Professional Documents
Culture Documents
Bab I (8 April 2021)
Bab I (8 April 2021)
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang akan dibahas
pada skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara merancang pengisian baterai kendaraan motor listrik
secara cepat (fast charging) menggunakan boost converter ?
2. Bagaimana cara merancang pengisian baterai tetap aman dengan cara fast
charging ?
3. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk pengisian baterai kendaraan motor
listrik dengan fast charging ?
2
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan untuk merealisasikan Skripsi ini adalah sebagai
berikut:
2.5.1 Studi literatur
Tahap ini ialah tahap paling awal melakuakan suatu penelitian dimana
penulis melakukan pengenalan masalah dan pemahaman secara teoritis
sistem yang akan direalisasikan dengan mengumpulkan bahan dari buku,
jurrnal ilmiah dan internet guna mencari topik pembahasan masalah
mengenai penelitian yang akan dibuat. Studi literatur ini digunakan untuk
mengenali masalah dan menyelesaikan masalah dengan metode yang
berkaitan.
3
4. Menguji Sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat yang diinginkan,
harus di uji coba dahulu sebelum digunakan.
5. Evaluasi Sistem
Mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sesuai dengan yang
diharapkan.
6. Menggunakan system
Perangkat yang telah di uji dan sesuai dengan yang diinginkan siap
untuk digunakan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 State Of The Art
Penyusunan skripsi ini mengambil beberapa referensi sebelumnya termasuk
jurnal-jurnal yang berhubungan dengan penelitian ini.
5
berbeda kapasitas tegangan dan arusnya.
PERANCANGAN Hasil Penelitian : Charger Battery dengan rangkaian
SISTEM CHARGER Non-Synchronous Buck Converter mampu men-
BATTERY BERBASIS Charger Power Bank 5 Volt dengan tegangan
MIKROKONTROLLER pengisian 6,25 Volt, arus 0,15A, suhu Battery 28°C
DENGAN RANGKAIAN dengan waktu pengisian 3 jam 21 menit serta mampu
BUCK CONVERTER mencharger Battery 12 Volt dengan tegangan
pengisian 13,5 V, arus 0,68, suhu Battery 34°C dengan
Peneliti : Ariel Firmansyah, I waktu pengisian 4 jam 37 menit. Sedangkan Charger
Nyoman Wahyu Satiawan, Battery dengan rangkaian Synchronous Buck Converter
Syafarudin C.H mampu mencharger Power Bank 5 Volt dengan
tegangan pengisian 6,25 Volt, arus 0,2A, suhu Battery
Lokasi : Nusa Tenggara
28°C dengan waktu 3 jam serta mampu mencharger
Barat, Universitas Mataram,
Battery 12 Volt dengan tegangan pengisian 13,5 V,
Fakultas Teknik, Jurusan
arus 0,7A, suhu battery 31°C dengan waktu pengisian
Teknik Elektro.
4 jam 20 menit.
Tahun : 2019
Persamaan : Komponen utamanya sama
menggunakan buck converter dalam pengisian baterai.
2.2 Baterai
Baterai adalah perangkat penyimpanan energi elektrokimia. Energi kimia
yang terkandung dalam baterai dapat diubah menjadi energi listrik DC. Pada
6
baterai isi ulang, proses tersebut dapat dibalik yaitu mengubah energi listrik DC
menjadi energi kimia [2].
Baterai isi ulang diklasifikasikan oleh bahan kimia yang digunakan, bahan
reaktan dan reaksi kimia merupakan dasar dari pembentukan mekanisme
penyimpanan energi. Empat bahan kimia yang umum digunakan dalam aplikasi
konsumen: lead-acid, nickel-cadmium (NiCd), nickel-metal hydride (NiMH), dan
lithium ion (Li-Ion). Baterai kimia yang dinilai sesuai dengan beberapa kriteria
seperti: biaya, self-discharge (tingkat dimana baterai secara alami kehilangan
energi sementara tanpa digunakan), energy density (energi baterai dapat
menyimpan, dibagi dengan volume), specific energy (energi baterai dapat
menyimpan, dibagi dengan berat), dan cycle life (jumlah pengisian baterai dapat
diisi ulang sebelum pemakaian habis) [2]. Pada penggunaannya kendaraan motor
listrik memakai baterai lithium ion (Li-Ion). Tabel 2.1 memberikan gambaran
singkat mengenai karakteristik berbagai baterai kimia yang sering digunakan
dalam produk konsumen.
Tabel 2.1 Karakteristik macam-macam baterai kimia [3]
Tipe Baterai Lead Acid Ni-Cd Ni-MH Lithium-ion
Energy Density 30-50 45-80 60-120 110-160
(W/kg)
Power Density 180 150 250 – 1000 18000
Nominal Voltage 2V 1.25 V 1.25V 3.6V
Overcharge Toleran High Moderat Low Verry Low
Self-discharge Low Moderate High Verry Low
Operating -20 - 60 oC -40 - 60 oC -20 - 60 oC -20 - 60 oC
Temperature
Cycle Life 200 – 300 1500 300 – 500 500 – 1000
7
Baterai lithium Ion merupakan salah satu jenis baterai sekunder
(rechargeable battery) yang dapat diisi ulang dan merupakan baterai
yang ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan yang
berbahaya seperti baterai-baterai yang berkembang sebelumnya seperti
baterai NI-Cd dan Ni-MH. Baterai ini memiliki kelebihan
dibandingkan baterai sekunder jenis lainnya, yaitu memiliki stabilitas
penyimpanan energi yang sangat baik (daya tahan sampai 10 tahun
atau lebih), energi densitas tinggi, tidak ada memory effect dan berat
yang relative lebih ringan dibandingkan dengan jenis baterai lainnya.
Sehingga dengan berat yang sama energi yang dihasilkan baterai
lithium dua kali lipat dari baterai jenis lainnya [3].
Baterai lithium-ion memiliki 3 lapisan yang strukturnya
bergulung di dalam tempatnya. Tiga lapisan ini terdiri dari:
Elektroda positif yang terbuat dari: lithium cobalt oxide
sebagai bahan utama.
Elektroda negatif terbuat dari karbon khusus.
Lapisan pemisah.
8
2.3 Switching Power Supply
Power Supply adalah perangkat atau sistem yang memasok listrik atau
jenis energi ke output beban atau kelompok beban disebut power supply unit
atau PSU [4]. Dalam penelitian ini penulis menggunakan switching power
supply sebagai penyuplai kepada perangkat lain.
Switching power supply atau yang lebih dikenal dengan switched-
mode power supply (SMPS) adalah catu daya elektronik yang terdiri dari
sebuah regulasi switching yang disediakan sesuai kebutuhan pada tegangan
keluaran. Sebuah SPMS adalah daya pengubah yang meneruskan daya dari
sebuah sumber untuk beban yang ideal tanpa rugi-rugi. Fungsi dari
pengubahan adalah untuk menyediakan tegangan keluaran pada level yang
berbeda di bandingkan tegangan masukan [4].
9
Dalam back converter Ic komparator UC3843 sebagai rangkaian pengontrol
PWM dengan umpan balik arus dan tegangan untuk mengendalikan tahap kunci
pada transistor MOS n-channel, yang menyediakan pelepasan kapasitansi
inputnya dengan arus paksa hingga 0,7A.
PWM (Pulse Width Modulation) adalah sebuah cara membangkitkan sinyal
keluaran pada periode berulang antara high dan low, dimana pengaturan durasi
dapat diatur sesuai yang dibutuhkan. Lebar pulsa PWM berbanding lurus
dengan amplitudo sinyal asli yang belum termodulasi.
Pada PWM tedapat duty cycle yang bekerja mengendalikan kecepatan
(frekuensi) kerja switch. Sedangkan duty cycle adalah representasi ketika kondisi
high dalam periode sinyal yang dinyatakan dalam persen (%) dengan range 0-
100% [6].
10
Fitur dari dioda SBR20100 CT sebagai berikut :
Penurunan Tegangan Maju Rendah
Stabilitas Suhu Tinggi Yang Sangat Baik
Teknologi Penyearah Penghalang Super yang Dipatenkan
Kemampuan Beralih yang Lembut dan Cepat
11
Mosfet SUP85N10 dalam buck converter digunakan sebagai pencacah arus
sesuai dengan setting duty cycle sehingga keluaran DC Chopper sesuai dengan
12
BAB III
PERANCANGAN
3.1 Pengumpulan Kebutuhan
Dalam memulai perancangan dibutuhkan pengumpulan perangkat yang
berkaitan dengan penelitian. Perangkat yang digunakan adalah switching power
supply untuk mengubah tegangan AC ke DC, back converter untuk menaikan
tegangan dari power supply dengan dioda sbr20100 ct dan mosfet SUP85N10.
Sedangkan volt ampere meter untuk monitoring tegangan dan arus yang masuk
dalam baterai dan juga sebagai pengamanan baterai.
13
3.1.2 Buck Converter
Back converter berfungsi untuk mengubah level tegangan DC dari satu
tingkat tegangan ke tegangan lainnya. Dalam penelitian ini buck converter
menaikan level lebih tinggi (step up) untuk memenuhi kebutuhan charger
baterai. Prinsip kerja buck converter adalah dengan menggunakan switch
yang bekerja secara terus-menerus (ON-OFF). Adapun dikenal dengan istilah
Pulse Width Modulation (PWM) dan duty cycle dalam mengendalikan
kecepatan (frekuensi) kerja switch tersebut.
Spesifikasi Buck Converter
Tegangan input 12V – 60V
Arus Input Arus Maksimum 15A
Tegangan output 12V-80V
Arus Output 10A
Gambar 3.2 Buck Converter
14
Spesifikasi Dioda SBR20100 CT
Tegangan Balik Berulang Puncak 100V
Rata-rata Arus Keluaran yang Diperbaiki 20A
@ TC = 150ºC
15
Spesifikasi Mosfet SUP85N10
Sumber tegangan 100V
Tegangan sumber tegangan ± 20V
Arus Drain Kontinu (TJ = 175 °C) 83A
16
Spesifikasi Volt Ampere Meter
Tegangan masukan 4 - 30V
Arus kerja meter 20mA
Rentang pengukuran tegangan 0 – 100VDC
Rentang pengukuran saat ini 0 – 10ADC
Tampilan tabung digital 0.56” Merah (V) Biru (A)
17
Berikut diagram blok dalam perancangan yang akan di buat :
SUMBER
220V AC
SWITCHING
POWER SUPPLY
STEP UP BUCK
CONVERTER
VOLT AMPER
METER CUT OFF
CHARGER
BATERAI
Pada gambar 3.6 terlihat diagram blok dalam perancangan alat dimulai dari
sumber AC 220V masuk ke switching power supply untuk menyuplai tegangan DC
ke buck converter dan volt ampere meter, selanjutnya proses masuk ke baterai untuk
memulai pengisian. Volt ampere meter akan memutus arus saat baterai terisi penuh
sehingga baterai akan aman tidak terjadi over charger.
18
3.2.2 Skematik Perancangan
19
3.2.3 Flow Chart
20
21
Mulai
Tegangan AC 220V
Input untuk
buck converter
dan volt ampere
meter
tidak
Mendeteksi
kapasitas
tegangan batereai
Pengisian Baterai
22
tidak
Daptar pustaka
[2] Sidiq, R. K. (2015). Rancang Bangun Sistem Pengisi Baterai Mobil Listrik
Berbasis Mikrokontroller Atmega16. Universitas Jember: Jember.
[3] Oetomo, S.T., M.T. dan Levin Halim, S.T., M.T. (2017) Perancangan dan
Implementasi Sistem Charging & Monitoring Baterai Lithium. Universitas Katolik
Parahyangan
[4] Friendolin Hasian Tampubolon (2010)Perancangan Switching Power Supply
Untuk Mencatu Sistem pensaklaran IGBT Pada Inverter. Universitas Indonesia :
Depok
[5] Eko Prianto, Nurhening Yuniarti, Dika Cahyo Nugroho (2020) BOOST
CONVERTER SEBAGAI ALAT PENGISIAN BATERAI PADA SEPEDA LISTRIK
SECARA OTOMATIS Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Yogyakarta
[6] Asnil. (2015). Kendali Tegangan Keluaran Buck Converter Menggunakan
Kontroller LQR/LTR. Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional, Vol. 1, No. 1, April
2015.
[8] Ariel Firmansyah, I Nyoman Wahyu Satiawan, Syafarudin C.H
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat,
Indonesia
23
SUMBER
220VAC
POWER SUPPLY
STEP UP BUCK
CONVERTER
VOLT
AMPERMETER CUT
OFF CHARGER
BATEAI
24