You are on page 1of 30

CRITICAL BOOK REVIEW

“Komunikasi Bisnis”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Bisnis

Dosen Pengampu : Bapak. Wisnu Rayhan Adithya, M.Si

Disusun oleh:

T RENDY JULIAN (7212610001)


RIDHO RIZKILLAH (7212610003)
NATANAEL SITINDAON (7213210016)
JEREMY MARPAUNG (7213210015)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan karunia
nya kepada kita semua sehinggga kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review
Komunikasi Bisnis ini dan semoga bisa bermanfaat untuk kita semua sebagai pembelajaran kita.

Saya menyadari mungkin tugas Critical Book Review Komunikasi Bisnis ini masih
belum sempurna. Oleh karena itu saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang bisa
bermanfaat dan membangun guna menyempurnakan tugas ini.

Akhir kata kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih dan memohon maaf bila ada
kata dan penulisan saya yang salah. Semoga makalah ini bermaanfaat untuk menambah
pengetahuan bagi pembaca.

BINJAI, 24 Maret 2022

KELOMPOK 10

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ................................................................................................................4
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR.........................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan Critical Book Review...........................................................................4
1.3 Manfaat Penulisan Critical Book Review.........................................................................4
1.4 Identitas Buku Yang di Revies.........................................................................................5
BAB 2.....................................................................................................................................6
RINGKASAN BUKU...........................................................................................................6
2.1 Ringkasan Buku ...............................................................................................................6
BAB 3...................................................................................................................................28
PEMBAHASAN..................................................................................................................28
3.1 Kelebihan Buku..............................................................................................................28
3.2 Kelemahan Buku ...........................................................................................................12
BAB 4...................................................................................................................................29
PENUTUP...........................................................................................................................29
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................29
4.2 Saran...............................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................30

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR

Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas
dan menganalisis sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang
lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.

Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami. Terkadang
kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan seperti dari
segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR Komunikasi Bisnis
ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi pada pokok pembahasan
tentang Komunikasi Bisnis.

1.2 Tujuan CBR

Adapun tujuan Critical Book Review yaitu:

 Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Komunikasi Bisnis
 Untuk Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berpikir secara kritis dan inovatif.
 Untuk dapat lebih mengetahui isi atau bagian-bagian materi tentang Komunikasi dan
Bisnis

1.3 Manfaat CBR

Dengan penulisan laporan critical book review ini, bagi penulis manfaat dari penulisan
ini adalah penulis dapat semakin paham dan tahu bagaimana cara mengkritik buku. Jikalau bagi
pembaca manfaat dari penulisan laporan critical book review ini yaitu menambah ilmu dan
wawasan pembaca tentang Komunikasi dan bisnis.

4
1.4 Identitas Buku yang Direview

Judul Buku Komunikasi Bisnis


ISBN 978-623-92765-0-8
Penerbit Seval Literindo Kreasi
Kota Terbit Lombok Barat
Tahun Terbit 2023
Penulis Syubhan Akib, Dkk
Tebal Buku 150 Halaman

5
BAB II

RINGKASAN BUKU

Ringkasan Buku Utama

BAB I (BENTUK DAN LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS)

A. Pendahuluan
Komunikasi merupakan sebuah kebutuhan dasar dalam seorang manusia sebagai
makhluk sosial. Dengan komunikasi, hubungan antarmanusia bisa terjalin dan interaksi
sosial terjadi. Komunikasi sendiri memiliki banyak fungsi, mulai dari to understand
(membuat orang menjadi mengerti); to persuade (meyakinkan); to influence (memengaruhi);
to entertain (menghibur); to inspire (memberikan inspirasi, ide, gagasan); to educate
(mendidik); dan to inform (memberikan informasi).
B. Hambatan dalam Berkomunikasi
1. Hambatan Antropologis Hambatan ini berkaitan dengan perbedaan budaya antar orang
atau kelompok yang berkomunikasi sehingga rentan menimbulkan kesalahpahaman.
2. Hambatan Fisik Hambatan ini muncul bukan hanya terkait kondisi fisik komunikator
atau komunikan yang tengah berinteraksi, tapi juga terkait pula dengan kondisi
lingkungan fisik saat proses komunikasi berlangsung.
3. Hambatan Psikologis Hambatan ini hadir saat komunikator atau komunikan memiliki
masalah secara psikologis yang membuat proses pengiriman atau pemaknaan pesan yang
disampaikan menjadi terhambat.
C. Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi adalah sebuah pesan kepada semua pihak yang ada didalam sebuah
perusahaan y ang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu demi kepentingan bisnis pelaku
komunikasi. Para ahli yang bernama (Rosenblatt, 1977) berpendapat bahwa komunikasi
adalah sebuag Kegiatan pertukaran informasi, pendapat, gagasan dan lainnya yang memiliki
tujuan tertentu yang disajikan secara personal maupun impersonal lewat simbol-simbol atau
sinyal-sinyal demi mencapai tujuan organisasi.
D. Faktor-Faktor Efektivitas Komunikasi Bisnis

6
1. Perception yaitu Seorang praktisi komunikasi bisnis membaca persepsi dari khalayak
yang ditujunya berkaitan banyak hal. Praktisi komunikasi bisnis juga harus bisa
memprediksi persepsi khalayak setelah informasi tersampaikan. Hal ini penting untuk
melihat sejauh mana pesan tersebut sampai sesuai dengan yang diinginkan.
2. Information and Technology Supporting yaitu Seorang praktisi komunikasi bisnis
mengikuti dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang.
3. Accuracy yaitu Seorang praktisi komunikasi bisnis bertindak tepat dan menyampaikan
informasi yang akurat. Hal ini berguna agar komunikan bisa mengerti apa yang
disampaikan oleh komunikator.
E. Ruang Lingkup Komunikasi Bisnis
Di posisi internal, seorang praktisi komunikasi bisnis harus mampu berinteraksi dengan
pemegang saham, pejabat perusahaan, dan karyawan. Sedangkan di posisi eksternal, seorang
praktisi komunikasi bisnis akan berhadapan dengan rekan bisnis, pemasok, lembaga
pemerintah, regulator, pelanggan, badan industri, mitra, media, akademisi, hingga
masyarakat umum.
F. Kompenen Komunikasi Bisnis
1. Komponen Sumber atau Komunikator. Yaitu, sumber atau komunikator adalah variabel
yang sangat penting untuk membuat pesan yang disampaikan diterima dengan baik oleh
komunikan.
2. Kompenen pesan. seorang praktisi komunikasi bisnis harus mampu menguasai teknik
penyusunan dan penyampaian pesan agar interaksi dan komunikasi berlangsung efektif
3. Komponen Penerima. Mengetahui siapa penerima pesan adalah suatu hal yang penting
untuk dicermati.
4. Komponen Konteks.Setiap kegiatan komunikasi berlangsung dalam suatu konteks
tertentu.
5. Komponen SaluranSebuah pesan yang disampaikan komunikator pada komunikan pasti
membutuhkan saluran komunikasi tertentu sebagai medium penyampaian pesan
6. Komponen Efek. seorang praktisi komunikasi bisnis harus memperhatikan efek dari
komunikasi atau pesan yang disampaikan dan melihat sejauh mana efektifitas
komunikasi tersebut mencapai target yang sudah ditentukan.

BAB II (KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI)

7
A. Pengertian dan Karateristik Organisasi
Para ahli yang bernama Hanafi (2019) mengemukakan pendapat bahwa organisasi
merupakan “sekelompok orang yang bekerjasama dengan terkoordinasi, dengan cara
yang terstruktur, tuk mencapai tujuan tertentu, untuk jangka waktu yang lama”.
Karakteristik organisasi dapat diartikan sebagai berikut adanya banyak orang
yang terlibat, adanya pembagian tugas dan tanggungjawab, adanya pusat kekuasaan,
adanya ketergantungan antar orang dalam organisasi, koordinasi antar anggota organisasi,
adanya interaksi yang berulang-ulang.
B. Komunikasi dalam Peranan Manajer
Peran Pengambilan
Peran antarpribadi Peran Informasional Keputusan

Bagaimana manajer Bagaimana manajer


Bagaimana manajer memproses dan berinteraksi dengan
berinteraksi dengan melkasanakan fungsi orang, sebagai:
orang, sebagai: pertukaran informasi :
1. Wirausaha
1. Figur Bapak 1. Memonitor (Entrepreneur).
(Figure head) (Monitoring). 2. Pemecah masalah
2. Pemimpin 2. Penyebar (Disturbance
(Leader) informasi handler)
3. Penghubung Disseminator 3. Pengalokasi
(Liaison) 3. Juru bicara (Spoke sumberdaya
persons) (Resource

C. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi


1. Fungsi informatif adalah biasanya sebuah organisasi berjalan dengan menggunakan
sebuah sistem pemrosesan informasi (information-processing system). Setiap anggota
organisasi baik di posisi bawah maupun atas, akan memerlukan informasi sebanyak-
banyaknya dalam waktu yang tepat, sehingga bisa melaksanakan pekerjaannya dengan
baik.

8
2. Fungsi Regulatif yaitu didalam sebuag komunikasi harus berkaitan dengan peraturan-
peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Dalam sebuah organisasi, ada dua hal
yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu: atasan atau orangorang yang berada
dalam posisi manajemen, dan bawahan atau pihak yang diatur.
3. ungsi Persuasif yang dimana seorang karyawan akan sukarela dalam mengerjakan
pekerjaan yang akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding pekerjaan
yang merupakan perintah pimpinan dengan memperlihatkan kekuasaan dan
kewenangannya
4. Fungsi Integratif Dalam sebuah organisasi yaitu komunikasi yang memiliki fungsi untuk
memadukan antar bagian yang berbeda, sehingga aktivitas organisasi menjadi utuh dan
terpadu.
D. Etika dalam Berkomunikasi
1. Menghindari perkataan yang menyerang pribadi individu.
2. Menggunakan bahasa yang lazim atau dimengerti bersama oleh para peserta
komunikasi.
3. Berkomunikasi secara lugas, singkat, jelas, dan mudah dipahami.
4. Mengindari komunikasi yang menyerang pimpinan, tidak menyebarkan hoaks atau
informasi yang tidak benar mengenai pemimpin.
5. Menggunakan saluran informasi sesuai dengan jalur yang seharusnya.
E. Hambatan dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Individu
1. Perbedaan persepsi yaitu Setiap individu mempunyai persepsi atau cara pandang yang
berbeda atas sesuatu sesuai dengan pengalaman dan latar belakang yang dimiliki.
2. Penyaringan yang salah Seringkali dalam berkomunikasi orang lebih melihat siapa
penyampai pesan dan mengabaikan isi pesan.
3. Permasalahan bahasa yaitu Bahasa merupakan salah satu alat untuk berkomunikasi,
oleh karenanya dalam berkomunikasi harus menggunakan bahasa yang dipahami oleh
lawan bicara. Contohnya orang jawa berbincang dengan orang batak.
4. Keterbatasan fisik yaitu Berkurangnya fungsi fisik yang digunakan untuk
berkomunikasi, seperti kurang pendengaran, cadel, atau penglihatan yang kuang jelas
sangat memengaruhi efektivitas komunikasi.

9
Hambatan dalam Organisasi

1. Terlalu banyak informasi (Overload) yaitu Seseorang mempunyai keterbatasan


dalam mengingat banyak pesan, sehingga terlalu banyak pesan yang harus diingat
akan menjadikan rentan untuk lupa akan pesan tersebut.
2. Kurang kepercayaan (Lack of trust) Saling percaya antara komunikator dengan
komunikan menjadi modal kelancaran komunikas
3. Struktur komunikasi yang tidak memenuhi syarat (inadequate) Ketika komponen
dalam struktur komunikasi tidak memenuhi syarat, maka komunikan akan
mengalami hambatan dalam menerima pesan.

BAB III (KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN ANTARBUDAYA)

A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi


1. Latar belakang budaya yaitu Interpretasi atau mengartikan suatu pesan akan terbentuk
dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang
budaya antara komunikator dengan komunikan, maka komunikasi akan semakin efektif.
2. Ikatan kelompok atau group yaitu Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat
memengaruhi cara mengamati pesan yang diterima.
3. Harapan yaitu dapat memengaruhi penerimaan suatu pesan, sehingga dapat menerima
pesan sesuai dengan apa yang diharapkan.
4. Pendidikan yaitu Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan semakin kompleks
sudut pandang/perspektif dalam menyikapi isi suatu pesan yang disampaikan.
B. Komunikasi Interpersonal
Menurut para ahli yang bernama (Purwanto, 2003) mengemukakan pendapat bahwa
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communicaton) merupakan bentuk komunikasi yang
lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hari antara dua orang atau lebih untuk mencapai
tujuan tertentu
Terdapat 3 hal penting yang perlu diperhatikan agar terbentuknya komunikasi
antarpribadi yang efektif, antara lain:
1) Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih;
2) Menggunakan media tertentu, misalnya telepon, telepon seluler, atau bertatap muka
(face to face);

10
3) Bahasa yang digunakan bersifat informal (tidak baku), tidak menggunakan bahasa
daerah, bahasa pergaulan, atau bahasa campuran.
C. Komunikasi Antarbudaya
Para ahli yang bernama (Feriyanto & Triana, 2015) mengemukakan pendapat bahwa
Komunikasi Antarbudaya (Intercultural Communication) adalah proses pertukaran pikiran
dan makna antara orang-orang yang berbeda budaya. Jadi komunikasi antar budaya
merupakan komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki perbedaan negara,
kelompok ras atau komunitas bahasa.
D. Jebakan Komunikasi AntarBudaya
1. Etnosentisme, Yaitu orang yang memandang bahwa kelompok etniknya atau budayanya
yang paling baik di dunia ini.
2. Diskriminasi, yaitu memberikan perlakuan yang berbeda pada individu karena statusnya
sebagai minoritas.
3. Stereotip, yang sesungguhnya merupakan generalisasi pada individu kelompok dan etnik
tertentu sehingga kita menyimpulkan orang yang berasal dari etnik tertentu memiliki sifat
dan watak tertentu.
E. Penerapan Komunikasi Bisnis Antarbudaya
Para ahli yang bernama McNab (Iriantara, 2015) memberikan saran, bahwa untuk bisa
melaksanakan komunikasi lintasbudaya atau komunikasi antarbudaya yang efektif, harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengembangkan pengertian yang mendasar tentang keragaman budaya;
2. Keterbukaan terhadap perspektif yang berbeda;
3. Bisa menerima dan menyesuaikan dengan berbagai komunikasi
4. Memiliki ketrampilan menyimak dan bertanya yang efektif

BAB IV (PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS)\

A. Definisi Perencanaan Bisnis


Perencanaan bisnis adalah sebuah proses dalam penentuan dari suatu pikiran atau
perasaan kemudian menuangkannya ke dalam suatu lambang untuk mencapai tujuan
komunikasi organisasi. Menurut para ahli yang bernama Andre Hardjana (2016), berpendapat
bahwa perencanaan bisnis merupakan sebagai suatu proses penyampaian informasi, gagasan,

11
pendapat atau instruksi pada target tertentu baik secara antarpersonal maupun impersonal
melalui lambang, sinyal maupun bahasa.
B. Jenis- Jenis Pesan Bisnis
1. Komunikasi Lisan.
Komunikasi lisan adalah sebuah komunikasi yang dilakukan antara dua orang
secara langsung (tatap muka), melalui telepon, wawancara, pidato, seminar, pelatihan,
program pelatihan, lokakarya, radio, televisi, teleconference, video conference dan
presentasi bisnis. Salurannya yaitu .
i. Diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima, pesan relatif sederhana
dan mudah dimengerti.
ii. Tidak memerlukan catatan permanen.
iii. Penerima dapat dikumpulkan dengan mudah dan ekonomis.
2. Komunikasi Tulisan
Komunikasi tertulis adalah sekumpulan dari komunikasi yang dapat disampaikan
oleh komunikator yang diterapkan menggunakan tulisan melalui sebuah media dengan
berbagai macam bentuk, seperti surat, memo, proposal dan laporan, e-mail, computer,
faks, dan telegram. Salurannya yaitu :
i. Tidak memerlukan feedback langsung dari penerima pesan.
ii. Pesan terinci serta kompleks.
iii. Diperlukan perencanaan yang baik.
C. Proses Penyusunan Pesan Bisnis
1. Perencanaan pesan
A. Penentuan tujuan. Dalam penyampaian pesan bisnis, setiap individu memiliki tujuan
yang berbeda. Pesan bisnis sangat berperan dalam menciptakan citra perusahaan.
Oleh karena itu, tujuan yang disampaikan harus jelas, terukur, serta tidak
bertentangan dengan tujuan organisasi.
B. Analisis Audiens Setelah maksud dan tujuan disampaikan dengan baik, tahapan
selanjutnya adalah melakukan analisis audiens atau pembaca, yaitu tentang apa, siapa,
kapan, dan bagaimana sebaiknya pesan-pesan bisnis tersebut disampaikan.

12
C. Penentuan Ide Pokok Setiap pesan bisnis akan bermuara pada satu ide pokok. Ide
pokok merupakan sesuatu yang menjadi pokok bahasan utama dalam menyampaikan
pesan bisnis.
D. . Pemilihan Saluran dan Media Pemilihan saluran dan media sebaiknya disesuaikan
dengan sifat pesan, tingkat kerahasiaan, biaya pengiriman, formalitas, dan harapan
penerima
2. Pengorganisasian Pesan
Memiliki tujuan agar penerima memahami pesan bisnis tersebut. Maka dari itu, untuk
mempercepat dan meningkatkan efisiensi penyusunan pesan perlu mengorganisasikan
pesan dengan baik agar audiens mudah memahami dan menerima pesan yang
disampaikan.
3. Revisi Pesan
Revisi pesan bisnis merupakan memperbaiki pesan bisnis agar pesan bisnis yang
telah direncanakan dan dibuat dapat ditinjau ulang atau dapat disempurnakan untuk
menghindari adanya kesalahan dalam berbahasa. Revisi pesan dapat dimulai dengan
membaca secara cepat pada isi, organisasi dan format penulisannya. Lalu dilanjutkan
dengan menulis ulang pesan agar kalimat efektif.
D. Tujuan Perencanaan Pesan Bisnis
1. Memberi informasi.
Untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak
lain, misalnya suatu perusahaan yang membuka lowongan kerja dengan kualifikasi
tertentu.
2. Memberi persuasi.
Untuk memberikan persuasi kepada pihak lain agar hal yang disampaikan dapat
dipahami dengan baik dan benar, hal ini dilakukan terutama yang berkaitan dengan
penegasan atau konfirmasi pesanan pelanggan atau negosiasi dengan pelanggan.
3. Melakukan kolaborasi.
Untuk berkolaborasi serta menjalin kerja sama bisnis dengan orang lain, sehingga
melalui jalinan komunikasi bisnis tersebut akan memudahkan dalam melakukan kerja
sama bisnis

13
BAB V (KORESPONDENSI SURAT DIGITAL)

A. Pengertian Surat
Surat adalah salah satu media komunikasi karena di dalamnya terdapat proses penyampaian
informasi dari pengirim (komunikator) kepada penerima (komunikan).
B. Pemahaman Umum Mengenai Surat
1) Fungsi Surat
a) Alat komunikasi tertulis. Baik digital maupun digital, surat merupakan salah satu alat
komunikasi tertulis karena kebutuhannya yang dipilih sesuai peruntukannya.
b) Tanda bukti tertulis. Dengan adanya dunia digital maupun nondigital, maka surat
dapat dipergunakan sebagai bukti otentik dalam apabila terjadi perselisihan ataupun
kepentingan lainnya.
c) cAlat pengingat. Dengan adanya surat, maka manusia dapat mengingat hal-hal apa
saja yang diperlukan, misalnya kapan melahirkan, di mana kejadian perkara
diselesaikan, kapan perjanjian jual beli dilaksanakan, bagaimana menyelesaikan
permasalahan sesuai kesepakatan dalam pasal-pasal di dalam surat perjanjian.
2) Penggolongan Surat
a) Surat resmi dinas pemerintah dan swasta berisikan kedinasan dan dibuat instansi
pemerintah, organisasi atau perusahaan yang berisikan kedinasan.
b) Surat bisnis atau niaga merupakan surat berisikan bisnis atau niaga.
c) Surat sosial berisikan kegiatan sosial atau nirlaba.
3) Penggolongan Surat Menurut Banyaknya Sasaran
a) Surat biasa yang ditulis bukan hal rahasia dan bersifat biasa dengan beramplop atau
tidak beramplop.
b) Surat edaran merupakan surat pemberitahuan yang disampaikan individu atau
organisasi kepada organisasi atau individu lainnya.
c) Surat pengumuman merupakan surat yang ditujukan kepada para pegawai atau
masyarakat luas.
C. Pengertian Surat Digital
Surat digital adalah transformasi surat yang semula konvensional, manual, atau nondigital
menjadi digital karena adanya globalisasi, disruptif, dan revolusi industri. Selain itu, surat
digital dipergunakan sebagai respons positif untuk surat masuk dan surat keluar. Dengan

14
adanya surat digital, maka memudahkan penyampaian informasi dapat memudahkan proses
administrasi dan manajamen menjadi berbasis elektronik yang semula manual atau
konvensional.
D. Unsur-Unsur Surat Digital
Unsur-unsur yang terdapat pada arsip elektronik adalah kabinet virtual, map virtual, dan
lembaran arsip. Kabinet Virtual merupakan database yang meniru bentuk dari kabinet nyata
yang dipergunakan pada sistem kearsipan konvensional.
E. Jenis-Jenis Surat Digital
a) E-mail yaitu singkatan dari Electronic Mail atau dalam bahasa Indonesia disebut Surat
Elektronik (Surel). Email merupakan sarana dalam mengirim surat yang dilakukan
melalui media internet.
b) Aplikasi dan Website Persuratan (E-Office) yaitu Kelebihan aplikasi dan website
persuratan dibandingkan dengan email adalah canggihnya peran dari sistem persuratan
ini. Sistem persuratan ini membuat koordinasi jauh lebih mudah. Kecepatan dalam proses
disposisi akan memudahkan pekerja untuk berkoordinasi dalam melakukan tugasnya.

BAB VI (KOMUNIKASI PRESENTASI DAN PANGGILAN VIDEO)

A. Pengertian Komunikasi Presentasi


Komunikasi adalah keterampilan yang kompleks. Para ahli yang bernama Goffey
& Loewy (2010) mengemukakan pendapat bahwa keterampilan komunikasi mencakup
beberapa keterampilan yang saling melengkapi yaitu keterampilan membaca,
mendengarkan, nonverbal, berbicara, dan menulis.
B. Pesan Verbal dalam Presentasi
a) Mulailah dengan jeda dan sampaikan kalimat pertama dari apa yang telah Anda
hafalkan.
1) Mulailah dengan janji yang realistis yang memunculkan harapan hadirin
(misalnya, “Di akhir presentasi ini, Anda akan tahu bagaimana cara meningkatkan
penjualan hingga 50 persen”).
2) Contoh lain pembukaan adalah dengan menceritakan kisah yang mengharukan
atau dengan menggambarkan masalah serius yang melibatkan hadirin

15
b) Bangun dan pertahankan kontak mata yaitu Kontak mata yang tepat menandakan
minat, perhatian, kekuatan, dan kredibilitas. Saat akan memulai presentasi, tarik
perhatian dengan memperhatikan seluruh hadirin sebagai tanda bahwa Anda
menerima semua pendengar. Beri waktu dua hingga lima detik untuk menghindari
kontak mata yang hanya sekejap atau tidak meyakinkan.
c) cKontrol suara dan kosakata. Yaitu dapat diartikan berbicara dengan nada sedang
tetapi cukup keras untuk didengar. Hilangkan statis verbal, seperti ah, eh, seperti, lho,
dan um. Diam lebih baik daripada pengisi yang tidak berarti saat memikirkan ide
selanjutnya.
d) Lewatkan permintaan maaf. Yaitu menghindari pembukaan yang lemah, seperti
“Saya tahu Anda pernah mendengar ini sebelumnya, tetapi kami tetap perlu
meninjaunya”. Atau “Saya mengalami masalah dengan komputer dan slide, jadi
bersabarlah”.
C. Pesan NonVerbal Dalam Presentasi
Komunikasi nonverbal sering tidak terencana atau kurang terstruktur (Purwanto,
2019) namun memiliki pengaruh yang lebih besar dari pada komunikasi verbal (Guffey &
Lowey 2014; Purwanto, 2019). Meskipun dapat berdiri sendiri, komunikasi nonverbal
seringkali berkaitan erat dengan komunikasi lisan (Purwanto, 2019). Dalam presentasi,
kepekaan untuk membaca isyarat nonverbal dapat membantu kita untuk lebih tepat
menerjemahkan maksud dan sikap hadirin.
Para ahli yang bernama Guffey & Lowey (2014) mengemukakan teknik yang
bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan komunikasi nonverbal pada saat
melakukan presentasi sebagai berikut:
a) Gunakan postur tubuh untuk menunjukkan minat. Dorong interaksi dengan
mencondongkan tubuh ke depan, duduk atau berdiri tegak, dan terlihat waspada.
b) Tingkatkan keterampilan decoding. Perhatikan ekspresi wajah dan bahasa tubuh
orang lain untuk memahami keseluruhan pesan verbal dan nonverbal yang sedang
dikomunikasikan.
c) Gali untuk mendapat informasi lebih dalam. Ketika Anda menangkap isyarat
nonverbal yang bertentangan dengan makna verbal, carilah petunjuk tambahan

16
dengan sopan (Saya tidak yakin apakah saya mengerti, tolong ceritakan lebih lanjut
tentang..., atau Apakah maksud Anda adalah…)

BAB VII (Menyusun Proposal Bisnis)

A. Persepsi Proposal Bisnis


Proposal dapat dikaitkan dengan uang. Padahal sesungguhnya tidak seperti itu. Proposal
adalah dokumen tertulis yang disiapkan secara terstuktur yang berisi gambaran dan proyeksi
untuk mendirikan atau mengembangkan sebuah peluang bisnis antar lembaga, perusahaan,
usulan kegiatan, sampai pada pemecahan masalah yang menggambarkan bagaimana sebuah
organisasi dapat memenuhi kebutuhan pihak lain. Proposal ini dapat membantu Anda
mendapatkan pembiayaan, mempertajam strategis, serta mencapai tujuan anda. Karena itu,
sebagai media komunikasi, proposal bisnis biasanya dibuat secara menarik dan seringkas
mungkin namun cukup menggambarkan apa yang diharapkan. Sebuah proposal harus
menjawab pertanyaan ini yaitu :
1) Masalah apa yang akan Anda pecahkan?
Menunjukkan bahwa Anda mengerti masalahnya dan kebutuhan
organisasi/perusahaan.
2) Bagaimana Anda akan memecahkan masalahnya?
Buktikan bahwa metode Anda adalah feasible. Tunjukkan bahwa solusi bisa Anda
temukan dalam waktu yang disediakan perusahaan. Spesifikasikan topik yang akan
diinvestigasi. Terangkan bagimana Anda mengumpulkan data.
3) Apa sebenarnya yang akan Anda berikan untuk kami?
Spesifikasikan produk yang bisa terukur yang akan Anda produksi. Terangkan
bagaimana Anda akan mengevaluasinya.
B. Fungsi Proposal Bisnis
1. Sebagai kerangka untuk mendirikan suatu usaha.
2. Sebagai bahan perbandingan antara rencana sebelumnya dengan target yang ingin
dicapai.
3. Untuk merancang strategi bisnis serta menggali kelebihan maupun kekurangannya,
peluang yang dapat diraih, dan tantangan yang dihadapi.

17
4. Untuk membantu wirausahawan dalam mengkaji bidang usaha yang dijalankan melalui
sudut pandang orang lain.
5. Sebagai acuan untuk mengembangkan bisnis.
C. Langkah-Langkah dalam Menyusun Proposal Bisnis
1. Memilih format proposal. Perhitungkan juga jumlah halaman proposal Format dan
jumlah halaman akan ditentukan, kepada siapa diajukan dan masalah yang diungkakan
dalam proposal.
2. Menyiapkan sampul/jilid untuk proposal tersebut. Dalam lembar sampul/jilid, kita
cantumkan “judul proposal” yang ditulis dengan jelas dan ukuran hurufnya biasanya
lebih besar dan menggunakan huruf capital. Judul harus mencerminkan isi. 3.
3. Menyiapkan segala sesuatu yang akan masuk ke dalam bagian isi proposal. Secara cermat
kita tentukan rencana pengorganisasisan isi. Penting juga perhatikan panggunaan gaya
bahasa, apakah bersifat personal atau impersonal, yang harus kita gunakan secara
konsisten.
4. Membuat rangkuman proposal dan bila memungkikan masukkan pula kesimpulan dan
rekomendasi.
5. Cara penulisan dengan mengikuti kaidah-kaidah dalam Bahasa Indonesia, yang dikenal
dengan konsep Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Di dalam EYD ini sudah diatur misalnya
cara penulisan gelar akademik seperti perbedaan penulisan gelar dokter dan doctor, cara
penulisan alamat, penggunaan tanda baca seperti titik (.), titik koma (;) dan koma (,).
D. Informasi yang Tercakup dalam Proposal Bisnis
1. Membuat Pendahuluan
2. Mencantumkan Profil Badan Usaha.
3. Buatlah Struktur Organisasi Perusahaan.
4. Jelaskan Produk Bisnis
5. Menentukan Target Pasar
6. Menyusun Strategi Promosi dan Pemasaran
7. Menyusun Laporan Keuangan
8. Membuat Bagian Penutup.
9. Menyertakan Lampiran
10. Membuat Tampilan Luar Proposal yang Menarik

18
BAB VIII (Laporan Bisnis)

A. Definisi Laporan Bisnis


Laporan Bisnis adalah sebuah dokumen formal yang ditulis secara to-thepoint untuk
menyampaikan informasi secara ringkas namun jelas. Laporan bisnis merupakan dokumen
penting yang dapat memberikan insight terkait bisnis atau perusahaan. Laporan bisnis
sebagian besar digunakan untuk komunikasi internal dalam suatu organisasi walau dapat
penggunaannya dapat diperluas menjadi komunikasi eksternal. Para ahi yang bernama
William C. Himstreet dan Wayne M. Baty mengemukakan pendapat bahwa laporan bisnis
merupakan penyampaian informasi dari suatu bagian organisasi atau dari satu instansi ke
lainnya atau lembaga ke lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau
pemecahan masalah.
B. Jenis- Jenis Laporan Bisnis
1. Laporan Bisnis Informasi Laporan jenis ini ketika pimpinan meminta data yang murni
objektif, yaitu fakta biasa tanpa penalaran atau hasil potensial. Sebagai contoh, laporan
tenaga kerja yang menyatakan jumlah karyawan di perusahaan, tugas, departemen
pekerjaan, dan tanggung jawab mereka.
2. Laporan Analitis Laporan yaitu laporan yang digunakan ketika beberapa data penting
perusahaan harus dianalisis untuk membuat keputusan yang tepat. Contohnya,
menganalisis penurunan penjualan pada tahun keuangan terakhir. Laporan ini terdiri dari
angka penjualan, perbandingan angka tersebut dengan tahun-tahun sebelumnya, dan
menemukan alasan penurunan tersebut.
3. Laporan penelitian disusun antara lain ketika sesuatu yang besar akan dating. Ini dapat
berupa peristiwa merger atau akuisisi potensial, atau lini produk baru, atau pergeseran
cara kerja saat ini. Perubahan besar membutuhkan laporan komprehensif yang
mempelajari semua implikasinya.
4. Laporan Penjelasan Laporan Penjelasan berisikan proyek individual Anda ke seluruh tim.
Misalkan Anda melakukan penelitian. Laporan penjelasan akan menampilkan fakta,
daftar temuan, dan menentukan kesimpulan dari penelitian. Itu harus ditulis dengan kata-
kata yang sangat sederhana,

19
5. Laporan Kemajuan Ini adalah laporan kecil yang digunakan untuk memberi tahu
pembaruan di perusahaan. Bagaimana minggu sebelumnya? Bagaimana penjualan untuk
kuartal ini?
C. Pentingnya Laporan Bisnis
1. Mode Komunikasi Kita mengetahui bagaimana mengirim pesan atau menelepon dalam
kehidupan sehari-hari untuk berkomunikasi? Dalam bisnis, laporan disiapkan untuk itu.
Dapat dikatakan bahwa laporan bisnis bertindak sebagai media komunikasi dalam suatu
organisasi.
2. Pengambilan keputusan. Dengan adanya laporan bisnis Manajemen atas membuat
laporan untuk mengedarkan informasi, tugas, dan lain-lain di antara tenaga kerja yang
akan membuat pengambiilan keputusan.
3. Manajemen Efektif. Pelimpahan tugas dilakukan melalui laporan. Setiap karyawan
memiliki tugas yang harus dilakukan sendiri dengan tenggat waktu yang ditetapkan. Ini
membantu dalam manajemen perusahaan yang lebih sehat dan efektif.
D. Langkah-Langkah Menyusun Laporan Bisnis
1. Menyusun Rencana Tindakan
2. Periksa format in-house
3. Berikan Judul
4. Tulis Daftar Isi
5. Sajikan Ringkasan Eksekutif
6. Dan Tulis Pendahuluan

BAB IX (KONSEP DASAR KEHUMASAN ORGANISASI BISNIS)

A. Fungsi dan Peranan Humas


1) Fungsi State of Being
Humas dalam fungsi ini adalah sebagai bentuk kegiatan komunikasi yang
dilakukan dalam bentuk kelembagaan. Divisi hubungan masyarakat yang menangani
urusan hubungan masyarakat berwujud suatu bagian yang nyata. Yakni ruang kantor
lengkap dengan peralatannya dan jelas pula pegawai-pegawainya mulai dari kepala
humas hingga tukang ketik.
2) Fungsi Method of Communications

20
Hubungan masyarakat dalam pengertian ini adalah bagian dari teknik kegiatan
berkomunikasi. Jadisemua yang berada di dalamsuatu organisasi bisa melaksanakan
fungsi Humas. Karena tidak semua organisasi dilengkapi dengan bagian hubungan
masyarakat, tetapi pemimpinnya sendiri dapat melakukan kegiatan hubungan masyarakat
peran praktisi Humas dalam organisasi. Menurut Dozer (Suryanto, 2013:59)
Humas merupakan hal utama untuk memahami hal-hal sebagai berikut :
1. Expert Presciber Communications
Dalam hal ini, Humas berperan sebagai penasehat pimpinan organisasi mengenai
keputusan yang menyangkut kepentingan public.
2. Problem Solving Process Fasilitator
Pada peranan ini para staf Humas melibatkan diri dalam manajemen krisis. Untuk
memaksimalkan peran ini para staf Humas harus mempunyai skill yang baik.
3. Communication Fasilitator
Humas atau Public Relations berperan memfasilitasi komunikasi dua arah antara
organisasi dan publiknya, baik untuk mencapai kesepakatan bersama bahkan untuk
menyelesaikan konflik.
B. Ruang Lingkup Humas
1. Publications and Publicity, merupakan pengenalan lembaga atau perusahaan kepada
public.
2. Events, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga bertujuan untuk berinteraksi
langsung dengan publik sebagai upaya untuk membentuk citra.
3. News, merupakan informasi yang disampaikan seorang praktisi Public Relations yang
diharuskan menguasai teknik-teknik menulis, sehingga menghasilkan public relations
writing, seperti pressrelease, newsletter, berita dan lain-lain.
4. Community Involvement, Public Relations membentuk programprogram yang
melibatkan komunitas-komunitas atau msayarakat di sekitar lingkungan lembaga tersebut
berada.
5. Identity-Media, merupakan kegiatan praktisi Public Relations menjalin hubungan dengan
media mengingat sangat pentingnya memperoleh publisitas media.

21
BAB X (KOMUNIKASI PEMASARAN)

A. Pengertian Komunikasi Pemasaran


Komunikasi pemasaran merupakan “segala proses penyajian sekumpulan rangsangan
secara terintegrasi kepada pasar dengan maksud untuk membangkitkan sekumpulan respons
yang diinginkan dalam sekumpulan pasar tersebut dan membentuk saluran untuk menerima,
menginterpretasikan dan bertindak atas pesan dari pasar untuk tujuan memodifikasi pesan-
pesan perusahaan yang disajikan, serta mengidentifikasi peluang-peluang komunikasi baru.
B. Ruang Lingkup Komunikasi Pemasaran
Para ahli yang bernama Fill (1995), mengemukakan pendapat ruang lingkup komunikasi
pemasaran dapat dielaborasi berdasarkan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :
1. Siapa saja yang akan menerima pesan?
2. Pesan apa yang akan dikatakan?
3. Citra organisasi/merk apa yang ingin dipertahankan pada penerima?
4. Berapa banyak pengeluaran untuk membelanjakan pembuatan citra baru tersebut?
5. Bagaimana suatu pesan itu dapat disampaikan?
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, maka kita dapat memahami tentang
ruang lingkup komunikasi pemasaran, yang meliputi:
1. Konsumen sebagai target komunikasi pemasaran
Dalam bahasa Inggris, konsumen disebut consumer yang berarti (1) Buyer: a
buyer of goods or service (Pembeli: barang atau jasa) (2) Somebody or something that
consumes something: by eating it, or using it up (Seseorang atau sesuatu yang
mengkonsumsi sesuatu: dengan memakannya, atau menggunakannya).
2. Rancangan pesan pemasaran
Disadari atau tidak, kita sering melihat iklan yang ditayangkan televisi, atau
mendengarkan iklan dari radio, atau melihat dan membaca papan iklan yang terpampang
di pinggir jalan. Kita tertarik dengan gambar, kata-kata, dan ilustrasi yang disajikan
dalam iklan.
3. Membangun citra organisasi dan merek
Pada dasarnya antara organisasi, perusahaan, dan produk merupakan hal yang
tidak terpisahkan, karena perusahaan tanpa produk itu tidak berarti apa-apa. K
4. Budget Komunikasi

22
Budget komunikasi merupakan keputusan terpenting yang dibuat oleh perusahaan
yang dalam hal ini adalah bagian pemasaran.
5. Strategi Penyampaian Pesan Pemasaran
Dalam menyampaikan pesan pemasaran kepada sasaran, maka yang perlu
dipahami adalah “siapa” sasaran pemasaran tersebut. Selanjutnya adalah konteks apa
yang digunakan dalam penyampaian pesan tersebut
C. Kerangka Analisis Komunikasi Pemasaran

Pada gambar di atas, memuat keseluruhan beragam unsur sistem, dalam arti bahwa
Perusahaan dapat mengembangkan pengertian tentang pokok bahasan, serta memberi
Perusahaan sebuah dasar atas tinjauan strategi mutakhir, memformulasikan sesuatu yang
baru, dan memberikan pengecekan yang tepat terhadap faktor-faktor yang dibutuhkan untuk
dipertimbangkan.

Komunikasi pemasaran membutuhkan pemuasan tujuan-tujuan promosi melalui kejelasan


dan pemikiran pengembangan strategi komunikasi. Rangkaian strategi pada gambar 10.2 di
atas, dapat digunakan untuk menunjukkan, pertama, bagaimana strategi dapat

23
diformulasikan, dan kedua, bagaimana rencana bagi masing-masing alat untuk bauran
promosi (tools of promotion) dapat dikembangkan untuk mendukung strategi komunikasi.

BAB XI (KOMUNIKASI KORPORAT)

A. Pengertian Komunikasi Korporat


Corporate Communication atau Komunikasi Korporat merupakan berbagai aktivitas dari
komunikasi baik internal maupun eksternal yang bertujuan untuk menjaga citra baik demi
kepentingan organisasi. Para ahli yang bernama Riel & Charles (2007) mengemumukan
perndapat bahwa Corporate Communication sebagai rangkaian kegiatan mengelola dan
mengorkestrasi semua komunikasi internal dan eksternal dengan tujuan untuk menciptakan
titik awal yang menguntungkan dengan para pemangku kepentingan dari perusahaan.
B. Ruang Lingkup Komunikasi Korporat
Ruang lingkup Corporate Communication atau Komunikasi Korporat sangat luas karena
harus menjalin komunikasi dengan berbagai khalayak mulai dari khalayak internal yang
terdiri dari pemegang saham, stakeholder, dan karyawan, sampai khalayak eksternal yang
terdiri dari berbagai lembaga pemerintah, media, mitra, akademisi, rekan bisnis, badan
industri, hingga masyarakat umum.
C. Peran dan Fungsi Komunikasi Korporat
Fungsi dan Tugas Komunikasi Korporat antara lain :
1. Menjalankan komunikasi internal dan eksternal.
2. Membangun dan menjaga reputasi perusahaan.
3. Menjalankan dan mengawasi program corporate social responsibility (CSR).
4. Membangun dan menjaga persepsi baik dari investor atau analis.
5. Mengantisipasi dan mengatasi krisis.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh praktisi komunikasi korporat dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya yang bisa dirangkum dalam hal-hal berikut.

1. Citra dan Identitas


Citra mewakili gambaran yang dilihat khalayak, sementara identitas mewakili
realitas dari sebuah perusahaan. Karena itu, citra yang tergambar pada setiap unit
khalayak mungkin berbeda, namun identitas tidaklah boleh berbeda. Karena identitas

24
terdiri dari berbagai atribut yang mendefinisikan perusahaan, mulai dari branding, visi
dan nilai perusahaan, orang-orang yang merepresentasikan perusahaan, hingga produk
dan jasa yang ditawarkan perusahaan.
Membangun Identitas
a) Visi dan Nilai Seluruh hal yang dilahirkan perusahaan bersumber dari visi yang
dipegang. Visi perusahaan tersebut meliputi beberapa hal mulai dari tujuan, standar,
filosofi, sampai nilai-nilai inti yang dipegang perusahaan.
b) Nama atau merek dari perusahaan atau produk yang dihasilkan merupakan elemen
penting lain dari pembentukan identitas.
c) Visi perusahaan yang sukses tercermin pada seluruh elemen identitas mulai dari
nama, logo, moto, produk, gerakan komunikasi, hingga sikap karyawan akan sangat
efektif.
2. Advokasi Korporat dan Iklan
iklan disini berbeda fungsi dengan iklan produk atau jasa pada komunikasi
pemasaran. Setidaknya ada perbedaan antara iklan korporat dan iklan produk, yaitu:
a) Iklan korporat tidak mencoba untuk menjual produk atau jasa, tapi mencoba menjual
perusahaan itu sendiri. Hal ini tentu berbeda dengan iklan produk.
b) Salah satu hal penting dalam iklan korporat adalah iklan isu dimana iklan tersebut
ditujukan untuk mempengaruhi sikap khalayak terhadap isu tertentu yang
berhubungan dengan perusahaan, dan diharapkan dapat menarik investor masuk.
3. Hubungan Media
a) Media Release Media Release sering disebut juga sebagai Press Release atau siaran
pers. Media Release merupakan naskah atau foto yang disebar ke berbagai media
yang berisi sejumlah informasi yang memiliki nilai berita seperti sosialisasi
kebijakan, kegiatan, produk dan layanan, dan lain sebagainya
b) Press Conference atau Konferensi Pers adalah sebuah acara formal di mana
perusahaan mengumpulkan wartawan dari berbagai media untuk mengumumkan,
memperkenalkan atau menjelaskan suatu hal.
c) Kunjungan media atau kunjungan pers dilakukan dengan mengundang wartawan ke
kantor perusahaan untuk menjelaskan suatu hal.

25
BAB XII (MEDIA SOSIAL ORGANISASI BISNIS)

A. Pengertian Media Sosial


Para ahli yang bernama Kotler & Keller (2012:568) mengemukakan pendapatnya tentang
media sosial yaitu media sosial sebagai sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks,
gambar, audio, dan video dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya.
Dengan bertumbuhnya pemakaian internet dan media sosial tersebut, maka interaksi antara
pelanggan-pelanggan dan pelanggan-perusahaan menjadi mudah dilakukan (Verhoef, 2010).
B. Jenis-Jenis Media Sosial
1) Blog merupakan sebuah website yang dapat digunakan untuk memasang tulisan baik oleh
satu orang atau kelompok, dan juga menyediakan ruang sehingga pembaca tulisan dapat
memberikomentar.
2) Forum adalah sebuah situs di mana beberapa pengguna (users) dapat menyusun topik dan
mengomentari topik yang dibuat. Semua orang yang mengunjungi situs tersebut dapat
memberikan komentar
3) Komunitas Konten (Content Communities), Merupakan situs yang memungkinkan
pengguna (users) untuk memasang atau menyebarkan konten. Konten yang dipasang dan
disebarkan biasanya berupa video atau foto untuk bercerita dan berbagi
4) Dunia Virtual (Virtual Worlds) Merupakan sebuah situs yang menyediakan dunia virtual
bagi para pengunjungnya. Yaitu dunia yang seolah-olah nyata, dikarenakan pengunjung
bisa saling berinteraksi dengan pengunjung lainnya, namun pada dasarnya dunia tersebut
hanya ada di dalam internet.
5) Wikis Merupakan situs penghasil data-data atau dokumen-dokumen. Dalam situs ini,
pengunjung yang telah diterima sebagai pengguna (users) resmi dapat mengganti atau
menambah konten yang ada dalam situs dengan sumber yang lebih baik.
6) Jejaring Sosial (Social Networks) Yaitu komunitas virtual yang memungkinkan pengguna
untuk berkoneksi dengan pengguna lainnya. Beberapa situs jejaring sosial dibuat untuk
memperluas jaringan kelompok (contohnya Facebook), sementara yang lainnya dibuat
berdasarkan wilayah tertentu saja (contohnya Linkedln).

26
C. Customer Engagement pada Media Sosial Bisnis
1. Enjoyment
Hal ini menunjukkan kesenangan dan kebahagiaan konsumen yang berasal dari
interaksi dengan komunitas merek online dan anggotanya.
2. Enthuasiasm
Hal Ini mencerminkan tingkat intrinsik konsumen yang antusias dan minat
mengenai komunitas merek online. Dalam kasus interaksi berulang dengan teman sebaya
melalui komentar,
3. Attention
Secara sukarela didedikasikan untuk berinteraksi dengan komunitas merek
online. Pada media sosial ini dilakukan dengan melakukan komentar terhadap segala post
yang dilakukan perusahaan /brand.
4. Absorption
Hal ini mengindikasi ketidakmampuan untuk melepaskan diri setelah berinteraksi
dengan komunitas merek online.
5. Sharing Dalam media sosial bertukar berita /testimoni adalah cara bagi anggota
komunitas merek online untuk bertukar pengalaman, ide, atau hanya konten yang
menarik

27
BAB III

PEMBAHASAN

Kelebihan Buku

1. Dari tampilan sampul, buku ini sangat menarik dengan perpaduan gambar dan warna
yang cerah pada sampul buku, membuat buku ini terkesan sangat menarik untuk di baca.
2. Setiap bab pada buku ini disertakan pendahuluan yang membuat pembaca mengerti apa
tujuan dari setiap topik yang di bahas.
3. Setiap akhir bab pada buku ini disertakan Latihan dan evaluasi untuk menguji
pemahaman pembaca.
4. Dalam buku ini pembahasannya banyak disertai pendapat ahli yang memudahkan
pembaca dalam memahami isi dari buku.
5. Kalimat yang di gunakan pada buku ini juga mudah dipahami.
6. Penyertaan gambar pada pembahasan buku ini semakin mempermudah pembaca dalam
memahami isi buku.
7. Banyak daftar Pustaka (sumber bacaan) dalam buku ini membuat pembahasan dalam
buku ini semakin jelas dan bisa di percaya.

Kekurangan Buku

1. Ada beberapa pembahasan pada buku ini yang sangat singkat sehingga pembaca sulit
untuk memahami topik yang di bahas.

28
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Komunikasi Bisnis Merupakan Proses Pertukaran Pesan Atau Informasi Untuk
Mencapai Efektivitas Dan Efisiensi Produk Kerja Didalam Struktur Dan System Organisasi.
Dalam Kegiatan Komunikasi Bisnis Pesan, Hendaknya Tidak Sekedar Tetapi Jugak
Haruslah Persuasive Agar Pihak Lain Bersedia Menerima Suatu Paham Atau Keyakinan
Untuk Melakukan Suatu Kegiatan. Komunikasi Bisnis Diperlukan Untuk Memberikan
Instruksi Kerja , Memimpin Dan Menghadiri Rapat, Mewawancarai Calon Karyawan,
Menulis Surat Melakukan Presentasi Bisnis, Hingga Menyusun Laporan Bisnis.
Untuk melakukan komunikasi dalam dunia bisnis diperlukan norma-norma yang dapat
membantu dalam melakukan komunikasi yang baik dalam dunia bisnis. Yang pada akhirnya
sangat membantu terutama dalam penciptaan tempat bisnis yang baru.

4.2 Saran
Pada dasarnya, setiap buku memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing,
tergantung kepada bagaimana para pembaca menyikapi materi-materi yang telah disajikan
dalam kedua buku tersebut. Namun Berdasarkan kelebihan maupun kekurangan yang telah
ditelaah, maka terdapat beberapa saran yang ingin kami sampaikan untuk penulis buku, yaitu
perhatikanlah penggunaan EYD, setiap keterangan yang penting sebaiknya diberikan
tampilan yang menarik, seharusnya penulis dapat memasukkan soal-soal latihan di setiap
materi agar dapat membantu pembaca dalam mengingat dan mengasah kembali materi yang
baru saja dipelajarinya, dan lain sebagainya.

29
DAFTAR PUSTAKA

Syubhan Akib, dan Titiek Mulyaningsih (2023). Komunikasi Bisnis . Seval Literindo Kreasi
(Penerbit SEVAL) Anggota IKAPI. ISBN: 978-623-92765-0-8

30

You might also like