You are on page 1of 29

SERVICE DAN PEMELIHARAAN CVT

BENGKEL (AHAS DAYA MOTOR TAROGONG KALER)


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Kelulusan Pada Program Keahlian Teknologi dan
Rekayasa Kompetensi Keahlian Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor
SMK Al-Manshuriyah

Oleh:
HENDI HIDAYAT
NIS: 10212913

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF


KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR
SMK AL-MANSHURIYAH
TASIKMALAYA
2023
LEMBAR PENGESAHAN I

Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang di susun oleh:

Nama : Hendi Hidayat


NIS : 10212913
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
Dengan Judul :
SERVICE DAN PEMELIHARAAN CVT

Telah disahkan pada:


Hari : ....................
Tanggal : ....................

Pembimbing Instansi Pembimbing 1 Pembimbing 2

DONI DURYAMAN JAJANG NURJAMAN DIKI NUR ARIPIN

Mengetahui,

Kepala Sekolah Ketua Program Keahlian ,


SMK Al-Manshuriyah Teknik Otomotif

H. ENUNG NURALAM, S.P DIAN PERMANA


NUKS : 19023L0130212241174744
LEMBAR PENGESAHAN II

Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang di susun oleh:

Nama : Hendi Hidayat


NIS : 10212913
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
Dengan Judul :
SERVICE DAN PEMELIHARAAN CVT

Telah disahkan pada:


Hari : ....................
Tanggal : ....................

Penguji

ENDANG JAJA ZAINUDIN, S.Pd,


NUPTK.

Mengetahui,
Kepala Sekolah Ketua Program Keahlian ,
SMK Al-Manshuriyah Teknik Otomotif

H. ENUNG NURALAM, S.P DIAN PERMANA


NUKS. 19023L0130212241174744
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN I ................................................................................................


LEMBAR PENGESAHAN II ...............................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................
DAFTAR BAGAN .................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Tujuan PKL..................................................................................................................
C. Manfaat PKL................................................................................................................
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANI/DU/DI................................................................
A. Sejarah Instansi/DU/DI................................................................................................
B. Visi Dan Misi...............................................................................................................
C. Struktur Organisasi Instansi/Perusahaan......................................................................
D. Tugas Dan fungsi..........................................................................................................
BAB III KAJIAN TEORI DAN TEMUAN STUDI............................................................
A. Kajian Teori..................................................................................................................
B. Temuan Studi...............................................................................................................
1. Persiapan................................................................................................................
2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL...................................................................
3. Temuan Study........................................................................................................
4. Kendala yang dihadapi..........................................................................................
5. Hasil yang dicapai.................................................................................................
6. SOP........................................................................................................................
7. Flow Chart.............................................................................................................
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................
A. Simpulan...................................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapan kepada allah SWT, karena dengan rahmat dan karunianya
penulis dapat melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) serta dapat menyelesaikan laporannya
tepat waktu dan tanpa adanya halangan yang berarti.
Laporan ini disusun berdasarkan apa yang telah penulis lakukan pada saat di industri yakni
BENGKEL (AHAS DAYA MOTOR TAROGONG KALER) yang beralamat di jalan raya otista
no 261 Desa Cimanganten Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut dimulai dari tanggal 01
Februari s/d 01 Mei 2023
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
oleh sebab itu penulis ingin mengungkapkan rasa terimakasih pada:
1. Bapak Jajang Nurjaman, selaku pembimbing dari SMK Al-Manshuriyah.
2. Bapak Doni., selaku pembimbing dari BENGKEKL (AHAS DAYA MOTOR)
3. Bapak Irman Hidayat.,selaku pimpinan BENGKEL (AHAS DAYA MOTOR)
4. Bapak Indra Yogaswara selaku wali kelas SMK Al-Manshuriyah.
5. Bapak Dian Permana, selaku ketua perogram keahlian di SMK Al-Manshuriyah.
6. Bapak H. Enung Nuralam, SP, selaku kepala Sekolah SMK Al-Manshuriyah.
7. Seluruh stap dan karyawan yang telah membantu dan memberikan bimbingan
selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan berlangsung.
Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun
materi pada penulis.
Penulis akui penulis tidaklah sempurna seperti kata pepatah” Tak ada gading yang tak retak”
begitu pula dalam penulis ini, apabila nantinya terdapat kekeliruan dalam penulisan laporan ini
penulis sangat mengharapkan kritik dan sarnnya. Akhir kata semoga laporan praktik kerja lapangan
ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kita semua,Amin.

Tasikmalaya, 03 Mei 2023

Penulis

HENDI HIDAYAT
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.0 Bengkel (AHAS Daya Motor)


Gambar 1.1 Kunci T8/shock8
Gambar 1.2 Kunci shock 22&19
Gambar 1.3 Membuka cover bak CVT
Gambar 1.4 Membuka pulley depan
Gambar 1.5 Membuka pulley belakang
Gambar 1.6 Memasang roller pada tempatnya
Gambar 1.7 Memasukan ring
Gambar 1.8 Memasang v-belt
Gambar 1.9 Memasukan kipas
Gambar 2.0 Memasang pulley depan
Gambar 2.1 Memasang pulley belakang
DAFTAR TABEL

Tabel 1.0 Waktu Pelaksanaan PKL


DAFTAR BAGAN

Bagan 1.0 Struktur Organisasi Bengkel


BAB I
PENDAHLUAN

A. Latar Belakang

Praktik Kerja Lapangan yang selanjutnya disebut PKL adalah kegiatan pembelajaran yang
dilakukan di DUDI dan/atau lapangan kerja lain untuk penerapan, pemantapan, dan peningkatan
kompetensi Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya untuk
memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan peserta didik saat praktik kerja lapangan.
Penyelenggaraan PKL merupakan bagian dari pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) yang melibatkan masyarakat, khususnya dunia kerja, tujuan utamanya
selain untuk memperkuat penguasaan kompetensi teknis sesuai dengan Kompetensi Keahliannya
juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik menghayati dan
mengamalkan untuk menginternalisasi nilai-nilai positif “keduanikerjaan”, dalam rangka
membangun pribadi peserta didik yang berkarakter. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden
Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), khususnya pada Pasal 6 yang
menyatakan bahwa “Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal
dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuier, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Pengintegrasian PPK dalam pelaksanaan PKL sangat penting karena diharapkan dapat
mendukung dalam membangun dan membekali peserta didik menjadi generasi emas Indonesia
Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dalam menghadapi dinamika perubahan di masa depan.
Pelaksanaan PKL harus dirancang dan dilaksanakan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila
dalam pendidikan karakter diantaranya adalah nilai-nilai jujur, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri,
rasa ingin tahu, menghargai prestasi, komunikatif, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung-
jawab.
Program PKL sangat penting dalam rangka memberikan bekal kemampuan nilai-nilai positif
kepada peserta didik, oleh karena itu perlu dibuat suatu pedoman yang betul-betul dapat dihjadikan
acuan oleh semua yang terlibat dalam pelaksanaanya, sesuai dengan pernyataan pada Pasal 4 Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang dinyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran di DUDI
berupa Praktik Kerja Lapangan diatur lebih lanjut oleh Direktorat Jendral terkait.
B. Tujuan PKL

Program PKL disusun bersama antara SMK dan DUDI yang menjadi Institusi/Industri Pasangan
(IP) dalam pelaksanaan PKL untuk memenuhi kebutuhan peserta didik sebagai peserta PKL,
sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi DUDI terhadap upaya peningkatan kualitas
pendidikan di SMK. Tujuan PKL antara lain sebagai berikut.
Memberikan pengalaman kerja langsung kepada peserta didik dalam rangka menanamkan
(internalize) iklim kerja positif yang berorientasipada peduli mutu proses dan hasil kerja.
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan mengembangkan
kepribadiannya yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai positif yang tumbuh dan diperlukan oleh
masyarakat, khususnya di dunia kerja yang ditekuni.
Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja sesuai
tuntutan pasar kerja global.
Memenuhui hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan standar kompetensi
lulusan.
Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) antara

SMK dan Institusi Pasangan yang memadukan secara sistematis dan sistemik program
pendidikan di sekolah (SMK) dan program pelatihan penguasaan keahlian di dunia kerja (DUDI).

C. Manfaat PKL

1) Manfaat bagi peserta didik

a) Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah di peroleh di sekolah.

Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman kerja


langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi pada
peduli mutu proses dan hasil kerja.

Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menanamkan etos kerja yang tinggi
sesuai budaya industri.

Memperkuat kemampuan poroduktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang di


pelajari.

Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan/arahan pembibing industri dan


dapat berkontribusi kepada dunia kerja.

Memperkuat kepribadianya yang berkarakter sesuai dengan tuntunan nilai-nilai yang


tumbuh dari budaya industri.

2) Manfaat bagi seolah

Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara sekolah dengan
dunia kerja(DUDI).

Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja langsung selama PKL.

Meningkatkan relavansi dan efektivitas program sekolah melalui sinkronisasi


kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan
prasarana pratik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.

Merealisasikan program penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat secara


terencana dan implementatif, hususnya nilai-nilai karakter budaya industri sebagai
salah satu bentuk implementasi peraturan presiden nomer 87 tahun 2017 tentang
peningkatan pendidikan karakter.

Meningkatkan kualitas lulusan.

D. Manfaat bagi dunia kerja

Dunia Kerja (DUDI) lebih dikenal oleh masyarakat, khususnya masyarakat sekolah sehingga
dapat wahana dalam promosi produk.
Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk perkembangan DUDI.
Dunia kerja/DUDI dapat mengembangkan proses dan atau produk melalui optimalisasi peserta
PKL. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhannya.
Meningkatkan citra positif DUDI karena dapat berkontribusi terhadap dunia pendidikan
sebagai implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016.
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI/DU/DI

A. Sejarah Instansi/DU/DI

Gambar 1.0
Nama Perusahaan : AHAS Daya Motor
Alamat : Jl. Raya Bandung-Garut No. 171, Langensari, Kec. Tarogong
Kaler,Kab.Garut, JawaBarat 44151
Pendiri :-
Tahun Berdiri : 2011

Sejarah singkat bengkel AHAS Daya Motor


AHAS Daya Motor adalah dealer resmi sepedah motor honda dengan kontribusi yang
signipikan bagi PT daya adi citra motor sebagai mendeler di Jawa Barat.
Komitmen satu hati dari seluruh karyawan dan cabang dikota Garut,dengan kemajuan dan
kepercayaan dari PT Daya Adicipta motor sebagai maijin dealer di Jawa Barat,maka bengkel
AHAS Daya Motor ingin menambah anak cabang di daerah Garut yang mana banyak costumer
motor motor honda berasal dari Garut.
Maka pada tahun 2011 AHAS Daya Motor menambah dan mendirikan dealer resmi sepeda
motor honda/AHASS (Astra honda autohorzet Service station) juga penjualan suku cadang motor
honda. Pertumbuhan penjualan sepeda motor honda dan suku cadang motor honda diwilayah
pemasaran garut tumbuh dengan pesat,berbagai strategi dan program dilakukan untuk
meningkatkan dominasi merk honda diwilayah tersebut,sejalan dengan hal tersebut bengkel
AHAS Daya Motor juga berupaya untuk menigkatkan standar layanan sistem pengelolaan
jaringan/cabang serta kualitas sumber daya manusia jaringan/cabang motor honda.
Semua itu dilakukan agar bengkel AHAS Daya Motor dapat terus tumbuh dan berkembang
menjadi salah satu sub dealer sepeda motor honda yang kontributif diwilayah garut serta menjadi
mitra yang handal dan terpercaya bagi seluruh jaringan/cabang penjualan dan perawatan.

B. Visi dan Misi

 Visi
Menjadi jaringan penjualan dan pelayanan purna jual sepeda motor Honda terbaik di Indonesia

 Misi
1. Memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan
2. Menciptakan sinergi yang baik antara karyawan dan perusahaan
3. Membangun perusahaan yang selalu tumbuh dan berkembang

C. Struktur Organisasi Instansi/Perusahaan

Kepala Bengkel
Deni Ramdani

Kepala Mekanik Kasir


Irman Hidayat Saepul Rahmat

Mekanik Mekanik
Doni Duryaman Irpan
Stuktur organisasi 2.0
D. Tugas dan Fungsi

 Kepala Bengkel
Memimpin operasional bengkel sesuai dengan peraturan dan kesepakatan yang telah ditetapkan
baik oleh ATPM, Main Dealer maupun pemilik AHASS

 Kepala Mekanik
Menyusun rencana dan program kerja Bengkel sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidangnnya.
Mengkoordinasikan bawahan dalam melaksanakan tugas agar terjalin kerja sama yang baik.

 Kasir
1. Terima pembayaran dari customer.
2. Membuat laporan Kas/Bank harian.
3. Registrasi dan monitor kwitansi untuk penagihan.
4. Rekap pembayaran.
5. Serah terima pembayaran.
6. Rekap file faktur dan nota kontan.
7. Menerima pembayaran dari pelanggan dan tagihan.

 Mekanik
Bertanggung jawab dalam proses membangun, merawat, hingga memperbaiki (reparasi) mesin
menggunakan peralatan khusus
BAB III
PEMBAHASAN DAN TEMUAN STUDI
LANDASAN TEORI

1. Definisi Continuously Variable Transmission (CVT)


CVT merupakan kependekan dari Continuously Variable Transmission, dimana komponen
tersebut memiliki fungsi meneruskan putaran yang dihasilkan oleh mesin motor pada bagian
roda ban sehingga motor dapat berjalan dan digunakan berkendara. Melihat fungsinya tersebut,
jelas komponen ini memegang peran vital dalam operasional sebuah kendaraan.
CVT merupakan salah satu jenis transmisi otomatis. Pengertian CVT atau continuos variable
transmission adalah salah satu pemindah tenaga yang berfungsi untuk merubah kecepatan secara
otomotis melalui dua buah pulley yang dihubungkan menggunakan sabuk atau belt. Untuk dapat
bekerja sebagaimana transmisi maka CVT terdiri dari beberapa komponen. Apa saja komponen
CVT tersebut?
CVT ini bekerja dengan memanfaatkan kecepatan dan putaran pada mesin. Dengan begitu
maka pengendara akan terbebas dari pengoperasian kopling ataupun tuas persneling. CVT
memanfaatkan gaya sentrifugal yang timbul akibat adanya putaran. Gaya sentrifugal ini yang
dimanfaatkan untuk mengubah ukuran kedua pulley sehingga dihasilkan gear ratio yang
berbeda-beda sesuai dengan kecepatan dan putaran mesin.
Untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka CVT membutuhkan beberapa
komponen. Komponen CVT terdiri dari pulley primer, sliding primary sheeve, spacer, primary
shaft, dan berbagai komponen lainnya. Setiap komponen memiliki tugas dan peranan yang
berbeda-beda. Hal ini tentunya bertujuan agar fungsi CVT dapat tercapai.
Mengingat pentinya continuos variable transmission (CVT) maka perlu diketahui berbagai
hal mengenai CVT. Apa pengertian CVT? Apa saja komponen CVT? Semua hal tersebut akan
dibahas pada artikel berikut ini.
CVT merupakan salah satu jenis transmisi otomatis. Jenis transmisi otomatis ini banyak
ditemukan pada kendaraan roda dua atau sepeda motor. Meskipun pada roda empat juga
beberapa menggunakan transmisi CVT. Walaupun penggunaan yang berbeda, namun CVT
memiliki prinsip kerja yang sama. Selain itu pengendara tidak akan capek dalam
mengoperasikan tuas persneling maupun pedal kopling.
2. Komponen CVT
a) Pulley Primer atau Fixed Primary Sheeve
Pulley primer atau fixed primary sheeve adalah salah satu komponen CVT yang berfungsi
sebagai tempat melilitnya atau menahan V-Belt. Sesuai dengan namanya fixed, maka komponen
ini tidak bergerak. Pulley primer berbentuk piringan yang terdapat gerigi atau kipas yang
berguna untuk pendingan CVT. Hal ini bertujuan agar v-belt tidak cepat panas dan aus. Bagian
ini terhubung secara langsung dengan poros pulley primer.

b) Pulley Penggerak atau Sliding Primary Sheeve


Pulley penggerak atau sliding primary sheeve adalah salah satu komponen CVT yang
berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil diameter pulley primer sesuai dengan
kecepatan dan putaran mesin. Sliding primary sheeve dapat bergerak ke kanan dan kekiri akibat
tekanan dari roller. Sliding primay sheeve akan menekan v belt untuk mendapatkan kecepatan
kendaraan yang di inginkan.

c) Poros Primer atau Primary Shaft


Poros primer atau primary shaft adalah salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk
menghubungkan putaran dari crankshaft atau kruk as ke pulley primer. Poros primer terhubung
dengan crankshaft secara tetap. Artinya putaran dari crankshaft akan diteruskan seluruhnya ke
pulley primer sehingga putaran pada crankshaft sama dengan putaran pada pulley primer.

d) Pulley Sekunder atau Secondary Fixed Sheeve


Pulley sekunder atau secondary fixed sheeve adalah salah satu komponen CVT yang
berfungsi untuk tempat belt bergerak dan meneruskan putaran dari primary sheeve set. Bagian
pulley sekunder ini langsung berhubungan dengan power train yang akan meneruskan putaran
dari mesin ke poros roda untuk menggerakkan kendaraan.

e) Pulley Penggerak Sekunder atau Secondary Sliding Sheeve


Pulley penggerak sekunder atau secondary sliding sheeve adalah salah satu komponen CVT
yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya diameter pada pulley sekunder berdasarkan gaya
sentrifugal. Secondary sliding sheeve berbentuk tirus. Hal ini bertujuan agar pergerakan sliding
sheeve dapat mempengaruhi lebar lilitan v-belt. Dengan begitu gear ratio yang diteruskan ke

roda juga akan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan kendaraan.


f) Poros Sekunder atau Secondary Shaft
Poros Sekunder atau Secondary Shaft adalah salah satu komponen CVT yang berfungsi
untuk meneruskan putaran dari pulley sekunder ke ke power train berikutnya yaitu kopling
sentrifugal. Poros sekunder akan menghubungkan antara pulley sekunder dengan kopling
sentrifugal. Oleh karena itu apabila pulley sekunder berputar maka kopling sentrifugal akan ikut

berputar.

g) Roller atau Weight Primary Sheeve


Roller atau Weight Primary Sheeve adalah salah satu komponen CVT yang berfungsi sebagai
bantalan keseimbangan gaya berat yang akan menekan pulley primer saat putaran tinggi.
Artinya roller berfungsi untuk mengatur pergerakan primary sliding sheeve. Roller akan bekerja

berdasarkan gaya sentrifugal.

h) Spacer
Spacer adalah salah satu komponen CVT yang berfungsi sebagai poros atau bantalan pada
bagian dalam pulley agar pulley dapat berjalan secara mulus.

I) Slider
Slider adalah salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk menahan primary sliding
sheeve saat ditekan oleh roller agar bergerak keluar. Gerakan keluar ini akan menekan v belt dan
menghasilkan perubahan perbandingan gear ratio.

J) V-Belt
V-Belt adalah salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk menghubungkan primary
pulley dengan secondary pulley. V belt terbuat dari karet khusus yang bercampur dengan serat
baja. Ukuran dari V Belt disesuaikan dengan kebutuhan pada kendaraan. 
Meskipun terbuat dari karet yang memiliki elastisitas yang tinggi namun mampu menahan
gesekan dan gaya tarik yang kuat. Hal ini dikarenakan terdapat serat baja yang menambah

kemampuan dan ketahanan dari V Belt sehingga dapat dipakai pada jangka waktu yang lama.

K) Spring  
Spring adalah salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk mengembalikan posisi pulley
pada posisi awal atau posisi dimana V Belt berada pada tempat terluar. Pada intinya spring
menahan pergerakan secondary sheeve agar tetap berada pada posisi awal. Namun spring akan
kalah seiring dengan bertambahnya putaran atau kecepatan kendaraan. Semakin keras spring
maka akan semakin lama menahan secondary sheeve agar berada pada posisinya. Namun
kombinasi yang salah antara roller dan spring akan menyebabkan berbagai masalah atau

kerusakan pada CVT.

L) Clutch Carrier atau Centrifugal Clutch


Clutch Carrier adalah salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk menyalurkan putaran
dari mesin ke bagian gigi reduksi. Kopling sentrifugal memanfaatkan gaya sentrifugal gaya
dorong keluar pada komponen yang berputar. Apabila gaya sentrifugal semakin kuat maka
putaran dari secondary pulley akan diteruskan ke bagian gigi reduksi untuk memutar roda
kendaraan.
Cara kerja centrivugal clutch ketika langsam atau putaran rendah yaitu putaran pulley
sekunder tidak diteruskan ke bagian gigi reduksi. Hal ini dikarenakan gaya sentrivugal yang
masih rendah sehingga rumah kopling masih dapat berputar bebas. Saat putaran semakin tinggi
maka gaya sentrivugal akan semakin tinggi yang menyebabkan kampas kopling akan terlempar
dan menekan rumah kopling. Hal ini menyebabkan putaran dari secondary pulley akan
diteruskan ke bagianroda gigi reduksi.

M) Clutch Housing atau Rumah Kopling


Clutch Housing atau Rumah Kopling adalah salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk
meneruskan putaran dari v belt dan menerima putaran dari kampas kopling yang selanjutnya
akan diteruskan ke poros roda belakang. Oleh karena itu kendaraan dapat berjalan sebagaimana
mestinya. 
Rumah kopling akan terhubung dengan kampas kopling akibat gaya sentrifugal. Semakin
besar gaya sentrifugal maka rumah kopling akan bergesekan kuat dengan kampas kopling

sehingga putaran dari secondary pulley akan diteruskan sepenuhnya ke poros roda belakang.

N) Cam Torsi atau Torsion Cam 


Cam Torsi atau Torsion Cam adalah salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk
menahan secondary sliding sheeve agar tidak mengecil sehingga torsi yang dihasilkan akan
lebih besar. Hal ini diperlukan ketika kondisi jalan menanjak atau medan yang ekstrim. Dengan
kata lain, cam torsi akan mengembalikan secondary sliding sheeve ke posisi awal. Dengan
membesarnya secondary sliding sheeve maka torsi atau tenaga yang dihasilkan akan semakin
besar namun kecepatan akan menurun.

O) Gigi Reduksi atau Gear Reduction


Gigi reduksi atau gear reduction adalah salah satu komponen CVT yang berfungsi untuk
mengurangi kecepatan yang diperoleh oleh CVT. Hal ini bertujuan untuk melipatgandakan
tenaga yang diteruskan ke poros roda. Bentuk gigi reduksi adalah lurus dengan jumlah mata
gear yang berbeda untuk menghasilkan reduksi putaran.

1) Suara atau getaran berisik dari roller


Roller menjadi salah satu komponen dalam CVT yang memiliki peran besar. Perangkat ini
digunakan untuk mengatur putaran yang dihasilkan oleh mesin dari kecepatan rendah ke tinggi.
Dalam prakteknya, usia pakai komponen roller ini hanya setelah digunakan berkendara
menempuh jarak 20.000-24.000 km. Biasanya, setelah melebihi jarak total jarak yang ditempuh
tersebut, roller akan mulai aus bahkan hingga peyang. Akibatnya, motor pun akan menimbulkan
suara atau getaran yang cukup berisik.

2) Pulley sudah aus

Kinerja mesin motor yang kurang maksimal juga bisa dipengaruhi oleh komponen pulley
atau rumah roller yang bermasalah. Ini biasanya disebabkan ketika motor terlalu sering
meimbawa beban berlebih saat berkendara hingga membuat komponen pulley tergerus terlalu
sering dan menyebabkannya cepat aus.

3) Tarikan Gas Motor Tidak Stabil


Gejala CVT yang mengalami kerusakan juga bisa dikenali dari tarikan gas motor yang terasa
bergetar ataupun seperti tersendat. Masalah ini terjadi karena CVT motor sudah mulai aus. Bila
sudah diberi tambahan pelumas CVT namun masih belum normal, bisa jadi kerusakan ada di
bagian mangkuk kopling CVT dan harus diganti.
4) Motor Kurang Bertenaga
Bila sudah terbiasa mengendarai motor, tentu Anda sudah hafal seberapa cepat akselerasi
kendaraan Anda.Salah satu ciri CVT yang rusak bisa menyebabkan kecepatan motor tidak
seperti biasanya, bahkan menurun drastis seperti turun mesin.
5) Suara decitan di transmisi
Jika saat digunakan berkendara terdengar suara decitan dari bagian transmisi, bisa jadi hal
tersebut disebabkan oleh kampas kopling motor yang cenderung mulai aus. Anda bisa
mengatasinya dengan mengganti kampas kopling bekas dengan yang baru agar masalah tersebut
tidak berkelanjutan.
6) Suara berisik dari V-belt
V-belt memiliki fungsi yang nyaris mirip dengan rantai pada motor bebek. Hanya saja,
komponen ini berbentuk seperti sabuk yang berbahan dasar karet. Kerusakan pada V-belt akan

menunjukkan tanda-tanda berupa suara berisik yang berasal dari dalam CVT.
Kinerja V-belt yang bermasalah tersebut bisa sangat berpengaruh terhadap kenyamanan
berkendara Anda bahkan juga dapat mengganggu kinerja komponen yang lain. Terlebih jika
komponen tersebut sudah mulai retak karena dapat mengalami putus sewaktu-waktu.
7) Adanya Bau Gosong
Bila kerusakan v-belt sudah terlalu parah, Anda tidak hanya mendengar suara bising tapi juga
akan mencium bau sangit ataupun gosong.
Hal ini dikarenakan v-belt sudah rusak karena gesekan yang terus-menerus terjadi, sehingga
solusinya harus mengganti dengan v-belt yang baru agar tidak menimbulkan masalah yang lebih

serius.
8) Dengungan dari komponen CVT
Pernahkah Anda berkendara dan mendengar bunyi dengungan yang cukup keras? Bisa jadi
bunyi tersebut berasal dari masalah yang terdapat dalam komponen CVT. Biasanya ini
disebabkan oleh komponen gear rasio yang sudah mulai aus atau goyah karena faktor dari usia
pemakaian.
Nah, gear rasio yang aus tersebut bisa jadi disebabkan karena Anda jarang mengganti oli,
sehingga kinerja gear menjadi terhambat dan menyebabkan gesekan antar komponen menjadi
terasa berat. Untuk itu pastikan bahwa Anda selalu rutin melakukan penggantian oli setiap 2

bulan sekali.
9) Oli Motor Bocor
Tanpa Anda sadari, kebocoran oli motor juga bisa menjadi indikasi CVT motor telah rusak.
Apalagi bila belum lama ini Anda baru saja service motor. Tentu akan menjadi tanda tanya

besar mengapa oli motor bisa habis?


10) Boros Bahan bakar
Ciri motor matic yang komponen CVT-nya bermasalah juga akan menyebabkan kendaraan
jadi lebih boros bensin. Saat sudah di tahap ini, sebaiknya langsung bawa skutik ke bengkel agar

setiap komponen motor bisa di cek dan mengganti CVT baru.


3. Waktu
(AHAS daya motor terletak di Jl. Otista No 261, DS. Cimanganten, ke. Tarogong kaler,
Kabupaten Garut, Jawa Barat 44112
Adapun Kegiatan:
NO HARI WAKTU KETERANGAN
1 Senin 07.00-17.00 Masuk
2 Selasa 07.00-17.00 Masuk
3 Rabu 07.00-17.00 Masuk
4 Kamis 07.00-17.00 Masuk
5 Jum’at 07.00-17.00 Masuk
6 Sabtu 07.00-17.00 Masuk
7 Minggu 07.00-16.00 Masuk

Tabel. 1.0
3) Temuan Study
Langkah-Langkah Mengganti Dan Memasang CVT
Langkah-langkah awal ialah siapkan kunci-kunci nya:
1. Kunci T8/shock8

Gambar 1.1

2. Kunci shock 22
3. Kunci shock 19
Gambar 1.2
Cara pembongkaran ialah :
1. Gunakan kunci T8 untuk membuka cover/bak CVT nya

Gambar 1.3
2. Gunakan kunci shock 22 untuk membuka pulley depan/ yang di sebut rumah loler gunakan baut
panjang untuk menahan.

Gambar 1.4
3. Langkah berikutnya gunakan kunci shock 19 untuk membuka pulley belakang dan jangan lupa
gunakan tracker/plat untuk menahan.

Gambar 1.5

Langkah-langkah memasang CVT


1. Masukan Roller pada tempatnnya.
Gambar 1.6

2. Ada banyak ring yang harus dimasukkan ketika memasang CVT. Ada yang di bagian belakang,
dan ada yang bagian depan, pisahkan. Ada ring tipis kecil dan besar, pasang terlebih dahulu
sebelum penutup roller dipasang. Jika lupa ring mana yang harus dipasang terlebih dahulu maka
tinggal diingat bahwa ring harus masuk pas ke bagian Gigi. Kalau Ring yang kecil pasti tidak
akan masuk dengan sempurna dan menempel ke bos.

Gambar 1.7
3. Setelah ring masuk, barulah kita dapat memasang V-belt

Gambar 1.8
4. Setelah semua ring sudah masuk, kita dapat memasukkan kipas sampai terdengar bunyi. Saat
sudah masuk, pasanglah plangnya sampai terdengar bunyi. Setelah itu masukkan ring yang
kecil, lalu masukkan mur. Setelah memasukkan mur terakhir, T belt yang longgar tinggal ditarik
ke belakang. Jadi gigi depan sudah tidak bisa goyang lagi dan tinggal di tekan.
Gambar 1.9
5. Sekarang saatnya memasang pulley. Memasang pulley sangat gampang karena T-belt tinggal
ditarik sedikit. Pasang T-belt ke dalam rel pulley, kemudian tariklah pelan sambil tangan kanan
kita mengarah ke bawah sedangkan tangan kiri mengarah ke atas. Tarik hingga T-belt terpasang
dengan pas pada pulley. Setelah itu kita tinggal masukkan pulley ke tempatnya. Setelah pulley
terpasang, masukkan mangkok ganda untuk menutup pulley. Setelah mangkok ganda masuk ke
tempatnya, masukkan ring lalu masukkan mur.

Gambar 2.0
6. Cek sekali lagi apakah semua komponen sudah terpasang dengan benar sebelum
mengencangkan pemasangan komponen.
7. Mur pada bos berukuran 22. Teman-teman bisa menggunakan kunci shock, kunci ring, dan lain
sebagainya untuk melakukan pengencangan. Ini berlaku untuk semua sepeda motor honda
matic, baik vario, scoopy, maupun beat. Di bagian depan Honda menggunakan mur 22 dan yang
belakang adalah mur 19.

Gambar 2.1
Gambar 2.2
4) Hasil yang di capai
Selama melaksanakan Peraktek Kerja Lapangan (PKL) khususnya di (AHAS Daya Motor)
memperoleh hasil antara lain:
1. Dapat memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang di peroleh di sekolah .
2. Dapat membandingkan kemampuan yang diperoleh di sekolah dengan yang dibutuhkan di dunia
kerja.
3. Dapat mencapai alternatif pemecah masalah yang timbul dalam dunia kerja.
4. Dapat mengumpulkan data guna kepentingan sekolah dimasa yang akan dating.
5. Dapat mengetahui seluk beluk akuntansi
6. Penulis memperoleh pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai dunia kerja.
7. Mengetahui arti penting displin dan tanggungjawab dalam melaksanakan berbagai tugas.
Hasil yang dicapai tersebut tidak lepas dari dukungan dan arahan dari semua pihak. Oleh karena
itu penulis berharap hasil yang telah dicapai dapat berguna dimasa yang akan datang.

4. SOP (OPERATIONAL PROSEDUR)


a. Persiapan
b. Pembayaran
c. Pemadatan
d. Pembekalan
e. Pelepasan
f. Pemberangkatan
g. Pelaksanaan PKL
h. Penjemputan
i. Bimbingan laporan
j. Sidang
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil pelaksaan PRAKERIN yang dilaksanakan di ( AHAS Daya Motor ) selama 3
bulan saya dapat menarik kesimpulan bahwa :

1. Melaksanakan PRAKERIN ini saya mendapatkan pengalaman baru di dunia kerja,


pengetahuan yang beragam dan belajar tentang kedisiplinan yang ada di dunia kerja
2. Dapat wawasan baru dan dapat menyesuaikan diri dengan rekan sekerja lainnya mengerti
tentang dunia industri dan biasa diterapkan dikehidupan sehari-hari.

B. Saran

1. Untuk Instansi
Saran untuk perusahaan Dengan berakhirnya pelaksanaan PRAKERIN maka dengan rendah
hatisaya memberanikan diri untuk mengemukakan saran yang bersifat positif yang sekiranya
dapat berguna dan bermanfaat, adapun saran tersebut adalah:
1) Selama saya melaksanakan PRAKERIN di (AHAS Daya Motor) saya merasakan
kebaikan dan keramahan di tempat PRAKERIN dalam membimbing saya, karenanya
saya berharap kebaikan dan keramahan tersebut bisa berlanjut kepada siswa/I dari
sekolah saya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada karyawan yang telah
membantu dalam pelaksanaan PRAKERIN di (AHAS Daya Motor)
2) Saya juga dapat merasakan dimana karyawan sangat menjunjung tinggi rasa solidaritas
dan kebersamaan didalam pekerjaannya dengan baik, juga dalam disiplin waktu kerja.
Supaya terjaga rasa kekeluargaan kerja yang erat dan harmonis dalam bekerja.
3) Selama saya PRAKERIN di (Naima Motor 78) perusahaan bersedia memberikan
ilmu pelajaran yang berguna bagi saya yang melaksanakan PRAKERIN dan tentunya
perusahaan juga memberikan siswa/i periode berikutnya. Perusahaan juga memberikan
pengarahan dengan sabar dan mau menerima kekurangan yang ada pada saya.

2. Untuk Sekolah
Pemantauan untuk siswa/ siswi yang sedang melaksanakan kegiatan Praktik kerja lapangan
(PKL) maupun yang baru ingin melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) agar lebih
ditingkatkan lagi untuk meyakinkan pihak perusahaan terhadap program Praktik Kerja
Lapangan ini.
Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan terutama untuk
pembinaan mental siswa/siswi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gridoto.com/read/221002400/yuk-mengenal-lebih-dalam-cvt-dan-komponen-utamanya-
di-motor-matik
https://www.otosigna.com/komponen-cvt-dan-fungsinya/
https://www.autofun.co.id/bengkel-motor/kumpulkan-infor-184779

You might also like