You are on page 1of 7
KESIMPULAN BUKU JUDUL BUKU: PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS DAN FAKTOR FAKTOR DI DALAM NYA PENGARANG: MALCOLM BROWNLEE BAGIAN PERTAMA: PENGAMNBILAN KEPUTUSAN ETIS DALAM PENGALAMAN KITA DAN THEOLOGIA KRISTEN BAB I: ARTI KEPUTUSAN ETIS |. Beberapa contoh Berikut salah satu contoh pengambilan keputusan ets, “sualu jemaat kristen membutuhkan kursi dan mimbar untuk cabangnya,tetapi juga membutuhkan mesin jahit dan perkakas montir untuk kursus keterampilan bagi pemuda-pemuda yang menganggur. Uang mereka hanya cukup untuk membeli salah satu dari kedua kebutuhan ini. Mana yang terpenting?? Il, Ciri keputusan Etis 1. semua keputusan menyangkut tentang apa yang benar dan apa yang salah 2. Pengambilan keputusan etis sering menyangkut pilihan yang sukar 3. Keputusan-keputusan etis tidak mungkin dielakkan, 4, Pengambilan keputusan etis tidak hanya dipengaruhi oleh norma norma Yang dipertimbangkan dan pengertian kita tentang situasi,tetapi juga oleh Kepercayaan kita ,tabiat dan lingkunagn sosial kita, Ill, Mengapa kita belajar Etika? Adakainya pelajaran etika kristen mungkin tidak memudahkan kita mengambil suatu keputusan, melainkan sebaliknya membingungkan kita. Tetapi dalam pengambilan keputusan kita,kita perlu memerhatikan norma-norma yang berasal dari adat istiadat indonesia serta norma-norma dari agama kristen. Disinilah letak mengapa kita perlu belajar Etika WV. Relatif? Kata “relatif” mempunya macam-macam arti. Kadang rlatif mempunyai arti bahwa ; keputusan bukan pilhan antara baik dan buruk secara mutlak melainkan antara campuran-campuran baik dengan buruk. BAB Il: TIGA JALAN DALAM ETIKA KRISTEN: ETIKA AKIBAT, ETIKA KEWAJIBAN DAN ETIKA TANGGUNG JAWAB |. Persamaan dalam etika kristen Persamaan-persamaan yang mendasari semua etika kristen 1, ALLAH adalah pusat dan sumber semua yang baik. 2. Iman kepada ALLAH 3. Kewibawaan YESUS KRISTUS diakui 4, Kasih 5. Etika berkenaan dengan perbuatan-perbuatan lahiriah_ maupun dengan hati manusia 6. Alkitab sebagai sumber. 7. Semua etika berkenaan dengan persekutuan orang-orang kristen. 8. Etika berlaku untuk seluruh kehidupan manusia. Il, Tiga jalan etika 1. Etika akibat Menurut penganut etika akibat kehendak Tuhan dinyatakan dalam maksudNYA. Pernyataan etis yang paling penting ialah : nialai-nilai apa yang cocok dengan kehendak ALLAH sehingga kita harus mencarinya? Tujuan-tujuan apa yang cocok dengan kehendak ALLAH sehingga kita harus Mencapainya? Istilah tehnis untuk. teori etika akibat ini adalah etika telelogis ,dari kata Yunani yang berarti pengetahuan tentang akibat (telos=tujuan,akibat;logos=pengetahuan) 2. Etika kewajiban Menurut penganut etika kewajiban kehendak tuhan dyantakan dalam hukumNYA perintah-NYA,dan kaidah-NYA. Kita harus menaati perintah ALLAH yang terwujud dalam norma-norma yang diberikanNYA kepada Kita. Istilah teknis untuk teori kewajiban ini adalah etika deontologis ,dari kata kewajiban" (deon=wajib, logos=pengetahuan) 3. Etika tanggung jawab Menurut penganut etika tanggung jawab, kehendak tuhan dinyatakan terutama bukan dalam rencanaNYA atau hukumNYA melainkan perbuatanNYA, pekerjaanNYA,dan kegiatanNYA. Pertanyaan etis yang terprnting adalah :apakah yang dikerjakan ALLAH dan bagaimanakah kita menanggapinya? Il, Kewajiban ,akibat dan tanggung jawab dalam teologia kristen. 1, Teoligia kristen sering memakai kalegori-kategori hukum dan kewajiban untuk menerangkan keadaan manusia. 2. Menurut etika akibat ,kehendak Allah dilihat dalam maksudNYA ,rencanaNYA,dan tujuanNYA.etika kewajiban dan etika akibat menekankan segi-segi yang berbeda dari suatu paradoks. 3. Menurut etika tanggung jawab Allah menyatakan kehendaNYA dalam perbuatanNYA dalam sejarah. V. Akibat,kewajiban dan tanggung jawab dalam keputusan-keputusan praktis, Meskipun ketiga teori ini mempunyai tekanan-tekanan yang berbeda,dalam praktek mereka sering (tetapi tidak selalu) menganjurkan perbuatan yang sama. Misalnya orang-orang dari semua aliran ini dapat memberi dukungan bahwa seks diluar nikah itu salah dan tidak sesuai dengan kehendak ALLAH BABI 1 KORINTUS 10:23 -1 |. Beberapa contoh yang | Pendekatan etis Rasul Paulus yang mempertimbangkan maca-macam faktor tidak terbatas pada 1 korintus 10.kita melihat contoh-contoh yang lainnya tentang kedudukan wanita,hak paulus sebagai rasul,penghinaan terhadap perjamuan kudus dan perhatian pada peraturan adat tentang makanan dan har-hari yang khusus disini diberikan dua contoh: hidup membujang dan kewajiban gereja kepada janda- janda. :1 SEBAGAI POLA PERTIMBANGAN ETIS. Il, Kegunaan dan kebebasan Kegunaan menyangkut apa-apa saja yang berguna untik diri sendiri. Kita harus melakukan perbuatan perbuatan yang membangun kepribadian kita sendiri Kebebasan disini adalah kebebasan dalam melakukan yang baik yang seturut dengan iman.ada dua penghambatb kebebasan bagi orang kriten yaitu HUKUM dan PENILAIAN oleh orang lain. Ill, Pegangan-pegangan yang mempengaruhi etika kita Kebebasan,kegunaan,perkembangan kepribadian,pembangunan jemaat,keuntorang lain hati nurani,situasi ternyata keanekaragaman faktor ini mempengaruhi pengambilan keputusan etis kristen BAGIAN KEDUA: FAKTOR FAKTOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Ets BAB V: IMAN Liman sebagai kepercayaan dan kesetiaan kepada hal yang dianggap terpenting a. Contoh-contoh pengaruh iman atas kelakuan Sesudah kebangkitan Yesus dan pentaosta .petrus dilarang imam besar mengajar dalam nama Yesus -tetapi petrus dan rasul-rasul yang lain menjawab katanya: kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Dalam peristiwa ini kelakuan petrus menyatakan bahwa iman yang dikhotbahkannya itu adalah imannya yang utama yang membentuk kehidupannya b. Kepercayaan dan kesetiaan c. Iman dan nilai-nilai Il, Iman sebagai hubungan perorangan dengan Allah ‘A, Hubungan dengan pribadi llahi Karena Allah bersifat ilahi iman kita kepadanya mengandung perasaan terpesona dan kagum secara pribadi B. Doa dan sikap Doa Doa adalah alat komunikasi kita dengan Allah C. Kesalehan dan pelayanan sosial D. Pengaruh persekutuan dengan Allah atas diri manusia E. Pengaruh persekutuan dengan Allah atas sikap terhadap dunia Ill, Iman sebagai pengikutsertaan dalam pekerjaan Allah A Dapatkah manusia mengerti apa yang dikerjakan Allah? Temyata kita tidak mungkin membuktikan secara logis bahwa Allah bekerja dalam oeristiwa tertentu. Tangan Allah hanya bisa dilihat dengan iman. B. Tempat-tempat pekerjaan Allah 1. Dalam kehidupan perorangan 2. Melalui kehidupan gereja IV. Iman sebagai pendi n tentang apa yang benar A Sebagai contoh pengaruh ajaran-ajaran theologia kepada etika, kita bisa memandang tiga ajaran kristen yang pokok mengenai kristus. Kita mulai dengan ajaran tentang inkamasi Kristus. 1. Dalam inkamasi diyatakan pentingnya hal-hal materi 2. Inkamasi juga menyatakan arti kesalehan yang wajar B. Kedua kita membahas penyaliban Yesus 1. Penyaliban menyatakan kedahsyatan dosa. 2. Berita yang terutama ialah bahwa kita diampuni bukan dihakimi. C. Kehidupan orang kristen dipengaruhi oleh kebangkitan Yesus Kristus 1. Yesus dibangkitkan dari antara orang mati dia hidup sekarang disini dengan kita. 2. Kebangkitan menyatakan bahwa orde baru felah memasuki dunia 3. dunia setelah kebangkitan adalah dunia yang penuh harapan. V.Iman: empat unsur dalam satu perkara Iman adalah kepercayaan dan kesetiaan ;iman adalah tanggapan,kepada panggilan perorangan dari Allah dan juga tanggapan kepada pekerjaan Allah dalam dunia; iman adalah pendirian kebenaran. BAB ‘ABIAT |. Tabiat sebagai sumber perbuatan-perbuatan lahiriah Keputusan kita dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar diri kita,seperti situasi dan hukum dan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam batin kita ,seperti hati hurani,motivasi,dan prasangka. Arti Tabiat Tabiat dapat didefinisikan sebagai susunan batin seseorang yang memberi arah dan ketertiban kepada keinginan ,kesukaan dan perbuatan orang itu. Tabiat tidak sama dengan WATAK dan bebbeda dengan KEPRIBADIAN. II, Pentingnya tabiat dalam etika Kristen Karena iman kita menjadi baru,maka tabiat kita diperbaharui, Karena tabiat kita diperbaharui maka perbuatan-perbuatan kita menjadi lebih baik Il. Hubungan tabiat dengan hukum dan ajaran yesus Yesus menekankan pembaharuan hati manusia daripada penyesuaian lahir dengan hukum-hukum. Kepatuhan pada hukum disertai dengan sikap Kasih kepada sesama dan ketaatan kepada Allah. IV. Apakah perhatian pada tabiat diri sendiri patut? Harus diakui bahwa kemungkina adanya perhatian yang berlebih-lebihan kepada tabiat.orang dapat menjadikan tabiatnya sebagai fokus utama dalam pertimbangan tentang kehidupan etis. Sikap itu bahaya. V. Pengaruh-pengaruh yang membentuk Tabiat Pertama dipengaruhi oleh pembawaan kita ,oleh sikap yang kita warisi dari orang tua kita Kedua ,dipengaruhi oleh lingkugan sosial kita. Ketiga, dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman dan hubungan kita dengan orang lain Keempat,tabiat kita dibentuk oleh keputusan dan perbuatan kita sendiri,serta motif perbuatan itu. Kelima ,dipengaruhi oleh IMAN kita VI. Perkembangan tabiat kristen Dalam perkembangan tabiat harus ada pembongkaran dan pembangunan, 1. Kematian keadaan lam 2. Kebangkitan dan pertumbuhan keadaan baru Vil. Ciri-ciri tabiat Kristen 1. Integritas 2. Pengertian tentang kehendak Allah dan kepekaan kepada apa yang baik 3. Kebajikan-kebajikan 4, Serupa dengan Kristus BAB VI: LINGKUNGAN SOSIAL |. Pengaruh masyarakat atas kehidupan moral 1, Manusia dalam masyarakat 2. Masyarakat dalam manusia 3. Pengaruh lingkungan sebagai karunia Allah 4, Unsur dosa dalam pengaruh lingkungan 5. Lingkungan mana bagi kita? A. Siapa yang mempengaruhi kita? B. Siapakah sesama kita? C, Gereja sebagai lingkungan 6. Hubungan antara lingkungan sosial dan tabiat ‘A, Kemampuan berpikir untuk diri sendiri B. Perlunya tabial yang kuat untuk terbuka terhadap pandangan yang berbeda Il, Gerja sebagai lingkungan kristen 1. Gereja sebagai jemaat pertanggung-jawab etis Dalam gereja kita diingatkan akan dosa-dosa dan penghakiman Allah 2. Gereja sebagai jemaat pengampunan Pertama, dalam gereja kita mengalami kash karunia Kedua, gereja terdiri dari orang-orang yang saling mengampuni. Ketiga,seorang anggota gereja bisa terbuka kepada anggota gereja yang lain 3. Gereja sebagai jemaat pendidikan moral 4, Gereja sebagai pembentuk tabiat moral. 5. Gereja sebagai jemaat dukungan moral. 6. Gereja sebagai jemaat diskusi moral 7. Gereja sebagai jemaat pembuatan moral BAB VII: NORMA-NORMA L.Perbedaan pendapat tentang peranan Norma-Norma dalam etika kristen Pandangan perjanjian Baru. Dalam perjanjian baru sikap orang kristen terhadap hukum sering dibicarakan namun tidak gampang dimengerti Istilah-istilah. Norma-norma ialah patokan yang dipakai untuk menilai perbuatan manusia dan menolong orang mengambil keputusan yang benar. II LIMA MASALAH 4. Norma-norma dan kasih-karunia Allah Dapat disimpulakan bahwa kepatuhan kepada hukum bukan cara untuk membenarkan dan menyelamatan diri sendir, Namun hukum-hukum diberikan kepada kita untuk menolong kita mengerti bagaimana_menanggapai kasih karunia Allah, 2. Norma-norma dan kedaulatan Tuhan Tidak ada yang mempunyai kewibawaan yang mutlak. Kita tidak hidup dibawah hukum-hukum tetapi di bawah kewibawaan Allah. 3. Norma-norma dan situasi Dapat disimpulkan bahwa semua norma dimaksudkan untuk membé penerangan dan menolong kita melihat jalan yang terbaik waktu kita mengambil keputusan. 4. Kasih dan norma-norma yang lel A. Arti kasih kristen Kasih kristen selalu sebagai tanggapan kepada kasih Allah Kasih kristen ialah kasin dalam persekutuan. Kasih kristen ialah perhatian kepada orang lain. Kasih kristen memberikan diri kepada orang lain. Maka kasih kristen diberikan tanpa pamrih kasih kristen tidak berdasarkan jasa,kelas sosial,suku melainkan terlepas dari kebajukan atau keburukan orang lain. Kasih kristen berarti pengampunan B. Apakah kasih saja cukup? Peraturan dan norma yang lebih terperinci dari kasih perlu pula untuk menerapkan kasih kepada masalah-masalah yang konkritkarena kasih sebagai prinsip sangat umum, 5. Norma-norma batin Kemampuan norma-norma batin untuk memperbudak orang juga dapat dihindarkan oleh hal-hal yang telah dibicarakan dalam bab ini. Kita perlu mengingat bahwa kita tidak diselamatkan oleh kepatuhan kepada norma-norma melainkan karena kasih karunia Allah. terperinci IILKESIMPULAN 1. Bahaya-bahaya dalam penggunaan norma-norma ada delapan bahaya tetapi semua bahaya ini dapat disimpulkan sebagai kecenderungan untuk menggunakan norma-norma sebagai faktor satu-satunya dalam pengambilan keputusan etis. 2.Mengapa norma-norma perlu? ‘Ada sembilan norma-norma menolong kita mengerti keunikan kasus kita serta persamaan dengan kasus-kasus lain. Norma-norma menolong kita melihat unsur- unsur mana dalam situasi kita yang cocok dengan norma-norma serta unsur-unsur mana yang memerlukan inovasi dan perubahan. 3.Kebijaksanaan dibimbing oleh norma-norma Kalau kita memakai norma-norma dengan kebijaksanaan ,norma-norma_ itu dapat menolong kita dalam situasi dimana norma-norma tidak dapat diterapkan secara langsung dan harafiah BAB VIII: SITUASI |. Menagapa kita perlu mengerti situasi? Kita perlu mengetahui situasi supaya bisa menerapkan norma-norma dan nilai- nilai etis kepada situast itu Kedua supaya kita dapat melakukan perbuatan yang tepat dan berguna dalam situasi itu Ketiga supaya kita dapat mengetahui masalah-masalah yang memerlukan perhatian. I Kesulitan-kesulitan dalam mengerti situasi 1. Kekusutan situasi serta keterbatasa pengetahuan kita, Setiap situasi terdiri dari delapan unsur yaitu Tempat Waktu Benda Orang-orang Struktur Gagasan-gagasan Kejadian Tuhan 2. Pengertian kita tentang situasi dipengaruhi oleh nilai-nilai kita, kepentingan kita Pertama prasangka yang kuat dapat membutakan kita Kedua prasangka kita dipengaruhi oleh kepentingan kita Ketiga prasangka kita dipengaruhi oleh lingkungan kita Keempat prasangka kita dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman Il, Bagaimana kita memperbaiki pengertian kita tentang situasi? 1. Penyelidikan yang memadai 2. Penggunaan bahan ilmiah dan keterangan ahli-ahli 3. Memperluas penglihatan terhadap situasi 4. Kepekaan kepada pekerjaan dan kehendak Allah 5. Kepekaan kepada kebutuhan orang lain IV. Norma-norma serta pengertian tentang situasi BAGIAN KETIGA: KESIMPULAN PEMBAHASAN; PRAKATA TINDAKAN BAB IX: CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS |. Sumber-sumber bantuan 1. Doa,ibadah dan roh kudus 2. Gereja dan orang-orang lain 3. Alkitab I. Dari pertimbangan menuju tindakan Dua unsur dalam iman kita dapat menambah keberanian kita untuk mengambil keputusan dan bertindak. Pertama kita yakin bahwa Allah mengampuni kesalahan kita walaupun keputusan kita kurang tepat. Kedua, kita yakin bahwa Allah memerintah dunia. la berkuasa atas segala perbuatan manusia .IA bekerja terus-menerus untuk mencapai maksudNYA di dunia. Karena kita dapat _memakai kesalahan kita bersama dengan kebenaran kita untuk mewujudkan kehendakNYA di dunia ini

You might also like