APLIKASI MATEMATIS TERHADAP
PENGARUH KERUGIAN GESEKAN DALAM PIPA
TERHADAP DEBIT ALIRAN FLUIDA (AJR)
Oleh:
DRA, ENDANG MAWARSIH
: Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin FT-UTM
ABSTRACT
Knowledge science and technology development are so
much the many point are qualified, by example,
incompressible uid of curent in pipe characteristic:
This examination uses instruments “System Fluid Circuit
Model MF 101". Friction losses and discharge are
calculated with to friction losses on the discharge of current
in pipe examination result was appeared inside grafic nd
table model
Keywords: fluid, system fuid circuit,
"ENDAHULUAN
Dalam praktek sering kita menjumpai masalah aliran fluida dalam fluids, baik dengan sistem
terbuka maupuntertutup, Kemudian kita kenal pula bentuk sistem tunggal maupun bentuk srkut. Contoh
sistem tunggal misInya pada saluran transisi air untuk pengairan sawah, sedangkan sistem yang berbentuk
sitkuit misalnya pda sistem distrbusi air dingin untuk pengkondisian udara dan sebagsinya
Penelitian ini bertyjuan untuk mengetahui sifat-sifetaliran fuida inkompresibel dalam pipa
Banyak maselah dalam perencanaan suatu pemipaan yang dapat dikembengkan dari dasar aliran fluida
dalam pipa ini, Seperi ita ketahui masalah pokok alan Quida dalam pipa selalu mempertimbangkan
rmsalah-masalah sift aliran fliuida kerja dan jugs akibat yang ditimbulkan dari bentuk fis pipa
Didala peneitan ini dimaksudkan untuk mengetshui bagaimana terjadinya kerugian gesekan
hingga berpengaruh besar terhadap aliran fluida.
Dan juga untuk mengetahui bagaimana hubungan antara perubahan Kerugian gesekan aliran
‘dengan debit pada pipa yang berdiameter 1,25 inci dan pada pipa 1 inc2.TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Konsep Variabel Teori
‘Aliran uida tak mampu mampat (in compressible), biasanya diambil asumsi (anggapan) babwa
erapatan, vikositas dan temperatur tidak mengalami perubahan sehingga berat spesifiknya. Konstan.
Untuk diameter dan panjang pipa tertentu, Kerugian tekanan didalam pipa disebabkan adanya efek
gesckan sebagai fingsi bilangan Reynolds (Reynolds Number)
1 fuida, viskositas dan
Bilangan Reynolds merupakan sustu besaran sebagai fungsi kerap
kecepatan aliran Sida dalam pipa
Perubahan bilangan Reynolds akan mengakibstkawmenimbulkan perubahan yang besarterhadap
varias} tekananaliran, Bilangan Reynolds didefinisikan sebagai perbandingan gaye-saya inesia dengan
saya-gayaviskos fuida, dan secara matematisdinyatakan sebagai berikut
R=D.Vp/H
Dengan:
R:: bilangan Reynolds
D: diameter dalam pipa. m
V : kecepatan aliran rerata sidet
:kerapatan flida. m3
H.: viskositas absolut kg/m det
Setnpslran Avda melalui pipa dan atu sluran tercka melalui sekeling suatu obyck, akan
senantiasamenimbuikan hambatan (ra) disebabkan gesekan antara Muda dan permukaan dalam pia,
ala sluran terbuka atau obyek yang bersentuhan dengan alran Aida, Gesckan ini menimbulkan
eran engi mekanis yang menyebabkan penurunan tekanansepanjang alirangluida. Gesekan dan
-erugan tekanan merupakan esltane dari hambatan viskos (viscous drag) dan tubules ara
Bila alran laminar, Kergian ners disebabkan hambatanviskos, tla ila ain trbulen
‘erugan ener disebabkanadanyaturbulns ara
‘Adanya stu daerh ran atraaliran laminar dan airantrbulen yang disebtairan transis.
Kerogian energi pada duersh
iran laminar dan aliran turbulen merupakan fungsi bilangan
Reynolds berikut (Gambar 2.1 Diagram Moody), memperlihatkan hubungan bilangan Reynolds dengan
fktor gesekan,
55AIMUM FOSS!
Beeld Monk
e
ve
pe Ue
‘ESET
yc The Veal Thesot
|
u
T i
SEH see
rH Ett
Gambar 2.1 : Diagram MoodySambar 2.5 = Sistem Model MF 101 Fluid Circuit
GPersamaan alien Darey-weisach
ee anyv2r @
Dengan
1 kerugian tekanan karenaaliran
f faktor gesckan
= paniang pipe dalam meter
& percepatanpravitasi m/det2
V Kecepatanrerata midet
Dari diagram Moody dapat dilihat, pada daera aliran laminar, bilangan Reynolds sangat
berpengaruh tethadap faktor gesekan
3.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1-Tujuan Penelitian,
Tujuan dari penelitian merupakan upaya pengembangan Iimu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK), memperoteh variabel hubungan antara kerugian gesekan dan debit dalam suatu aliran, sehingga
dliharapkan dapat memperoleh gambaran tentang batasaliran laminar dan turbulen dalam suatupipa
Aliran laminar dedalam suatu pipa berlaku untuk bilangan Reynolds (Reynolds Number) < 2000,
dan pada saat bilangan Reynolds = 2000 disebut Bilangan Reynolds Kritis (Rer = 2000). Aliran mula
‘berubah jka angka Reynolds (RN) > 2000 dan pada akhirnya membentukaliran turbulen
Penclitian memakai pipa sebagai aliran, dengan diameter 1,25 dim, 1 dim. % dim dan % dim.
Dengan membaca skala yang ada saat
n terjadi pada input dan output dapat menghitung besarnya
penurunan kerugian gesek schingga dapat menghitung debit aliran
3.2.Manfaat Peneltian
Penelitian dengan menggunakan Sirkuit Fluida Sistem Model MF 101 untuk mendapatkan
variabel penurunan erugian gesek, menghitung besamya debit, dan membuat grafik yang
‘menggambarkan hubungan penurunan kerugian gesek dan debit
4.METODE PENELITIAN
4.1.Tipe Penelitian
Tipe penelitian bersifat fundamental serta untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Sistem Model MF 101 FluidCCireut” terdiri dari: due (2) buab tangki air, masing-masing mempunyai volume 70 liter, dimana setip
ketinggian 10 om mempunyai volume 7,14 liter, tangki ini dilengkapi dengan ventilasi dan lubang
pembuangan. Lubang ventilasi ditempatkan pada bagian sebelah tangki air, agar udara yang terdapat
idalam tangki air dapat keluar lewat lubang ventilasitersebut, Udara didalam tangki dapt juga keluar
tewatlubang sekeliling pipa yang terdapat pada bagian alas tangki air tersebut
4.2 Teknik Pengumpulan Data
Metode peneltian ini dlakukan dengan pengamatan secara langsung di laboratoriam Teknik
Mesin, dalam hal pengambilan data dengan pembacaan skala yang ada pads pipa baja:
‘ukuran pipa diameter luar diameter dalam
12s” 42,1 mm 37, mm
r 33. mm 27,2. mm
ons" 26,7 mm 2.8mm
os” 21,5 mm 169 mm
ada alat/sistem model MF 101 ini terdapat orifice dengan diameter nominal d=22,2 mm dan
D=37 mm.
Didalam mendapatkan data yang diperlukan hanya membaca skala yang ada pada manometer
tersebut, dengan selissh input dan output akan didapatkan variabel-variabel yang dipertukan untuk
rmenghitung debit aliren
4.3.Penentuan Sampel dan Populasi.
Didalam instalasi sistem terdapat pipa 1,25", pipa 1", pipa 0,75” dan 0,45", namun dalam
penelitian ini kita ambil sample untuk aliran dalam pipa 1,25” dan 1”.
Pengukuran kerugian gesekan atau perbedaan kerugian gesekan dilakukan dengan dua pasang
‘yang terpasang pada suatu kerangka, Lubang-lubang pengukuran ditempatkan
pada ujung masing-masing pipa, panjang pipa 5 fl, sedangkan kalau dipeslukan tersedia Iubang
pengukuran di tengah pipa dengan panjang 3 8
= Kerugian gesekan, hf (persamaan aliran Darcy-Weisbach)
Hf= (UD), V2
28
manometer differeDimana:
Inf: kerugian gesekan karena aliran
koefisien gesek
Panjang pipa
diameter dalam pipa
kecepatan aliran
eeort
Percepatan gravi
= debit eos, (0%)
Om: AV
nD2V
~ debit nyata, (Onyata) dicari dengan ramus:
Tem : 0,714 ter
10cm: 100,714: 714 iter
Onysta: 7.14, dimanat: waktu
1000 x ¢
SHASIL DAN PEMBAHASAN
S.L.Perhitungan debit teoritis datam pipa 125°
‘Berdasarkan hasil pengamatan, besarnya geseran dalam pipa 1,25” seperti terlihat pada tabel 5.1.1 di
bbawah ini
‘Waktu (&) T Pipa 1.25
“Tabel 5.1.2, Hasil perhitungan debit torts (0% dalam pipa 1,25"
1 87,5.
38.2
88,1
#7
No | AkFpada pipa 1,23" (m) Debit torts 0") ih)
1 0,008 ost
2 0.015 08
3 0.017 95
4 0.015 0.90
5 0.016 0m‘Tabel 5.2.1, : Hasil perhitungan debit nyata (Onyata) pada pipa 1,25”
No_|
"Ahf pada pipa 1,25" (m)
Debit nyata (Onyata)
rat)
sngan debit teortis dalam pipa 1”
berdasarkan hasil pengamatan, besarnya geser
0,0074 0,637
0,0073 0,632 _
a 0.0071 — = 0,626
4 0,0070 0,631
0,0070. 0,630
an dalam pipa 1" seperti teribat pada tabel 5.3.1. di bawah
[Ne ‘Waktu (dt) Pipa
1 nz 3 399
2 113 2 90,5
3 ina 316 99,7
4 3. OuT 39.5
5 1132 92.5 Somme
‘abel $3.2. : Hasi perhitungan debit teoitis 0") dalam pipa 1” _
‘No ‘Ab pada pipa 1” (m) Debit teoritis (0%) (at) |
1 0011 0,36
2 ~ 0,015 oat
3 019 aT |
ap 0,022 0,50
5 0025 034 }
‘Tabel 5.4.1. : Hasil perhitungan debit nyata (Onyatad dalam pipa 1”
No. "Ahf pada pipa 1,25" (m) Debit nyata (Onyata) (Wat) |
1 (0034 (0637 |
2 zl
3 e -
a4. :
‘ :5.5. Perbandingan amtara debit teoritis dan debit nyata dale pipa 1,25” dan 1”
‘Fabel 55.1 Perbandingan debit teoritis dan debt nyata dalam pipa 1,25” dan 1”
‘No. | Jenis pipa Debit teoritis (0) (I/dt) Debit nyata (Onyatay |
| — 7 (vey) |
Pipa 1a ost 0637
(oss, Cosme
095 0.626
0.90 0,631
Pipa ™
6. Kesimpulan dan Saran
Dari basil pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
VL
Semakin besar diameter pips, maka penurunan kerugian gesenya semakin keci
‘Besarnya penurunan Kerugian gesck berbanding lurus dengan kapasitas alirannya
Hal in berati semakin besar penurunan kerugian gesek maka kapastasalirannya (debit) akan
cenderung semakin besar.
Prosentase perbandingan antara debit ayata dan teorits pada pipa 1,25" dan pipa 1” adalah
98.43%
DDidalam pembacaan skala pada alat ukur perl keeltian sehingga akan didapatkan data yang
akurat, Untuk perhitungan debit nyata maupun debit teorits peru dikaji lebih dalam, baik
kerugian gesekan pada saat input pompa dan output pompa, kerugian gesekan pada pipa masuk
sehingga didapatkan hasil yang maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Jurusan Teknik Mesin Sistem Model MF 101 “Fluid Circuit.” UGM
James Methods for the Fluid Flow in Pipe British Standart Part |
LL. streeter Fluid Mechanics Mc Graw Hill Ine.
‘Mac Donald Introduction Fluid Mechanic Vol. 1
VB. Priyani Fundamental Hydraulics Vol. 1
Victor L. Sweeter Mekanika Fluida jlid 1 Erlangga
‘VL Ghiles Mokanika Fluida dan Hidrolika Erlangga.