You are on page 1of 4

TUGAS 1

PENGANTAR SOSIOLOGI

NAMA : NANDA ADELLIA PUTRI


NIM : 044572276
MATA KULIAH : PENGANTAR SOSIOLOGI
1. Saat ini, masyarakat di seluruh dunia sudah menjalankan kehidupan normal
setelah beberapa tahun terakhir mengalami Pandemi Covid 19. Termasuk di
Indonesia, dimana pemerintah kita telah secara maksimal berupaya
mengatasi pandemi yang luar biasa tersebut. Terkait hal tersebut, coba Anda
kemukakan berbagai upaya dan program dari pemerintah untuk menyipkan
masyarakatnya menghadapi era "new normal". Kaitkan upaya tersebut
dengan 3 Perspektif Sosiologi.
Jawab :
Adapun upaya dan program pemerintah dalam menyiapkan
masyarakatnya menghadapi era "new normal" adalah sebagai berikut:
1. Protokol Kesehatan yang Ketat

Pemerintah Indonesia telah membuat regulasi dalam bentuk protokol kesehatan


yang ketat untuk mencegah penyebaran virus COVID-19. Protokol ini meliputi
penggunaan masker, jaga jarak, cuci tangan, dan membatasi jumlah orang yang
berkumpul di tempat umum. Upaya ini dapat dikaitkan dengan Perspektif
Struktural fungsionalisme, yang menganggap bahwa masyarakat harus
memiliki norma dan nilai yang jelas dalam menjaga keseimbangan sosial dan
preventif terhapap segala kekacauan yang berpotensi untuk timbul.

2. Pemulihan Ekonomi
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk
memulihkan ekonomi nasional, seperti pemberian bantuan sosial dan
stimulus ekonomi. Upaya ini dapat dikaitkan dengan Perspektif Konflik,
yang melihat bahwa pandemi yang terjadi dapat menimbulkan ketimpangan
ekonomi yang besar jaraknya sehingga akan menyebabkan konflik antar
kelas sosial. Dengan memberikan bantuan sosial dan stimulus ekonomi,
pemerintah berupaya mengurangi ketimpangan ekonomi akibat pandemi dan
berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menstabilkan
perekonomian masyarakat yang sempat terpuruk.
3. Pendidikan dan Pelatihan

Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program pendidikan dan pelatihan


untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam
menghadapi era "new normal". Upaya ini dapat dikaitkan dengan Perspektif
Simbolik Interaksionisme simbolik, yang menekankan pentingnya komunikasi
dan interaksi sosial dalam membentuk identitas dan perilaku individu. Dengan
memberikan pendidikan dan pelatihan, pemerintah berupaya memperkuat
identitas dan kemampuan individu dalam beradaptasi terhadap perubahan sosial
yang terjadi pasca pandemi.

Perubahan sosial yang terjadi dengan adanya Tatanan new normal yang
merupakan transformasi perilaku hidup di masyarakat untuk tetap menjalankan
aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol kesehatan sampai
ditemukannya vaksin atau obat yang dapat menyembuhkan para korban yang
terinfeksi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Terlepas dari perdebatan
istilah, tatanan new normal secara sosiologis sama dengan istilah adaptasi
terhadap hidup darurat pandemi. Hal ini dalam kenyataannya membuat
masyarakat mengalami culture shock. Hal ini terjadi karena masyarakat telah
terbiasa memelihara serta menjalankan pola perilaku dan proses interaksi yang
sudah ada., maka dari itu tantangan era New Normal akan sangat
mempengaruhi nilai-nilai sosial yang ada pada masyarakat. Seperti yang
dijelaskan oleh Talcott Parsons bahwa masyarakat mempunyai struktur dan
fungsi. Pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan besar di setiap dimensi
kehidupan. Dimana mau tidak mau masyarakat harus beradaptasi dan
berinovasi dalam menghadapi kenormalan. baru (New Normal). Hasil
penelitian ini melihat bahwa teori fungsionalisme Talcott Parsons memahami
bagaimana unsur satu dengan yang lain memiliki fungsi yang saling terkait satu
sama lain menjadi suatu sistem, di mana masyarakat selama pandemi pada
saatnya dan dengan sendirinya akan teratasi melalui struktur masyarakat yang
berpegang teguh pada sistem tindakan karena masyarakat berada pada masa
transisi membuat masyarakat harus memegang keempat Skema dari teori
Talcott Parsons, beradaptasi, mempunyai tujuan hidup, menjalin hubungan yang
baik dan memotivasi diri.

Kajian Sosiologi umumnya masih sering menggunakan 3 Perspektif


Sosiologi yang menjadi landasan teori dalam menganalisa fenomen sosial,
antara lain:

 Perspektif Struktural Fungsional


 Perspektif Konflik
 Perspektif Simbolik Interaksionisme
Kendati teori sosial terus mengalami dinamika dan berkembang dari tahun
ke tahun dengan munculnya berbagai perspektif -perspektif baru mengenai
sosiologi, namun teori ini dianggap masih relevan dalam menganalisa fenomena
sosial yang berlangsung pada masa sekarang.

Perspektif sosiologi memiliki dua aliran yang umumnya digunakan untuk


mengukur permasalahan sosial

2. Perspektif makro: perspektif struktural fungsional dan perspektif konflik


sosial menggunakan perspektif makro pada masyarakat karena memiliki
skala yang lebih luas.
3. Perspektif mikro: perspektif interaksionisme simbolik menggunakan
perspektif ini karena lebih menekankan pada relasi antar individunya.

REFERENSI
Badan Pusat Statistik Brown, A. (1980). Struktur dan Fungsi dalam
Masyarakat Primitif. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Martono,Nanang. (2012). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta:PT Raja
Grafindo Persada. Norberg, M., Rucker, D. (2020). Psychology can explain
why coronavirus drives us to panic buy. It also provides tips on how to stop.
[Blog post]. Retrieved from https://theconversation.com/psychology-can-
explain-why-coronavirus-drives-us-topanicbuy-it-also-provides-tips-on-
how-to-stop-134032
Syawaludin, M. (2014). Alasan Talcott Parsons tentang Pentingnya Budaya
Kultur. Jurnal Ijtimaiyya , 7(1). Sztompka, Piotr. (2014). Sosiologi
Perubahan Sosial. Jakarta : Kencana prenada media group.
Brainly https://brainly.co.id/tugas/53684046

You might also like