You are on page 1of 7

FORMAT TUGAS WAJIB

TUGAS TUTORIAL : I

Kode/Nama Matakuliah : PDGK 4201/PEMBELAJARAN PKn di SD


Nama Tutor : ANITA RAHMAWATI, M. Pd
Tanggal Tutorial : 16/10/2022
Jumlah Soal/Tugas *) : 5
Skor Maks : 100

Kompetensi Khusus  Mahasiswa dapat menjelaskan hakikat PKN di SD


 Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dan tujuan
Pendidikan Kewarganegaraan
 Mahasiswa dapat mengidentifikasikan karakterteristik
PKN sebagai pendidikan nilai dan moral.

Pokok Bahasan/Sub Pokok 1. Hakekat PKN di SD


Bahasan 2. Fungsi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaran
3. Pendekatan PKn sebagai pendidikan nilai dan moral
di SD.
4. Pendidikan nilai dan moral dalam standar isi PKn di
SD.

Uraian Tugas
1. Jelaskan hakikat, fungsi, dan tujuan PKN di SD?

2. Jelaskan kaitan pendidikan kewarganegaraan dengan IPS?

3. Jelaskan pembagian nilai menurut Prof. Dr. Notonegoro?


4. Apa penyebab manusia memerlukan norma hukum?

5. Tuliskan faktor yang mempengaruhi pembelajaran PKN?

Jawab

1. Jelaskan hakikat, fungsi, dan tujuan PKN di SD?


Jawab
1) Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan di SD
Hakikat atau dasar pendidikan kewarganegaraan ini bersumber dari sebuah Kurikulum
yang lahir sejak tahun 1946 di awal tahun kemerdekaan sampai pada era sekarang ini dan
dari kurikulum itulah muncul nama-nama mata pelajaran.
Mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara (PKN) dikenal saat Kurikulum SD
tahun 1968. Menurut Kurikulum SD tahun 1968 Pendidikan Kewargaan Negara
mencangkup sejarah Indonesia, Geografis, dan Civic yang diartikan sebagai pengetahuan
Kewargaan Negara. Dalam Kurikulum SMP 1968 PKN mencangkup materi sejarah
Indonesia dan tata Negara, sedangkan dalam Kurikulum SMA 1968 PKN lebih banyak
berisikan materi UUD 1945.
Ada dua istilah yang perlu dibedakan, yakni Kewargaannegara dan Kewarganegaraan.
Menurut Somantri (1967) Kewargaannegara merupakan terjemahan dari “Civics” yang
merupakan mata pelajaran sosial dengan tujuan untuk membina dan mengembangkan anak
didik agar menjadi warga negara yang baik (good citizen). Warga negara yang baik adalah
warga negara yang tahu, mau dan mampu berbuat baik (Somantri 1970). Sedangkan
Kewarganegaraan digunakan dalam perundangan mengenai status formal warga negara
berdasarkan UU No. 2 Tahun 1949.
2) Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan di SD
Pendidikan Kewarganegaran (PKn) memiliki fungsi sebagai wahana kurikuler
pengembangan karakter warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab.
Sedangkan untuk peserta didik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) berfungsi untuk
memberikan proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang masa, untuk
memberikan keteladanan, pembangunan kemauan, dan pengembangan kreatifitas dalam
proses pembelajaran.
3) Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan terhadap siswa disekolah adalah untuk
mengembangkan wawasan, sikap, keterampilan hidup dan berkehidupan yang demokratis.
Sesuai dengan konsep “Learning democracy, in democracy, and for democracy”- belajar
tentang demokrasi, dalam situasi yang demokratis, dan untuk membangun kehidupan
demokratis dengan PKn sebagai wahana kurikuler yang utama.

2. Jelaskan kaitan pendidikan kewarganegaraan dengan IPS?


Jawab
Keterkaitan PKn dengan IPS sangat kuat. Hal ini dikarenakan sebelum menjadi Bidang
Studi Pendidikan Kewarganegaraan yang menurut Kurikulum tahun 1994 diberi nama Bidang
Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (sebagai upaya mewujudkan pesan UU
sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 khususnya Pasal 39 Ayat (2) dan (3)), Bidang
studi Pendidikan Kewarganegaraan adalah bagian dari Bidang Studi IPS. Bidang Studi IPS
mencakup aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah, Pancasila serta UUD 1945 yang
menyangkut warga negara serta pemerintahan. Kemudian terjadi pemisahan menjadi Bidang
Studi IPS yang mencakup aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah, dan Bidang Studi
Pendidikan Moral Pancasila yang mencakup Pancasila serta UUD 1945 yang menyangkut
warga negara serta pemerintahan. Dimana Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
terdapat pada kurikulum 1968, kemudian pada kurikulum Tahun 1975, 1984, dan 1994 tidak
ada, baru muncul kembali pada kurikulum tahun 2006.

3. Jelaskan pembagian nilai menurut Prof. Dr. Notonegoro?


Jawab
Menurut Notonegoro, nilai sosial diklasifikasikan menjadi 3, yakni nilai material, nilai
vital dan nilai kerohanian.
1) Nilai material merupakan segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia. Contohnya:
a. Uang berguna untuk membeli kebutuhan hidup manusia.
b. Makanan dan minuman yang dibutuhkan tubuh manusia.
c. Pakaian untuk melindungi tubuh manusia.
d. Rumah untuk tempat berlindung manusia, dan lain sebagainya.
2) Nilai vital merupakan segala sesuatu yang berguna bagi untuk mengadakan kegiatan dan
aktivitas manusia. Contohnya:
a. Komputer dibutuhkan seorang penulis untuk menulis novelnya.
b. Mobil dibutuhkan manusia untuk pergi ke tempat kerja.
c. Motor dibutuhkan manusia untuk mencari nafkah, dan lain sebagainya.
3) Nilai kerohanian merupakan segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai
kerohanian diklasifikasikan ke dalam empat macam, yakni:
a. Nilai kebenaran atau kenyataan merupakan nilai yang bersumber dari akal manusia.
Contohnya proses pengadilan bagi seseorang yang dituduh bersalah tetapi belum
terbukti melakukan kesalahan. Orang tersebut tidak langsung dihukum, melainkan harus
melalui proses pengadilan.
b. Nilai keindahan merupakan nilai estetika yang berasal dari perasaan manusia.
Contohnya rumah dicat menggunakan warna hijau agar terlihat indah.
c. Nilai moral atau nilai kebaikan merupakan nilai yang bersumber dari kemauan dan
kehendak. Contohnya Lutfi mendonorkan darahnya untuk membantu teman yang
sedang sakit.
d. Nilai religius merupakan nilai ketuhanan. Contohnya muslim mengakui Allah Swt
sebagai Tuhannya.

4. Apa penyebab manusia memerlukan norma hukum?


Jawab
Sebab, norma hukum diperlukan untuk menjaga ketertiban masyarakat dan kedamaian
masyarakat. Tanpa norma hukum, akan banyak ketidak tertiban yang terjadi. Dan itu
membuat ketidakharmonisan dalam sebuah lingkungan.
Lebih lanjut, norma sebagai batasan seperti larangan atau perintah dalam berperilaku dan
bertindak. Melakukan aktivitas sehari-hari terkadang kita lupa akan batasan, terlepas lagi
ketika tidak ada norma hukum.
Norma hukum bertujuan untuk menciptakan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara yang tertib, aman, rukun, dan damai. Norma ini tentu juga memiliki sanksi bagi
pelanggarnya. Sesuai dengan namanya, orang yang melanggar akan mendapatkan hukuman
berupa denda atau bahkan kurungan penjara
Karena norma dibuat berdasarkan kesepakatan masyarakat agar bisa mewujudkan kehidupan
yang tertib dan disiplin. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai norma yang berlaku,
di antaranya adalah norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum.
Jika melanggar norma, seseorang akan mendapatkan sanksi yang berlaku di lingkungannya.
Pemberian sanksi dilakukan agar seseorang bisa menjalankan kehidupannya dengan tertib dan
disiplin
Selain itu, norma juga dibuat sebagai petunjuk tingkah laku masyarakat yang boleh dan tidak
boleh dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Norma dibutuhkan dalam interaksi sosial yang
memerlukan peraturan untuk setiap individu

5. Tuliskan faktor yang mempengaruhi pembelajaran PKN?


Jawab
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan antara lain adalah sebagai berikut.
1) Guru
Seorang guru yang profesional dituntut untuk mempunyai kemampuan-kemampuan
tertentu, Guru merupakan pribadi yang berkaitan erat dengan tindakannya di dalam kelas,
cara berkomunikasi, berinteraksi dengan warga sekolah dan masyarakat umumnya.
Membicarakan masalah guru yang baik, (S. Nasution dalam Amin Suyitno, 1997:25)
mengemukakan sepuluh kriteria yang baik adalah: 1) memahami dan menghormati siswa,
2) menguasai bahan pelajaran yang diberikan, 3) menyesuaikan metode pengajaran dengan
bahan pelajaran, 4) menyesuaikan bahan pengajaran dengan kesanggupan individu, 5)
mengaktifkan siswa dalam belajar, 6) memberikan pengetahuan sehingga terhindar dari
sikap verbalisme, 7) menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan siswa, 8) mempunyai
tujuan tertentu dengan tiap pelajaran yang diberikannya, 9) tidak terikat oleh teks book,
dan 10) tidak hanya mengajar dalam arti menyampaikan pengetahuan saja kepada siswa
melainkan senantiasa membentuk pribadi anak.
2) Siswa
Jika ditinjau dari siswa, maka banyak faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian,
lebih-lebih hubungannya dengan belajar PKn. PKn bagi siswa pada umumnya merupakan
pelajaran yang kurang disenangi karena kurangnya antusias siswa terhadap pelajaran ini.
Karena itu dalam interaksi belajar mengajar PKn seorang guru harus memperhatikan
faktor-faktor yang menyangkut siswa, yaitu: 1) Apakah siswa cukup cerdas, cukup
berbobot, dan siap belajar PKn? 2) Apakah siswa berminat, tertarik dan mau belajar PKn?
3) Apakah siswa senang dengan cara belajar yang kita berikan? 4) Apakah siswa dapat
menerima pelajaran dengan baik dan benar? 5) Apakah suasana interaksi belajar mengajar
mendorong siswa belajar? Dengan faktor-faktor tersebut guru dapat menentukan strategi
pembelajaran yang seperti apa agar siswa berhasil dalam belajar.
3) Sarana dan Prasarana
Pembelajaran akan dapat berlangsung lebih baik jika sarana dan prasaranya
menunjang. Sarana yang cukup lengkap seperti perpustakaan dengan buku-buku PKn yang
relevan.
4) Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran PKn adalah strategi pembelajaran yang aktif, Pembelajaran aktif
ditandai oleh dua faktor yaitu 1) Adanya interaksi antara seluruh komponen dalam proses
pembelajaran terutama antara guru dan siswa, dan 2) Berfungsi secara optimal seluruh
sence siswa yang meliputi indera, emosi, karsa, dan nalar. Dalam pembelajaran siswa aktif,
metode-metode yang dianjurkan antara lain metode tanya jawab, drill, diskusi, eksperimen,
pemberian tugas, dan lain-lain. Pemilihan metode yang diterapkan tentu saja disesuaikan
dengan mata pelajaran, tujuan pembelajaran, maupun sarana yang tersedia.

You might also like