You are on page 1of 7

PERBEDAAN PEMAKAIAN SIKAT GIGI BULU HALUS

(SOFT), SEDANG (MEDIUM) DAN KERAS (HARD)


TERHADAP DEBRIS INDEKS PADA MURID SD N 2, 3 DAN 5
JEPON

Usulan Karya Tulis Ilmiah


Diajukan kepada
Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Semarang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Studi Diploma III Kesehatan Gigi

Disusun oleh:
AGILIA WIDINATA
NIM : P1337425119066

PROGRAM STUDI D III KESEHATAN GIGI


JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang
tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya karena akan mempengaruhi
kesehatan keseluruhan. Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi
untuk mengunyah, berbicara, dan mempertahankan bentuk muka, sehingga
penting untuk menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama
dalam dalam rongga mulut. Kesehatan mulut berarti bebas dari kanker
tenggorokan,infeksi dan luka pada mulut, penyakit gusi,kerusakan gigi,
kehilangan gigi,dan penyakit lainnya,sehingga terjadi gangguan yang
membatasi dalam menggigit, mengunyah, berbicara, dan kesejahteraan
psikososial (WHO, 2012). Gangguan kesehatan mulut juga akan berdampak
pada kinerja seseorang (Senjaya, 2013).
Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut maka hal yang harus
diperhatikan salah satunya yaitu dengan cara menyikat gigi. Tetapi warga
Indonesia belum terbiasa dengan menyikat gigi secara tepat. Berdasarkan
Riskesdas 2018 menyikat gigi adalah kegiatan membersihkan gigi
menggunakan sikat gigi atau alat lain dengan atau tanpa pasta gigi. Perilaku
benar dalam menyikat gigi yaitu setiap hari, minimal dua kali sehari,sesudah
sarapan dan sebelum tidur malam. Menurut Riskesdas di Indonesia terdapat
94.5% yang menyikat gigi setiap hari. Tetapi hanya 2.8% yang menyikat gigi
dengan benar (Kemenkes, 2018). Salah satu upaya untuk meningkatkan
presentase menyikat gigi yang benar adalah dengan meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang alat yang digunakan untuk menikat gigi salah satunya yaitu
sikat gigi (Ambarwati dkk, 2017).
Sikat gigi yang beredar saat ini bermacam-macam variasi dalam hal
bentuk,ukuran,kekakuan bulu sikat gigi. Umumnya bulu sikat gigi terdiri dalam
3 yaitu halus (soft), sedang (medium), dan keras (hard). Kekakuan bulu sikat
ini berpengaruh dalam pembersihan gigi. Kekakuan bulu sikat tersebut
ditentukan oleh ketebalan dan panjang bulunya. Tebal atau tidaknya bulu maka
kekakuan makin meningkat dan memiliki efek pembersih yang berbeda
(Ambarwati dkk, 2017).
Walaupun jenis sikat gigi banyak, harus diperhatikan keefektifannya
dalam membersihkan gigi,seperti: 1)nyaman meliputi ukuran,tekstur bulu sikat;
2) mudah digunakan; 3) mudah dibersihkan dan cepat kering; 4) awet dan tidak
mahal; 5) bulu sikat lembut tapi kuat dan tangkai ringan; 6) sikat memiliki
ujung yang bulat (Faisal, 2015).
Menyikat gigi berpengaruh terhadap kebersihan gigi dan mulut seorang.
Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi gigi yang tidak terdapat sisa makanan
atau deposit lunak yang menempel pada gigi (Debris),untuk pengukuran dapat
dinilai dengan alat ukur debris indeks. Tingkat kebersihan seseorang dapat
berubah dengan danya menyikat gigi secara tepat dan benar (Ambarwati
dkk,2017).
Usia sekolah dasar merupakan saat yang ideal untuk melatih kemampuan
motorik seorang anak, termasuk diantaranya menyikat gigi. Potensi menyikat
secara baik dan benar merupakan faktor yang cukup penting untuk
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Berhasilnya pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut juga dipengaruhi oleh faktor penggunaan alat, metode menyikat
gigi, serta frekuensi dan waktu penyikatan gigi yang tepat. Kelompok anak usia
sekolah dasar ini termasuk kelompok rentan untuk terjadinya kasus kesehatan
gigi dan mulut, sehingga peelu diwaspadai atau dikelola secara baik dan benar
(Gopdianto, et al, 2014)
Kelalaian menyikat gigi secara baik bagi murid sekolah dasar akan
berdampak pada kebersihan gigi dan mulut yang buruk sehingga akan memicu
masalah kesehatan gigi seperti karies gigi yang rentan terjadi kelompok anak
sekolah dasar, gigi geligi murid pada periode gigi bercampur. Murid sekolah
dasar merupakan kelompok usia yang kritis terhadap terjadinya karies gigi dan
mempunyai sifat khusus yaitu transisi pergantian gigi susu ke gigi permanen.
(Cahyati, 2013).
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan pemakaian sikat gigi bulu halus
(soft),sedang (medium),dan keras (hard) terhadap debris indeks pada Murid SD
N 2, 3 dan 5 Jepon.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumusan masalah
penelitian yaitu “Bagaimana perbedaan pemakaian sikat gigi bulu halus
(soft),sedang (medium),dan keras (hard) terhadap debris indeks pada murid SD
N 2, 3 dan 5 Jepon?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan penggunaan sikat gigi bulu halus
(soft),sedang (medium) dan keras (hard) terhadap debris indeks pada
murid SD N 2, 3 dan 5 Jepon Kabupaten Blora.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui skor debris sebelum dan sesudah menyikat gigi
dengan menggunakan sikat gigi halus (soft)
b. Untuk mengetahui skor debris sebelum dan sesudah menyikat gigi
dengan menggunakan sikat gigi sedang (medium)
c. Untuk mengetahui skor debris sebelum dan sesudah menyikat gigi
dengan menggunakan sikat gigi kasar (hard)
d. Untuk mengetahui rata-rata skor debris sebelum dan sesudah menyikat
gigi menggunakan soft, medium dan hard

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat membuka pengetahuan murid tentang
pemakaian sikat gigi berbulu halus, medium dan keras terhadap pengaruh
penurunan debris di SD N 2, 3 dan 5 Jepon,sehingga kedepannya skor
debris dapat turun dengan adanya penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam
memberi edukasi tentang pemakaian sikat gigi berbulu
soft,medium,dan hard.
b. Bagi Akademik
Menambah data dan riset khususnya pada perpustakaan Politeknik
Kesehatan Semarang tentang perbedaan pemakaian sikat gigi bulu
halus (soft),sedang (medium),dan keras (hard) terhadap debris
indeks.
c. Bagi peneliti yang lain
Menambah pengetahuan tentang perbedaan pemakaian sikat
gigi bulu halus (soft), sedang (medium) dan Keras (hard) terhadap
debris indeks ,sehingga dapat memberikan edukasi pada murid SD
N 2, 3 dan 5 Jepon.

E. Penjelasan Keaslian Penelitian


Berdasarkan referensi yang sudah ada, penelitian dengan judul
”Perbedaan Pemakaian Sikat Gigi Bulu Halus (Soft), Sedang (Medium) dan
Keras (Hard) Terhadap Debris Indeks pada SD N 2, 3 Dan 5 Jepon” merupakan
penelitian sejenis. Penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebagai berikut:
Tabel 1.1 Penjelasan Keaslian
Judul
No Nama Variabel Metode Hasil Penelitian
Penelitian
1 Fahmi Gambaran Pengaruh: Penelitian Rata-rata selisih
Fadhilah Kekerasan Kekerasan mengguna- debris sebelum
Pasyah Bulu Sikat bulu sikat kan metode dan sesudah
Gigi Terhadap gigi desktiptif menyikat gigi
Penurunan dengan bulu
Debris Indeks Terpengaruh: halus sebesar
Pada Siswa/I Debris 1,60 , bulu
Kelas VIII-1 sedang 1,57 dan
SMPN 3 bulu kasar 1,34 .
Perbaungan Sikat gigi bulu
hard lebih
efektif
mengurangi
debris indeks.
2 Mashita Gambaran Pengaruh: Studi Bulu sikat gigi
Ika Penggunaan Penggunaan penelitian medium lebih
Wulandari sikat gigi sikat gigi literatur efektif
berdasarkan berdasarkan menurunkan
kekerasan bulu kekerasan jumlah debris
sikat dalam bulu sikat daripada bulu
Membersihkan sikat soft.
Debris Terpengaruh:
Debris
3 Grace Gambaran Pengaruh: Penelitian Rata-rata
Devina Penggunaan Sikat gigi menguna- penurunan
Febriani Sikat Gigi yang berbulu kan metode debris sesudah
Gea yang Berbulu soft dengan desktiptif dilakukan sikat
Soft dengan sikat gigi gigi dengan bulu
Sikat Gigi berbulu soft yaitu
yang Berbulu medium sebesar 0,8 dan
Medium mengguna kan
Terhadap Terpengaruh: bulu medium
Manfaat Debris yaitu sebesar
Meghilangkan 1,03.
Debris pada Sikat gigi bulu
Kelas V SD medium lebih
Yayasan efektif
Anastasia membersihkan
debris indeks.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu:
1. Penelitian Fahmi Fadhilah Pasyah dengan judul Gambaran Kekerasan
Bulu Sikat Gigi Terhadap Penurunan Debris Indeks Pada Siswa/I Kelas
VIII-1 SMPN 3 Perbaungan, memiliki perbedaan pada lokasi/tempat dan
sasaran/subjek penelitian.
2. Penelitian Mashita Ika Wulandari dengan judul Gambaran Penggunaan
sikat gigi berdasarkan kekerasan bulu sikat dalam Membersihkan Debris,
memiliki perbedaan pada lokasi/tempat,sasaran/subjek penelitian dan
metode penelitian.
3. Penelitian Grace Devina Febriani Gea dengan judul Gambaran
Penggunaan Sikat Gigi yang Berbulu Soft dengan Sikat Gigi yang Berbulu
Medium Terhadap Manfaat Meghilangkan Debris pada Kelas V SD
Yayasan Anastasia, memiliki perbedaan pada lokasi/tempat dan
sasaran/subjek penelitian.

You might also like