You are on page 1of 20

TEORI YANG BAIK

STUDI KASUS: TEORI MODERNISASI


SEYMOUR LIPSET
Kelompok 5
Antonius 2106713671
Cynthia Indriani Fahira 2106713614
Samuella Christy 2106713955

PENDAHULUAN
Teori adalah kerangka kerja konseptual yang terdiri dari sejumlah
proposisi atau hipotesis yang saling terkait, yang digunakan untuk
menjelaskan, memahami, atau meramalkan fenomena dalam suatu
bidang (Hart, 2012)
Mengapa Teori Penting? Teori memiliki relasi yang kuat dengan ilmu
pengetahuan.
Peran sentral teori ini yang terkadang dianggap remeh dan
dikesampingkan
1. Mengapa teori yang baik dalam ilmu

RUMUSAN
pengetahuan menjadi penting?
2. Bagaimana karakteristik teori yang baik
MASALAH dalam pengembangan pengetahuan dan
pemikiran kritis?
3. Bagaimana teori modernisasi Lipset
memenuhi karakteristik tersebut?
STANDAR TEORI YANG BAIK
Adanya peran-fungsi serta manfaatnya yang signifikan
memperlihatkan bahwa teori dalam ilmu pengetahuan
turut membutuhkan standar yang baik.
Teori adalah sebuah penjelasan dari fenomena yang
disederhanakan dan seringkali hanya sebagian dari
realitas yang lebih kompleks.
Akibatnya, bisa ada penjelasan yang "baik" atau buruk
sehingga ada teori yang "baik" dan "buruk".
MENURUT Untuk dapat mengevaluasi "kebaikan" dari teori

AKERS AND
tertentu, ada beberapa standar yang harus
dipenuhi untuk menilai teori baik, seperti :

SELLERS Empirik

(2013)
Simplifikasi (parsimony)
Terbuka
Testabilitas
Kegunaan (usefulness)
A. EMPIRIK
Berdasarkan gejala empirik yang dapat diuji kebenarannya

Melalui sebuah proses empirisme

Rasionalisme Observasi Empirisme

Menurut Amiruddin dan Zainal Asikin (2016),


empirisme dimaksudkan untuk meneliti fenomena
dengan mengumpulkan fakta dan bukti yang terjadi.

Menurut Yesmil Anwar dan Adang (2008),


empirisme mengindikasikan teori yang berdasarkan
dari nalar sehat, tidak bersifat spekulatif, dan harus
berdasarkan pada realita yang terjadi.
B. PARSIMONY
Semakin sederhana teorinya, semakin baik dan benar teori tersebut

Gagasan bahwa teori yang paling baik atau paling


benar adalah yang paling sederhana sehingga lebih
mudah untuk dipahami.

Kebenaran suatu teori bisa diukur berdasarkan


seberapa sedikit asumsi yang dibutuhkan untuk
menjelaskan fenomena alamiah yang diamati.

Prinsip Ockham's razor


Prinsip yang menyatakan bahwa peneliti sebaiknya membuat asumsi-
asumsi pendukung teori dengan jumlah yang tidak melebihi kebutuhan
minimum. "penjelasan yang paling sederhana cenderung menjadi
penjelasan yang paling benar".
C. TERBUKA
Merujuk pada dua komponen utama, yaitu dipublikasikan pada
khalayak (masyarakat umum) dan dapat dikritik

Dipublikasikan kepada umum = membuka ruang


interaksi sosial.
Teori menerima input, memproses input
tersebut, dan menghasilkan output

Dapat dikritik = teori menghadirkan hipotesis


baru, data baru, baik itu kritik maupun dukungan

sifat dinamis dan kelenturan, mengalami penyesuaian apabila


muncul bahan bukti baru
D. TESTABILITY
Kemampuan teori dalam melewati proses pengujian
Kegiatan untuk menilai apakah sebuah teori mampu
atau tidak mampu dalam menjelaskan fenomena
tertentu dengan menguji data serta fakta
empirisnya.
Tujuan pengujian teori :

Konfirmasi teori = proses memperkuat keyakinan pada


sebuah teori melalui data yang mendukung teori tersebut.

Falsififikasi teori = proses menguji suatu teori dengan cara mencari


bukti yang dapat membuktikan bahwa teori tersebut salah.

Revisi teori = proses mengubah atau memperbaiki teori yang sudah


ada, dengan cara memperluas, memodifikasi, atau membuat teori.
E. KEGUNAAN
Kemampuan suatu teori untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan tertentu

Adapun, beberapa kegunaan yang harus dimiliki oleh


sebuah teori yang baik:

memberi kerangka kerja untuk memahami sebuah


fenomena secara lebih terstruktur dan sistematis
membuat prediksi (ramalan) yang lebih akurat atas
dasar penemuan fakta-fakta empiris
memungkinkan pembuatan keputusan yang lebih
baik dalam berbagai bidang kehidupan
mendorong pengembangan pengetahuan dengan
proses pengujian maupun revisi teori.
TEORI MODERNISASI
Menurut Seymour Martin Lipset, aspek pembangunan
ekonomi, mulai dari industrialisasi, urbanisasi, kekayaan,
sampai pendidikan, semuanya saling berhubungan erat dalam
membentuk satu faktor penting yang dapat mempengaruhi
peningkatan demokrasi.

Pembangunan ekonomi dapat meningkatkan pendapatan,


pendidikan, dan kesejahteraan sehingga bisa memelihara
aktivitas demokrasi (pemilu, misalnya).

Tingkat kesejahteraan sebuah negara yang lebih tinggi


akan menghadirkan institusi negara yang bisa berfungsi
secara independen dan demokratis.
ANALISIS TEORI
MODERNISASI SEYMOUR
LIPSET BERDASARKAN
STANDAR TEORI YANG BAIK
EMPIRICAL
teori yang didasarkan pada hasil observasi dan
eksperimen yang sebenarnya.

Pernyataan dan argumen Lipset didasarkan oleh observasi dan


data-data yang memiliki korelasi yang positif antara
pembangunan ekonomi dengan pembangunan politik atau
demokratisasi
Lipset melakukan kajian komparasi dari 48 negara
mengklasifikasikannya kedalam negara-negara yang lebih
demokratis dan kurang demokratis.
Lipset dalam melihat pembangunan ekonomi menggunakan
empat indikator, yaitu kekayaan, industrialisasi, edukasi, dan
urbanisasi suatu negara.
Lipset menghasilkan suatu kesimpulan berdasarkan observasi
dari kajian tersebut.
PARSIMONY
teori yang paling baik adalah yang paling sederhana
sehingga lebih mudah untuk dipahami.

Kerangka pemahamannya berbentuk linear (garis lurus) dan


memiliki asumsi yang sederhana.
Linear berarti pembangunan ekonomi yang menjadi
variabel dependen akan langsung mempengaruhi
demokrasi sebagai variabel independen.
Asumsi sederhana adalah bahwa pertumbuhan ekonomi
yang tinggi akan menghasilkan sistem demokrasi yang baik.
TERBUKA
dipublikasikan pada khalayak (masyarakat
umum) dan dapat dikritik.

Andre Gunder Frank mengkritik Lipset dengan


mengemukakan bahwa pembangunan ekonomi tidak selalu
membawa perubahan sosial dan politik yang positif.
Sebaliknya, Frank berpendapat bahwa pembangunan
ekonomi seringkali hanya memperburuk ketimpangan
ekonomi dan sosial, terutama di negara-negara
berkembang.
TESTABILITY
kemampuan teori untuk dapat diuji oleh ilmuwan
Huntington berargumen bahwa teori Lipset benar dalam
melihat pembangunan ekonomi sebagai transformasi
perubahan sosial yang mendalam, tetapi salah dalam
menganggap perubahan itu pasti “jinak” atau positif
mengarah pada demokrasi
Melalui teorinya, Huntington menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi tidak selalu akan mengarah pada
demokrasi, namun dapat juga mengarah pada fasisme
ataupun komunisme.
USEFULNESS
kemampuan suatu teori untuk memenuhi
kebutuhan atau tujuan tertentu.

Teori modernisasi Lipset dapat menjadi pedoman serta


landasan bagi perencanaan pembangunan di negara-negara
yang sedang berkembang.
Merancang kebijakan yang dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya diharapkan
dapat membawa perubahan sosial dan politik yang
positif atau demokrasi
KESIMPULAN
Teori memainkan peran sentral dalam pengembangan pengetahuan dan
pemikiran kritis, serta membantu dalam mengarahkan penelitian dan
memungkinkan kita untuk menyusun hipotesis yang dapat diuji secara
empiris.
Teori yang baik harus memenuhi beberapa syarat seperti adanya
parsimony, testability, empirical, and usefulness. Sebagai contoh, teori
modernisasi Lipset memiliki karakteristik standar yang baik, seperti
didasarkan pada hasil observasi dan eksperimen yang sebenarnya,
sederhana untuk dipahami, dipublikasikan pada khalayak dan dapat
dikritik, dapat diuji oleh ilmuwan, dan memiliki kegunaan dalam
memenuhi tujuan tertentu, seperti merancang kebijakan pembangunan
yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan demokrasi.
Namun, teori modernisasi Lipset juga menerima kritik dari beberapa
ilmuwan seperti Huntington, yang mengemukakan bahwa pembangunan
ekonomi tidak selalu membawa perubahan sosial dan politik yang
positif, dan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak selalu akan mengarah
pada demokrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Akers, R.L., & Sellers, C.S. (2013). Criminological theories: Introduction, Evaluation, and Application. New York: Oxford.
Amiruddin & Asikin, Z. (2016). Pengantar Metode Penelitian Hukum, Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
Anwar, Y & Adang. (2008). Pengantar Sosiologi Hukum. Jakarta: Grasindo
Berman, S. (2009). What to Read on Modernization Theory. Foreign Affairs.
Gwynne, R. (2009). Modernization Theory. International Encyclopedia of Human Geography.
Hart, W. D. (2012). What is theory? Soundings: An Interdisciplinary Journal, 95(2), 141–148. https://doi.org/10.5325/soundings.95.2.0141
Iswadi, H. (2016, 05 September). Miserable in Assuming – Ockhams Razor Principle. Diakses melalui https://www.ubaya.ac.id/2016/09/05/kikir-dalam-berasumsi-
ae-ockhams-razor-principle/ pada 04 Mei 2023, pukul 17.08 WIB.
Husein, U. (2004). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Johannessen, P. (2009). Beyond Modernization Theory: Democracy and Development in Latin America. University of Vermont.
Lan, T. (2015). “Perempuan dan Modernisasi”. Jurnal Masyarakat & Budaya, Volume 17 (1).
Lipset, S. M. (1959). Some social requisites of democracy: Economic development and political legitimacy. American Political Science Review, 53(1), 69-105.
Percival, R. S. (2014). Confirmation versus Falsificationism. Diakses melalui https://philarchive.org/archive/PERCVF pada 04 Mei 2023, pukul 18.00 WIB.
Riski, A.M. (2021). “Teori Falsifikasi Karl Raimund Popper: Urgensi Pemikirannya dalam Dunia Akademik”. Jurnal Filsafat Indonesia, Vol 4 (3).
Rose, M. (2016). Andre Gunder Frank & Dependency Theory. OurPolitics.net
Sudijono, A. (2013). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutton, R. I., & Staw, B. M. (1995). What theory is not. Administrative Science Quarterly, 40(3), 371. https://doi.org/10.2307/2393788
Wahyono, H. (2015). “Makna dan Fungsi Teori dalam Proses Berpikir Ilmiah dan dalam Proses Penelitian Bahasa”. Jurnal Penelitian Inovasi, Vol. 23 (1), pp. 203-
211. Diakses melalui https://media.neliti.com/media/publications/17701-ID-makna-dan-fungsi-teori-dalam-proses-berpikir-ilmiah-dan-dalam-proses-
penelitian.pdf
Witianti, S. (2016). “DEMOKRASI DAN PEMBANGUNAN”. Jurnal Wacana Politik, Vol. 1 (1).
THANK YOU

You might also like