Professional Documents
Culture Documents
Makalah Desain Sistem Informasi
Makalah Desain Sistem Informasi
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan ridho – nya, sehingga
penyusun mampu menyelesaikan tugas pembuatan makalah Sistem Informasi
Manajemen.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 3
1.3 Tujuan......................................................................................................... 5
1.4 Manfaat....................................................................................................... 5
2.1 UMKM....................................................................................................... 6
BAB IV PENUTUP..............................................................................................15
4.1 Kesimpulan.................................................................................................15
4.2 Saran...........................................................................................................16
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
beberapa waktu lalu, menyebabkan banyak UMKM yang mengalami
kerugian atau bahkan sampai harus berhenti aktivitasnya.
UMKM adalah usaha yang saat ini masih dikategorikan bersifat
sederhana, baik dari segi organisasi, pemasaran, penjualan, produksi, dan
teknologi. Produk yang dihasilkanpun merupakan produk sederhana seperti
kerajinan tangan dan barang – barang untuk keperluan konsumsi, seperti
makanan, minuman, dan peralatan rumah tangga. Produk yang dihasilkan
memiliki wilayah penjualan berbeda beda untuk melayani jenis pembeli
tertentu, atau bahkan untuk menargetkan pasar internasional.
Pemasaran produk merupakan kunci sebuah usaha untuk menghasilakn
laba semaksimal mungkin. Karena tanpa adanya sistem pemasaran yang tepat
makan suatu bisnis tidak adakn berkembang pesat. Pemasaran setiap jenis
usaha berbeda beda. Ada yang memakai sistem tradisional yang bisa
dilakukan dengan promosi verbal antar komunitas. Perkembangan teknologi
yang semakin pesat, memberikan gambaran tersendiri bagi para pelaku usaha.
UMKM akan mampu bertahan dan berasing apabila mapu menerapkan
pengelolaan manajemen secar terstruktur dan rapi. Pengelolaan sistem
informasi manajemen mencangkup bidang pemasaran, produksi, sumberdaya
manusi (SDM) dan keuangan. Konsep sistem informasi yang baik adalah
kunci berjalannya suatu usaha.
Sistem pemasaran yang baik adalah cara untuk bertahan dan unggul
dalam persaingan yang terus berlanjut baik untuk usaha yang bergerak
dibidang kuliner, totmotif dan sebagainya. Sistem area pemasaran juga
dipakai dalam menyusun perencanaa usaha secara menyeluruh. Pemasaran
perlu mendapat perhatian khusus oleh para pelaku UMKM. Dimana dalam
sistem informasi pemasaran harus dipikir dengan matang melihat kondisi
persaingan ayng semakin ketat untuk merebut konsumen pasar yang akan
mempengaruhi kelangsungan UMKM itu sendiri. Keadaan ini juga dihadapi
oleh UMKM kue Bakpia Pathok Tingkir Lor, Salatiga. Dimana dalam bisnis
kuliner makanan ringan yang mana persaingannya mulia didominasi oleh
makanan produksi pabrik, sehingga membuthkan sistem informasi pemasarn
dan penjualan yang tepat.
4
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Sistem pemasaran dan penjualan yang dilakukan di
UMKM Industri rumahan pembuatan roti bakpia ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari makalah ini adalah
untuk mengetahui sistem pemasaran dan penjualan yang dilakukan di UMKM
Industri rumahan pembuatan roi bakpia.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah mengetahui
bagaimana sistem pemasaran dan penjualan yang tepat yang harus dilakukan
oleh sebuah UMKM.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 UMKM
a) Pengertian UMKM
6
banyak kelompok. Berikut ini adalah klasifikasi Usahaa Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) :
a. Livelhood acactivities, merupakan usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk
mencari nafkah, yang lebih umum biasa disebut sektor informal.
Contohnya pedagang kaki lima.
b. Micro Enterprise, merupakan usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) yang memiliki sifat pengerajin tetapi belum memiliki sifat
kewirausahaan.
c. Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu
menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.
d. Fast Moviing Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan
melakukan transformasi menjadi usaha besar.
7
d. Pengalaman menejerial dalam mengelola perusahaan perusahaan
masih sangat terbatas
e. Skala ekonomi yang terlalu kecil sehingga sulit mengharapkan untuk
mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.
f. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diverfikasi pasar sangat
terbatas.
g. Kemampuan untuk sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat
keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan dana di
pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi
standar dan harus transparan.
Karakteristik yang dimiliki oleh usaha mikro adanya
kelemahankelemahan yang sifatnya potensial terhadap timbulnya
masalah. Hal ini menyebabkan berbagai masalah internal terutama yang
berkaitan dengan pendanaan yang tampaknya sulit untuk mendapatkan
solusi yang jelas.
8
tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yang
berkaitan dengan:
1. Produk
2. Tempat
3. Promosi
4. Harga produk
9
BAB III
PEMBAHASAN
10
a) Sistem Input Pemasaran
Komponen ini mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi
pemasaran usaha di Indutri Rumahan Bakpia Pathok Tingkir yang
mana dalam industri ini hanya terdapat
1. Sistem informasi akuntansi dan laporan keuangan. Dalam
sistem ini bagian pemasaran bekerja sama dengan bagian
keuangan menyediakan catatan penjualan dan pengeluaran
secara terperinci dan bersifat periodik untuk nantinya akan
dilihat oleh pemilik usaha dan kemudian bersama dengan
bagian pembelian untuk menentukan bahan yang akan dibeli
untuk periode produksi selanjutnya. Pada sistem ini industri
rumahan bakpia pathok tingkir belum memakai sebuah aplikasi
berbasis akuntansi untuk mengolah segala transaksi tetapi
hanya mengandalkan software ringan seperti excel untuk
mengolah data keuangan bisnis.
11
f) Produk memiliki ketahanan waktu cukup pendek (1
minggu)
g) Bahan baku yang digunakan sederhana dan didapat dari
produsen lokal.
Pada sub sistem ini bisa dilihat bahwa untuk level industri
rumahan kuliner, bisa dikatakan cukup sederhana dengan
sedikitnya inovasi yang langsung diproduksi oleh sipemilik
usaha. Karena sebagian produk yang ditempatkan diarea
penjualan merupakan barang konsinyasi dan hanya menjangkau
area kecil sekitar tempat usaha. Melihat juga ketahanan produk
yang realtif pendek, membuat manajemen pemasaran dan
produksi untuk memperhitungkan output produksi yang akan
dihasilkan.
a) Toko utama
b) Pasar tradisional wilayah sekitar
12
untuk menjangkau pasar tradisional diwilayah sekitar tetapi
menghemat biaya operasional produsen pusat.
13
dekat, hanya mengandalkan media online melalui aplikasi
pesan antar.
NO PRODUK HARGA
1 Bakpia pathok 22.000
2 Eggroll 20.000
3 Jajanan lain 12.000 – 40.000
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Sistem informasi pemasaran terdiri atas orang, peralatan, dan prosedur
yang ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisa, dan membagi apa
– apa yang diperlukan oleh suatu bisnis, secara tepat waktu dan akurat
untuk pengambilan keputusan bagi manajemen pemasaran. Dapat
disimpulkan bahwa informasi yang tepat dan akurat merupakan salah
satu faktor bagi manajemen suatu bidang usaha dalam meraih peluang
yang ada didalam persaingan yang ketat.
2. Pada sub sistem produk bisa dilihat bahwa untuk level industri
rumahan kuliner, bisa dikatakan cukup sederhana dengan sedikitnya
inovasi yang langsung diproduksi Karena sebagian produk yang
15
ditempatkan diarea penjualan merupakan barang konsinyasi dan hanya
menjangkau area kecil sekitar tempat usaha. Melihat juga ketahanan
produk yang realtif pendek, membuat manajemen pemasaran dan
produksi untuk memperhitungkan output produksi yang akan
dihasilkan.
3. Pada subsistem tempat bersifat sentralistik atau terpusat pada satu
tempat utama. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya manajemen
yang harus menghandle suatu cabang produksi diwilayah lain.
Sehingga pasar tradisional adalah opsi mudah untuk memperluas area
pemasaran produk tanpa harus membuka sebuah cabang.
4. Disubsistem promosi menjelaskan target pasar yang diinginkan
produsen yaitu dari kalangan masyarakat dekat, hanya mengandalkan
media online melalui aplikasi pesan antar.
5. pengaplikasian sistem informasi pemasaran yang belum ada, baik dari
subsistem promosi maupun pemasaran. Hal ini disebabkan kurangnya
data dan riset serta dokumen untuk membangun sistem informasi
pemasaran berbasis teknologi, sehingga dalam pelaksanannya
dilapangan hanya diterapkan cara sederhana, mendasar dan tradisional
4.2 Saran
Perlunya peran pemerintah baik pusat maupun daerah untuk
mengembangkan UMKM desa seperti :
1. Memfasilitasi lembaga pendanaan khusus UMKM
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya para pekerja
dan karyawan UMKM sesuai dengan keahlian dan pengalamannya.
3. Membuat situs atau web khusus yang terpadu dan tekoordinir berisi
produk produk khusus UMKM serta dikeompokkan sesuai jenis usaha
dan produknya.
4. Dikembangkan inovasi produk mulai dari rasa, bentuk, kemasan, cara
promosi, dan penjualan, sehingga menjangkau pasar yang lebih luas
lagi.
16
17