Professional Documents
Culture Documents
Refleksi Fpi
Refleksi Fpi
NIM : 2264803002
Nama Mata
Filosopi Pendidikan Indonesia
kuliah
Review Pada mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia Pengalaman belajar yang saya
pengalaman peroleh ialah tentang Perjalanan pendidikan nasional bermula dari zaman
belajar kolonial hingga hadirnya sosok Ki Hadjar Dewantara menyadarkan bangsa
tentang pentingnya pendidikan. Selanjutnya Ki Hadjar Dewantara (KHD)
membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran dalam memahami arti dan
tujuan Pendidikan. Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari
Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu
atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan
Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat
yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai
anggota masyarakat. Jadi menurut KHD (2009), “pendidikan dan pengajaran
merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup
manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti
yang seluas-luasnya”. Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih
kebudayaan dalam masyarakat. Dasar-dasar pendidikan yang KHD tanamkan
yakni asas kemerdekaan, Asas Kodrat Alam, Asas Kebudayaan, Asas
Kebangsaan, dan Asas Kemanusiaan. Dengan asas-asas kita dapat mengetahui
tentang pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan
kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman,
pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki
Keterampilan Abad 21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks
lokal sosial budaya peserta didik di Indonesia Barat tentu memiliki
karakteristik yang berbeda dengan peserta didik di Indonesia Tengah atau
Indonesia Timur. Selanjutnya konsep asas Tri – Kon; yaitu Kontinuitas artinya
kita harus bergerak dan berpikir maju ke depan tanpa melupakan sejarah dan
tidak boleh lupa akan akar nilai budaya yang hakiki yang dimiliki oleh bangsa
indonesia. Sebagai seorang pendidik harus memperkenalkan sejarah dan
budaya bangsa indonesia, kita perlu belajar dari sejarah untuk kemajuan
pendidikan indonesia dimasa yang akan datang dan tumbuh kembangnya
peserta didik dimasa yang akan datang. Konvergensi, artinya pendidikan itu
harus berasaskan memanusiakan manusia dan memperkuat nilai kemanusiaan.
Seorang pendidik dan seluruh warga sekolah harus menanamkan nilai-nilai
kemanusiaan kepada peserta didik sehingga melahirkan peserta didik yang
pemikirannya penuh dengan kebijaksanaan dalam menyikapi kehidupan
dimasa yang akan datang. Konsentris. Pendidikan harus menghargai
keragaman dan memerdekakan pembelajaran, setiap peserta didik memiliki
keunikan masing-masing. Setiap peserta didik memiliki potensi yang mereka
bawa sejak lahir. Seorang pendidik dan seluruh warga sekolah harus mampu
mengidentifikasi dan membaca keunikan dan potensi tersebut, sehingga murid
dapat merasakan konsep merdeka belajar.
Selanjutnya pekerti atau tenaga, dengan olah raga/ olah tenaga untuk
memperkuat jasmani. Sehingga peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
sudah siap lahir dan bathin sudah sehat dan siap jasmani dan rohaninya.