You are on page 1of 13

MAKALAH

PENGOBATAN TRADISIONAL DUKUN BERANAK

DISUSUN OLEH :

Ananda Friska Yanti [F0H022028]

Eka Janatun Firdawati [F0H022015]

Petrisa Welandari [F0H022020]

Zaskia Zaverah [F0H022013]

Tati Asmira [F0H022017]

KELOMPOK 5

DOSEN PENGAMPUH :

Ns. Titin Aprilatutini, Ns, S. Kep, M.Pd

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia- Nya
sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dengan judul
”Pengobatan Tradisional Dukun Beranak”

Makalah ini berisikan tentang pengertian dukun dan jenisnya, pengobat tradisional menurut
Kementerian kesehatan, dan beberapa praktik pengobatan tradisional yang dikenal
dimaasyarakat..Kami menyadari bahwa makalah ini belum begitu sempurna. Oleh karena itu,
perlunya kritik dan saran dari pembimbing serta teman-teman yang sifatnya membangun demi
lebih baiknya makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Bengkulu,13 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

A. Latar Belakang ........................................................................................................


B. Rumusan Masaalah..................................................................................................
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

A. Pengertian Dan Jenis Pengobatan Tradisional.........................................................


B. Istilah dan Jenis Pengobatan Tradisional Yang Berkembang di Masyarakat..........
C. Beberapa Praktik Pengobatan Yang Berkembang Di Masyarakat..........................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era modern saat ini, khususnya di bidang kesehatan yang semakin maju, telah
ditemukan berbagai teknologi dalam penyembuhan penyakit serta berbagai industri di
bidang obat-obatan. Kendati pun demikian, tidak membuat masyarakat umumsepenuhnya
meninggalkan sistem pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional sendiri berkembang
di masyarakat dan dilatar belakangi oleh kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat.
Masyarakat umum terutama kelompok masyarakat yang masih memegang kebudayaan
tertentu, ketika mengalami suatu masalah atau gangguan padakesehatannya tidak hanya
berobat ke dokter dan pelayanan kesehatan, namun banyakdi antara mereka yang
mencoba pengobatan tradisional (alternatif). Kebanyakanmenganggap karena pengobatan
tradisional jauh lebih murah, dan juga mereka merasalebih dekat dan nyaman dengan si
penyembuhnya. Oleh karena itu, penyembuh tradisional memegang peranan penting
dalam kesehatan masyarakat yang mayoritasnya lebih memilih pengobatan melalui sistem
pengobatan tradisional. Ada banyak sekali praktik pengobatan tradisional di masyarakat
dengan berbagai istilah penyembuh tradisional berdasarkan dengan cara penyembuhan
yang mereka terapkan. Tidak hanya pada proses pengobatan penyakit, masih ada banyak
masyarakat yang menggunakan praktik medis tradisional yaitu dalam proses melahirkan.
Tentunya hal ini juga memberikan dampak yang cukup besar pada status kesehatan
masyarakat karena status kesehatan masyarakat juga ditentukan oleh angka kematian ibu
dan angka kematian bayi.

B. Rumusan Masalah
1. apa pengertian pengobat tradisional dan jenis-jenisnya?
2. Apa Sebutan Pengobat tradisional yang paling banyak dikenal di masyarakat dan jenis-
jenisnya?
3. Bagaimana Praktik Penyembuh Tradisional yang berkembang di Masyarakat?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian pengobat tradisional dan jenis-jenisnya
2. Untuk mengetahui sebutan pengobat tradisional yang paling banyak dikenal
dimasyarakat dan jenis-jenisnya.
3. Untuk mengetahui praktik penyembuh tradisional yang berkembang di masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengobat Tradisional dan Jenisnya

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003tentang


Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional, pengobat tradisional adalah orangyang
melakukan pengobatan tradisional (alternatif). Menteri Kesehatan (2003) membagi
pengobat tradisional (Battra) menjadi beberapa jenis, yaitu :

a. Pengobat Tradisional Keterampilan.


Pengobat tradisional ketrampilan adalah seseorang yang melakukan pengobatan
dan/atau perawatan tradisional berdasarkan ketrampilan fisik dengan menggunakan
anggota gerak dan/atau alat bantu lain, antara lain:
1) Battra pijat urut adalah seseorang yang melakukan pelayanan pengobatan dan/atau
perawatan dengan cara mengurut/memijat bagian atau seluruh tubuh. Tujuannya
untuk penyegaran relaksasi otot, hilangkan capai, juga untuk mengatasi gangguan
kesehatan atau menyembuhkan suatu keluhan atau penyakit. Pemijatan ini dapat
dilakukan dengan menggunakan jaritangan, telapak tangan, siku, lutut, tumit atau
dibantu alat tertentu antara lain pijat yang dilakukan oleh dukun/tukang pijat, pijat
tunanetra, dsb.
2) Battra patah tulang adalah seseorang yang memberikan pelayanan pengobatan
dan/atau perawatan patah tulang dengan cara tradisional. Disebut dukun potong
(Madura), sangkal putung (Jawa), sandro pauru (SulawesiSelatan).
3) Battra sunat adalah seseorang yang memberikan pelayanan sunat (sirkumsisi)
secara tradisional. Battra sunat menggunakan istilah berbeda seperti bongsupit
(Yogya), bengkong (Jawa Barat). Asal ketrampilan umumnya diperoleh secara
turun temurun
4) Battra dukun bayi adalah seseorang yang memberikan pertolongan persalinan ibu
sekaligus memberikan perawatan kepada bayi dan ibu sesudah melahirkans elama
40 hari. Di Jawa Barat disebut paraji, dukun rembi (Madura), balianmanak (Bali),
sandro pammana (Sulawesi Selatan), sandro bersalin (SulawesiTengah), suhu batui
di Aceh.
5) Battra Pijat Refleksi adalah seseorang yang melakukan pelayanan pengobatan
dengan cara pisat dengan sari tangan atau alat bantu lamanva pada zona-zona
refleksi terutama pada telapak kaki dan/atau tangan.
6) Akupresuris adalah seseorang yang melakukan pelayanan pengobatan dengan
pemijatan pada titik-titik akupunktur dengan menggunakan ujung jari dan/atau alat
bantu lainnya kecuali jarum.
7) Akupunkturis adalah seseorang yang melakukan pelayanan pengobatan dengan
perangsangan pada titik-titik akupunktur dengan cara menusukkan jarum dan sarana
lain seperti elektro akunputur.
8) Chiropractor adalah seseorang yang melakukan pengobatan kiropraksi
(Chiropractie) dengan cara teknik khusus untuk gangguan otot dan persendian
9) Battra lamnnva vang metodenva seienis

b. Pengobat Tradisional Ramuan


Pengobat tradisional ramuan adalah seseorang yang melakukan pengobatan dan/atau
verawatan tradisional dengan menggunakan obat/ramuan tradisional yang berasal dari
tanaman (flora), fauna, bahan mineral, air, dan bahan alam lain, antara lain:
1) Battra ramuan indonesia (jamu) adalah seseorang yang memberikan pelavanan
pengobatan dan/atau verawatan dengan menggunakan ramuan obat dari tumbuh-
tumbuhan, hewan, mineral dan lainlain, baik diramu sendiri. maubun obat 1adi
tradisional Indonesia
2) Battra gurah adalah seseorang yang memberikan pelayanan pengobatan dengan cara
memberikan ramuan tetesan hidung, yang berasal dari larutan kulit pohon
sengguguh dengan tujuan mengobati gangguan saluran pernafasan atas seperti
pilek, sinusitis, dan lain-lain.
3) Shinshe adalah seseorang yang memberikan pelayanan pengobatan dan/atau
perawatan dengan menggunakan ramuan obat-obatan tradisional Cina.Falsafah
yang mendasari cara pengobatan ini adalah ajaran "Tao (Taoisme)" di mana dasar
pemikirannya adalah adanya keseimbangan antara unsur Yin dan unsur Yang.
4) Tabib adalah seseorang yang memberikan pelayanan pengobatan dengan ramuan
obat tradisional yang berasal dari bahan alamiah yang biasanya dilakukan oleh
orang- orang India atau Pakistan.
5) Homeopath adalah seseorang yang memiliki cara pengobatan dengan menggunakan
obat/ramuan dengan dosis minimal (kecil) tetapi mempunyai potensi penyembuhan
tinggi, dengan menggunakan pendekatan holistik berdasarkan keseimbangan antara
fisik, mental, jiwa dan emosi penderita.
6) Aromatherapist adalah seseorang yang memberikan perawatan dengan
menggunakan rangsangan aroma yang dihasilkan oleh sari minyak murni (essential
oils) yang didapat dari sari tumbuh-tumbuhan (ekstraksi dari bunga, buah, daun,
biji, kulit, batang/ranting akar, getah) untuk menyeimbangkan fisik, pikiran dan
perasaan.
7) Battra lainnya yang metodenya sejenis.

c. Pengobatan Tradisional Pendekatan Agama


Pengobat tradisional pendekatan agama terdiri atas pengobat tradisional dengan
pendekatan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, atau Budha.
d. Pengobat Tradisional Supranatural
Pengobat tradisional supranatural terdiri atas pengobat tradisional tenaga
dalam (prana), paranormal, reiky master, qigong, dukun kebatinan, dan pengobat
tradisional lainva vang metodenva seienis.

B. Istilah Pengobat Tradisional yang Paling Banyak Dikenal di Masyarakat dan


Jenisnya
Dukun atau "orang pintar" adalah sebuah istilah yang secara umum dipahami dalam
pengertian orang yang memiliki kelebihan dalam hal kemampuan supranatural yang
menyebabkannya dapat memahami hal tidak kasat mata serta mampu berkomunikasi
dengan arwah dan alam gaib, yang dipergunakan untuk membantu menyelesaikan
masalah di masyarakat, seperti penyakit, gangguan sihir, kehilangan barang, kesialan, dan
lain-lain.
Dalam cara hidup tradisional, terdapat peran dukun dalam membantu proses
melahirkan. Tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan di Indonesia
memberikan kesadaran untuk lebih meningkatkan upaya kesehatan ibu, antara lain
dengan cara menempatkan tenaga bidan di setiap desa, yang sedikit demi sedikit mulai
Menggeser peran dukun.
Kemampuan dukun diperoleh melalui 2 sumber. Sumber yang pertama ini diperoleh
secara alami tapa melalui proses belajar, dan menjadi kemampuan yang melekat dengan
sendirinya dalam diri dukun tersebut. Kemampuan meramal nasib di masa depan,
kemampuan menyembuhkan penyakit, kemampuan berkomunikasi dengan makhluk
astral/makhluk halus adalah beberapa dari kemampuan alami yang dukun itu sendiri tidak
dapat memastikan kapan permulaannya hingga ia secara tidak sadar dapat
mempergunakan kemampuan tersebut pada dirinya atau pada orang lain, pada suatu
waktu. Namun meskinun dikatakan kemamnuan tersebut secarg murni merunakan
pemberian, hal itu tidak serta merta dapat dibenarkan, karena kemampuan itu sebenarnya
merupakan bakat yang diwariskan atau diturunkan dari leluhur. Hal ini pun dipercayai
bahwa tanpa didahului oleh para pendahulu mereka di masa lalu (kakek, kakek buyut,
nenek dari kakek, kakek dari kakek buyut, dst.) dengan kemampuan yang sama, tidak
mungkin bagi seseorang memilikinya. Oleh sebab itu, berdasarkan sumber yang pertama
ini, kemampuan gaib tidak dapat dimiliki oleh orang biasa dan hanya dimiliki oleh orang
yang terpilih.
Sumber kemampuan gaib yang kedua ialah yang diperoleh dari hail belajar dan proses
deduksi ilmu dari orang yang layak disebut guru. Hal ini dipercayai beberapa orang
dukun bahwa kemampuan gaib dapat dipelajari seperti ilmu-ilmu lain, dan dalam proses
mempelajari ilmu gaib, seperti halnya mempelajari ilmu-ilmu yang lain, harus disertai
dengan keinginan dan keteguhan hati, serta kepercayaan diri untuk menjadikannya usaha
yang professional.
 Jenis-jenis dukun yang berhubungan dengan kesehatan
Teridentifikasi sejumlah kategori dukun sebagai berikut:
a. Dukun Bayi
Dukun bayi adalah seorang anggota masyarakat, pada umumnya seorang
wanita yang mendapat kepercayaan serta memiliki ketrampilan menolong
persalinan secara tradisional, dan memperoleh ketrampilan tersebut dengan : secara
turun temurun, belajar secara praktis, atau cara lain yang menjurus ke arah
peningkatan ketrampilan tersebut serta melalui petugas kesehatan (Depkes RI,
1994: 1). Di Indonesia persalinan dukun sebesar 75% sampai 80% terutama di
daerah pedesaan. Pertolongan persalinan oleh dukun menimbulkan berbagai
masalah dan penyebab utama tingginya angka kematian dan kesakitan ibu dan
perinatal. Dapat dipahami bahwa dukun tidak dapat mengetahui tanda-tanda
bahaya perjalanan persalinan (Manuaba, 1998).
1) Dukun terlatih
Dukun terlatih adalah dukun yang telah mendapatkan latihan oleh tenaga kesehatan
yang dinyatakan lulus. (Syafrudin, 2007: 184)
2) Dukun tidak terlatih
Dukun tidak terlatih adalah dukun bayi yang belum pernah dilatih oleh tenaga
kesehatan atau dukun bayi yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus. Peranan
dukun beranak sulit ditiadakan karena masih mendapat kepercayaan masyarakat dan
tenaga terlatih yang masih belum mencukupi. Dukun beranak masih dapat
dimanfaatkan untuk ikut serta memberikan pertolongan persalinan (Manuaba,
1998:21).

Batas kewenangan dukun dalam melakukan bertolongan versalian menurui


Depkes RI (1994: 14) adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan pertolongan persalinan meliputi mempersiapkan tempat,
kebutuhan ibu dan kebutuhan bayi, mempersiapkan alat-alat persalinan
sederhana secara bersih. mencuci tangan sebatas siku dengan semburna (10 menit).
2. Memimpin persalinan normal dengan teknik-teknik sederhana yang meliputi
membimbing ibu mengejan, menahan perineum, merawat tali pusat,
memeriksa kelengkapan placenta.
3. Dukun tidak melakukan tindakan yang dilarang seperti memijat perut serta
mendorong rahim, menarik plasenta, memasukkan tangan ke dalam liang
senggama.
4. Melakukan perawatan pada bayi baru lahir yang meliputi perawatan mata,
mulut dan hidung bayi baru lahir, perawatan tali pusat dan memandikan bayi.
Kemungkinan dampak tersering dari persalinan yang ditolong oleh dukun baik
bagi ibu maupun bayinya adalah perdarahan post partum, persalinan lama, ruptur
uteri, kematian janin dalam rahim, asfiksia dan infeksi neonatus (Manuaba, 1998:19).
Peran dukun dalam pertolongan persalinan dalam Pedoman Kemitraan Bidan dengan
Dukun (2009) adalah sebagai berikut :
a. Mengantar calon ibu bersalin ke Bidan
b. Mengingatkan keluarga menyiapkan alat transportasi untuk pergi ke bidan
memanggil bidan
c. Mempersiapkan sarana prasarana persalinan aman seperti:
 Air bersih
 Kain bersih
d. Mendampingi ibu pada saat persalinan
e. Membantu Bidan pada saat proses persalinan
f. Melakukan ritual keagamaan/tradisional yang sehat yang sesuai tradisi setempat
g. Membantu bidan dalam perawatan bayi baru lahir
h. Membantu ibu dalam inisiasi menyusui dini kurang dari 1 jam
i. Memotivasi rujukan jika diperlukan
j. Membantu bidan membersihkan ibu, tempat dan alat setelah persalinan

b. Dukun Pijat
Dukun Pijat berkeahlian dalam pijat-memijat, membantu menyelesaikan masalah pada
tubuh atau anggota tubuh yang sakit atau kurang berfungsi dengan baik, misalnya badan
pegal-pegal atau kaki keseleo karena terjatuh/kecelakaan dll.
Kini di kota-kota besar maupun di daerah pedesaan yang sudah banyak menjamur
tukang pijat refleksi ataupun pengobatan-pengobatan terapi berbasiskan herbal. Banyak
yang mengiklankan tempat-tempat yang menyediakan pengobatan berbau herbal
demikian yang konon katanya mampu mengobati segala macam penyakit. Namun hal
itu tidak sepenuhnya benar, karena berdasarkan fakta yang ada sekitar, masyarakat
mendapatkan efek samping atau mengalami tidak cocokkan dengan pengobatan-
pengobatan berbau verbal tersebut. Itu disebabkan karena pengobatan seperti itu juga
memberikan ramuan-ramuan yang konon katanya alami seta dapat menyembuhkan
segala macam penyakit. Akan tetapi, pandangan masyarakat yang demikian tidak benar
menurut kode etika kesehatan. Bagaimanapun seorang dokter dengan pendidikan tinggi
yang memiliki kemampuan di atas rata-rata tetap menjadi pilihan bila mengalami
masalah kesehatan. Karena ilmu kedokteran telah ada sejak zaman dahulu berabad abad
yang lalu. Hal berbau kepercayaan seperti tukang pijat refleksi yang saat ini banyak
menjamur di kota besar ini bukanlah tidak berbasiskan ilmu kedokteran. Mereka juga
menggunakan ilmu kedokteran tradisional namun mash banyak yang asal-asalan dalam
melakukan pengobatan demi mengejar materi. Alangkah baiknya bila masyarakat
sekarang lebih berpikir intelektual sebagai individu yang berpendidikan. Masyarakat
tidak mudah mempercayai hal-hal berbau magis atau kepercavaan demikian, masyarakat
hendaknya bisa membedakan yang mana kepercayaan yang mana bukan. Masyarakat
juga harus tetap berpegang teguh terhadap ilmu-ilmu yang sudah dikembangkan dan
sudah pasti memiliki seorang ahli dalam ilmu tersebut.

C. Bebarapa Praktik Penyembuh Tradisional yang berkembang di Masyarakat


Umumnya di kalangan masyarakat yang belum sepenuhnyameninggalkan cara hidup
tradisional, dukun masih memegang peran penting di antara mereka. Seorang dukun
dapat memperoleh kekuatan dan ilmu penyembuhan yang dimilikinya melalui belajar
atau juga bisa melalui pewarisan keturunan dan hubungan kekerabatan. Biasanya
pewarisan ini dilakukan kepada garis keturunan dan kekerabatan yang sejenis, seperti
contohnya seorang dukun laki-laki akan mewariskan ilmu yang dimilikinya kepada
pewaris laki-laki dalam keturunannya. Selain itu, si penyembuh tradisional juga
melakukan berbagai ritual untuk menyempurnakan ilmu penyembuhan yang dimiliknya.
Dukun yang berperan sebagai penyembuh tradisional kini istilah tersebut mulai
tergantikan dengan penyembuh alternatif. Berapa penyembuh tradisional juga
menggunakan pendekatan agama dalam melakukan penyembuhan.
1. Penvembuhan melalui biiat refleksi.
Penyembuh alternatif yang berhubungan dengan piat memijat menjadi salah satu
favorit masyarakat dalam melakukan pengobatan hingga saat ini. Tidak hanya
masyarakat di pedesaan yang mash hidup secara tradisional, namun masyarakat
perkotaan juga masih sangat banyak yang melakukan pengobatan pijat ini sebagai
alternatif. Mereka masih banyak yang memilih diobati oleh battra pijat urut,
akupresuris, akupunkturis, battra patah tulang, dan juga battra pijat refleksi.
Dalam salah satu penelitian, sang penyembuh melakukan pijat refleksi sebagai
metode mendeteksi penyakit, mendiagnosis dan untuk kemudian menentukan penyakit
dan terapinya. Pada praktiknya, pemijatan diakukan dengan menggunakan minyak
atau lotion sebagai pelicin. Deteksi penyakit dilakukan dengan pemijatan pada titik-
titik zona penyakit. Pemijatan dilakukan secara berurutan pada titik-titik yang telah
ditentukan dan pada durasi tertentu. Selama pemijatan, si pengobat akan menanyakan
beberapa hal kepada pasien dan dari jawaban si pasien, si pengobat mengetahui apa
yang salah dari tubuh pasiennya. Menurt Mark S. Memijat daerah refleksi dapat
memperlancar sirkulasi darah pada organ-organ, sehingga darah yang berperan dalam
membawa zat gizi, antibody, oksigen dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan
dapat juga membuang kotoran sehingga organ yang sakit membutuhkan sirkulasi
darah yang lancar dalam penyembuhan penyakitnya
2. Transfer Penyakit ke Organ Binatang
Transfer penyakit pada awalnya dilakukan dengan memindahkan penyakit ke hewan
seperti kelinci dan bulus. Namun karena kelinci yang berukuran kecil dan semakin
sedikit, dan pasien menginginkan penyembuhan yang cepat akhirnya digunakanlah
kambing dan anjing sebagai media. Kebanyakan anjing dan kambing lebih digunakan
pada penyakit yang kronis (menahun). Pemilihan kambing dan anjing ini digunakan
karena mereka memiliki organ yang cukup besar sehingga mampu menampung
penyakit yang berat. Untuk kelinci sendiri karena memiliki organ yang lebih kecil
sehingga ia biasanya digunakan dalam penyembuhan penyakit yang lebih ringan.
Ketika ritual pemindahan penyakit telah selesai dilaksanakan, maka hewan yang
digunakan sebagai media akan disembelih dan dilihatorgan-organnya. Organ yang
sehat adalah organ yang berwarna merah marun dan jika organ hewan tersebut
berwarna yang lain menunjukkan bahwa pasienmengalami gangguan pada organ
tersebut. Ritual selanjutnya adalah pelarungan atau penghanyutan organ hewan. Organ
hewan yang telah disembelih tadi akandihanyutkan dan pasien atau keluarganya yang
hadir akan diminta untuk berdoasesuai kepercayaannya masing-masing.
Transfer pemindahan penyakit seperti ini tidak bisa dilakukan hanya oleh satuorang
penyembuh saja tapi dilakukan oleh beberapa orang dan memiliki pembagiantugasnya,
yang meliputi pemimpin upacara ritual, dan berapa orang dalam tugas penyembelihan.
Untuk penyakit kronis yang menggunakan kambing sebagaimediator, beberapa hari
setelah ritual pasien akan diminta datang dan dilihat apakahterjadi perubahan pada
kondisinya. Banyak tidaknya melakukan transfer tergantung pada keyakinan pasien.
Jika pasien masih merasakan sakit dan kondisinya belummembaik maka akan
dilakukan transfer berikutnya pada hewan yang lebih kecilseperti kelinci. Transfer
berikutnya juga bertujuan untuk membersihkan sisa penyakit yang masih tertinggal
pada tubuh pasien.

Praktik penyembuhan pijat refleksi berkembang banyak di kalangan


masyarakatumum dari berbagai daerah di Indonesia. Praktik pengobatan pijat refleksi
dapatdilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Untuk praktik transfer penyakit
dengan binatang sebagai mediator merupakan praktik pengobatan yang khas dari
masyarakatJawa. Di beberapa daerah mungkin juga terdapat praktik pengobatan yang
mirip sepertiini, namun masih berkembang di sebagian kecil masyarakat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengobat tradisional adalah orang yang melakukan pengobatan tradisional(alternatif).
Menteri Kesehatan (2003) membagi pengobat tradisional (Battra) menjadi beberapa jenis,
yaitu pengobat tradisional keterampilan dan pengobat tradisionalramuan. Dukun atau
"orang pintar" adalah sebuah istilah yang secara umum dipahamidalam pengertian orang
yang memiliki kelebihan dalam hal kemampuan supranaturalyang menyebabkannya dapat
memahami hal tidak kasat mata serta mampu berkomunikasi dengan arwah dan alam
gaib, yang dipergunakan untuk membantumenyelesaikan masalah di masyarakat, seperti
penyakit, gangguan sihir, kehilangan barang, kesialan, dan lain-lain. Beberapa Praktik
Penyembuh Tradisional yang berkembang di Masyarakat yaitu penyembuhan melalui
pijat refleksi dan transfer penyakit ke organ binatang.

B. Saran
Disarankan bagi tenaga kesehatan agar mengembangkan hubungan kerjasama dengan
dukun beranak dalam bentuk pengajaran danbimbingan dalam pertolongan persalinan
serta pendampingan saat pertolongan persalinan. Untuk masyarakat diharapkan
masyarakat ikut lebih memperhatkan tentang kesehatan atau ibu terutama dalam proses
persalinannya. Diharapkan masyarakat lebih menyeleksi dalam memilih penolong
persalinannya.Untuk pemerintah diharapkan pemerintah ikut serta dalam memberikan
dukungan seperti pelatihan dan pemberian alat-alat pertolongan peralinan gratis kepada
dukun.

DAFTAR PUSTAKA

Kasniyah, Nanik. Fenomena Budaya dalam Penyembuhan Penyakit Secara Tradisional :


Pijat Refleksi dan Transfer Penyakit dengan Media Binatang. Jurnal Masyarakat
Kebudayaan dan Politik.No. 4: 333-342

Anisa'Ul Jannah, Nur Ika& Siti Zurinani. 2017. Pewarisan Ilmu Dukun dalam Sistem
Penyembuhan Tradisional. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik. Vol 30, No. 1: 48-58

Nurulsiah, Nana Aini.2016. Profil Penggunaan obat tradisional (makalah). Purwokerto, :


Universitas Muhammadiya Purwoekerto

You might also like