You are on page 1of 4

1.

Jelaskan prinsip-prinsip dasar teori kognitif yang memengaruhi proses belajar anak
didik, dan perlu diperhatikan guru.
2. Jelaskan perspektif sosial budaya mempengaruhi proses belajar siswa, berikan contoh.
3. Jelaskan pula proses pengelolahan informasi di dalam kognitif siswa dalam proses
belajar , dan berikan contoh.
Jawab :
1. Teori belajar kognitif telah banyak digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan proses
pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsipnya. Menurut Hartley dan Davies (dalam Daryanto &
Rachmawati, 2015, hlm. 67-68) prinsip-prinsip kognitivisme adalah sebagai berikut.
a. Peserta didik akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila pelajaran
tersebut disusun berdasarkan pola dan logika tertentu.
b. Penyusunan materi pelajaran harus dari yang sifatnya sederhana ke materi yang sifatnya
lebih rumit.
c. Belajar dengan memahami akan lebih baik dibanding menghapal tanpa pengertian.
d. Perbedaan individu pada setiap peserta didik haus diperhatikan karena sangat
mempengaruhi proses belajar.
Teori Belajar Kognitif lebih mementingkan proses dari pada hasilnya. Pembelajaran
kognitif merupakan gaya belajar aktif yang fokusnya memaksimalkan potensi otak. Melalui
metode ini, peserta didik bisa lebih mudah menghubungkan informasi baru dengan ide-ide yang
sudah ada. Secara umum, prinsip-prinsip dasar teori Belajar Kognitif antara lain:
1) Belajar merupakan suatu bentuk perubahan akan informasi pengetahuan.

2) Pembelajaran berfokus pada cara bagaimana peserta didik memperoleh, memahami,

dan menyimpan informasi dalam ingatannya.


3) Pembelajaran menekankan pada proses berpikir yang kompleks.

4) Kegiatan belajar mengajar melibatkan keaktifan peserta didik untuk membangun

pengalaman belajar.
5) Hasil pembelajaran tidak hanya bergantung pada informasi yang diberikan guru, tapi

juga pada cara peserta didik memproses informasi tersebut.


Contoh Penerapan Teori Belajar Kognitif :
Dalam menerapkan teori Belajar Kognitif, Bapak dan Ibu Guru perlu fokus pada proses berpikir
siswa dan memberikan strategi yang tepat berdasarkan fungsi kognitif mereka. Libatkan siswa
dalam berbagai kegiatan, seperti memberikan waktu bagi mereka untuk bertanya, kesempatan
untuk membuat kesalahan dan memperbaikinya berdasarkan, serta merefleksikan diri agar dapat
membantu mereka dalam memahami proses mental. Nah, contoh kegiatan yang bisa Bapak dan
Ibu Guru lakukan dalam pembelajaran kognitif antara lain:
1. Minta siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka melalui pembuatan jurnal atau
laporan harian tentang kegiatan apa saja yang mereka lakukan.
2. Mendorong diskusi berdasarkan apa yang diajarkan dengan meminta siswa untuk
menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas dan ajak siswa lainnya untuk
mengajukan pertanyaan.
3. Membantu siswa menemukan solusi baru untuk suatu masalah untuk mengembangkan
cara berpikir kritis.
4. Minta siswa untuk memberikan penjelasan tentang ide atau pendapat yang mereka miliki.
5. Membantu siswa dalam mengeksplorasi dan memahami bagaimana ide-ide bisa
terhubung.
6. Meningkatkan pemahaman dan ingatan siswa melalui penggunaan visualisasi dan
permainan dalam menyampaikan materi.

2. Perspektif sosial budaya merupakan pendekatan yang melihat pengaruh faktor sosial dan
budaya terhadap perilaku manusia, termasuk dalam konteks proses belajar siswa. Perspektif ini
mengakui bahwa pembelajaran siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor individual, seperti
kemampuan dan minat, tetapi juga oleh faktor sosial dan budaya yang memengaruhi motivasi,
persepsi dan pembelajaran siswa.
Salah satu faktor sosial yang memengaruhi proses belajar siswa adalah interaksi sosial
dengan guru dan teman sebaya. Misalnya penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dari
guru dan teman sebaya dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan meraih prestasi
akademik yang lebih baik. Selain itu, pengaruh budaya juga dapat memengaruhi proses belajar
siswa. Budaya yang mengutamakan kepatuhan dapat membuat siswa lebih patuh pada aturan dan
tugas yang diberikan oleh guru, sementara budaya yang lebih individualistik dapat membuat
siswa lebih mandiri dalam belajar.
Dalam konteks pendidikan multikultural, perspektif sosial budaya juga penting untuk
dipertimbangkan. Misalnya, pengaruh budaya yang berbeda dapat memengaruhi cara siswa
belajar dan memahami materi pelajaran. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa siswa dari latar
belakang budaya yang berbeda dapat mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran
karena perbedaan bahasa dan cara berpikir yang berbeda. Perspektif sosial budaya adalah faktor
penting yang harus dipertimbangkan dalam proses belajar siswa. Faktor-faktor ini dapat
memengaruhi motivasi, persepsi, dan pembelajaran siswa, dan oleh karena itu harus diperhatikan
oleh para pendidik dalam merancang strategi pembelajaran yang efektif dan inklusif.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa, Perspektif sosial budaya bisa mempengaruhi proses
belajar siswa lewat interaksi sosial. Adapun budaya bisa mempengaruhi motivasi, persepsi dan
pembelajaran siswa.
Contoh : dalam budaya yang mengutamakan kepatuhan, siswa cenderung lebih mematuhi aturan
dan lebih fokus pada tugas yang diberikan oleh guru daripada dalam budaya yang lebih bebas
dan individualistic.

3. Proses pengolahan informasi belajar termasuk dalam lingkup teori kognitif yang
mengemukakan bahwa belajar adalah proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung
dan merupakan perubahan kemampuan yang terikat pada situasi tertentu. Namun memori kerja
manusia mempunyai kapasitas yang terbatas, oleh karena itu untuk mengurangi muatan memori
kerja, perlu memperhatikan kapabilitas belajar, peristiwa pembelajaran, dan pengorganusasian
atau urutan pembelajaran. Belajar bukan sesuatu yang bersifat alamiah, namun terjadi dengan
kondisi-kondisi tertentu, yaitu kondisi internal dan kondisi eksternal. Sehubungan hal tersebut,
maka pengelolaan pembelajaran dalam teori belajar sibernetik, menuntut pembelajaran untuk
diorganisir dengan baik yang memperhatikan kondisi internal dan kondisi eksternal. Menurut
Gagne (dalam Abdul Hamid, 2009: 30-37), Kondisi internal peserta didikyang mempengaruhi
proses belajar melalui proses pengolahan informasi, dan yang sangat penting untuk diperhatikan
oleh seorang guru dalam mengelola pembelajaran antara lain:
a. Fase Motivasi ( motivation phase) Siswa (yang belajar) harus diberi motivasi untuk
belajar dengan harapan bahwa belajar akan memperoleh hadiah.
b. Fase Pemahaman (apprehending phase) Pembelajar yang sudah termotivasi mestinya
menerima rangsangan (stimulus) yang akan membawanya pada peristiwa penting belajar
dan selanjutnya rangsangan itu disimpannya dalam ingatan.
c. Fase perolehan (acquisition phase) Begitu situasi eksternal diperhatikan dan ditanggapi
berlangsunglah proses belajar. Fase pemerolehan mencakup apa yang kita sebut
“peristiwa penting” yakni suatu saat dimana beberapa kesatuan pengetahuan yang baru
terbentuk dimasukkan kedalam ingatan jangka panjang.
d. Fase pengingatan (retention phase) Informasi baru yang diperoleh harus dipindahkan
dari meori jangka pendek ke memori jangka panjang. Ini dapat terjadi melalui
pengulangan kembali, praktik, elaborasi atau lainnya.
e. Fase pengungkapan kembali ( retrieval phase) Seperti halnya pada kebanyakan proses
belajar yang lain, proses pengkungkapan kembali bisadipengaruhi oleh rangsangan dari
luar. Isyarat-isyarat untuk pengungkapan kembali bisadikemukakan dalam bentuk
komunikasi verbal kepada pebelajar.
f. Fase generalisasi Generalisasi atau transfer informasi pada situasi-situasi baru
merupakan fase kritis dalam belajar.
g. Fase penampilan ( performance phase) Para siswa harus memperhatikan bahwa mereka
telah belajar sesuatu melalui penampilan yang tampak
h. Fase umpan balik Para siswa harus memperoleh umpan balik tentang penampilan
mereka yang menunjukkan apakah mereka telah atau belum mengerti tentang
apa yang diajarkan. Kondisi eksternal yang sangat berpangaruh terhadap proses belajar
dengan proses pengolahan informasi antara lain:
1) Kondisi belajarKondisi belajar dapat menyebabkan adanya modifikasi tingkah laku
yang dapat dilihatsebagai akibat dari adanya proses belajar. Cara yang ditempuh
pendidik untuk mengelola pembelajaran sangat bervariasi tergantung pada kondisi
belajar yang diharapkan. Gagne (dalam Ratna Willis Dahar, 2006: 118)
mengklasifikasikan ada lima macam hasil belajar,yakni:
a) keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang mencakup
belajardiskriminasi, konsep konkret,konsep terdefinisi, aturan, dan aturan
tingkat tinggi.
b) strategikognitif, suatu proses kontrol yang digunakan siswa untuk memilih dan
mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat dan berpikir.
c) informasi verbal, suatu pengetahuan yang disimpan sebagai jaringan proposisi-
proposisi.
d) keterampilan motorik,kemampuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan
gerakan-gerakan yang berhubungan dengan otot.
e) sikap, suatu kemampuan internal yang mempengaruhi perilakuseseorang, dan
didasari oleh emosi, kepercayaan, serta faktor intelektual.
2) Tujuan belajarTujuan belajar merupakan komponen sistem pembelajaran yang
sangat penting, sebabkomponen-komponen lain dalam pembelajaran harus bertolak
dari tujuan belajar yanghendak dicapai dalam proses belajarnya. Tujuan belajar yang
dinyatakan secara spesifik dapatmengarahkan proses belajar, dapat mengukur tingkat
ketercapaian tujuan belajar, dan dapatmeningkatkan motivasi belajar.
3) Pemberian umpan balikPemberian umpan balik merupakan suatu hal yang sangat
penting bagi peserta didik, karenamemberikan informasi tentang keberhasilan,
kegagalan, dan tingkat kompetensinya.Berdasarkan deskripsi proses pengolahan
informasi yang terjadi merupakan interaksifaktor internal dan eksternal dari peserta
didik, maka aplikasi pengelolaan kegiatan pembelajaran berbasis teori sibernetik
yang baik untuk dilakukan bagi pendidik agar dapat memperlancar proses belajar
peserta didik adalah sebagai berikut:
a) Menarik perhatian.
b) Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa.
c) Merangsang ingatan pada prasyarat belajar.
d) Menyajikan bahan perangsang.
e) Memberikan bimbingan belajar.
f) Mendorong unjuk kerja.
g) Memberikan balikan informatif.
h) Menilai unjuk kerja.
i) Meningkatkan retensi dan alih belajar

You might also like