You are on page 1of 12

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH LANDASAN PEDAGOGIK KE-SD/MI-AN


DOSEN PENGAMPU DR. Y. SUYITNO, M.Pd.

Disusun Oleh :

EFI NURSETIASIH
KELAS A
NIM : 2220110002

PROGRAM STUDI PASCA SARJANA


MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PURWOKERTO
2023
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
PROGRAM PASCASARJANA
PRODI PENDIDIKAN DASAR

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER


MK. LANDASAN PEDAGOGIK KE – SD/MI an,
Dosen Pengampu: Dr. Y. Suyitno MPd

A. Soal-Soal:
1. Apa beda makna Mendidik, Mengajar, dan Melatih secara empiric dan
orientasinya masing? (10)
Jawab :
a. Mendidik sangat berkaitan dengan tabiat dan kepribadian. Jika ditinjau dari
segi proses, maka mendidik berhubungan dengan memperlihatkan motivasi
untuk mencar ilmu dan mengikuti ketentuan atau tata tertib yang sudah
menjadi janji bersama. Kemudian bila ditilik dari sisi taktik dan metode yang
digunakan, mendidik lebih memakai keteladan dan adaptasi.
b. Mengajar berupa materi asuh dalam bentuk ilmu wawasan. Prosesnya
dilaksanakan dengan menawarkan pola kpada siswa atau mempraktikkan
kemampuan tertentu atau menerapkan desain yang diberikan terhadap siswa
semoga menjadi kecakapan yang dapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi dan metode yang dapat dipakai untuk mengajar misalnya ekspositori
dan inkuiri.
c. Melatih kalau ditinjau dari sisi isi adalah berupa keahlian atau kecakapan
hidup (life skills). Bila ditinjau dari prosesnya, maka melatih dilakukan
dengan menjadi acuan (role model) dan acuan dalam hal sopan santun dan
kepribadian. Sedangkan kalau ditinjau dari seni manajemen dan tata cara yang
mampu digunakan, ialah lewat praktik kerja, simulasi, dan magang.
2. Mengapa manusia harus dididik? Apa konsekuensi jika manusia tidak dididik?
Kemukakan alasan/argumen filsafiah dan ilmiahnya tentang pentingnya manusia
dididik. (10)
Jawab :
Mengapa manusia harus dididik? karena manusia adalah makhluk yang
sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT. Berbeda dengan hewan, manusia
memiliki akal dan perasaan sehingga dengan adanya akal dan perasaan tersebut
memunculkan norma, etika, sopan, santun dan aturan. Dengan adanya akal dan
perasaan tersebut memunculkan suatu adab yang menjadikan kodrat manusia
menjadi manusia yang Susila baik Susila dalam perkataan, perbuatan, dan pikiran.
Keselarasan itu menandakan bahawasanya manusia adalah makhluk yang harus
dididik sejak dini.
Alasan manusia perlu dididik:
a. Manusia memerlukan pendidikan untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya dalam bertahan hidup
b. Manusia perlu dididik agar dapat menilai sesuatu baik atau buruk atau berguna
atau tidaknya suatu hal tersebut dalam mensejahterakan kehidupannya.
c. Manusia perlu dididik agar dapat memanfaatkan segala sesuatu yang berada
dilingkungannya secara efektif untuk bertahan hidup.
d. Manusia perlu dididik agar dapat mengutarakan ekspresinya dengan benar
e. Manusia perlu dididik agar dapat berkomunikasi dengan sekitarnya.
Kemudian, apakah konsekwensi jika manusia tidak dididik? Konsekwensi
yang paling utama adalah melorotnya nilai moral dan adab manusia sehingga
tidak ada pembeda antara hewan dan manusia . Dengan adanya dampak tersebut
akan menjadikan efek domino bagi kehidupan manusia seperti terjadinya
kesenjangan antar manusia, berlakunya system rimba dan yang paling buruk yaitu
tidak bisa memanusiakan sesama manusia.
3. Mengapa mempelajari Pedagogik harus didasari oleh pemahaman Filsafat
Pendidikan? Minimal ada 3 komponen Pendidikan yang dibahas dalam Filsafat
Pendidikan, mohon dijelaskan secara rinci. Bagaimana hubungan Filsafat
Pendidikan terhadap Pedagogik? (10)
Jawab :
Mengapa mempelajari pedagogic harus didasari oleh pemahaman filsafat
Pendidikan? Karena kita sebagai seorang pendidik harus memiliki kompetensi
guru salahsatunya yaitu kompetensi pedagogik. Sedangkan dalam pedagogik
harus terlebih dahulu memahami awal dari suatu ilmu dan memahami kodrat
manusia dalam belajar. Sehingga sebagai seorang guru harus mempunyai
pemikiran yang kritis dalam merancang dan menyempurnakan system, bagaimana
cara mengajar yang baik dan bagaimana mengimplementasikan ilmu dalam suatu
pembelajaran.
Komponen Pendidikan yang dibahas daam filsafat Pendidikan sebagai
berikut : 1) Ontologi Pendidikan: Ontologi Pendidikan membahas pertanyaan
tentang hakikat dari pendidikan, seperti apa itu pendidikan, apa tujuannya, dan
apa esensi dari proses pendidikan. Filsafat Pendidikan membahas ontologi
pendidikan untuk memberikan dasar konseptual dan teoritis yang dapat digunakan
untuk merancang program pendidikan yang berkualitas dan efektif. 2) Aksiologi
Pendidikan: Aksiologi Pendidikan membahas pertanyaan tentang nilai-nilai
pendidikan dan tujuan moral yang ingin dicapai melalui proses pendidikan.
Filsafat Pendidikan membahas aksiologi pendidikan untuk memberikan dasar
moral dan etis yang dapat digunakan untuk memandu keputusan tentang nilai-
nilai yang seharusnya ditekankan dalam program pendidikan. 3) Epistemologi
Pendidikan: Epistemologi Pendidikan membahas pertanyaan tentang bagaimana
seseorang memperoleh pengetahuan dan bagaimana pengetahuan tersebut dapat
diajarkan dan diperoleh oleh orang lain. Filsafat Pendidikan membahas
epistemologi pendidikan untuk memberikan dasar teoritis yang dapat digunakan
untuk merancang dan mengimplementasikan strategi pengajaran yang efektif.
Hubungan Filsafat Pendidikan dan Pedagogik adalah bahwa Pedagogik
merupakan aplikasi praktis dari teori dan prinsip-prinsip Filsafat Pendidikan.
Pedagogik menggunakan teori-teori dan prinsip-prinsip Filsafat Pendidikan untuk
merancang program pendidikan yang efektif dan efisien, serta
mengimplementasikan strategi pengajaran yang dapat membantu siswa mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tanpa dasar pemikiran yang kuat dari
Filsafat Pendidikan, sulit untuk merancang program pendidikan yang efektif dan
berkualitas tinggi. Oleh karena itu, pemahaman Filsafat Pendidikan sangat
penting bagi para pendidik dan profesional pendidikan untuk mengembangkan
program dan strategi pendidikan yang berhasil dan efektif.
4. Apa yang sesungguhnya dipelajari oleh peserta didik, sehingga tugas mendidik itu
tidak bisa melepaskan diri dari kajian Filsafat Pendidikan? Kemukakan konsep-
konsep pandangan filsafat Pendidikan yang bisa menjadi rujukan untuk mendidik
manusia ke tingkat martabat unggul di masa yang akan dating. (15)
Jawab :
Filsafat Pendidikan memberikan dasar teoritis dan konseptual terhadap
pemahaman arti dan tujuan dari pendiidkan serta Langkah apa yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan Pendidikan tersebut. Implementasinya di
sekolah siswa yang belajar tidak hanya dididik materi pelajaran saja namun juga
dididik Pendidikan karakter sehingga harapannya akan menjadi manusia yang
unggul dimasa yang akan datang.
Beberapa konsep dan pandangan filsafat pendidikan yang dapat menjadi
rujukan untuk mendidik manusia ke tingkat martabat unggul di masa yang akan
datang antara lain:
a. Humanisme Pendidikan: Konsep ini menekankan pentingnya nilai-nilai
kemanusiaan dalam pendidikan, termasuk pengembangan keterampilan
emosional, sosial, dan moral peserta didik. Humanisme pendidikan
menempatkan manusia sebagai subjek dan objek utama dalam pendidikan,
dengan fokus pada pengembangan potensi manusia secara menyeluruh dan
holistik.
b. Konstruktivisme Pendidikan: Konsep ini menekankan pentingnya interaksi
antara peserta didik dan lingkungannya dalam proses pembelajaran.
Konstruktivisme pendidikan berpendapat bahwa peserta didik secara aktif
membangun pengetahuan dan pemahaman mereka melalui interaksi dengan
lingkungan fisik dan sosial.
c. Realisme Pendidikan: Konsep ini menekankan pentingnya pengetahuan yang
objektif dan faktual dalam pendidikan, serta pentingnya membentuk
kemampuan kritis dan rasionalitas peserta didik. Realisme pendidikan
berpendapat bahwa pengetahuan yang tepat dan akurat adalah prasyarat
penting untuk membangun pemahaman dan keterampilan yang efektif.
d. Perenialisme Pendidikan: Konsep ini menekankan pentingnya pengembangan
kemampuan berpikir kritis, analitis, dan reflektif pada peserta didik.
Perenialisme pendidikan berpendapat bahwa pendidikan harus berfokus pada
pengembangan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis dan analitis,
serta memahami konsep-konsep dasar yang mendasari semua bidang ilmu
pengetahuan.
Dengan memahami dan mengiplementasikan konsep tersebut
harapannya akan terjadi keseimbangan antara filsafat pendidikan dengan
pendidikan yang ditujukan kepada siswa di sekolah.
5. Mengapa mempelajari landasan historis itu menjadi salah satu prinsip dalam studi
pedagogik, sehingga kita dapat memahami latar belakang dan dampaknya
mengapa system Pendidikan kita seperti ini. Jelaskan secara rasional dan kritis!
(10)
Jawab :
Sejarah/historis adalah suatu keadaan atau kejadian pada masa lampau
dimana adanya peristiwa yang menjadi sebuah acuan untuk mengembangkan
suatu kegiatan atau kebijakan pada saat ini. Mempelajari sejarah sangatlah
penting karena dengan mempelajari sejarah manusia memperoleh banyak
informasi dan manfaat sehingga menjadi lebih arif dan bijaksana dalam
menentukan sebuah kebijakan.Sejarah adalah keadaan masa lampau dengan
segala macam kejadian atau kegiatan yang didasari oleh konsep-konsep tertentu.
Sejarah penuh dengan informasi-informasi yang mengandung kejadian, model,
konsep, teori, praktik, moral, cita-cita, bentuk dan sebagainya.
Sedangkan pendidikan adalah sebuah proses yang arif dan terencana dan
berkesinambungan guna mendorong atau memotivasi peserta didik dalam
mengembangkan potensi anak. Pendidikan juga sebagai usaha sadar yang
sistematis selalu bertolak dari sejumlah landasan.dalam hal ini landasan histori
pendidikan di indonesia akan memberikan arah atau kebijakan terhadap
pembentukan manusia di indonesia.
Seorang ahli pendidikan sebelum menangani pendidikan maka terlebih
dahulu mereka memeriksa sejarah tentang pendidikan baik yang bersifat
nasional maupun internasional. Dengan melihat sebuah sejarah maka mereka bisa
melihat tujuan dari pendidikan tersebut apakah sudah cocok dengan kondisi pada
saat ini. Guna membantu pendidik dalam mengenal pendidikan maka dalam
makalah ini akan dibahas landasan historis pendidikan di indonesia, Sejarah
pendidikan di dunia dan Pendidikan di Indonesia masa kini serta Berbagai
problematika yang dicatat sejarah terkait pendidikan Hal ini bertujuan agar
Mengetahui landasan historis Pendidikan Nasional Indonesia, mengetahui Sejarah
pendidikan di dunia dan Pendidikan di Indonesia masa kini serta mengetahui
problematika pendidikan di Indonesia masa kini.
Landasan historis memberikan peranan yang penting karena dari sebuah
landasan historis atau sejarah bisa membuat arah pemikiran kepada masa kini.
Menurut Pidharta, sejarah/historis adalah keadaan masa lampau dengan segala
macam kejadian atau kegiatan yang didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah
penuh dengan informasi-informasi yang mengandung kejadian, model, konsep,
teori, praktik, moral, cita-cita, bentuk dan sebagainya.
Dengan demikian, setiap bidang kegiatan yang ingin dicapai manusia
untuk maju, pada umumnya dikaitkan dengan bagaimana keadaan bidang tersebut
pada masa yang lampau. Demikian juga halnya dengan bidang pendidikan.
Sejarah pendidikan merupakan bahan pembanding untuk memajukan pendidikan
suatu bangsa.
6. Mengapa studi Pedagogik mengasumsikan kajian Psikologi Perkembangan
sebagai landasan praktek dan teori Pendidikan? Jelaskan secara rasional. (10)
Jawab :
Karena studi pedagogic beranggapan jika kajian psikologi perkembangan
sebagai landasan praktek dan teori Pendidikan akan memberikan pemahaman
mengenai perkembangan manusia baik perilaku dan tahapan berfikir manusia.
Pemahaman inilah yang dijadikan pedoman pendidik untuk menyusun dan
mengembangkan metode serta strategi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik di sekolah.
7. Jelaskan mengapa dalam praktek pendidikan seorang guru harus berteori? Apa
peranan teori pendidikan dalam praktek pendidikan dan pembelajaran?Apa yang
mungkin terjadi jika guru tanpa teori dalam praktek pendidikan dan
pembelajarannya? (10)
Jawab :
Mengapa dalam praktek pendidikan seorang guru harus berteori? karena
dengan menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
setidaknya guru dapat memahami apa dan bagaimana sebenarnya proses belajar
itu terjadi pada diri peserta didik, sehingga guru dapat mengambil tindakan
pedagogik dan edukatif yang tepat bagi penyelenggaraan pembelajaran.
Apa peranan teori pendidikan dalam praktek pendidikan dan
pembelajaran? Memberikan landasan dan kerangka berpikir: Teori pendidikan
membantu guru dalam memahami prinsip-prinsip yang mendasari pendidikan dan
merancang strategi pembelajaran yang efektif. Dengan memahami teori, guru
dapat mengembangkan kerangka berpikir yang memungkinkan mereka untuk
merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Memfasilitasi pemahaman dan refleksi: Teori pendidikan dapat
membantu guru dalam memahami dan merefleksikan praktek pembelajaran yang
mereka gunakan. Dengan memahami teori-teori pendidikan, guru dapat
mengevaluasi metode pembelajaran yang mereka gunakan dan memperbaiki
praktik mereka secara keseluruhan.
Mengembangkan kemampuan analisis dan pemecahan masalah: Teori
pendidikan dapat membantu guru dalam mengembangkan kemampuan analisis
dan pemecahan masalah. Dengan memahami teori pendidikan, guru dapat
mengembangkan kemampuan untuk menemukan solusi terbaik untuk situasi
pembelajaran yang berbeda.
Apa yang mungkin terjadi jika guru tanpa teori dalam praktek pendidikan dan
pembelajarannya?
a. Sulit merancang strategi pembelajaran yang efektif: Tanpa pemahaman yang
cukup mengenai teori pendidikan, guru mungkin kesulitan dalam merancang
strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
b. Tidak dapat mengevaluasi praktik pembelajaran mereka: Tanpa teori
pendidikan, guru mungkin kesulitan dalam mengevaluasi praktik pembelajaran
mereka dan memperbaiki kelemahan dalam praktik mereka.
c. Tidak dapat memperbaiki pembelajaran: Tanpa pemahaman yang cukup
mengenai teori pendidikan, guru mungkin kesulitan dalam menemukan solusi
terbaik untuk masalah yang muncul dalam pembelajaran dan memperbaiki
metode pembelajaran mereka.
8. Jelaskan masing-masing komponen dalam pendidikan dan kaitannya antar
komponen tersebut, yaitu rumusan Tujuan Pendidikan, Pendidik dan Peserta
didik, Isi pendidikan, Alat pendidikan utama, dan Kontekstual pendidikan.(10)
Jawab :
a. Tujuan Pendidikan: Tujuan pendidikan adalah rumusan atau pernyataan yang
memuat hasil yang diharapkan atau tujuan yang ingin dicapai melalui proses
pendidikan. Tujuan pendidikan biasanya didasarkan pada visi, misi, dan nilai-
nilai yang dipegang oleh lembaga pendidikan atau masyarakat di mana
pendidikan tersebut berada. Tujuan pendidikan juga dapat dikelompokkan
menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
b. Pendidik dan Peserta Didik: Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab
dalam proses pendidikan, sedangkan peserta didik adalah orang yang
menerima pendidikan. Hubungan antara pendidik dan peserta didik harus
didasarkan pada prinsip saling menghormati, saling menghargai, dan saling
mendukung. Pendidik harus memahami karakteristik peserta didik untuk
dapat memberikan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi
mereka
c. Isi Pendidikan: Isi pendidikan adalah materi atau substansi yang diberikan
dalam proses pendidikan. Isi pendidikan harus relevan dengan tujuan
pendidikan, konteks sosial, dan kebutuhan peserta didik. Isi pendidikan juga
harus diadaptasi dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin
pesat.
d. Alat Pendidikan Utama: Alat pendidikan utama adalah media yang digunakan
dalam proses pendidikan, seperti buku, papan tulis, komputer, dan internet.
Alat pendidikan utama harus dipilih dan diadaptasi dengan kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
e. Kontekstual Pendidikan: Kontekstual pendidikan adalah lingkungan sosial,
budaya, politik, dan ekonomi di mana proses pendidikan berlangsung.
Konteks pendidikan dapat mempengaruhi tujuan, isi, dan alat pendidikan
yang dipilih. Oleh karena itu, pendidikan harus disesuaikan dengan konteks
sosial dan budaya di mana pendidikan tersebut berada.
Keterkaitan kelima komponen tersebut yaitu Tujuan Pendidikan adalah
pedoman awal dalam menentukan isi dan metode pembelajaran yang akan
dilaksanakan di sekolah. Salah satu komponen sekolah yaitu pengejar atau
pendidik, hal ini memberikan kesempatan untuk pendidik memahami tujuan
Pendidikan dan karakteristik peserta didik. Pendidik dalam memahami tujuan
Pendidikan inilah yang akan dijadikan patokan pendidik dalam memilih alat
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Apabila kelima
komponen tersebut dipadukan maka Pendidikan akan efektif untuk dijalankan.
9. Mengapa rumusan tujuan pendidikan ada dalam Filsafat Pendidikan suatu bangsa?
Jelaskan bagaimana landasan filsafiah dan ilmiah yang anda gunakan! (5)
Jawab :
a. Mengapa rumusan tujuan pendidikan ada dalam Filsafat Pendidikan suatu
bangsa? Karena rumusan tujuan Pendidikan merupakan salah satu bagian yang
penting dalam menentukan arah dan tujuan yang akan diicapai oleh suatu
bangsa. Sehingga rumusan tujuan Pendidikan tersebut dapat dijadikan acuan
untuk menentukan arah yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan bangsa
atau filsafah bangsa.
b. Jelaskan bagaimana landasan filsafiah dan ilmiah yang anda gunakan!
1) Secara filsafat, rumusan tujuan pendidikan merupakan hasil refleksi dan
pertimbangan tentang tujuan hidup manusia dan bagaimana pendidikan
dapat membantu manusia mencapai tujuan hidup tersebut. Filsafat
Pendidikan menganggap bahwa pendidikan bukan hanya untuk
mengembangkan kemampuan intelektual semata, tetapi juga untuk
membentuk karakter dan moralitas yang baik, serta mempersiapkan
individu agar mampu berkontribusi secara positif bagi masyarakat dan
dunia.
2) Secara ilmiah, rumusan tujuan pendidikan didasarkan pada penelitian dan
pengembangan ilmu pendidikan, psikologi, dan sosiologi. Tujuan
pendidikan yang baik haruslah didasarkan pada pemahaman yang
mendalam tentang karakteristik dan kebutuhan peserta didik serta kondisi
sosial-budaya yang mempengaruhi proses pendidikan
10. Bagaimana menurut Anda tentang peranan Filsafat Pendidikan, Filsafat Ilmu, dan
Pedagogik dalam penyelenggaraan pendidikan di SD pada khususnya? Jelaskan
secara tegas peranan masing-masing! (10)
Jawab :
a. Filsafat Pendidikan : filsafat Pendidikan memainkan peranan krusial dalam
menentukan tujuan serta nilai Pendidikan. Filsafat Pendidikan membantu
membuat visi Pendidikan yang bermakna dan holistic, serta memberikan dasar
pemikiran serta landasan moral bagi seluruh aspek penyelenggaraan
Pendidikan di sekolah dasar.
b. Filsafat Ilmu : Filsafat ilmu memainkan kiprah yang sangat penting dalam
membantu para guru serta siswa sekolah dasar untuk mengetahui konsep serta
prinsip-prinsip dasar dari ilmu engetahuan. Filsafat ilmu membantu pengajar
untuk berbagi pengalaman yang lebih dalam tentang pengetahuan serta
memberikan pengarahan ihwal bagaimana cara mengajarkan konsep ilmu
pengetahuan secara efektif secara tepat.
c. Pedagogik : pedagogik memainkan peranan yang sangat penting dalam
membantu guru pada saat mengajar siswa sekolah dasar di dalam kelas.
Pedagogik membantu guru membuat strategi dan metode pembelajaran yang
efektif dan membantu siswa dalam memahami bagaimana mereka dapat
memperoleh pengetahuan serta keterampilan secara lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA:
https://wargamasyarakat.org/mendidik-mengajar-membimbing-dan-melatih/
diakses pada 8 Mei 2023
https://brainly.co.id/tugas/18697539 diakses pada 8 Mei 2023
Y. Suyitno (2021), LANDASAN PEDAGOGIK, Bandung:UMP
http://eprints.ulm.ac.id/6122/1/B2.%20Publikasi%20Buku%20Filsafat%20Pendidi
kan.pdf diakses pada 8 Mei 2023
Pidarta, Made. 2007. Landasan Pendidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak
Indonesia.Jakarta: PT Rineka Cipta
https://lib.ummetro.ac.id/index.php?p=show_detail&id=7606 diakses pada 8 Mei 2023

You might also like