Professional Documents
Culture Documents
Tugas Ekonomi Rusdi
Tugas Ekonomi Rusdi
Penandatanganan bersama Risk Control Matrix (rcm) Internal Control over Financial Reporting (ICoFR)
Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Utama PHI, Chalid Said Salim, beserta
seluruh jajaran manajemen yang berperan sebagai Approver terkait Entity Level
Control (ELC) dan Activity Level Control (ALC) pada aplikasi ICoFR
Management System (IMS). Penandatanganan RCM menjadi milestone project
implementasi ICoFR sesuai konsep The Three Lines Model (3LOD).
Dengan penandatanganan RCM ICoFR tersebut, jajaran manajemen sebagai
Business Process Owner yang berperan sebagai Risk Owner dan Control Owner
memperkuat sistem ICoFR berbasis three lines model dengan mendukung
pelaksanaan Control Self Assessment (CSA) Sertifikasi ICoFR dalam rangka
mewujudkan pelaksanaan ICoFR untuk mendukung surat pernyataan direksi
atas pengendalian internal pada Laporan Keuangan.
Pada kesempatan ini Chalid Said Salim menyampaikan bahwa seluruh jajaran
manajemen PHI harus memahami konsep risk management & IcoFR sehingga
dapat memberikan komitmen, support dan partisipasi aktif sebagai business
process owner, risk owner, dan control owner atas bisnis proses, sehingga risk
management, dan ICoFR dapat berjalan efektif. “Saya berharap seluruh
manajemen di PHI dapat memahami konsep three lines of defense, risk
management, dan ICoFR,” tambahnya.
Sementara itu, Vice President (VP) Business Support PHI, Satya Nugraha,
menyampaikan bahwa setiap fungsi bersinergi untuk mencapai tujuan bersama.
“Implementasi risk management & ICoFR menjadi sebuah proses bersama yang
dirancang dan dilaksanakan untuk memberikan keyakinan yang memadai
berkaitan dengan compliance terhadap hukum dan ketentuan yang berlaku,
operasi yang efektif dan efisien, serta financial reporting yang dapat
diandalkan,” ujar Satya Nugraha.
PT Pertamina Hulu Indonesia Optimistis Kejar
Target 2022
Dalam acara yang digelar secara daring dan diikuti hampir 100 orang jurnalis,
dipaparkan pencapaian kinerja perusahaan pada triwulan II 2022 serta strategi
dalam mencapai target bisnis yang telah ditetapkan.
Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia, Chalid Said Salim, yang hadir
sekaligus membuka secara resmi acara ini mengapresiasi para jurnalis yang
hadir dan keinginan perusahaan untuk terus berkolaborasi dengan media dalam
menyampaikan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai perusahaan
dan industri hulu migas.
“Kami berharap melalui pertemuan ini akan terjadi kerja sama dan kolaborasi
yang lebih berkualitas antara PHI dan rekan-rekan media di Kalimantan untuk
memastikan semua pihak dapat menjalankan kegiatan bisnis secara kontinyu
dan berkelanjutan,” kata Chalid dalam pernyataannya dikutip niaga.asia Kamis.
Menurutnya, capaian produksi gas PHI pada triwulan kedua ini berada di atas
target, yakni sebesar 639,09 juta standar kaki kubik gas per hari. Sementara
untuk produksi minyak PHI mencapai kisaran 57.180 barel minyak per hari.
“Pada tanggal 31 Juli 2022, PHI berhasil mencapai 100 juta jam kerja aman
tanpa insiden terhitung sejak November 2020 yang mencakup kegiatan operasi
perusahaan di Kantor Pusat PHI, Zona 8, Zona 9, Zona 10, Eksplorasi, dan JOB
Simenggaris. Kami ingin memastikan bahwa setiap pekerja dan mitra kerja akan
datang bekerja dan pulang kepada keluarganya dengan selamat,” pungkasnya.
Dengan strategi yang dipaparkan pada kegiatan ini serta kolaborasi yang
dijalankan dengan media dan pemangku kepentingan lainya, PHI optimis bahwa
Perusahaan dapat mengejar target-target bisnis yang sudah ditetapkan untuk
Tahun 2022.
Keberlanjutan operasi dan bisnis migas PHI akan memberikan dampak positif
bagi pemenuhan energi nasional dan menciptakan nilai bagi seluruh pemangku
kepentingan, terutama pemerintah dan masyarakat Indonesia. PHI berkantor
pusat di Jakarta. Informasi lebih lanjut tentang PHI tersedia dengan mengakses .
Langkah – Langkah dalam Perencanaan Capai Target Produksi
Insentif yang diberikan pemerintah kepada PHM melecut perusahaan untuk menaikkan produksi.
Pertamina Hulu Mahakam (PHM), anak usaha PT Pertamina Hulu
Indonesia (PHI), yang termasuk dalam Zona 8 Regional Kalimantan
Subholding Upstream Pertamina, terus mendorong langkah-langkah
strategis dalam mempertahankan produksi serta menahan laju
penurunan produksi alamiah pada lapangan-lapangan migas yang
sudah mature di Wilayah Kerja (WK) Mahakam. Hal ini dijalankan untuk
mewujudkan komitmen terhadap target produksi migas nasional dan
pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.
Terkait hal ini, Krisna menjelaskan produksi yang cukup besar dari
Lapangan Jumelai menjadi salah satu penopang kebutuhan migas
nasional saat ini dan masa mendatang sekaligus menjadi penggerak
roda perekonomian Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur.
“Penerapan sistem anti suap yang sesuai dengan standar international pada unit
operasi dan anak usaha ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan
kehati-hatian manajemen dalam mengelola seluruh bisnis, khususnya proses
pengadaan yang rentan terhadap penyalahgunaan, “ ujarnya.
Fajriyah menambahkan, sejumlah unit bisnis dan anak usaha telah memperoleh
Sertifikat ISO 37001-2016 yakni Procurement Share Service, Procurement
Marketing Operation Region (MOR) III, Procurement Refinery Unit VI
Balongan, Upstream Business Activities, PT Pertamina Hulu Mahakam, PT
Elnusa, Tbk, dan PT Pertamina EP Cepu.
“Manajemen akan memastikan proses sertifikasi seluruh unit operasi dan anak
usaha terus berlangsung untuk menjamin penerapan ISO telah berjalan di
seluruh proses bisnis Pertamina,” imbuhnya.
“Sistem pengaduan melalui WBS ini sudah diterapkan sejak 2008 dan
merupakan salah satu parameter dalam penilaian Good Corporate Government
yang ditetapkan Pemerintah. Kami membuka diri menerima pengaduan publik.
Masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengadukan pelanggaran yang dilihat
atau didengar secara langsung, karena setiap pelaporan dapat dilakukan secara
anonym tanpa publikasi identitas pelapor,” pungkasnya.**