Professional Documents
Culture Documents
Laporan - Fitokim - Pembahasan Dan Kesimpulan - Part - 8
Laporan - Fitokim - Pembahasan Dan Kesimpulan - Part - 8
Oleh :
1. ARYA TRINANDA (82022050210)
2. ASRI NUR HIDAYAH (82022050212)
3. ANDHIKA CAHYO NUGROHO (82022050213)
4. BAYU DWI PAMBUDI (82022050214)
5. PUTRI AFIANA SOLICAH (82022050215)
6. NINDYA PRISWA (82022050216)
7. NIKEN MELA SAPUTRI (82022050217)
8. MIFTAHUR RAHMATUL ULA (82022050219)
9. FRISKA AYU VIDYA NINGSIH (82022050225)
10. FIRDHA MAGHFIRA PARDANA P (82022050226)
11. MUHAMMAD DARISSALAM M (82022050234)
Dosen Pengampu
Apt. RIANA PUTRI R,M.Farm
I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi adanya senyawa
golongan alkaloid pada serbuk batang kina.
ditambah
1 ml HCl 2N
ditambah
9 ml aquadest
Filtrat
b. Reaksi Pengendapan
1). Reaksi pengendapan dengan pereaksi kalium iodida
diamati diamati
dicatat dicatat
Hasil Hasil
2). Reaksi pengendapan dengan pereaksi Mayer, Dragendorf, dan Hager.
ditambah
3 ml ammonia pekat
ditambah
ditambah
disaring, diuapkan,
ditambah
Larutan dibagi 4 ke
dalam tabung reaksi,
ditambah
diamati perubahan
yang terjadi, dicatat
Hasil
V. DATA PENGAMATAN
A. Reaksi Pengendapan
Pereaksi Pelarut Hasil Pengamatan Keterangan
Pustaka Pengamatan
Mayer Endapan putih atau Terbentuk endapan Positif
putih kekuningan putih kekuningan
(Izzah dkk., 2019)
Dragendorf Endapan merah Terbentuk endapan Positif
jingga (Izzah dkk., merah jingga
2019)
Asam Pikrat Larutan kuning Terbentuk larutan Positif
pekat (Saputra dkk., endapan kuning
2017)
Kalium Iodida Endapan cokelat Terbentuk larutan Negatif
sampai kehitaman berwana cokelat
(Izzah dkk, 2019) tidak ada endapan
VI. PEMBAHASAN
Tujuan Percobaan identifikasi alkaloid
Praktikum tentang alkaloida memiliki tujuan mengidentifikasi umum untuk
alkaloid pada serbuk batang kina, dan mengidentifikasi khusus untuk beberapa jenis
senyawa alkaloida yang banyak digunakan. Praktikum ini menggunakan bahan
tumbuhan berupa Batang Kina (Cinchona succirubra) memiliki aktivitas sebagai anti
malaria, anti piretik serta stomakika (obat sakit perut) (Harijanto dan Paul, 2006).
Kina merupakan salah satu tanaman yang berasal dari Amerika Selatan yang
termasuk dalam family Rubiaceae. Tanaman kina juga dapat ditemukan di wilayah
Vietnam, India, Kamerun, Indonesia, dan beberapa negara di Benua Afrika dan Asia.
Diantara beberapa wilayah tersebut, Indonesia merupakan produsen kina terbesar di
dunia. Pada tanaman kina (Cinchona Succirubra) bagian tanaman yang banyak
dimanfaatkan sebagai bahan obat adalah kulit batang (cortex). Kulit batang kina
memiliki ketebalan antara 2 hingga 6 cm dengan panjang antara 30 cm. Kulit batang
kina memiliki kandungan 20 jenis alkaloid yang mengandung 15% kandungan
cinchonidine, kuinidin, kuinin, dan cinchonine yang dikombinasikan dengan senyawa
aktif utama seperti tanin (3-10%). Selain itu, kulit batang kina juga mengandung
mineral, minyak atsiri, dan asam seperti triterpen (quinovinic acid), organik (quinic
acid), fenol (asam kafeat), flavonoid (antiantosianidin), fitosterol (Raza et al., 2021).
Kandungan Alkaloid
Kandungan kimia kina berupa alkaloid dengan kadar tidak kurang dari 7% yang
dihitung sebagai kinin. Bagian tanaman yang banyak digunakan adalah kulit
batangnya. Kinin dapat digunakan sebagai obat malaria dikarenakan memiliki
efektivitas yang baik terhadap semua jenis plasmodium dan juga efektif sebagai
sizontosida dan gametosida (Harijanto dan Paul, 2006). Selain kandungan kinin,
dalam kulit batang kina juga terdapat berbagai senyawa kimia lainnya, yakni kinidin,
sinkonin, dan sinkonidin. Keempat jenis senyawa alkaloid tersebut memiliki khasiat
sebagai antimalaria. Namun, kinin merupakan alkaloid yang paling sering digunakan
karena kandungannya dalam kulit batang kina paling besar dibandingkan alkaloid
lainnya (Pramesti dkk., 2021). Kandungan kuinin yang terdapat pada kina digunakan
sebagai antimalaria. Sedangkan kandungan kuinidin digunakan sebagai obat aritmia
jantung dan fibrilasi atrium (Calley, 2002). Khasiat tanaman ini sebagai antimalaria
berasal dari senyawa alkaloid kuinina (alkaloid cinchona) terutama senyawa kuinina
(C20H24N2O2), kuinidina (isomer dari kuinina), sinkonina (C19H22N2O), dan
sinkonidina (isomer dari sinkonina) (gambar 1). Hampir keseluruhan bagian tanaman
kina (akar, batang, daun dan kulit) mengandung senyawa alkaloid kuinina tersebut
tetapi dalam persentase yang berbeda (Musalam, dkk., 1980).
Struktur Kimia
Gambar 1. Struktur kimia alkaloid kuinina hasil isolasi
dari tanaman Cinchona sp. (Simanjuntak dkk., 2002)
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil identifikasi serbuk batang kina didapatkan bahwa
sampel positif mengandung alkaloid. Uji reaksi pengendapan dengan pereaksi
Mayer pada larutan ekstrak uji terjadi pengendapan putih kekuningan, dengan
pereaksi Gragendorf terjadi pengendapan merah jingga, dan dengan pereaksi
Asam pikrat terbentuk larutan endapan kuning yang menunjukkan hasil positif
alkaloid. Sedangkan pada uji alkaloid dengan pereaksi Kalium Iodida menunjukan
hasil negative.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1977, Materia Medika Indonesia, Jilid I, Departernen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1977, Materia Medika Indonesia, Jilid II. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.
Anonim, 1977, Materia Medika Indonesia, Jilid III, Departernen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1977, Materia Medika Indonesia, Jilid IV, Departemen Kesehatan Republik
!ndonesia, Jakarta
Anonim, 1977, Materia Medika Indonesia, Jilid V, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonirn, 1977, Materia Medika Indonesia, Jilid VI, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta
Bettolo, G.B.M., Nicoletti, M. and Patamia, M., 1981, Plant Screening by Chemical
and Chromatographic Procedurs Under Field Condition, J. of Chromatog., p.
213
Claus, E.P., 1970, Pharmacognosy, Lea & Febiger, Philadelphia.
Eagleson, M. (1993). Concise Encyclopedia Chemistry. Walter de Gruyter.
Gandjar, I. G., & Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar.
Harijanto., & Paul, N. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III edisi V.
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam.
Izzah,N., Kadang, Y. and Permatasari, A. 2019. Uji Identifikasi Senyawa Alkaloid
Ekstrak Metanol Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk) Dari Kab. Ende Nusa
Tenggara Timur Secara Kromatografi Lapis Tipis. Jurnal Farmasi Sandi
Karsa, 5(1) : 52-56.
Meirina, E, B., Mubarak, J., Lestari, R., Dahlia. 2022. Uji Skrining Fitokimia Ekstrak
Metanol Dari Tanaman Paku Sarang Burung (Asplenium nidus L.). Jurnal
Edu Research., 11(2) : 1-4
McCalley, D V. 2002. "Analysis of The Cinchona Alkaloids By High-Performance
Musalam, Y., Sukasmono, Suhartika T., dan Supria. 1980. Alkaloid Kuinina
di dalam Tanaman Cinchona sp., WARTA BPTK, 6, 85-93
1. Foto Perlakuan
Proses pemisahan Hasil larutan dari pemisahan
500 mg simplisia larutan
menggunakan
corong pisah