You are on page 1of 11

1

Literature Review: Pengaruh Model Pembelajaran


Kooperatif Tipe Team Game Tournament
Terhadap Hasil Belajar Siswa
Wahyu Tri Prastyo
Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Padang, Indonesia
e-mail : wahyutri2102@gmail.com

Abstract :
This study aims to identify and evaluate all relevant research so as to answer a
research question set. The method used in this study is the SLR (Systematic
Literature Review) research method. The systematic literature review method is
carried out by a researcher who will review by identifying several articles
systematically according to the steps that have been set. In this study there were
several stages of research, namely 1) formulation of research questions 2) search
of journal literature 3) determination of criteria, 4) literature selection stage, 5)
presentation of data, 6) data processing and drawing of a conclusion. From the 9
articles that use the TGT model, it can be concluded that the average effect of
student learning activeness following the Team Game Tournament (TGT)
cooperative learning model is higher than students participating in conventional
learning and proving that the application of the TGT (Team Game Tournament)
cooperative learning model ) can be used for all subjects both in SD, SMP, SMA
and SMK.
Keywords : Team Game Tournament (TGT), Learning Outcomes, Literature
Review
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengenali dan mengevaluasi semua penelitian yang
relevan sehingga menjawab pertanyaan suatu penelitian ditetapkan. Metode yang
dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian SLR (Systematic Literature
Review). Metode systematic literature review ini dilakukan seorang peneliti yang
akan mereview dengan mengidentifikasi beberapa artikel secara sistematis sesuai
dengan langkah – langkah yang sudah ditetapkan. Pada penelitian ini terdapat
beberapa tahapan penelitian, yaitu 1) perumusan pertanyaan penelitian 2)
pencarian literatur jurnal 3) penetapan kriteria, 4) tahap penyeleksian literatur, 5)
penyajian data, 6) pengolahan data dan penarikan sebuah kesimpulan. Dari 9
artikel yang menggunakan model TGT dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata
pengaruh keaktifan belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif
tipe Team Game Tournament (TGT) lebih tinggi dari siswa yang mengikuti
pembelajaran konvensional serta membuktikan bahwa penerapan pembelajaran
kooperatif model TGT (Team Game Tournament) dapat digunakan untuk semua
mata pelajaran baik di SD, SMP, SMA dan SMK.
Kata Kunci: Team Game Tournament (TGT), Hasil Belajar, Tinjauan Literatur
2

A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu perubahan sikap dan perilaku seseorang
individu atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pelatihan dan pengajaran. Pendidikan dapat diartikan sebagai segala
bentuk pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan nyata dalam
satuan pendidikan. Untuk mencapai pendidikan nasional, pemerintah
menyelenggarakan perubahan baik itu kurikulum, sistem, sarana prasarana,
dan komponen lainnya yang bertujuan untuk mencapai kualitas pendidikan
yang baik.
Untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari proses belajar telah tercapai
dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah kemampuan
(performance) dalam diri seseorang yang dapat dilihat dan disebut juga
dengan kapabilitas. Peningkatan hasil belajar peserta didik akan berhasil,
apabila ditunjang dengan perbaikan cara mengajar pendidik pada setiap siklus.
Peningkatan hasil belajar dipengaruhi oleh hasil refleksi dan perbaikan proses
mengajar pendidik di kelas. Selain itu, keberhasilan juga tidak lepas dari
kemampuan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran dan model
pembelajaran yang digunakannya. Melalui hasil belajar tersebut maka dapat
dilihat sejauh mana kemampuan yang telah diperoleh siswa dan sejauh mana
materi pelajaran yang disampaikan oleh guru diterima oleh siswa. Sehingga,
semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh maka tujuan pembelajaran yang
dicapai oleh siswa semakin baik.
Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, seperti melakukan
pengembangan kurikulum, pengembangan model pembelajaran, pengadaan
beasiswa, dan sebagainya. Namun, hal ini belum juga membuat pembelajaran
di setiap sekolah tercapai seperti yang diharapkan. Hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain yaitu : (1) faktor eksternal (faktor
yang berasal dari luar diri siswa) seperti : faktor keluarga, lingkungan,
sekolah. (2) faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa), seperti :
minat, bakat, motivasi.
Komponen penting yang harus ditingkatkan untuk memperbaiki hasil
kuliatasnya adalah guru. Guru harus mampu mengubah kompentensi baik itu
kompetensi professional, kompetensi sosial, pedagogik maupun kompetensi
kepribadian. Guru yang banyak memberi motivasi kepada peserta didik dan
menguasai materi yang diajarkan pasti memiliki metode-metode yang mampu
mambangkitkan jiwa anak didik untuk memperdalam materi yang diajarkan
tersebut. Sebaliknya guru yang tidak menguasai materi dan bersikap kaku
pada saat mengajar akan membuat hasil belajar peserta didik akan turun dan
membuat malas untuk mempelajari materi yang disampaikan. Dengan
3

demikian hasil belajar dapat dilihat dari keberhasilan siswa dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Masalah lain yang dihadapi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas yaitu guru dalam mengajarkan materi yang dibawakannya masih
menggunakan pembelajaran ekspositori. Dalam pembelajaran ekspositori guru
cenderung memegang kontrol proses pembelajaran yang aktif, sementara
siswa relalif pasif menerima dan mengikuti apa yang disajikan oleh guru.
Pembelajaran ekspositori merupakan pembelajaran yang lebih berpusat pada
guru (teacher centered), guru menjadi sumber dan pemberi informasi utama
dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai materi pembelajaran
secara optimal (Watoni, 2014).
Pembelajaran ekspositori adalah interaksi antara pengajar dengan siswa
dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran, sehingga pembelajaran ini kurang
efektif karena pembelajaran berlangsung satu arah. Kelemahannya yang
mungkin terjadi adalah: 1) membosankan, 2) keberhasilan perubahan sikap
dan prilaku peserta didik relatif sulit diukur, 3) kualitas pencapaian tujuan
belajar yang telah ditetapkan adalah relatif rendah karena pendidik sering
hanya mengejar target waktu untuk menghabiskan target materi pembelajaran,
dan pembelajaran kebanyakan menggunakan ceramah dan jawab (Sudjana,
2002). Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi
yang disampaikan guru karena siswa tidak aktif untuk mencari
pengetahuannya sendiri dan cenderung memiliki sifat untuk menunggu
pengetahuan datang dari guru tanpa perlu mencari pengetahuan sendiri.
Sejauh ini banyak sudah pembelajaran yang dikembangkan untuk
membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan model
dengan sistem pengelompokkan kecil antara 2-6 orang (Sanjaya, 2014).
Menurut Slavin (2009:11) ada beberapa macam pendekatan yang berbeda
dalam pembelajaran kooperatif, yaitu Student Team-Achievement Division
(STAD), Team Games Tournament (TGT), Jigsaw, Cooperative Integrated
Reading and Composition (CIRC), dan Team Accelerated Instruction (TAI)
dan tipe model lainnya.
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di lapangan, salah satu solusi
yang dapat diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
menggunakan salah satu model pembelajaran kooperatif tipe Team Game
Tournament (TGT) untuk meningkatkan hasil belajar dalam proses
pembelajaran siswa. Model pembelajaran Team Games Tournament
memberikan efek positif pada hasil belajar siswa. Hal ini yang membuat
peneliti ingin mereview lebih dalam lagi terkait peningkatan hasil belajar
siswa dalam penggunaan Model pembelajaran Team Games Tournament.
4

Adapun sumber penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah artikel
yang relevan dengan topik penggunaan model pembelajaran Team Games
Tournament yaitu sebanyak 9 artikel.

B. METODE PENELITIAN
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode Systematic
Literature Review (SLR). Penelitian dengan menggunakan metode SLR
mempunyai tujuan mengenali dan mengevaluasi semua penelitian yang
relevan sehingga menjawab pertanyaan suatu penelitian ditetapkan (Triandini,
Jayanatha, Indrawan, Werla Putra, & Israwan, 2019). Menurut Triandini et al.,
(2019) menyebutkan jika menggunakan metode systematic literature review
seorang peneliti akan melakukan review dengan mengklasifikasi beberapa
jurnal secara runtut sesuai dengan langkah – langkah yang sudah ditetapkan.
Pada penelitian ini terdapat beberapa tahapan penelitian, yaitu 1)
perumusan pertanyaan penelitian 2) pencarian literatur artikel 3) penetapan
kriteria, 4) tahap pemilihan literatur, 5) penyajian data, 6) pengolahan data dan
penarikan sebuah kesimpulan. Tahapan pertama yaitu perumusan pertanyaan.
pertanyaannya adalah pelajaran apa saja yang bisa menggunakan model Team
Game Tournament?, bagaimana pengaruh model pembelajaran TGT pada
hasil belajar siswa?. Tahap kedua pencarian literatur jurnal dilakukan pada
database google scholar dan Garuda dengan kata kunci “pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe team game tournament terhadap hasil belajar
siswa” dengan menerapkan batasan tahun publish 2017 sampai 2022.
Ketiga, penetapan kriteria yang digunakan dalam pencarian jurnal adalah
pembelajaran yang terkait dengan model pembelajaran TGT. Keempat, jurnal
yang diperoleh diseleksi. Kelima jurnal-jurnal yang didapatkan data
dimasukkan kedalam tabel. Langkah yang keenam adalah mengolah,
mereview serta mengkaji jurnal-jurnal yang difokuskan pada hasil penelitian.
Di bagian akhir penelitian, selanjutnya peneliti membandingkan hasil temuan
di beberapa jurnal dan menarik sebuah kesimpulan.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil data penelitian yang diasajikan dalam kajian literatur ini adalah
analisis dan rangkuman dari artikel yang didokumentasi terkait dengan
penggunaan model pembelajaran TGT yang disajikan dalam tabel berikut ini.
5

Tabel 1. Penelitian Hasil Belajar Siswa dengan pengaruh Model Pembelajaran


TGT (Team Games Tournament)
No. Peneliti, Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Dyan & Pengaruh Model Dari hasil pengolahan data


Wanapri, 2021 Pembelajaran posttest diperoleh bahwa
Kooperatif Tipe Teams thitung= 6,40 dan ttabel =
Games And 1,67. Sehingga thitung >
Tournament (TGT) ttabel.Sehingga Ha
Terhadap Hasil Belajar diterima yaitu Model
Dasar listrik dan Pembelajaran Kooperatif
Elektronika Tipe Team Game
Tournament (TGT)
memberikan hasil belajar
pada pelajaran dasar dan
pengukuran listrik yang
lebih tinggi daripada
pembelajaran
menggunakan model
ekspositori pada siswa
kelas X TITL SMK
Swasta Imelda Medan.
2 Alifia & Setiyo, Pengaruh Model Hasil penelitian
2020 Pembelajaran menunjukkan bahwa
Kooperatif Tipe Team model pembelajaran
Games Tournament kooperatif tipe TGT
(TGT) Terhadap Hasil terhadap hasil belajar
Belajar Renang Gaya renang gaya bebas (crawl)
Bebas (Crawl) Pada ada pengaruh yang
Siswa Kelas XI SMA signifikansi dengan besar
Negeri 2 Sidoarjo pengaruh adanya
peningkatan 20,7%
pengetahuan dan 58,4%
keterampilan.
3 Zulfa et al., 2021 Penerapan TGT (Team Nilai rata-rata hasil belajar
Games Tournament) siswa yang dicapai pada
untuk Meningkatkan saat pretest < posttest (58
Hasil Belajar Peserta < 76). Pengujian hipotesis
Didik di Kelas X menggunakan uji-t
Teknik Instalasi menunjukkan hasil analisis
Tenaga Listrik SMKN data t hitung > t tabel
2 Sigli (3,665 > 1,75) sehingga
hipotesis kerja (Ha)
diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa
penerapan TGT pada mata
6

pelajaran elektronika dasar


terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar
siswa kelas X TITL
SMKN 2 Sigli.
4 Leonard & Kiki, Pengaruh Model Rata-rata peningkatan (N-
2019 Pembelajaran Gain) prestasi belajar
Kooperatif Tipe siswa pada kelas
Teams-Games eksperimen sebesar 43%
tournaments (TGT) berada pada kriteria
Terhadap Peningkatan sedang, sedangkan pada
Hasil Belajar Biologi kelas kontrol adalah 29%
Pada Konsep Sistem berada pada kriteria
Pencernaan Manusia rendah.

5 Nenden et al., Pengaruh Model Hasil penelitian ini


2022 Pembelajaran membuktikan bahwa
Kooperatif Tipe Teams penggunaan pembelajaran
Games Tournament kooperatif tipe TGT
(TGT) Berbasis Media berbasis media corong
Corong Berhitung berhitung berpengaruh
Terhadap Hasil Belajar positif terhadap hasil
Matematika Materi belajar siswa. Presentase
Perkalian di Sekolah rataan hasil belajar siswa
Dasar dengan menggunakan
perhitungan uji-t dimana
thitung lebih besar dari
ttabel yaitu 3,277 > 1,740.
6 Firman et al., Pengaruh Penggunaan Hasil analisis data
2019 Model Pembelajaran menunjukkan nilai Sig.
Kooperatif Tipe Team 0,000 < 0,05 yang berarti
Game Tournament bahwa terdapat pengaruh
(TGT) Berbantuan penerapan model
Media Kokami pembelajaran kooperatif
Terhadap Hasil Belajar tipe TGT berbantuan
Siswa media kokami terhadap
hasil belajar.
7 Sri & Tohimin, Pengaruh Model Berdasarkan perhitungan
2017 Pembelajaran melalui uji t didapat nilai
Kooperatif Tipe TGT 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,3 dan
(Teams Games 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 2,0 pada taraf
Tournament) Terhadap signifikansi 𝛼 = 0,05
Hasil Belajar dengan derajat kebebasan
Matematika = 58. Karena nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
(3,3) >𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,0) maka
H0 ditolak dan H1
7

diterima. Hal tersebut


menunjukan bahwa rata-
rata hasil belajar siswa
menggunakan model
pembelajaran TGT lebih
tinggi dibandingkan
menggunakan model
pembelajaran kooperatif
tipe Number Head
Together (NHT).
8 Amran & Nur, Pengaruh Model Hasil belajar matematika
2019 Pembelajaran pada siswa Kelas XII AP
Kooperatif Tipe Teams SMK Negeri 1 Tinambung
Games Tournament setelah diajar dengan
(TGT) dengan menggunakan model
Aplikasi QR Code pembelajaran kooperatif
Terhadap Hasil Belajar tipe TGT dengan aplikasi
Matematika QR code berada dalam
kategori tinggi dengan
nilai rata-rata 80,15, nilai
tengah 79,5, standar
deviasi 7,2, variansi 51,77,
dan rentang skor 27,
dengan nilai terendah 64
dan nilai tertinggi 91, dari
hasil kajian terlihat adanya
peningkatan hasil belajar
matematika pada siswa
Kelas XII AP SMK Negeri
1 Tinambung setelah
penerapan model
pembelajaran kooperatif
tipe TGT dengan aplikasi
QR code pada taraf
signifikansi 𝛼 = 0,05,
sehingga dapat
disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif
tipe TGT dengan aplikasi
QR code berpengaruh
terhadap hasil belajar
matematika pada siswa
Kelas XII AP SMK Negeri
1 Tinambung.
8

9 Suandika et al., Pengaruh Model Hasil dari penelitian ini


2020 Pembelajaran adalah (1) rata-rata
Kooperatif Tipe Team keaktifan belajar siswa
Game Tournament pada kelas eksperimen
(TGT) Terhadap (82,25), pada kelompok
Keaktifan dan Hasil kontrol (73,28) (2) rata-
Belajar Pekerjaan rata hasil belajar siswa
Dasar Otomotif Siswa pada kelas eksperimen
Kelas X TKRO SMK (76,81), pada kelompok
Negeri 1 Denpasar kontrol (63,47). Keaktifan
dan hasil belajar pada
kelompok siswa yang
mengikuti model
pembelajaran kooperatif
tipe Team Game
Tournament (TGT) lebih
tinggi dari kelompok
siswa yang mengikuti
pembelajaran
konvensional.

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki banyak pengaruh


bagi peserta didik. Model pembelajaran menumbuhkan semangat siswa karena
dikemas terdapat permainan dan diakhir pembelajaran ada reward yang
diberikan. Selain itu, siswa yang memiliki kemampuan lebih rendah dapat
berpartisifasi aktif. Dengan pembelajaran berkelompok membuat peserta didik
menumbuhkan rasa kebersamaan dan kerukunan tanpa memandang perbedaan
latar belakangnya. Model TGT ini dapat menjadikan hasil belajar siswa
meningkat. Ini dibuktikan dengan penelitian penelitian yang disebutkan pada
tabel diatas adanya peningkatan hasil belajar dari hasil penelitian tersebut.
Namun pembelajaran kooperatif model TGT ini juga mempunyai kekurangan
diantaranya: 1) Guru memerlukan waktu yang lama untuk menyiapkan segala
perlengkapan game. 2) Pemilihan materi oleh guru harus sesuai dengan model.
3) guru harus mempersiapkan segala perangkat pendukung untuk model ini
sebelum diterapkan pada pembelajaran. Misalnya, membuat soal untuk setiap
meja turnamen atau lomba dan guru harus tau urutan akademis peserta didik
yang tertinggi dan terendah.
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1 menunjukkan bahwa
penggunaan model TGT memberikan dampak positif bagi siswa. Dampak
tersebut meliputi : 1) pembelajaran lebih variatif, menyenangkan sehingga
berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. 2). Pembelajaran
mengutamakan kerjasama antara kelompok, hal ini berdampak pada
peningkatan karakter siswa seperti tanggung jawab, kerjasama dan empati. 3)
9

pembelajaran yang menantang, maksudnya siswa dituntut untuk lebih aktif


menjawab pertanyaan dalam ajang game atau turnamen hal ini membawa
dampak positif bagi siswa untuk rajin belajar agar menimbulkan kenaikan
minat belajar siswa.
Model Team Games Tournament ini hanya bisa dilakukan dengan
berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Menurut T.
Suryani, (2019) tahapan – tahapan dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT
adalah : 1) Bentuklah kelompok terdiri dari 4 – 5 siswa yang heterogen. 2)
Pembelajaran diawali presentasi guru dengan menjelaskan pelajaran.
Presentasi bertujuan sebagai pengenalan konsep serta meningkatakan rasa
ingin tau. 3) Penugasana berkelompok untuk pemahaman konsep bagi siswa.
Pengerjaan tugas bisa dilakukan secara kelompok ataupun diskusi untuk
mempermudah pemahaman konsep. 4) Turnamen mingguan dan teman
sekelompoknya tidak boleh menolong satu sama lain. 5) Hasilnya akan
dibandingkan dengan rata sebelumnya dan poin akan diberikan berdasarkan
tingkat keberhasilan siswa mencapai atau melebihi kinerja sebelumnya. Poin
ini selanjutnya dijumlahkan untuk membentuk skor kelompok. 6) Kemudian
guru memberikan reward yang berupa hadiah, sertifikat, dan lain-lain.

D. KESIMPULAN DAN SARAN


Dari penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata pengaruh
keaktifan belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe
Team Game Tournament (TGT) lebih tinggi dari siswa yang mengikuti
pembelajaran konvensional serta membuktikan bahwa penerapan
pembelajaran kooperatif model TGT dapat digunakan untuk semua mata
pelajaran baik di SD, SMP, SMA dan SMK. Terdapat peningkatan rata – rata
hasil belajar siswa dalam semua mata pelajaran yang menerapkan model
Team Game Tournament. Selain peningkatan pada hasil belajar ranah kognitif,
terdapat peningkatan hasil pelajar siswa ranah afektif (sikap). Siswa belajar
sikap kejasama antar tim, empati dan tanggung jawab.
Saran pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran TGT
(Team Game Tournament) guru harus mempersiapkan secara matang skenario
dan tahapan tahapan dalam permainan agar tercipta pembelajaran yang lebih
terarah. Selain itu penggunaan media pembelajaran dalam model pembelajaran
TGT juga dapat mempermudah siswa.
10

DAFTAR PUSTAKA

Budi, A. D. (2020). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF


TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL
BELAJAR RENANG GAYA BEBAS (CRAWL) PADA SISWA KELAS
XI SMA NEGERI 2 SIDOARJO. Jurnal Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan, 8(1).

Damayanti, S., & Apriyanto, M. T. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran


Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Terhadap Hasil Belajar
Matematika. JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika), 2(2), 235-
244.
Farida, Z., Sabila, M. S., & Setiawaty, R. (2022, August). Systematic Literature
Review: Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Penggunaan Model
Team Games Tournament. In SEMINAR NASIONAL LPPM UMMAT
(Vol. 1, pp. 158-168).
Firman, F., Nurmiati, N., & Nurfitrayani, N. (2019). Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT)
Berbantuan Media Kokami Terhadap Hasil Belajar Siswa. Indonesian
Journal of Educational Science (IJES), 2(1), 57-63.
Pitriani, N. N., Noviati, P. R., & Juanda, R. Y. (2022). Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (Tgt) Berbasis
Media Corong Berhitung Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi
Perkalian Di Sekolah Dasar. PI-MATH-Jurnal Pendidikan Matematika
Sebelas April, 1(1), 1-10.
Setiawan, Z., Lastya, H. A., & Sadrina, S. (2021). Penerapan TGT (Team Games
Tournament) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik di Kelas X
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN 2 Sigli. Jurnal Edukasi Elektro,
5(2), 131-137.
Situmorang, D. N. R., & Pangaribuan, W. (2021). PENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES AND
TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR
DASARLISTRIK DAN ELEKTRONIKA. JEVTE: Journal of Electrical
Vocational Teacher Education, 1(2), 123-129.
Slavin, R.E.(2009).Cooperating Learning Theory Research and Practice Second
Edition, Massachutsetts, Boston Allyn and Bacon Publishers.
Suandika, I. K. A., Nugraha, I. N. P., & Dewi, L. E. (2020). Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) Terhadap
Keaktifan dan Hasil Belajar Pekerjaan Dasar Otomotif Siswa Kelas X
TKRO SMK Negeri 1 Denpasar. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin
Undiksha, 8(2), 69-78.
11

Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.
Watoni, M. S. (2014). Studi Komprasi Penerpan Inquiry Dengan Pendekatan
Ekspositori Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X MA Palapa
Nusantara.Palapa,2(2).https://doi.org/https://doi.org/10.36088/palapa.v2i2.
746
Yahya, A., & Bakri, N. W. (2019). Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
teams games tournament (TGT) dengan aplikasi QR code terhadap hasil
belajar matematika. Jurnal Math Educator Nusantara: Wahana Publikasi
Karya Tulis Ilmiah Di Bidang Pendidikan Matematika, 5(01), 90-100.

You might also like