You are on page 1of 18

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBAER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM


BALAI TAMAN NASIONAL WASUR
Jl. Garuda Leproseri No. 3 Telp. (0971) 324532, Fax. (0971) 324532, Kotak Pos 109. Kode Pos 99611
Website: http://taman-nasional-wasur.dephut.go.id; Email: tnwasur@yahoo.com

SURAT TUGAS
ST. /T.26/TU/PEG/7/2021

Dasar : 1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi


Nomor 50 Tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan
Dan Angka Kreditnya
2. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.10/Menhut-II/2014 tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan dan Angka Kreditnya

MEMERINTAHKAN

Kepada : Nama-nama pelaksana kegiatan terlampir

Untuk : 1. Melakasanakan kegiatan penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT)


Pemulihan Ekosistem di Rawa Dogamit SPTN Wilayah II Ndalir dalam
rangka pengendalian ekosistem hutan tahun 2021
2. Membuat Laporan Pelaksanaan Kegiatan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
setelah pelaksanaan kegiatan.

Waktu : 10 Juli 2021


Tempat : Kantor Balai Taman Nasional Wasur

Demikian Surat Perintah Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan penuh
tanggung jawab.

Dikeluarkan di : Merauke
Pada tanggal : 7 Juli 2021
Kepala Balai,

Yarman, S.Hut, MP
NIP. 19730311 199903 1 005

I
Lampiran Surat Perintah Tugas
Nomor : ST. /T.26/TU/PEG/7/2021
Tanggal : Juli 2021

DAFTAR PELAKSANA KEGIATAN


PENYUSUNAN RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)
PEMULIHAN EKOSISTEM DI RAWA DOGAMIT SPTN WILAYAH II NDALIR
DALAM RANGKA PENGENDALIAN EKOSISTEM HUTAN TAHUN 2021

No. NAMA PANGKAT JABATAN


1. Y. Agung Widya, S.Hut., M.Si. Pembina (IV/a) Kepala SPTN Wilayah II
NIP. 19760805 200312 1 005 Ndalir
2. Aprianto, S.Si., M.Sc Penata (III/c) PEH Pertama
NIP. 19850409 200912 1 004
3. Juli Kardo Simanjuntak, S.Hut. Penata Muda PEH Pertama
NIP. 19940722 201902 1 001 (III/a)
4. Mamburnom Pander Mesak Penata (III/c) PEH Penyelia
Iwanggin, A.Md.
NIP. 19800110 199903 1 003

Merauke, 7 Juli 2021


Kepala Balai,

Yarman, S.Hut, MP
NIP. 19730311 199903 1 005

II
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBAER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM
BALAI TAMAN NASIONAL WASUR
Jl. Garuda Leproseri No. 3 Telp. (0971) 324532, Fax. (0971) 324532, Kotak Pos 109. Kode Pos 99611
Website: http://taman-nasional-wasur.dephut.go.id; Email: tnwasur@yahoo.com

SURAT PERNYATAAN
TELAH MELAKUKAN KEGIATAN
PELAKSANAAN PENGENDALIAN EKOSISTEM HUTAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Yarman, S.Hut., M.P.
NIP : 19730311 199903 1 005
Pangkat/golongan ruang : Pembina Tingkat I (IV/b)
Jabatan : Kepala Balai Taman Nasional Wasur
Unit kerja : Balai Taman Nasional Wasur
Menyatakan bahwa:
Nama : Aprianto, S.Si., M.Sc.
NIP : 19850409 200912 1 004
Pangkat/golongan ruang/TMT : Penata (III/c) / 1 Oktober 2018
Jabatan : PEH Pertama
Unit kerja : Balai Taman Nasional Wasur

Telah melakukan kegiatan pengendalian ekosistem hutan sebagai berikut:


No. Uraian Kegiatan Tanggal Satuan Jumlah Angka Jumlah Keterangan/ bukti
Hasil Volume Kredit Angka fisik
Kegiatan Kredit
1 Melakukan penyusunan 10 Januari Laporan 1 0,27 0,27 SPT, SPMK, Laporan
program Pengendalian 2022 yang diketahui oleh
Ekosistem Hutan, pimpinan unit kerja
sebagai anggota
(IV.B.b)
Jumlah Angka Kredit 0,27  

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Merauke, Juli 2021


Kepala Balai,

Yarman, S.Hut., M.P.


NIP. 19730311 199903 1 005

III
LAPORAN KEGIATAN
PENYUSUNAN DRAFT KEBIJAKAN
PENGENDALIAN EKOSISTEM HUTAN

I. Dasar Pelaksanaan
a. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Nomor 50 Tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem
Hutan Dan Angka Kreditnya
b. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.10/Menhut-II/2014 tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan dan Angka Kreditnya
c. Surat Tugas dari Kepala Balai Taman Nasional Wasur No. ST.
/T.26/TU/PEG/ /2021 tanggal 7 Juli 2022 tentang Melakasanakan kegiatan
penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Pemulihan Ekosistem di Rawa
Dogamit SPTN Wilayah II Ndalir dalam rangka pengendalian ekosistem hutan
tahun 2021

II. Waktu Pelaksanaan :


Tanggal 5 s/d 9 Juli 2021

III. Lokasi :
Kantor Balai Taman Nasional Wasur

IV. Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah menyiapkan dokumen Rencana Kerja Tahunan
(RKT) pemulihan Ekosistem di Rawa Dogamit SPTN Wilayah II Ndalir dalam
rangka pengendalian ekosistem hutan tahun 2021.

V. Hasil Kegiatan
Laporan terlampir

Mengetahui,
Kepala Balai, Yang membuat,

Yarman, S.Hut, MP Aprianto, S.Si., M.Sc.


NIP. 19730311 199903 1 005 NIP. 19850409 200912 1 004

IV
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)

Pemulihan Ekosistem Di Rawa Dogamit


SPTN Wilayah II Ndalir
Dalam Rangka Pengendalian Ekosistem Hutan
Tahun 2021

BALAI TAMAN NASIONAL WASUR


MERAUKE
TAHUN 2021

I
LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)


PEMULIHAN EKOSISTEM DI RAWA DOGAMIT
SPTN WILAYAH II NDALIR
DALAM RANGKA PENGENDALIAN EKOSISTEM HUTAN TAHUN 2021

Dinilai Disusun
Di : Merauke Di : Merauke
Pada Tanggal : 21 Juli 2021 Pada Tanggal : 21 Juli 2021
Oleh Oleh
Kepala SPTN Wilayah II Ndalir, Tim Penyusun,

Y. Agung Widya, S.Hut., M.Si. Aprianto, S.Si., M.Sc.


NIP. 19760805 200312 1 005 NIP. 19850409 200912 1 004

Disahkan
Di : Merauke
Pada Tanggal : 21 Juli 2021
Kepala Balai,

Yarman, S.Hut, MP
NIP. 19730311 199903 1 005

II
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusunan RKT/Rencana
Kegiatan Tahunan Pemulihan Ekosistem di Rawa Dogamit SPTN Wilayah II
Ndalir dalam rangka pengendalian ekosistem hutan tahun 2021, dapat
terselesaikan dengan baik. Rencana pemulihan ekositem disusun sebagai acuan
dalam menyelenggarakan kegiatan pemulihan ekositem di awa Dogamit SPTN
Wilayah II Ndalir dalam satu tahun agar pelaksanaan kegiatan pemulihan
ekosistem lebih efektif dan efisien.

Penyusunan Rencana Pemulihan Ekosistem ini mengacu pada Peraturan Menteri


Kehutanan Nomor : P.48/Menhut-II/2014 tentang Tata Cara Pemulihan Ekosistem
pada Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam dan Peraturan Direktur
Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nomor : P.10/KSDAE-
SET/2015 tentang Standar Kegiatan dan Biaya Bidang Konservasi Sumber Daya
Alam dan Ekosistem Tahun 2016.

Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada parapihak yang
telah berpartisipasi dalam penyusunan rencana kegiatan tahunan pemulihan
ekosistem ini dengan harapan semoga dokumen ini dapat bermanfaat, kiranya
Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita sekalian untuk dapat berpartisipasi di bidang tugas kita masing-
masing dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia.

Merauke, ……………… 2021


Tim Penyusun

III
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................II
KATA PENGANTAR.........................................................................II
DAFTAR ISI.....................................................................................II
DAFTAR TABEL..............................................................................II
DAFTAR GAMBAR...........................................................................II
PENDAHULUAN..........................................................................- 2 -
A. Latar Belakang..................................................................- 2 -
B. Maksud, Tujuan dan Sasaran.................................................- 2 -
C. Ruang Lingkup..................................................................- 2 -
D. Pelaksana, Jadwal dan Biaya.................................................- 2 -
RENCANA KEGIATAN TAHUNAN.................................................- 2 -
A. Lokasi dan Luas.................................................................- 2 -
B. Rencana Kegiatan...............................................................- 2 -
C. Kebutuhan Biaya................................................................- 2 -
D. Tata Waktu.......................................................................- 2 -
E. Kelembagaan.......................................................................- 2 -
a. Aturan Pelaksanaan.............................................................- 2 -
b. Peningkatan Kapasitas Tim Pelaksana......................................- 2 -
c. Sosialisasi........................................................................- 2 -
d. Pemantauan dan Evaluasi.....................................................- 2 -

IV
DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 1. Rincian Kebutuhan Biaya Kegiatan Pemulihan Ekosistem 5
di Rawa Dogamit Tahun 2021
Tabel 2. Rencana Kegiatan Pemulihan Ekosistem Rawa Dogamit 6
Tahun 2021

V
DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 1. Peta kerja PE Rawa Dogamit Tahun 2021 3
Gambar 2. Kondisi terkini Rawa Dogamit 4

VI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suaka alam merupakan upaya perlindungan terhadap suatu daerah yang
ekosistemnya memiliki ciri khas tertentu. Upaya perlindungan tersebut dilakukan
dengan membentuk suatu Kawasan Suaka Alam (KSA) terhadap daerah yang
dipandang perlu dibentuk sebagai KSA. KSA memiliki fungsi pokok sebagai
kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya
yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. Salah satu
upaya dalam pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya, yakni dengan dilakukan upaya pemulihan ekosistem. Hal tersebut
tercantum dalam Renstra Direktorat Jenderal KSDAE, bahwa untuk
melaksanakan kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam
sub agenda ketahanan air, salah satunya adalah melalui kegiatan pemulihan
ekosistem baik di hutan konservasi maupun di hutan produksi. Kegiatan tersebut
dilakukan di areal/daerah
yang dipertimbangkan layak untuk dipulihkan, seperti daerah yang terdegradasi
akibat perambahan, bencana alam, introduksi jenis asing & perkembangan jenis
invasif, dan penurunan kualitas lahan akibat faktor lainnya.

Hasil review pemulihan ekosistem di Rawa Dogamit menyebutkan bahwa


Kerusakan ekosistem di Rawa Dogamit digolongkan ke dalam tipe ......... Rencana
luasan lokasi pemulihan ekosistem seluas 20 Ha yang terletak di Rawa Dogamit
seluas ........ Ha. Berdasarkan hal tersebut, perlakuan pemulihan ekosistem yang
direncanakan pada kawasan ini adalah dengan cara
,,,,,,,,,,,, yakni ...................... Pelaksanaan pemulihan ekosistem darat sesuai
dengan Permenhut No. P.48/Menhut-II/2014 Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemulihan Ekosistem Pada Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

Sebagai kawasan yang akan dipulihkan ekosistemnya, maka perlu dibuat rencana
kerja kegiatan yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan di lapangan.
Salah satu rencana kerja yang harus disusun yaitu rencana kerja tahunan (RKT)
yang penyusunannya didasarkan pada rencana kerja jangka panjang (5 tahun).
Tahun 2021 merupakan tahun kedua pelaksanaan kegiatan pemulihan ekosistem
di Rawa Dogamit. Tahun 2020 merupakan tahun pertama pelaksanaan kegiatan
pemulihan ekosistem di kawasan ini yang difokuskan pada kegiatan eradikasi
tumbuhan invasif yang ada dibadan rawa.

B. Maksud, Tujuan dan Sasaran


Maksud disusunnya rencana kerja tahunan pemulihan ekosistem di Rawa Dogamit
yakni sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pemulihan ekosistem Rawa
Dogamit selama tahun 2021. Tujuan dari rencana kerja tahunan (RKT) kegiatan
pemulihan ekosistem di Rawa Dogamit pada tahun 2021 adalah:
a. Menenetukan cara pemulihan ekosistem sesuai tingkat kerusakan ekosistem
yang terjadi (mekanisme alam/rehabilitasi/restorasi);

1
b. Menjadi pedoman dalam kegiatan pemulihan ekosistem;
c. Sebagai acuan dalam pelaksanaan dan pengendalian kegiatan fisik dan
penggunaan anggaran disetiap lokasi serta jadwal waktu yang ditetapkan, yang
disusun 1 tahun sebelum tahun pelaksanaan.

Sasaran rencana pelaksanaan kegiatan pemulihan ekosistem di Rawa Dogamit


adalah: Membentuk sistem pelaksanaan pemulihan ekosistem yang dapat
menghasilkan kegiatan pemulihan ekosistem secara komprehensif, efektif, dan
efisien.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rencana pemulihan ekosistem Rawa Dogamit SPTN Wilayah II
Ndalir pada tahun 2021 yakni :
a. Sasaran dan luas lokasi yang akan dipulihkan;
b. Jenis kegiatan pemulihan ekosistem;
c. Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan.

D. Pelaksana, Jadwal dan Biaya


Kegiatan pemulihan ekosistem Rawa Dogamit dilaksanakan oleh Balai Taman
Nasional Wasur. Tim Pelaksana ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala Balai TNW.
Dasar pelaksanaannya yaitu :
a. UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya
b. Permenhut No. P.48/Menhut- II/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemulihan Ekosistem Pada Kawasan Suaka Alam
c. Dan Kawasan Pelestarian Alam;
d. Perdirjen KSDAE Nomor P.12/KSDAE- Set/2015 tentang Pedoman Tata Cara
Penanaman dan Pengkayaan Jenis dalam rangka
e. Pemulihan Ekosistem Daratan Pada KSA dan KPA;
f. Perdirjen KSDAE No. P.13/KSDAE-Set/2015 tentang Pedoman Pemantauan
dan Penilaian Pelaksanaan Pemulihan Ekosistem Daratan pada Kawasan Suaka
Alam dan Kawasan Pelestarian Alam
g. Dokumen Rencana Pemulihan Ekosistem RPE TNW.

Jenis kegiatan pemulihan ekosistem di Rawa Dogamit selama tahun 2020 yaitu
pemusnahan manifestasi tanaman invasif yang mereduksi luasan badan rawa
dogamit. Eradikasi dilaksanakan pada lahan seluas 20 Ha. Mekanisme Eradikasi
dilakukan dengan kegiatan pembabatan manual dan mesin. Biaya kegiatan
Pemulihan Ekosistem Rawa Dogamit Tahun 2021 berasal DIPA Balai Konservasi
Sumber Daya Alam Tahun 2021. Standard biaya mengikuti Standard Kegiatan
dan Biaya (SKB) Bidang KSDAE

2
BAB II
RENCANA KEGIATAN TAHUNAN

A. Lokasi dan Luas


Hasil review pemulihan ekosistem yang telah dilakukan sebelumnya, areal yang
akan dipulihkan adalah areal yang mengalami degradasi di lokasi Zona
Tradisional. areal ini berada pada daerah penyangga dari Zona Rimba. Luas
kawasan yang akan dilakukan kegiatan pemulihan ekosistem di kawasan Rawa
Dogamit pada tahun 2021 seluas 20 Ha yang masuk kedalam Zona Tradisional.
Detail lokasi kawasan yang akan dipulihkan pada tahun 2021 dapat dilihat pada
peta rencana pemulihaan ekosistem di Rawa Dogamit dibawah ini:

Gambar 1. Peta kerja PE Rawa Dogamit Tahun 2021

3
B. Rencana Kegiatan
Tahun 2021 merupakan tahun kedua pelaksanaan kegiatan pemulihan ekosistem.
Tahapan kegiatan pemulihan ekosistem yang akan dilaksanakan pada tahun 2021
yaitu dengan cara eradikasi dengan pembabatan manual dan mesin antara lain
sebagai berikut:
1. Persiapan regu
Pada umumnya 1 (regu) kerja pengendalian terdiri ± 9 Orang dengan rincian
tugas sebagai berikut:
a. 1 orang Petugas Supervisi
b. 8 orang orang pelaksana lapangan.

2. Pemilihan Lokasi (survey awal)


Pemilihan lokasi dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan suvey
pendahuluan untuk mengetahui keberadaan tumbuhan invasif saat ini serta
luasan yang ada sehingga memudahkan dalam pelaksanaannya serta prioritas
penanganannya.

Gambar 2. Kondisi terkini Rawa Dogamit


3. Pelaksanaan Kegiatan
Menururt Wittenberg, 2001 bahwa ada beberapa metode khusus untuk
mengendalikan spesies invasif. Menyadari sifat ekologi invasif yang sangat
kompleks dan pentingnya kondisi lokal, pernyataan umum tentang metode
pengendalian yang sesuai untuk kelompok spesies asing, di habitat atau wilayah
tertentu harus didekati dengan sangat hati-hati. Keberhasilan pengendalian
populasi spesies invasif itu sendiri dapat memiliki efek tidak langsung pada
spesies asli, ekosistem, dan seluruh keanekaragaman hayati lokal. Efek potensial
dari pengurangan atau pemberantasan spesies invasif di habitat harus dievaluasi
terlebih dahulu dan langkah-langkah diambil untuk memastikan bahwa efek dapat
kearah hasil positif. Upaya pengendalian ekosistem kawasan Rawa Dogamit
tumbuhan perlu dilakukan untuk menurunkan kelimpahan jenis dan mencegah
untuk semakin meluas ke dalam kawasan Taman Nasional Wasur. Metode
pengendalian ekosistem dilakukan secara manual dan mekanis. Pemilihan kedua
metode tersebut lebih merujuk kepada sumberdaya yang tersedia. Metode
penanganan secara manual tidak jauh beda dengan penangan secra mekanik.
Penanganan secara manual umumnya menggunakan cara-cara yang masih

4
tradisional dengan alat yang tradisional. Kegiatan pengendalian ekosistem secara
manual meliputi:
a. Pemotongan tumbuhan secara mekanis
Metode ini paling efektif untuk tanaman muda atau belum dikatagorikan
tanaman dewasa. Alat yang digunakan seperti pisau sabit, gunting tanaman,
gergaji, cangkul dan mesin babat. Pemotongan atau memangkas tanaman
sedekat mungkin dengan permukaan tanah.
b. Menarik tanaman dengan tangan
Tanaman ditarik dengan jarak 10-20 cm dari atas permukaan tanah. Pastikan
akar dari tanaman tersebut ikut tercabut sehingga mengurangi resiko untuk
tanaman sejenis tumbuh kembali. Biarkan sampai kering tanaman yang dicabut
tersebut sehingga memudahkan untuk dilakukan pembakaran

C. Kebutuhan Biaya
Kegiatan pemulihan ekosistem Rawa Dogamit dibebankan pada anggaran
pemerintah yang tertuang dalam DIPA Balai TNW pada tahun 2021. Pembiayaan
kegiatan Pemulihan Ekosistem mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal
Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nomor : P.10/KSDAE-SET/2015
tentang Standard Kegiatan dan Biaya Bidang Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistem. Rincian rencana pembiayaan kegiatan Pemulihan Ekosistem di Rawa
Dogamit pada tahun 2021 tersaji pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Rincian Kebutuhan Biaya Kegiatan Pemulihan Ekosistem di Rawa


Dogamit Tahun 2021

No Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah


1 Belanja Bahan
- Alat dan Bahan 4,00 LOK 500.000 2.000.000
- Obat-obatan 4,00 PAKET 380.000 1.520.000
- Bahan makan buruh 220,00 HOK 75.000 16.500.000
(11 ORG x 5 hari x 4 LOK)
2 Belanja Barang Non Operasional
lainnya
- Upah buruh di lapangan 220,00 HOK 125.000 27.500.000
(11 ORG x 5 hari x 4 LOK)
3 Belanja Perjalanan Dinas Dalam
Kota
- Uang harian petugas pelaksana 160,0 OH 230.000 36.800.000
(8 ORG x 5 hari x 4 LOK)
- Penginapan Petugas Pelaksana 128,0 OH 250.000 32.000.000
pelaksana
(8 ORG x 5 hari x 4 LOK)

- Transport Petugas Pelaksana (6 24,00 Kali 250.000 6.000.000


ORG x 1 kali x 4 LOK)

5
- Uang Harian Petugas Supervisi 16.00 OH 230.000 3.680.000
(4 Org x 4 Hari)
- Penginapan Petugas Supervisi 12.00 OH 250.000 3.000.000
(4 Org x 3 Hari)
- Transportasi Petugas Supervisi 4.00 Kali 250.000 1.000.000
Jumlah 130.000.000

D. Tata Waktu
Rencana pelaksanaan kegiatan pemulihan ekosistem Rawa Dogamit Tahun 2021
dituangkan dalam detail rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Detail rencana
tersebut harus mencantumkan jenis kegiatan, lokasi kegiatan, waktu, pelaksanaan,
dan volume kegiatan yang ditargetkan dituliskan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2. Rencana Kegiatan Pemulihan Ekosistem Rawa Dogamit Tahun 2021

Waktu Pelaksanaan
No. Pelaksanaan Kegiatan Juli 2021 Lokasi
5-9 12 13-17 18-20 21-23 24-29
1. Orientasi Awal Lapangan
2. Penyusunan RPK Kantor Balai
3. Persiapan (Presentasi) Kantor Balai
4. Pelaksanaan Kegiatan Lapangan
5. Analisis Data Kantor Balai
6. Presentasi Hasil dan Penyusunan LPK Kantor Balai
7. Pelaporan Kantor Balai

E. Kelembagaan
Kelembagaan pemulihan ekosistem kawasan konservasi adalah organisasi
masyarakat atau instansi pemerintah beserta aturan main yang digunakan dalam
kegiatan pemulihan ekosistem di kawasan konservasi merupakan faktor penentu
keberhasilan pemulihan ekosistem di suatu tapak yang bersifat spesifik dengan
karakteristik yang khas sesuai dengan fungsi kawasan konservasi. Kelembagaan
pada kegiatan pemulihan ekosistem Rawa Dogamit akan dibentuk sesuai dengan
peranan dan kepentingan yang akan diatur dalam bentuk kerjasama. Tim kerja
pelaksana pemulihan ekosistem Rawa Dogamit ditetapkan oleh Kepala Balai
TNW, dilaksanakan dengan swakelola oleh petugas bersama masyarakat yang
disahkan oleh Kepala Balai TNW. Keberhasilan kegiatan pemulihan ekosistem
kawasan konservasi adalah tercapainya tujuan akhir kegiatan, untuk memperkecil
penyimpangan baik administrasi maupun fisik dilapangan maka kegiatan
pengawasan sangat perlu dilakukan secara kontinyu dan terus menerus, oleh sebab
itu tenaga pengawas bisa dilaksanakan petugas resort yang ditetapkan dengan
surat keputusan Kepala Balai TNW. Sedangkan tim penilai dilaksanakan oleh
pejabat struktural dan staf Balai TNW. Selain itu, kegiatan penilaian bisa
melibatkan instansi/lembaga lain yang berkompeten dalam kegiatan pemulihan
ekosistem, antara lain Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung (BPDAS-HL), Akademisi dan Lembaga Pemeriksa Independen.
a. Aturan Pelaksanaan

6
Aturan dibuat untuk mengatur tugas, fungsi, dan tanggung jawab stakeholder
dalam melaksanakan pemulihan ekosistem, agar kegiatan pemulihan ekosistem
dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Kegiatan pemulihan ekosistem kawasan konservasi yang dilaksanakan
oleh pihak lain dilakukan melalui mekanisme kerjasama maka aturannya disusun
mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.85/Menhut-II/2014
tentang tata cara kerjasama Penyelenggaraan Pemulihan Ekosistem Kawasan
Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

b. Peningkatan Kapasitas Tim Pelaksana


Dalam rangka meningkatkan kemampuan pelaksana kegiatan pemulihan
ekosistem di Rawa Dogamit maka perlu dilakukan kegiatan peningkatan kapasitas
bagi Tim Pelaksana. Dalam rangka meningkatkan kemampuan tim pelaksana
dalam kegiatan pemulihan ekosistem kawasan konservasi, perlu memfasilitasi tim
kerja/pelaksana untuk berkonsultasi dengan akademisi dan pihak berkompeten
lainnya yang mempunyai pengalaman dalam memonitoring pelaksanaan
rehabilitasi yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pengalaman dan pengetahuan ini penting bagi keberhasilan kegiatan pemulihan
ekosistem yang akan dilakukan. Selain itu juga perlu dilaksanakan pelatihan
(training) bagi stakeholder atau kelompok tani hutan yang akan melaksanakan
pemulihan ekosistem, adapun materi pelatihan antara lain: tehnik survey lapangan,
tehnik pengendalian invasif, tehnik penilaian pengendalian tumbuhan invasif,
tehnik pengamanan dan perlindungan areal pemulihan ekosistem.

c. Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan bertujuan untuk memberikan arahan kepada
masyarakat agar dapat memahami dan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan
pemulihan ekosistem. Sosialisasi perlu dilakukan oleh Balai TNW untuk
memberikan penjelasan dan menyamakan pemahaman tentang pertimbangan
perlunya kegiatan pemulihan ekosistem di kawasan konservasi. Sosialisasi
meliputi materi dasar hukum pemulihan ekosistem, tujuan dan manfaat kegiatan
pemulihan ekosistem, serta mekanisme masyarakat dapat berperan secara aktif
dalam pelaksanaan pemulihan ekosistem. Kegiatan sosialisasi dengan target
masyarakat sekitar kawasan konservasi dapat memahami, tidak menentang dan
mendukung pelaksanaan pemulihan ekosistem. Situasi kondusif sangat penting
agar pelaksanaan pemulihan ekosistem dilapangan dapat melakukkan tugasnya
dengan aman dan mudah berinteraksi dengan masyarakat setempat serta mudah
dalam mendapatkan tenaga kerja. Sosialisasi diawali sebelum pebentukan
kelompok kerja yang beranggotakan masyarakat, hal ini diperlukan untuk
mempercepat pembentukan kelompok kerja, mendapatkan informasi tentang
kemampuan dan kearifan serta tingkat partisifasi masyarakat, mandapatkan
masukan tentang materi pelatihan yang diperlukan, menyusun organisasi tim
pelaksana di tingkat lapangan.

d. Pemantauan dan Evaluasi

7
Kegiatan pemantauan dan evaluasi meliputi pemantauan/evaluasi pelaksanaan
kegiatan di lapangan. Dalam menentukan rencana pemantauan dan evaluasi ini,
yang perlu ditetapkan adalah :
1. Tim/pelaksana pemantauan/monitoring dan evaluasi;
2. Waktu pelaksanaan pemantauan/monitoring dan evaluasi;
3. Sasaran pemantauan/monitoring dan evaluasi;
4. Metode pemantauan/monitoring dan evaluasi yang akan diterapkan;
5. Pelaporan hasil pemantauan/monitoring dan evaluasi.

Pemantauan/monitoring dilaksanakan untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan


kegiatan, unsur-unsur yang dimonitor meliputi kemajuan atau perkembangan fisik
pekerjaan anatar lain fisik tanaman, sarana dan prasarana yang menunjang
kegiatan, Di samping itu juga untuk mengetahui masalah-masalah yang timbul
dalam pelaksanaan kegiatan untuk dijadikan bahan masukan dalam merumuskan
pemecahannya.

Evaluasi merupakan suatu proses untuk menilai hasil akhir kegiatan dengan tujuan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas serta untuk memberikan masukan
dalam penyempurnaan rencana kegiatan di masa mendatang. Evaluasi untuk
setiap kegiatan dilakukan oleh Tim Evaluasi dengan sasaran kegiatan tahun
berjalan, pemeliharaan dan pasca pekerjaan.

You might also like