Dipindai dengan CamScannerTujuan :
Tujuan kita berdiskusi ini adalah supaya bapak dapat mengenal suara-suara yang
bapak dengar dan belajar cara menghardik sehingga bapak dapat mengontro! suara-
suara yang selama ini telah mengganggu bapok.” (KS mengangguk)
2. Fase Kerja:
“Baik bapak, tadi bapak bilang mendengar suara-suara istri bapak? (KS mengangguk)
"Coba bapak ceritakan apa yang dikatakan suara itu?” (KS mengatakan mendengar suara-
suara istrinya yang mengejeknya sebagai laki-laki yang tidak bertanggung jawab)
“Apokah suara tersebut terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? (KS menjawab
sweaktu-waktu)
“Kapan yang paling sering bapak mendengar suara? Berapa kali sehari bapak alami? Pada
keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?” (KS menjawab suara itu
muncul bila ia sedang sendirian dan tidak melakukan kegiatan terutama di malam hari
menjelang tidur)
“Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?” (KS menjawab kesal dan ingin
marah)
“Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu?” (KS menjawab hanya berdiam dan
menutup bantal saja)
“Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? (KS menggelengkan kepala)
“Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?” (KS
menganggukkan kepala)
“Bu/pak, ada empat cara untuk mencegah atau mengusir suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang keempat minum obat dengan
teratur.”
(Tiba-tiba ada stimulus suara/halusinasi yang dirasakan pasien > KS melakukan gerakan
seperti mendengarkan suara dengan menyendengkan telinga dan tampak kesal) > Perawat
(peserta ujian) memfokuskan topik pembicaraan.
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
“Caranya sebagai berikut, saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang, pergi, saya
tidak mau dengar, .... Saya tidak mau denger. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
‘sampai suara itu tak terdengar lagi.” (KS memperhatikan perawat/peserta ujian)
“Sekarang, coba bapak peragakan! Nah begitu ...bagus! Coba lagi. Ya bagus pak sudah bisa”
(KS mengikuti gerakan yang diajarkan perawat/peserta ujian dengan kedua tangan
diletakkan di telinga dan mengikuti kalimat perawat)
“Nah, supaya bapak selalu mengingat cara ini, bagaimana kalau kita buat jadua! latihannya,
‘Mau jam berapa saja latihannya?” (KS mengikuti perawat dengan menuliskan jadual
‘menghardik di jam 10 dan 20)
3. Fase Terminast :
a. Evaluasi subjektif:
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berdiskusi dan melakukan latihan tadi?"(KS
menjawab senang)
b. Evaluasi objektif:
“Coba bapak peragakan kembali cara yang telah kita latih tad. (KS memperagakan
kembali cara menghardik (menutup kedua telinga dengan kedua tangan), dan
mengatakan kalimat menghardik). Yo, bogus sekaliDipindai dengan CamScanner