Professional Documents
Culture Documents
Makalah - Anemia Defisiensi Besi
Makalah - Anemia Defisiensi Besi
OLEH :
dr. SUSILASTRI
NIP : 196910102002122001
- Colon cancer.
c. Ibu hamil :
Menimbulkan pendarahan sebelum atau saat persalinan.
Meningkatkan resiko melahirkan Bayi dengan Berat Lahir Rendah
atau BBLR (<2,5 kg)
Pada anemia berat, bahkan dapat menyebabkan kematian pada ibu
dan/atau bayinya.
2.6. Terapi
Defisiensi zat besi berespons sangat baik terhadap pemberian obat oral
seperti garam besi (misalnya sulfas ferosus) atau sediaan polisakarida zat
besi (misalnya polimaltosa ferosus). Terapi zat besi yang dikombinasikan
dengan diit yang benar untuk meningkatkan penyerapan zat besi dan
vitamin C sangat efektif untuk mengatasi anemia defisiensi besi karena
terjadi peningkatan jumblah hemoglobin dan cadangan zat besi. CDC
merekomendasikan penggunaan elemen zat besi sebesar 60 mg, 1-2 kali
perhari bagi remaja yang menderita anemia. Contoh dari suplemen yang
mengandung zat besi dan kandungan elemen zat besi dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
supplement Total iron (mg) Elemental Iron (mg)
Ferrous sulfate 324 66
Ferrous gluconate 325 36
Feostat chewable 100 33
Feostat liquid 100 33/5 ml
Slow Fe 160 50
Fe 50 extended
160 50
release
Ferro-Sequels timed
50 50
release
Feosol caplets 50 50
Sumber: Drug facts and comparisons. St. Louis, MO: Facts and
Comparisons, 1998.
Zat besi paling baik diabsorpsi jika dimakan diantara waktu makan.
Sayangnya, ketidaknyamanan abdominal, yang ditandai dengan kembung,
rasa penuh dan rasa sakit yang kadang-kadang, biasanya muncul dengan
sediaan besi ini. Tetapi resiko efek samping ini dapat dikurangi dengan cara
menaikkan dosis secara bertahap, menggunakan zat besi dosis rendah, atau
menggunakan preparat yang mengandung elemen besi yang rendah, salah
satunya glukonat ferosus. Kompleks polisakarida zat besi seringkali lebih
berhasil dibandingkan dengan garam zat besi, walaupun kenyataannya tablet
tersebut mengandung 150 mg elemen zat besi. Campuran vitamin yang
mengandung zat besi biasanya harus dihindari, karena sediaan ini mahal dan
mengandung jumblah zat besi yang suboptimal.
Retikulositosis dimulai 3-4 hari setelah inisiasi terapi zat besi, dengan
puncaknya sekitar 10 hari.
Pasien dapat tidak berespon dengan penggantian zat besi sebagai akibat
dari:
- Diagnosis yang tidak benar.
1.) Anemia Defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya
penyed iaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong
(depleted iron store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan
hemoglobin berkurang. Kurangnya besi berakibat pada kurangnya pasokan
sel darah merah yang ada dalam tubuh, sehingga dapat menimbulkan
berbagai gangguan klinik serta kelainan.
2.) Wanita lebih rentan terkena anemia defisiensi besi karena kebutuhan akan
zat besi yang lebih banyak daripada pria. Wanita mengalami menstruasi
yang mengakibatkan darah menghilang rata – rata 20 mg zat besi tiap
bulannya, bahkan ada yang mencapai 58 mg. Pada ibu hamil, memberikan
nutrisi pada fetus, sehingga jumlah Fe berkurang. Terlebih lagi bagi ibu
melahirkan yang mengeluarkan banyak darah, sehingga asupan Fe perlu
ditambah untuk mengurangi resiko melahirkan Bayi dengan Berat Lahir
Rendah (BBLR).
3.) Dampak yang timbul dari anemia defisiensi besi bagi remaja putri dan ibu
hamil dapat menakibatkan penurunan aktifitas fisik, pucat dan lemas dan
gangguan kesehatan serta berbagai kelainan. Pada ibu hamil dapat
mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan dibawah normal bahkan
dapat meningkatkan angka kematian bayi dan ibu atau salah satu
diantaranya saat proses persalinan. Namun, hal tersebut dapat dicegah dan
dihindari dengan mengatur pola makan yang seimbang, mencukupi
kebutuhan Fe dengan tablet besi (Fe) ataupun tablet penambah darah.
DAFTAR PUSTAKA