Professional Documents
Culture Documents
Undergraduate Thesis
Undergraduate Thesis
PANDU PADANTYA
NRP. 02511740000055
Dosen Pembimbing
Ir. Moh. Farid, DEA
Diah Susanti, S.T., M.T., P.hD.
PANDU PADANTYA
NRP. 025117400000055
Dosen Pembimbing
Ir. Moh. Farid, DEA
Diah Susanti, S.T., M.T., P.hD.
i
SEMINAR TUGAS AKHIR
ii DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
ii
FINAL PROJECT – TL 184834
PANDU PADANTYA
NRP. 02511740000055
Supevisors
Ir. Moh. Farid, DEA
Diah Susanti, S.T., M.T., P.hD.
iii
SEMINAR TUGAS AKHIR
iv DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
iv
PENGARUH PENAMBAHAN MALEIC ANHYDRIDE
POLYPROPYLENE PADA KOMPOSIT POLYPROPYLENE
DENGAN FILLER NANOSELULOSA TERHADAP
MORFOLOGI, SIFAT FISIK, DAN SIFAT MEKANIK
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Teknik
pada
Bidang Studi Material Inovatif
Program Studi S-1 Departemen Teknik Material dan Metalurgi
Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Oleh:
PANDU PADANTYA
NRP 02511740000055
SURABAYA
Agustus 2021
v
SEMINAR TUGAS AKHIR
vi DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
vi
PENGARUH PENAMBAHAN MALEIC ANHYDRIDE
POLYPROPYLENE PADA KOMPOSIT POLYPROPYLENE
DENGAN FILLER NANOSELULOSA TERHADAP
MORFOLOGI, SIFAT FISIK, DAN SIFAT MEKANIK
ABSTRAK
Nama : Pandu Padantya
NRP : 02511740000055
Departemen : Teknik Material dan Metalurgi
Dosen Pembimbing : Ir. Moh. Farid, DEA
Co-pembimbing : Diah Susanti, S.T., M.T., P. hD
Abstrak
Seiring berkembangnya zaman, komposit berpenguat nanoselulosa
alam sering digunakan sebagai green material. Namun komposit
ini mempunyai kelemahan pada kompatibilitas permukaan sifat
hidrofilik dari serat alam sebagai filler dan sifat hidrofobik dari
matriks polimernya. Penggunaan Maleic Anhydride
Polypropylene (MAPP) sebagai coupling agent dapat
meningkatkan sifat adhesi permukaan matriks dan filler.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
penambahan MAPP pada komposit polypropylene/nanoselulosa
terhadap morfologi, sifat mekanik, dan sifat fisik. Besar fraksi
massa MAPP yang akan digunakan sebesar 2%, 4%, dan 6%.
Pengujian yang dilakukan adalah fotomikrografi, densitas, dan
kekuatan tarik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penambahan MAPP menyebabkan porositas pada permukaan
sampel semakin sedikit, densitas sampel meningkat seiring dengan
%MAPP yang digunakan, densitas tertinggi dimiliki oleh sampel
6%MAPP sebesar 0,943 ± 0,015. Hasil uji tarik menunjukkan tren
kenaikan pada kekuatan tarik seiring dengan %MAPP yang
ditambahkan, dengan kekuatan tertinggi pada sampel dengan
penambahan 6%MAPP senilai 0,67 ± 0,007 MPa.
Kata Kunci: MAPP, Polypropylene, Kekuatan Tarik,
Nanoselulosa
vii
SEMINAR TUGAS AKHIR
viii DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
viii
EFFECT OF ADDITIONAL MALEIC ANHYDRIDE
POLYPROPYLENE ON POLYPROPYLENE COMPOSITE
USING NANOCELLULOSE FILLER ON MORPHOLOGY,
PHYSICAL PROPERTIES, AND MECHANICAL
PROPERTIES
ABSTRACT
Nama : Pandu Padantya
NRP : 02511740000055
Department : Materials Engineering
Supervisor : Ir. Moh. Farid, DEA
Co-Supervisor : Diah Susanti, S.T., M.T., P. hD
Abstract
Natural nanocellulose-reinforced composites are often used as
green materials. However, this composite has weaknesses in its
surface compatibility because of the hydrophilic nature of natural
fibers used as fillers and the hydrophobic nature of the polymer
matrix. The use of Maleic Anhydride Polypropylene (MAPP) as a
coupling agent can improve the surface adhesion of the matrix and
filler. This study aims to analyze the effect of adding MAPP to
nanocellulose-reinforced polypropylene composites on its
morphology, mechanical properties, and physical properties. The
MAPP mass fraction to be used is 2%, 4%, and 6%. The results of
this study indicate that the addition of MAPP causes fewer porosity
on the surface of the sample, the addition of MAPP also causes the
density of the sample to increase along with the %MAPP used,
where the highest density is owned by the 6% MAPP sample by
0.943 ± 0.015. The results of the tensile test showed an increasing
trend in tensile strength along with the addition of %MAPP, with
the highest strength in the sample with the addition of 6%MAPP
worth 0.67 ± 0.007 MPa.
ix
SEMINAR TUGAS AKHIR
x DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
x
KATA PENGANTAR
xi
SEMINAR TUGAS AKHIR
xii DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
Pandu Padantya
xii
DAFTAR ISI
xiii
SEMINAR TUGAS AKHIR
xiv DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
SEMINAR TUGAS AKHIR
xvi DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
SEMINAR TUGAS AKHIR
xviii DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
xviii
1BAB I
PENDAHULUAN
19
SEMINAR TUGAS AKHIR
20 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
BAB I PENDAHULUAN
SEMINAR TUGAS AKHIR
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
21
BAB I PENDAHULUAN
SEMINAR TUGAS AKHIR
22 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
BAB I PENDAHULUAN
2BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
23
SEMINAR TUGAS AKHIR
24 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
Reinforce (Penguat)
Reinforce (bahan penguat) biasa ditambahkan ke matriks
sebagai peningkat sifat mekanik pada komposit finalnya. Pada
umumnya, terdapat dua jenis reinforcement yaitu serat sintetis dan
serat alam. Apabila sifat mekanik dirasa perlu untuk ditingkatkan
lebih jauh, maka bahan penguat kedua bisa ditambahkan lagi,
apabila terdapat dua atau lebih bahan penguat dalam sebuah
komposit, maka komposit tersebut dinamakan hybrid composite 10.
2.2 Nanoselulosa
Sumber daya alam sebagian besar digunakan sebagai
alternative dari bahan sintetis sebagai akibat dari peningkatan
populasi manusia. Penggunaan serat alam sebagai reinforce dalam
komposit telah mendapat banyak perhatian akhir-akhir ini. Serat
alam memiliki sejumlah keunggulan khusus dibandingkan dengan
serat sintetis. Serat alam pada umumnya dapat dibedakan menjadi
tiga kategori berdasarkan asalnya, yaitu mineral, tanaman, dan
hewan. Karena komposit yang dibuat dari serat alam umumnya
membutuhkan sedikit biaya, kapabel untuk memproduksi sifat
spesifik yang diinginkan, biodegradable, dan mudah dipisahkan,
komposit jenis ini mendapat perhatian dari banyak peneliti. Serat
alam juga sangat mudah untuk ditangani dan mempunyai sifat
mekanik spesifik yang diinginkan 11.
Berbagai komposit yang bersifat ringan, berkekuatan tinggi,
mempunyai modulus yang tinggi dapat dibuat dari berbagai serat
sintetik, seperti glass fibre, dan serat alam, seperti karbon,
graphite, aramid fibre, dan polimer. Komposit yang menggunakan
polimer seringkali diperkuat menggunakan serat alam. Serat alam
yang sering ditemukan di tanaman biasa, yang sering disebut
dengan lignocellulosic fibres, dapat diperoleh dari tanaman-
tanaman seperti rami, kapok, pisang, bamboo, kayu, dll.
Keuntungan utama dari serat alam ini adalah mereka bersifat
biodegradable, mudah didapatkan, ekonomis, dan menawarkan
sifat-sifat yang setara dengan serat sintetik12. Namun, serat-serat
tersebut pada umumnya tidak tahan terhadap temperature tinggi.
2.3 Polypropylene
Plastik pada umumnya dibagi menjadi dua kategori yaitu
termoseting dan termoplastik. Termoseting adalah polimer yang
membentuk struktur permanen setelah di proses (irreversible)
walaupun dibawah pengaruh panas dan tekanan. Plastik
termoseting telah membentuk ikatan yang kuat dan berebentuk tiga
dimensi yang membuatnya tidak bisa kembali ke bentuk semula
setelah proses polimerisasi. Termoplastik adalah material yang
sensitive terhadap panas dan berwujud solid pada temperature
kamar seperti logam pada umumnya. Pemberian panas pada plastik
termoplastik akan membuatnya lunak dan menjadi cair pada
akhirnya.
Polypropylene (PP) merupakan salah satu jenis termoplastik
yang telah dimodifikasi atau dikembangkan secara khusus untuk
mendapatkan karakteristik tertentu seperti biaya produksi yang
rendah, densitas yang rendah, sifat fisik yang fleksibel dan
serbaguna, high heat distortion temperature (HDT)18. Sifat
mekanik dari polypropylene dapat dilihat di Tabel 2.2
𝑣𝑐 = 𝑣𝑓 + 𝑣𝑚 (2.1)
𝑤𝑐 = 𝑤𝑓 + 𝑤𝑚 (2.3)
𝜌𝑓
𝑊𝑓 = . 𝑉𝑓 (2.6)
𝜌𝑐
𝜌𝑚
𝑊𝑚 = . 𝑉𝑚 (2.7)
𝜌𝑐
𝜌𝑐 = 𝜌 𝑓 . 𝑉 𝑓 + 𝜌𝑚 . 𝑉 𝑚 (2.8)
1
𝜌𝑐 = 𝑊𝑓 𝑊𝑚
(2.9)
( ⁄𝜌 )+( ⁄𝜌 )
𝑓 𝑚
41
SEMINAR TUGAS AKHIR
42 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
Pembuatan Cetakan
1. Cetakan dibuat dari silicon rubber yang diberi hardener
sebagai katalis.
Pengolahan Matriks
1. Polypropylene dalam bentuk butiran dimasukkan dalam
suatu wadah, lalu ditimbang sesuai perhitungan masing –
masing spesimen menggunakan timbangan digital.
Pembuatan Spesimen Uji Komposit
1. Dry blending atau pencampuran kering dilakukan terhadap
polypropylene, MAPP, dan nanoselulosa secara mekanik
tanpa ada pelelehan. Proses ini bertujuan untuk menjadikan
distribusi campuran lebih homogen. Pencampuran dilakukan
selama 1 menit untuk setiap formula.
2. Hasil dari dry blending dimasukkan ke dalam wadah.
3. Xylene sebanyak 300 ml dipanaskan hingga mencapai
temperature 220oC dalam kondisi diaduk dengan kecepatan
400 rpm. Proses pemanasan dapat dilihat melalui Gambar
3.2 berikut.
Gambar 3. 4 Nanoselulosa
2. Polypropylene Pellet
3. Maleic Anhydride Polypropylene (MAPP)
4. Xylene
Xylene yang digunakan sebagai pelarut pada saat proses
pembuatan komposit seperti pada Gambar 3.5 diperoleh dari
UD Sumber Ilmiah Persada Surabaya.
Gambar 3. 5 Xylene
5. Silicone Rubber
Silicone Rubber seperti pada Gambar 3.6 adalah Silicon
Rubber RTV 497 yang digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan cetakan pengujian tarik didapatkan dari UD
Sumber Ilmiah Persada Surabaya
6. Hardener
Hardener yang ditunjukkan pada Gambar 3.7 digunakan
sebagai katalis untuk silicon rubber dalam pembuatan
cetakan pengujian kekuatan tarik seperti pada Gambar 3.8
yang didapatkan dari UD Sumber Ilmiah Persada Surabaya.
Gambar 3. 7 Hardener
Peralatan Penelitian
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini antara lain:
1. Hot Plate dan Magnetic Stirrer
2. Timbangan Digital
Timbangan digital berfungsi untuk menimbang filler dan
polypropylene yang digunakan.
3. Gergaji
Gergaji digunakan untuk memotong spesimen sesuai
dimensi yang diinginkan.
4. Alat Uji Digital Microscope
Alat uji digital microscope yang digunakan seperti pada
Gambar 3.10 merupakan milik Laboratorium Metalurgi dan
Manufaktur di Departemen Teknik Material dan Metalurgi
ITS.
Pengujian Densitas
Uji densitas dilakukan sesuai standar ASTM D792. Untuk
menghitung massa jenis digunakan spesimen yang sama dengan
spesimen pengujian kekuatan tarik. Perhitungan uji densitas
dimulai dari mencari specific gravity terlebih dahulu dengan
menggunakan Persamaan 3.1.
sp gr = a / (a + w - b) (3.1)
dimana,
a : Massa spesimen, tanpa wire atau sinker di udara
b : Massa spesimen, saat tercelup semua ke dalam air
atau larutan lain
sp : Specific Gravity
w : Massa total sinker atau wire yang tercelup
a.) b.)
300 μm 300 μm
c.) d.)
300 μm 300 μm
53
SEMINAR TUGAS AKHIR
54 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
60
50
Porositas (%)
40
30
20
10
0
0 2 4 6
MAPP (%) y = -5,7215x + 53,655
R² = 0,944
Gambar 4. 2 Grafik Porositas pada Sampel Komposit
Polypropylene/6%Nanoselulosa
Polypropylene + 6%
0,908 ± 0,009
Nanoselulosa
Polypropylene + 6%
0,914 ± 0,010
Nanoselulosa + 2% MAPP
Polypropylene + 6%
0,926 ± 0,017
Nanoselulosa + 4% MAPP
Polypropylene + 6%
0,943 ± 0,015
Nanoselulosa + 6% MAPP
0,95 0,943351906
0,94
0,926969952
0,93
Densitas (g/cm3)
0,92
0,91
0,914151008
0,908359245
0,9
0,89
0,88
0 2 4 6
MAPP (wt%)
y = 0,0118x + 0,8938
0 2 4 6 R² = 0,9604
0,8
0,675
0,7
Tensile Strength (MPa)
0,8
0,7
Tensile Strength (MPa)
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 2 4 6
y = 0,1185x + 0,1925 MAPP (%)
R² = 0,9963
Gambar 4. 5 Trendline Penambahan MAPP pada Komposit
PP/6%Nanoselulosa Terhadap Kekuatan Tarik
5
Modulus Young (MPa)
4
0
2 4 6
MAPP (%) y = 1,6864x - 1,2422
R² = 0,9956
MAPP (%) Linear (MAPP (%))
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan melalui penelitian ini
adalah:
1. Penambahan MAPP berpengaruh pada morfologi permukaan
dari komposit polypropylene/nanoselulosa. Penambahan
MAPP menyebabkan porositas pada permukaan sampel
berkurang seiring dengan %MAPP yang ditambahkan.
Sampel dengan variasi penambahan 6% MAPP mempunyai
porositas yang paling sedikit sebesar 30,89%.
2. Penambahan MAPP juga berpengaruh pada densitas dari
komposit polypropylene/nanoselulosa. Penambahan MAPP
menyebabkan nilai densitas pada sampel naik seiring dengan
penambahan %MAPP yang digunakan. Densitas tertinggi
dimiliki oleh sampel dengan variasi 6% MAPP sebesar 0,9433
g/cm3.
3. Penambahan MAPP berpengaruh pada sifat mekanik dari
komposit polypropylene/nanoselulosa. Penambahan MAPP
menyebabkan peningkatan pada kekuatan tarik sampel seiring
dengan variasi % MAPP yang digunakan. Sampel dengan
kekuatan tarik tertinggi adalah sampel dengan variasi
penambahan 6% MAPP sebesar 0,67 ± 0,007 MPa.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini
adalah:
1. Melakukan pengujian tekan dan impak dalam upaya untuk
menganalisis lebih lanjut terkait sifat mekanik sebagai acuan
untuk aplikasi material penyerap suara.
2. Melakukan variasi pada % nanoselulosa yang berbeda sesuai
tren yang ada dalam upaya untuk mencari sifat mekanik yang
lebih bagus.
65
SEMINAR TUGAS AKHIR
66 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
67
SEMINAR TUGAS AKHIR
68 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
DAFTAR PUSTAKA
SEMINAR TUGAS AKHIR
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
69
DAFTAR PUSTAKA
SEMINAR TUGAS AKHIR
70 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2. Sampel Polypropylene/6%Nanoselulosa/2%MAPP
71
SEMINAR TUGAS AKHIR
72 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
3. Sampel Polypropylene/6%Nanoselulosa/4%MAPP
4. Sampel Polypropylene/6%Nanoselulosa/6%MAPP
LAMPIRAN
SEMINAR TUGAS AKHIR
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
73
Kekuatan
Rata- Standar
Sampel Tarik
Rata Deviasi
(MPa)
Polypropylene Murni 0,54 0,54 0
0,29
PP/6%Nanoselulosa 0,315 0,035
0,34
PP/6%Nanoselulosa/2% 0,59
0,43 0,141
MAPP 0,48
PP/6%Nanoselulosa/4% 0,59
0,535 0,077
MAPP 0,48
PP/6%Nanoselulosa/6% 0,68
0,675 0,007
MAPP 0,67
LAMPIRAN
SEMINAR TUGAS AKHIR
74 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
2. Modulus Young
Modulus
Rata- Standar
Sampel Young
Rata Deviasi
(MPa)
Polypropylene Murni 9,56 9,56 0
11,1
PP/6%Nanoselulosa 11,57 0,664
12,04
PP/6%Nanoselulosa/2% 9,52
9,88 0,509
MAPP 10,24
PP/6%Nanoselulosa/4% 11,98
10,565 2,001
MAPP 9,15
PP/6%Nanoselulosa/6% 18,12
15,375 3,882
MAPP 12,63
LAMPIRAN
SEMINAR TUGAS AKHIR
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
75
LAMPIRAN
SEMINAR TUGAS AKHIR
76 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
2. Sampel Polypropylene/6%Nanoselulosa
LAMPIRAN
SEMINAR TUGAS AKHIR
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
77
3. Sampel Polypropylene/6%Nanoselulosa/2%MAPP
LAMPIRAN
SEMINAR TUGAS AKHIR
78 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
4. Sampel Polypropylene/6%Nanoselulosa/4%MAPP
LAMPIRAN
SEMINAR TUGAS AKHIR
DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
79
5. Sampel Polypropylene/6%Nanoselulosa/6%MAPP
LAMPIRAN
SEMINAR TUGAS AKHIR
80 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
PP
Spesimen PP/6N PP/6N/2M PP/6N/4M PP/6N/6M
Murni
LAMPIRAN
UCAPAN TERIMA KASIH
81
SEMINAR TUGAS AKHIR
82 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
83
SEMINAR TUGAS AKHIR
84 DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
BIODATA PENULIS