You are on page 1of 16

ASUHAN KEPERAWATAN MASALAH PSIKOSOSIAL PADA KLIEN

POST SECTIO CAESAREA DENGAN KECEMASAN (ANSIETAS)

ASRI LUTHFITA DEWI


2022207209238

UNIVERSITAS MUHAMMADIAH PRINGSEWU


PENDIDIKAN PROFESI NURSE
TAHUN 2022-2023
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
MASALAH PSIKOSOSIAL

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. H
Umur : 38 tahun
Alamat : Kotagajah
Pendidikan : D3
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Jenis Kel. : Perempuan

II. KATEGORI KELOMPOK RESIKO


Kehilangan anggota keluarga, atau orng yang dicintai >3 bulan Kehilangan
pekerjaan
Kehilangan harta benda Kehilangan anggota
tubuh
√ Penyakit fisik kronis: Hipertensi, TBC, DM, Jantung, Ginjal, Rhematik, Kangker,
dll Hamil dan post SC

Jelaskan : Klien post SC pada tanggal 10 Maret 2023 di RS Mardiwaluyo Metro


dengan jenis kelamin bayi perempuan, BB : 3000gr, Panjang : 50 cm. Klien dirawat di
rumah sakit selama 3 hari untuk pemulihan. Pada tanggal 13 Maret 2023 klien
diperbolehkan pulang. Pada saat pengkajian tanggal 22 Maret 2023 pukul 15.00 WITA klien
masih dalam masa nifas, didapatkan pasien tampak gelisah, dan pasien mengatakan bingung
harus berbuat apa serta cemas karena ASI nya tidak keluar dengan lancar.
RIWAYAT TRAUMA YANG MENYERTAI
No Jenis Trauma Usia Pelak Korba Saks
u n i
1 Aniaya fisik ….. ….. ….. …..
2 Aniaya seksual ….. ….. ….. …..
3 Penolakan ….. ….. ….. …..
4 Kekerasan dalam keluarga ….. ….. ….. …..
5 Tindakan kriminal ….. ….. ….. …..

Jelaskan -

Masalah/ DiagnosaKeperawatan :

√ Koping individu tidak efektif


 Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
 Berduka antisipasi
 Berduka disfungsional
 Sindrom pasca trauma
 Sindroma trauma perkosaan

III. PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal : 22 Maret 2023

1. Keadaan Umum : Cukup


2. Tanda vital:
TD : 130/90 mm/Hg
N : 90 x/m
S : 36,6 C0
P: 20x/m

3. Ukur: BB : 55 kg TB : 155 cm
4. Keluhan fisik:
 Tidak
√ Ya,
Jelaskan :
Klien mengatakan nyeri pada payudara kiri dan kanan, nyeri seperti ditusuk-
tusuk, nyeri bertambah jika dibawa beraktivitas, skala nyeri 3.

Masalah / Diagnosa Keperawatan

 Resiko tinggi perubahan suhu tubuh


 Defisit Volume Cairan
 Kelebihan Volume Cairan
 Resiko Tinggi terhdap Infeksi
 Risiko Tinggi terhadapTransmisi Infeksi
 Perubahan Nutrisi: Kurang dari kebutuhan Tubuh
 Perubahan Nutrisi:Lebih dari kebutuhan tubuh
 Kerusakan menelan
 Perubahan Eliminasi faeses
 Perubahan Eliminasi urine
 Kerusakan integritaskulit
√ Lain-lain, jelaskan Nyeri Akut

IV. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)

Masalah / Diagnosa keperawatan :


 Ketidak mampuan koping keluarga
 Penurunan koping keluarga
 Kesiapan peningkatan koping keluarga
 Lain-lain,,......

1. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Sebelum sakit : klien menanggapi positif terhadap tubuhnya, tidak ada bagian
tubuh yang tidak disukai
Setelah sakit : klien menanggapi positif terhadap tubuhnya walaupun telah
mengalami perubahan setelah melahirkan dan tidak ada masalah
apapun.
b. Identitas :
Sebelum sakit : klien sebagai seorang istri dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
Setelah sakit : klien mengatakan bangga terhadap perannya sebagai seorang istri
dan seorang ibu
c. Peran :
Sebelum sakit : klien mengatakan sebelum sakit tidak ada kecemasan tentang
kondisi nya Setelah sakit : Klien tampak gelisah dan merasa cemas akan terjadi
sesuatu kepada anaknya akibat ASI tidak keluar dengan lancar.
d. Ideal diri :
Harapan pasien terhadap :
 Tubuhnya : klien berharap agar tubuhnya tetap sehat dijaukan dari segala
penyakit
 Tugas/peran dlm keluarga : klien berharap supaya tetap bisa berperan sebagai
istri sekaligus seorang ibu yang baik untuk keluarganya dan menjadi contoh yang
baik untuk anaknya kelak.
 Harapan terhadap lingkungan : klien berharap agar hubungannya dengan
keluarga besar, tetangga tetap harmonis dan saling menghargai satu sama lain
e. Harga diri :
Sebelum sakit : klien merasa positif terhadap dirinya karena menjalin hubungan yg
harmonis dengan keluarga serta masyarakat
Setelah sakit : klien mengatakan tidak terjadi masalah apapun karena mampu
menjalin hubungan yang harmonis dengan keluarga serta masyarakat.

Masalah / Diagnosa Keperawatan :


√ Ansietas
 Gangguan citra tubuh
 Gangguan identitas pribadi
 Ketidakberdayaan
 Keputusasaan
 Harga diri rendah situasional
 Berduka
 Lain-lain..
2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Klien mengatakan orang terdekat, tempat mengadu keluh-kesahnya, dan yg selalu
memberikan dukungan secara material maupun non-material adalah suaminya.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:


Klien mengatakan selalu aktif mengikuti kegiatan di masyarakat baik kegiatan
persembahyangan maupun gotong royong.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan hubungannya dengan orang lain/masyarakat terjalin dengan baik
dan tidak ada hambatan.

Masalah / Diagnosa Keperawatan :


 Kerusakan komunikasi verbal
 Kerusakan interaksi sosial
 Gangguan penyesuaian
 Lain-lain, jelaskan..........

3. Masalah psikososial pada lingkungan


a. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan Tidak ada masalah dg dukungan kelompok
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan tidak ada masalah dg berhubungan dg lingkungan

c. Masalah dengan pendidikan


Klien mengatakan tidak ada ada masalah dg pendidikan
d. Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan tidak ada masalah dg pekerjaan
e. Masalah dengan perumahan/keluarga
Klien mengatakan Tidak ada masalah dengan keluarga
f. Masalah dengan ekonomi
Klien mengatakan Tidak ada masalah dengan ekonomi
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien mengatakan Tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan
h. Masalah lainnya
Tidak ada

Masalah /Diagnosa keperawatan


 Gangguan citra tubuh
 Gangguan identitas pribadi
 Gangguan harga diri rendah situasional
 Perilaku mencari bantuan kesehatan
 Ketidakberdayaan
 Keputusasaan
 Lain-lain, jelaskan.....

4. Spiritual
a. Keyakinan
Klien dan keluarga menganut Agama Hindu

b. Nilai
Klien beserta keluarga yakin terhadap Hukum Karma Phala (hasil dari perbuatan)
di dalam ajaran agama hindu yaitu perbuatan yg baik akan mendapat hasil yg baik
dan perbuatan yang buruk akan mendapat hasil yang buruk pula.
c. Kegiatan ibadah
Klien dan keluarga rutin sembahyang (Trisandya) 3 waktu : pagi, siang, sore.
Keluarga klien juga rajin berpunia (bersedekah) dan mengikuti kegiatan
persembahyangan/ keagamaan di masyarakat.

Masalah / Diagnosa Keperawatan:


 Distress spiritual
 Lain-lain, jelaskan..........
V. POHON MASALAH

Stressor
(ASI tidak lancar)

Nyeri Akut

Koping individu tidak efektif


Ansietas Core Problem

VI. DAFTAR MASALAH/DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ansietas

2. Koping individu tidak efektif


3. Nyeri akut

VII.PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
2. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan ketidakcukupan persiapan
untuk meghadapi stressor
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia,
neoplasma)

VIII. ANALISA DATA


MASALAH / ETIOLOGI
NO DATA
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. DS: Ansietas Stressor

 Klien merasa bingung (ASI tidak


 Klien merasa khawatir dengan lancar)
akibat dari kondisi (ASI tidak
lancar) yang dihadapinya
Kurangnya

DO: pengetahuan

 Klien tampak gelisah


 Klien tampak tegang Koping inefektif
 TD : 130/90 mmHg
 N : 90x/menit Ansietas
 R : 20x/menit
2. DS: Koping Stressor
individu

 Pasien mengatakan tidak efektif (ASI tidak


bingung/tidak mampu mengatasi lancar)
masalah (ASI tidak lancar)
 Pasien mengatakan ASI tidak
Ketidakadekuata
lancar
n menghadapi

DO: stressor

 Klien tidak mampu


memenuhi peran yang
Koping
diharapkannya
individu
 Klien tampak khawatir
Tidak efektif

3. DS: Nyeri Akut Produksi


hormon
 Pasien mengatakan nyeri pada
prolaktin
kedua payudara, nyeri seperti
terganggu
ditusuk-tusuk, skala nyeri 3,
nyeri bertambah jika dibawa ASI tidak
beraktivitas lancar
Pelepasan
DO:
mediator nyeri
 Pasien tampak gelisah
 Pasien tampak meringis
Nyeri akut
IX. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Hari/ DIAGNOSA Intervensi Kriteria Hasil


No.
Tgl/ KEPERAWATAN (SIKI + No (SLKI + No
Jam (SDKI + No Kode) Kode ) Kode)
1. Ansietas berhubungan Terapi Relaksasi Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 60 menit
dengan krisis situasional ( I.09326 ) Observasi: dalam 2x pertemuan diharapkan TU dan TUK dapat
(D.0080) a. Identifikasi penurunan tingkat tercapai dengan kriteria hasil
energi, ketidakmampuan Tingkat Ansietas ( L.09093)
berkonsentrasi, atau gejala yang
1. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi
mengganggu kemampuan kognitif
menurun (5)
b. Identifikasi teknik relaksasi yang
2. Perilaku gelisah menurun (5)
pernah efektif digunakan
c. Periksa ketegangan otot, frekuensi 3. Perilaku tegang menurun (5)
nadi, tekanan darah, dan suhu
4. TTV membaik (5)
sebelum dan sesudah latihan
Terapeutik: 5. Konsentrasi membaik (5)
a. Ciptakan lingkungan tenang dan
tanpa gangguan dengan pencahayaan
dan suhu ruang nyaman
b. Gunakan relaksasi sebagai
strategi
penunjang dengan analgetik atau
tindakan medis lain

Edukasi:
a. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan
dan jenis relaksasi yang tersedia
b. Anjurkan mengambil posisi nyaman
c. Anjurkan untuk rileks
d. Anjurkan melatih teknik relaksasi
yang telah diajarkan
e. Demonstrasikan dan latih teknik
relaksasi
f. Berikan health education terkait
dengan kondisi klien

X. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN

Har
No
i/ Jam Implement Paraf Jam Evaluasi Paraf
.
Tgl/ asi (SOAP)
D
Shif
x
t
1 15.00 1. Mengidentifikasi penurunan tingkat 16.1 S:
energi, ketidakmampuan 5
berkonsentrasi, atau gejala yang - Klien masih merasa khawatir dengan akibat
mengganggu kemampuan kognitif dari kondisi (ASI tidak lancar) yang dihadapinya
Hasil : klien mengatakan cemas
karena ASI tidak lancar, klien tampak O : K/U baik, kesadaran composmentis, GCS 3,5,6
gelisah
2. Mengidentifikasi teknik relaksasi yang - Klien tampak tegang
pernah efektif digunakan - Klien masih terlihat gelisah
Hasil : klien mengatakan tidak pernah
melakukan teknik relaksasi - TD : 130/80mmHg
sebelumnya - N : 84x/m
3. Memeriksa ketegangan otot, frekuensi
nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum - R : 20x/m
latihan - Klien tampak kooperatif saat diberikan
Hasil : TD : 130/90mmHg, N : 90x/m, implementasi
R : 20x/m, Suhu : 36,60C
4. Menjelaskan tujuan, manfaat, batasan
dan jenis relaksasi yang tersedia A : Masalah teratasi sebagian
Hasil : Klien kooperatif
5. Menganjurkan untuk mengambil
posisi P : Lanjutkan Intervensi
Nyaman
Hasil : Klien kooperatif
6. Menganjurkan untuk rileks
15.30
Hasil : Klien kooperatif, klien masih
belum benar-benar rileks
7. Mendemonstrasikan dan latih teknik
relaksasi
Hasil : klien kooperatif
8. Memeriksa ketegangan otot, frekuensi
nadi, tekanan darah, dan suhu sesudah
latihan
Hasil : TD : 130/80mmHg, N : 84x/m, R :
20x/m, klien tampak masih tegang,
klien mengatakan masih cemas
terhadap kondisi nya dan bayinya.
9. Memberikan health education terkait
dengan kondisi klien
Hasil : pasien kooperatif, namun masih
tampak cemas dan tegang
1 09.00 1. Mengidentifikasi penurunan tingkat S:
energi, ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau gejala yang - Klien mengatakan tidak khawatir lagi dan
mengganggu kemampuan kognitif tidak cemas
09:45 dan jenis relaksasi yang O:
tersedia Hasil : klien
mengatakan paham - Klien tampak rileks
7. Menganjurkan mengambil posisi
- Klien tampak lebih bisa berkonsentrasi
nyaman Hasil : klien kooperatif
8. Menganjurkan untuk - Ttv :
rileks Hasil : pasien
TD :
tampak rileks
120/80mmHg N
9. menganjurkan melatih teknik relaksasi
: 82x/menit
yang telah diajarkan
R:
Hasil : klien kooperatif
18X/menit S
10.mendemonstrasikan dan latih
: 370c
teknik
- Klien kooperatif saat diberikan implementasi
relaksasi
hasil : klien koopertif, klien A : Masalah teratasi
mengatakan tidak lagi khawatir, klien P : Hentikan intervensi.
09:55
tampak rileks
11. Memberikan health education terkait
dengan kondisi klien
Hasil : klien mengatakan paham

You might also like