Professional Documents
Culture Documents
Makalah Materi 12 Strategi Saluran Distribusi
Makalah Materi 12 Strategi Saluran Distribusi
Disusun Oleh:
Kelompok 3/ Kelas 2G
SINGARAJA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi
Saluran Distribusi" ini dengan lancar. Makalah Manajemen Pemasaran tepat
waktu. Disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen Pemasaran di
Universitas Pendidikan Ganesha. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Strategi Saluran Distribusi.
Penulis
ii
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Saluran Pemasaran..................................................................3
2.2 Perantara Saluran Pemasaran....................................................................4
2.3 Tugas Dan Fungsi Saluran Pemasaran......................................................5
2.4 Manajemen Saluran Pemasaran.................................................................6
2.5 Konflik Saluran Pemasaran.......................................................................7
2.5.1 Jenis Konflik Saluran Pemasaran.......................................................7
2.5.2 Penyebab Konflik Saluran Pemasaran...............................................7
2.5.3 Pengelolaan Dan Penanganan Saluran Pemasaran.............................8
2.6 Retailer & Wholeseller..............................................................................9
2.6.1 Retailer...............................................................................................9
2.6.2 Wholesaler.......................................................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................15
3.2 Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
pelanggan dan dapat bernegosiasi atas nama produsen tetapi tidak memiliki
hak atas barang. Oleh karena itu mereka disebut agen.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Saluran Pemasaran
2. Untuk mengetahui apa saja perantara sal;uran pemasaran
3. Untuk mengetahui tugas saluran pemasaran
4. Untuk mengetahui manajemen saluran pemasaran
5. Untuk mengetahui bagaimana mengelola konflik saluran pemasaran
6. Untuk memahami mengenai Retailer & Wholeseller
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
penyalur, penjual grosiran dan eceran diluar perusahaan melaluinya
sebuah komoditas, produk atau jasa dipasarkan.
4
2. Pengecer (retailer). Pengecer adalah perantara yang menjual produknya
langsung kepada konsumen. Usaha eceran diklasifikasikan berdasarkan
jasa, lini produk, harga, dan lokasi. Aspek penting dalam strategi distribusi
setiap penjual adalah memilih jenis gerai eceran yang benar. Pengecer
kreatif harus inovatif dalam berhubungan dengan pelanggan. Pedagang
eceran dengan biaya operasi yang rendah menarik pelanggan dengan
tawaran murah tetapi dapat mengambil untung dengan menyediakan
pemilihan dan pelayanan terbatas. Ketika toko pengecer ini menambahkan
lebih banyak bentuk jasa dan produk baru untuk meluaskan daya tariknya,
harganya akan merangkak naik, mengakibatkan menurunnya daya tarik
pesaing-pesaing lain.
3. Agen dan pialang (broker). Agen dan pialang, termasuk juga e- agents
dalam internet, berfungsi sebagai representasi independen dari berbagai
macam produk perusahaan. Mereka bekerja berdasarkan komisi, biasanya
sekitar lima persen dari penjualan bersih. Agen dan pialang memiliki
pengetahuan luas tentang barang dan jasa. Mereka merupakan
perpanjangan tangan dari produsen yang tidak memiliki tenaga penjual
sendiri. Tidak seperti pedagang grosir, para agen dan broker tidak
mengambil hak atas barang dagangan yang mereka jual.
5
2. Promosi: Mengembangan dan menyebaran komunikasi persuasif
mengenai penawaran yang dirancang untuk merangsang pembeli.
3. Negosiasi: Mencapai kesepakatan mengenai harga dan ketentuan-
ketentuan lain sehingga peralihan kepemilikan dapat terlaksana.
4. Pemesanan: Melakukan pemesanan kepada konsumen.
5. Pembiayaan: Perolehan dana untuk membiayai persediaan pada tingkat
yang berbeda dalam saluran pemasaran.
6. Pengambilan Risiko: Menanggung resiko yang berhubungan dengan
pelaksanaan fungsi saluran.
7. Pemilikan Fisik: Mengatur kesinambungan penyimpanan dan
perpindahan produk-produk fisik.
8. Pembayaran: Mengatur pelunasan tagihan kepada pembeli melalui bank
dan Lembaga keuangan lainnya.
9. Hak Milik: Mengawasi peralihan kepemilikan actual dari suatu
organisasi atau orang kepada organisasi atau orang lainnya.
Dari definisi tersebut dapat dilihat adanya tiga unsur pokok, yaitu:
Ini berarti bahwa struktur saluran sudah dirancang dan semua anggota
saluran telah ditentukan. Keputusan rancangan saluran dianggap terpisah
dengan keputusan manajemen saluran. Dengan kata lain, manajemen saluran
ini berkaitan pelaksanaan saluran yang sudah dirancang sebelumnya. Setiap
anggota saluran tidak secara otomatis melakukan kerja sama meskipun sama-
6
sama anggota saluran. Oleh karena itu, tindakan administratif dimaksudkan
untuk menjamin adanya kerja sama antar mereka.
7
3. Konflik multisaluran terjadi ketika produsen menentukan dua atau
lebih saluran yang menjual ke pasar yang sama.
8
3. Interprenetation, yaitu pemecahan konflik dengan interaksi
informal yanmg sering dengan melibatkan pihak lain untuk
membangun apresiasi terhadap pandangan masing-masing. Dalam
hal ini diperlukan kesediaan kedua belah pihak untuk berinteraksi,
misalnya dengan bergabung dalam suatu asosiasi dagang.
4. super Organitational, yaitu menggunakan pihak ketiga yang netral.
Ada cara yang bisa dilakukan antara lain:
Conciliation, yaitu upaya informal pihak ketiga untuk
mempertemukan pihak-pihak yang terlibat konflik dalam
rangka membuat perjanjian damai.
Mediation, yaitu pihak ketiga ,merekomendasikan
penyelesaian bagi kedua belah pihak.
Compulsory Albitration, yaitu menggunakan Lembaga
Hukum untuk menyelesaikan konflik.
Voluntary Albitration, yaitu menggunakan pihak ketiga
yang disepakati Bersama (diluar Lembaga Hukum).
5. Superordinate Goal, yaitu para anggota saluran yang terlibat
konflik menetapkan tujuan bersama.
6. Exchange Of Personb, yaitu masing-masing pihak yang berkonflik
saling bertukar personal. Tujuannya adalah agar masing-masing
pihak memahami sudut pandang dan situasi yang dihadapi pihak
lainnya.
7. Cooptation, yaitu menggunakan pemimpin organisasi lain yang
ditempatkan didewan penasehat atau dewan direktur untuk
didengar pendapatnya dalam penyelesaian konflik.
11
Salah satu contohnya bisnis thrift shop yang khusus menjual baju-
baju preloved (baju bekas).
2. Service Retail, yaitu jenis retail yang Menawarkan Jasa. Selain
barang, ada juga jenis ritel yang berfokus menawarkan jasa.
Misalnya usaha bengkel motor yang kehadirannya cukup penting
mengingat jumlah pengendara motor di Indonesia menjadi salah
satu yang tertinggi.
3. Non-Store Retail, yaitu jenius retail yang menjual barang dengan
media tertentu. Tidak semua ritel menggunakan tenaga manusia
sebagai ujung tombak kesuksesan penjualan. Ada juga jenis ritel
yang menggunakan mesin untuk menawarkan produk yang
mereka miliki. Misalnya barang-barang yang dijual dalam
vending machine. Selain lebih praktis, para konsumen pun bisa
lebih leluasa untuk memilih produk yang mereka inginkan.
3) Berdasarkan Lokasinya
Retailer juga dapat dikelompokkan berdasarkan lokasinya, yaitu
downtown central business districts, strip development, dan pusat
perbelanjaan (shopping center) termasuk mal-mal (seperti Lippo
Karawaci, Citra Land, Pondok Indah Mall, dan lain-lain).
2.6.2 Wholesaler
Beberapa ahli menjelaskan bahwa pengertian Wholesaler adalah sebagai
berikut:
1. Menurut Blythe (2012) Wholesalers adalah sebuah perantara
distribusi yang membeli suatu produk dengan tujuan untuk dijual
lagi kepada retailer. Produk yang dijual oleh wholesale bisa berasal
dari supplier atau manufaktur.
2. Menurut Rundle dan Waller (2014) Wholesalers adalah sebuah
perantara antara produsen atau manufaktur kepada pengusaha ritel
sehingga wholesalers dapat menjadi tempat penyimpanan produk
dan menjadikan distribusi menjadi lebih efisien untuk kedua pihak
tersebut.
12
3. Menurut Kotler dan Armstrong (2016) Wholesalers adalah sebuah
perusahaan yang aktivitasnya adalah membeli barang atau jasa dari
produsen atau supplier dengan tujuan untuk dijual kembali kepada
retailer, kebutuhan bisnis, ataupun wholesaler lainnya.
1. Merchant Wholesale
Merchant wholesale merupakan perusahaan mandiri yang memiliki
hak milik atas barang-barang dagang yang mereka jual sebagai
produk mereka. Ada tiga macam layanan yang dilakukan oleh
merchant wholesaler yaitu full service wholesales, industrial
distributor, serta limited service wholesales.
13
2. Broker dan Agent
Broker adalah perantara yang bertugas mempertemukan pihak
penjual dengan pembeli sedangkan agent adalah pihak yang
ditunjuk untuk menjadi wakil dari penjual ataupun pembeli. Sifat
pekerjaan agent cenderung lebih permanen dan berjangka waktu
lama dibandingkan broker. Beberapa contoh agent adalah selling
agent, manufacturer’s agent, auction companies, buying agent,
serta commission agent.
3. Divisi Distributor Manufaktur
Jenis wholesale yang ketiga dimiliki secara resmi oleh perusahaan
produsen barang. Umumnya, divisi distributor manufaktur ini
ditujukan untuk memudahkan perusahaan yang bersangkutan agar
bisa mengontrol harga dan penyebaran jumlah produk-produk yang
dijualnya di tengah masyarakat. Keuntungannya biasanya berbasis
pada kesepakatan.
4. Kantor Pusat dan Cabang Ritel / Produsen
Dalam jenis wholesale yang satu ini, produsen dari kantor pusat
dan cabang biasanya juga akan menjalankan bermacam fungsi
wholesaling secara mandiri tanpa memakai perantara. Meski
jumlah konsumennya lebih sedikit, namun proses wholesaling-nya
berjalan lebih terkonsentrasi.
14
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tujuan utama sebuah perusahan adalah memperoleh laba yang besar.
Berhasil tidaknyaq perusahan dalam mencapai tujuan tersebut bukan hanya
ditentukan pada kemampuan sebauh perusahaan memproduksi barang dan
jasa. Masalah distribusi merupakan salah satu persoalan yang perlu
diperhatikan di bidang pemasaran. Saluran disitribusi mempunyai arti yang
sangat penting unutk mencapai sukses perusahaan dalam memasarkan
produknya. Saluran pemasaran atau saluran distribusi terdiri dari seperangkat
lembaga yang melakukan semua kegiatan atau fungsi yang digunakan untuk
menyalurkan produk dan status kepemilikannya dari produsen ke konsumen.
Dalam melaksanakan stategi Pemasaran tersebut, diperlukan saluran
pemasaran, yang merupakan jalan membawa barang dari produksi ke pasar
konsumen / yang membutuhkan barang
Produk dan pasar tidak adak dapat bertemu secara otomatis tetapi
mutlak harus ada jalur yang menghubungkannya. Jalur penghubung ini yang
akan membantu mempermudah produk cepat sampai ke tangan konsumen.
Jalur Penghubung antara produk dan pasar adalah Perantara saluran
pemasaran. Beberapa perantara seperti Pedagang Grosir, Pengencer, Agen dan
Broker.
3.2 Saran
Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang jasa maupun non jasa,
dalam melakukan kegiatan bisnis memerlukan stategi yang mampu
menempatkan perusahaan pada posisi yang terbaik. Mampu bersaing dan terus
berkembang dengan mengoptimalkan semua potensi sumber daya yang
dimiliki. Penentuan stategi terutama dalam saluran pemasaran sangat penting
dan ini juga harus ditunjang oleh manajemen pemasaran yang professional dan
memiliki kreatifitas yang tinggi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono, Heri. 2020. Manajemen Pemasaran. Jawa Timur: CV. Pustaka Abadi
Wibowo, Lili Adi dan Donni Juni Priansa. 2017. Manajemen Komunikasi Dan
Pemasaran. Bandung: Alfabeta
Utomo, Tri Joko. 2009. Fungsi Dan Peran Bisnis Ritel Dalam Saluran
Pemasaran. Jurnal Fokus Ekonomi. 4(1):44-55
17