You are on page 1of 12

Proposal Penelitian Skripsi

PEMBACAAN AYATUL HIRZI


(Studi Living Quran Bagi Para Santri Rumah Tahfidz Daarul Quran Palembang)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Agama
(S.Ag) dalam Ilmu Al Quran dan Tafsir

Oleh:
NISA FITRIANI
NIM : 1830304084

PROGRAM STUDI ILMU AL QURAN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. Pengertian Ayat al Hirz
Secara bahasa kata al-hirz  artinya tempat yang kokoh atau sesuatu yang dapat menjaga diri kita
baik berupa tempat atau apapun itu.

Al-hirz secara istilah adalah doa-doa yang dengan membacanya atau menulisnya dan
membawanya bersama akan menghilangkan rasa takut, menjauhkan niat jahat, menolak bala, penyakit
dan makhluk-makhluk penggangu.1  

B. Riwayat Ayat al-Hirz


Diriwayatkan bahwa al-Imam Muhammad bin Sirin RA suatu saa melakukan pejalanan seorang
diri kemudian bermalam di suatu tempat yang konon katanya sering didatangi perampok, maka ia
teringat ajaran yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Umar RA dari Rasulullah SAW bahwa
seorang yang pada malam hari membaca tiga puluh tiga ayat tidak akan dapat diganggu oleh binatang
buas atau pencuri, penjahat, dan diselamatkan oleh Allah dirinya dan keluarganya, dan hartanya
sampai pagi, akau pada malam itu belum tidur sampai melihat perampok yang jumlahya tidak kurang
dari tiga puluh orang, mereka membawa pedang dan peralatan lengkap namun mereka tidak dapat
mendekat tempat istirahatku, sehingga ketika pagi hari datang dan aku melanjutkan pejalanan, aku
ditanya oleh seorang dari mereka, apakah kamu jin atau manusia?, kami mendatangimu tadi malam
berpuluh-puluh kali tapi terdapat benteng yang kuat disekitarmu, maka Imam Muhammad bin Sirin
RA teringat tentang ayat-ayat yang dibaca tadi malam dan dinamai Ayat al-Ḥirz (ayat-ayat benteng).2

Dalam riwayat lain juga disebutkan dari Syu’aib bin Harb berkata: “Kami menamakannya
Ayat al-Hirzi, diceritakan bahwa ayatul Hirzi adalah obat dari seratus penyakit, termasuk gila, cacar,
kusta, dan lainnya. Muhammad bin Ali berkata: “Saya membacakannya untuk guru kami yang terkena
sakit lumpuh, maka Allah menghilangkan penyakitnya.”

C. Fungsi Ayat al-Hirz


Ayat al-Ḥirz atau biasa sering disebut ayat penjagaan/ perisai memiliki banyak fungsi seperti,
terhindar dari bahaya binatang buas, pencurian, dan bisa memberikan kesehatan (‘afiyyat) bagi
pembaca serta keluarganya. Sebagaimana bnu Najjar RA, telah mentakhrij (mengeluarkan riwayat)
dari Ibnu Umar RA, dari Nabi SAW: “Sesungguhnya orang yang membaca dalam satu malam 33 (tiga

1
Muhammad Yakub Kulaini, Ushûl al-Kâfi, Tarjameh Mustafawhi, Penerjemah Sayid Jawad
Mustafawi, jil. 4, hal. 357, Kitab purusyi ‘Ilmiyah Islamiyah, Teheran,
Cetakan Pertama, 1369 H
2
Sholeh Muhammad Basalamah, Keampuhan Ayat-Ayat Allah, (Tangerang: Putera Bumi, 2012), h. 8
puluh tiga) ayat ini maka dalam malam tersebut ia tidak akan terkena bahaya binatang buas, pencuri
yang datang, dan diberikan kesehatan (‘afiyah) untuk dirinya, keluarganya dan hartanya sampai
subuh.”3

Allah juga Berfirman dalam al-Qur’an surah al-Isrā’ ayat 45,

“Dan apabila kamu membaca al-Qur’an, maka niscaya kami jadikan diantara kamu dan orang-
orang yang tidak beriman dengan kehidupan akhirat dinding penghalang yang tertutup.” (Q.S. al-
Isrā’: 45).

Al-Imam Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitab tafsirnya, Menurut Qatadah dan Ibnu Zaid, yang
dimaksud dengan hijaban masturan ialah berupa penutup yang menutupi hati mereka. Perihalnya sama
dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt dalam ayat yang lain melalui firmannya:

“Mereka bekata, “Hati kami berada dalam tutupan (yang menutup) apa yang kamu seru kami
kepadanya dan di telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding....” (QS.
Fushilat: 5) yakni dinding yang menghalang-halangi apa yang kamu ucapkan untuk sampai
kepada kami.

Firman Allah Swt


‫اًر ُو ْت َسم اًبا َ ِجح‬
“Suatu dinding yang tertutup.” (al-Isrā’: 45).

Masthur adalah betuk maf’ul, tetapi bermakna fa’il, yakni sathir (tertutup). Perihalnya sama
dengan lafaz maimun dan masy’um, yang pertama bermakna yamin, dan yang kedua
bermakna sya’im karena berasal dari yumnun dan Syu’mun. Menurut pendapat lain, makna yang
dimaksud ialah yang tersembunyi dari pandangan mata, sehingga mata tidak dapat melihatnya. Dan
selain dari itu menjadi penghalang antara mereka dan hidayah. Pendapat yang teakhir ini dipilih
sebagai pendapat yang kuat oleh Ibnu Jarir.

3
(Kitab Riyadhul Jannah : Syaikh Umar Baidhowi).( Ayat al-Ḥirz, (Tangerang: Zawiyah al-Misbah
Pondok Pesantren Al-Umm), dengan menukil dari kitab Riyadhul Jannah, karya Syaikh Umar
Baidhowi.)
Al-Hafiz Abu Ya’la al-Mausuli mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Musa al-
Harawi Ishaq ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dai al-Walid Ibnu Katsir, dai
Yazid ibnu Tadris, dari Asma bintu Abu Bakar r.a. yang mengatakan bahwa ketika ayat ini diturunkan
(yaitu Firman Allah SWT): “Binasalah Kedua tangan Abu Lahab.” (QS. Al-Lahab: 1). Datanglah al-
Aura ibnu Jamil (istri Abu Lahab) dengan membawa lesung seraya memaki-maki dan mengatakan,
“Kami datang”, atau “Kami menolak” (Abu Musa ragu dalam kalimat ini), “Kami tidak mau
mengikuti agamanya, kami tentang perintahnya.” Saat itu Rasulullah Saw sedang duduk bersama Abu
Bakar yang ada di sampingya. Lalu Abu Bakar berkata kepada Nabi Saw, “Istri Abu Lahab datang,
dan saya merasa khawatir bila ia melihat engkau.” Maka Nabi Saw bersabda, “Dia tidak akan dapat
melihat diriku.” Lalu Nabi Saw. membaca ayat al- Qur’an yang melindungi dirinya dari wanita itu.
Dan apabila kamu membaca al-Qur’an, maka niscaya kami jadikan diantara kamu dan orang- orang
yang tidak beriman dengan kehidupan akhirat dinding penghalang yang tertutup.” (Q.S. al-Isrā’: 45).
Lalu Ummu Jamil tiba di tempat Abu Bakar sambil berdiri bertolak pinggang, tetapi ia tidak melihat
Rasulullah Saw ia berkata, “Hai Abu Bakar, saya dengar temanmu menghinaku.” Abu Bakar
menjawab, “Tidak, beliau tidak menghinamu.” Maka Ummu Jamil pergi seraya berkata, “Semua
oarang Quraisy mengetahui bahwa aku adalah anak perempuan pemimpin mereka.” 4

Firman Allah dalam al-Qur’an Surah al-Isrā’ ayat 82,

“Dan Kami turunkan sebagian dari al-Qur’an ayat-ayat yang merupakan obat dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman...” (Q.S. Al- Isra’: 82).

Firman Allah Swt menyebutkan tentang kitab yang diturunkan-Nya kepada Rasul-Nya Nabi
Muhammad Saw, yaitu al-Qur’an yang tidak datang kepadaya kebathilan, baik dari depanmaupun dari
belakangnya; yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. Sesungguhya al-
Qur’an itu ada lah penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin, yakni dapat menghilangkan
berbagai penyakit hati, antara lain keraguan, kemunafikan, kemusyrikan, dan menyimpang dari
perkara yang hak serta cenderung kepada hal yang bathil. Al-Qur’an pun merupakan rahmat bagi
mereka, karena dengan al-Qur’an dapat dipertebal keimanan, hikmah dapat diperoleh, dan kebaikan
dapat dijumpai padanya serta akan menambah kecintaan kepadanya. Hal seperti ini tidaklah dapat

4
(Ibn Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Adzim, jil. 5, (Baerut: Daar al-Kutub al-
‘ilmiyyah, 1998), h. 75)
diperoleh kecuali oleh orang yang beriman kepada al-Qur’an, membenarkannya, dan mengikuti
petunjuknya. Maka al-Qur’an akan menjadi penyembuh dan rahmat baginya. 5

Dapat ditarik kesimpulan bahwa ayat al-Ḥirz merupakan suatu hizib yang disusun secara khusus
sebagai bentuk permintaan perlindugan makhluk kepada Allah Swt.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

‫ت الَّ ِذي تُ ْق َرُأ فِي ِه سُو َرةُ ْالبَقَ َر ِة‬


ِ ‫اَل تَجْ َعلُوا بُيُوتَ ُك ْم َمقَابِ َر ِإ َّن ال َّش ْيطَانَ يَ ْنفِ ُر ِم ْن ْالبَ ْي‬

“Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya setan itu akan lari dari
rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah.” (HR. Muslim no. 780)

Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu anhu berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:

s‫ا ْق َر ُءوا ْالقُرْ آنَ فَِإنَّهُ يَْأتِي يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َشفِيعًا َأِلصْ َحابِ ِه ا ْق َر ُءوا ال َّز ْه َرا َو ْي ِن ْالبَقَ َرةَ َوسُو َرةَ آ ِل ِع ْم َرانَ فَِإنَّهُ َما تَْأتِيَا ِن يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َكَأنَّهُ َما‬
‫ُورةَ ْالبَقَ َر ِة فَِإ َّن َأ ْخ َذهَا بَ َر َكةٌ َوتَرْ َكهَا‬ َ ‫َّان ع َْن َأصْ َحابِ ِه َما ا ْق َر ُءوا س‬ ِ ‫اف تُ َحاج‬ َ ‫ان ِم ْن طَي ٍْر‬
َّ ‫ص َو‬ ِ َ‫ فِرْ ق‬s‫َان َأوْ َكَأنَّهُ َما‬
ِ ‫َان َأوْ َكَأنَّهُ َما َغيَايَت‬ِ ‫َغ َما َمت‬
ُ‫َح ْس َرةٌ َواَل تَ ْست َِطي ُعهَا ْالبَطَلَة‬

“Bacalah Al Qur`an, karena ia akan datang memberi syafa’at kepada para pembacanya pada hari
kiamat nanti. Bacalah Az-Zahrawain, yakni Al-Baqarah dan surah Ali Imran, karena keduanya akan
datang pada hari kiamat nanti, seperti dua tumpuk awan menaungi pembacanya, atau seperti dua
kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya. Bacalah surah
Al-Baqarah, karena membacanya adalah berkah dan tidak membacanya adalah penyesalan. Dan para
penyihir tidak akan dapat membacanya.” (HR. Muslim no. 804)

Ayatul Hirzi adalah Kumpulan beberapa ayat Qur'an yang agung Fadhilah-fadhilah nya untuk
membetengi diri dari Berbagai kejahatan.

5
( Ibn Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Adzim, jil. 5, h. 103)
‫‪Dan adapun sebagian Fadhilah-fadhilah dari ayat ayat Tertentu akan di bahas di bawah; inilah Ayat‬‬
‫‪Hirzi ‬‬

‫‪  ‬بسم هللا الرحمن الرحيم‬

‫ك نَ ْعبُ ُد َوِإيَّاكَ‬ ‫َّح ِيم ﴿‪ْ ﴾١‬ال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمينَ ﴿‪ ﴾٢‬الرَّحْ ٰ َم ِن ال َّر ِح ِيم ﴿‪َ ﴾٣‬مالِ ِ‬
‫ك يَوْ ِم الدِّي ِن ﴿‪ِ ﴾٤‬إيَّا َ‬ ‫سورة الفاتحة) بِس ِْم هللاِ الرَّحْ ٰ َم ِن الر ِ‬
‫ص َراطَ الَّ ِذينَ َأ ْن َع ْمتَ َعلَ ْي ِه ْم َغي ِْر ْال َم ْغضُو ِ‬
‫ب َعلَ ْي ِه ْم َواَل الضَّالِّينَ ( ‪)٧‬‬ ‫نَ ْستَ ِعينُ ﴿‪ ﴾٥‬ا ْه ِدنَا الصِّ َراطَ ْال ُم ْستَقِي َم ﴿‪ِ ﴾٦‬‬

‫صاَل ةَ َو ِم َّما َر َز ْقنَاهُ ْم يُ ْنفِقُونَ ﴿‪) ﴾٣‬سورة البقرة(‬ ‫ب َويُقِي ُمونَ ال َّ‬ ‫ْب ۛ فِي ِه ۛ هُدًى لِ ْل ُمتَّقِينَ ﴿‪ ﴾٢‬الَّ ِذينَ يُْؤ ِمنُونَ بِ ْال َغ ْي ِ‬ ‫ك ْال ِكتَابُ اَل َري َ‬ ‫الم ﴿‪َ ٰ ﴾١‬ذلِ َ‬
‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُونَ ﴿‪َ ﴾٥‬وِإ ٰلَهُ ُك ْم‬‫ك َعلَ ٰى هُدًى ِم ْن َربِّ ِه ْم ۖ َوُأو ٰلَِئ َ‬‫ك َوبِاآْل ِخ َر ِة هُ ْم يُوقِنُونَ ﴿‪ُ ﴾٤‬أو ٰلَِئ َ‬ ‫َوالَّ ِذينَ يُْؤ ِمنُونَ بِ َما ُأ ْن ِز َل ِإلَ ْيكَ َو َما ُأ ْن ِز َل ِم ْن قَ ْبلِ َ‬
‫ك الَّتِي تَجْ ِري فِي ْالبَحْ ِر بِ َما‬ ‫ار َو ْالفُ ْل ِ‬
‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّهَ ِ‬ ‫ض َو ْ‬
‫اختِاَل ِ‬ ‫ت َواَأْلرْ ِ‬ ‫اوا ِ‬ ‫َّحي ُم ﴿‪ِ ﴾١٦٣‬إ َّن فِي َخ ْل ِ‬
‫ق ال َّس َم َ‬ ‫اح ٌد ۖ اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل هُ َو الرَّحْ ٰ َمنُ الر ِ‬ ‫ِإ ٰلَهٌ َو ِ‬
‫ب ْال ُم َس َّخ ِر بَ ْينَ‬
‫اح َوال َّس َحا ِ‪s‬‬ ‫ث فِيهَا ِم ْن ُك ِّل دَابَّ ٍة َوتَصْ ِر ِ‬
‫يف ال ِّريَ ِ‬ ‫ض َب ْع َد َموْ تِهَا َوبَ َّ‬ ‫زَل هللاُ ِمنَ ال َّس َما ِء ِم ْن َما ٍء فََأحْ يَا بِ ِه اَأْلرْ َ‬
‫اس َو َما َأ ْن َ‬
‫يَ ْنفَ ُع النَّ َ‬
‫ضۗ‬‫ت َو َما فِي اَأْلرْ ِ‬ ‫ت لِقَوْ ٍم يَ ْعقِلُونَ ﴿‪ ﴾١٦٤‬هللاُ اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل ه َُو ْال َح ُّي ْالقَيُّو ُم ۚ اَل تَْأ ُخ ُذهُ ِسنَةٌ َواَل نَوْ ٌم ۚ لَهُ َما فِي ال َّس َما َوا ِ‬ ‫ال َّس َما ِ‪s‬ء َواَأْلرْ ِ‬
‫ض آَل يَا ٍ‬
‫ت‬‫َي ٍء ِم ْن ِع ْل ِم ِه ِإاَّل بِ َما شَا َء ۚ َو ِس َع ُكرْ ِسيُّهُ ال َّس َما َوا ِ‬
‫َم ْن َذا الَّ ِذي يَ ْشفَ ُع ِع ْن َدهُ ِإاَّل بِِإ ْذنِ ِه ۚ يَ ْعلَ ُم َما بَ ْينَ َأ ْي ِدي ِه ْم َو َما خَ ْلفَهُ ْم ۖ َواَل يُ ِحيطُونَ بِش ْ‬
‫ض ۖ َواَل يَُئو ُدهُ ِح ْفظُهُ َما ۚ َوه َُو ْال َعلِ ُّي ْال َع ِظي ُم ﴿‪ ﴾٢٥٥‬اَل ِإ ْك َراهَ فِي الدِّي ِن ۖ قَ ْد تَبَيَّنَ الرُّ ْش ُد ِمنَ ْال َغ ِّي ۚ فَ َم ْن يَ ْكفُرْ بِالطَّا ُغو ِ‬
‫ت َويُْؤ ِم ْن بِاهللِ‬ ‫َواَأْلرْ َ‬
‫ور ۖ َوالَّ ِذينَ َكفَرُوا‬ ‫ت ِإلَى ال ُّن ِ‬ ‫صا َم لَهَا ۗ َوهللاُ َس ِمي ٌع َعلِي ٌم ﴿‪ ﴾٢٥٦‬هللاُ َولِ ُّي الَّ ِذينَ آ َمنُوا ي ُْخ ِر ُجهُ ْم ِمنَ ُّ‬
‫الظلُ َما ِ‬ ‫ك بِ ْالعُرْ َو ِة ْال ُو ْثقَ ٰى اَل ا ْنفِ َ‬ ‫فَقَ ِد ا ْستَ ْم َس َ‬
‫ار ۖ هُ ْم فِيهَا خَالِ ُدونَ ﴿‪ ﴾٢٥٧‬هَّلِل ِ َما فِي ال َّس َما َوا ِ‬
‫ت َو َما فِي‬ ‫ك َأصْ َحابُ النَّ ِ‬ ‫ت ۗ ُأو ٰلَِئ َ‬
‫الظلُ َما ِ‬ ‫ور ِإلَى ُّ‬ ‫وت ي ُْخ ِرجُونَهُ ْم ِمنَ ال ُّن ِ‬ ‫َأوْ لِيَاُؤ هُ ُم الطَّا ُغ ُ‬
‫َي ٍء قَ ِدي ٌر ﴿‪ ﴾٢٨٤‬آ َمنَ‬ ‫اس ْب ُك ْ‪s‬م بِ ِه هللاُ ۖ فَيَ ْغفِ ُر لِ َم ْن يَشَا ُء َويُ َع ِّذبُ َم ْن يَشَا ُء ۗ َو هللاُ َعلَ ٰى ُكلِّ ش ْ‬‫ض ۗ َوِإ ْن تُ ْبدُوا َما فِي َأ ْنفُ ِس ُك ْم َأوْ تُ ْخفُوهُ ي َُح ِ‬
‫اَأْلرْ ِ‬
‫ق بَ ْينَ َأ َح ٍد ِم ْن ُر ُسلِ ِه ۚ َوقَالُوا َس ِم ْعنَا َوَأطَ ْعنَا ۖ‬‫ال َّرسُو ُل بِ َما ُأ ْن ِز َل ِإلَ ْي ِه ِم ْن َربِّ ِه َو ْال ُمْؤ ِمنُونَ ۚ ُكلٌّ آ َمنَ بِاهللِ َو َماَل ِئ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه اَل نُفَ ِّر ُ‬
‫ت ۗ َربَّنَا اَل تَُؤا ِخ ْذنَا ِإ ْن ن َِسينَا َأوْ َأ ْخطَْأنَا ۚ‬
‫ت َو َعلَ ْيهَا َما ا ْكتَ َسبَ ْ‬ ‫صي ُر ﴿‪ ﴾٢٨٥‬اَل يُ َكلِّفُ هللاُ نَ ْفسًا ِإاَّل ُو ْس َعهَا ۚ لَهَا َما َك َسبَ ْ‬ ‫ُغ ْف َرانَكَ َربَّنَا َوِإلَ ْيكَ ْال َم ِ‬
‫َربَّنَا َواَل تَحْ ِملْ َعلَ ْينَا ِإصْ رًا َك َما َح َم ْلتَهُ َعلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِنَا ۚ َربَّنَا َواَل تُ َح ِّم ْلنَا َما اَل طَاقَةَ لَنَا بِ ِه ۖ َواعْفُ َعنَّا َوا ْغفِرْ لَنَا َوارْ َح ْمنَا ۚ َأ ْنتَ َموْ اَل نَا‬
‫﴾فَا ْنصُرْ نَا َعلَى ْالقَوْ ِم ْالكَافِ ِرينَ ﴿‪٢٨٦‬‬

‫ش يُ ْغ ِشي اللَّ ْي َل النَّهَا َر يَ ْ‬


‫طلُبُهُ َحثِيثًا )سورة االعرف(‬ ‫ض فِي ِستَّ ِة َأي ٍَّام ثُ َّم ا ْست ََو ٰى َعلَى ْال َعرْ ِ‬
‫ت َواَأْلرْ َ‬ ‫ِإ َّن َربَّ ُك ُم هللاُ الَّ ِذي خَ لَ َ‬
‫ق ال َّس َما َوا ِ‬
‫ق َواَأْل ْم ُر ۗ تَبَارَكَ هللاُ َربُّ ْال َعالَ ِمينَ ﴿‪ ﴾٥٤‬اُ ْدعُوا َربَّ ُك ْم تَ َ‬
‫ضرُّ عًا َو ُخ ْفيَةً ۚ ِإنَّهُ اَل يُ ِحبُّ‬ ‫ت ِبَأ ْم ِر ِه ۗ َأاَل لَهُ ْالخَ ْل ُ‬
‫س َو ْالقَ َم َر َوالنُّجُو َم ُم َس َّخ َرا ٍ‬
‫َوال َّش ْم َ‬
‫ض بَ ْع َد ِإصْ اَل ِحهَا َوا ْدعُوهُ خَ وْ فًا َوطَ َمعًا ۚ ِإ َّن َرحْ َمتَ هللاِ قَ ِريبٌ ِمنَ ْال ُمحْ ِسنِينَ ﴿‪٥٦‬‬ ‫﴾ ْال ُم ْعتَ ِدينَ ﴿‪َ ﴾٥٥‬واَل تُ ْف ِسدُوا فِي اَأْلرْ ِ‬

‫ت بِهَا َوا ْبت َِغ بَ ْينَ ٰ َذلِ َ‬


‫ك‪)  ‬سورة اإلسرآء(‬ ‫ك َواَل تُخَافِ ْ‬ ‫صاَل تِ َ‬‫قُ ِل ا ْدعُوا هللاَ َأ ِو ا ْدعُوا الرَّحْ ٰ َمنَ ۖ َأيًّا َما تَ ْدعُوا فَلَهُ اَأْل ْس َما ُء ْال ُح ْسن َٰى ۚ َواَل تَجْ هَرْ بِ َ‬
‫ك فِي ْال ُم ْل ِ‬
‫ك َولَ ْم يَ ُك ْن لَهُ َولِ ٌّي ِمنَ ُّ‬
‫الذلِّ ۖ َو َكبِّرْ هُ تَ ْكبِيرًا ﴿‪١١١‬‬ ‫﴾ َسبِياًل ﴿‪َ ﴾١١٠‬وقُ ِل ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذي لَ ْم يَتَّ ِخ ْذ َولَدًا َولَ ْم يَ ُك ْن لَهُ ش ِ‬
‫َري ٌ‬

‫ض َو َما )سورة الصفت(‪ ‬‬ ‫ت ِذ ْكرًا ﴿‪ِ ﴾٣‬إ َّن ِإ ٰلَهَ ُك ْم لَ َوا ِح ٌد ﴿‪َ ﴾٤‬ربُّ ال َّس َما َوا ِ‬
‫ت َواَأْلرْ ِ‬ ‫ت زَجْ رًا ﴿‪ ﴾٢‬فَالتَّالِيَا ِ‬ ‫صفًّا ﴿‪ ﴾١‬فَال َّز ِ‬
‫اج َرا ِ‬ ‫َوالصَّافَّا ِ‬
‫ت َ‬
‫ار ٍد ﴿‪ ﴾٧‬اَل يَ َّس َّمعُونَ ِإلَى ْالمَِإَل اَأْل ْعلَ ٰى‬ ‫ب ﴿‪َ ﴾٦‬و ِح ْفظًا ِم ْن ُك ِّل َش ْيطَا ٍن َم ِ‬ ‫ق ﴿‪ِ ﴾٥‬إنَّا زَ يَّنَّا ال َّس َما َ‪s‬ء ال ُّد ْنيَا بِ ِزينَ ٍة ْالك ََوا ِك ِ‬ ‫بَ ْينَهُ َما َو َربُّ ْال َمش ِ‬
‫َار ِ‬
‫اصبٌ ﴿‪ِ ﴾٩‬إاَّل َم ْن خَ ِطفَ ْالخَ ْ‬
‫طفَةَ فََأ ْتبَ َعهُ ِشهَابٌ ثَاقِبٌ ﴿‪ ﴾١٠‬فَا ْستَ ْفتِ ِه ْم َأهُ ْم َأ َش ُّد َخ ْلقًا َأ ْم‬ ‫ب ﴿‪ُ ﴾٨‬دحُورًا ۖ َولَهُ ْم َع َذابٌ َو ِ‬ ‫َويُ ْق َذفُونَ ِم ْن ُك ِّل َجانِ ٍ‬
‫﴾ َم ْن خَ لَ ْقنَا ۚ ِإنَّا خَ لَ ْقنَاهُ ْم ِم ْن ِط ٍ‬
‫ين اَل ِز ٍ‬
‫ب ﴿‪١١‬‬
‫ض فَا ْنفُ ُذوا ۚ اَل تَ ْنفُ ُذونَ ِإاَّل بِس ُْلطَا ٍن ﴿‪ ﴾٣٣‬فَبَِأ ِّ‬
‫ي )سورة الرحمن(‬ ‫ت َواَأْلرْ ِ‬‫اوا ِ‬ ‫س ِإ ِن ا ْستَطَ ْعتُ ْم َأ ْن تَ ْنفُ ُذوا ِم ْن َأ ْقطَ ِ‬
‫ار ال َّس َم َ‬ ‫يَا َم ْعش ََر ْال ِجنِّ َواِإْل ْن ِ‬
‫ان ﴿‪٣٥‬‬ ‫َار َونُ َحاسٌ فَاَل تَ ْنت ِ‬
‫َص َر ِ‬ ‫ان ﴿‪ ﴾٣٤‬يُرْ َس ُل َعلَ ْي ُك َما ُش َواظٌ ِم ْن ن ٍ‬ ‫﴾آاَل ِء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَ ِ‬

‫اس لَ َعلَّهُ ْم يَتَفَ َّكرُونَ ﴿‪) ﴾٢١‬سورة الحشر(‪ ‬‬ ‫هللاِ َوتِ ْلكَ اَأْل ْمثَا ُل نَضْ ِربُهَا لِلنَّ ِ‬
‫ص ِّدعًا ِم ْن َخ ْشيَ ِة ۚ‬‫لَوْ َأ ْنزَ ْلنَا ٰهَ َذا ْالقُرْ آنَ َعلَ ٰى َجبَ ٍل لَ َرَأ ْيتَهُ خَا ِش ًعا‪ُ s‬متَ َ‬
‫َّحي ُم ﴿‪ ﴾٢٢‬هُ َو هللاُ الَّ ِذي اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل هُ َو ْال َملِ ُ‬
‫ك ْالقُ ُّدوسُ ال َّساَل ُم ْال ُمْؤ ِمنُ‬ ‫ه َُو هللاُ الَّ ِذي اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل هُ َو ۖ عَالِ ُم ْال َغ ْي ِ‬
‫ب َوال َّشهَا َد ِة ۖ هُ َو الرَّحْ ٰ َمنُ الر ِ‬
‫ص ِّو ُر ۖ لَهُ اَأْل ْس َما ُء ْال ُح ْسن َٰى ۚ يُ َسبِّ ُح لَهُ َما فِي‬
‫ارُئ ْال ُم َ‬
‫ق ْالبَ ِ‬
‫ْال ُمهَ ْي ِمنُ ْال َع ِزي ُز ْال َجبَّا ُر ْال ُمتَ َكبِّ ُر ۚ ُس ْبحَانَ هللاِ َع َّما يُ ْش ِر ُكونَ ﴿‪ ﴾٢٣‬ه َُو هللاُ ْالخَالِ ُ‬
‫ض ۖ َوهُ َو ْال َع ِزي ُز ْال َح ِكي ُم ﴿‪٢٤‬‬ ‫ت َواَأْلرْ ِ‬ ‫اوا ِ‬ ‫﴾ال َّس َم َ‬

‫ك بِ َربِّنَا َأ َحدًا ﴿ )سورة الجن(‪ ‬‬


‫ي َأنَّهُ ا ْستَ َم َع َنفَ ٌر ِمنَ ْال ِجنِّ فَقَالُوا ِإنَّا َس ِم ْعنَا قُرْ آنًا َع َجبًا ﴿‪ ﴾١‬يَ ْه ِدي ِإلَى الرُّ ْش ِد فَآ َمنَّا بِ ِه ۖ َولَ ْن نُ ْش ِر َ‬ ‫قُلْ ُأ ِ‬
‫وح َي ِإلَ َّ‬
‫ق هللاُ ال َع ِظي ِْم‬ ‫ص َد َ‬
‫طا ﴿‪َ ۞ ﴾٤‬‬ ‫ط ً‬‫صا ِحبَةً َواَل َولَدًا ﴿‪َ ﴾٣‬وَأنَّهُ َكانَ يَقُو ُل َسفِيهُنَا َعلَى هللاِ َش َ‬ ‫‪َ ﴾٢.‬وَأنَّهُ تَ َعالَ ٰى َج ُّد َربِّنَا َما اتَّخَ َذ َ‬

‫;‪Fadhilah Surat Fatihah‬‬

‫‪Orang yang membaca Al-Fatihah akan mendapatkan balasan pahala yang besar di sisi Allah. Terlebih‬‬
‫‪lagi jika ia membacanya dengan ikhlash, dan mentadabburi maknanya.‬‬

‫‪Abu Sa’id bin Al-Mu’allaa -radhiyallahu ‘anhu- berkata,‬‬

‫صلِّ ْي‪ ,‬قَا َل‪َ :‬ألَ ْم يَقُ ِل هللاُ‪( :‬ا ْستَ ِج ْيبُوْ ا هّلِل ِ َولِل َّرسُوْ ِل‬ ‫ت ُأ َ‬ ‫ت‪ :‬يَا َرسُوْ َل هللاِ ِإنِّ ْي ُك ْن ُ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَلَ ْم ُأ ِج ْبهُ‪ ,‬قُ ْل ُ‬
‫صلِّ ْي فَ َدعَانِ َي النَّبِ ُّي َ‬ ‫ت ُأ َ‬ ‫ُك ْن ُ‬
‫ت‪ :‬يَا َرسُوْ َل هللاِ‪,‬‬ ‫ُج ِمنَ ْال َمس ِْج ِد؟‪ .‬فََأ َخ َذ بِيَ ِديْ ‪ ,‬فَلَ َّما َأ َر ْدنَا َأ ْن ن َْخ ُر َج‪ ,‬قُ ْل ُ‬ ‫ك َأ ْعظَ َم سُوْ َر ٍة فِي ْالقُرْ آ ِن قَ ْب َل َأ ْن ت َْخر َ‬ ‫ال‪َ :‬أالَ ُأ َعلِّ ُم َ‬
‫ِإ َذا َدعَا ُك ْم)‪ ,‬ثُ َّم قَ َ‬
‫(ال َح ْم ُد هللِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ )‪ِ ,‬ه َي السَّب ُع ْال َمثَانِ ْي َو ْالقُرْ آنُ ْال َع ِظ ْي ُم الَّ ِذيْ ُأوْ تِ ْيتَهُ‬
‫ال‪ْ :‬‬ ‫ِإنَّكَ قُ ْلتَ ‪ُ :‬أل َعلِّ َمنَّ َ‬
‫ك َأ ْعظَ َم سُوْ َر ٍة ِم ْن ْالقُرْ ِ‬
‫آن‪ .‬قَ َ‬

‫‪“Dulu aku pernah sholat. Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memanggilku. Namun aku tak‬‬
‫‪memenuhi panggilan beliau. Aku katakan, “Wahai Rasulullah, tadi aku sholat“. Beliau bersabda,‬‬
‫‪“Bukankah Allah berfirman,‬‬

‫‪“Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu“. (QS. Al-Anfaal: 24).‬‬

‫‪Kemudian beliau bersabda, “Maukah engkau kuajarkan surat yang paling agung dalam Al-Qur’an‬‬
‫‪sebelum engkau keluar dari masjid”?. Beliau pun memegang tanganku. Tatkala kami hendak keluar,‬‬
‫‪maka aku katakan, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya tadi Anda bersabda, “Aku akan ajarkan‬‬
‫‪kepadamu Surat yang paling agung dalam Al-Qur’an”. Beliau bersabda, “Alhamdulillahi Robbil‬‬
‫‪alamin. Dia ( Surat Al-Fatihah) adalah tujuh ayat yang berulang-ulang, dan Al-Qur’an Al-Azhim yang‬‬
diberikan kepadaku”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (4720), Abu Dawud dalam Sunan-nya
(1458), dan An-Nasa’iy dalam Sunan-nya (913)]

Al-Imam Ibnu At-Tiin-rahimahullah- berkata saat menjelaskan makna hadits di atas, “Maknanya,
bahwa pahalanya lebih agung (lebih besar) dibandingkan surat lainnya”. [Lihat Fathul Bari(8/158)
karya Ibnu Hajar Al-Asqolaniy]

Surat Terbaik dalam Al – Qur’an

Surat Al-Fatihah merupakan surat terbaik, karena ia mengandung tauhid, ittiba’ (mengikuti) Sunnah,
adab berdo’a, al-wala’ wal baro’, keimanan terhadap perkara gaib, dan lainnya.

Ibnu Jabir-radhiyallahu ‘anhu- berkata,

‫ك يَا َرسُوْ َل‬ َ ‫ ال َّسالَ ُم َعلَ ْي‬:‫ت‬ُ ‫ي فَقُ ْل‬


َّ َ‫ت ال َّسالَ ُم َعلَ ْيكَ يَا َرسُوْ َل هللاِ فَلَ ْم يَ ُر َّد َعل‬ ُ ‫ق ْال َما َء فَقُ ْل‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َوقَ ْد ِإ ْه َرا‬ َ ِ‫ْت ِإلَى َرسُوْ ِل هللا‬ ُ ‫اِ ْنتَهَي‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَ ْم ِش ْي َوَأنَا َخ ْلفَهُ َحتَّى َدخَ َل َعلَى‬ َ ِ‫ق َرسُوْ ُل هللا‬ َ َ‫ي فَا ْنطَل‬ َّ َ‫ك يَا َرسُوْ َل هللاِ فَلَ ْم يَ ُر َّد َعل‬ ُ ‫ي فَقُ ْل‬
َ ‫ت ال َّسالَ ُم َعلَ ْي‬ َّ َ‫هللاِ فَلَ ْم يَ ُر َّد َعل‬
‫ك ال َّسالَ ُم َو َرحْ َمةُ هللاِ َو‬ َ ‫ َعلَ ْي‬: ‫ال‬ َ َ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَ ْد تَطَهَّ َر فَق‬
َ ِ‫ي َرسُوْ ُل هللا‬ َّ َ‫ْت َكِئ ْيبًا َح ِز ْينًا فَخَ َر َج َعل‬ sُ ‫ت َأنَا ْال َمس ِْج َد فَ َجلَس‬ ُ ‫َرحْ لِ ِه َو َدخَ ْل‬
ُ ‫ك ال َّسالَ ُم َو َرحْ َمةُ هللاِ ثُ َّم قَا َل اَالَ ُأ ْخبِرُكَ يَا َع ْب َد هللاِ ْبنَ َجابِ ٍر بِ َخي ِْر سُوْ َر ٍة فِ ْي ْالقُرْ آ ِن قُ ْل‬
ِ‫ت بَلَى يَا َرسُوْ َل هللا‬ َ ‫ك ال َّسالَ ُم َو َرحْ َمةُ هللاِ و َعلَ ْي‬ َ ‫َعلَ ْي‬
‫ اِ ْق َرْأ ْال َح ْم ُد هللِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ َحتَّى ت َْختِ َمهَا‬:‫ال‬َ َ‫ق‬

“Aku tiba kepada Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- , sedang beliau mengalirkan air. Aku
berkata, “Assalamu alaika, wahai Rasulullah”. Maka beliau tak menjawab salamku (sebanyak 3 X).
Kemudian Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- berjalan, sedang aku berada di belakangnya
sampai beliau masuk ke kemahnya, dan aku masuk ke masjid sambil duduk dalam keadaan bersedih.
Maka keluarlah Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- menemuiku, sedang beliau telah bersuci
seraya bersabda, “Alaikas salam wa rahmatullah (3 kali)”. Kemudian beliau bersabda, “Wahai
Abdullah bin Jabir, maukah kukabarkan kepadamu tentang sebaik-baik surat di dalam Al-Qur’an”.
Aku katakan, “Mau ya Rasulullah”. Beliau bersabda, “Bacalah surat Alhamdulillahi Robbil alamin
(yakni, Surat Al-Fatihah) sampai engkau menyelesaikannya“. [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (4/177).
Hadits ini di-hasan-kan oleh Al-Arna’uth dalam Takhrij Al-Musnad (no. 17633)]

Keutamaan Ayat Ayat Di Surat Al-Baqoroh

َ‫ت ِم ْن سُو َر ِة ْالبَقَ َر ِة فِي لَ ْيلَ ٍة لَ ْم يَ ْد ُخلْ َذلِكَ ْالبَيْت‬


ٍ ‫ال َع ْب ُد هَّللا ِ َم ْن قَ َرَأ َع ْش َر آيَا‬ ِ ‫َح َّدثَنَا َج ْعفَ ُر بْنُ عَوْ ٍن َأ ْخبَ َرنَا َأبُو ْال ُع َمي‬
َ َ‫ْس ع َْن ال َّش ْعبِ ِّي قَا َل ق‬
}‫ت‬ ِ ‫ث َخ َواتِي ُمهَا َأ َّولُهَا { هَّلِل ِ َما فِي ال َّس َم َوا‬ ٌ ‫َان بَ ْع َدهَا َوثَاَل‬ِ ‫ك اللَّ ْيلَةَ َحتَّى يُصْ بِ َح َأرْ بَعًا ِم ْن َأ َّولِهَا َوآيَةُ ْال ُكرْ ِس ِّي َوآيَت‬
َ ‫ان تِ ْل‬
ٌ َ‫َش ْيط‬
Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] telah mengabarkan kepada kami [Abu Al 'Umais]
dari [Asy Sya'bi] ia berkata; [Abdullah] berkata; Barangsiapa yg membaca sepuluh ayat dari surat Al
Baqarah pada malam hari, niscaya setan tak akan masuk ke dalam rumahnya pada malam itu hingga
pagi hari. Yaitu empat ayat dari awal surat, ayat kursi & dua ayat setelahnya, serta tiga ayat penutup
surat, yaitu mulai dari ayat: LILLAAHI MAA FIS SAMAAWAATI… (Kepunyaan Allahlah segala
apa yg ada di langit…) [HR. Darimi No.3248].

‫ُور ِة ْالبَقَ َر ِة َوآيَةَ ْال ُكرْ ِس ِّي‬


َ ‫ت ِم ْن َأ َّو ِل س‬
ٍ ‫ال َم ْن قَ َرَأ َأرْ بَ َع آيَا‬
َ َ‫َاص ٍم ع َْن ال َّش ْعبِ ِّي ع َْن اب ِْن َم ْسعُو ٍد ق‬ ِ ‫َأ ْخبَ َرنَا َع ْمرُو بْنُ ع‬
ِ ‫َاص ٍم َح َّدثَنَا َح َّما ٌد ع َْن ع‬
‫ق‬ ٍ ُ‫َي ٌء يَ ْك َرهُهُ َواَل يُ ْق َرْأنَ َعلَى َمجْ ن‬
َ ‫ون ِإاَّل َأفَا‬ ْ ‫ان َواَل ش‬ ٌ ‫ط‬َ ‫ُور ِة ْالبَقَ َر ِة لَ ْم يَ ْق َر ْبهُ َواَل َأ ْهلَهُ يَوْ َمِئ ٍذ َش ْي‬
َ ‫َان بَ ْع َد آيَ ِة ْال ُكرْ ِس ِّي َوثَاَل ثًا ِم ْن آ ِخ ِر س‬
ِ ‫َوآيَت‬

Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin 'Ashim] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari
['Ashim] dari [Asy Sya'bi] dari [Ibnu Mas'ud] ia berkata; Barangsiapa yg membaca empat ayat dari
awal surat Al Baqarah, ayat kursi, dua ayat setelahnya & tiga ayat terakhir dari surat al Baqarah, maka
tak ada satu setan pun yg mendekati dirinya & keluarganya pada hari itu, serta tak ada pula sesuatu
pun yg ia benci (mendatangkan madharat baginya). Tidaklah dibacakan ayat-ayat tersebut kepada
orang gila, kecuali ia pasti sadar. [HR. Darimi No.3249].

Keutamaan Ayat Ayat Lain dalam Ayatul Hirzi

Dari Hasan bin Ali rhuma. Berkata:”Aku jamin siapa saja yang membaca 20 ayat ini niscaya dia akan
dijaga oleh Alloh SWT dari penguasa yang dzolim,dari syetan yang jahat,dari binatang buas,dan dari
semua pencuri yang melampaui batas.Ayat tersebut adalah ayat kursi(Al Baqoroh ayat 255),3 ayat
dari surat Al A’roof(ayat 54-56),sepuluh ayat pertama dari surat Asshoffat,3 ayat dari surat Arrohman
(ayat:34-36),dan beberapa ayat terakhir penutup surat Al Hasyr(ayat :21-24)”.(HR.Ibnu Abi
Dunya,Imam Khotib).

Dari Abu Marzuq rah.a beliau berkata:”Barangsiapa ketika hendak tidur membaca:

َ ْ‫ت َواَأْلر‬
 ” ‫ض‬ َ َ‫……ِإ َّن َربَّ ُك ُم هَّللا ُ الَّ ِذي خَ ل‬sampai …. َ‫ْال ُمحْ ِسنِين‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬

 (Al A’roof ayat:54-56),maka Alloh SWT akan mengirimkan 1 malaikat yang akan membentangkan
sayapnya diatas orang yang membaca ayat itu sampai pagi,dan dia akan diselamatkan dari kecurian”.
(HR.Abu Syaikh)
Dari Ibnu Abbas r.huma Rasululloh SAW  pernah ditanya mengenai maksud firman Alloh SWT
dalam surat Al Isro’ ayat 110-111,Rasululloh SAW menjawab:”Ayat tersebut adalah jaminan
keamanan dari pencurian”. Sesungguhnya seorang laki-laki dari kaum muhajirin(salah seorang
shahabat Nabi SAW)telah membaca ayat tersebut setiap dia hendak berbaring di tempat tidurnya.
(Pada suatu malam) ada salah seorang pencuri telah memasuki rumahnya,lantas mengumpulkan
barang-barang apa saja yang terdapat dalam rumah tersebut dan langsung memanggulnya,sedangkan
pemilik rumah tersebut belum tidur.Sesampainya di depan pintu,maka di dapatinya pintu rumah itu
telah terkunci rapat.Maka pencuri itupun meletakkan barang-barang yang telah dia bungkus dengan
kain dari pundaknya.Kemudian dia berbuat yang demikian itu sebanyak tiga kali,(tetapi hasilnya sia-
sia belaka).Akhirnya si pemilik rumah itupun tertawa sambil berkata:”Sesungguhnya aku telah
membentengi rumahku”.(HR.Baihaqi)

‫َّج ِيم‬
ِ ‫ان الر‬ ِ َ‫يع ْال َعلِ ِيم ِمنَ ال َّش ْيط‬
ِ ‫ت َأعُو ُذ ِباهَّلل ِ ال َّس ِم‬ َ َ‫ال « َم ْن قَا َل ِحينَ يُصْ بِ ُح ثَال‬
ٍ ‫ث َمرَّا‬ َ َ‫ ق‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ار ع َِن النَّبِ ِّى‬ ٍ ‫ع َْن َم ْعقِ ِل ب ِْن يَ َس‬
‫ك ْاليَوْ ِم َماتَ َش ِهيدًا َو َم ْن‬ َ ِ‫ُصلُّونَ َعلَ ْي ِه َحتَّى يُ ْم ِس َى َوِإ ْن َماتَ فِى َذل‬َ ‫كي‬ ٍ َ‫ُور ِة ْال َح ْش ِر َو َّك َل هَّللا ُ بِ ِه َس ْب ِعينَ َأ ْلفَ َمل‬
َ ‫ت ِم ْن آ ِخ ِر س‬ٍ ‫ث آيَا‬ َ َ‫َوقَ َرَأ ثَال‬
‫ْرفُهُ ِإالَّ ِم ْن هَ َذا ْال َوجْ ِه‬
ِ ‫َريبٌ الَ نَع‬ ٌ ‫ قَا َل َأبُو ِعي َسى هَ َذا َح ِد‬.» ‫قَالَهَا ِحينَ يُ ْم ِسى َكانَ بِتِ ْلكَ ْال َم ْن ِزلَ ِة‬.
ِ ‫يث غ‬

Diriwayatkan dari Ma’qil bin Yasar, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Siapa
saja yang membaca , A’udzhu billahi as-Sami’ al-’Alim, min asy-Syaithan ar-Rajim dan membaca
tiga ayat terakhir surat al-Hasyr pada pagi hari sebanyak tiga kali, maka Allah akan mengutus 70.000
(tujuh puluh ribu) malaikat kepadanya. Malaikat itu memohonkan ampunan baginya hingga sore hari.
Jika dia meninggal pada hari itu, dia wafat sebagai Syahid. Dan siapa saja yang membacanya pada
sore hari, dia akan memperoleh balasan yang sama.” (HR. Ahmad V/26 no.20321, dan at-Tirmidzi
V/182 no.2922, Ibnu As-Sunni dalam Amal Al-Yaum wa Al-Lailah no.78)

Imam at-Tirmidzi mengatakan: “Hadits ini gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalan
periwayatan ini.”

Walaupun hadis di atas dianggap lemah tetapi kita boleh meyakini dan mengamalkannya dengan
berkat ‘Asma ul Husna’ yang terkandung di dalamnya dan tujuan beramal dengan Kalamullah. Hanya
dengan  membaca tiga ayat akhir surah Al-Hasyr (ayat 22 – 24) yang mudah ini, para malaikat akan
bersolawat.
D. Fadhilah Ayat al- Hirzi
1. Menyembuhkan orang yang kesurupan jin (HR.Hakim,Baihaqi).
2. Menyembuhkan segala penyakit (HR.Darimi, Baihaqi).
3. Penawar  racun (HR.Bukhori,Muslim,Abu Daud,Tirmidzi).
4. Aman dari segala sesuatu yang membahayakan (HR.Bazzar).
5. Dapat menunaikan hajat (HR.Abu Syaikh).
6. Menyembuhkan penyakit gila (HR.Hakim,Baihaqi).
7. Syaithon tidak berani mendekati dirinya  dan keluarganya (HR.Addarimi,Baihaqi).
8. Diri,keluarga,dan harta kita akan dijauhkan dari gangguan sesuatu yang tidak disukai (HR.
Darimi).
9. Syaithon tidak  bisa masuk di rumahnya sampai pagi (HR.Darimi,Ibnu Mundzir,Thobroni).
10. Tidak akan lupa hafalan  Qur’annya (HR.Baihaqi,Darimi,Said Ibnu Manshur).
11. Diri,keluarga,dan hartanya akan diselamatkan  Alloh  dari perampokan  dan binatang buas
(HR.Ibnu Sirrin).
12. Menyembuhkan sakit lepra (HR.Syuaib ibnu Harb).
13. Menyembuhkan sakit belang (HR.Syuaib Ibnu Harb).
14. Menyembuhkan sakit lumpuh (HR.Ibnu Najjar).
15. Dapat mengabulkan segala doa, sebab ada beberapa ayat yang termasuk ismul a’dzom
(HR.Abu Daud,Darimi,Ahmad,Ibnu Abi Syaibah).
16. Termasuk ayat yang paling ditakuti jin jahat (HR.Dailami).
17. Menyembuhkan penyakit gila (HR.Ibrohim ibnu watsmah).
18. Sebagai penolak dari  penyakit gila (HR. Ibrohim ibnu watsmah).
19. Menghilangkan  gejala gejala penyakit gila, seperti was-was dll (HR.Ibnu Asakir).
20. Melindungi anak dari kesurupan/sawan (HR.Ibnu Asakir).
21. Bila dibaca pada makanan maka makanan itu akan jadi berkah (HR.Abul Hasan,Ibnu Najjar).
22. Allah akan menjaga diri, keluarga,dan rumahnya, bahkan rumah tetangga di sekelilingnya
(HR.Muhamili)
23. Syaithon yg ada di dalam rumah akan lari terkentut-kentut (HR.Abu
Ubaid,Darimi,Thobroni,abu Nua’im,Baihaqi).
24. Dihitung sholat  Malam (Bukhori,Muslim,Ahmad,Darimi).
25. Allah akan mencukupinya (dijaga dari serangan  jasmani  maupun rohani,dan dijaga  dari
perkara yg tidak kita senangi) (Bukhori,Muslim,Ahmad,Darimi).
26. Dapat menaklukkan  jin (HR.Abu Syaikh).
27. Dapat janji masuk syurga (HR.Ibnu Sunni,Abu Manshur Asy-Syajami).
28. Akan ditempatkan  di Hadhirotul Quds (HR.Ibnu Sunni,Abu Manshur).
29. Di syurga dapat  melihat  Allah  70 kali dalam sehari (HR.Ibnu Sunni,Abu Manshur).
30. Allah akan menunaikan 70 hajatnya, minimalnya dapat ampunan dari Alloh (HR.Ibnu
Sunni,Abu Manshur).
31. Allah akan  melindunginya dari serangan  musuh musuhnya (HR.Ibnu Sunni,Abu Manshur).
32. Hutangnya akan segera terbayar (HR.Thobroni).
33. Akan dijaga dari pencurian (HR.Ibnu Abi Dunya,Khotib).
34. Malaikat  akan membentangkan sayapnya untuk menaunginya (HR.Abu Syaikh).
35. Dijaga dari kedzoliman sang penguasa (HR.Abi Dunya,Khotib).
36. Akan mendapatkan kemuliaan/kewibawaan dan kemenangan (HR.Ahmad,Thobroni).
37. Allah akan menghilangkan penderitaan hidup yang menimpa dirinya (HR.Abu Ya’la,Ibnu
Sunni).
38. Alloh akan melindunginya dari gangguan jin (HR.Ibnu Marduwaih).
39. Allah akan mengirim 70.000 malaikat untuk melindunginya dari gangguan syaithon (baik dari
golongan jin maupun manusia) mulai dari pagi sampai petang,dan dari petang sampai pagi
lagi (HR.Ibnu Marduwaih).
40. Allah akan menugaskan 1000 malaikat untuk memohonkan pengampunan bagi nya
(HR.Ahmad,Darimi,Tirmidzi.).

You might also like