You are on page 1of 52
PEDOMAN PEMERIKSAAN BIOKIMIA KLINIK DOT Mn aL) Mast DR ag Sete parE -=_— EDISI 2019 UNIT PENELITIAN POLTEKKES KEMENKES MAKASSSAR TAHUN 2019 Dipindai dengan CamScanner BUKU Buku Ajar : Pedoman Pemeriksaan Biokimia Klinik Penulis: Ridho Pratama S.Si., M.Si Nuradi S.Si., M.Kes Zulfian Armah, S.Si., M.Si ISBN: 978-623-7684-19-0 Editor: Ridho Pratama S.Si M.Si Penyunting: — Zulfian Armah, S.Si., M.Si Desain Sampul dan Tata Letak: Penerbit: JI. Wijaya Kusuma No.46, Banta-Bantaeng, Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi SelatanMakassar 99902 Telp. (0411) 869826 Fax. (0411) 841862 Email: info@poltekkes-mks.ac.id Redaksi: Jl. Wijaya Kusuma No.46, Banta-Bantaeng, Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi SelatanMakassar 99902 Distributor Tunggal: Unit Penelitian Poltekkes Makassar Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang Memperbanyak Karya Tulisan Dalam Bentuk dan Dengan Cara Apapun Tanpa Izin Tertulis Dari Penerbit Dipindai dengan CamScanner KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala curahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktu yang ditetapkan Penyusun berharap, dengan laporan ini dapat menambah wawasan bagi pembaca dan penyusun itu sendiri. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan ssaran dan masukan dari pembaca, baik menyangkut isi (materi) maupun teknik penulisan Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan bernilai ibadah kepada semua pembacanya Makassar, 12 Oktober 2019 Penulis Dipindai dengan CamScanner DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LEMBAR PENGESAHAN ... KATA PENGANTAR DAFTAR ISL... Pertemuan I : Uji Vitamin A... Pertemuan II : Uji Vitamin D... Pertemuan III : Uji Vitamin BI... Pertemuan IV : Uji Vitamin B6... Pertemuan V : jji Vitaamin C... Pertemuan VI : Pengaruh Perlakuan Suhu Terhadap Aktivitas Enzim.... Pertemuan VII : Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Aktivitas Enzim........... 19 Pertemuan VIII : Evaluasi Tengah Semester Pertemuan IX : Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim.. Pertemuan X : Proses Isolasi Enzim Bromelin .. Pertemuan XI : Uji Kandungan Mineral Klorida dan Sulfat ..... Pertemuan XII : Uji Kandungan Mineral Kalsium dan Fosfat .... Pertemuan XIII : Uji Kandungan Mineral Magnesium dan Besi. Pertemuan XIV : Isolasi DNA Bawang .. Pertemuan XV : Mengidentifikasi Enzim...... Dipindai dengan CamScanner TATA TERTIB PRAKTIKUM Praktikan harus sudah dating ke laboratorium 5 menit sebelum praktikum dimulai. Keterlambatan 5 menit menyebabkan praktikan kehilangan hak untuk ikut tes pendahuluan (pretes). Dan keterlambatan lebih dari 15 menit menyebabkan praktikan kehilangan hak untuk praktikum . Sebelum masuk ruangan laboratorium,praktikan harus sudah mengenakan jas lab dan menyiapkan alaat-alat yang telah ditentukan sebelumnya Setiap kelompok praktikan yang membutuhkan alat dan bahan laboratorium,dapat meminjam melalui petugas laboratorium dengan Bon Alat/Bahan Setiap kelompok praktikan bertanggung jawab atas kebersihan dan keutuhan semua fasilitas laboratorium. Segala kerusakan fasilitas laboratorium yang disebkan oleh kekeliruan praktikan menjadi tanggung jawab kelompok praktikan . Setiap penggantian alat yang rusak akibat kekeliruan praktikan hrus diseertai dengan bukti pembelian Sampah padat yang timbul dan praktikum harus dibuang di tempat sampah atau tempat lain yang ditentukan, sedangkqn sampah cair padat dilakukan melalui bak cuci disertai dengan guyuran air dalam jumlah yang sesuai dengan jenis limbah yang dibuang - Sebelum praktikan meninggalkan ruang laboratorium, ruamgam harus dalam keadaan bersih dan semua kran air, kran elpiji dan arus listrik sudah dalam keadaan off - Praktikan yang tidak hadir praktikum hanya dapat dibenarkan apabila praktikan dalam keadaan sakit yng dibutuhkan dengan adanya keterangan dokter Dipindai dengan CamScanner BIOKIMIA II PERTEMUAN KE I Uji Vitamin A 1. Capaian Pembelajaran Program Studi Y Ketepatan dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan kuis ¥ Membuat laporan praktikum 2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah/Praktikum : Y Mampu mengetahui cara pembuatan reagen carl price ¥ Mahasiswa mampu melakukan uji kualitatif vitamin A Y Mahasiswa mampu mengaplikasikan uji vitamin A pada analisa biokimia 3. Teori Singkat Vitamin mula-mula diutarakan oleh seseorang ahli kimia Polandia yang bernama Funk, yang percaya bahwa zat penangkal beri-beri yang larut dalam air itu suatu amina yang sangat vital, dan dari kata tersebut lahirlah kata vitamin yang kemudian diganti dengan kata vitamin. Kini vitamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa organic yang tidak termasuk dalam golongan protein, karbohidrat maupun lemak, peranannya bagi beberapa fungsi tertentu tubuh untuk menjaga kelangsungan kehidupan. Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolism dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam Jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari baha pangan yang dikonsumsi(Winamo,2004) Vitamin aalah komponen tambahan makanan yang berperan sangat penting dalam gizi manusia. Banyak vitamin tidak stabil pada kondisi 1 om f Dipindai dengan CamScanner pemrosesan tertentu dan penyimpanan, dank arena itu aras kandungan vitamin dalam makanan yang diproses dapat sangat menurun. Vitamin sintettik dipakai secara luas untuk menggantikan vitamin yang hilang dan untuk mengembalikan aras kandungan vitamin dalam kandungan Beberapa vitamin berfungsi sebagai koenzim yang tanpa vitamin itu enzim tersebut tidak efektif sebagai biokatalis (Deman, 1997) Vitamin A atau dikenal juga dengan nama Retinol merupakan vitamin yangsangat diperlukan tubuh. Selama ini, kebanyakan dari kita hanya mengenal vitamin Asebagai vitamin yang berfungsi menjaga kesehatan mata. Namun sebenarnya, fungsidari vitamin ini sangatlah banyak.Retinol adalah bentuk hewan vitamin A yang disimpan dalam hati setelahpenyerapan dan digunakan oleh tubuh ketika dibutuhkan. Dengan menelan tertentubuah-buahan, sayuran, biji-boijian dan suplemen, Anda dapat memastikan asupanvitamin A Anda terpenuhi. Rata-rata orang harus mengkonsumsi setidaknya 900mikrogram vitamin A per hari, dan tidak lebih dari 3.000 mikrogram . Alat & Bahan 1. Tabung reaksi 6. Minyak ikan 2. Rak tabung reaksi 7. Kristal Sbels 3. Pipet tetes 8. Kloroform (CHCh) 4. Sendok tanduk 9. Asam trikloroasetat(TCA) 5. Pipet ukur 10. Sudip . Pelaksanaan Praktikum A. Metode A 1. Ke dalam tabung reaksi, masukkan 5 tetes minyak ikan. 2. Tambabkan 10 tetes kloroform, kemudian campurlah dengan Dipindai dengan CamScanner _ Tambahkan 2 tetes asam asetat anhidrid Selanjutnya, bubuhkan sepucuk sendok kristal SbCl, kedalamnya. Perhatikan perubahan warna yang terjadi. aAuspw . Terbentuknya wama biru yang berubah menjadi merah coklat menunjukkan bahwa vitamin A positif B. Metode B Kedalam tabung reaksi, masukkan 5 tetes minyak ikan. Tambahkan | ml pereaksi asam trileloroasetat dalam kloroform . Campurlah dengan baik 0%, som . Amati warna yang terjadi BYERS ‘Timbulnya warna biru kehijauan menandakan vitamin A positif 6. Penilaian Kegiatan Praktikum = Nama NIM Skor NO a Total Aspek yang dinilai 1 |2 |3 |4 | 5) Skor Penyediaan alat dan bahan yang akan digunakan 2. | Penggunaan alat yang akan digunakan 3. | Percobaan pemeriksaan yang akan diuji Pelaporan dan penyusunan _hasil pemeriksaan 5. | Kebersihan Dipindai dengan CamScanner KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR JURUSAN ANALIS KESEHATAN Laporan Harian : Pembimbing Praktikan 7. Tugas 1. Tulis prosedur dengan kalimat pasif 2. Jelaskan reaksi yang terjadi dan kegunaan setiap bahan 3. Jelaskan manfaat uji vitamin A dalam dunia analis kesehatan 8. DAFTAR PUSTAKA Deman,John M. 1997. Kimia Makanan Bandung: Institut Teknologi Bandung Winaro F.G. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama ; 2004 https://www.academia.edw/546395 1/MAKALAH_TENTANG_ VIT, A Dipindai dengan CamScanner BIOKIMIA II PERTEMUAN KE II UJI VITAMIN D . Capaian Pembelajaran Program Studi Y Ketepatan dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan kuis Y Membuat feporan praktikum . Capaian Pembelajaran Mata Kuliah/Praktikum : v Mampu mengetahui cara pembuatan reagen carl price Y Mahasiswa mampu melakukan uji kualitatif vitamin D Y Mahasiswa mampu mengaplikasikan uji vitamin BI pada analisa biokimia . Teori Singkat Vitamin adalah senyawa organic yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat kecil dan harus disuplai dari makanan karena tubuh tidak apat menyintesisnya. Suatu vitsmin minimsl menunjukkan satu fungsi metabolic khusus. Istilah vitamin digunakan oleh Casimir Funk padaa tahun 1912 yang meneliti tentang penyakit beri-beri. Vita menunjukkan senyawa yang diperlukan oleh tubuh, sedangkan amine berarti mengandung nitrogen, maka kemudian istilah amine diganti dengan amin, sehingga lebih dikenal dengan vitamin (Muchtadi, 2009) Vitamin merupakan bahan makanan bukan penhasil energy, sehingga harus diberikan dalam makanan sehari-hari untuk men kesehatan yang optimal. Vitamin merupakan senyawa-senya\ yang memegang peranan penting dalam berlangsungya vital di dalam tbuh. Masing-masing vitamin meme; spesifik yang pada akhirnya dapat mi Dipindai dengan CamScanner keseluruhannya, Vitamin memiliki peraan sangat penting untul pertumbuhan, pemeliharaan Kesehatan, dan fungsi-fungsi tubuh lainny, agar metabolism berjalan normal (Sirajuddin, 2012) Fungsi vitamin D adalah membantu pembentukan dar pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan vitamin C, hormor paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen, serta mineral-mineral kalsium fosfor, magnesium, dan fluor. Fungsi khusus vitamin D dalam hal in: adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsiurr dan fosfor tersedia di dalam darah untuk diendapkan dalam proses pengerasan tulang. Hal ini dilakukan dengan cara di dalam saluran cerna, kalsitriol meningkatkan absorpsi aktif vitamin D dengan cara merangsang sintesis protein pengikat-kalsium dan protein pengingkat- fosfor pada mukosa usus halus. Pada tulang, kalsitriol bersama hormon paratiroid merangsang pelepasan kalsium dari permukaan tulang di dalam darah. Pada ginjal, kalsitriol merangsang reabsorpsi kalsium dan fosfor 4. Alat & Bahan 1. Tabung reaksi 1. Minyak ikan 2. Rak tabung reaksi 2. Kristal Sbel; 3. Pipet ukur 3. Kloroform (CHCIs) 4. Pipet tetes 4, Larutan H02 5% 5. Alat pemanas 5. Asam asetat 5. Pelaksanaan Praktikum 1. Kedalam tabung reaksi, masukkan 10 tetes Dipindai dengan CamScanner v Tambahkan 10 tetes larutan H2O2 5% Kocoklah campuran selama kira-kira | menit BY Kemudian, panaskan di atas api kecil perlahan-lahan sampai tidak ada gelembung gas keluar. Usahakan jangan sampai mendidih Dinginkan tabung dibawab air kran w - Selanjutnya, lakukan uji dnegna pereaksi Carr-Price pada penentuan adanya vitamin A Amati perubahan warna yang terjadi. Warna Kuning Jingga menandakan reaksi yang positif . Tugas 1. Apa Fungsi H30; dan pemanasan pada reaksi diatas 2. Jelaskan mengapa pada saat pemanasan. Tidak boleh sampai mendidih 3. Sebutkan fungsi utama vitamin D dan Gejala akibat defisiensi vitamin D . DAFTAR PUSTAKA Muchtadi, Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta Sirajuddin, Saefuddin. 2012. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar: Universitas Hasanuddin http://id. wikipedia.org/wiki/Vitamin_D , diakses pada hari Minggu, 22 September 2013 pukul 08.36 WIB Dipindai dengan CamScanner XN BIOKIMIA IL PERTEMUAN KE III UJI VITAMIN B1 Capaian Pembelajaran Program Studi Y Ketepatan dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan kuis ¥ Membuat laporan praktikum Capaian Pembelajaran Mata Kuliah/Praktikum : ¥ Mampu mengetahui cara pembuatan reagen uji vitamin BI ¥ Mahasiswa mampu melakukan uji kualitatif vitamin B1 Y Mahasiswa mampu mengaplikasikan uji vitamin BI pada analis biokimia Teori Singkat Vitamin adalah senyawa-senyawa organic tertentu yang diperluka dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reak: metabolism dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuha normal serta memelihara kesehatan (Poedjiadi, 1994) Sifat-sifat vitamin diantaranyaa laarut dalam aair, memberi wana fluorose ns kuning-kehijauan, tidak larut dalam pelarut lemak, mudah rusa oleh cahayaa dan sinar uy, tahan terhadap pemanasan, oksidator, asam da: sangat sensitive terhadaap basa (Qonita, 2008) Tiamin dikenal juga sebaga vitamin BI. Bentuk murninya adalal tiamin hidroklorida. Vitamin ini merupakan satu-satunyavitamin yan; pertama kalinya ditemukan di Indonesia (1897) yang dulu masih disebu Hindia-Belanda oleh sarjana Belanda yang bemama Eijkman (Winamc 1991) Dipindai dengan CamScanner 4. Alat & Bahan 1 N 8. Yaw sw Larutan Thiamin 1% Larutan KI 5% Larutan Bismuth nitrat, Bi (NO3) Larutan Pb-Asetat 10 % Larutan NaOH 6N Alat Pemanas Tabung reaksi Pipet Ukur atau tetes 5. Pelaksanaan Praktikum A. Metode A 1. 2. 35 Masukkan 10 tetes larutan thiamin 1% ke dalam tabung reaksi Tambahkan 10 tetes larutan Pb-asetat 10% dan 1 ml NaOH 6N Campurlah dengan baik, kemudian perhatikdan timbulnya ama kuning yang terjadi Selanjutnya, panaskan, sehingga akan timbul endapan warna coklat-hitam yang menandakan vitamin B; positif. B. Metode B 1. 2. Kedalam tabung reaksi, masukkan 10 tetes larutan thiamin 1 % Tambahkan 10 tetes larutan Bismuth nitrat. Campurlah dengan baik. Kemudian, tambahka npula 2 tetes lartan KI 5% Perhatikan perubahan warna yang terjadi. Timbulnya warna endapan merah jingga berarti vitamin B, Positif. Dipindai dengan CamScanner 6. Tugas 1. Tulis prosedur dengan kalimat pasif 2. Jelaskan reaksi yang terjadi dan kegunaan setiap bahan. 3. Jelaskan manfaat uji vitamin B, dalam dunia analis kesehatan. 9. DAFTAR PUSTAKA Poedjiadi, Anna 1994. Daar-dasar Biokimiaa, Jakarta: Universitas | Indonesia Qonita. 2008. Vitamin. http://qforg.multiply.com. Diakses: 04 April 2015 Winamo. F.G. 1991. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 10 Dipindai dengan CamScanner BIOKIMIA Il PERTEMUAN KE UJI VITAMIN B6 1. Capaian Pembelajaran Program Studi Y Ketepatan dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan kuis ¥ Membuat laporan praktikum 2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah/Praktikum : Y Mampu mengetahui cara pembuatan reagen uji vitamin B6 v v Mahasiswa mampu melakukan uji kualitatif vitamin B6 Mahasiswa mampu mengaplikasikan uji vitamin B6 pada analisa biokimia 3. Teori Singkat Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin B6 adalah suatu vitamin yang larut air dan termasuk dalam golongan vitamin B kompleks.Piridoksal fosfat (PLP) adalah bentuk aktifnya dan merupakan kofaktor dalam berbagai_ reaksi_metabolismeasam amino, termasuk diantaranya proses transaminasi, deaminasi, dan dekarboksilasi. PLP juga diperlukan dalam reaksi enzimatis yang mengatur proses pelepasan glukosa dari glikogen Vitamin B6 terdiri dari kelompok piridina yang banyak kesamaannya satu dengan yang lain, yaitu piridoksin, piridoksal,b daan piridoksamina. Meskipun demikian, dalam mimbar ilmiahh dan kehidupan sehari-hari lebi disukai penggunaan istilah B6dan bukan_piridoksin. Karena piridoksin hanyalah satu dari tiga senyawa aktif. Karena itu vitamin B6 dan piridoksin tidaklah sinonim (Winarno 1991) i Dipindai dengan CamScanner Gejala yang tampak pada defisienssi vitamin B6 adalah hambay pertumbuhan, badan lemah, emenia, dermatitis (gatal-gatal pada ky dengan bercak merah). Sumber vitamin B6 adalah daging, ungags, ra legume, serealia,ubi jalar dan kentang (Poedjiadi, 1994) . Alat & Bahan 1. Larutan piridoxin-HCl 1% 2. Larutan CuSO, 2% 3. Larutan NaOH 3N 4. Larutanbesi (III) klorida, FeCl 1 % 5. Tabung reaksi 6. Pipet tetes . Pelaksanaan Praktikum | 1. Masukkan S tetes larutan pirodoksin 1% ke dalam tabung reaksi 2. Tambahkan 2 tetes larutan CuSO, 2% dan 10 tetes NaOH 3N 3. Amati wama yang terjadi. Bila terbentuk warna biru-ungu ber vitamin Bg positif. Tugas | 1. Apa fungsi vitamin 36 dan apa penyakit akibat defisiensi vitamin 2. Apa fungsi NaOH 3N pada percobaan? DAFTAR PUSTAKA Poedjiadi, Anna 1994. Daar-dasar Biokimiaa. Jakarta: Unive Indonesia Winarno. F.G. 1991. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta: Gramedia Utama http://mutmainah22.blogspot.com/2014/10/makalah-vitamin-b6_24: Dipindai dengan CamScanner BIOKIMIA I PERTEMUAN KE V UJI VITAMIN C 1. Capaian Pembelajaran Program Studi Y Ketepatan dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan kuis Y¥ Membuat laporan praktikum 2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah/Praktikum : v Mampu mengetahui cara pembuatan reagen uji vitamin C v¥ Mahasiswa mampu melakukan uji kualitatif vitamin C Y Mahasiswa mampu mengaplikasikan uji vitamin C pada analisa biokimia 3. Teori Singkat Vitamin C merupakan reduktor kuat. Bentuk teroksidasinya adalah aam dehidroaskorbat. Dengan demikian vitamin C juga berperan menghambat reaksi-reaksi oksidasi dalam tubuh yang berlebihan dengan bertindak sebagai inhibitor (Poedjadi, 1994) ‘Vitamin C atau aam askorbat mempunyai berat molekul 178 dengan rumus molekul CsHg06. Dalam -bentuk Kristal tidak berwarna, titik cair 190-192 °C. Bersifat larut dalam air, sedikit Jarut dalam aseton atau alcohol yang mempunyai berat molekul rendah. Vitamin C sukar larut dalam air, sedikit larut dalam aseton atau alcohol yang mempunyai berat molekul rendah. Vitamin C sukar larut dalam kloroform,ether dan benzene. Dengan logam membentuk garam. Pada pH rendah vitamin C lebih stabil ddari pada pH tinggi. Vitamin C mudah teroksidasi, lebih-lebih apabila terdapat katalisator Fe, Cu, enzim askorbat aksidase, sinar, dan temperature yang tinggi. Larutan encer vitamin C pada pH kurang dari 7,5 13 Dipindai dengan CamScanner masih stabil apabila tidak ada katalisator seperti diatas. Oksidasi vitamj akan terbentuk asam dihidroaskorbat (Sudarmadji, 1989) Vitamin C dapat berbentuk sebagai asam L-askorbat dan asan dehidroaskorbat. Keduanya mempunyai keaktifan sebagai vitamin Asam askorbat sangat mudah teroksidasi secara reversibel menjadi a L-dehidroaskorbatsecara kimia sangat labil dapat mengalami perub: lebih lanjut menjadi asam L-diketogulonat yang tidak memiliki keaki vitamin C lagi (Winarno, 1991) 4. Alat & Bahan 1. Tablet vitamin C (Encerkan 10x)/ Uc1000 (Encerkan 50x) Pereaksi benedic . Larutan NaHCO; 5% . Lartan FeCl; 1% 2. 3. ry 5. Kertas pH atau lakmus 6. Alat pemanas 7. Tabung reaksi 8, . Pipet tetes 5. Pelaksanaan Praktikum Pada praktikum kali inizmenggunakn 2 metode yaitu A. Metode A 1. Masukkan kedalam tabung reaksi 5 tetes larutan vitamin sudah diencerkan 2. Tambahkan 15 tetes pereaksi Benedict. 3. Panaskan dia atas api kecil sampai mendidih selama 2 m Dipindai dengan CamScanner 4. Perhatikan adanya endapan yang terbentuk. Warna_hijau kekuningan sampai merah bata menandakan keberadaan vitamin C B. Metode B 1. Masukkan 10 tetes larutan vitamin kedalam tabung reaksi. 2. Netralkan pH=8 menggunakan NaHCO; 5% 3. Tambahkan 2 tetes larutan FeCl; 4, Warna merah-ungu menunjukkan hasil positif mengandung vitamin C 6. Tugas 1 Tulis prosedur dengan kalimat pasif’ 2. Jelaskan reaksi yang terjadi dan kegunaan setiap bahan 3. Kenapa bahan vitamin yang digunakan harus disimpan ditempat gelap? 4. Jelaskan fungsi vitamin C dan akibat defisiensi vitamin C 7. DAFTAR PUSTAKA Poedjadi, Anna 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Sudarmadji, Slamet. 1989. Analisa Bahaan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Winamo,F.G. 1991. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia. Pustaka Utama 1s Dipindai dengan CamScanner BIOKIMIA II PERTEMUAN KE VI PENGARUH PERLAKUAN SUHU TERHADAP AKTIVITAS ENZIM 1. Capaian Pembelajaran Program Studi Y Ketepatan dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan kuis Y Membuat laporan praktikum 2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah/Praktikum ¥ Mampu mengetahui cara pengaruh perlakuan suhu terhadap enzi, ¥ Mahasiswa mampu melakukan uji kualitatif enzim amylase pa sampel 3. Teori Singkat Enzim adalah sekelompok protein yang berperan seba pengkatalisdalam reaksi-reaksi biologis. Enzim atau biokatalisator a katalisator organikyang dihasilkan oleh sel yang berfungsi meningka laju reaksi dalam jaringantersebut, Suatu enzim dapat bekerja 10° s, 10!" kali lebih cepat dibandingkanlaju reaksi tanpa katalis. Enzim be dengan menurunkan energi aktifasisehingga laju reaksi meningkat. S enzim bekerja secara khas terhadap suatusubstrat tertentu. Oleh karen: enzim merupakan elemen penting dalam tubuhyang sangat bi membantu dalam reaksi enzimatik seperti dalam prosessintesis reparasi DNA, pembentukan energi, dan sintesis protein (Poedjiadi2 Enzim akan mampu mengkatalisis suatu reaksi biologis bila dalam kondisi nyamannya. Banyaknya factor yang mempengaruhi enzim seperti suhu, keasaman (pH). Konsentrasinya enzim dan sul penyinaran, inhibitor, serta activator. Faktor-faktor teresebutlah Dipindai dengan CamScanner menyebabkan terkadang enzim mampu mempercepat reaksi atau bahkan menghambat reaksi yang berlangsung (Iman, 2005) Setiap enzim mempunyai suhu optimum, yaitu ketika enzim tersebut dapat bekerja dengan baik. Daerah atau kisaran suhu ketika kerja atau laju reaksi enzimmasih baik disebut daerah suhu optimum. Semakin jauh dari suhu optimum, kerjaenzim semakin tidak baik. Suhu optimum untuk enzim-enzim yang terdapat dalamtubuh adalah 36° C-40°C. Sehubungan dengan pengaruh suhu terhadap aktivitasenzim, maka semakin meningkat suhu aktivitas enzim akan semakin meningkat.Pada pemanasan tinggi, enzim yang merupakan suatu protein akan mengalamidenaturasi sehingga aktivitas kerjanya menjadi nol (Sumardjo 2009) Alat & Bahan 1, Larutan amilum 2% { Enzim amilase (saliva) encerkan 5x . Pereaksi Benedict |. Alat pemanas Wadah es Termometer . Tabung reaksi Gelas Kimia Pipet ukur weer aAneaun . Pelaksanaan Praktikum 1. Kedalam 5 tabung reaksi masukkan 2 ml amilum. 2. Tambahkan | ml enzim amilase pada setiap tabung 3.-Tabung 1, masukkan kedalam gelas kimia yang berisi es Dipindai dengan CamScanner -Tabung 2, simpan pada suhu kamar ~Tabung 3, Masukkan kedalam penangan air dengan suhu 37-40°C -Tabung 4, Masukkan kedalam penangas air dengan suhu 75-80°C - Tabung 5, Masukkan kedalam penangas air mendidih. 4. Biarkan masing-masing tabung pada tempatnya selama 15 menit 5. Selanjutnya, uji dengan larutan benedic 6. Catat perubahan warna yang terjadi . Tugas 1. Tulis prosedur dengan kalimat pasif 2. Jelaskan reaksi yang terjadi dan kegunaan setiap bahan 3. Sebutkan faktor yang dapat mempengaruhi aktifitas enzim? DAFTAR PUSTAKA Poedjiadi, A. 2006. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta (ID): UI Press Iman, H. 2005. Pengaruh PH terhadap Aktivitas Endo-1,4-B-Glucar Bacillus sp. AR 009. (Jumal Biodiversitas Nomor 04 Volume Bogor: BidangMikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi, Leml Ilmu PengetahuanIndonesia (LIPI), Bogor 16002 Sumardjo, D. 2009. Pengantar Kimia : Buku Panduan Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioel Jakarta (ID): EGC Dipindai dengan CamScanner BIOKIMIA II PERTEMUAN KE VII PENGARUH KONSENTRASI ENZIM TERHADAP AKTIVITAS ENZIM 1. Capaian Pembelajaran Program Studi Y Ketepatan dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan kuis Y Membuat laporan praktikum 2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah/Praktikum ¥ Mampu mengetahui cara pengaruh konsentrasi pada aktivitas enzim Y Mahasiswa mampu melakukan uji kualitatif enzim amylase pada sampel 3. Teori Singkat Enzim merupakaj suatu substansi yang dihasilkan oleh sel makhluk hidup dan mempunyai fungsi sebagai katalisator reaksi biokimia yang Secara kolektif membentuk metabolisme perantara dari sel (deMan, 1989) Pengaruh konsentrasi enzim pada laju aktivitas enzim dengan enzim yang derajat kemurniannya tinggi. Didalam batas-batas tertentu terdapat suatu hubungan linear antara jumlah enzim dan taraf, aktivitasnya. Aktivitas enzim merupakan ukuran lengkapnya reaktan atau munculnya produk dari reaksi yang dikatalisis (Pelezar,1986) Kecepatan reaksi enzimatik akan meningkat apabila konsentrasi enzim juga meningkat. Jadi kecepatan reaksi enzimatik (v) berbanding lur us dengankonsentrasi enzim (E]. Jika dalam reaksi enzimatik konsentrasi substrat diperbesarsedangkan kondisi lainnya tetap, maka kecepatan reaksi 19 Dipindai dengan CamScanner (v) akan meningkatsampai suatu batas kecepatan maksimum (V), sehir enzim telah jenuh dengansubstrat (Soewoto 2000) . Alat & Bahan 1. Alat pemanas 2. Tabung reaksi 3. Pipet ukur 4. Pipet tetes 5S. Gelas kimia 6. Larutan amilum 2% 7. Enzim amylase 8. Larutan iodium 9. Pereaksi benedict Pelaksanaan Praktikum 1. Menyediakan 3 tabung reaksi yang bersih, kemudian pada tab dan 3 berturut-turut diisi dengan enzim amylase: 0,5 ml; 1,0 ml; ml 2. Menambahkan larutan amilum 2 ml ke dalam tiap tabung. 3. Mencampur dengan baik, kemudian membiarkan selama 15 4. Menguji dengan larutan iodium sebanyak 1 tetes d benedict sebanyak 4 tetes. iS: Mencatat dan mengemati perubahan yang terjadi Dipindai dengan CamScanner 6. Tugas 1, Membuat laporan lengkap sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan 2. Mengulang kembali pemeriksaan yang dilakukan untuk persiapan respon 7. DAFTAR PUSTAKA deMan,John M. 1989. Kimia Makanan. Bandung : Institut Tekhnologi Bandung Pelezar, M. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jalarta : Universitas Indonesia Soewoto,Hafiz. Dkk. 2000. Biokimia Eksperimen Laboratorium Jakarta : Widya Medika 21 Dipindai dengan CamScanner BIOKIMIA II PERTEMUAN KE VIII EVALUASI TENGAH SEMESTER MEMVALIDASI HASIL PENILAIAN, EVALUASI, DAN PEBAI PROSES PEMBELAJARANNYA BERIKUTNYA j Dipindai dengan CamScanner BIOKIMIA II PERTEMUAN KE IX PENGARUH pH TERHADAP AKTIVITAS ENZIM 1. Capaian Pembelajaran Program Studi Y Ketepatan dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan kuis Y Membuat laporan praktikum 2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah/Praktikum : ¥ Mampu mengetahui cara pengaruh pH pada aktivitas enzim ¥ Mahasiswa mampu melakukan uji kualitatif enzim amylase pada sampel 3. Teori Singkat Enzim adalah substansi yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan_berperan sebagai katalisator pada reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Katalisator adalah substansi yang mempercepat reaksi tetapi pada hasil reaksi, substansi tersebut tidak berubah, Enzim mempunyai ciri dimana kerjanya dipengaruhi oleh lingkungan, Salah satu lingkungan yang berpengaruh terhadap kerja enzim adalah pH. pH optimal enzim adalah sekitar pH 7 (netral) dan jika medium menjadi sangat asam atau sangat alkalis enzim mengalami inaktivasi (Gaman & Sherrington, 1994). Suasana yang terlalu asam atau alkalis menyebabkan danaturasi protein dan hilangnya secara total aktivitas enzim. Pada sel hidup, perubahan pH sangat kecil. Enzim hanya aktif pada kisaran pH yang sempit. Oleh Karena itu media harus benar-benar dipelihara dengan menggunakan buffer ( larutan penyangga). Jika enzim memiliki lebuh dari satu substrat, maka pH optimalnya akan berbeda pada suatu substrak. Tiap enzim memiliki karakteristik pH optimal dan 23 Dipindai dengan CamScanner aktif dalam range pH yang relatif kecil, dalam banyak kasus, be, kurva menandakan dari keaktifan enzim berbanding pH terkandung di dalamnya ( Sadikin, 2002) Enzim bekerja pada kisaran pH tertentu. Jika dilaky pengkuran aktivitas enzim pada beberapa macam pH yang berlai sebagian besar enzim didalam tubuh akan menuinjukkan ake maksimum antara pH 5,0 sampai 9,0. Kecepatan reaksi enzin mencapai puncaknya pada pH optimum, Ada enzim yang mencap; optimum yang sangat rendah, seperti pepsin, yang mempunya| optimum 2. Pada pH yang jauh di luar optimum, enzim terdebaturasi. Selain itu pada keadaan ini baik enzim maupun su dapat mengalami perubahan muatan listrik yang mengakibatkan tidak dapat berikatan dengan substrat (Hafiz Soewoto, 2000) 4. Alat & Bahan a. Alat pemanas b. Tabung reaksi 9 Pipet ukur Pipet tetes Larutan amilum 2% Enzim amylase Larutan HCI Aquadest pH=7 = oe Larutan NaxCOs 1% pH=9 |. Larutan iodium jp ral Pereaksi benedict 5. Pelaksanaan Praktikum 1, Menyediakan 6 tabung reaksi yang bersih. Dipindai dengan CamScanner NR Memberi label setiap tabung reaksi 3. Menambahkan 2 ml larutan HCI 0,4% ke dalam tabung reaksi berlabel | dan 2. 4. Menambahkan 2 ml aquades ke dalam tabung reaksi berlabel 3 dan 4. 5. Menambahkan 2 ml larutan Na2CO; 0,1% ke dalam tabung reaksi berlabel 5 dan Menambahkan 2 ml amilum dan I ml enzim amilase (saliva) pada masing-masing tabung. 7. Mencampurkan sampai homogen dan menunggu selama 15 menit. 8. Melakukan uji Iodium (I tetes reagent) pada tabung reaksi berlabel 1, 3, dan 5 9. Melakukan uji Benedict (4 tetes reagent) pada tabung reaksi berlabel 2, 4, dan 6. 10. Mencatat perubahan warna yang terjadi pada masing-masing Uji. 25 Dipindai dengan CamScanner 1. Membuat laporan lengkap sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan 2. Mengulang kembali pemeriksaan yang dilakukan untuk persiapan respon 6. DAFTAR PUSTAKA Gaman, P.M & K.B. Sherrington. (1994). mu Pangan, Pengantar Imu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi. Universitas Gjadah Mada press. Yogyakarta. Sadikin, Mohammad.2002. Biokimia Enzim:Widya Medika Soewoto, Hafiz, dkk .2000. Biokimia Eksperimen Laboratorium. Jakarta : Widya Medika 26 Dipindai dengan CamScanner BIOKIMIA Il PERTEMUAN KE X PROSES ISOLASI ENZIM BROMELIN 1, Capaian Pembelajaran Program Studi Y Ketepatan dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan kuis Y Membuat laporan praktikum 2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah/Praktikum : ¥ Mampu mengetahui perlakuan isolasi enzim dari nenas Y Mahasiswa mampu melakukan uji aktivitas enzim 3. Teori Singkat Bromelin dapat diperoleh dari tanaman nanas baik dari tangkai, kulit, daun, buah, maupun batang dalam jumlah yang berbeda. Dilaporkan bahwa kandungan enzim bromelin lebih banyak terdapat pada batang yang selama ini kurang dimanfaatkan, Distribusi bromelin pada batang nanas tidak merata dan tergantung pada umur tanaman, Kandungan bromelin pada jaringan yang umurnya belum tua terutama yang bergetah sangat sedikit sekali bahkan kadang- kadang tidak ada sama sekali. Sedangkan bagian tengah batang mengandung bromelin lebih banyak dibandingkan dengan bagian tepinya (Hartadi, 1980). Pemanfaatan enzim secara optimal dan efisien, baik untuk Kepentingan penelitian tentang factor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim seperti pH, suhu, waktu inkubasi, konsentrasi enzim, dan konsentrasi substrat schingga dapat diketahui nilai KM dan Vmaks enzim tersebut. Enzim mempunyai kisaran pH dan suhu tertentu yang mempengaruhi kemampuan katalisisnya sehingga a Dipindai dengan CamScanner menyebaabkan aktivitas enzim menjadi maksimum jika konsentrasi substrat dan enzim konstan (Lehninger, 1993) Buah nanas mengandung bromelin (enzim protase yang dapat menghidrolisa protein), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging. Dari berat 100 gram buaah nanas kupas dan dibuaat menjadi eksteak sehingga dihasilkan 50 ml ekstrak nanas, Buah nanas yang masih hijau atau belum matang mengandung bromelin lebih sedikit disbanding buah nanas segar yang sudah matang (Aeni, 2009) 4. Alat & Bahan a. Blender b. Pisau Gelas kimia ee Plastic Batang pengaduk Gelas ukur Neraca analitik Serbet re me i, Nanas |. Aceton dingin k. Bs batu 1. Aquadest 100 ml 5. Pelaksanaan Praktikum |. Nanas dibersihkan lalu dipotong kecil-kecil dan ditimbang sebanyak 250 gram 2. Tambahkan 100 ml aquadest dan lalu halusskan dengan blender Dipindai dengan CamScanner 3. Ampas nanas disaring dengan sapu tangan dan filtrate disimpan selama 15 menit 4. tambahkan aceton dingin pada filtrate sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai kadar akhir aceton 30% v/v kemudian didiamkan selama 24 jam 5. Endapan yang terbentuk ditimbang ¢ 6. — Catat hasil pengamatan 6. Tugas 1. Bagaimana cara mengisolasi enzim bromelin dari nanas? 2. Apa manfaat enzim bromelin 7. DAFTAR PUSTAKA Aeni,E. N.2009. Kutu Putih (Hemipetra: Pseudococcidae) pada Tanaman Nanas (Ananas Comasus (Linn.) Merr.) di Desa Bumihayu Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor Hartadi H,1980. Komposisi Bahan Makanan Indonesia : Data Ilmu Makanan untuk Indonesia. Yogyakarta. UGM Lehninger Albert,1993. Dasar-dasar Biokimia, Alih bahasa Meggy Thenawijaya Penerbit Erlangga, Jakatrta 29 Dipindai dengan CamScanner w BIOKIMIA II PERTEMUAN KE XI UJLKANDUNGAN MINERAL KLORIDA DAN SULFAT Capaian Pembelajaran Program Studi Y Ketepatan dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan kuis ¥ Membuat laporan praktikum Capaian Pembelajaran Mata Kuliah/Praktikum : ¥ Mampu mengetahui cara pembuatan reagen uji klorida dan sulfat Y Mahasiswa mampu melakukan uji kualitatif mineral klorida dan sulfat . Teori Singkat Mineral adalah salah satu bahan kimia yang ada dalam tubuh makhluk hidup. Mineral biasanya terdapat dari tanah, Mineral ada yang larut di dalam air lalu masuk ke dalam tubuh melalui air minum atau air yang dipakai untuk mencuci atau memasak. Selain itu mineral juga masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang sebagian diabsobsi oleh dinding usus. Makanan yang termasuk ke dalam tubuh terdiri dari bahan organic dan air sebesar 96% dan sisanya terdiri dari unsur mineral. Mineral masuk ke dalam tubuh dan terbentuk garam lalu digunakan dalam bentuk elektrolit (Siswono, 2001). Asam yang digunakan pada setiap uji filtrate bertujuan untuk dapat mempermudah mineral bereaksi dengan senyawa indicator atau senyawa penguji sehingga mineral dapat bereaksi dengan senyawa penguji membentuk endapan berwama atau persenyawaan berwama. Asam akan memisahkan ikatan mineral yang terkandung dalam filtrate dengan senyawa organic dan air. Garam-garam yang ditambahkan kedalam filtrate berfungsi untuk mengikat mineral dan dapat 30 Dipindai dengan CamScanner membentuk endapan berwarna putih atau senyawa berwarna (Poedjadi, 1994) Uji klorida dilakukan dengan menggunakan filtrate dari abu tulang sapi yang telah ditambahkan oleh AgNO; 2%. Filtrat tersebut | diasamkan oleh asam HNO; 10% bertujuan untuk memisahkan mineral dari filtrate sehingga mineral mudah diikat oleh senyawa reaktif lain | yang dapat bereaksi dengan mineral membentuk suatu endapan putih | dalam larutan. Uji sulfat menggunakan filtrate yang sama, yaitu dari abu tulang sapi yang telah ditambhakan oleh AgNO; 2%. Filtart tersebut diasamkan oleh asam HCI 10%. Tujuannya yaitu untuk memisahkan mineral dari filtrate sehingga mineral mudah diikat oleh senyawa eaksi lain yang dapat bereaksi dengan mineral membentuk suatu endapan putih dalam larutan (Lehninger Al, 1998) 4. Alat & Bahan 1. Tabung reaksi Pipet tetes Pipet volumetric Pinggang porelin Gelas kimia Kertas saring Alat pemanas Kertas lakmus FF ye er aAweYwN . Erlenmeyer 100 ml 10. HNO; 10% . AgNO3 2% 12. HCI 10% 13. BaCly Dipindai dengan CamScanner 5. Pelaksanaan Praktikum Pengujian filtrate Uji klorid dilakukan dengan mengambil 1 ml filtar, kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi dan tambahkan 3 ml HNO; 10% , setelah tercampur maka ] tambahkan larutan AgNO; 2% Sedangkan untuk uji sulfat, dilakukan dengan mengambil 1 ml filtrate, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan | ml larutan HCI 10%, setelah tercampur tambahkan 2 ml larutan BaCl>. Jika terbentukn endapan putih maka menunjukkan adanya sulfat 6. DAFTAR PUSTAKA Lebninger Al. 1998.Dasar-dasar Bikomia I. Jakarta : Erlangga Poedjadi A. 1994 Dasar-dasar Bikomia , Jakarta: UI Siswono, 2001. Mineral dalam Kehidupan. Jakarta (ID): UI Press 32 Dipindai dengan CamScanner BIOKIMIA II PERTEMUAN KE XII UJI KANDUNGAN MINERAL KALSIUM DAN FOSFAT 3. Capaian Pembelajaran Program Studi Y Ketepatan dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan kuis Y Membuat laporan praktikum é 2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah/Praktikum : Y Mampu mengetahui cara pembuatan reagen uji kalsium daan fosfat Y Mahasiswa mampu melakukan uji kualitatif mineral kalsium dan fosfat 3.Teori Singkat Berdasarkan kegunannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial. Logam esensial diperlukan dalam proses fisiologis hewan, sehingga logam golongan ini merupakan unsur nutrisi penting yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut penyakit defisiensi mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim untk proses metabolisme tubuh, yaitu kal.ium (Ca), klorin (C1), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), dan lain-lain(Bintang M, 2010) Setelah semua uji filtrat dilakukan, maka selanjutnya dilakukan ujiendapan. Endapan yang telah didapat, ditambahkan asam asetat kemudian disaring yang kemudian filtratnya digunakan untuk uji kalsium, uji posfat, uji magnesium dan endapannya digunakan untuk uji besi. Sama seperti halnya ujiklorida dan uji sulfat, pada uji kalsium juga dilakukan pengasaman. Pengasaman dilakukan untuk memisahkan mineral kalsium yang ada pada endapan yang ada dikertas saring. 33 4 Dipindai dengan CamScanner Kalsium lalu diidentifikasi dengan penambahan amonium oksalat agar amonium oksalat dapat bereaksi membentuk endapan putih bersama kalsium.Uji kalsium pada percobaan ini menghasilkan endapan putih yang artinya uji positif. Penambahan pereaksi amonium oksalat akan bereaksi dengan kalsium yang ada difiltrat tersebut (Lehninger AL 1998) Uji fosfat dilakukan dengan menambahkan urea dan Pereaksi molibdatkhusus. Hal ini bertujuan hampir sama untuk memisahkan senyawa mineral lalumineral dapat bereaksi dengan larutan ferosulfat khusus membentukpersenyawaan berwama_biru Karena senyawa ferosulfat reaktif dengan fosfat danmembentuk senyawa — berwarna, Uji. Magnesium —dilakukan dengan memanaskanfiltrat. Pemanasan dilakukan agar filtrat lebih rektif dan mineral dapat sedikitmelonggar ikatan senyawanya dengan senyawa lain dalam filtrat, Pemisahan mineral dengan senyawa organik lain dalam filtrat dibantu oleh kristal dinatriumhidrogen fosfat dan larutan amonium hidroksida. Kristal akan bereaksi denganmagnesium dengan ditandai adanya endapan putih pada larutan. Adanya endapanputih menandakan adanya magnesium dan pada percobaany terbentuk endapan putih(Darmono, 1995) 4. Alat & Bahan a. Tabung reaksi b. Pipet tetes c. Pipet volumetric d. Pinggang porelin e. Gelas kimia f Kertas saring oa Dipindai dengan CamScanner g. Alat pemanas h. Kertas lakmus FF i. Erlenmeyer 100 ml J. CoHgN,Oq 5. Pelaksanaan Praktikum i. Uji kalsium sebanyak 2 ml filtrate endapan asam asetat ditambahkan 1 ml ammonium oksalat. Endapan putih ‘menunjukkan adanya sulfat 2. Uji fosfat sebanyak 1 ml filtrate endapan asam asetat ditambahkan 1 ml ammonium oksalat 1% dan_ pereaksi molibdat khusus ditambahkan kedalam 1 ml filtrate lalu dicampur rata, Satu ml larutan ferosulfat khusus ditambahkaan ke dalam larutan terssebut. Adanyaa fpsfat ditunjukkan oleh Jarutan warna biru yang terbentuk 6. Tugas 1. Membuat laporan lengkap sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan 2. Mengulang kembali pemeriksaan yang dilakukan untuk persiapan respc.a 7. DAFTAR PUSTAKA Bintang M.2010. Biokimia Teknik Penelitian, Jakarta (ID) : Erlangga Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup Jakarta UI-Press Lehninger Albert,1998. Dasar-dasar Biokimia, Alih bahasa Meggy Thenawijaya Penerbit Erlangga, Jakatrta 35 a Dipindai dengan CamScanner BIOKIMIA II PERTEMUAN KE XIII UJI KANDUNGAN MINERAL MAGNESIUM DAN BESI 4. Capaian Pembelajaran Program Studi Y Ketepatan dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan kuis Y Membuat laporan praktikum 2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah/Praktikum Y Mampu mengetahui cara pembuatan reagen uji magnesium daan besi ¥ Mahasiswa mampu melakukan uji kualitatif mineral magnesium dan besi 3.Teori Singkat Terdapat beberapa sifat spesifik mineral, diantaranya tidak ada perubahankomposisi kimia sejak dikonsumsi sampai dibuang dari tububh, tidak ada satu mineral pun dapat berubah karena Karena Pengaruh pemanasan, udara, dan asam, misalnya makanan yang dibakar habis, dan mineral hanya dapat hilang dari makanan karena larut dalam air selama proses pengolahan. Mineral terdapat dalam makanan maupun dalam tubuh terut:ma dalam bentuk ion yang dapat bermuatan positif maupun negatif. Selain itu, juga terdapat bagian dari senyawa organik yang berperan dalam metabolisme tubuh (Almatsier 2001). Fungsi dari mineral secara umum adalah sebagai komponen penyusuntulang dan gigi seperti kalsium dan fosfor, kofaktor dalam reaksi biologis. Mineralakan berikatan dengan enzim tertentu dan menyebabkan rekasi biologis dalamtubuh dapat terus berlangsung. Selain itu mineral juga berikatan dengankomponen protein dan 36 Dipindai dengan CamScanner mempengaruhi aktivitas protein yang diikat. Selain itu jugamengatur tindakan otot, fungsi saraf, pembekuan darah produk susu, jus Jjerukyang diperkaya kalsium,dan sayuran berdaun hijau (Arifin Z 2008) Filtrat hasil uji magnesium digunakan untuk uji besi Reaksi uji besi_menggunakan amonium tiosanat dan amonium ferosianida. Amonium tiosanat akan bereaksi dengan besi III membentuk persenyawaan berwarna merah. Sedangkan amonium ferosianida akan bereaksi dengan besi II membentuk persenyawaan bewama (Baradero, 2008) 4. Alat & Bahan k. Tabung reaksi 1. Pipet tetes m. Pipet volumetric n. Pinggang porelin Gelas kimia Kertas saring |. Alat pemanas Kertas lakmus FF HCI 10% t. C2HsN204 5. Pelaksanaan Praktikum 1. Uji Magnesium, Sisa filtrat endapan asam__asetat > pope dipanaskan selama 5 menit. Kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit kristal amonium karbonat dan amonium Klorida. Endapan yang terbentuk kemudian disaring. Kedalam filtrat ditambahkan kristal dinatrium hidrogen fosfat dan larutan amonium hidroksida sampai basa ov Dipindai dengan CamScanner (indikator basa menggunakan kertas lakmus). Endapan putih menunjukan adanya magnesium. 2. Uji Besi. Sebanyak 3 ml larutan HCL 10% pada endapan asam asetat ditambakan ke kertas saring. 1 ml filtrat endapan asam asetat ditambahkan | ml larutan amonium tiosianat. Warna merah yang terbentuk menunjukan adanya besi.Sebanyak 1 ml _filtrat endapan asam _asetat ditambahkan 1 ml larutan kalium ferosianida. Warna biru, merah atau hijau yang terbentuk menunjukan adanya besi 6. Tugas 1. Membuat laporan lengkap sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan 2. Mengulang kembali pemeriksaan yang dilakukan untuk persiapan respon 7. DAFTAR PUSTAKA Almatsier S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Arifin Z. 2008. Beberapa Unsur Mineral Esensial Mikro dalam Sistem Biologi dan Media Analisisnya. Diunduh Pada 2015 Desember 10. Tersedia pada : http// www.pustaka- deptan. go.id/publikasi/p3273084.pdf Baradero M, Dayrit MW, Siswadi Y. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Hati. Jakarta (ID): EGC 38 Dipindai dengan CamScanner BIOKIMIA II PERTEMUAN KE XIV ISOLASI DNA BAAWANG 5. Capaian Pembelajaran Program Studi Y Ketepatan dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan kuis ¥ Membuat laporan praktikum 2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah/Praktikum : ¥ Mampu mengetahui cara menyiapkan reagen isolsi DNA ¥ Mahasiswa mampu melakukan uji isolasi DNA 3.Teori Singkat Isolasi DNA merupakan langkah yang tepat untuk mempelajari DNAPhinsipnya ada dua, yaitu sentrifugasi dan presipitasi. Sentrifugasi merupakanteknik untuk memisahkan campuran berdasarkan berat molekul Komponennya Molekul yang mempunyai berat molekul besar akan berada di bagian bawahtabung dan molekul ringan akan berada pada bagian atas tabung. Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan senyawa kimia yang paling penting dalammakhluk hidup. DNA merupakan senyawa yang mengandung.informasi genetikmakhluk hidup dari satu generasi ke generasi selanjutnya (Suryo, 2004) Keseluruhan DNA. dalam suatu sel akan membentuk genom. Genommeliputi bagian gen yang fimgsional maupun non-fimgsional dalam selorgnisme. DNA genom meliputi gen dan intergen. Penambahan deterjen dalamisolasi DNA dapat menyebabkan rusaknya membrane sel, melalui ikatan yangdibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak pada membrane membentuk senyawa “lipid protein-deterjen kompleks”. Senyawa tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki uujung hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia (Chambell, 2002) 39 A Dipindai dengan CamScanner Ketika mendengar kata DNA, seolah kita berhadapan dengan sesusus Yangbegitu abstrak dan sangat kecil. Apalagi jika berbicara tentang isolasi DNA, Seringterpikirkan sebuah proses yang sangat rumit dengan alat-alat yang sangat canggih Padahal tidak selamanya isolasi DNA demikian, beberapa teknik isola! DNAsedethana terbukti efektif untuk mengisolasi DNA, bahkan slain Prosedumyayang soderhana, bahan-bahan yang dipakaipun mudah didapatkny der lingkungansekitar. DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah master molecul (molekul utama)yang mengkode semua informasi yang dibutuhkan untuk proses ‘metabolism dalam setiap organisme. DNA ini tersusun atas 3 komponen utama yaitu guladeoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang tergabung membentuk nukleotida Molekul DNA ini terikat membentuk kromosom, dan ditemukan di nukleus,mitokondria dan kloroplas. (Arhan, 2009) 6. Alat & Bahan a. Gelas kimia j. Aquadest b. Batang pengaduk k. Deterjen/rinso c. Corong 1. Isoprophyl alcohol d. Kertas saring m. Juice umbi bawang bombay d. Pipet tetes n. Es butu e. Ice box 0. Alcohol 70 % f Sentriuge p. TE-EDTA g. Botol flakon q. Blender h. Tube rt, Freezer i. Mikropipet 7. Pelaksanaan Praktikum 1. Mengaluskan bawang Bombay hingga menjadi juice dan menggunakan blender Dipindai dengan CamScanner 2. Masukkan juice bawang bawang Bombay 50 ml ke dalam gelas kimia Menyaring juice bawang Bombay dengan kertas saring Manambahkan larutan buffer keemudian menghomogenkan Masukkan ke dalam mikrocup Mensentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit ~gy 2 eee . Menuang supernatant ke dalam labu Erlenmeyer yang telah diberi corong dan kertas saring diatas es batu 8. Menambahkan secara perlahan-lahan 50 ml isoprophyl alcohol dingin dan menghomogenkannya Tugas 1. Membuat laporan lengkap sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan 2. Mengulang Kembali pemeriksaan yang dilakukan untuk persiapan respon . DAFTAR PUSTAKA Athan. © 2012.,— Arhan. = Blog. ~—Isolasi'_ == DNA. http://endikdenibiotransmitther-blogspot.com. _(01Januari 2015) Neil, Campbell. Biologi. Jakarta : Elangga, 2002 Suryo. Genetika Strata I. Yogyakarta: UGM Press, 2004 4a. Dipindai dengan CamScanner BIOKIMIA II PERTEMUAN KE XV CARA MENGIDENTIFIKASI ENZIM 9. Capaian Pembelajaran Program Studi Y Laporan praktikum, keterampilan dan kehadiran 2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah/Praktikum : ¥ Mahasiswa mampu —menjelaskan_—menganalisis. dan mengidentifikasi enzim 3.Teori Singkat Uji urease bertujuan membuktikan adanya enzim urease dalam suatu sampel (contoh: suspensi kedelai). Substrat urea oleh enzim urease di dalam suspensi sampel akan diuraikan menjadi amoniak dan gas karbondioksida. Selama penyimpanan, jumlah amoniak yang terbentuk relatif tidak dipengaruhi oleh suhu. Ureases adalah sebuah protein yang ditemukan dalam bakteri, kapang, dan beberapa tanaman tingkat tinggi. Karakteristiknya yaitu pH optimum 7.4 dan suhu optimum 64°C. Ureases penting dalam sejarah enzimologi sebagai enzim pertama yang dimurnikan dan dikristalkan (Estien dan Lisda 2006) Uji peoksidase dilakukan pada suatu sampel (contoh: susu segar) untuk membuktikan adanya enzim peroksidase. Pengujian enzim memiliki beberapa cara, terutama untuk enzim amilase. Enzim amilase dapat diuji aktivitas dan ekstraksinya. Prinsip utama mengektraksi enzim amilase yang terdapat pada sampel dengan pelarut (buffer atau aquades). Kedua pelarut tersebut dapat juga dipakai untuk kontrol negatif aktivitas enzim amilase (Laloknam et al 2009). 42 Dipindai dengan CamScanner Pengukuran aktivitas enzim dimulai dengan menambahkan substrat berupa pati pada filtrat enzim. Metode ini terlebih dahulu dilakukan dengan membuat kurva standar glukosa antara konsentrasi glukosa dalam berbagai macam konsentrasi dan absorbsi. Lalu konsentrasi sampel yang didapat melalui kurva standar glukosa dimasukkan ke dalam Tumus agar mendapatkan aktivitas enzim amilase (Suarni dan Rauf 2009) 4. Alat & Bahan sp ae zm mo i. k. Gelas kimia Tabung reaksi Rak tabung Pipet tetes Gelas ukur Bunsen Kawat kasa dan kaki tiga Water bath Penjepit tabunh Susu Kedelai 5. Pelaksaan Praktikum a. Percobaan pertama 1. Pembuatan larutan urease 1 gram kedelai i Menambahkan 100 ml aquadest BH verve Selama 10 menit 1. Aquadest m. Methilen blue n, Formaldehid 40% o. Parafin liquid p. Fenoftalin | q. Sublimat r. Kertas saring pee 43 é a Dipindai dengan CamScanner 2. Tabung A Menyiapkan tabung reaksi yang bersih i Mengisi 5 ml urea J ewan | tetes fenoftalin 1% + 1 ml urease gue Mengamati perubahan yang terjadi {Eis 3. Tabung 3 Menyiapkan tabung reaksi yang bersih : wy Memanaslan 3 ml larutan urease By Mendinginkan [ Larutan urease yang telah dingin 44 Dipindai dengan CamScanner Menambahkan Seb 1 tetes fenoftalin + 1 ml urease (yang telah ‘ dipanaskan) er AES Bet Menutup é 4. Tabung C 2 ml larutaan urease : By Menambahkan| L. | tetes sublimat 5 ml urea a Menambahkan 1 tétes fenoftalin + 1 ml urease (yang telah dicampur sublimat) ¥ Mengamati Perubahan yang terjadi b. Percobaan kedua 1. Pembuatan reagen 25 mg metilen blue a Dipindai dengan CamScanner g Menambahkan [ 195 ml aquadest + 5 ml formaldehid 40% ae & Mengaduk Reagen yang siap digunakan 2. Tabung A [sss —] vy Menambahkan 5 tetes reagen es Mengocok Kemudian + parafin liquid & Mengamati Perubahan yang terjadi | 3. Tabung B 5 ml susu esas 5 tetes reagen OB Mengamati 46 Dipindai dengan CamScanner 4. Tabung C Perubahan yang terid 5 ml susu (dimasak terlbih dahulu) ib Menambahkan 5 tetes reagen By Mengocok Menambahkan parafid liquid Brersanas Perubahan yang terjadi 6. Tugas 1. Membuat laporan lengkap sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan 2. Mengulang kembali pemeriksaan yang dilakukan untuk persiapan respon 9. DAFTAR PUSTAKA Estien, Y., Lisda N. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia. Yogyakarta (ID): CV Andi Offset Laloknam, S., et all. 2009. Detection of amylase activity from fruit and vegetables in an undergraduate classrooms. As. J. Food Ag-Ind. 2009, 2(03), 381-390. ISSN 1906-3040 Suarni., Rauf, P. 2007. Potency of Mung Bean Sprout As Enzyme Source (a-amilase). Indo. J. Chem. 2007, 7 (3), 332-336 47 Dipindai dengan CamScanner

You might also like