You are on page 1of 5

Universitas Terbuka

Soal Uji Konsep (TT3)


PDGK4201 Pembelajaran Pkn di SD

1. Bagaimanakah penegakan Hukum di Indonesia?


2. Bagaimana cara menerapkan nilai-nilai demokrasi disekolah, sebagai sarana pengenalan Demokrasi?
3. Apakah arti penting nilai, moral dan norma dalam kehidupan?
4. Paparkan Pembelajaran Portifolio yang kau ketahui!
5. Apa kekurangan pembelajaran tematik?
6. Menurur anda apa adakah persamaan dan perbedaan antara conekted & integrated? Paparkan dan berilah
contoh!

Total Nilai = A + B

1. Penegakan hukum adalah proses upaya menegakkan atau menjalankan norma hukum, dan juga
menjadi pedoman perilaku hubungan hukum dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
Dari pengertian tersebut, kita sebagai warga negara harus menerapkan peraturan dalam
kehidupan sehari-hari, dan penegak hukum harus menegakkan hukum untuk mencapai keadilan
dan perdamaian. Masalah penegakan hukum dewasa ini tidaklah sederhana, karena sistem
hukum ini saling berkaitan dengan sistem sosial masyarakat lainnya. Pada hakekatnya
penegakan hukum mengandung nilai keadilan, namun pada kenyataannya permasalahan
penegakan hukum di Indonesia saat ini disebabkan oleh kurangnya keadilan. Sampai saat ini
hukum Indonesia mengalami kemerosotan yang sangat besar, adanya keinginan masyarakat
akan keadilan yang dapat dijalankan dengan baik namun sebenarnya hanya wacana yang tidak
kunjung muncul, membuat hukum Indonesia semakin membingungkan. Selain itu,
permasalahan lain yang membuat lemahnya penegakan hukum di Indonesia adalah para
penegak hukum tidak menjalankan hukum dengan baik. Hal ini mengakibatkan hilangnya
kepercayaan masyarakat terhadap penegak hukum. Karena mereka berpikir “mengapa kita
harus taat hukum jika para penegak hukum saja tidak menegakkan hukum” Selain itu, banyak
kasus menunjukkan bahwa para penegak hukum masih acuh tak acuh terhadap pelanggar
hukum, sehingga terkesan hanya orang-orang tertentu, yang bisa lolos dari suatu hukuman.
Situasi ini sejalan dengan peribahasa “tumpul ke atas runcing ke bawah”, yaitu hukum negara
kita menghukum kelas bawah lebih berat daripada pejabat tinggi.
2. Cara menerapakan nilai – nilai demokrasi di sekolah diantaranya:
a. Bermusyawarah untuk penyusunan tata tertib di sekolah, khususnya tata tertib di dalam kelas.
b. Bermusyawarah dalam penyusunan kelompok piket sekolah, kelompok dalam pelajaran, dan
kepengurusan kelas.
c. Diadakannya pemilihan ketua murid atau ketua kelas dan ketua Osis
d. Rapat yang diadakan oleh organisasi dalam sekolah, seperti penyelenggaraan rapat anggota tahunan
koperasi sekolah

1
Universitas Terbuka
e. Rapat pembahasan program dan kegiatan sekolah antara pihak sekolah dengan orang tua siswa
f. Penyelenggaraan kegiatan sekolah degan membentuk kepanitiaan, seperti acara rekreasi, peringatan hari
besar agama dan hari besar nasional, acara pentas seni,bazar sekolah, dan acara perpisahan sekolah bagi
siswa yang akan lulus.
g. Penyelenggaraan diskusi, baik diskusi kelompok dalam kelas, musyawarah guru, maupun acar seminar
yang memberi kesempatan semua warga sekolah untuk mengemukakan pendapat secara baik.
h. Menyelesaikan masalah dan kesulitan yang menimpa siswa dengan cara musyawarah antara guru, siswa,
dan orang tua.

3. Nilai, moral dan norma merupakan suatu pegangan perilaku yang diterapkan kepada setiap
individu dalam bersosialisasi dengan sesamanya sehingga terjalin rasa hormat dan menghormati
antar sesama. Jika tidak ada ketiganya maka seorang individu tidak memiliki pegangan atau
rem dalam berkehidupan dengan yang lain.Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Nilai,
moral dan norma adalah hukum yang tidak tertulis untuk mengatur suatu individu dalam
berperilaku antar sesama manusia. Secara keseluruhan ketiganya memiliki nilai-nilai yang
mengatur bagaimana suatu individu saling berinteraksi dengan sesama manusia. 
4. Portofolio adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang di
seleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Biasanya portofolio merupakan karya
terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya
terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih,
membahas, mencari data, mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu
masalah yang di kaji. Dalam model Pembelajaran Berbasis Portofolio siswa dituntut untuk
berpikir cerdas, kreatif, parsitipatif, prospektif dan bertanggung jawab. Secara rinci melalui
model pembelajaran pembelajaran berbasis portofolio diharapkan siswa dapat:
a. Memperoleh pengalaman yang lebih besar tentang masalah yang dikaji. 
b. Belajar bagaimana cara yang lebih kooperatif dengan orang lain untuk memecahkan
masalah. 
c. Meningkatkan keterampilan dalam meneliti. 
d. Memperoleh pemahaman yang lebih baik. 
e. Belajar bagaimana berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah. 
f. Meningkatkan rasa percaya dirinya, karena merasa telah dapat memecahkan masalah.

Dengan demikian, peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang di
kembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan.

5. Disamping kelebihan, pendekatan pembelajaran tematik juga memiliki kelemahan terutama


dalam hal pelaksanaannya, beberapa kelemahan pembelajaran tematik, diantaranya:
1). Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan
metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan
mengembangkan materi;
2). Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik yang
relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena model

2
Universitas Terbuka
pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan asosiatif,
kemampuan eksplorasi dan elaborative;
3). Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan
atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet;
4). Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan
pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi;
5). Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh;
6). Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah satu
bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang pendidikan
gurunya.

6. Pembelajaran integrated (terpadu) merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang


secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan secara utuh, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna
disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-
konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan
antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Pembelajaran terpadu tipe integrated (keterpaduan) adalah tipe pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan antar bidang studi, menggabungkan bidang studi dengan cara
menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling
tumpang tindih dalam beberapa bidang studi (Fogarty, 1991: 76).

Karakteristik Model Integrated


Model pembelajaran terpadu ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran. Model ini
diusahakan dengan cara menggabungkan beberapa mata pelajaran yaitu dengan menetapkan
prioritas dari kurikulum dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang
tindih di dalam beberapa mata pelajaran.
Model pembelajaran integrated (terpadu) mempunyai ciri khusus yakni memadukan sejumlah
topik dari mata pelajaran yang berbeda tetapi inti topiknya sama. Pada model ini tema yang
berkaitan dan tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru
dalam tahap perencanaan program. Pertama kali guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan
dan sikap yang diajarkan dalam satu semester dari beberapa bidang studi, selanjutnya dipilih
beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang
tindih di antara berbagai bidang studi.
Pada model ini terdapat team teching yang berasal dari beberapa mata pelajaran  berbeda
namun memiliki tema yang tumpang tindih(overlap). Dalam tahap ini, guru yang tergabung
haruslah kompak serta memiliki skill yang tinggi. Tahap ini juga dapat membangun rasa
percaya diri dan kepercayaan sebagai perancang model(Forgaty 1991:78).
Kelebihan dan kekurangan pembelajaran terpadu tipe Integrated

Tipe integrated memiliki kelebihan, yaitu:

3
Universitas Terbuka
1. Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena dengan memfokuskan pada isi
pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran
dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa, pembelajaran menjadi semakin diperkaya
dan berkembang.
2. Satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa menjadi kaya akan
pengetahuan dari apa yang telah diajarkan guru melalui model integrated.
3. Memotivasi siswa dalam belajar.
4. Tipe terintegrasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang penting dalam satu
saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain. Dalam
tipe ini, guru tidak perlu mengulang kembali materi yang tumpang tindih, sehingga
tercapailah efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

Kekurangan tipe Integrated yaitu :

1. Terletak pada guru, yaitu guru harus menguasai konsep, sikap, dan keterampilan yang
diprioritaskan.
2. Tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya maupun
pelaksanaannya.
3. Pengintegrasian kurikulum dengan konsep-konsep dari masing-masing bidang studi
menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.
4. Dalam penerapannya ,sulit menerapkan tipe ini secara penuh.

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja
mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Dengan adanya permaduan itu diharapkan siswa mampu memperoleh pengetahuan dan
keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Bermakna disini
memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep
yang meraka pelajaran melalui pengalaman langsung dan nyata (real) yang menghubungkan
antarkonsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika dibandingkan dalam
konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan keterlibatan siswa
dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk pembuatan
keputusan. Setiap siswa memerlukan bekal pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup di
masyarakat dan bekal ini diharapkan diperoleh melalui pengalaman belajar di sekolah. Oleh
karena itu pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan bekal siswa dalam
mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut kecakapan hidup yang cakupannya
lebih luas dibanding hanya sekedar keterampilan.

Kelebihan Pembelajaran Terpadu

a. Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan
gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek.

4
Universitas Terbuka
b. Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus-menerus sehingga terjadi

internalisasi.
c. Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji,
mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide secara berangsur-angsur dan
memudahkan transfer atau pemindahan ideide tersebut dalam memecahkan masalah.
d. Dengan adanya hubunngan atau kaitan antara gagasan didalam satu bidang studi, peserta
didik mempunyai gambaran yang lebih komprehensif dari beberapa aspek tertentu mereka
pelajari secara lebih mendalam.
e. Mengkaitkan sejumlah sasaran di dalam satu bidang memungkinkan peserta didik untuk
mengkonseptualisasikan kembali dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.

Kelemahan model pembelajaran connected


Disamping mempunyai kelebihan, model terhubung ini juga mempunyai kekurangan sebagai
berikut:
a. tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim,sehingga isi dari pelajaran tetap saja
terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi,
b. memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan
keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.
c. model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum
menggabungkan bidang-bidang pengembangan/ matapelajaran lain.
d. Bagi siswa yang mempunyai kemampuan yang rendah, maka akan sedikit kesulitan
dalam mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide
secara terus menerus.
e. Dalam mengolah suatu pengetahuan, tidak jarang siswa merasa kesulitan untuk
memadukan topik- topik, konsep- konsep, maupun ide- ide dalam satu mata
pelajaran, walaupun guru sudah berusaha memadukannya sesuai dengan karakteristik
disiplin ilmu.
f. Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak tidak terkait,
walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin).
g. Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi pelajaran tetap
terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide antara mata pelajaran.
h. Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide dalam suatu mata
pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang
lebih global dengan mata pelajaran lain.

You might also like