You are on page 1of 12

Kelompok 5

1. Putri Theresia Pandiangan 140306021


2. Eka Fratama 140306023
3. Sri Dewi Mahyana 140306024
4. Siti Aisyah 140306025
5. Andriani Manik 140306026
6. Desi Valentina Purba 140306028
7. Indria Ningsih 140306029
8. Ari Mulyani Supraptiwi 140306030
9. Nopriyani Tarigan 140306032
10. Yunita fatma Dewi Nasution 140306034
11. Erwandi Simbolon 140306035
12. Ismail Fauzi Siregar 140306036
13. Danu Rasiddik Nasution 140306037
14. Febriansyah satria 140306038
PENGENALAN TERNAK

Jangkrik merupakan serangga lompat yang termasuk dalam family Gryllidae. Ada sekitar
seribu spesies jangkrik yang hidup terutama di daerah tropis. Banyak juga spesies yang hidup di
daerah yang beriklim sedang yaitu, dengan suhu 26-33 °C dan kelembaban 75-80 %.

Klasifikasi Gryllus miratus :


Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Klas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Sub Ordo : Ensifera
Famili : Gryllidae
Sub Famili : Gryllinae
Genus : Gryllids
Spesies : Gryllus mitratus (Jangkrik celiring atau jangkrik madu)
Gryllus testacius (Jangkrik cendawang)
Gryllus bimaculatus de geex (Jangkrik kalung)

Jangkrik-jangkrik yang hidup dan berkembang biak di Indonesia sebanyak sekitar 123 jenis,
dan belum diketahui dengan pasti asal usul bangsanya, karena belum terklarifikasi dengan baik dan
ada yang hanya nama daerahnya seperti jangkrik madu atau celiring.
Spesifikasi Gryllus miratus (Jangkrik madu)
Gryllus miratus (Jangkrik madu) memiliki warna coklat kehitaman, mempunyai kaki dan
leher lunak, garis putih melingkar dibatas antara leher dan perut yang akan pudar ketika berumur 20
hari. Postur tubuh sedang, lebih kecil dari jangkrik kalung/genggong, bunyi tidak terlalu berisik. Sehingga
cocok dimanfaatkan sebagai pakan burung kicauan karna memiliki kadar protein yang tinggi serta tidak
terlalu banyak mengandung air

Kekurangan dan kelebihan


 Kekurangannya adalah tentang suhu di sekitar tempat budidaya yang cukup panas
oleh karena itu peternak jangkrik membuat kandang dengan sistem tertutup dan
mengatur suhu yang nyaman bagi jangkrik, terdapat hama pengganggu yang dapat
masuk ke dalam kandang contohnya semut, serangga kecil, tikus, cicak dan ayam.
 Kelebihannya adalah bahan pakan yang mudah di dapat, seperti bayam, sawi,
kangkung, kol dll. Serta penambahan PUR ayam yang berguna untuk menaikan bobot
jangkrik. Jangka budidaya jangkrik yang cukup singkat yaitu 30 hari sehingga prospek
usahanya cukup bagus jika memiliki manajemen yang bagus pula
PEMELIHARAAN DAN BUDIDAYA

Syarat Lokasi ( Cahaya, Suhu, Tinggi )


Berdasarkan survai yang telah dilaksanakan dapat diketahui bahwa :
 lingkungan sangat berpengaruh pada pertumbuhan ternak jangkrik dan
keberhasilan dalam suatu budidaya.
 cuaca dan kelembaban juga sangat berpengaruh terhadap budidaya jangkrik oleh
sebab itu untuk mendapatkan kelembaban yang ideal peternak melakukan
semprot air jika suhu pada lingkungan tidak sesuai dengan syarat lokasi dapat
mengakibatkan mortalitas tinggi.
 Suhu lokasi sebaiknya berkisar antara 28-33 0C , Jika suhu pada tidak sesuai
dengan kebutuhan ternak jangkrik tersebut dapat mengakibatkan moratalitas
tinggi,
 Ruangan tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung, Sebaiknya jauh dari
pepohonan agar dapat menyerap panas matahari secara bebas.
Perkandangan
Bentuk kandang biasanya persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm,
lebar 60-100 cm sedangkan panjang 120-200 cm. Kotak kandang dapat di buat dengan
rangka kayu dan dinding triplek. Kandang biasanya di buat dengan penyangga kaki
yang dapat menghindarkan jangkrik dari serangan semut, tikus, cicak, ayam dan
serangga lain. Sebaiknya kandang di letakan di tempat yang sepi terlebih lagi
kandang peneluran. Untuk menjaga kandang seperti di habitatnya peternak memberi
tempat telur atau dedauan kering di dalam kotak kandang serta di bagian dinding
atas kandang di beri lakban agar jangkrik tidak dapat naik sampai ke atas kandang.
Kandang dibersihkan setiap masa panen dan semua isi dalam kandang di
ganti dengan yang baru, hal di lakukan agar mengurangi pertumbuhan jamur yang
dapat merugikan peternak jangkrik.
Manajemen / Pengelolaan Usaha
 Pada peternakan jangkrik milik Bapak Agus Salim, dilakukan budidaya seperti
pemberian pakan, pengontrolan penyakit, pembibitan, pencegahan penyakit pada
ternak jangkrik tersebut.
 Kemudian dalam segi pengelolaan usaha, peternakan jangkrik tersebut dikelola oleh
anggota keluarga Bapak Agus Salim sendiri.
 Pakan yang digunakan pada Peternakan ini dibeli didaerah sekitar tempat tinggal
peternak tersebut
 Keuntungan peternakan ini tidak hanya didapat dari hasil telur ternak jangkrik
tersebut, melainkan dari hasil samping yaitu berupa kotoran yang dijual per-karung,
dan dijual kepada mas yarakat sekitar untuk dijadikan pupuk tanaman.

Bibit
 Dalam segi pembibitan, peternakan ini mempunyai indukan sendiri yaitu jangkrik yang
telah dilakukan pemilihan dengan kualitas yang baik dan telah dilakukan penyortiran

Breeding
Pada Peternakan milik Bapak Agus Salim mempunyai indukan sendiri yang telah
dipilih dan disortir dengan kualitas yang baik. Telur yang dapat dijadikan indukan adalah
telur yang berumur 3-5 hari.
Feeding
Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam pemeliharaan jangkrik secara
intensif. Pada Peternakan milik Bapak Agus Salim
 jangkrik umur 5-10 hari diberi pakan labu jipang,
 umur 10-30 hari diberi pakan daun ubi.
 Selain itu, digunakan juga pakan tambahan berupa pur ayam yang bertujuan untuk
menaikkan bobot badan dan menimbulkan warna yang mencolok pada ternak jangkrik
tersebut.
 Pakan yang diberikan pada ternak dilkukan sebanyak dua kali sehari yaitu pada pagi
dan siang hari.
 Pemberian pakan basah hanya 3 hari 1 kali, hal ini untuk mendapatkan hasil clondo
yang berkualitas baik dan tidak lembek .

Pemeliharaan
Pada peternakan milik Bapak Agus Salim dilakukan pemisahan kandang antara
jangkrik induk dan anakan. Selain itu dilakukan penyemprotan pada ternak jangkrik
dikarenakan jangkrik hidup pada suhu yang lembab sehingga apabila terjadi musim
kemarau maka mortalitisnya akan sangat tinggi. Penyemprotan air pada ternak jangkrik
umur <30 hari harus rajin dilakukan, sedangkan pada umur >30 hari penyemprotan
dilakukan dengan cara di embun-embunkan saja.
 Penyakit, Hama & Penyebabnya
Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yg serius menyerang jangkrik.
Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yg menempel di daun. Sedangkan hama yg
sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak & ular.
 Pencegahan Serangan Hama & Penyakit
Untuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan & daun tempat
berlindung yg tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik dpt diatasi
dengan membuat dengan membuat kaleng yg berisi air, minyak tanah atau mengoleskan
gemuk pada kaki kandang.
 Pemberian Vaksinasi & Obat
Untuk saat ini karena hama & penyakit dapat diatasi secara prefentif, maka
penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat & vaksinasi
tidak diperlukan.
ANALISIS USAHA

Potensi Ternak Jangkrik


Beternak jangkrik adalah bisnis yang menjanjikan dan sudah banyak dikenal
oleh banyak masyarakat, dengan biaya yang sangat murah dan bisa memanfaatkan
waktu kita bekerja dan usaha. Banyak manfaat dan potensi dari ternak jangkrik, antara
lain:
 Pakan hewan peliharaan  Jangkrik telah banyak dimanfaatkan sebagai pakan utama
maupun pakan tambahan pakan burung berkicau, seperti poksay, kacer, hwambie.
 Pengganti Tepung Kandungan protein yang tinggi pada jangkrik hasil ternak dapat
diolah menjadi tepung. Setelah diolah menjadi tepung dapat dimanfaatkan menjadi
bahan dasar dalam berbagai pemanfaatan.
 Bahan Kosmetik Hasil penelitian tentang kandungan nutrisi dan senyawa
bermanfaat pada tubuh jangkrik telah membawa pengetahuan tentang pemanfaatan
jangkrik dalam bidang kosmetik.
 Hewan uji Jangkrik digunakan sebagai hewan uji yang sangat penting bagi
penelitian toksikologi dan fisiologi serangga seperti di beberapa negara Amerika
Serikat, Kanada, India dan juga Indonesia.
Perhitungan

Pada usaha jangkrik dapat diketahui, bahwa:


Fixed cost modal awal Rp. 10.000.000,-
Variable cost biaya pakan Rp. 792.000,-
Harga per-unit jangrik per-box Rp. 440.000,-

Break Event Point


Total biaya tetap + Total biaya tidak tetap
BEP Unit =
Harga Jual per−unit

10.000.000 + 792.000
= 440.000

= 24.527

Total biaya tetap + Total biaya tidak tetap


BEP Harga =
Jumlah produksi

10.000.000 + 792.000
= 40

= 268.225
Penerimaan
R/C = Total biaya

6 kotak x 8 kilogram x 55.000


= 792.000
= 3,3

Laba Bersih
B/C = Total biaya

2.640.000−(792.000+20.834)
= 792.000
1.827.166
= 792.000

= 2,3

You might also like