO1SK- PROGNAS/DIR/RSMM/VI1/2022 tentang Pelayanan TB DOTS di Rumah Sakit Metro Medika T. Setiap pasien yang diketahui atau dicurigai menderita tuberkulosis paru harus diberikan masker untuk dipakai ‘mulai saat pendaftaran, sampai mendapatkan diagnosis. 2. Seorang pasien dicurigai menderita TB paru apabila didapatkan gejala sebagai berikut a. Batuk yang persisten > 3 minggu b. Nyeri dada ¢. Batuk darah atau batuk dengan dahak bereampur ALUR PELAYANAN PASIEN TUBERKULOSIS DI INSTALASI GAWAT DARURAT No. Dokumen 002/SOP-PROGNAS /RSMMIVI1/2022 No. Revisi on Halaman 28 ‘darah Berat badan turun Nafsu makan menurun Demam Berkeringat banyak saat malam hari FRme es Cepat lelah i, Ada gejala malaise 3. Seorang pasien TB yang masuk IGD dicurigai merupakan pasien yang infeksius bila ditemukan adanya: a. Batuk yang persisten > 3 minggu b. Pada foto thoraks ditemukan adanya kavitas ¢. BTA sputum positif 4d. Pasien tidak mendapatkan terapi adekuat e. Pasien diketahui sebelumnya sebagai pasien TB paru, TB saluran nafas atau TB laring £ Pasien yang sedang menjalani prosedur induksi sputum seperti bronkhoskopi, pengobatan aerosol g. Penderita TB ekstra paru biasanya tidak menular kecuali pada kasus TB pada laring, rongga mulut atau TB ekstra paru dengan akses terbuka seperti serofilloderma. 4, Penularan terjadi melalui mekanisme kontak a Masker tersebut harus sclalu dipakai selama ALUR PELAYANAN PASIEN TUBERKULOSIS DI INSTALASI GAWAT DARURAT No. Dokumen 002/SOP-PROGNAS /RSMMI/V 11/2022 Halaman 33 ‘menjalani_pemeriksaan sampai terbukti_bahwa pasien yang bersangkutan tidak menderita tuberkulosis paru. b. Pasien yang diketahui atau dicurigai menderita tuberkulosis paru harus ditempatkan terpisah dari kelompok pasien lain (triase batuk) dan mendapatkan prioritas untuk diperiksa lebih dahulu. ¢. Dokter atau petugas lainnya yang menangani pasien atau suspek —_tuberkulosis. —wajib menggunakan masker setiap kali berinteraksi dengan pasien, 5. Pasien yang telah masuk dalam kategori pasien terduga TB akan ditampung dahaknya untuk diperiksa di Laboratorium dengan melengkapi identitas pasien 6. Dokter yang mendiagnosa pasien termasuk tuberkulosis paru dan memerlukan perawatan harus dirawat diruang perawatan isolasi khusus tuberkulosis iT TERKAIT = Instalasi Gawat Darurat = Unit Laboratorium PELAYANAN KONSELING PASCA TEST HIV No. Dokumen 85/SOP-PROGNAS /RSMM/11/2023 Halaman 1s PROSEDUR Ditetapkan Oleh: STANDAR Tanggal Terbit Dietur PROSEDUR 22 Februari 2023 // OPERASIONAL Pelayanan Konseing,pasea Test aalh penyanan yang PENGERTIAN | diberikan kepada klien/pasien yang beresiko tinggi terkena HIV Sebagai acuan penerapan langkah Tangkah 1. Pasien mendapatkan hasil pemeriksaan test HIV TUJUAN dengan penjelasan implikasinya dari konselor 2. Pasien mendapat dukungan sesuai hasil test 3. Pasien mendapat dukungan tindaklanjut Kebjjakan Divektur Rumah Sakit Metro Medika 004/5K- KEBUJAKAN | PROGNAS/DIR/RSMM/VIV2022 tentang Pelayanan HIV/AIDS di Rumah Sakit Metro Medika ‘Alat dan Bahan Ruangan sesuai standar (nyaman untuk 2 atau 3 orang) Meja Kursi Alat peraga minimalis, meliputi : leaflet kesehatan tentang IMS dan HIV AIDS, kondom, poster, stiker, alat peraga jarum suntik Buku register PELAYANAN KONSELING PASCA TEST HI 13. No. Dokumen No. Revisi | Halaman 28 85/SOP-PROGNAS. /RSMM/1/2023 Formulir konseling Formulir hasil tes laboratorium Formulir rujukan Checklist konseling pasca tes Alat tulis Kalender Tissue ‘Tempat sampah Konseling pasca tes Konselor memanggil pasien mempersilahkan pasien masuk Konselor memperhatikan komunikasi non verbal saat pasien memasuki ruang konseling Konselor mengkaji ulang secarasingkat dan ‘menanyakan keadaan umum pasien Konselor memperlihatkan amplop hasil tes yang masih tertutup pada pasien Konselor menanyakan kesiapan Klien untuk menerima hasil tes: a. Apabila pasien menyatakan sudah siap atau sanggup menerima hasil tes, maka konselor menawarkan pada pasien untuk membuka amplop bersama konselor b. Apabila pasien menyatakan belum siap, konselor memberikan dukungan kepada pasien untuk menerima hasil dan memberi waktu sampai pasien PELAYANAN KONSELING PASCA TEST HIV No. Dokumen ‘85/SOP-PROGNAS /RSMM/I1U/2023 No. Revisi | Halaman 35 ‘menyatakan dirinya siap 6. Konselor membuka amplop hasil dan menyampaikan secara lisan hasil tes HIV Konselor memberi kesempatan kepada pasien untuk membaca hasil tesnya Berikan pasien informasi dan penjelasan tentang hasil tesnys Bila hasil positif * Konselor menjelaskan dengan tenang arti hasil tes, * Konselor memberi kesempatan pada Klien untuk mengendalikan emosinya dan —memfasilitasi penyelesaian masalah * Setelah pusien cukup tenang dan konseling dapat dilanjutkan, konselor_menjelaskan _beberapa informasi: a. Pengobatan ARV b. Kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual c. Menawarkan konseling pasangan = Konselor menawarkan secara rutin pada pasien untuk mengikuti pemeriksaan IMS dan menjelaskan ‘manfaatnya hasil yang belum diketahui Untuk pasien perempuan terdapat fasilitas layanan pemeriksaan kehamilan dan penggunaan lat kontrasepsi + Memotivasi agar datang ke Klinik untuk evaluasi PELAYANAN KONSELING PASCA TEST HIV No. Dokumen 85/SOP-PROGNAS /RSMM/11/2023 No. Revisi | Halaman 4/5 ‘awal secara medis| = Konselor dan pasien menyepakati waktu kunjungan berikutnya, jika pada saat yang ditentukan pasien tidak bisa hadir * Jika tidak ada pertanyaan, sesi konseling ditutup ddan konselor mengisi form pasca konseling Bila hasil negatif * Konselor mendiskusikan kemungkinan pasien masih berada dalan periode jendela (windows periode) + Konselor membuat kesimpulan dan gali lebih lanjut berbagai hambatan + Konselor memastikan pasien paham dengan hasil tes dan pahan dengan periode jendela (windows periode) + Menjelaskan kebutuhan untuk tes ulang dan pelayanan VCT bagi pasangan * Menjelaskan upaya penu dilakukan wrunan resiko yang dapat * Konselor memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya = Jika tidak ada pertanyaan sesi konseling ditutup dan konselor mengisi formulir pasca konseling UNIT TERKAIT 1. Rawat Jalan 2. Rawat Inap PELAYANAN KONSELING PASCA TEST HIV No. Dokumen 85/SOP-PROGNAS /RSMM/IU/2023 Halaman 55 3. Laboratorium 4. Radiologi 5. Instalasi 6. izi tatan dan pelaporan Picnc Sanaa PENCAT, TAN DAN PELAPORAN ‘No. Dokumen 84/SOP-PROGNAS /RSMM/11/2023 No. Revisi | | Halaman in ~~ -Ditetapkan Oleh : S82 So. Direktur PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit “| ‘ PROSEDUR 22 Februari 2023, OPERASIONAL ‘| Mengatur jalannya pencatatan dan pel PENGERTIAN | MEneaur jalannyapeneatatan dan pelaporan pasion HIV/AIDS dengan prinsip tertib administrasi Sebi acuan penerapan langkah-langkah pencatatan dan AN agai penerapan lang] iekah pet pelaporan pasien HIV/AIDS Kebijakan Direktur Rumah Sakit Metro Medika 004/SK- KEBIJAKAN PROGNAS/DIR/RSMM/VII/2022 tentang ~—— Pelayanan Setiap pasien yang termasuk pada kriteria, setelah HIV/AIDS di Rumah Sakit Metro Medika mendapatkan pelayanan konseling segera dilaporkan ke Tim HIV AIDS Rumah Sakit Metro Medika bagian Pencatatan dan Pelaporan. 2. Setiap status pasien yang pulang perawatan dari Rumah Sakit Metro Medika, untuk kepentingan follow up dan kontrol ke poliklinik VCT/ KTS, serta pencatatan dan pelaporan maka harap dikembalikan ke Rekam Medis 3. Untuk pasien dinas yang positif terinfeksi HIV/AIDS dilaporkan per triwulan ke pimpinan untuk selanjutnya dilaporkan ke Dinas Kesehatan, 4. Setiap kejadian pajanan harus dilaporkan ke Tim PENCATATAN DAN PELAPORAN 84/SOP-PROGNAS No. Dokumen Halaman 22 /RSMM/11/2023 HIV/AIDS bagian pencatatan dan pelaporan untuk kemudian dilaporkan ke pimpinan dan ditindak lanjuti oleh bagian Nosokomial Menyerahkan laporan pasien setiap bulannya kepada pimpinan, Dinas Kesehatan Kota Mataram dan Sudit AIDS dan PMS Kementerian Kesehatan yaitu: a, Laporan KTS (Konseling dan Testing Sukarela) b. Laporan bulanan perawatan HIV dan ARV ¢. Laporan Farmasi d. Laporan PMTCT e. Laporan Kohort dampak penggunaan ARV dan Surveilance AIDS (setiap 6 bulan) Penyimpanan Rekam Medis, Memastikan keamanan dengan menyimpan dalam instalasi Rekam Medis dan terkunci a. Akses terbatas untuk petugas berwenang, b. Menjamin ketersediaan rekam medis jika pasien berkunjung Evaluasi dilakukan sebulan sekali untuk memberikan rekomendasi berupa perubahan baik pelaksanaan atau ‘membuat program menjadi lebih efektif, UNIT TERKAIT Rawat Jalan Rawat Inap Laboratorium IGD

You might also like