You are on page 1of 15

KONSEP DAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM

PEMBELAJARAN PAI MELALUI METODE PROBLEM SOLVING

MAKALAH

Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu: Dr. H. Ridwan, M. Ag.

Disusun oleh kelompok 13 PAI 4B:

Dimas Maulana Saputra 2103016001

Siti Robiul Awalia 2103016008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat
waktu. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada beliau baginda Nabi
Muhammad Saw. yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.

Kami ucapkan puji syukur atas limpahan kesehatan yang diberikan Allah subhanahu
wa ta’ala, baik berupa sehat fisik, akal pikiran sehingga bisa menyelesaikan tugas makalah
dari mata kuliah Metodologi Pembelajaran PAI dengan judul “KONSEP DAN
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN PAI
MELALUI METODE PROBLEM SOLVING”. Terima kasih kepada semua pihak
khususnya kepada Bapak Dr. H. Ridwan, M. Ag. yang telah membimbing kami dan terima
kasih kepada teman-teman kelompok yang telah menuangkan ide-idenya sehingga makalah
ini bisa selesai tepat waktu.

Dalam pembuatan makalah ini tentu masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini, supaya
nantinya bisa lebih baik lagi. Akhir kata apabila ada kesalahan kami minta maaf, semoga
makalah ini bisa menjadi manfaat bagi para pembaca.

Semarang, 5 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

A. Pengertian Metode Problem Solving.............................................................. 3


B. Karakteristik Metode Problem Solving .......................................................... 3
C. Langkah-langkah Metode Problem Solving ................................................... 4
D. Kelebihan dan kekurangan Metode Problem Solving .................................... 4

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 6

A. Kesimpulan .................................................................................................... 6
B. Saran .............................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Pendidikan merupakan salah satu hal yang turut menentukan prestasi seseorang.
Keberhasilan pendidikan di madrasah sangat tergantung pada proses belajar mengajar
di kelas. Dalam pembelajaran di sekolah, terdapat banyak unsur yang saling berkaitan
dan menentukan keberhasilan dalam proses mengajar. Unsur-unsur tersebut adalah
pendidik (guru), peserta didik (siswa), kurikulum, pengajar, tes, dan lingkungan.
Siswa sebagai subjek dalam proses tersebut juga sangat berperan dalam keberhasilan
kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang
mengacu pada seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk
mencapai tujuan. Sebagai sebuah sistem, pembelajaran meliputi suatu komponen,
salah satu komponen pembelajaran yang harus diperhatikan adalah metode.1
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimpletasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran, atau dapat didefenisikan sebagai cara
kerja yang bersistematis dalam memudahkan dalam pelaksanaan suatu kegiatan guna
tercapainya suatu tujuan yang ditentukan. Metode pembelajaran merupakan cara guru
melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi
pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu. Banyak metode atau
cara yang dilakukan guru untuk menjelaskan konsep, fakta, dan prinsip kepada
peserta didik dalam proses pembelajaran, salah satu metode pembelajaran yang sesuai
dengan pembelajaran kontekstual adalah dengan melalui metode pemecahan masalah
(problem solving).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode pembelajaran Problem Solving?
2. Apa saja karakteristik metode pembelajaran Problem Solving?
3. Bagaimana langkah-langkah penerapan metode pembelajaran Problem Solving?
4. Apa kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran Problem Solving?

1
Hamruni, Strategi Pembelajaran. (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), hlm 11.

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian metode pembelajaran Problem Solving
2. Mengetahui karakteristik metode pembelajaran Problem Solving
3. Mengetahui langkah-langkah penerapan metode pembelajaran Problem Solving
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran Problem Solving

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Problem Solving


Secara bahasa problem solving berasal dari dua kata yaitu problem dan solve.
makna bahasa dari problem yaitu suatu hal yang sulit untuk melakukannya atau
memahaminya dapat juga diartikan pertanyaan yang butuh jawaban atau jalan
keluar, sedangkan solve dapat diartikan mencari jawaban suatu masalah. Secara
terminologi problem solving adalah suatu cara berpikir ilmiah untuk mencari
pemecahan suatu masalah.2 Sedangkan menurut istilah Nurhadi problem solving
adalah suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
keterampilan permasalahan, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep
esensial dari materi pembelajaran.3
Menurut Arus Sohimin problem solving adalah suatu proses pembelajaran
yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah
yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Dalam hal ini masalah di definisikan
sebagai suatu persoalan yang tidak rutin dan belum dikenal cara penyelesaiannya.
Justru problem solving adalah mencari atau menemukan cara penyelesaian
(menemukan pola, aturan).4
Model pembelajaran problem solving merupakan model pembelajaran yang
mampu membuat siswa melibatkan diri langsung kedalam persoalan materi
pembelajaran, sehingga semakin aktif, dan mampu mempertanggungjawabkan hasil
yang didapatkan. Esensi dari model pembelajaran problem solving siswa dituntut
untuk berfikir secara ilmiah dan kritis, sehingga siswa akan lebih aktif dalam
mengidentifikasi masalah, mengolah, dan merumuskan solusi yang terbaik dalam
memecahkan masalah.
B. Karakteristik Metode Pembelajaran Problem Solving
Karakteristik model pembelajaran problem solving adalah baik guru maupun
siswa sama-sama bertindak dalam pembelajaran. Guru yang menyiapkan

2
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),
hlm. 102
3
Nurhadi, Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban, (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), hlm. 109
4
Arus Sohimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikilum 2013, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media,
2014), hal 135

3
permasalahan, ikut berdiskusi juga dengan siswa untuk penyelesaian masalahnya.
Sedangkan ciri khasnya adalah akan terjadi dialog sistematis di dalam diskusi dalam
pemecahan masalah. Dimulai dari guru yang memberikan suatu permasalahan bakal
bahan pembelajaran yang mana guru juga belum mengetahui jawabannya. Model
problem solving ini dilakukan bisa dengan membuat kelompok ataupun tidak,
sesuai dengan situasi dan kondisi. Pembawaan siswa biasanya lebih fokus karena
pikirannya tertuju pada masalah yang perlu ditelaah lebih dalam.5
C. Langkah-langkah pembelajaran metode Problem Solving
Ada beberapa langkah dalam penerapan metode problem solving dalam
pembelajaran:6
1. Menentukan masalah dan menjelaskan masalah
2. Menyediakan alat/buku yang relevan dengan masalah
3. Siswa mengadakan identifikasi masalah
4. Merumuskan hipotesis atau jawaban sementara dalam memecahkan masalah
tersebut
5. Mengumpulkan data atau keterangan yang relevan dengan masalah
6. Menguji hipotesis (siswa berusaha memecahkan masalah yang dihadapi dengan
data yang ada
7. Membuat kesimpulan pemecahan masalah
8. Membuat tugas pada siswa untuk mencatat hasil dan pemecahan masalah.
D. Kelebihan dan Kekurangan metode pembelajaran Problem Solving
Adapun kelebihan metode Problem Solving adalah sebagai berikut:7
1. Metode ini dapat membuat Pendidikan disekolah menjadi lebih relevan dengan
kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
2. Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para
siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil
3. Metode ini merangsang siswanya secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam
proses belajaranya siswa banyak menggunakan mentalnya dengan cara

5
Fery Kurniawan Ady Putra, Budihardjo AH, ”Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Untuk
Meningkatkan Hasil Beljar Siswa Kelas XII TKR 1 Pada Pelajaran Sistem Pengapian Konvensional”, JPTM,
Vol. 02 No. 03, 2014, hlm. 1-2.
6
Muhaimin dkk. Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: CV Citra Media. 1996), hlm 150
7
Hidayati, dkk. Pengembangan Pendidikan IPS SD. (Surakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hlm 20.

4
menyoroti permasalahan dari berbagai segi dan pendekatan dalam rangka
mencari penyelesaian masalah
4. Menimbulkan keberanian dalam diri siswa untuk mengemukakan pendapat dan
ide-idenya.

Adapun kekurangan metode pembelajaran Problem Solving adalah sebagai berikut:8

1. Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat


berpikir siswa sangat memerlukan kemampuan dan ketrampilan guru.
2. Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima
informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir untuk memecahkan
permasalahan secara individu maupun kelompok yang kadang-kadang
memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan tantangan atau bahkan kesulitan
tersendiri bagi siswa
3. Proses pembelajaran memerlukan waktu yang lama sehingga terpaksa mengambil
waktu mata pelajaran lain.

8
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, hlm 92-93.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Secara bahasa problem solving berasal dari dua kata yaitu problem dan solve.
makna bahasa dari problem yaitu suatu hal yang sulit untuk melakukannya atau
memahaminya dapat juga diartikan pertanyaan yang butuh jawaban atau jalan
keluar, sedangkan solve dapat diartikan mencari jawaban suatu masalah. Secara
terminologi problem solving adalah suatu cara berpikir ilmiah untuk mencari
pemecahan suatu masalah.
2. Karakteristik dari model problem solving adalah ketika guru sudah memberikan
suatu permasalahan, guru dan siswa bertindak secara bersama-sama dan
melakukan dialog yang sistematis. Guru ikut melakukan penelaahan karena pada
model ini disetting agar terjadi dialog yang natural baik pada siswa maupun guru.
3. Langkah-langkah penerapan metode problem solving adalah sebagai berikut:
a. Menentukan masalah dan menjelaskan masalah
b. Menyediakan alat/buku yang relevan dengan masalah
c. Siswa mengadakan identifikasi masalah
d. Merumuskan hipotesis atau jawaban sementara dalam memecahkan
masalah tersebut
e. Mengumpulkan data atau keterangan yang relevan dengan masalah
f. Menguji hipotesis (siswa berusaha memecahkan masalah yang dihadapi
dengan data yang ada
g. Membuat kesimpulan pemecahan masalah
h. Membuat tugas pada siswa untuk mencatat hasil dan pemecahan masalah.
4. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran problem solving
Kelebihan metode pembelajaran Problem Solving adalah Metode ini
merangsang siswanya secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses
belajaranya siswa banyak menggunakan mentalnya dengan cara menyoroti
permasalahan dari berbagai segi dan pendekatan dalam rangka mencari
penyelesaian masalah. Sedangkan kekurangan metode pembelajaran Problem
Solving adalah Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan

6
menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir untuk
memecahkan permasalahan secara individu maupun kelompok yang kadang-
kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan tantangan atau bahkan
kesulitan tersendiri bagi siswa.

B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca, agar kedepannya lebih baik lagi dalam pembuatan
makalah. Dan kami berharap semoga makalah yang kami buat dapat memberikan dan
menambah wawasan bagi para pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah Syaiful Bahri, Zain Aswan. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hamruni, (2012). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani
Hidayati, dkk. (2008). Pengembangan Pendidikan IPS SD. Surakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Muhaimin dkk. (1996). Strategi Belajar Mengajar, Surabaya: CV Citra Media.


Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban, (Jakarta: PT. Grasindo),
Putra Fery Kurniawan Ady, AH Budihardjo. (2014). “Penerapan Model Pembelajaran
Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Beljar Siswa Kelas XII TKR 1
Pada Pelajaran Sistem Pengapian Konvensional”. JPTM, Vol. 02 No. 03.
Sohimin Arus. (2014) 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikilum 2013,
Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : MA Nurul Huda Sragen


Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pembelajaran : Tasamuh (toleransi)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Jumlah Pertemuan : 1 kali pertemuan

A. Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dana peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan rana abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1.2 Menghayati nilai-nilai positif dari tasamuh (toleransi)
2.2 Mengamalkan sikap tasamuh
3.2 Menganalisis makna, pentingnya, dan upaya tasamuh
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang makna, pentingnya, dan upaya memiliki

9
sikap tasamuh (toleransi)

C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Tasamuh (toleransi)
Kata tasāmuḥ diambil dari kata samaḥa berarti tenggang rasa atau toleransi.
Dalam bahasa Arab sendiri tasāmuḥ berarti sama-sama berlaku baik, lemah
lembut dan saling pemaaf. Dalam pengertian secara istilah, tasāmuḥ adalah sikap
akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara
sesama manusia dalam batas-batas yang digariskan oleh agama Islam. Maksud
dari tasāmuḥ ialah bersikap menerima dan damai terhadap keadaan yang
dihadapi, misalnya toleransi dalam agama ialah sikap saling menghormati hak
dan kewajiban antar agama.
2. Toleransi dalam Agama Islam
Tasāmuḥ ialah sikap yang mengarahkan pada keterbukaan dan menghargai
perbedaan. Perbedaan merupakan fitrah yang sudah menjadi ketetapan Allah Swt.
Konsep tasāmuḥ yang ditawarkan Islam sangatlah rasional dan praktis serta tidak
berbelit-belit. Yaitu dengan mengenali, menghargai, dan terbuka dengan
perbedaan. Namun, apabila hubungannya dengan keyakinan dan ritual, agama
Islam tidak mengenal kata kompromi. Keyakinan umat Islam kepada Allah tidak
sama dengan keyakinan para penganut agama lain begitu pula dengan ritualnya.
Sebagai bukti bahwa tasāmuḥ merupakan salah satu ajaran Islam adalah Allah
melarang penganutnya mencela tuhan-tuhan dalam agama manapun. Tanpa
larangan tersebut, manusia akan saling memperolok jika berbeda keyakinan.
Allah Swt. berfirman:
‫ع َملَ ُه ْۖ ْم ث ُ َّم ا ِٰلى َر ِبّ ِه ْم‬
َ ‫عد ًْو ۢا ِبغَي ِْز ِع ْل ٍۗم َك ٰذلِكَ سَ يَّىَّب ِل ُك ِّل ا ُ َّمة‬
َ َ‫ّٰللا‬
‫سبُّىا ه‬ ‫ع ْىنَ ِم ْه د ُْو ِن ه‬
ُ َ‫ّٰللاِ فَي‬ ُ ‫سبُّىا الَّ ِذيْهَ يَ ْد‬ ُ َ ‫َو ََل ت‬
َ‫فَيُىَبِّئ ُ ُهم ِب َمب َكبوُ ْىا َي ْع َملُ ْىن‬ ‫َّم ْز ِجعُ ُه ْم‬

Janganlah kamu memaki (sesembahan) yang mereka sembah selain Allah karena
mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa (dasar)
pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik
pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah tempat kembali mereka,
lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.

Dalam Islam, tasāmuḥ berlaku bagi semua orang tanpa mengenal perbedaan.
Akan tetapi setiap orang memiliki perbedaan penerapan tasāmuḥ, ada yang masih

10
belum terlatih melakukannya dan ada yang sudah terlatih melakukannya. Untuk
itu Syaikh Yusuf Qardhawi menjelaskan adanya empat faktor yang mendorong
sikap tasāmuḥ, yaitu:
a. Keyakinan bahwa manusia itu makhluk mulia.
b. Perbedaan di dunia ialah realitas yang dikehendaki Allah.
c. Allah Maha membuat perhitungan, jadi tiada kuasa mutlak manusia untuk
mengadili kekafiran atau kesesatan seseorang.
d. Keyakinan akan perintah Allah untuk berbuat adil dan mengajak kepada budi
pekerti mulia.
3. Membiasakan Berperilaku Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari
Setelah mengetahui sikap tasāmuḥ dalam Islam. Kita dituntut untuk bersikap
tasāmuḥ. Sebagai contoh sikap tasāmuḥ dalam Islam yaitu,
a. Di kota Madinah, Rasulullah Saw. tidak sungkan berdampingan dengan
pribumi Yahudi maupun Nasrani.
b. Ketika menaklukkan Jerussalem, khalifah Umar r.a. tidak merusak
tempattempat ibadah warga non-muslim dan pemeluknya tetap diberikan
kebebasan untuk menjalankan ritual agamnya.
c. Rasulullah Saw. memberi makan seorang beragama Yahudi buta dan miskin.
d. Ketika ada jenazah seorang Yahudi melintas di sebelah Rasulullah Saw. dan
para sahabat, Rasulullah Saw. berhenti dan berdiri. Kemudian seorang sahabat
berkata, “Kenapa engkau berhenti ya Rasulullah? Padahal itu adalah jenazah
orang Yahudi?” Rasulullah Saw. bersabda: “Bukankah dia juga manusia?”

D. Metode/Model Pembelajaran
Problem Solving
E. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
1) Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam,
menanyakan kabar/keadaan siswa, dan berdoa sebelum belajar.
2) Guru memberikan apersepsi (mengaitkan materi yang akan dipelajari
dengan pengalaman siswa).
3) Guru membangun motivasi/minat belajar siswa
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa

11
b. Kegiatan inti
1) Guru menentukan masalah, seperti kasus menghormati perayaan.
Kemudian guru menjelaskan batas-batas masalah tersebut
2) Siswa dibentuk kelompok untuk mengidentifikasi buku-buku referensi
yang relevan
3) Mengumpulkan data-data Bersama kelompoknya siswa
mengidentifikasi masalah yang terjadi
4) Siswa secara berkelompok melakukan analisis masalah berdasarkan
pengetahuan yang telah diperolehnya
5) Kemudian merumuskan hipotesa jawaban masalah yang bersifat
sementara
6) Setelah selesai guru meminta kelompok masing-masing
mempresentasikan hipotesa
7) Menyimpulkan pemecahan masalah yang telah selesai diuji
8) Membuat tugas pada siswa untuk mencatat hasil dan pemecahan
masalah
c. Penutup
1) Guru melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan dan tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya.
2) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik
secara individu maupun kelompok pada peserta didik yang belum
menguasai materi
3) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
4) Kegiatan pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama yang dipimpin
oleh peserta didik.

12

You might also like