You are on page 1of 57

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


CAPSTONE DESIGN

PERANCANGAN MESIN PENCACAH UNTUK SAMPAH


BOTOL PLASTIK

Disusun Oleh:
Nama : Jordan Valino El - Hakim
NPM : 23418530
Jurusan : Teknik Mesin
Pembimbing : Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

JAKARTA
2022
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi yang terkandung dalam Laporan Penulisan
Capstone Design dengan judul:

“PERANCANGAN MESIN PENCACAH UNTUK BOTOL PLASTIK”


Merupakan hasil penelitian dan pemikiran saya sendiri.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dan saya siap menerima konsekuensi apapun
dimasa yang akan datang bila Laporan Penulisan Capstone Design ini merupakan
salinan ataupun mencontoh karya-karya yang pernah dibuat/diterbitkan, kecuali
yang disebutkan sumbernya.

Demikian pernyataan ini di buat dengan sebenarnya dan penuh kesadaran.

Bogor, 30 Maret 2023

(Jordan Valino El - Hakim)

ii
SURAT PERSETUJUAN
UJIAN SIDANG CAPSTONE DESIGN

Yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bahwa mahasiswa Program Studi
Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma berikut:

Nama Mahasiswa : Jordan Valino El - Hakim


NPM : 23418530
No. HP : 085880347385
Judul Capstone Design
“PERANCANGAN MESIN PENCACAH UNTUK SAMPAH BOTOL
PLASTIK”
telah menyelesaikan bimbingan/penulisan Capstone Design dan dapat diuji sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Bogor, 30 Maret 2023

Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST.,MT.


Dosen Pembimbing

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penulisan Capstone Design:

“PERANCANGAN MESIN PENCACAH UNTUK SAMPAH BOTOL


PLASTIK”

Disusun Oleh:
Nama : Jordan Valino El - Hakim
NPM : 23418530
Jurusan : Teknik Mesin
Tanggal Sidang :

Menyetujui: Mengetahui:
Dosen Pembimbing Ketua Jurusan Teknik Mesin

Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

iv
ABSTRAK

Jordan Valino El - Hakim, 23418530

PERANCANGAN MESIN PENCACAH UNTUK SAMPAH BOTOL


PLASTIK
Penulisan Capstone Design, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Gunadarma, 2022
Kata Kunci : Perancangan, Botol Plastik, Mesin Pencacah
(xiii+41+Lampiran)

Sejak peradaban dinegeri ini tebentuk selalu ingin untuk menjadi negeri yang bersih
dan indah, tetapi keseriusan ini hanya ditanggapi segelintir orang saja. Sampah
merupakan material sisa yang sudah tidak bisa dipakai atau tidak disenangi atau
sesuatu yang harus dibuang atau harus didaur ulang. Mesin pencacah dirancang
memudahkan masyarakat untuk mengurangi limbah plastik menjadi dimensi yang
kecil agar dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan ulang dari sebuah
produksi yang ingin dihasilkan. Mesin Pencacah adalah sebuah alat yang digunakan
untuk mencacah atau menghancurkan plastik. Mulai dari botol minuman
plastik,botol soft drink dan limbah-limbah plastik lainnya. Hasil cacahan plastik
dapat digunakan para pengusaha sebagai bahan daur ulang plastik yang banyak
dibutuhkan oleh pabrik daur ulang plastik. Pada proses perancangan ini ada
komponen utama pada desain mesin pencacah plastik, antara lain : rangka, Hopper,
Axle Shaft - Pendulum and Blade, Gearbox,spur gear, Ruang pencacah, Pillow
Block. Berdasarkan hasil perencanaan mesin Pencacah ini, mendapatkan
spesifikasi yaitu panjang frame 650 mm dan lebar 800 memakai pisau,specer dan
fix blade dengan total masing masing komponen 29 part. Ukuraran mesin pencacah
adalah 324 mm x 270 mm, semua komoponen yang di buat meggunakan material
Baja ASTM A36.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur dinaikan kepada Allah SWT, karena rahmat dan karunia yang
dilimpahkan-Nya maka penyusun dapat menyelesaikan penelitian Capstone Design
yang berjudul “Perancangan Mesin Pencacah Untuk Sampah Botol Plastik” ini
meskipun masih terdapat banyak kekurangan.
Penelitian ini dibuat sebagai sarana untuk membangun kemampuan
mahasiswa yang sangat berarti bagi penyusun, karena penelitian ini merupakan
salah satu syarat sidang mata kuliah Capstone Design pada semester Ganjil di
jurusan teknik mesin, sehingga penyusun dapat berfikir secara kreatif dan aktif
untuk dapat mendesain dan menganalisa berbagai permasalahan mengenai suatu
perancangan menggunakan software Solidwork 2020. Dalam menyelesaikan
Penelitian ini penyusun banyak dibantu oleh orang orang sekitar penyusun sehingga
penyusun dapat menyelesaikan Penelitian Capstone Design ini dengan baik.
Dengan penuh rasa hormat penyusun menghaturkan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang telah banyak membantu, diantaranya :
1. Prof. DR. E.S. Margianti, S.E, M.M. Selaku Rektor Universitas Gunadarma.
2. Prof. Dr. Ing. Adang Suhendra, S.Si., S.Kom., M.Sc. Selaku Dekan Fakultas
Teknologi Industri Universitas Gunadarma.
3. Dr. RR. Sri Poernomo Sari, S.T., M.T., Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Gunadarma.
4. Dr. Ir. Tri Mulyanto, MT.. selaku Dosen Pembimbing Capstone Design
Universitas Gunadarma.
5. Bapak dan ibu Dosen serta staf Universitas Gunadarma yang turut
membantu sehingga penulisan ini dapat selesai.
6. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan moril maupun materil.
7. Teman-teman jurusan teknik mesin Angkatan 2018 fakultas teknologi
industri Universitas Gunadarma.
8. Seluruh pihak yang telah sangat membantu yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.

vi
Pada akhirnya penyusun menyadari bahwa dalam menyusun penelitian ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna karena segala kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT sedangkan kekurangan adalah milik kita sebagai
makhluknya. Untuk itu, kekurangan yang ada akan menjadi sebuah pelajaran bagi
penyusun, dan penyusun mengharapkan koreksi berupa kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca terutama pengoreksi untuk perbaikan dimasa
yang akan mendatang.
Penelitian yang telah penyusun sajikan ini dapat sangat bermanfaat
khususnya bagi penyusun sendiri dan umumnya bagi para pembaca serta
mahasiswa Jurusan Teknik Mesin. Karena pada akhirnya kelak suatu kegiatan kerja
Praktik akan menjadi salah satu tonggak pembentukan kreatifitas, analisis dan kritis
bagi mahasiswa.

Bogor, 30 Maret 2023

(Jordan Valino El - Hakim)

vii
DAFTAR ISI

Halaman
COVER ................................................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah ...................................................................... 2
1.4 Tujuan Penulisan ...................................................................... 2
1.5 Metode Penulisan ...................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................. 4
BAB III METODOLOGI DESAIN DAN PERNCANGAN .. 4
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................ 4
BAB V PENUTUP ................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Desain dan Perancangan ...................................... 5
2.2 Mesin Pencacah ........................................................................ 5
2.2.1 Mekanisme Mesin Pencacah Shredder ....................... 6
2.2.2 Mekanisme Mesin Pencacah Tipe Gunting ............... 7

viii
2.2.3 Mekanisme Mesin Pencacah Tipe Reel ...................... 7
2.3 Komponen Utama Mesin Pencacah ........................................ 8
2.3.1 Mata Pisau ..................................................................... 8
2.3.2 Hopper ............................................................................ 9
2.3.3 Frame/Kerangka ........................................................... 9
2.3.4 Pillow Block Bearing ..................................................... 9
2.3.5 Motor Listrik ............................................................... 10
2.4 Gearbox .................................................................................... 11
2.4.1 Jenis – Jenis Roda Gigi ............................................... 11
2.4.2 Nama – Nama Bagian Roda Gigi ...............................15
2.4.3 Komponen Pendukung Roda Gigi ............................. 16
2.5 Perhitungan Sistem Penggerak ............................................. 18
2.5.1 Perancangan Angka Transmisi Gearbox .................. 18
2.5.2 Perencanaan Pasangan Roda Gigi Pada Gearbox.... 18
2.5.3 Penetuan Diameter Pitch Line ................................... 19
2.5.4 Perhitungan Kecepatan Pitch Line ............................ 19
2.5.5 Perhitungan Daya Perencanaan Poros ..................... 20
2.5.6 Perhitungan Torsi ....................................................... 20
2.6 Rumus Perhitungan Pengujian Statis ................................... 20
2.6.1 Beban Rangka ............................................................. 20

BAB III METODOLOGI DESAIN DAN PERANCANGAN


3.1 Flowchart Perancangan Mesin Pencacah Botol Plastik ...... 21
3.2 Parameter Utama Dan Proses Kerja Mesin Pencacah Botol
Plastik…………………………………………………………22
3.3 Pengumpulan Data ................................................................. 23
3.4 Perancangan Pencacah Botol Plastik .................................... 25
3.4.1 Pisau Shredder ............................................................. 25
3.4.2 Spacer ........................................................................... 26
3.4.3 Fix Blade ...................................................................... 27
3.4.4 Hooper & Body............................................................. 27

ix
3.4.5 Poros ............................................................................. 29
3.5 Perancangan Frame ................................................................ 30
3.6 Pengujian Statis ...................................................................... 31
3.7 Sistem Penggerak .................................................................... 31
3.8 QC …… ................................................................................... 31
3.9 Kesimpulan dan Saran ........................................................... 31

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Analisa Uji Statis .................................................................... 32
4.1.1 Von Mises .................................................................... 33
4.1.2 Displacement ............................................................... 34
4.1.3 Factor Of Safety .......................................................... 35
4.2 Perencanaan Dan Perhitungan Gearbox .............................. 36
4.2.1 Perencanaan Angka Transmisi .................................. 37
4.2.2 Menentukan Jenis Roda Gigi ..................................... 37
4.2.3 Perencanaan Pasangan Roda Gigi ............................ 38
4.2.4 Penentuan Diameter Pitch Line ................................. 38
4.2.5 Perhitungan Kecepatan Pitch Line………………… 39
4.2.6 Perhitungan Daya Perencanaan Poros ..................... 39
4.2.7 Perhitungan Torsi Gearbox ........................................ 40

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................. 41
5.2 Saran … ................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Shredder Machine ...............................................................................6
Gambar 2.2 Mata Pisau Shredder .......................................................................... 7
Gambar 2.3 Mekanisme Pencacah Tipe Gunting ................................................. 7
Gambar 2.4 Mekanisme Pencacah Tipe Reel ....................................................... 8
Gambar 2.5 Pisau Shredder ................................................................................... 8
Gambar 2.6 Hopper .............................................................................................. 9
Gambar 2.7 Frame/Kerangka ............................................................................... 9
Gambar 2.8 Pillow Block Bearing ....................................................................... 10
Gambar 2.9 Motor Listrik ................................................................................... 10
Gambar 2.10 Roda Gigi Lurus ............................................................................ 12
Gambar 2.11 Roda Gigi Miring........................................................................... 13
Gambar 2.12 Roda Gigi Miring Ganda ............................................................... 13
Gambar 2.13 Roda Gigi Cacing .......................................................................... 14
Gambar 2.14 Roda Gigi Payung .......................................................................... 14
Gambar 2.15 Nama Bagian Roda Gigi ................................................................ 15
Gambar 2.16 Poros Transmisi ............................................................................. 16
Gambar 2.17 Bantalan Gelinding ........................................................................ 16
Gambar 3.1 Flowchart Perancangan Mesin Pencacah Sampah Botol Plastik .... 22
Gambar 3.2 Mesin Shredder ................................................................................ 24
Gambar 3.3 Posisi Komponen ............................................................................. 25
Gambar 3.4 Pisau Shredder ................................................................................. 26
Gambar 3.5 Spacer .............................................................................................. 26
Gambar 3.6 Fix Blade.......................................................................................... 27
Gambar 3.7 Hopper ............................................................................................. 28
Gambar 3.8 Body 1 .............................................................................................. 28
Gambar 3.9 Body 2 .............................................................................................. 29
Gambar 3.10 Body Full Part ............................................................................... 29
Gambar 3.11 Poros ............................................................................................. 30

xi
Gambar 3.12 Frame ............................................................................................ 30
Gambar 3.13 Bevel Gear .................................................................................... 31
Gambar 4.2 Proses Von Mises ............................................................................. 34
Gambar 4.3 displacement yang terjadi akibat pembebanan ................................ 35
Gambar 4.4 Factor Of Safety............................................................................... 36
Gambar 4.5 Gearbox & Motor Listrik ................................................................ 36
Gambar 4.6 Roda Gigi Payung ............................................................................ 38

xii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Spesifikasi Mesin Pencacah .................................................................24
Tabel 4.1 Tabel Berat Komponen .........................................................................32

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak peradapan dinegeri ini tebentuk selalu ingin untuk menjadi negeri
yang bersih dan indah, tetapi keseriusan ini hanya ditanggapi segelintir orang saja.
Sebagian besar manusia hanya menginginkan tetapi tidak untuk mewujudkan dalam
mengambil peran untuk menjaga kebersihan dan keindahan. Sebagian manusia
dizaman sekarang hanya sibuk dalam aktivitas sehari hari sampai lupa akan
menjaga alam dan negri ini dari sampah, bahkan masih banyak manusia yang
mebuang sampah pada sungai. Mereka tidak mau menemukan inovasi inovasi baru
untuk membuat alam ini menjadi indah dan bersih akan sampah, tidak hanya itu
menjaga alam ini dari sampah juga membantu keseimbangan ekosistem perairan
seperti sungai,muara dan laut dari sampah bisa menjaga heman dan tumbuhan
diperairan negeri ini jadi tidak punah dan terjaga kesehatanya.
Sampah merupakan material sisa yang sudah tidak bisa dipakai atau tidak
disenangi atau sesuatu yang harus dibuang atau harus didaur ulang. Maraknya
sampah sampah disungai sungai dindonesia khususnya Jakarta jika tidak diatsi akan
mebuat rusaknya ekosistem diperairan dan dapat membuat daerah dijakarta terkena
banjir karena terhambatnya saluran perairan disungai dari sampah. Oleh karna itu
kami ingin mengambil peran untuk melindungi sungai sungai dijakarta tebebas dari
sampah dengan cara merancang mesin pencacah sampah. Mesin pencacah botol
plastik ini dirancang untuk menghancurkan sampah botoh plastik agar lebih mudah
didaur ulang. Pemakaian mesin pencacah diharapakan bisa mempermudah
pekerjaan manusia dalam memdaur ulang sampah sampah dan menghemat tenaga
dan sumber daya manusia.
Mesin pencacah (Shredder) dirancang memudahkan masyarakat untuk
mengurangi limbah plastik menjadi dimensi yang kecil agar dapat dimanfaatkan
menjadi bahan baku pembuatan ulang dari sebuah produksi yang ingin dihasilkan.
Pemakaian mesin ini telah banyak dihasilkan dipasaran untuk mempermudah

1
2

manusia dan lingkungan mengatasi permasalahan yang sama dengan harga dan
model yang beragam.

1.2 Perumusan Masalah


Berikut ini adalah perumusan masalah yang ada pada Penulisan Capstone
Desain ini diantaranya yaitu :
1. Menanggulangi sampah sampah agar tidak mencemari ekosistem
2. Mempermudah manusia dalam mendaur ulang sampah sampah botol
plastik.

1.3 Batasan Masalah


Berikut ini adalah batasan masalah yang bertujuan agar pembahasan tidak
meluas, diantaranya yaitu :
1. Pada penulisan ini, penyusun akan fokus membahas proses perencanaan
mesin pencacah sampah botol plastik.
2. Menjelaskan bagaimana proses kerja mesin pencacah sampah botol untuk
didaur ulang.
3. Merancang spesifikasi mesin pencacah sampah botol untuk didaur ulang
kembali

1.4 Tujuan Penulisan


Berikut ini merupakan tujuan penulisan yang dapat penyusun tulis,
diantaranya yaitu :
1. Merancang mesin pencacah untuk sampah botol plastik.
2. Menentukan komponen-komponen yang digunakan pada mesin pencacah
untuk sampah botol plastik.
3. Menganalisa proses kerja dari mesin pencacah untuk sampah botol plastik.
3

1.5 Metode Penulisan


Agar Penulisan Capstone Desain ini memiliki kualitas yang baik, maka
penyusun melakukan berbagai macam metode penulisan, diantaranya yaitu:
1. Studi Pustaka
Penyusun mengumpulkan materi bahan Penulisan ini bersumber dari buku,
jurnal dan penulisan di perpustakaan Universitas Gunadarma.
2. Penelitian
Penelitian dilakukan dengan Analisa terhadap desain dan beban mesin
pencacah sampah botol plastik.
3. Studi Lapangan
Penyusun mengumpulkan data-data dengan cara turun kelapngan secara
langsung, dan melakukan observasi dan juga inspeksi.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk mengetahui isi beserta penjelasan pada tiap-tiap bab secara garis
besar maka dibuatlah sistematika Capstone Design, yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan ini berisikan tentang latar belakang
masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan
penulisan, metodelogi penulisan, dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada bagian ini berisikan tentang materi-materi yang berkaitan
dengan judul Penulisan Capstone Design yang penyusun buat yaitu
merancang mesin pencacah untuk sampah botol plastik.

BAB III METODOLOGI DESAIN DAN PERANCANGAN


Pada pembahasan ini berisikan tentang proses rancangan dari mesin
pencacah sampah botol plastik yang digambar menggunakan
solidwork. Dalam bab ini juga dijelaskan bagaimana proses kerja
mesin pencacah sampah botol plastik sehinggapa dapat
4

mempermudah manusia dalam mendaur ulang sampah dan


mengurangi sampah sampah botol plastik.

BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini akan dijelaskan mengenai transmisi dari gearbox yang
merupakan awal gerakan untuk mesin pencacah sehingga dapat
berjalan sesuai yang diinginkan.

BAB V PENUTUP
Pada bagian penutup ini berisikan poin-poin kesimpulan yang dapat
penyusun tulis dan juga saran yang dimaksudkan menjadi bahan
koreksi untuk menjadi lebih baik lagi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Desain & Perancangan


Merupakan penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau
pengaturan yang terdiri dari beberapa satu kesatuan yang lengkap dan dapat
berfungsi dan digunakan untuk menunjukkan urutan-urutan. Perancagan adalah
kegiatan awal dari suatu rangkaian kegiatan dalam proses pembuatan produk. dalam
tahap perancangan tesebut dibuat keputusan-keputusan penting yang
mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang menyusul lainnya (Harsokusoemo,2004).
Setelah desain dan perancangan selesai langkah selanjutnya adalah pembuatan
produk.

2.2 Mesin Pencacah


Mesin Pencacah adalah sebuah alat yang digunakan untuk mencacah atau
menghancurkan plastik. Mulai dari botol minuman plastik,botol soft drink dan
limbah-limbah plastik lainnya. Hasil cacahan plastik dapat digunakan para
pengusaha sebagai bahan daur ulang plastik yang banyak dibutuhkan oleh pabrik
daur ulang plastik. Hasil nya nanti berupa biji plastik umumnya cacahan tersebut
biasanya berdimensi ± 0,5 cm. Menurut Yeshwant et al. (2014) crusher adalah
mesin yang dirancang untuk mengurangi volume benda-benda padat yang besar
kedalam volume yang lebih kecil, atau potongan kecil. Crusher dapat juga
digunakan untuk mengurangi ukuran, atau mengubah bentuk bahan, sehingga bahan
tersebut dapat lebih mudah dan efisien digunakan untuk tujuan tertentu.
Crushing atau penghancur adalah proses mentransfer gaya yang disalurkan
secara mekanikal menggunakan material-material yang ikatan molekulnya lebih
kuat, dan lebih mampu menahan deformasi daripada material yang akan
dihancurkan. Mesin penghancur menahan material diantara dua permukaan padat
yang disusun paralel atau yang hampir saling bersentuhan, dan memberikan gaya
yang membawa material melewatinya, dengan menggunakan energi yang cukup

5
6

untuk dapat menghancurkan material tersebut sehingga molekul-molekulnya


terpisah (patah), atau terjadi perubahan bentuk (deformasi). 5 Menurut Rajagukguk
(2013) plastik yang akan dihancurkan adalah jenis-jenis plastik bekas minuman
yang terdapat dimana saja yang sudah dikumpulkan.hal ini terpikirkan oleh pihak
industri kecil untuk mengolah wadah plastik bekas minuman untuk didaur ulang,
maka dirancang mesin penghancur plastik itu sendiri adalah mesin yang digunakan
untuk didaur ulang,maka dirancang mesin penghancur plastik yang efisien dengan
harga yang terjangkau

Gambar 2.1 Shredder Machine

2.2.1 Mekanisme Mesin Pencacah Shredder


Mekanisme pencacah seperti pada gambar 2.2 ini menggunakan pisau
potong jenis shredder, biasanya mata pisau jenis tidak membutuhkan air pada saat
proses pencacahan, karena jika menggunakan air, pencacah jenis ini akan
menghasilkan limbah dari air sebagai media pembantunya dan dapat mencemari
lingkungan. Penelitian serupa yang berhubungan dengan mekanisme pencacahan
telah dilakukan oleh Y. M. Pratama (2019).
7

Gambar 2.2 Mata Pisau Shredder

2.2.2 Mekanisme Mesin Pencacah Tipe Gunting

Nuha D. A dan Alfan E. L (2018), menggunakan mekanisme mesin


pencacahan tipe gunting seperti ditunjukan pada gambar 2.3 untuk mencacah
sampah plastik yang dibuang kelaut. Hasil perancangan mesin pencacah sampah
plastik menggunakan 5 mata pisau dengan spesifikasi, pajang 180 mm, lebar 50
mm, tebal 10 mm, dan sudut mata pisau 35° dengan Panjang poros penggerak 450
mm dan diameter 30 mm.

Gambar 2.3 Mekanisme Pencacah Tipe Gunting

2.2.3 Mekanisme Mesin Pencacah Tipe Reel

Ichlas N., Nofriadi, dan Rusmardi (2014) pada penelitiannya menggunakan


2 jenis mesin pencacahan, yaitu unit pencacah crusher yang berputar berlawanan
dengan pisau-pisau silinder pencacah yang masing-masing pisaunya berbentuk gigi
metal seperti cakram. Pada unit pencacah utama terdiri dari 1 buah silinder
8

pencacah horizontal dengan 3 buah pisau pemotong tipe reel, dan satu buah pisau
tetep. Sampah plastik mengalami dua kali proses pencacahan untuk mendapatkan
ukuran akhir yang diinginkan, tetapi proses ini belum dapat digunakan untuk
sampah yang berbeda jenis.

Gambar 2.4 Mekanisme Pencacah Tipe Reel

2.3 Komponen Utama Mesin Pencacah


Adapun komponen – komponen dalam pembuatan mesin pencacah adalah
sebagai berikut :

2.3.1 Mata pisau

Gambar 2.5 Pisau Shredder


Menurut Sutowo et al. (2011) untuk menghancurkan sampah botol plastik
dibutuhkan pisau potong, dimana pisau potong yang digunakan haruslah
mempunyai kekuatan serta ketajaman yang sesuai agar dapat menghancurkan botol
plastik agar menjadi potongan-potongan kecil.Seperti pada gambar 2.2
9

2.3.2 Hopper
Komponen ini merupakan unit masukan material plastik dan sekaligus
berfungsi sebagai pelindung agar plastik tidak terpental keluar ketika terjadi proses
pencacahan. Bagian atas terdapat corong untuk tempat memasukkan plastik.
Dengan desain yang menyudut / miring sangat efektif untuk mencegah plastik
keluar ke atas akibat dari pukulan pisau cacah

Gambar 2.6 Hopper

2.3.3 Frame/Kerangka
Frame adalah konstruksi besi yang menyangga seluruh susunan mesin
pencacah dan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga jalannya mesin tidak
terganggu.

Gambar 2.7 Frame/Kerangka

2.3.4 Pillow Block Bearing


Pillow Block Bearing ini merupakan sebuah alas yang digunakan untuk
mendukung kerja poros pada mesin dengan bantuan dari bantalan yang sesuai. Ada
2 bagian utama pada pillow block bearing ini yaitu bagian bantalan statis dan bagian
dalam yang memiliki cincin berputar dan dapat menahan torsi yang berputar pada
10

poros (shaft). Pillow Block Bearing sudah dilengkapi dengan alas atau yang biasa
kita sebut dudukan. Sehingga tidak perlu menambahkan dudukan lagi pada bearing
ini.

Gambar 2.8 Pillow Block Bearing

2.3.5 Motor Listrik


Motor listrik listrik yang dipakai memiliki daya sebesar 1.5 HP dengan
putaran 1400 berfungsi sebagai pengubah energi listrik menjadi energi mekanik
(putaran) dan juga sebuah alat yang terdiri dari dua komponen utama yaitu stator
oleh arus bolak balik atau arus searah, maka rotor dan stator harus dililitkan untuk
kutub yang sama banyaknya supaya menghasilkan sebuah motor listrik. Motor
listrik pada mesin pencacah ini menggerakkan poros untuk memutarkan penggerak
poros mata pisau supaya mata pisau dapat berputar mencacah sampah botol plastik
dan softdrink. seperti pada gambar 2.6

Gambar 2.9 Motor Listrik


11

2.4 Gearbox
Gearbox atau transmisi adalah satu komponen utama motor yang disebut
sebagai system pemindah tenaga, transmisi berfungsi untuk memindahkan dan
mengubah tenaga dari motor yang berputar, yang digunakan untuk memutar spindel
mesin maupun melakukan gerakan feeding. Transmisi juga berfungsi untuk
mengatur kecepatan gerak dan torsi serta berbalik putaran, sehingga dapat bergerak
maju mundur. Transmisi manual atau lebih dikenal dengan sebutan gearbox,
mempunyai beberapa fungsi antara lain[1] :
1. Mengubah momen puntir yang akan diteruskan kespindel mesin
2. Menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan mesin
3. Menghasilakan putaran mesin tanapa selip
Roda gigi merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk mentranmisikan
daya dan putaran poros sehingga system mekanisme mesin dapat bekerja sesuai
dengan fungsinya. Perancangan roda gigi yang tidak teliti akan menyebabkan roda
gigi tidak dapat beroprasi dengan baik seperti kontak antar gigi yang kasar
mengakibatkan ketidak seragaman gaya kontak antara gigi dengan gigi liainya.
Perhitungan perancangan roda gigi dapat dilakukan secara manual atau dapat
dibantu dengan menggunkan program komputasi. Perancangan menggunakan
program dapat menghemat waktu dan biaya. Dalam penelitian ini dilakukan
pembuatan program komputasi yang digunakan untuk perancangan roda gigi
sehingga diperleh dimensi, gaya dan torsi dan tegangan yang bekerja pada roda gigi
dengan cepat dan mudah. kemudian hasil perancangan yang dilakukan
dibandingkan dengan perhitungan perancangan secara manual.

2.4.1 Jenis - Jenis Roda Gigi

A. Roda Gigi Lurus


Penggunaan roda gigi lurus ini cukup luas terutama spurgear pada kontruksi
general mekanik yang sederhana sampai sedang putaran dan beban relatip sedang.
Roda gigi lurus atau spur gear yaitu suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai
12

penerus daya dan putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakan tanpa
terjadi slip. Roda gigi ini bersifat tetap yang mana dalam artinya tidak dapat dilepas
pada saat mesin dalam keadaan berputar. Roda gigi ini bentuk kontruksinya
sederhana seperti silinder yang relative tidak terlalu tipis (memiliki ketebalan
tertentu) dan profil gigi di sekelilingnya.
Pada umum Roda gigi lurus digunakan bila letak kedua poros-poros
penggerak dan poros yang digerakkan-berada dalam posisi sejajar. Daya yang akan
ditransmisikan tidak terlalu besar dan putaran poros tidak melebihi 3600 rpm. Spur
gear secara umum dipakai untuk putaran-putaran rendah dan pada system dimana
pengontrolan kebisingan tidak menjadi masalah. Besarnya perubahan transmisi
ditentukan oleh perbandingan putaran serta jumlah roda gigi dari masing-masing
roda gigi (pinion dan gear).[1]

Gambar 2.10 Roda Gigi Lurus

B. Roda Gigi Miring


Bentuk dasar geometrisnya sama dengan roda gigi lurus, tetapi arah alur
profil giginya mempunyai kemiringan terhadap sumbu putar. Selain untuk posisi
sumbu yang sejajar. Roda Gigi miring dapat digunakan pula untuk pemasangan
sumbu bersilangan. Dengan adanya kemiringan alur gigi, maka perbandingan
kontak yang terjadi jauh lebih besar dibanding roda gigi lurus yang seukuran,
sehingga pemindahan putaran maupun beban pada gigi giginya berlangsung lebih
13

halus , sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada putaran tinggi dan beban
besar.[1]

Gambar 2.11 Roda Gigi Miring[1]


C. Roda Gigi Miring Ganda
Gaya aksial yang timbul pada gigi yang mempunyai alur berbentuk V
tersebut, akan saling meniadakan. Contoh penggunaanya yaitu pada roda gigi
reduksi turbin pada kapal dan generator, roda gigi penggerak rol pada steel mills.[1]

Gambar 2.12 Roda Gigi Miring Ganda[1]

D. Roda gigi Cacing


Roda gigi cacing digunakan untuk posisi sumbu bersilangan dan
pengtramisian putaran selalu berupa reduksi. Pada sepasang roda gigi cacing terdiri
dari batang cacing yang selalu sebagai penggerak dan roda gigi cacing sebagai
pengikut. Bahan batang cacing umumnya lebih kuat dari pada roda cacingnya,
14

selain itu batang cacing umumnya dibuat berupa konstruksi terpadu, dimana bentuk
alur cacingnya berupa spiral.[1]

Gambar 2.13 Roda Gigi Cacing[1]

E. Roda gigi payung (Bevel Gear)


Spur gear disebut juga dengan roda gigi payung adalah jenis gigi yang
berbentuk seperti kerucut. Salah satu keistimewaanya dalam mentransmisikan daya
dapat ditransmisikan dari suatu poros ke poros lainya yang posisi kedua poros
saling bersilangan membentuk sudut 90 ˚ (posisi antara kedua poros tegak lurus)
dan dapat juga kedua poros membentuk sudut yang lebih besar, seperti pada
gambar.

Gambar 2.14 Roda Gigi Payung (Bevel Gear)[1]


15

2.4.2 Nama - Nama Bagian Roda Gigi

Nama-nama bagian utama roda gigi diberikan dalam gambar. Adapun


ukurannya dinyatakan dengan diameter lingkaran jarak bagi, yaitu lingkaran khayal
yang mengglinding tanpa slip. Ukuran gigi dinyatakan dengan “jarak bagi
lingkaran”, yaitu jaraksepanjang lingkaran jarak bagi antara profil dua gigi yang
berdekatan. Profil atau bentuk involut gigi sangat penting agar pemindahan daya
dari satu gigi ke gigi yang lain berjalan secara teratur. Hal ini berguna untuk
menjaga agar gigi kedua roda gigi yang berada dalam pasangan tidak cepat aus atau
rusak. Pada saat satu gigi yang berpasangan akan terlepas hubungannya, maka
pasangan gigi berikutnya harus mulai berhubungan. Sehingga daya yang
dipindahkan dibaca oleh satu pasang gigi saja. Hal ini dapat mengurangi keausan
pada permukaan gigi sehingga umur dari roda gigi dapat lebih panjang.[4]

Gambar 2.15 Nama Bagian Roda Gigi[4]

2.4.3 Komponen Pendukung Roda Gigi


A. Poros
Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar, biasanya berpenampang
bulat dimana terpasang elemen elemen seperti gear(roda gigi), pulley
(puli),lywheel(rod gila), engkol, sprocket dan elemen pemindah tenaga lainya. Atau
dengan kata lain , poros adalah komponen alat mekanis yang mentranmisikan gerak
berputar dan daya. Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari mesin .
16

hamper semua mesin meneruskan tenaga Bersama sama dengan putaran. Peranan
seperti itu dapat dilakukan ole poros.[1]

Gambar 2.16 Poros Transmisi


B. Bearing
Bearing (bantalan) adalah elemen mesin yang menumpu poros yang
mempunyai beban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat
berlangsung secara halus, aman dan mempunyai umur yang panjang, bearing harus
cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainya bekerja
dengan baik maka prestasi seluruh system tidak dapat bekerja secara
semestinya.Bantalan luncur merupakan suatu elemen mesin yang berfungsi untuk
menumpu poros berbeban , sehingga putaran atau gerakan bolak baliknya dapat
berlangsung dengan halus dan aman. Jenis bantalan ini mampu menumpu poros
dengan baban besar

Gambar 2.17 Bantalan Gelinding (Roller Bearing)


17

C. Pasak
Pasak adalah salah satu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-
bagian mesin seperti roda gigi, sprocket, puli, dan kopling. Momen diteruskan dari
poros ke naf atau dari naf ke poros.[1]
Pasak merupakan sepotong baja lunak (mild steel), berfungsi sebagai
pengunci yang disisipkan diantara poros dan hub (bos) sebuah roda puli atau roda
gigi agar keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen
putar/torsi. Pemasangan pasak antara poros dan hub dilakukan dengan
membenamkan pasak dengan posisi memanjang sejajar sumbu poros.[1]
Pasak pada umumnya dapat digolongkan atas beberapa macam. Menurut
letaknya pada poros dapat dibedakan antara pasak pelana, pasak rata, pasak benam,
dan pasak singgung, yang umumnya berpenampang segi empat. Dalam arah
memanjang dapat berbentuk prismatic atau berbentuk tirus. Pasak benam prismatis
ada yang khusus dipakai sebagai pasak luncur. Disamping macam diatas ada pula
pasak tembereng dan pasak jarum. Pasak luncur memungkinkan pergeseran aksial
roda gigi, dan lainnya. Yang paling umum dipakai adalah pasak benam yang dapat
meneruskan momen yang besar. Untuk momen dengan tumbukan dapat dipakai
pasak singgung.

2.5 Perhitungan Sistem Penggerak


2.5.1 Perancangan Angka Transmisi Gearbox
Berikut ini adalah rumus dari persamaan perencanaan angka transmisi [1]:

𝑛1
𝑖= …………………(2.1)
𝑛2
Dimana :
i = Angka Transmisi/rasio
n1 = Putaran Poros 1
n2 = Putaran poros 2
18

2.5.2 Perencanaan Pasangan Roda Gigi Pada Gearbox


Dari hasil perencanaan angka transmisi (i) dapat ditentukan putaran roda
gigi pinion, bila putaran kurang dari 3600 Rpm, maka berlaku persamaan[1] :

𝜔2 𝑛2 𝑁𝑡1 𝑑1
𝑟𝑣 = = = = ….…………….(2.2)
𝜔1 𝑛1 𝑁𝑡2 𝑑2

Dimana :
rv = Perbandingan Kecepatan
Ꞷ = Kecepatan Sudut (rad/sec)
n = kecepatan keliling (rpm)
Nt = Jumlah Gigi
d = Diameter Pitch circle (in)

2.5.3 Penentuan Diameter Pitch Line


Diameter pitch line dapat ditentukan dari persamaan[1] :

𝑅𝑣
𝑑= …………………(2.3)
𝑝

Dimana :
d = Diameter Pitch Circle(in)
Nt = Jumlah Gigi
P = Diameter Pitch

2.5.4 Perhitungan Kecepatan Pitch Line


Setelah mendapatkan nilai diameter pitch line, kita dapat menghitung
kecepatan pitch line dari persamaan [1]:
19

𝜋.𝑑.𝑛
𝑉𝑝 = ………………..(2.4)
12
Dimana :
Vp = Kecepatan Pitch Line
d = Diameter Pitch Line
n = Putaran Poros

2.5.5 Perhitungan Daya Perencanaan Poros


Daya Perencanaan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut[1]:

Pd = 𝑓𝑐 . P .………………(2.5)

Dimana :
P = Daya Nominal Motor
𝑓𝑐 = Faktor Koreksi Daya (1-1.5, untuk daya normal)

2.5.6 Perhitungan Torsi


Berikut ini adalah perhitungan rumus torsi dengan sebagai berikut ini [1]:

𝑝𝑑 𝑥 72585.1
𝑇= …………………(2.6)
𝑛1

Dimana :
T = Torsi
Pd= Daya Perencanaan
n1= Putaran Motor

2.6 Rumus Perhitungan Pengujian Statis


Dalam penelitian ini, terdapat beberapa rumus perhitungan untuk
menghitung beban rangka dan menentukan factor of safety, yaitu sebagai berikut:
20

2.6.1 Beban Rangka


Menghitung beban keseluruhan yang akan diterima oleh rangka.
Pembebanan rangka harus menggunakan satuan gaya, maka harus dikali dengan
grafitasi agar mendapat nilai gaya.

F=mxa …………………(2.7)
Keterangan :
F = Nilai Gaya (N)
m = Massa (kg)
a = Percepatan (m/s2 )
BAB III
METODOLOGI DESAIN DAN PERANCANGAN

3.1 Flowchart Perancangan Mesin Pencacah Botol Plastik


Berikut ini merupakan diagram alir atau flowchart perancangan Mesin
pencacah Botol Plastik, yaitu :

Mulai

Parameter Utama
Mesin Pencacah

Perancangan Mata Pisau Sistem Penggerak

Perancangan Body dan Hopper Motor Listrik


Proses Kerja
Conveyor
Poros Perancangan Gearbox

Perancangan Frame • Menentukan Jenis Roda Gigi


• Rencakan Pasangan Roda Gigi
• Rencanakan Sudut Tekan
Pengujian statis • Menentukan Bahan Roda Gigi

A N Z

21
22

A N Z

Penentuan Diameter Pitch Line

Perhitungan Kecepatan Pitch Line

Perhitungan Torsi Gearbox

No
QC

Yes

Mesin
Pencacah Botol Plastik

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart perancangan mesin pencacah sampah botol plastik

3.2 Parameter Utama Dan Proses Kerja Mesin Pencacah Botol Plastik
Dalam suatu perancangan hendaknya terlebih dahulu mengetahui dan
membuat data data perencanaan yang akan dikerjakan untuk menentukan sebuah
tujuan dari sebuah mesin yang akan dibuat, sehingga proses perencanaan dapat
23

berlangsung dengan baik. Proses kerja. Berikut ini cara kerja mesin pencacah
sampah botol plastik :
1. Motor penggerak akan menggerakan gearbox kemudian menggerakan
Poros.
2. Poros menggerakan spur gear agar kedua mata pisau dapat berputar
berlawanan.
3. Saat mata pisau telah bergerak berlawanan kemudian masukan botol
kedalam hopper.
4. Kemudian sampah botol plastik akan tergiling oleh kedua mata pisau yang
bergerak berlawanan.
5. Kemudian sampah botol plastik sudah tercacah dan siap untuk di daur ulang.

3.3 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka agar
mendapatkan informasi-informasi dan data yang dibutuhkan guna berlangsungnya
penelitian dan juga agar peneliti dapat menguasai teori maupun konsep dasar yang
berkaitan dengan perancangan mesin pencacah sampah botol plastik. Studi ini
dilakukan dengan membaca dan juga mempelajari beberapa jurnal, literatur,
penulisan ilmiah maupun penulisan lainnya sebagai referensi bagi peneliti guna
mendukung penelitian.
Setelah dilakukan Observasi dalam perancangan mesin pencacah sampah
botol plastik didapatkan beberapa data spesifikasi terdapat pada table 3.1.
24

Fix Blade Spacer


Pisau Shredder Hopper

Bearing Poros

Gearbox

Elektromotor

Body

Frame

Spur Gear

Gambar 3.2 Mesin Shredder

Tabel 3.1 Spesifikasi Mesin Pencacah


No Komponen Input
1 Material Rangka Holo 40 x 40 x 4 mm ASTM A36
2 Pisau Shredder Plat Baja ASTM A36 10mm
3 Spacer Plat Baja ASTM A36 10mm
4 Fix Blade Plat Baja ASTM A36 10mm
5 Hooper dan Body Plat Baja ASTM A36 10mm
6 Poros Baja Silinder ASTM A36
7 Bearing Penyangga UCFL 207
8 Spur Gear Baja Silinder ASTM A36
9 Penggerak Elektromotor 1.5 HP + Bevel
Gearbox Ratio 1:25
25

3.4 Perancangan Pencacah Botol Plastik


Pisau pencacah ini dirancang untuk penghancur dari limbah botol plastik
sehingga Ketika poros digerakan oleh motor listrik, maka mata pisau ini akan
berputaran saling berlawanan dan mencacah sampah botol plastik tersebut sehingga
menjadi potongan potongan kecil. Material pisau pencacah yang digunakan pada
percobaan kali ini Baja Silinder ASTM A36. Baja ASTM A36 adalah baja karbon
rendah yang memiliki kekuatan yang baik dan juga ditambah dengan sifat baja yang
bisa dirubah bentuk menggunakan mesin dan juga dilakukan pengelasan. Baja
ASTM A36 juga merupakan baja yang banyak digunakan, karena harga yang cukup
murah dan juga kekuatannya yang cukup baik.

Gambar 3.3 Posisi Komponen

3.4.1 Pisau Shredder


Pisau (Shredder) adalah pisau yang berfungsi untuk mencacah plastik
menjadi serpihan-serpihan plastik kecil. Material yang digunakan pada pisau
pencacah ini adalah Plat Baja ASTM A36 tebal plat 10 mm, dengan diameter total
= 120 mm diameter jadi = 113,16 dan diameter Poros = 40mm, jumlah yang
digunankan sebanyak 29 umit.
26

Gambar 3.4 Pisau Shredder

3.4.2 Spacer
Material yang digunakan pada Spacer ini adalah Plat Baja ASTM A36 tebal
plat 10 mm, dengan diameter = 80 mm dan diameter Poros = 40mm, jumlah yang
digunankan sebanyak 29 umit.

Gambar 3.5 Spacer


27

3.4.3 Fix Blade


Material yang digunakan pada Fix Blade ini adalah Plat Baja ASTM A36
tebal plat 10 mm, Panjang = 60.64 mm lebar = 70 mm dan diameter Poros = 40
mm, jumlah yang digunankan sebanyak 29 umit.

Gambar 3.6 Fix Blade

3.4.4 Hooper & Body


Hopper berfungsi sebagai corong agar sampah plastik tidak berjatuhan
kebawah Ketika dimasukan sedangkan body berfungsi sebagai tempat pencacah
botol plastik, material yang digunakan pada Hooper & Body ini adalah Plat Baja
ASTM A36 tebal plat 10 mm. berikut ini adalah dimensi hopper dan body tedapat
pada gambar dibawah ini :
28

Gambar 3.7 Hopper

Gambar 3.8 Body 1


29

Gambar 3.9 Body 2

Gambar 4.10 Body Full Part

3.4.5 Poros
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersamaan
dengan putaran, poros biasanya terpasang dengan elemen-elemen seperti roda
gigi(gear),Sprocker,flywheel dan elemen pemindah lainya.. Material yang
digunakan pada poros ini adalah Baja Silinder ASTM A36 dengan diameter poros
= 40 mm dan panjang L = 550 mm
30

Gambar 3.11 Poros

3.5 Perancangan Frame


Rangka adalah struktur datar yang terdiri dari sejumlah batang batang yang
disambung-sambung satu dengan yang lain pada ujungnya, sehingga membentuk
suatu rangka kokoh. Konstruksi rangka bertugas mendukung beban atau gaya yang
bekerja pada sebuah system tersebut. Beban tersebut harus ditumpu dan
diletakanxpada peletakan tertentu agar dapat memenuhi tugasnya. Berikut dibawah
ini adalah dimensi dan design rangka mesin pencacah sampah botol plastik:

Gambar 3.12 Frame


31

3.6 Pengujian Statis


Setelah proses permodelan Frame telah selesai, selanjutnya adalah
analalisi pengujian statis dengan menggunakan software solidworks.

3.7 Sistem penggerak


Pada percobaan kali ini kita menggunakan motor listrik 0,5 hp 1 phasa
dengan 1400 Rpm dengan berat 10 kg. Motor listrik berfungsi untuk menggerakan
poros pada gearbox kemudian gearbox mereduksi daya dari motor listrik dengan
rasio 1 : 25 kemudian gearbox meneruskan daya ke poros. Gearbox yang kita pakai
menggunakan roda gigi payung dikarnakan untuk mendapatkan poros 900 sehingga
motor listrik bisa berposisi horizontal dan vertical disamping frame sehingga
terhindar dari tetesan air pada sampah yang akan diangkut.

Gambar 3.13 Bevel Gear


3.8 QC
QC ini merupakan penilaian ulang dari mesin yang telah dirancang, agar
mendapatkan hasil yang maksimal dan jika masih ada yang tidak sesuai maka dapat
dilakukan perancangan perakitan ulang, tetapi jika sudah sesuai maka perancangan
mesin Pencacah sampah botol plastik telah selesai.

3.9 Kesimpulan dan Saran


Tahapan ini menjelaskan tentang kesimpulan yang didapat dari penelitian
yang telah dilakukan dan juga saran-saran yang dipaparkan guna menangani
permasalahan yang sama atau untuk melanjutkan pada penelitian selanjutnya.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Analisa Uji Statis


Analisa data ini berisi simulasi yang dilakukan menggunakan software
solidworks untuk mempermudah penelitian. Simulasi yang dilakukan ialah simulasi
statik, yaitu dengan cara dilakukan pemberian beban pada objek diam. Berikut ini
adalah daftar data jumlah komponen dan berat komponen yang digunakan pada
percobaan kali ini :

Tabel 4.1 Tabel Berat Komponen


No Komponen Berat Jumlah Jumlah Berat
Komponen/kg Komponen Komponen/kg
1 Pisau Shredder 0,63224 29 18,33496
2 Spacer 0,28581 29 8,28849
3 Fix Blade 0.25258 29 7,32482
4 Hooper 7,52887 1 7,52887
5 Body1 8,60638 2 17,21276
6 Body 2 3.72463 2 7,44926
7 Poros 4.93092 2 9,86184
8 Bearing 1,4 4 5,6
Penyangga
9 Spur Gear 2.05629 2 4,11258
10 Motor Listrik 25 1 25
11 Gearbox 5 1 5
JUMLAH TOTAL 115,71358

Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk mendapatkan hasil dari von
mises, displacement, dan factor of safety. Percobaan kali ini kita mengasusmsikan

32
33

berat Baut,pasak dan sampah botol plastik ditambah total berat komponen menjadi
120 Kg
Menghitung beban keseluruhan yang akan diterima oleh rangka. Pembebanan
rangka harus menggunakan satuan gaya, maka harus dikali dengan grafitasi agar
mendapat nilai gaya. Berikut inilah perhitungan beban menggunakan persamaan
2.1 :

F=mxa
Keterangan :
F = Nilai Gaya (N)
m = Massa (kg)
a = Percepatan (m/s2)
Nilai gaya
F=mxa
F =120 kg x 10 m/s2
= 1200 N

4.1.1 Von Mises


Von mises stress terjadi karena adanya pembebanya yang diberikan pada
frame yang dapat mengakibatkan pembengkokan ataupun keausan pada bagian
tertentu. Memperlihatkan distribusi tegangan Von Mises yang terjadi pada seluruh
bagian model. Pada sisi bawah dari “legend” diperlihatkan batasan Yield Strength
dari material yang diinput sehingga bisa dibandingkan apakah Von Mises Stress
yang dialami model melebihi yield strength dari material atau tidak.
34

Gamabar 4.2 Proses Von Mises

Hasil simulasi menunjukkan bahwa tegangan yang terjadi untuk tegangan


minimumnya ialah 5,073 N/m3 dan tegangan maksimumnya yaitu atau 1,088 x 106
N/m2 dengan pembebanan yang terpusat pada rangka mesin pencacah sampah botol
plastik.

Jadi berdasarkan rasio kekuatan yield strength baja ASTM A36 yang
digunakan sebagai rangka yaitu 250 Mpa atau 2,50 x 108 N/m2 , maka dapat
dipastikan bahwa struktur rangka mesin tersebut mampu menahan beban yang
diterima.

4.1.2 Displacement
Displacement merupakan terjadinya perubahan benetuk pada rangka karena
adanya pembebanan yang diberikan. Dalam gambar hasil simulasi dapat terlihat
bahwa perubahan yang paling besar terdapat pada bagian ujung papan idler bisa
dilihat pada gambar 4.3
35

Gambar 4.3 displacement yang terjadi akibat pembebanan

4.1.3 Factor of Safety


Faktor keamanan (Factor of Safety) adalah tingkat keamanan produk yang
telah dianalisis untuk mengetahui apakah benda tersebut memenuhi standar
keamanan. Selain itu, faktor keamanan juga digunakan untuk evaluasi sehingga
perencanaan dalam konsep desain akan aman dengan ukuran minimum.
Untuk mencapai desain elemen struktur yang aman, faktor keamanan
ditentukan, yaitu rasio tegangan akhir dengan tegangan izin, sering kali dalam
banyak desain seperti baja konstruksi. Tegangan maksimum (yield stress) dianggap
sebagai tegangan tarik . deformasi berat.
36

Gambar 4.4 Factor of Safety

4.2 Perencanaan Dan Perhitungan Gearbox


Pada percobaan kali ini gearbox yang kita pakai berfungsi untuk mereduksi
kecepatan dari motor listrik pada mesin pencacah sehingga putaran poros tetap
stabil dan tidak terlalu cepat sehingga sampah dapat tercacah dengan maksimal.

Gambar 4.5 Gearbox & Motor Listrik


37

4.2.1 Perencanaan Angka Transmisi


Perancangan angka transmisi berguna untuk mengetahui kecepatan gearbox
yang akan ditransmisikan kedalam poros. Rasio gearbox yang kita pakai 1 : 25 atau
(I)= 25, putaran poros motor listrik (n1) = 1400 Rpm. Untuk perhitungan angka
transmisi dapat digunakan dari persamaan 2.1 :

𝑛1
𝑖=
𝑛2
𝑛1
𝑛2 =
𝑖
1400
= = 56 𝑟𝑝𝑚
25

Jadi kecepatan yang telah ditransmisikan darti motor ialah 56 rpm.

4.2.2 Menentukan Jenis Roda Gigi


Roda gigi payung yang digunakan memiliki sudut poros 90˚ sehingga dapat
menentukan posisi motor listrik sebagai inputan bisa vertical ataupun horizontal.
Roda gigi payung juga berguna untuk membuat rasio agar mengurangi kecepatan
pada motor listrik, rasio yang digunakan pada roda gigi payung kali ini ialah 1 : 25.
Sudut tekan atau pressure angle (θ ) biasanya yang umum digunakan adalah sebesar
20˚ atau 25˚. Pada percobaan kali ini menggunakan sudut tekan sebesar 20˚ karna
untuk beban yang lumayan berat. berikut inilah gambar roda gigi payung pada
gambar 3.5
38

Gambar 4.6 Roda Gigi payung

4.2.3 Perencanaan Pasangan Roda Gigi


Diketahui roda gigi pada input gearbox (Nt1) = 10, jumlah gigi pada output
(Nt2)= 250 maka untuk perhitungan perencanaan berlaku persamaan 2.2 :

𝜔2 𝑛2 𝑁𝑡1 𝑑1
𝑟𝑣 = = = =
𝜔1 𝑛1 𝑁𝑡2 𝑑2
𝑛1 𝑁𝑡1
𝑟𝑣 = =
𝑛2 𝑁𝑡2
250 25
= = = Rasio 25
10 1
Jadi perencanaan pasangan roda gigi tersebut adalah 25.

4.2.4 Penentuan Diameter Pitch Line


Penentuan diameter pitch line dengan nilai (P) = 10, diketahui jumlah rasio
(Rv) = 30, . diameter pitch line dapat ditentukan dari persamaan 2.3:

𝑅𝑣
𝑃=
𝑑

𝑅𝑣
𝑑=
𝑝
39

25
𝑑=
10
= 2,5 cm

Jadi, diameter Pitch Line pada gear adalah 2.5 cm

4.2.5 Perhitungan Kecepatan Pitch Line


Setelah mendapatkan nilai diameter pitch line, kecepatan pitch line dapat
dihitung dari persamaan 2.4. diketahui diameter pitch line gear (d)= 2.5, putaran
poros 2 (n2) = 56 rpm dan roda gigi pinion (p)= 10 kemudian kita hitung :

𝜋. 𝑑. 𝑛2
𝑉𝑝 =
𝑝
3.14 x 2.5 x 56 rpm
𝑉𝑝 =
10
= 43.96 m/s

Jadi kecepatan pitch line pada gear adalah 43.96 m/s

4.2.6 Perhitungan Daya Perencanaan Poros


Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga Bersama
sama dengan putaran. Diketahui daya nominal motor (p) = 1.5 hp = 1.11855 kw dan
diketahui factor koreksi Fc 1-15, untuk daya normal, maka dapat dihitung daya
perencanaan poros dengan menggunakan persamaan 2.5 :
Pd = 𝑓𝑐 . P

= 1.5 x 1.11885

= 1.67 kw

Jadi perencanaan daya yang dibutuhkan adalah 1.67 kw


40

4.2.7 Perhitungan Torsi Gearbox


Setelah mendapatkan hasil daya perencanaan yang dibutuhkan (Pd)= 1.67
kw. Maka akan dapat dihitung torsi pada poros. Dengan memasukan kecepatan
poros motor (n1) = 1400 rpm, maka dapat digunakan persamaan 2.6 :

𝑝𝑑 𝑥 72585.1
𝑇=
𝑛1

1.67 𝑥 72585.1
𝑇=
1400

T = 865.585 Ncm

T = 8.655.85 Nmm

Jadi, torsi yang dihasilkan adalah 8.655.85


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan melakukan pengumpulan data dari berbagai refrensi yang telah
dilakukan, penyusun dapat membuat penyusunan Penulisan ini, sehingga dari
pembahasan yang ada pada Penulisan ini dapat dibuat kesimpulan, yaitu sebagai
berikut:
1. Mesin pencacah plastik bekerja dengan menggerakkan pisau putar
menggunakan Motor Listrik berdaya 1.5 HP. Daya dari motor listrik
penggerak ditransmisikan menggunakan Gearbox. Fungsi gearbox untuk
mereduksi putaran mesin sesuai dengan kebutuhan. Material sampah plastik
yang sudah dibersihkan dimasukkan ke dalam mesin melalui corong
(hopper) masukan hingga mengenai pisau pencacah. Cacahan plastik
kemudian keluar melalui saringan bawah dan corong keluaran
2. Pada proses perancangan ini ada komponen utama pada desain mesin
pencacah plastik, antara lain : rangka, Hopper, Axle Shaft - Pendulum and
Blade, Gearbox,spur gear, Ruang pencacah, Pillow Block
3. Berdasarkan hasil perencanaan mesin Pencacah ini, mendapatkan
spesifikasi yaitu panjang frame 650 mm dan lebar 800 memakai
pisau,specer dan fix blade dengan total masing masing komponen 29 part.
Ukuraran mesin pencacah adalah 324 mm x 270 mm, semua komoponen
yang di buat meggunakan material Baja ASTM A36.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan, ada beberapa hal sebagai bahan masukan
atau perbaikan, berkaitan dengan proses perancangan mesin pencacah ini.
Berikut ini merupakan saran yang dapat penyusun tulis, saran ini guna
membangun yang lebih baik lagi kedepannya. Saran itu sebagai berikut:

41
42

1. Tingkat ketelitian dalam menentukan ukuran pada pembuatan desain mesin


sangat disarankan karena jarak antar komponen mata pisau yang sangat
kecil. menentukan ukuran yang tidak sesuai kemungkinan besar dapat
mengakibatkan terjadinya benturan dan gesekan yang menyebabkan
kerusakan pada pisau pemotong atau bagian-bagian utama mesin lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Bisma Herlambang. “Perancangan Mesin Pencacah Sampah Plastik


Menggunakan Gearbox”. Teknik Mesin,Universitas Gunadarma. (2016)
[2] Ismail Subhidin1, Eddy Djatmiko, Eka Maulana “Perancangan Mesin
Pencacah Plastik Kapasitas 75 Kg/Jam”. Teknik Mesin Universitas
Pancasila. (2018)
[3] Dr.-ing. Mohamad Yamin”Perencanaan Gearbox Dan Analisis Statik
Rangka Conveyor Menggunakan Software Catia V5.” Dosen dan Alumni
Teknik Mesin Universitas Gunadarma.
[4] Ichlas Nur, Nofriadi, Rusmardi “Pengembangan Mesin Pencacah
Sampah/Limbah Plastik Dengan Sistem Crusher Dan Silinder Pemotong
Tipe Reel” Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang
[5] Y. M. Pratama. (2017) “Perancangan Mata Pisau Untuk Mesin Pencacah
Limbah Botol Plastik” Teknik Mesin.
LAMPIRAN

You might also like