You are on page 1of 3

Nama : Aulia Nur Assyifa

Nim: 030528077
Mata Kuliah: Manajemen Perubahan EKMA 4565
Tugas1

1.a.Jelaskan perbedaan karakteristik perubahan pada era industri dan era informasidari aspek:
pemasaran, teknologi, informasi, komoditas, produksi, dan distribusi.

Jawab:-Pemasaran: Pada era industri pemasaran menggunakan produc centric sementara


padaera informasi menggunakan consumer centric

-Teknologi: pada era industri teknologi menggunakan elektro mekanikal sementara padaera
informasi menggunakan digital/genetic

-Informasi: pada era industri peyampaian informasi melalui massa sementara pada
erainformasi penyampaian informasi lebih interaktif

-K o m o d i t a s : p a d a e r a i n d u s t r i k o m o d i t a s k u n c i a d a l a h m o d a l s e m e n t a r a p a d a
e r a informasi komoditas kunci adalah data

-P r o d u k s i : p a d a e r a i n d u s t r i p r o d u k s i n y a d e n g a n p e r t u k a r a n s e m e n t a r a
p a d a e r a informasi produksinya secara presumptive

-Distribusi: pada era industri distribusinya melalui massa sementara pada era
informasidistribusinya melalui spesialisasi

b. Berikan contoh rill pada perusahaan yang Anda ketahui, tentang


g a m b a r a n karakteristik suatu perusahaan di era informasi pada aspek pemasaran,
informasi,komoditas, produksi, dan distribusinya

2.Jelaskan dengan contoh tekanan lingkungan penyebab organisasi berubah darifaktor persaingan
yang tinggi (hypercompetition), khususnya karena kondisi padaera globaliasi dan perkembangan
teknologi informasi!

Jawab:Beberapa dekade teakhir organisasi-organisasi maupun badan usaha termasuk


perusahaantelah merubah bentuk persaingannya yang tinggi ( hypercompetition) demi
menyesuaikandengan tekanan lingkungan, hal ini bertujuan untuk meminimalisir adanya
persaingan yangs elaras dengan perkembangan teknologi. S ecara spes ifik zaman
s ekarang kegiatan p e r i k l a n a n d a p a t d e n g a n m u d a h d i l a k u k a n d e n g a n
m e d i a s o s i a l s e b a g a i w u j u d perkembangan teknologi dan informasi. Contoh
sederhananya adalah banyaknya tenagakerja di suatu perusahaan yang digantikan
dengan mesin atau robot. Sehingga hal ini membuat tingkat penangguran yang semaikn
tinggi
3. Jelaskan dengan singkat apa pola perilaku dan proses perubahan yang terjadi pada kondisi
tahapan Unfreezing, Movement, Refreezing dari model perubahan Lewin!

Jawabannya:

Dalam memahami perubahan, terdapat metode yang dikembangkan oleh seorang ahli fisika serta
ilmuwan sosial yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1950-an. Lewin
mengembangkan konsep force field analysis atau teori perubahan untuk membantu menganalisa
dan mengerti suatu kekuatan terhadap suatu inisiatif perubahan.

Force field analysis adalah sebuah teknik untuk melihat gambaran utama yang melibatkan
semua kekuatan yang berjalan sejalan dengan perubahan (driving forces) dan kekuatan yang
merintangi sebuah perubahan (resisting forces).

Metode Lewin atau sering disebut Lewin’s three step model mengacu pada tiga konsep atau fase,
yaitu unfreezing – movement – refreezing. Dari gambar tersebut dapat dilihat tiga fase perubahan
menurut Lewin dengan perbandingan antara driving forces dengan restraining forces.

Berikut penjelasan untuk masing-masing fase dalam Lewin (Lewin, 1951):

1. Unfreezing
Fase yang pertama ini dibentuk dengan teori perilaku manusia dan perilaku perusahaan, yang
terbagi dalam tiga subproses yang mempunyai relevansi terhadap kesiapan perubahan yaitu
perlunya kondisi perubahan karena adanya kesenjangan yang besar antara tujuan dan
kenyataan. Umumnya, fase ini melibatkan tiga aktivitas berikut:
o Menelaah dan memahami status quo atau keadaan perusahaan saat ini untuk melihat jarak
yang ada antara keadaan yang diharapkan dengan keadaan saat ini.
o Meningkatkan dan menekankan faktor-faktor yang menguatkan untuk melakukan perubahan.
o Mengurangi faktor-faktor yang bersifat resisten terhadap perubahan tersebut.

Proses perubahan ini dipimpin oleh orang yang memiliki jabatan yang tinggi, misalnya
adalah manajer. Manajer perlu memahami pentingnya perubahan tersebut terlebih dahulu,
kemudian barulah melakukan edukasi ke para anggota lainnya mengenai perubahan tersebut.

Proses edukasi tersebut memerlukan desakan dan motivasi bahwa perubahan yang dilakukan


tersebut merupakan hal yang positif, mendatangkan keuntungan, serta membantu kegiatan
dalam perusahaan kedepannya.

Selain itu, manajer juga perlu memperhatikan dan mengatasi faktor-faktor lainnya yang dapat
menghambat perubahan tersebut, sehingga akhirnya perubahan tersebut mendapatkan
dukungan penuh dari berbagai pihak. Kemudian, manajer perlu membuat rencana-rencana
jangka pendek dan panjang yang berkaitan dengan perubahan tersebut.

2. Movement
Menganalisa kesenjangan antara desire status dengan status quo, dan mencermati program-
program perubahan yang sesuai untuk dilakukan agar dapat memberi solusi yang optimal
untuk mengurangi resistensi terhadap perubahan.

Sebagaimana peran berubah, suatu kondisi inefisiensi terjadi, manakala tujuan perubahan


terabaikan. Penerapan gaya kepemimpinan yang baik adalah penting dan dengan mencermati
strategi-strategi perubahan yang sesuai untuk dilakukan agar dapat memberi solusi yang
optimal untuk mengurangi resistensi terhadap perubahan. Tujuan akhir dari fase ini adalah
agar setiap orang tetap dalam kondisi siap berubah.

3. Refreezing
Merupakan fase dimana perubahan yang terjadi distabilisasi dengan membantu orang-orang
yang terkena dampak perubahan, mengintegrasikan perilaku dan sikap yang telah berubah ke
dalam cara yang normal untuk melakukan sesuatu. Hal ini dilakukan dengan memberi mereka
kesempatan untuk menunjukkan perilaku dan sikap baru. Sikap dan perilaku yang sudah
mapan kembali tersebut perlu dibekukan, sehingga menjadi norma-norma baru yang diakui
kebenarannya, atau dengan kata lain membawa kembali perusahaan kepada keseimbangan
baru.

Fase ini adalah fase dimana keadaan yang diharapkan sudah dapat tercapai sehingga
perubahan tersebut harus diperkuat dan dipermanenkan. Untuk memperkuat perubahan
tersebut dapat dilakukan dengan cara menetapkan aturan dan kebijakan baru, menciptakan
budaya-budaya baru, dan menerapkan sistem penghargaan terhadap perubahan tersebut.
Dengan melakukan hal-hal tersebut, maka perubahan tersebut mencapai titik stabil

You might also like