You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses normal dan alami yang dialami oleh wanita.
Selama hamil, seorang wanita mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik secara
fisiologis maupun psikologis. Perubahan fisiologis diantaranya perubahan organ
reproduksi, system kardiovaskuler, pernafasan, ginjal, integument, musculoskeletal,
neurologi, pencernaan, dan endokrin. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut dapat
menyebabkan ketidaknyamanan (Prawirohardjo, 2010).
Ketidaknyamanan yang dirasakan oleh setiap Ibu hamil berbeda-beda pada tiap
trimester kehamilan. Salah satu keluhan yang sering dirasakan dalam periode kehamilan
adalah mual muntah atau bisa disebut juga dengan morning sickness. Rangsangan yang
terjadinya morning sickness yaitu perubahan dalam metabolisme karbohidrat dan lipid
menyebabkan hipoglkemia terutama pada saat bangun tidur (Madjunkova et al., 2013)
Di Amerika Serikat dan Kanada sekitar 400.000 dan 350.000 wanita hamil
mengalami kejadian mual muntah setiap tahunnya. Pada negara-negara Barat dan
penduduk kota, menurut Hernawati, dkk (2014) di Cianjur, Indonesia terdapat 69,2%
wanita hamil yang mengalami mual dan muntah dan 30,8% tidak mengalami mual dan
muntah selama kehamilan, dari 52 sampel yang di ambil.
Berbagai upaya preventif yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk Ibu hamil
yang mengalami mual dan muntah agar tidak menjadi kondisi yang parah dilakukan
dengan cara modifikasi lifestyle menghindari stress dan istirahat yang cukup, mengatur
diet yaitu mengatur pola makan sedikit namun sering dan tidak mengkonsumsi minuman
bersoda. Terapi farmakologi yang diberikan biasanya obat-obatan berupa antiemetic
(Masruroh, 2016). Adapun terapi non farmakologi yang dapat digunakan adalah dengan
pemberian aromaterapi. Aromaterapi ini menggunakan indra penciuman yang memiliki
reseptor saraf yang berhubungan dengan saluran ke otak sehingga efek yang diberikan
bisa langsung dirasakan oleh Ibu hamil yang mengalami mual dan muntah. Aromaterapi
merupakan teknik penggunaan minyak esensial dari tumbuhan yang digunakan secara
intensif pada pencegahan atau mengobati penyakit, mengurangi stres, atau meningkatkan
status kesehatan baik fisik maupun psikologis (Tillett and Ames, 2010).
Beberapa jenis minyak essensial dapat digunakan sebagai aromaterapi, antara lain
peppermint, spearmint, lemon dan jahe. Namuun menurut salah satu studi, 40% wanita
telah menggunakan aroma lemon untuk meredakan mual dan muntah, dan 26,5% dari
mereka telah mengakui aromaterapi citrus adalah cara yang efektif untuk mengontrol
gejala mual muntah (Kia et al., 2014). Aromaterapi lemon adalah minyak esensial yang
dihasilkan dari ekstrak kulit jeruk (Citrus Lemon) yang sering digunakan dalam
aromaterapi. Aromaterapi lemon adalah jenis aromaterapi yang aman untuk kehamilan
dan melahirkan (Medforth et al., 2013). Pada lemon terkandung Limonene yang akan
menghambat kerja prostaglandin sehingga dapat mengurangi rasa nyeri serta berfungsi
untuk mengontrol sikooksigenase I dan II, mencegah aktivitas prostaglandin dan
mengurangi rasa sakit termasuk mual dan muntah (Cheraghi and Valadi, 2010).
Kandungan Linalil Asetat pada aromaterapi lemon berfungsi untuk menormalkan
keadaan emosi serta keadaan tubuh yang tidak seimbang serta memiliki khasiat sebagai
penenang dan tonikum khususnya pada system syaraf (Wieyodigdo, 2008).
Berdasarkan fenomena ini kami ingin memberikan solusi bagi Ibu hamil agar
lebih mudah dan nyaman dalam penerapan aromaterapi ini, kami membuat khimar
(kerudung) yang dilengkapi dengan aromaterapi Lemon. Khimar (kerudung) ini adalah
segala sesuatu bentuk penutup kepala wanita baik itu yang panjang atau pendek, menutup
kepala dada dan badan wanita atau yang hanya rambut dan leher saja.

You might also like