Professional Documents
Culture Documents
PROGAM
IMUNISASI RUTIN: IMUNISASI DASAR
IMUNISASI KHUSUS
Imunisasi khusus dilaksanakan untuk melindungi seseorang dan masyarakat
terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu berupa persiapan
keberangkatan calon jemaah haji/umroh, persiapan perjalanan menuju atau
dari negara endemis penyakit tertentu, dan kondisi kejadian luar biasa/wabah
penyakit tertentu
ASAL ANTIGEN
Kamar dingin dan kamar beku • Kamar dingin: kapasitas 5000-100000L, suhu 2 s/d 8 derajat C
• Kamar beku: kapasitas 5000-100000L, suhu -15 s/d -25 derajat C
Vaccine Refrigerator dan Freezer • Refrigerator: suhu 2 s/d 8 derajat C. Utk vaksin: BCG, Td, DT,
Hepatitis B, Campak, IPV dan DPT-HB-Hib
• Freezer: suhu -15 s/d -25 derajat C. Utk vaksin: polio
alat pembawa vaksin • Cold box: suatu alat untuk menyimpan sementara dan membawa
vaksin.
• Vaccine carrier: alat untuk mengirim/membawa vaksin dari
puskesmas ke posyandu atau tempat pelayanan Imunisasi lainnya
yang dapat mempertahankan suhu +2°C s/d +8°C
Alat untuk mempertahankan suhu • Kotak dingin beku (cold pack): wadah plastic berbentuk segi empat
yang diisi dengan air yang dibekukan dalam freezer dengan suhu -
15°C s/d -25°C selama minimal 24 jam.
• Kotak dingin cair (cool pack): wadah plastik berbentuk segi empat
yang diisi dengan air kemudian didinginkan dalam Vaccine
Refrigerator dengan suhu -3°C s.d +2°C selama minimal 12 jam
(dekat evaporator)
PEMAKAIAN VAKSIN SISA
Vaksin sisa pada pelayanan statis (Puskesmas, Rumah Sakit atau praktek
swasta) bisa digunakan pada pelayanan hari berikutnya. Beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi adalah:
a. Disimpan pada suhu 2°C s.d. 8°C
b. VVM dalam kondisi A atau B
c. Belum kadaluwarsa
d. Tidak terendam air selama penyimpanan
e. Belum melampaui masa pemakaian.
MASA PEMAKAIAN VAKSIN SISA
UJI KOCOK (SHAKE TEST)
Pembekuan merusak potensi vaksin dari DT, TT, Hepatitis B, dan DPT/HB. Apabila dicurigai bahwa
vaksin pernah beku, perlu dilakukan uji kocok (kecuali vaksin IPV), untuk menentukan apakah vaksin
tersebut layak dipakai atau tidak.
Saat dilihat thermometer suhu turun hingga dibawah titik beku dan atau freeze tag menunjukan tanda
“X” dilakukan shake test denfgan cara berikut
a. Ambil satu contoh dari tiap jenis vaksin yang dicurigai pernah beku. Beri label“Tersangka Beku”.
b. Sengaja bekukan 1 vaksin yang sama dengan tersangka beku hingga beku padat seluruhnya dan diberi
label “Dibekukan”.
c. Biarkan contoh “Dibekukan” dan vaksin “Tersangka Beku” sampai mencair seluruhnya.
d. Kocok contoh “Dibekukan” dan vaksin “Tersangka Beku” secara bersamaan.
e. Amati contoh “Dibekukan” dan vaksin “Tersangka Beku” bersebelahan untuk membandingkan waktu
pengendapan (umumnya 5–30 menit).
SOAL IMUNISASI
diberikan saat zoom
Berdasarkan penyelenggaraannya, imunisasi di Indonesia terdiri dari beberapa, di
antaranya adalah, kecuali …
A. Imunisasi dasar
B. Imunisasi utama
C. Imunisasi lanjutan
D. Imunisasi pilihan
E. Imunisasi tambahan
Jawaban: A. Campak
Vaksin yang diberikan secara oral adalah …
A. Campak
B. Polio
C. Rotavirus
D. A dan B
E. B dan C
Jawaban: E. B dan C
Berdasarkan penyelenggaraanya terdapat imunisasi pilihan yang tidak menjadi
keharusan bagi seseorang untuk mendapatkan imunisasi tersebut. Di bawah ini
bukan termasuk imunisasi pilihan adalah …
A. influenza
B. Demam tifoid
C. varisela
D. yellow fever
E. Human Papillomavirus
Jawaban: D. 30 hari
NARKOTIKA &
PSIKOTROPIKA
UU NO 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
UU NO 35 TAHUN 2009
PASAL 1:
1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
2. Prekursor Narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat
digunakan dalam pembuatan Narkotika.
PENGGOLONGAN NARKOTIKA
GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III
hanya dapat digunakan untuk tujuan berkhasiat pengobatan digunakan berkhasiat pengobatan dan banyak
pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau
tidak digunakan dalam terapi, digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
pengetahuan
mempunyai potensi sangat tinggi mempunyai potensi tinggi mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan mengakibatkan ketergantungan mengakibatkan ketergantungan
PMK NO 4 TAHUN 2021 (Januari 2021): PMK NO 4 TAHUN 2021 (Januari PMK NO 4 TAHUN 2021 (Januari
• Tanaman Papaver Somniferum L 2021): 2021):
• Opium • Benzilmorfina • Kodeina
• Tanaman koka • Dihidromorfina • Etilmorfina
• Ganja • Isoetadona • Asetildihifrokodeina
• Heroina • Fentanil • Nikodikodina
• Desomorfina • Metadona • propiram
• Tiofentanil • Morfina
• MDMA ((±)-N, α-Dimetil-3,4- • Petidina
(metilendioksi)fenetilamina)
• Metilon (MDMC)
UU NO 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA
UU NO 5 TAHUN 1997
PASAL 1:
1. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoatif melalui pangaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku
PENGGOLONGAN PSIKOTROPIKA
GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III GOLONGAAN IV
hanya dapat digunakan berkasiat pengobatan dan berkasiat pengobatan dan berkasiat pengobatan dan
untuk ilmu pengetahuan banyak digunakan dalam banyak digunakan dalam sangat luas digunakan
dan tidak digunakan dapat terapi dan/atau untuk terapi dan/atau untuk dalam terapi dan/atau
terapi tujuan ilmu pengetahuan tujuan ilmu pengetahuan untuk tujuan ilmu
pengetahuan
mempunyai potensi sangat mempunyai potensi kuat mempunyai potensi sedang mempunyai potensi ringan
kuat mengakibatkan mengakibatkan sindroma mengakibatkan sindroma mengakibatkan sindroma
sindroma ketergantungan. ketergantungan ketergantungan ketergantungan
PMK NO 23 TAHUN 2020 PMK NO 23 TAHUN 2020 PMK NO 23 TAHUN 2020 PMK NO 23 TAHUN 2020
• Deskloroketamin • Amineptina • Amobarbital • Alprazolam : Xanax, zypraz
• 2F-Deskloroketamin • Metilfenidat • Butabital • Diazepam: stesolid,
• Sekobarbital • Flunitrazepam valisanbe
• Etilfenidat • Glutetimida • Estazolam : esilgan
• Etizolam • Katina • Fenobarbital: sibital
• diclazepam • Pentazosina • Klobazam : frisium, clofritis
• Pentobarbital • Clonazepam : riklona
• siklobarbital • Lorazepam: Ativan,
merlopam
• Midazolam: miloz
• Nitrazepam: dumolid
PEMESANAN
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 24 TAHUN 2021 TENTANG
PENGAWASAN PENGELOLAAN OBAT, BAHAN OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN
PREKURSOR FARMASI DI FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN
Surat Pesanan dibuat sekurang-kurangnya rangkap 3 (tiga) serta tidak dibenarkan dalam bentuk faksimili dan
fotokopi. Dua rangkap surat pesanan diserahkan kepada pemasok dan 1 (satu) rangkap sebagai arsip.
Surat Pesanan Narkotika, Surat Pesanan Psikotropika, Surat Pesanan Prekursor Farmasi dibuat terpisah dari surat
pesanan untuk obat lain.
Satu surat pesanan hanya berlaku untuk satu jenis Narkotika
Satu surat pesanan Psikotropika dapat terdiri dari berbagai jenis Psikotropika.
Satu surat pesanan Perkursor Farmasi dapat terdiri dari berbagai jenis Prekursor Farmasi.
SP NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN PREKURSOR
PENERIMAAN
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 24 TAHUN 2021 TENTANG
PENGAWASAN PENGELOLAAN OBAT, BAHAN OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN
PREKURSOR FARMASI DI FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN
Penerimaan Narkotika, Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi di Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian harus dilakukan oleh Apoteker Penanggung Jawab
Bila Apoteker Penanggung Jawab berhalangan hadir, dapat didelegasikan kepada Tenaga
Kefarmasian yang ditunjuk oleh Apoteker Penanggungjawab. Pendelegasian dilengkapi dengan
Surat Pendelegasian Penerimaan Narkotika, Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi
Pada saat penerimaan barang, harus dilakukan pemeriksaan kondisi kemasan, kesesuaian nama
dan kesesuaian antara fisik dengan faktur
Jika di temuan ketidaksesuaian segera dikembalikan pada saat penerimaan. Jika pengiriman
menggunakan ekpedisi dan tidak dapat langsung dikembalikan maka dibuatkan Berita Acara
yang menyatakan penerimaan tidak sesuai dan disampaikan ke pemasok untuk dikembalikan
Jika pada hasil pemeriksaan ditemukan ketidaksesuaian nomor bets atau tanggal kedaluwarsa
antara fisik dengan faktur pembelian/ LPLPO dan/atau SPB harus dibuat koreksi dan dikonfirmasi
ketidaksesuaian dimaksud kepada pihak pemasok
CONTOH FORMAT SURAT PENDELEGASIAN KEWENANGAN
PENYIMPANAN
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 24 TAHUN 2021 TENTANG
PENGAWASAN PENGELOLAAN OBAT, BAHAN OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN
PREKURSOR FARMASI DI FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN
NARKOTIKA PSIKOTROPIKA
disimpan dalam lemari khusus penyimpanan disimpan dalam lemari khusus penyimpanan
Narkotika Psikotropika.
Lemari khusus penyimpanan Narkotika harus Lemari khusus penyimpanan Psikotropika harus
mempunyai 2 (dua) buah kunci yang berbeda, mempunyai 2 (dua) buah kunci yang berbeda,
satu kunci dipegang oleh Apoteker Penanggung satu kunci dipegang oleh Apoteker Penanggung
Jawab dan satu kunci lainnya dipegang oleh Jawab dan satu kunci lainnya dipegang oleh
pegawai lain yang dikuasakan. pegawai lain yang dikuasakan.
Stok opname minimal 1 kali sebulan Stok opname minimal 1 kali sebulan
PENYERAHAN
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 24 TAHUN 2024 TENTANG
PENGAWASAN PENGELOLAAN OBAT, BAHAN OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN
PREKURSOR FARMASI DI FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian dilarang mengulangi penyerahan obat atas dasar resep yang diulang (iter) apabila
resep aslinya mengandung Narkotika.
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian dilarang menyerahkan Narkotika berdasarkan salinan resep yang baru dilayani
sebagian atau belum dilayani sama sekali apabila tidak menyimpan resep asli.
Resep Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi dengan permintaan iter dilarang diserahkan sekaligus
Apotek hanya dapat menyerahkan Narkotika berdasarkan resep yang ditulis oleh dokter yang berpraktek di
provinsi yang sama dengan Apotek tersebut, kecuali resep tersebut telah mendapat persetujuan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota tempat Apotek yang akan melayani resep tersebut.
Dalam menyerahkan Narkotika, Psikotropika, atau Prekursor Farmasi berdasarkan resep, pada resep atau salinan
resep harus dicatat nama, alamat, dan nomor telepon yang bisa dihubungi dari pihak yang mengambil obat.
Pelayanan resep elektronik hanya dapat diselenggarakan oleh sarana yang mengeluarkan resep elektronik
tersebut; Tersedia sistem dokumentasi yang baik sehingga resep elektronik mampu telusur dan dapat ditunjukkan
pada saat diperlukan.
PENGEMBALIAN
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 24 TAHUN 2024 TENTANG
PENGAWASAN PENGELOLAAN OBAT, BAHAN OBAT, NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN
PREKURSOR FARMASI DI FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN
Pengembalian Narkotika, Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi kepada pemasok harus dilengkapi
dengan dokumen serah terima pengembalian Narkotika, Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi
yang sah dan fotokopi arsip Faktur Pembelian.
Pengembalian Narkotika, Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi juga dapat dilakukan dari
depo/unit antara lain rawat inap, rawat jalan, kamar operasi, instalasi gawat darurat kepada
Instalasi Farmasi Rumah Sakit dalam hal :
a. rusak atau kedaluwarsa;
b. pengalihan penggunaan antar depo/unit; dan/atau
c. sisa penggunaan/pelayanan.
Setiap pengembalian Narkotika, Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi wajib dicatat dalam Kartu
Stok.
Dokumen pengembalian yang memuat Narkotika, Psikotropika dan Prekursor harus disimpan
terpisah dari dokumen pegembalian obat lainnya
PBPOM NO 24 TAHUN 2021
PASAL 1
Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat
digunakan sebagai bahan baku/penolong untuk keperluan proses produksi industri
farmasi atau produk antara, produk ruahan, dan produk jadi yang mengandung:
a. Ephedrine
b. Pseudoephedrine
c. norephedrine/phenylpropanolamine
d. Ergotamin
e. Ergometrine
f. Potasium Permanganat.
PBPOM NO 10 TAHUN 2019
PASAL 1
Obat-Obat Tertentu yang Sering Disalahgunakan yang selanjutnya disebut dengan Obat-Obat
Tertentu adalah obat yang bekerja di sistem susunan syaraf pusat selain narkotika dan
psikotropika, yang pada penggunaan di atas dosis terapi dapat menyebabkan ketergantungan
dan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku
PASAL 2
(1) Kriteria Obat-Obat Tertentu dalam Peraturan Badan ini terdiri atas obat atau Bahan Obat yang
mengandung:
a. Tramadol
b. Triheksifenidil
c. Klorpromazin
d. Amitriptilin
e. Haloperidol
f. dekstrometorfan
PENYERAHAN
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 10 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN
PENGELOLAAN OBAT – OBAT TERTENTU YANG SERING DISALAHGUNAKAN
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian dalam menyerahkan Obat-Obat Tertentu wajib berdasarkan resep
atau salinan resep
Resep sebagaimana dimaksud ditulis oleh dokter.
Salinan resep sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditulis dan disahkan oleh apoteker.
Tenaga kefarmasian harus mencatat nama, alamat, dan nomor telepon yang bisa dihubungi dari pihak
yang mengambil obat
SOAL
Obat ini berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan sertaa memiliki potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Obat tersebut adalah golongan …
a. Narkotika golongan II
b. Psikotropika golongan III
c. Psikotropika golongan IV
d. Psikotropika golongan II
e. Narkotika golongan III
Jawaban: D
SOAL
Tahapan rehabilitasi bagi pecandu narkoba terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan
dimana pecandu narkoba dikembalikan ke masyarakat disebut dengan …
a. Program rawat medis
b. Program rawat inap awal
c. Program pasca rawat
d. Program rawat jalan
e. Program Lanjutan
Jawaban: C
SOAL
Jawaban: C