You are on page 1of 5

Seri Khutbah Jum’at Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Wilayah DIY

Edisi 194, Jum’at 10 Januari 2020


WAFATNYA ULAMA TANDA DIANGKATNYA ILMU
Oleh: Ust. Muhammad Mujari, S.T
(Bidang Pendidikan dan Pesantren, PW IKADI DIY)

Khutbah Pertama
‫اهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر َأْن ُف ِس نَا َو ِم ْن‬ ِ ِ‫ و َنع وذُ ب‬،‫ نَ ْحم ُدهُ ونَس تَ ِع ْينُهُ ونَس َتغْ ِفره‬،‫ِإ َّن الْحم َد لِلَّه‬
ُ َ ُ ْ َ ْ َ َ َْ
.‫ي لَه‬ ِ ِ ْ ‫ ومن ي‬،‫ض َّل لَه‬ ِ ‫ من ي ْه ِد ِه اهلل فَالَ م‬،‫ات َأ ْعمالِنَا‬ ِ ‫سيَِّئ‬
َ ‫ضللْهُ فَالَ َهاد‬ ُ ْ ََ ُ ُ َ َْ َ َ
َّ ‫ َوَأ ْش َه ُد‬،‫ك لَه‬
.‫َأن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬ َ ْ‫َوَأ ْش َه ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬
‫ان ِإلَى َي ْوِم‬ ٍ ‫اَللَّ ُه َّم ص ِّل وس لِّم َعلَى نَبِِّينَ ا مح َّم ٍد و َعلَى آلِ ِه وص ْحبِ ِه ومن تَبِع ُهم بِِإ ْحس‬
َ ْ َ ْ ََ َ َ َ َُ ْ ََ َ
.‫ال ِْقيَ َام ِة‬
‫ََّأما َب ْعد؛‬
َ‫ ((يَ ا َأيُّه ا‬:‫ال َت َع الَى‬ َ َ‫ ق‬.‫اهلل َف َق ْد فَ َاز ال ُْمَّت ُق ْو َن‬ ِ ‫ص ْي ُكم وِإيَّاي بَِت ْق وى‬ ِ ‫ ُأو‬،‫اد اهلل‬ ِ
َ َ َْ ْ َ َ‫َفيَ ا عب‬
))‫ن‬َ ‫الَّ ِذيْ َن َء َامنُوا َّات ُقوا اهللَ َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ تَ ُم ْوتُ َّن ِإالَّ َوَأنتُ ْم ُّم ْسلِ ُم ْو‬
‫ص لِ ْح لَ ُك ْم َأ ْع َم الَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر‬ ِ ِ
ْ ُ‫ ي‬.‫((يَ ا َُّأي َه ا الَّذيْ َن َء َامنُ وا َّات ُق وا اهللَ َو ُق ْولُ ْوا َق ْوالً َس ديْ ًدا‬
))‫ظ ْيما‬ ِ ِ
ً ‫لَ ُك ْم ذُ ُن ْوبَ ُك ْم َو َم ْن يُط ِع اهللَ َو َر ُس ْولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َع‬
Hadirin Jama`ah Jum`at Rahimakumullah
Berita meninggalnya ulama, akhir-akhir ini sering terdengar. Yang terbaru adalah
meninggalnya sosok ulama terkemuka yaitu Prof. Dr. K.H. Yunahar Ilyas, Lc. M.Ag. Wafatnya
para ulama selalu membuat hati kita bersedih. Terlebih ulama tersebut adalah ulama Ahlus Sunnah
yang kokoh dalam akidah, ibadah dan dakwah. Memang demikianlah seharusnya bagi seorang
mukmin, harus bersedih ketika para ulama meninggal. Dan itu adalah bagian dari tanda keimanan.
Imam As-Suyuti pernah menukilkan sebuah ucapan yang juga dinukil oleh Imam Nawawi al-
Bantani:

‫ َف ُه َو ُمنَافِ ٌق ُمنَافِ ٌق ُمنَافِ ٌق‬،‫العالِ ِم‬ ِ ِ


َ ‫َم ْن لَ ْم يَ ْح َز ْن ل َم ْوت‬
"Barangsiapa yang tidak sedih dengan kematian ulama maka dia adalah
munafik, munafik, munafik”

Bersedih karena meninggalnya seorang ulama adalah sebuah perkara yang besar di sisi
Allah. Sebuah perkara yang akan mendatangkan konsekuensi bagi kita yang ditinggalkan, yaitu
terangkatnya ilmu. Menangislah jika kita ternyata selama ini belum ada rasa cinta di hati kita
kepada para ulama.

Hadirin Jama`ah Jum`at Rahimakumullah

1
Dengan wafatnya ulama, berarti Allah telah mulai mengangkat ilmu dari manusia.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ِ ِ ِ ِ ِ ً ‫ْم انْتِ َز‬ ِ


‫ْم‬
َ ‫ض العل‬ ُ ِ‫ َولَك ْن َي ْقب‬،‫اعا َي ْنتَ ِزعُهُ م َن العبَ اد‬ َ ‫ض العل‬ ُ ِ‫«ِإ َّن اللَّهَ الَ َي ْقب‬
ِ‫ حتَّى ِإذَا لَم يب ِق َعال‬،‫ض العلَم ِاء‬ ِ
، ‫وس ا ُج َّهااًل‬
ً ُ‫َّاس ُرء‬ُ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ذ‬
َ ‫خ‬َ َّ
‫ت‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫م‬
ً ُْ ْ َ َ ُ ِ ‫ب َق ْب‬
»‫َأضلُّوا‬
َ ‫ضلُّوا َو‬ َ َ‫ ف‬،‫سِئلُوا فََأ ْفَت ْوا بِغَْي ِر ِعل ٍْم‬
ُ َ‫ف‬
“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menggangkat ilmu dengan sekali cabutan
dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah menanggkat ilmu dengan
mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun,
manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka
mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan
menyesatkan.“ (HR. Bukhari)

Imam Nawawi Rahimahullah ta`ala menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan


diangkatnya ilmu bukanlah menghapusnya dari dada para penghafalnya, akan tetapi maknanya
adalah wafatnya para pemilik ilmu tersebut, yakni para ulama. Manusia kemudian menjadikan
orang-orang bodoh untuk memutuskan hukum sesuatu dengan kebodohan mereka. Akhirnya
mereka pun sesat dan menyesatkan orang lain.
Hadirin Jama`ah Jum`at Rahimakumullah
Mengapa wafatnya para ulama tanda diangkatnya ilmu? Ada beberapa hal yang bisa
dikemukakan:
Pertama; ulama adalah pewaris para nabi. Maka ketika ulama diwafatkan oleh Allah,
seolah-olah warisan ilmu kenabian terangkat. Jika ilmu terangkat akibatnya kebodohan mengenai
hukm Allah akan merajalela. Jika kebodohan merajalela maka kerusakan terjadi di aman-mana.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫اء لَ ْم ُي َو ِّرثُوا ِدينَ اراً َوالَ ِد ْر َهم اً ِإنَّ َم ا‬ ِ ِ ِ


َ َ‫ ِإ َّن اَأْلنْبي‬،‫اء َو َرثَةُ اَأْلنْبيَاء‬
َ ‫ِإ َّن الْعُلَ َم‬
‫ظ َوافِ ٍر‬ٍّ ‫ْم فَ َم َن َأ َخ َذهُ َأ َخ َذ بِ َح‬ ِ
َ ‫َو َّرثُوا الْعل‬
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak
mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu.
Barang siapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang
banyak.” (HR. at-Tirmidzi, Ahmad, ad-Darimi, Abu Dawud, Ibnu Majah,
al-Hakim dan Ibnu Hibban)

Kedua; ulama adalah ahli ilmu tempat orang bertanya dan dekat dengan ummat. Maka
ketika para ulama wafat, seolah-olah tempat bertanya itu hilang. Seolah-olah cahaya itu padam. Dan
ummat tidak punya pegangan dalam melangkah. Oleh karena itu Allah ta`ala memerintahkan
kepada umat manusia untuk senantiasa bertanya kepada ahli ilmu.

2
‫الذ ْك ِر اِ ْن‬
ِّ ‫اسـَٔلُ ْٓوا اَ ْه ل‬
َ ْ َ‫ف‬ ‫م‬
ْ ِ ‫ك اِاَّل ِر َج ااًل ُّن ْو ِح ْٓي اِلَْي‬
‫ه‬ َ ِ‫وم ٓا اَرس لْنَا ِمن َقبل‬
ْ ْ َ ْ ََ
‫ُك ْنتُ ْم اَل َت ْعلَ ُم ْون‬
“Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan
orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah
kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.”
(QS. An-Nahl: 43)

Ketiga; ulama adalah orang yang paling takut (khasy-yah) kepada Allah dan mengajarkan
manusia untuk takut hanya kepada Allah.

‫اد ِه الْعُلَ ٰمُؤ ۗا اِ َّن ال ٰلّهَ َع ِز ْي ٌز غَ ُف ْو ٌر‬


ِ ‫شى ال ٰلّهَ ِمن ِعب‬
َ ْ َ ‫اِنَّ َما يَ ْخ‬
Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para
ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun. (QS. Fathir: 28)

Ketika para ulama wafat, maka teladan khasy-yah (rasa takut) kepada Allah sulit dicari.
Sehingga banyak manusia yang semakin tidak punya rasa takut kepada Allah. Ketika hal itu terjadi,
maka akan banyak orang yang melakukan berbagai macam kemaksiatan.
Keempat; ulama adalah penjaga agama (Humaah ad-Diin), penjaga ummat (Humaah al-
Ummah) dan penjaga negara (Humaah ad-Daulah). Ulama sebagai penjaga agama ditunjukkan
dengan perannya dalam menjadi rujukan dalam urusan agama. Merekalah yang boleh berfatwa
ketika umat menemukan masalah-masalah baru yang perlu penjelasan hukum dari sisi agama.
Mereka jugalah yang selalau menjaga ilmu agama dalam diri dan menyebarkannya kepada orang
lain dengan selalu menyampaikan ceramah dan mengajar kepada masyarakat..
Ulama sebagai penjaga ummat ditunjukkan dengan perannya dalam pembimbing umat. Para
ulama senantiasa bersama dan berinteraksi dengan umat, memberikan pemahaman, pengajaran,
bimbingan dan teladan.
Ulama sebagai penjaga negara ditunjukkan dengan perannya yang strategis sebagai salah
satu pilar dalam bernegara. Para ulama senantiasa mengarahkan umat agar terwujud sebuah
pemerintahan yang mengayomi dan mewujudkan kemakmuran. Ketika keamanan negara terancam
dengan serangan musuh, para ulama selalu menjadi yang terdepan memobilisasi umat untuk
membela negara. Sejarah telah mencatat hal itu dengan sangat jelas. Banyak sekali pahlawan
nasional yang merupakan para ulama dan tokoh agama. Para ulama juga senanitasa menegakkan
amar ma’ruf nahi munkar dengan penuh tanggung jawab atas nama Allah ta’ala.
Ketika para ulama wafat, maka peran ulama sebagai penjaga agama, penjaga ummah dan
penjaga negara, sedikit banyak terkurangi bahkan bisa jadi hilang. Oleh karena itu kita sebagai
pengikut para ulama harus terus dekat dengan ulama, agar mendapat ilmu dari para ulama terkait
bagaimana berperan sebagai penjaga agama, penjaga ummat dan penjaga negara.
Hadirin Jama`ah Jum`at Rahimakumullah
Sungguh telah jelas, bahwa wafatnya para ulama adalah tanda diangkatnya ilmu. Bahkan
tanda dekatnya hari kiamat dan zaman fitnah. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

3
...‫الج ْه ُل‬ ِ ‫ َأ ْن يرفَع‬:‫اع ِة‬ ِ ‫ِإ َّن ِمن َأ ْشر‬
َ ‫ت‬ َ ُ‫ْم َو َيثْب‬
ُ ‫ل‬ ‫الع‬ َ ْ ُ َ ‫الس‬
َّ ‫اط‬ َ ْ
Termasuk tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu dan tetapnya
kebodohan...“(HR. Bukhari)

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُّ ‫ْم َوتَظ َْه ُر ال ِْفتَ ُن َو ُي ْل َقى‬


‫الش ُّح َويَ ْك ُث ُر‬ ِ
ُ ‫ض الْعل‬
ُ َ‫الز َم ا ُن َو ُي ْقب‬
َّ ‫ب‬ُ ‫َيَت َق َار‬
‫ج‬
ُ ‫ال َْه ْر‬
“Zaman saling berdekatan, ilmu dihilangkan, berbagai fitnah bermunculan,
kebakhilan dilemparkan (ke dalam hati), dan pembunuhan semakin
banyak.“(HR. Muslim)

Hadirin Jama`ah Jum`at Rahimakumullah


Sudah menjadi ketetapan Allah, para ulama pasti akan wafat. Maka kesedihan kita ketika
ulama wafat bukan karena tidak menerima ketetapan Allah, tetapi lebih karena diangkatnya ilmu
dari manusia. Kita khawatir jikalau diri kita menjadi semakin jauh dari ilmu dan khawatir semakin
banyaknya kerusakan yang terjadi. Oleh karena itu, mari kita senantiasa memuliakan para ulama,
mendekat kepada mereka, menimba ilmu dari mereka dan bertanya banyak hal kepada mereka.
Semoga kita termasuk ahli ilmu yang menjadi penerus para ulama. Aamiin …

ِّ ‫ات َو‬
‫الذ ْك ِر‬ ِ ‫ و َن َفعنِي وِإيَّا ُكم بِم ا فِ ْي ِه ِمن اْآلي‬،‫آن الْع ِظ ْي ِم‬ ِ ِ ِ
َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ‫بَ َار َك اهللُ ل ْي َولَ ُك ْم في الْ ُق ْر‬
‫الر ِح ْي ُم‬
َّ ‫ ِإنَّهُ ُه َو الْغَ ُف ْو ُر‬،ُ‫اسَت ْغ ِف ُر ْوه‬ ِ ِ ِ ‫ َأ ُقو ُل َقولِي ه َذا و‬،‫الْح ِكي ِم‬
ْ َ‫َأسَت ْغف ُر اهللَ ال َْعظ ْي َم ل ْي َولَ ُك ْم ف‬
ْ َ َ ْ ْ ْ ْ َ
Khutbah Kedua
‫ْح ِّق لِيُظْ ِه َرهُ َعلَى الدِّيْ ِن ُكلِّ ِه َولَ ْو َك ِر َه‬ ِ ِ ِِ
َ ‫ْح ْم ُد للَّه الَّذ ْي َْأر َس َل َر ُس ْولَهُ بِال ُْه َدى َوديْ ِن ال‬ َ ‫اَل‬
.‫الْ َكافِ ُر ْو َن‬
.‫أن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُسولُه‬ َ ‫َأ ْش َه ُد أ ْن الَ ِإلَهَ إالَّ اهللُ َو ْح َدهُ ال َش ِر‬
َّ ‫ َوَأ ْش َه ُد‬،ُ‫يك لَه‬
.))‫ن‬ َ ‫آمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َح َّق ُت َقاتِِه َوال تَ ُموتُ َّن ِإال َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو‬ َ ‫ين‬
ِ َّ ُّ ‫((ي‬
َ ‫اَأي َها الذ‬ َ
‫ص لِ ْح لَ ُك ْم َأ ْع َم الَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر‬ ِ
ْ ُ‫ ي‬ ‫آمنُ وا َّات ُق وا اللَّهَ َوقُولُ وا َق ْوال َس دي ًدا‬ َ ‫ين‬
ِ َّ ُّ ‫((ي‬
َ ‫اَأي َه ا الذ‬ َ
ِ ِ
ً ‫لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُط ِع اللَّهَ َو َر ُسولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َعظ‬
.))‫يما‬

‫الر ِح ْي ِم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬ ِ ‫الر ِج ْي ِم بِس ِم‬
َّ ‫اهلل‬ ْ َّ ‫ان‬ َّ ‫اهلل ِم َن‬
ِ َ‫الش ْيط‬ ِ ِ‫َأعُوذُ ب‬
ْ
‫َألولِْي َن‬
َّ ْ‫ص ِّل َعلَى َس يِّ ِدنَا َو َحبِْيبِنَ ا َو َش ِف ْي ِعنَا َو َك ِريْ ِمنَ ا َو َم ْوالَنَ ا ُم َح َّم ٍد َس يِّ ِد ا‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
. ‫َأج َم ِع ْي َن‬ ِ ‫ضي اهلل َتعالَى َعن ُك ِّل صحاب ِة رسو ِل‬ ِ ِ
ْ ‫اهلل‬ ُْ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ‫َواَْألخ ِريْ َن َو َسلِّ ْم َو َر‬
.ُ‫ َح ْم ًدا ُي َوافِي نِ َع َمهُ َو يُ َكافُِئ َم ِزيْ َده‬،‫العالَ ِم ْين‬
َ ‫ب‬ ِّ ‫ْح ْم ُد لِلَّ ِه َر‬
َ ‫اَل‬

4
‫ك‬ ‫ك َو َع ِظ ْي ِم ُس ْلطَانِ َ‬ ‫الش ْك ُر َك َما َي ْنبَ ِغي لِ َجالَ ِل َو ْج ِه َ‬ ‫ك ُّ‬ ‫ْح ْم ُد َولَ َ‬ ‫ك ال َ‬ ‫يَا َربَّناَ َولَ َ‬
‫َأْلحيَ ِاء ِم ْن ُه ْم‬‫ات‪ ،‬اَ ْ‬ ‫ات‪ ،‬والْم ْؤ ِمنِْين والْمْؤ ِمنَ ِ‬
‫ََ ُ‬ ‫َ ُ‬
‫اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ر لِلْمس لِ ِم ْين والْمس لِم ِ‬
‫ََ ُْ َ‬ ‫ْ ُْ‬
‫اضي الْحاج ِ‬ ‫ِ‬ ‫ك س ِم ْيع قَ ِريْب م ِج ْيب َّ ِ‬ ‫و ْ ِ‬
‫ات‬ ‫الد َع َوات‪َ ،‬فيَا قَ َ َ َ‬ ‫اَأْلم َوات‪ِ ،‬إنَّ َ َ ٌ ٌ ُ ُ‬ ‫َ‬
‫صغَاراً‬ ‫ربَّناَ ا ْغ ِفر لَناَ ذُ ُنوبناَ ولِوالِ ِديْناَ وارحم ُهم َكما ر َّبيوناَ ِ‬
‫َ ْ َ ْ ْ َ َ َْ‬ ‫َْ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫َأص لِ ْح لَنَ ا ُد ْنيَانَ ا الَّتِ ْي فِ ْي َه ا َم َع ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫للَّه َّم ِ‬
‫اش نَا‪،‬‬ ‫ص َمةُ َْأم ِرنَ ا‪َ ،‬و ْ‬ ‫َأص ل ْح لَنَ ا ِد ْيَننَ ا الَّذ ْي ُه َو ع ْ‬ ‫ُ ْ‬
‫ادنَا‪ ،‬واجع ِل الْحيا َة ِزي َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫و ِ‬
‫ت‬ ‫اج َع ِل ال َْم ْو َ‬ ‫اد ًة لَنَا ف ْي ُك ِّل َخ ْي ٍر ‪َ ،‬و ْ‬ ‫َأصل ْح لَنَا آخ َرَتنَا الَّت ْي ِإلَْي َها َم َع ُ َ ْ َ َ َ َ‬ ‫َ ْ‬
‫احةً لَنَا ِم ْن ُك ِّل َش ٍّر‬ ‫َر َ‬
‫ش ُع‪َ ،‬و ِم ْن َن ْف ٍ‬ ‫ك ِم ْن ِعل ٍْم اَل َي ْن َف ُع‪َ ،‬و ِم ْن َقل ٍ‬ ‫ِ‬
‫س اَل تَ ْش بَ ُع‪،‬‬ ‫ْب اَل يَ ْخ َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم انَّا َنعُ ْوذُ بِ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ب لَهُ‬ ‫َوم ْن ُد َعاء اَل يُ ْستَجاَ ُ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫اء ال دِّيْ ِن‪َ ،‬وا ْخ َذ ْل َم ْن َخـ َذ َل اِْإل ْس الَ َم‬ ‫اَللَّ ُه َّم َأع َّـز اِْإل ْس الَ َم َوال ُْم ْس لم ْين‪َ ،‬و َد ِّم ْـر َأ ْعـ َد َ‬
‫َوال ُْم ْسلِ ِم ْين‬
‫ريم ةً‪ ،‬يُِع ُّز بِ َه ا اِإل ْس الَ ُم َو َْأهلُ هُ‪َ ،‬ويُ َذ ُّل بِ َه ا النِّفا َق‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ة‬
‫ً‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫د‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ق‬‫َ‬ ‫ز‬ ‫ر‬ ‫ت‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫ك‬ ‫ُ‬‫ل‬‫َأ‬ ‫س‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ا‬‫ّ‬‫ن‬‫اللّـه َّم اِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫رامةَ ُّ‬
‫الدنْيا‬ ‫ك‪َ ،‬وَت ْر ُزقُنا بِها َك َ‬ ‫ْقاد ِة ِإلَى َسبيلِ َ‬ ‫ك‪َ ،‬وال َ‬ ‫طاعتِ َ‬
‫عاة ِإلَى َ‬ ‫الد ِ‬ ‫َو َْأهلُهُ‪َ ،‬وتَ ْج َعلُنَا فِ ْي َها ِم َن ُّ‬
‫و ِ‬
‫اَألخ َرة‬ ‫َ‬
‫ب ِإلَْي ِهم اِإل يْ َما َن َو َز ِّي ْنهُ فِ ْي ُقلُوبِ ِه ْم‪َ ،‬و َك ِّر ْه ِإلَْي ِهم‬ ‫ِِ‬ ‫اللَّه َّم ِ‬
‫اب ال ُْم ْسلم ْي َن‪َ ،‬و َحبِّ ْ‬ ‫َأصل ْح َشبَ َ‬ ‫ُ ْ‬
‫الر ِ‬
‫اح ِم ْي َن‬ ‫ك يَا َْأر َح َم َّ‬ ‫اش ِديْ َن بَِر ْح َمتِ َ‬ ‫اج َعل ُْه ْم ِم َن َّ‬
‫الر ِ‬ ‫الْ ُك ْفر وال ُفسو َق و ِ‬
‫صيَا َن‪َ ،‬و ْ‬ ‫الع ْ‬ ‫َ َ ُْ َ‬
‫ب‬ ‫ْح ْم ُد لِلَّ ِه َر ِّ‬
‫ين َوال َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ب الْع َّزة َع َّما يَص ُفو َن َو َساَل ٌم َعلَى ال ُْم ْر َسل َ‬
‫ك ر ِّ ِ ِ‬
‫ُس ْب َحا َن َربِّ َ َ‬
‫ين‬ ‫ِ‬
‫ال َْعالَم َ‬
‫الصاَل ة‪...‬‬ ‫َأقِ ْي ُموا َّ‬

‫‪5‬‬

You might also like