You are on page 1of 3

PELAKSANAAN EARLY WARNING SYSTEM

RSUD No. Dokumentasi : No. Revisi : Halaman :


PANDAN 001/279/YANMED/RSUD/I/2019 00 1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
25 Januari 2019

Sistem peringatan dini yang dapat diartikan sebagai rangkaian sistem


komunikasi informasi yang dimulai dari deteksi awal, dan
pengambilan keputusan selanjutnya. Deteksi dini merupakan
gambaran dan isyarat terjadinya gangguan fungsi tubuh yang buruk
atau ketidakstabilitas fisik pasien sehingga dapat menjadi kode dan
PENGERTIAN atau mempersiapkan kejadian buruk dan meminimalkan dampaknya,
penilaian untuk mengukur peringatan dini ini menggunakan Early
Warning System,suatu sistem skoring fisiologis (tanda-tanda vital )
yang digunakan di unit sebelum pasien mengalami kegawatdaruratan.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk: mendeteksi secara


TUJUAN
cepat keadaan pasien sebelum mengalami kegawatdaruratan.
Surat Keputusan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Kabupaten
Tapanuli Tengah Nomor : 001/056/YANMED/RSUD/I/2019 tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Early Warning System (EWS) Direktur RSUD Pandan
Kabupaten Tapanuli Tengah.
Tata cara pengisian EWS :
1. Pasien tiba di UGD nilai EWS sesuai kondisi pasien sesuai
format yang disediakan.
2. Ceklis () di format EWS sesuai dengan kondisi pasien
3. Totalkan nilai EWS pasien berdasarkan jumlah nilai yang di
ceklis ()
4. Tentukan kriteria pasien sesuai dengan total EWS nya
5. Jika Nilai EWS :
PROSEDUR No NILA FREKUENSI ASUHAN YANG DIBERIKAN
I EWS MONITORING
1 0 Minimal setiap 12 Lanjutkan observasi/ monitoring
jam sekali secara rutin
2 TOTA Minimal setiap 4- 1. Perawat pelaksana
L 6 jam Sekali menginformasikan kepada ketua
SCOR tim/penanggung jawab jaga
E 1-4 ruangan tentang siapa yang
melaksanakan assesmen
selanjutnya.
PELAKSANAAN EARLY WARNING SYSTEM
RSUD
No. Dokumentasi : No. Revisi : Halaman :
PANDAN
001/ 279 /YANMED/RSUD/I/2019 00 2/3
No NILAI FREKUENS ASUHAN YANG DIBERIKAN
EWS I
MONITORI
NG
2 TOTAL Minimal 2. Ketua tim/ penanggung jawab
SCORE setiap 4-6 membuat keputusan:
1-4 jam Sekali a. Meningkatkan frekuensi
observasi/
monitoring
b. Perbaikan asuhan yang
dibutuhkan oleh pasien.
3. Jika pasien mengalami
preeklampsia (sakit kepala,
pandangan kabur, nyeri perut)
tingkatkan pengawasan.
3 TOTAL Peningkatan 1. Ketua TIM (Perawat) segera
SCORE 5 frekuensi memberikan informasi tentang
DAN 6 observasi/ kondisi pasien kepada dokter jaga
ATAU monitoring. atau DPJP.
PROSEDUR
3 Setidaknya 2. Dokter jaga atau DPJP melakukan
DALAM setiap 1 jam assesmen sesuai kompetensinya
1 (SATU) sekali dan menentukan kondisi pasien
PARAME apakah dalam penyakit akut,
TER 3. Siapkan fasilitas monitoring yang
lebih canggih.
4. Jika pasien mengalami
preeklampsia (sakit kepala,
pandangan kabur, nyeri perut)
tingkatkan pengawasan.
4. TOTAL Lanjutkan 1. Ketua Tim (Perawat) melaporkan
SCORE 7 observasi/ kepada Tim kode biru.
ATAU monitoring 2. Tim kode biru melakukan
LEBIH Tanda-tanda assesmen segera
Vital 3. Stabilisasi oleh Tim kode biru dan
pasien dirujuk sesuai kondisi
pasien.
4. Untuk pasien di UGD (Prioritas
3,4, dan 5)
PELAKSANAAN EARLY WARNING SYSTEM
RSUD No. Dokumentasi :
No. Revisi : Halaman :
PANDAN 001/279/YANM/RASUD/I/
00 3/3
2019
Khusus untuk pasien pediatrik (anak) menggunakan panduan
berikut:
Skor Monitoring Petugas Tindakan
Frekuensi
0 12 jam Perawat Monitoring berkala
jaga
1 4-6 jam Semua perubahan kondisi
2 2-4 jam Perawat pasien harus meningkatkan
jaga frekuensi monitor untuk
tindakan klinis yang tepat
3 Min 1 jam Perawat Perawat jaga melakukan
jaga dan monitoring ulang
4-5 30 Menit dokter Melapor ke dokter jaga
PROSEDUR jaga
6 berlanjutan Perawat Melapor ke DPJP
jaga,
dokter
jaga, DPJP
7 berlanjutan Panggilan Menghubungi Tim Code
darurat Blue

6. Dokumentasikan EWS ini ke dalam status Rekam Medik


Pasien
Operkan nilai EWS ke perawat yang merawat pasien
tersebut. Selanjutnya (ruangan lain/perawat shift berikutnya)

1. UGD
2. Kamar Bersalin/VK
3. Rawat Inap
UNIT TERKAIT
4. OK
5. ICU
6. PICU

You might also like