Professional Documents
Culture Documents
Artikel Literature Review-Wahyu Tri Prastyo 19063031
Artikel Literature Review-Wahyu Tri Prastyo 19063031
Abstract :
This study aims to identify and evaluate all relevant research so as to answer a
research question set. The method used in this study is the SLR (Systematic
Literature Review) research method. The systematic literature review method is
carried out by a researcher who will review by identifying several articles
systematically according to the steps that have been set. In this study there were
several stages of research, namely 1) formulation of research questions 2) search
of journal literature 3) determination of criteria, 4) literature selection stage, 5)
presentation of data, 6) data processing and drawing of a conclusion. From the 9
articles that use the TGT model, it can be concluded that the average effect of
student learning activeness following the Team Game Tournament (TGT)
cooperative learning model is higher than students participating in conventional
learning and proving that the application of the TGT (Team Game Tournament)
cooperative learning model ) can be used for all subjects both in SD, SMP, SMA
and SMK.
Keywords : Team Game Tournament (TGT), Learning Outcomes, Literature
Review
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengenali dan mengevaluasi semua penelitian yang
relevan sehingga menjawab pertanyaan suatu penelitian ditetapkan. Metode yang
dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian SLR (Systematic Literature
Review). Metode systematic literature review ini dilakukan seorang peneliti yang
akan mereview dengan mengidentifikasi beberapa artikel secara sistematis sesuai
dengan langkah – langkah yang sudah ditetapkan. Pada penelitian ini terdapat
beberapa tahapan penelitian, yaitu 1) perumusan pertanyaan penelitian 2)
pencarian literatur jurnal 3) penetapan kriteria, 4) tahap penyeleksian literatur, 5)
penyajian data, 6) pengolahan data dan penarikan sebuah kesimpulan. Dari 9
artikel yang menggunakan model TGT dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata
pengaruh keaktifan belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif
tipe Team Game Tournament (TGT) lebih tinggi dari siswa yang mengikuti
pembelajaran konvensional serta membuktikan bahwa penerapan pembelajaran
kooperatif model TGT (Team Game Tournament) dapat digunakan untuk semua
mata pelajaran baik di SD, SMP, SMA dan SMK.
Kata Kunci: Team Game Tournament (TGT), Hasil Belajar, Tinjauan Literatur
2
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu perubahan sikap dan perilaku seseorang
individu atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pelatihan dan pengajaran. Pendidikan dapat diartikan sebagai segala
bentuk pengalaman belajar yang berlangsung dalam lingkungan nyata dalam
satuan pendidikan. Untuk mencapai pendidikan nasional, pemerintah
menyelenggarakan perubahan baik itu kurikulum, sistem, sarana prasarana,
dan komponen lainnya yang bertujuan untuk mencapai kualitas pendidikan
yang baik.
Untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari proses belajar telah tercapai
dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah kemampuan
(performance) dalam diri seseorang yang dapat dilihat dan disebut juga
dengan kapabilitas. Peningkatan hasil belajar peserta didik akan berhasil,
apabila ditunjang dengan perbaikan cara mengajar pendidik pada setiap siklus.
Peningkatan hasil belajar dipengaruhi oleh hasil refleksi dan perbaikan proses
mengajar pendidik di kelas. Selain itu, keberhasilan juga tidak lepas dari
kemampuan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran dan model
pembelajaran yang digunakannya. Melalui hasil belajar tersebut maka dapat
dilihat sejauh mana kemampuan yang telah diperoleh siswa dan sejauh mana
materi pelajaran yang disampaikan oleh guru diterima oleh siswa. Sehingga,
semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh maka tujuan pembelajaran yang
dicapai oleh siswa semakin baik.
Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, seperti melakukan
pengembangan kurikulum, pengembangan model pembelajaran, pengadaan
beasiswa, dan sebagainya. Namun, hal ini belum juga membuat pembelajaran
di setiap sekolah tercapai seperti yang diharapkan. Hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain yaitu : (1) faktor eksternal (faktor
yang berasal dari luar diri siswa) seperti : faktor keluarga, lingkungan,
sekolah. (2) faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa), seperti :
minat, bakat, motivasi.
Komponen penting yang harus ditingkatkan untuk memperbaiki hasil
kuliatasnya adalah guru. Guru harus mampu mengubah kompentensi baik itu
kompetensi professional, kompetensi sosial, pedagogik maupun kompetensi
kepribadian. Guru yang banyak memberi motivasi kepada peserta didik dan
menguasai materi yang diajarkan pasti memiliki metode-metode yang mampu
mambangkitkan jiwa anak didik untuk memperdalam materi yang diajarkan
tersebut. Sebaliknya guru yang tidak menguasai materi dan bersikap kaku
pada saat mengajar akan membuat hasil belajar peserta didik akan turun dan
membuat malas untuk mempelajari materi yang disampaikan. Dengan
3
demikian hasil belajar dapat dilihat dari keberhasilan siswa dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Masalah lain yang dihadapi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas yaitu guru dalam mengajarkan materi yang dibawakannya masih
menggunakan pembelajaran ekspositori. Dalam pembelajaran ekspositori guru
cenderung memegang kontrol proses pembelajaran yang aktif, sementara
siswa relalif pasif menerima dan mengikuti apa yang disajikan oleh guru.
Pembelajaran ekspositori merupakan pembelajaran yang lebih berpusat pada
guru (teacher centered), guru menjadi sumber dan pemberi informasi utama
dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai materi pembelajaran
secara optimal (Watoni, 2014).
Pembelajaran ekspositori adalah interaksi antara pengajar dengan siswa
dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran, sehingga pembelajaran ini kurang
efektif karena pembelajaran berlangsung satu arah. Kelemahannya yang
mungkin terjadi adalah: 1) membosankan, 2) keberhasilan perubahan sikap
dan prilaku peserta didik relatif sulit diukur, 3) kualitas pencapaian tujuan
belajar yang telah ditetapkan adalah relatif rendah karena pendidik sering
hanya mengejar target waktu untuk menghabiskan target materi pembelajaran,
dan pembelajaran kebanyakan menggunakan ceramah dan jawab (Sudjana,
2002). Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi
yang disampaikan guru karena siswa tidak aktif untuk mencari
pengetahuannya sendiri dan cenderung memiliki sifat untuk menunggu
pengetahuan datang dari guru tanpa perlu mencari pengetahuan sendiri.
Sejauh ini banyak sudah pembelajaran yang dikembangkan untuk
membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan model
dengan sistem pengelompokkan kecil antara 2-6 orang (Sanjaya, 2014).
Menurut Slavin (2009:11) ada beberapa macam pendekatan yang berbeda
dalam pembelajaran kooperatif, yaitu Student Team-Achievement Division
(STAD), Team Games Tournament (TGT), Jigsaw, Cooperative Integrated
Reading and Composition (CIRC), dan Team Accelerated Instruction (TAI)
dan tipe model lainnya.
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di lapangan, salah satu solusi
yang dapat diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
menggunakan salah satu model pembelajaran kooperatif tipe Team Game
Tournament (TGT) untuk meningkatkan hasil belajar dalam proses
pembelajaran siswa. Model pembelajaran Team Games Tournament
memberikan efek positif pada hasil belajar siswa. Hal ini yang membuat
peneliti ingin mereview lebih dalam lagi terkait peningkatan hasil belajar
siswa dalam penggunaan Model pembelajaran Team Games Tournament.
4
Adapun sumber penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah artikel
yang relevan dengan topik penggunaan model pembelajaran Team Games
Tournament yaitu sebanyak 9 artikel.
B. METODE PENELITIAN
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode Systematic
Literature Review (SLR). Penelitian dengan menggunakan metode SLR
mempunyai tujuan mengenali dan mengevaluasi semua penelitian yang
relevan sehingga menjawab pertanyaan suatu penelitian ditetapkan (Triandini,
Jayanatha, Indrawan, Werla Putra, & Israwan, 2019). Menurut Triandini et al.,
(2019) menyebutkan jika menggunakan metode systematic literature review
seorang peneliti akan melakukan review dengan mengklasifikasi beberapa
jurnal secara runtut sesuai dengan langkah – langkah yang sudah ditetapkan.
Pada penelitian ini terdapat beberapa tahapan penelitian, yaitu 1)
perumusan pertanyaan penelitian 2) pencarian literatur artikel 3) penetapan
kriteria, 4) tahap pemilihan literatur, 5) penyajian data, 6) pengolahan data dan
penarikan sebuah kesimpulan. Tahapan pertama yaitu perumusan pertanyaan.
pertanyaannya adalah pelajaran apa saja yang bisa menggunakan model Team
Game Tournament?, bagaimana pengaruh model pembelajaran TGT pada
hasil belajar siswa?. Tahap kedua pencarian literatur jurnal dilakukan pada
database google scholar dan Garuda dengan kata kunci “pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe team game tournament terhadap hasil belajar
siswa” dengan menerapkan batasan tahun publish 2017 sampai 2022.
Ketiga, penetapan kriteria yang digunakan dalam pencarian jurnal adalah
pembelajaran yang terkait dengan model pembelajaran TGT. Keempat, jurnal
yang diperoleh diseleksi. Kelima jurnal-jurnal yang didapatkan data
dimasukkan kedalam tabel. Langkah yang keenam adalah mengolah,
mereview serta mengkaji jurnal-jurnal yang difokuskan pada hasil penelitian.
Di bagian akhir penelitian, selanjutnya peneliti membandingkan hasil temuan
di beberapa jurnal dan menarik sebuah kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA